You are on page 1of 14

TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Praktikan telah terdaftar sebagai peserta praktikum Laboratorium Akuntansi dan


Keuangan IKOPIN.
2. Apabila praktikan terlambat lebih dari 15 menit, maka praktikan dianggap tidak
hadir, kecuali, terlambat dengan alasan yang jelas serta logis (disertai surat
keterangan) dan diberikan sanksi sesuai kesepakatan pada awal pertemuan dengan
catatan keterlambatan tidak dilakukan berulang kali.
3. Praktikan wajib menggunakan pakaian rapih dan sopan.
4. Setiap kegiatan praktikum, praktikan harus menyediakan :
a. Modul panduan praktikum
b. Alat tulis lengkap beserta kalkulator ilmiah (bukan kalkulator Handphone)
5. Setiap kegiatan praktikum, praktikan harus mengikuti kegiatan yang terdiri dari :
a. Absensi
b. Penjelasan materi
c. Pengerjaan soal latihan
6. Praktikan yang tidak dapat mengikuti kegiatan praktikum, wajib memberitahukan
alasan ketidakhadirannya kepada asisten yang bersangkutan, dengan catatan :
a. Bagi yang sakit, harus membuat dan menyertakan surat keterangan dari dokter
atau surat keterangan dari orang tua (batas maksimal pengumpulan surat yaitu 3
hari setelah jadwal praktikum).
b. Bagi yang izin karena urusan keluarga, atau pun urusan lainnya harus membuat
dan menyertakan surat keterangan dari orangtua atau wali (batas maksimal
pengumpulan surat yaitu 3 hari setelah jadwal praktikum)
c. Bagi yang izin karena suatu kegiatan, harus menyertakan surat dispensasi dan
mengirimkannya kepada asisten, maksimal pada hari penyelenggaraan kegiatan.
7. Hal-hal yang tidak diperkenankan dilakukan praktikan pada saat kegiatan praktikum
online berlangsung :
a. Makan
b. Merokok
c. Membuat kegaduhan (ribut)
d. Keluar ruangan lebih dari 5 menit, tanpa alasan ataupun konfirmasi ke asisten
yang bersangkutan.
e. Mengerjakan tugas mata kuliah lain.

i
8. Ketentuan pengumpulan tugas untuk praktikan :
a. Pengumpulan tugas maksimal H-3 sebelum praktikum selanjutnya dimulai.
b. Pengerjaan tugas harus ditulis tangan menggunakan pulpen bertinta hitam atau
biru.
c. Praktikan harus menyertakan Nama serta NRP pada setiap lembar jawaban.
9. Praktikan dapat mengikuti Ujian Akhir Praktikum (UAP) dengan syarat kehadiran
minimal 70%. Praktikan dengan tingkat kehadiran 60% - 65%, dapat mengikuti Ujian
Akhir Praktikum Susulan dengan dikenakan biaya yang telah ditetapkan.
10. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan disampaikan pada saat
pelaksanaan praktikum.

ii
DAFTAR ISI
TATA TERTIB................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
BAB I BIAYA OVERHEAD PABRIK.......................................................................... 1
Langkah-Langkah Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik ......................................... 3
Contoh soal .................................................................................................................... 6
Jawaban contoh soal ...................................................................................................... 7
Latihan 1 ........................................................................................................................ 9
BAB II DEPARTEMENTALISASI BIAYA OVERHEAD PABRIK ..................... 11
Contoh soal .................................................................................................................. 12
Jawaban contoh soal .................................................................................................... 13
Latihan 2 ...................................................................................................................... 19
BAB III BIAYA BAHAN BAKU ................................................................................. 20
Contoh soal .................................................................................................................. 21
Jawaban contoh soal .................................................................................................... 21
Latihan 3 ...................................................................................................................... 23
BAB IV P SISA BAHAN (SCRAP MATERIALS) .................................................... 24
Contoh soal .................................................................................................................. 25
Jawaban contoh soal .................................................................................................... 25
Latihan 4 ...................................................................................................................... 26
BAB V PRODUK RUSAK ........................................................................................... 27
Contoh soal .................................................................................................................. 27
Jawaban contoh soal .................................................................................................... 28
Latihan 5 ...................................................................................................................... 29
BAB VI PRODUK CACAT .......................................................................................... 30
Contoh soal .................................................................................................................. 30
Jawaban contoh soal .................................................................................................... 31
Latihan 6 ...................................................................................................................... 32
BAB VII BIAYA TENAGA KERJA ........................................................................... 33
Contoh soal .................................................................................................................. 34
Jawaban contoh soal .................................................................................................... 34
Latihan 7 ...................................................................................................................... 35
BAB I
BIAYA OVERHEAD PABRIK
Biaya Overhead Pabrik adalah biaya tidak langsung yang terjadinya tidak hanya
disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Dalam hubungannya dengan departemen, biaya
overhead pabrik adalah biaya yang terjadi di suatu departemen tetapi manfaatnya
dinikmati oleh lebih dari satu departemen.
Biaya overhead pabrik dapat digolongkan dengan tiga cara penggolongan :
1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya
2. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungannya
dengan perubahan volume kegiatan.
3. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan departemen.

1. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Sifatnya


Biaya overhead pabrik, menurut sifatnya digolongkan menjadi beberapa golongan
berikut :
a. Biaya Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan
yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila
dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut. Contoh : Perusahaan
Percetakan ; Bahan Perekat, Tinta Koreksi, Pita Mesin Ketik. Perusahaan Kertas ;
Bahan Warna, Tawas, dan bahan kimia lainnya.
b. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan

Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan dan pemeliharaan mesin alat
serta aktiva lain yang digunakan untuk keperluan perusahaan. Contoh : Biaya
Suku Cadang, Biaya Pemeliharaan Gedung, Laboratorium dll.
c. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja perusahaan yang upahnya tidak
dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu.
Tenaga kerja tidak langsung terdiri dari :
o Karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu; Departemen- departemen
pembangkit tenaga listrik bengkel dan pergudangan.

o Karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen produksi; Kepala Departemen


Produksi, Karyawan administrasi pabrik, mandor.

1
Contoh : Upah, tunjangan dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan
untuk tenaga kerja tidak langsung tersebut.
d. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap.
Contoh : Biaya Depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin
dan peralatan, perkakas laboratorium dan lain-lain.
e. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu.
Contoh : Biaya Asuransi Gedung, Biaya Asuransi Mesin dan Peralatan,
Biaya Asuransi Kendaraan, Biaya Asuransi Kecelakaan Karyawan, dan
Biaya Amortisasi kerugia trial-run (Biaya uji coba).
f. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan
pengeluaran uang tunai.
Contoh : Biaya Listrik PLN, Biaya Reparasi yang diserahkan pada
pihak luar perusahaan.
2. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Perilakunya dalam Hubungan
dengan Perubahan Volume Produksi terdiri dari :
a. Biaya Overhead Pabrik Tetap
Merupakan biaya overhead pabrik yang tidak berubah dalam kisar
perubahan volume kegiatan tertentu.
b. Biaya Overhead Pabrik Variabel
Merupakan biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan.
c. Biaya Overhead Pabrik Semi Variabel
Merupakan biaya overhead pabrik yang berubah tidak sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Untuk keperluan penentuan tarif
biaya overhead pabrik dan untuk pengendalian biaya, biaya overhead
pabrik yang bersifat semi variabel dipecah menjadi dua unsur : biaya
overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel.
3. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Hubungannya dengan
Departemen terdiri dari :
a. Biaya overhead pabrik langsung departemen, yakni biaya yang terjadi
dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh
departemen tersebut. Contoh : Gaji mandor departemen produksi, biaya
depresiasi mesin, biaya bahan penolong.

2
b. Biaya overhead pabrik tidak langsung, yakni biaya yang manfaatnya
dinikmati oleh lebih dari satu departemen. Contoh : Biaya
pemeliharaan dan asusransi gedung pabrik.
LANGKAH-LANGKAH PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK :
1. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik.
Dalam menyusun anggaran biaya overhead pabrik harus diperhatikan tingkat
kegiatan (kapasitas) yang akan dipakai sebagai dasar penaksiran biaya
overhead pabrik. Ada tiga macam kapasitas yang dipakai sebagai dasar
pembuatan anggaran biaya obverhead pabrik :
a. Kapasitas Praktis
Kapasitas Teoritis adalah kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk
menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama
jangka waktu tertentu. Kapasitas praktis adalah kapasitas teoritis
dikurangi dengan kerugian-kerugian waktu yang tidak dapat dihindari
karena hambatan-hambatan intern perusahaan.
b. Kapasitas Normal
Adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual
produknya dalam jangka panjang.
c. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan
Mempunyai pengertian sebagai kapasitas seungguhnya yang
diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang. Hal ini
berarti, ramalan penjualan tahun yang akan datang dijadikan sebagai
dasar penentuan kapasitas.
2. Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk.
Ada berbagai macam dasar yang dapat dipakai untuk membebankan
biaya overhead pabrik kepada produk. Faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam memilih dasar pembebanan yang dipakai adalah :
a. Harus diperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan
jumlahnya dalam departemen produksi.
b. Harus diperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan
tersebut dan eratnya hubungan sifat-sifat tersebut dengan dasar
pembebanan yang akan dipakai.
Dasar-dasar yang dipakai untuk membebankan biaya antara lain :

