You are on page 1of 27
BABII LANDASAN TEORI Definisi Pengertian jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untukmenghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan sepertilembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, jalan kereta api, jalan raya yangmelintang tidak sebidang dan lain-lain Jembatan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : 1. Bangunan atas , yaitu bagian yang berfungsi menampung beban-beban yang ditimbulkan oleh lalu lintas kendaraan dan lain-lain yang kemudian disalurkan pada bagian bawah bangunan. 2. Landasan atau pelat lantai kendarsan, adalah bagian bawah suatu bangunan atas yang berfungsi menyalurkan gaya-gaya reaksi dari bangunan stas kepada bangunan bawah. 3. Bangunan bawah, adalah bangunan yang berfungsi menerima atau memikul beban-beban yang diberikan bangunan atas dan kemudian menyalurkan beban ke pondasi, selanjutnya oleh pondasi beban-beban tersebut disalurkan ke tanah keras, 4. Oprit jembatan, adalah timbunan tanah dibelakang abutment, yang ditimbut sepadat mungkin untuk menghindari terjadinya penurunan (settlement) § Bangunan pengaman jembatan, berfungsi sebagai pengaman terhadap pengaruh sungai yang bersangkutan baik secara langsung maupun tak langsung 6, Pilar jembatan: pilar atau pier berfungsi untuk mendukung bangunan atas, dan berfungsi seperti abutment pada bangunan bawah, 7. Pondasi, pondasi berfungsi menerima beban-beban bangunan bawah dan menyalurkannya ke tanah, 8 Abutment: bangunan bawah jembatan yang terletak pada kedun ujung pilar-pilar jembatan, berfungsi sebagai pemikul seluruh beban hidup (angin, kendaran, dan Jain-Iain) dan mati (beban gelagar, dan lain-lain) pada jembatan, ‘Tabel 2.12 Koefisien Gempa Bumi Daerah Zone Gempa Keadaan Tanah / Pondasi ' WW Wl Untuk jembatan yang didirikan diatas jondasi langsung dengan tekanan tanah " een een 0.12 0.06 0.03 sebesar $ ky/em? atau lebih, Untuk jembatan yang didirikan diatas pondasi langsung dengan tekanan tanah 02 ol 0.05 Kurang dari 5 kp/em2 - Untuk jembatan yang didirikan diatas az | ota | 007 pondasi selain pondasi langsung Sumber: Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk JembatanJalan RayaSNI-03.28,33.1992 Catatan ; Pengaruh gempa pada muatan hidup tidak perlu diperhatikan £ Gaya akibat gesekan pada tumpuan bergerak Jembatan perlu ditinjau terhadap gaya yang timbul akibat gesekan pada tumpuan bergerak, karena adanya pemusian dan penyusutan jembatan akibat perbedaan subu atau akibat-akibat lain (PPPJIR pasal 2 (6) bal 15). Dimana : Gg= Gaya gesekan pada tumpuan. R= Reaksi akibat beban mati Ft=Koefisien gesek antara gelagar dengan tumpuan. 0,01 untuk tumpuan ( 1 ) roll baja 0,05 untuk tumpuan (2 atau lebih ) roll baja. 0,15 untuk tumpuan gesekan ( tembaga ~ baja ) 0,25 untuk tumpuan gesekan ( baja besi tuang ) Bagian-Bagian Jembatan Abutmen 2 Keterangan, Pondass Andas tumpuan Gambar 2.1 Bagian-Bagian Jembatan Pencntuan Lokasi Jembatan Penentuan lokasi jembatan, biasanya dipengaruhi oleh pertimbangan- pertimbangan © Aspek Teknik, meliputi aliran sungai, keadaan tanah, alinyemen jalan © Aspek Sosial, meliputi tingkat kebutuhan