Nama : Sanita Ayu Siagian

Npm : 2110070110068
Kelas : B

Abstract

Objectives

The aim of this systematic review and meta-analysis was to answer the following PICO
question: what is the efficacy of silver nitrate, as compared to placebo, in managing the
clinical symptoms of recurrent aphthous stomatitis (RAS)?
Methods

A protocol was registered with PROSPERO (CRD42020193435). Four electronic databases

(PubMed, Cochrane CENTRAL, EMBASE via OVID, Web of Science) were searched from
inception to May 2020. Randomised controlled trials (RCTs) meeting the PICO criteria were
included. Risk of bias was assessed using the Cochrane risk of bias tool. Meta-analyses were
conducted using mean difference (MD) with 95 % confidence intervals (CI). Statistical
heterogeneity was assessed through calculation of the I2 index.

Results
Three RCTs were identified comparing silver nitrate to placebo. Silver nitrate was found to
resolve the clinical symptoms of RAS significantly quicker than placebo; MD: −2.52 days
(95 % CI: −0.63 to −4.41, p = 0.009). Silver nitrate was found to re-epithelise the ulcers
quicker than placebo, albeit insignificantly; MD: −1.44 days (95 % CI: 0.26 to −3.14, p =
0.10). No adverse events due to silver nitrate therapy were reported in any of the studies.

Conclusions

The findings of this systematic review indicate that silver nitrate may be effective in
managing the clinical symptoms of RAS, with no adverse events reported thus far. More
high-quality RCTs are needed to validate these findings.

Abstrak

Tujuan

Tujuan dari tinjauan sistematis dan meta-analisis ini adalah untuk menjawab pertanyaan

PICO berikut: apa kemanjuran perak nitrat, dibandingkan dengan plasebo, dalam mengelola

gejala klinis stomatitis aftosa rekuren (RAS)?

Metode

Sebuah protokol terdaftar di PROSPERO (CRD42020193435). Empat database elektronik

(PubMed, Cochrane CENTRAL, EMBASE via OVID, Web of Science) digeledah dari awal

hingga Mei 2020. Uji coba terkontrol acak (RCT) yang memenuhi kriteria PICO dimasukkan.

Risiko bias dinilai menggunakan alat risiko bias Cochrane. Meta-analisis dilakukan dengan

menggunakan mean difference (MD) dengan interval kepercayaan 95% (CI). Heterogenitas

statistik dinilai melalui perhitungan indeks I2.

Hasil

Tiga RCT diidentifikasi membandingkan perak nitrat dengan plasebo. Perak nitrat ditemukan

untuk mengatasi gejala klinis RAS secara signifikan lebih cepat daripada plasebo; MD: 2,52

hari (95% CI: 0,63 hingga 4,41, p = 0,009). Perak nitrat ditemukan untuk kembali epitel

ulkus lebih cepat daripada plasebo, meskipun tidak signifikan; MD: 1,44 hari (95% CI: 0,26

hingga 3,14, p = 0,10). Tidak ada efek samping akibat terapi perak nitrat yang dilaporkan

dalam penelitian mana pun.

Kesimpulan

Temuan tinjauan sistematis ini menunjukkan bahwa perak nitrat mungkin efektif dalam

mengelola gejala klinis RAS, tanpa efek samping yang dilaporkan sejauh ini. Lebih banyak

RCT berkualitas tinggi diperlukan untuk memvalidasi temuan ini.

Abstract

Aphthous stomatitis is a painful and often recurrent inflammatory process of the oral mucosa
that can appear secondary to various well-defined disease processes. Idiopathic recurrent
aphthous stomatitis is referred to as recurrent aphthous stomatitis. The differential diagnosis
for recurrent aphthous ulcerations is extensive and ranges from idiopathic benign causes to
inherited fever syndromes, to connective tissue disease, or even inflammatory bowel diseases.
A thorough history and review of systems can assist the clinician in determining whether it is
related to a systemic inflammatory process or truly idiopathic. Management of aphthous
stomatitis is challenging. For recurrent aphthous stomatitis or recalcitrant aphthous stomatitis
from underlying disease, first-line treatment consists of topical medications with use of
systemic medications as necessary. Herein, the authors discuss the differential diagnosis and
treatment ladder of aphthous stomatitis as described in the literature.

Abstrak
Stomatitis aphthous adalah proses inflamasi yang menyakitkan dan sering berulang pada
mukosa mulut yang dapat muncul sekunder untuk berbagai proses penyakit yang terdefinisi
dengan baik. Stomatitis aftosa rekuren idiopatik disebut sebagai stomatitis aftosa rekuren.
Diagnosis banding untuk ulserasi aftosa rekuren sangat luas dan berkisar dari penyebab jinak
idiopatik hingga sindrom demam yang diturunkan, hingga penyakit jaringan ikat, atau bahkan
penyakit radang usus. Anamnesis menyeluruh dan tinjauan sistem dapat membantu klinisi
dalam menentukan apakah itu terkait dengan proses inflamasi sistemik atau benar-benar
idiopatik. Manajemen stomatitis aphthous menantang. Untuk stomatitis aftosa rekuren atau
stomatitis aftosa bandel dari penyakit yang mendasarinya, pengobatan lini pertama terdiri dari
obat topikal dengan penggunaan obat sistemik seperlunya. Di sini, penulis membahas
diagnosis banding dan tangga pengobatan stomatitis aphthous seperti yang dijelaskan dalam
literatur.