BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA 1 Pengertian Benign Prostat Hiperplasi adalah kelenjar prostat yang mengalami pembesaran, yang dapat menyumbat uretra pars prostatika dan menyebabkan terhambatnya aliran urine keluar dari buli - buli. 2 Pengkajian 1. Status kesehatan saat ini Keperawatan 2. Pola eliminasi 3. Kesulitan berkemih 4. Tidak bisa kecing 5. Urine bercampur darah 3 Diagnosis keperawatan 1. Gangguan eliminasi urin (D.0040) 2. Nyeri akut (D.0077) 4 Kriteria evaluasi/hasil 1. Gangguan eliminasi urin (D.0040) Eliminasi urin (L.04034) • Sensasi berkemih meningkat • Desakan berkemih (urgensi) menurun • Distensi kandung kemih menurun • Berkemih tidak tuntas (hesitancy) menurun • Volume residu urine menurun • Urine menetes (dribbling) menurun • Nokturia menurun • Mengompol menurun • Enuresis menurun • Dysuria menurun • Anuria menurun • Frekuensi BAK membaik • Karakteristik urine membaik 2. Nyeri akut (D.0077) Tingkat nyeri (L. 08066) • Keluhan nyeri menurun • Meringis menurun • Sikap protektif menurun • Gelisah menurun • Kesulitan tidur menurun • Menarik diri menurun • Berfokus pada diri sendiri menurun • Diaphoresis menurun • Perasaan depresi (tertekan) menurun
5 Intervensi keperawatan 1. Gangguan eliminasi urin (D.0040)
Manajemen eliminasi urin (I.04152) Observasi - Identifikasi tanda gejala retensi atau inkontinensia urine - Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi atau Inkontinensia urine - Monitor eliminasi Urine Terapeutik - Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih - Batasi asupan cairan,jika perlu - Ambil sampel urine tengah (mid stream) atau kultur Edukasi - Ajarkan tanda dan gejal infeksi saluran kemih - Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urine - Ajarkan mengambil spesimen urine mid stream - Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk berkemih - Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot panggul/berkemihan - Anjurkan minumyang cukup, jikat tidak ada kontraindikasi - Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur Kolaborasi Pemberian obat supositoria uretra, jika perlu
2. Nyeri akut (D.0077)
Manajemen nyeri (I. 08238) Observasi - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri - Identifikasi skala nyeri - Identifikasi respons nyeri non verbal - Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri - Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri - Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri - Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup - Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan Terapeutik - Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain) - Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan ) - Fasilitasi istrahat dan tidur - Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi - Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri - Jelaskan strategi meredakan nyeri - Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri - Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat - Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi - Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu 6 Evaluasi Mengeveluasi respon subjektif dan objektif setelah dilaksanakan intervensi dan dibandikan denganstandar luaran keperawatan indonesia (SLKI) 7 Unit pengelola Bidang Keperawatan 8 Kepustakaan 3S