lalu-lintas + Estetika,, tidak menggangu aliran sungal Secara uum, lokesi jembatan yang ideal adalah : « Secara geologis lokasi pondasi untuk abutment dan pilar harus taik, Dibawah pengaruh pembebanan, permukaan tanah yang mendukung pondasi harus bebas dari factor gescran/slip dan gelincir/slide # Batasan sungai pada lokasi jembatan harus jelas dan permukaan air serendah ‘mungkin, dan jembstan melintasi sungai secara tegak lurus terhadap sungai. Perencanaan Bangunan Atas Struktur Atas (Upper Structure) terdiri dari : nyns unopaquod yeqryo eX “EL pry (1) Z dosed exey unper umrequar uEUEqaquiag UNoUCaUDIEY UEWLOP Id opp wmuvss2) puodos Sunfuewious nquins sruny Yeo) uM ueesEpUDY 1H] sore yp stusuout s9joul z suas jeyuaa Fueprq wped wres equa) yuuOsOY yore wiejep Zuy8y ost sesaqas unydeo}|p Tuk wiFuT uRqaq ynseTuod uifue ueqag & {yojepe sepunyas ueqog Yasui Hua unequal ureunauased dosos ad uuopop ueyunnysodip nynyos Tuck esjus.Uss ped uoitueday wedi oon ueyedasow Hunk ueyequio[ eped ueENLA YojEpE ADpUNES WeqDE Japumyos unumqaQmrd nos yue unyenu unduap wyuas uoyTunnyodip youer uoyousd uBUNTuEG HuEyE]>qIP ueerepuay ueqog'epe Suuk snums-snuins ronsas yours woURyar weyPuoLUTedep ueyoucsusup snzey ysuny urysuow Suek uojequial wouniueq worsog GeuaTURUNySTTeGTE CARD p -uoryesoy nyes uoyedniow! Yopl seve ueunsiucR, uop yemeq ueundueqejgede yeweq wounducq dupoysoy uoySunyrpodip ue uryenur weynpnpsy wnp (sijeIs uoEpL>y) yap infoy UDIsyIOy umoquist synuisuoy adn ypqo ue aus woynp Suejueq Fueled = “| anf3y uossys0y = ¥ :eunup : Smuins ueusp ueyruuatep infoy uarsyaoxy nfoy Uats\jD0y UMYHEYID stURY Cl UEGeG IeqryE UNATUNOY UFO] sWUMUIp yeAuad wep wera uep ieqyE uEqeq uMyednisM IEA ato10n rows] seve rp mI O6 15un ype whaypg Tue ‘wy QOL seseqas yruOZ}oy Ueqag UEoUOWH edyp ymUN uoyfumiysedip suey storon wloy danas epod uerepus Fuen-uMy, ~ ‘Tiang dapat dipancang dengan ujung yang tertutup hinges tidak dipengaruhi air tanah Gangguan suara dan getaran dapat direduksi Bahan tiang dapat diperiksa sebelum pemancangan Pemancangan tiang dapat menambah kepudatan tanah granuler Kerugian : Kenaikan permukaan tanah akibat pemancangan dapat merugikan bangunan disekitarnya Pemancangan dapat mengakibatkan terangkatnya tiang yang telah lebih dulu dipaneang Mutu beton tidak dapat dikeiahui setelah pemancangan Mutu beton dapat berkurang akibat pengaruh air pada penarikan pipa selubung “Tiang tidak dapat dipancang dengan diameter yang besar Pemancangan tiang menimbulkan suara yang keras, getaran yang timbul dan deformasi tanah dapat membahayakan bangunan disckitamya Tiang Pancang Baja Kelebihan . Profil baja yang digunakan ringan, kuat dan mampu menahan beban yang, besar Penyambungan profil dapat dilakukan dengan mudah Proses pemancengan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat Karena tiang dibuat di pabrik dan pemenksaan kwalitas sangat ketat, hasilnya lebih dapat diandatkan, Kekurangan : Untuk tiang yang panjang, diperlukan persiapan penyambungan dengan menggunakan pengelasan (untuk tiang pancang beton yang bagian atas atau bawahnya berkepala baja). Bila pekerjaan penyambungan tidak