3
a. Satuan produk
Metode ini cocok bagi perusahaan yang mengahsilkan satu macam
prdouk saja. Untuk menghitung taksiran biaya overhead pabrik per
satuan digunakan rumus sebagai berikut :
Taksiran biaya overhead pabrik Taksiran jumlah
satuan produk yang dihasilkan
b. Biaya Bahan Baku
Meode ini digunakan jika biaya overhead pabrik yang dominan
bervariasi dengan nilai bahan baku, misalnya biaya asuransi bahan
baku. Maka untuk mencari persentasi biaya overhead pabrik dari biaya
bahan baku yang dipakai dapat menggunakan rumus :
Taksiran biaya overhead pabrik
Taksiran biaya bahan baku yang dipakai
Semakin besar biaya bahan baku yang digunakan semakin besar pula biaya
overhead pabrik yang dikeluarkan.
c. Biaya Tenaga Kerja
Metode ini digunakan jika biaya overhead pabrik mempunyai hubungan
erat dengan jumlah upah tenaga kerja langsung, misalnya pajak
penghasilan atas upah karyawan yang menjadi tanggungan perusahaan.
Persentase biaya overhead pabrik dapat dicari dengan :
Taksiran biaya overhead pabrik
Taksiran biaya tenaga kerja langsung
d. Jam Tenaga Kerja Langsung
Selain biaya overhead pabrik dapat didasarkan pada upah tenaga kerja
langsung, dapat pula didasarkan pada jam tenaga kerja langsung,
dengan rumus:

Taksiran biaya overhead pabrik


Taksiran jam tenaga kerja langsung
e. Jam Mesin
Digunakan pada biaya overhead pabrik yang bervariasi dengan waktu
penggunaan mesin, misalnya biaya bahan bakar atau listrik yang
digunakan untuk menjalankan mesin. Rumusnya adalah sebagai
berikut:
Taksiran biaya overhead pabrik
Taksiran jam kerja mesin

4
3. Menghitung biaya overhead pabrik.
Untuk menghitung tarif biaya overhead pabrik dapat dicari dengan rumus berikut :
Taksiran biaya overhead pabrik yang dianggarkan

Taksiran dasar pembebanan

Ada dua metode dalam menghitung biaya overhead pabrik, yakni :


a. Full Costing Methode, memperhitungkan semua biaya produksi
sebagai harga pokok produksi.
b. Variabel Costing Methode, memperhitungkan hanya biaya variabel
saja yang dimasukkan sebagai harga pokok produksi.

5
CONTOH SOAL 1
PT. SEHAT SEJAHTERA
Anggaran Biaya Overhead Pabrik 2022
Atas Dasar Kapasitas Normal 150.000 jam mesin
Jenis Biaya Prilaku Biaya Jumlah
Biaya Bahan Penolong V Rp 3,000,000
Biaya Listrik V Rp 2,500,000
Biaya Bahan Bakar V Rp 2,750,000
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung V Rp 2,000,000
T Rp 2,500,000
Biaya Kesejahteraan Karyawan T Rp 2,000,000
Biaya Refarasi & Pemeliharaan V Rp 1 ,250,000
T Rp 1,500,000
Biaya Asuransi Gedung T Rp 1,155,000
Baiaya Depresiasi T Rp 1,445,000
Jumlah Variabel Rp 11,500,000
Jumlah Tetap Rp 8,600,000
TOTAL Rp 20,100,000

PT. SEHAT SEJAHTERA


Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya yang Terjadi pada 2022
Pada Kapasitas Sesungguhnya yang dicapai 130.000 jam
Jenis Biaya Prilaku Biaya Jumlah
Biaya Bahan Penolong V Rp 2,000,000
Biaya Listrik V Rp 2,700,000
Biaya Bahan Bakar V Rp 2,500,000
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung V Rp 2,000,000
T Rp 1,500,000
Biaya Kesejahteraan Karyawan T Rp 2,800,000
Biaya Refarasi & Pemeliharaan V Rp 2,000,000
T Rp 2,000,000
Biaya Asuransi Gedung T Rp 1,000,000
Baiaya Depresiasi T Rp 1,200,000
Jumlah Variabel Rp 11,200,000