baik, akibatnya sangot merugikan Pemancangan tiang menimbulkan suara yang keras, getaran yang timbul dan deformasi tanah dapat membakayakan bangunan disekitamya Tiang baja bersifat korosif. Gelagar beton *T* 6-25 | 12-1/15 | Fungsional Lengkang etn (Parabols) | 30-70 | 1/30 Estetik ‘Jembatan Beton Pratekan : ‘Segmen pelat 6-12 | 1/20 | Fungsional Gelagar Tdengan antaibeten | 44 sg | 1/175 | Fungsioual komposit, bentang menerss. Gelagar ‘T* pasca 20-45 | 11165-1175 | Fungsional penegangan Gelagar boks menerus, 6-150 | 1/18-1/20 | Estetik pelaksanazn kantilever Sumber = Bridge Mamagement System (BNC), 1992 Perencannan Pelat Kendaraan Y Beban hidup Beban hidup yang ditinjau terdiri atas Beban “1” jeban “T” adalah beban yang merupakan kendaraan truk yang mempunyaibeban roda ganda sebesar 10 ton 2, Beban “D” Beban “D" adalah susunan beban pada setiapjalur lal lintas yang terdiridari beban garis P= 12 ton dan beban terbagi rata sebagai berikut = q=2,2 Um untuk L<30.m = 2,2 Um — {(1,1/60) x (L.— 30)) vim untuk 30 60 m Beban garis “P” ditentukan menurut PPPJJR sebesar 12t0n yang bekerja sejajar dengan lantai Kendaraan, Berdasarkan beban garis “P” dan beban terbagi rata 275 Beban garis 3. Polat Lantai Kendaraan Berfungsi sebagai pennhan fapisan perkerasan Petat lantai diasumsikan tertumpu pada dua sisi, Pembebanan pada pelat laniai meliputi : * Behan mati berupa berat sendiri pelal, berat pavement dan berat air hujan. + Beban hidup berupa muatan “T” dengan beban gandor maksimum 10 T. Perhitungan untuk penulangan pelat lantai jembatan sama dengan prinsip penulangan pada pelat trotoir. 4, Gelagar Memanjang ( Girder ) Gelagar memanjang berfungsi menahan beban pelat lantai, lapis perkerasan dan beban air hujan, kemudian menyalurkannya ke andas (jembatan balok prestress/ beton bertulang) atau ke gelagar melintang (jembatan rangka baja) 5, Gelagar Melintang atau Diafragma Diafragma hanya sebagai pengaku gelagar memanjang, tidak menyalurkan beban, sedangkan gelagar melintang menerima limpahan beban dari gel: memanjang kemudian menyalurkannya ke rangka baja.Beik gelagar memanjang ‘maupun melintang harus ditinja terhadap Kontrol Kelaluan = s-Lcs :dimana L= Bentang ‘500 :dimana E = Modulus Elastisitas Bahan I =Inersia 6. Andas Merupskan perletakan dari jembatan yang berfungsi untuk menahan beban berat baik yang vertikal maupun horizontal serta untuk meredam getaran schingga abutment tidak mengalami Kerusakan Untuk perletakkan jembatan direncanakan digunakan bearings merk CPU buatan Indonesia, © Beban “T™ Untuk perhitungan kekuatan lantai kendaraan atau sistem lantai kendaraan jjembatan, horus digunakan beban “T" seperti dijelaskan berikut ini Beban “T” adalah muatan yang merupakan kendaraan truk yang ‘mempunyaibeban dua roda (Two Wheel Load ) sebesar 10 ton, Dimana : al~a2-20em b1 = 12,50.em b2 = 50,00 em Ms = muatan rencana sumbu = 20 ton Gambar 2.4. Ketentuan beban “T” yang dikerjakan pada jembatan jalan raya Beban “D" Untuk perhitungan kekuatan gelagar-zelagar harus digunakan beban “D”, Beban “D" atau beban jalur adalah susunan beban pada setiap jalur lalu lintas yang terdiri dan beban pada setiap jalur lalu lintas yang terdini dari beban terbagi rata sebesar “q” ton per meter panjang per jalur dan beban garis ton per jalur lalu lintas tersebut Besar “q" ditentukan sebagai berikut : q=2.2 Um untuk L<30 m = 2.2 tim’ = 1,1/60 x (L-30) Um untuk 30 m 60 m ‘Masifikasi Jalan Lokal | Kolektor_] Arter 5 15-20 100 1,5:2.0 | i00- 1000 > 1000 2 Menentukan Indeks Tebal Perkerasan (ITp) dengan menggunakan nomogram. Menentukan jenis lapis perkerasan Menentukan koefisien relative (a) dari setiap jenis lapisan perkerasan yang dipilih, ‘Tabel 2,7 Penentuan nilai a aan eke Haan Jenis Bahan at WSike [Rekwene Re Tat au ao Tat ast san a0 HRA mun Aspal macadare - - Lapen (mekanisy Lapen manual aston Laxhutas Lasion Aus Lapen (mechani Lapen ¢ manuals Sth Tanah dengan semen | Stab Tanah dengan hapa 0 | Batu pecah ehetas Ay | Bata peeah thetas Hy 0] Mat pecab shetan C 70| Sinwparun shetas Av sa | Simurputrun shetas 1) oat 30 | Simucpatrun shetas Cy ow 20 | Tanahiempung Lepasiran Menghitung tebal masing-masing lapisan, dengan ketentuan sebagai berikut : * Tiang pancang komposit Jembatan harus berfungsi tidak hanya sebagai jalan, tetapi struktur dan bentuknya juga harus selaras dan meningkatkan nilai lingkungan sekitarnya Pemilihan Pondasi Pondasi menyalurkan beban-beban terpusat vertikal dan lateral daribangunan bawah kedalam tanah pendukung dengan cara demikian sehinggs hasiltegangan dan gerakan tanah dapat dipikul oleh struktur keseluruhan Pertimbangan pemilihan jenis pondasi adalah sebagai berikut : Tabel 2.10Pencntuan Jenis Pondasi Jenis Pondasi Kedalaman Lapison Tanah Keras Pondasi Langsung 03m Pondasi Sumuran 3-15m Pondasi Tiang Beton 15-60 Pondasi Tiang Pancang > Perkiraan lelak lapisan tanah keras didasarkan pada nilat tahanan Konus Hubungan antara nilai tahanan Konus (qe) tethadap konsistensi tanah adalah sebagai berikut © Tanah sangat lunak , qe < Sky! ©) Tanah Lunak , ye 5-10 keen? © Tanah teguh, qe 10-20 kyle? © Tanah kenyal, qe 40-80 hy © Tanah keras, qc 80-150 ky/em? © Tanah sangat keras, qc > 150 kgicm? Kelebihan dan kekurangan pondasi tiang paneang Tiang Pancang Beton Kelebihan # Panjang tiang dapat disesuaikan dengan kondisi tanah « Penulangan tidak dipengaruhi oleh masalah pengangkutan ateu tegangan yang timbul akibat pemancangan Peninjauan diadakan terhadap timbulnya tegangan-tegangan structural korena adanya perubahan bentuk akibat perbedaan suhu ontam bagian-bagin Jembatan baik yang menggunakan bahan yang sama maupun dengan bahan yang berbeda. Tercantum dalam PPPJIR pasal 2 (2) tabel 1 hal 14. ¢ Gaya rangkak dan susut Pengaruh rangkak dan susul dihitung dengan menggunakan beban mati dari jembatan Jika susut dan rangkak dapat mengurangi pengaruh muatan lain, maka hares dari rangkak tersebut harus diambil minimum (PPPJJR_ pasal 23), a Gaya rem Pengaruh gaya rem sebesar 5% dari beban D tanpa koefisien kejut yangmemenuhi semua jalur Ialu lintas yang ada dan dalam satu jurusan. Gaya tersebut brekerja dalam arah horisontal sejajar dengan sumbu memanjang jembatan setinggi 1,8 meter di afas lantai kendaraan (PPPJJR pasal 2 ayat 4), © Gaya gempa Jembatanejembatan