Jumlah Tetap Rp 8,500,000


TOTAL Rp 19,700,000
Diminta :
 Hitunglah Biaya Overhead Pabrik atas dasar jam mesin !
 Hitunglah Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan kepada produk dengan metode full
costing dan variable costing !
 Temukan selisih yang timbul antara Biaya Overhead Pabrik Dibebankan dengan Biaya
Overhead Pabrik sesungguhnya !
 Buatlah jurnal yang diperlukan !
6
JAWABAN CONTOH SOAL 1
a) Biaya Overhead Pabrik atas dasar jam mesin :
Biaya Overhead Pabrik Variabel
= Rp. 11.500.000 : 150.000 jam mesin
= Rp. 76,7,-
Biaya Overhead Pabrik Tetap
= Rp. 8.600.000 : 150.000 jam mesin
= Rp. 57,3,-

Biaya Overhead Pabrik Total


= Rp. 76,7 + Rp. 57,3
= Rp. 134
Atau bisa dicari dengan
= Rp. 20.100.000 : 150.000 jam mesin
=Rp. 134
Mencatat Biaya Overhead Pabrik Dibebankan
METODE FULL COSTING
Rp. 134 x 150.000 jam = Rp. 20.100.000
Jurnal :
Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Rp. 20.100.000
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Rp. 20.100.000
METODE VARIABEL COSTING
Rp. 76,7 x 150.000 jam = Rp. 11.505.000
Jurnal :
Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Rp. 11.505.000

7
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Rp. 11.505.000
b) Mencatat Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya (METODE FULL COSTING)
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. 19.700.000
Persediaan Bahan penolong Rp. 2.000.000
Persediaan Bahan Bakar Rp. 2.500.000
Gaji & Upah Rp. 3.500.000
Persediaan Suku Cadang Rp. 2.000.000
Persekot Asuransi Gedung Rp. 1.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp. 1.200.000
Kas Rp. 7.500.000
c) Perhitungan & Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik (METODE FULL COSTING)
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Rp. 20.100.000
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. 19.700.000
Selisih Rp. 400.000
Jurnal untuk menutup Biaya Overhead Pabrik Dibebankan
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Rp. 20.100.000
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. 20.100.000

Jurnal untuk mencatat selisih biaya overhead pabrik


Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. 400.000
Selisih Biaya overhead pabrik Rp. 400.000
d) Perhitungan & Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik (METODE VARIABEL
COSTING)
Biaya Overhead Pabrik Variabel Dibebankan Rp. 11.500.000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Rp. 11.200.000
Selisih Rp. 300.000
Jurnal untuk menutup Biaya Overhead Pabrik Dibebankan
Biaya Overhead Pabrik Variabel Dibebankan Rp. 11.500.000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Rp. 11.500.000
Jurnal untuk mencatat selisih biaya overhead pabrik

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. 300.000


Selisih Biaya overhead pabrik Rp. 300.000

8
LATIHAN 1
PT. SUMBER BAHAGIA
Anggaran Biaya Overhead Pabrik 2022
Atas Dasar Kapasitas Normal 170.000 jam mesin

Jenis Biaya Prilaku Biaya Jumlah


Biaya Bahan Penolong V Rp 4.400.000
Biaya Listrik V Rp 3.600.000
Biaya Bahan Bakar V Rp 6.500.000
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung V Rp 2.000.000
T Rp 3.000.000
Biaya Kesejahteraan Karyawan T Rp 4.000.000
Biaya Refarasi & Pemeliharaan V Rp 7.000.000
T Rp 5.200.000
Biaya Asuransi Gedung T Rp 2.500.000
Baiaya Depresiasi T Rp 2.200.000
Jumlah Variabel Rp 23.500.000
Jumlah Tetap Rp 16.900.000
TOTAL Rp 40.400.000

PT. SUMBER BAHAGIA


Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya yang Terjadi pada 2022
Pada Kapasitas Sesungguhnya yang dicapai 140.000 jam

Jenis Biaya Prilaku Biaya Jumlah


Biaya Bahan Penolong V Rp 5.000.000
Biaya Listrik V Rp 4.700.000
Biaya Bahan Bakar V Rp 3.800.000
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung V Rp 2.000.000
T Rp 2.500.000
Biaya Kesejahteraan Karyawan T Rp 5.000.000
Biaya Refarasi & Pemeliharaan V Rp 5.000.000
T Rp 4.500.000
Biaya Asuransi Gedung T Rp 6.000.000
Baiaya Depresiasi T Rp 2.200.000
Jumlah Variabel Rp 20.500.000
Jumlah Tetap Rp 20.200.000
TOTAL Rp 40.700.000

9
Diminta :
Hitunglah Biaya Overhead Pabrik atas dasar jam mesin !
Hitunglah Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan kepada produk dengan
metode full costing dan variable costing !
Temukan selisih yang timbul antara Biaya Overhead Pabrik Dibebankan dengan
Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya !
Buatlah jurnal yang diperlukan !

10

You might also like