yang akan dibangun pada daerah-daerah dimana dapat diharapkan adanya pengarul-pengaruh dari gempa bum dengan mempethitunghan —penuaruh-pengaruh —gempa_—_tersebut, harus direncanakan Pengaruhpengaruh gempa bumi pada jembatan dipehitungkan senilai dengan pengaruh suatu gaya horizontal, yang bekerja pada titik berat konstruksi / bagian konstruksi yang ditinjau, dalam arah yang paling berbahaya. Gaya horizontal yang dimaksud ditentukan dengan rumus : Dimana ; K = Gaya horizontal. G-= Muatan mati dari konstruksi / agian konstruksi yang ditinjau E= Koefisien gempa burni, yang ditentukan menurut daftar di bawah ini Tabel 2.8 Tebal minimum lapisan ——_!_ Lap [i] teat [tar 5 Tape petinding (Haray Hur Want 400-620 s Lapen/Aspal Macadam, HRA, Lasbatag. Laston em-740 1s Lapen/A spat Macadam. HICA, Laybutag. Laston: 780-99 7s Lsshutag. Laston = 1000 Ww Lssivo 2 Lapis Pendasi we Tebal Minimum tem Bahan 30% | <30% |>30% |30% |>30% Iklim 1 < 900 os 10-15 1,5-2,0 Ls 2,0-2,5 mm/ahun thin T= 900 1S 2,0-2,5 2 2,5-3,0 25 3,0-3.5 mm/tahun Ad] uEMUdUD 97 PEL uouoy Y=TT MUP (Ad1) MY wonyMUIAY SYspu] uEMMUSUDIY “9 red Ieuny une vrs yewer uoyep st sentry “67 st suing ot st uungseey -6't | ooves| siz = uadey] ovo > ovor> ung 00> eping onot< vat oor 5 ovoz< of re Fengsry ooozs| se “6 ooot< wos] oval 5 nw) (eye) | momynuning star] sop ssourfinoy og] uemUDURES Z PAE uyounsip Fue weeynuiod sidey siuot uriluap tonsos urymiuanp uss (og]) fey UERyMUNIDY SYSPUY MEYMIUDHDHY |S 7. Pelat Injak Pelat injak berfungsi sebagai landasan yang kuat terhadap penurunan tanah timbunan pada oprit sehingga dapat mengurangi loncatan pada waktu melewati jembatan dan menyalurkan heban dari beban falu Tintas yang melewatinya ke abutment. Pemilihan Tipe Kontstruksi Atas Jembatan Tabel 2.1 Tipe Konstruksi Atas Jembatan 3%) aeeat Kaan ene 1 [eskns Gamay [3 Sep ehiatean 7 hier a Bems 30352 pesmi jecbitm yang | & Babaya whab pods pylon yang (ond bia tas pang nero orang ajademn Pemibebanas pads jembat ‘beban makcumal ‘erletah sepernbaya pada way kbd b Bectang 120-15Sm (en ban saksmal 500-4003) Beene 3000 (censk bis tas baa) Benes 66m (vend estate Lewes 0) | Brea Prez 3 Fox pabets Gpips Dpwiie abr best (aa) (darjwhan eek Gaube 4 poboh atm van menempathan pelagae benog 30m) deka pelenane seupaemmnn B Mecgreakan tetoe ready] 6 Drperhulan Leakian Khaw: mac caborn dopattensmn | dalam pelbsamaaaeya unr (rapa) Unni beanseg © 30 m1 dapat dwt crea cepmentl, sehngya modih dhawa din pla Me lokasi proyek 4 Beton tamper ndah ‘pemehihan perswana whee: © Bak enk denh pcre, arena beton ndah Loroaf (0 Mecapenya eal esteeha 3. Rees 2 Maw Git arms dpat| a Bop ead Towa mine | PRmda Bap Tetes | dope bskmoe np pab doen pment ae Penempatin abutmen jembatan disesuaikan dengan bentuk penampang sungai dan sebisa mungkin jauh dari pinggir sungai untuk menghindari bahaya erosi yang akan berpengaruh pada kestabilan jembatan, * Abutment Tembok Penahan Gravitasi, digunakan pada kedalaman tanah keras dari 0 m sampai 4 m dari permukaan tanch. Abutment jenis ini tersusun dari batu- atu kali, Abutment jenis ini memiliki keuntungan seperti biaya pengadaan bahan bangunan dan pekerjaan konstruksi relative murah dan sedeshana, karena hanya mengardalkan berat sendiri konstruksi untuk menahan beban yg disalurkan dari bangunan atas, Kekurangannya adalah tidak semun jenis tanah cocok untuk dibangun abutmen ini, misalnya tanah lempung © Abutment penahan kantilever, digunakan hinges pada kedalaman 8 m dari permukaan tanah. Kelebihannya adalah dengan adanyz kantilever dapat menambah daya tahan terhadap tekanan tanah aktif dan pasif, Kekurangannya adalah dibutuhkan pengerjean yang teliti karena desain dana perhitungan yang tumit * Abutment kontraport, digunakan hingga pada kedalaman & m. Kelebihan dari abutmen ini adalah, abutment dapat menahan gaya-gaya yang terjadi didalam tanah seperti tekanan aktif dan pasif, yang kemudian ditahan merata oleh dinding abutment. Kelemahannya adalah volume bangunan yang besar sehingga biaya yang diperlukan juga besar Pondasi jembatan Pondasi jembatan berfungsi meneruskan seluruh beban jembatan ke tanah dasar, Berdasarkan sistemnya, pondasi, abutment atau pier jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain : 2. Pondasi telapak b. Pondasi sumuran ¢. Pondasi tia « Tiang pancang kayu « Tiang pancang baja ‘+ Tiang pancang beton ‘+ Tiang pancang beton prategang pracetak Tiang beton cetak di tempat Angka 2,75 meter selalu tetap dan tidak tergantung pada Lebar jalur lal Hints Ketentuan penggunaan beban “D" dalam arah melintang jembatan sebagai berikut Untuk jembatan dengan lebar lantai kendaraan < $,50 m, beban “D” ‘Sepenuhnya (100%) harus dibebankan pada seluruh jembatan, JUntuk jembatan dengan lebar lantai kendaraan > 5,50 m, beban “ Sepenuhnya( 100%) dibebankan pada lebar lajur 5,50 m sedangkan, lebar selebihnya dibebanihanya separuh beban “D" (50%) Gambar 2.2 Beban “q” dan “P” Y Beban kejut Untuk memperhitungkan pengaruh-pengaruh getaran dan pengaruh- pengaruhdinamis lainnya, tegangan-tegangan akibat beban garis (P) harusdikalikan dengan koefisien kejut yang akan memberikan hasil maksimum.Beban hejut ditentukan dengan rumus 20 dengan: K= Koefisien +— (50+2) L = Panjang bentang (m) fb Beban Hidup Muatan hidup adalah semun muatan yang berasal dari berat kendaraan ~ kendaraan bergerak/lalu fintas dan atau berat pejalan kaki yang dianggapbekerja pada jembatan, ‘© Macam-macam beban hidup Muatan hhidup pada jembatan yang harus ditinjau dinyatakan dalam duamacam yaitu. muatan “T" yang merupakan beban terpusat untuk lantaikendaraan dan muatan “D* yang merupakan beban jalur untuk gelagar. © Lantai Kendaraan dan Jalur Lalu lintas Yang dimaksud dengan “lantai kendaraan” adalah seluruh Icbar bogianjembatan yang diguaakan untuk lalu fintas kendaraan. Yang dimaksud dengonsatu “ jalur lalu fintas” adalah bagian dari lantai kendaraan yang digunakan oleh sustu rangkaisn kendaraan, Jalur Jalu Jintas ini mempunyai lebar minimum 2,75 meter dan lebar maksimum 3,75 meter. Lebar jalur minimum ini harus untuk menentukan muatan per jalur, Jumfah jalur Ielu Tintas untuk Jantai kendaraan dengan lebar 5,50 meter atau lebih Untuk selanjumnya jembatan ini digunakan dalam menentukan muntan“D” pa Tabel 2,11 Jumiah Lajur Lalu Lintas in perhitungan reaksi perletakan Lebo Lasts hewra Poul Lk fits ‘$50 sompau dengan 8.25 m 2 Jebih dari 8.28 sampai dengan 11.28 m 3 0m 4 febih dart 11.25 sampai dengam 15 eta dar 15.00 samp demgaa 18,75 an 5 ‘Om 6 Biv SARETSSSIRS? Aebih car 18,75 sammpai denn ‘Simkar Pedonnn Pevenconan Powbehann Joba Jak Kerb pada tepi lantai kendaraan harus diperhitungkan untuk dapatmenahan satu beban horizontal ke arah melintang jembatan sebesar S00kg/m? yang, tiekerja pada puneak kerb yang bersangkutan atau pada tinggilantai 25 em di atas permukaan lantai kendaraan apabila kerb yangbersangkutan lebih tinggi dari 25 em. © Tiang-tiang sandaran pada setiap tepi trotoar harus diperhitungkan untuk dapat menahan beban horizontal sebesar 100 kg/m’ yang bekerja padatinggt 90 cmdi atas lantai trotoar. Kombinasi pembebanan dan gaya Konstruksi jembatan beserta bagian-bagiannya harus ditinjau terhadap in bekerja. Dan tegangan yang kombinasi pembebanan dan gaya yang mung] digunakan dinaikkan terhadap tegangan yang diizinkan. Adapun tabel kombinasi pembebanan dan gaya, sebagai berikut Tabel 2,3Kombinasi Pembebanan dan Gaya Tegangan yang digunakan terhadap Kombinasi Pembebanan dan Gaya tegaugan izin 1. M+(H+kK) 100% IL M-A 128% [Tt M+i(H>K)=Rm= A 140% IV. M+Gh Ts VM 120% VLM>(H-K) 150% Sumber : (PPPIIR-198*, holaman 24 Tabel Vi Keteramgan notasi: M = =Beban mati H = Beban hidup K =Beban kejut Rin = Gaya rem Gh = Gaya horizontal ekivalen akibst gempa bumi A =Bebsnangin Kombinasi Pembebanan Konstruksi jembatan beserta bagian-bagiannya harus ditinjau tethadsp Kombinasi pembebanan dan vaya yang mungkin bekerja, Tegangan yanz di dinaikkan terhadap tegangan yang di makan dalam pemeriksann kekuatan konstruksi yang bersangkutan ain sesuai keadaan clastis. Tegangan yang digunakan dinyatakan dalam persen terhadap teganzan yang diijinkan ssesuai kombinasi pembebunan dan gaya pada tabel berikut “Tabel 2.13 Kombinasi Pembebanan ‘Tegangen yang dipakai Kombinasi Pembebanan daa Gaya techadap Tegangan Ijin M=(1= Ry Tas To Tare M-Ta~Ab~Ge-A~SR-Tm-S Kombsnas (1) ~ Rm ~Gg-A-SR- To M-~Gh > Tag ~Ge- AHs- Tu M-Pr M-(H-K)+Ts-S-To. Tater Faden Frveiaam Fembobanan Soman Fas Ea ) Khusus untuk jembatan baja Keterangan A= Beban angin ‘Ah = Gaya akibat aliran dan hanyutan ‘AHg = Gaya akibat aliran dan hanyvtan pada saat terjadi pempa Gg = Gaya gesek pada tumpuan bergerak Gh = Gaya horisontal ckivalen akibat gempa bumi (HFK) = Beban hidup dan kejut M-=Beban mati PI =Gaya-gaya pada saat pelaksanan Rm = Gaya rem S~ Gaya sentrifupal SR= Gaya akibat susul dan rangkak ‘Tm = Gaya akibat perubahan suhu “Ta = Gaya tekanan tanah ‘Tag ~ Gaya tekanan tanah akibat gempa bumi ‘Th= Gaya tumbuk ‘Tu=Gaya angkat Beatuags JO 100m | & Rebenalan unger Ban menehikan penatan 2 Rangha Baja Teratup ee Muh pelaksaaanaya tag wank england Beoting «60-100 m Mampu mencapai beatang | adanya korosi 3 Raga Biya Temp Lavinia baa seat ane Fag Beetang=60-190m | ¢ Tut memborubkan par Karena strukturaya menunghinkan wank 1 testa —> Pemilihan tipe jembatan berdasarkan panjang bentang Tabel2.2 Pemilihan tipe jembatan berdasarkan panjang bentang Jenis Bangunaa Atas nseruksi Kay 1 [Jembaran batok dengan lantat wg atau lantai papa yu 5-20m] 1/15 Kurang Gelagarkaywgergaydeagsn [i is King ‘papan Janta 3 [Rangka lantar sins dengan papan kayw 4 | Gelagar baja dengan tnatar " $-35 | 117-130 | Kusang Papa koyu B | Konstruksi Baja Gelagar baja dengan lant plat 125-127 | Kurang baja Gelagar baja dengan Iantai 15-50 beton komposit (bentanz 61-86, 1/20 | Fuagsionat ‘Sederhana dan meners) 3. | Rangka lantai bawah dengan 30-100] 18-111 | Kurang plat beton 4. | Rangka Baja Menerus 60-150 1/10 Baik C | Konseruksi Beton Berrulan; 1 | Plat beton bertulang: /IDS 2 | Pelat berongea 1s Dalam perencanaan ini, struktur bawh jembatan berupa — pangkal jembatan(abutment) yang dapat diasumsikan sebagai dinding penahan tanah, penahanseluruh beban vertikal dan momen serta gaya horizontal akibat tekanan tanah abtifyang terjadi pada jembatan menuju ke pondasi serta_mengadakan peralihantumpuan oprit ke bangunan atas jembatan. Dalam hal ini perhitungan abutment meliputi : * Menentukan bentuk dan dimensi rencana penampang abutment serta mutu beton serta tulangan yang diperlukan. © Menentuken pembebanan yang terjadi pada abutment : 1. Beban hidup berupa beban merata dan garis serta beban di trotoi. 2. Beban sekunder berupa beban gempa, tekanan tanah aktif, rem dan traksi, koefisien kejut, beban angin dan beban akibat aliran dan tumbukan benda- benda hanyutan. Menghitung momen, gaya normal dan gaya geser yang terjadi akibatkombinasi dari beban-beban yang bekerja, Mencari dimensi tulangan dan cek apakah abutment cukup —memadai untukmenahan gaya-gaya terscbut, * Ditinjau juga kestabilan terhadap sliding dan bidang runtuh tanah ‘© Ditinjau juga terhadap settlement (penurunan tanah) Tabel 2.9 Penentuan Jenis Abutmen ts see Tame Senter. Bradge Momapement Stem Tahen 1993, hal F2 ‘Tahapan Perencanaan Pon Perhitungan beban-beban yang disalurkan dari bangunan diatasnya untuk menentukan daya dukung dan analisa penurunan Pengecekan profil tanah atau lapisan tanah Perhitungan Kepasitas/ Daya Dukung Tiang untuk menentukan diameter tiang poneang Menghitung jarak antar tiang Pemeriksaan tegangun-tegnngan yang terjadi Analisa Penurunan Pembebanan Beban yang bekerja pada struktur Jembatan Tangsi ini disesuaikan dengan Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya (PPPIJR) SKBL 1,3.28.1987, DPU yaitu : Pembebanan Primer Beban primer adalah beban atau mustan yang merupakan muatan utara dalam perhitungan tegangan pada setiap perencannan — jembatan Yangtermasukmuatan primer adalah a Beban Mati Yaitu merupakan beban yang berasal dari berat sendiri jembatan atau bagian jembatan yang ditinjau, termasuk segalaunsurtambahan yang dianggapmerypakan satu kesatuan tetap dengamnya Dalam menentukan besarnya muatan mati tersebut, harus dipergunakan nilaiberat volume untuk bahan bangunan dibawah ini - Baja tuang =7,851/ m3 2,801/m3 + Aluminium paduan - Beton bertulang, = 2,501/m3 = Beton biasa, tumbuk, siklop = 2201/m3 ~ Pasangan batu 2.00t/m3 ~Kayu 1,00 t/m3 - Tanah, pasir, kerikil (dalam keadaan padat) = 2,00 t/ m3 + Perkerasan jalan beraspal =2,501/ m3 Air = 1,00 vm3

You might also like