You are on page 1of 6

Habitat Artemia Sp

Artemia sp. memiliki  sistem osmoregulasi yang efisien sehingga mampu


beradaptasi pada kisaran salinitas yang luas, yaitu 1-200 ppt. Artemia sp. juga
mampu mensintesis hemoglobin secara efisien utnuk mengatasi kandungan
oksigen yang rendah pada keadaan salinitas tinggi. Sedangkan suhu optimum bagi
Artemia sp. adalah 25-30°C (Mudjiman, 1990 dalam Depita, 2004). Artemia tinggal
di perairan laut.

Reproduksi Artemia Sp
Menurut Depita (2004), Artemia sp. toleran terhadap selang salinitas yang sangat
luas, mulai dari tawar hingga jenuh garam. Cara reproduksinya ovipar dan
ovovivipar. Menurut Mudjiman (1984) dalam Depita (2004), perkembangbiakan
artemia secara ovipar biasanya terjaid apabila lingkungan dalm keadaan yang
sangat buruk, sedangkan ovovivipar terjadi apabila keadaan lingkungan cukup
baik. Pada umumnya, pakan alami dari Artemia sp. merupakan detritus (bangkai)
yang terdiri dari bahan organik, ganggang, bakteri, dan cendawan
(Mudjiman,1984 dalam Depita, 2004). Perkembangbiakan artemia ada 2 cara
yaitu parthenogenesis dan biseksual. Pada A.salina yang termasuk jenis
parthogenesis populasi terdiri dari betina semua yang dapat membentuk telur
dan embrio berkembang dari telur yang tidak terbuahi. Sedangkan A.salina dari
jenis bisexual yaitu populasi terdiri dari jantan dan betina yang berkembang
melalui perkawinan dan embrio berkembang dari telur yang dibuahi. A.salina
mengalami beberapa fase dalam daur hidupnya yaitu dari kista menjadi nauplius
kemudian menjadi artemia dewasa.
Proses perkembangan kista artemia mejadi naupli terdiri dari beberapa tahapan
yaitu proses penyerapan air, pemecahan dinding kista oleh embrio, embrio
terlihat jelas masih diselimuti membran, menetas dimana nauplius berenang
bebas yang membutuhkan waktu sekitar 18-24 jam (Gusrina, 2008).

Perbedaan
Pada Artemia jantan, antena tumbuh berfungsi sebagai pemegang betina ketika
kawin. Terdapat sepasang alat kelamin di bagian depan dari panggkal ekornya
Artemia jantan. Sedangkan Artemia betina memiliki uterus yang menonjol berada
tepat di ujung terakhir kaki renang. Soundarapandian and Saravanakumar (2009),
mengatakan bahwa kelangsungan hidup yang lebih tinggi diperoleh ketika
Artemia dikultur pada 33-35 ppt (80 %) diikuti oleh 28 - 34 ppt (75 %) dan 2 - 4 ppt
(30 %). Jadi salinitas yang lebih tinggi sangat dibutuhkan untuk kelangsungan
hidup yang lebih baik.

Manfaat Artemia Sp
Salah satu peranan Artemia sp. dalam bisnis perikanan adalah dengan
dibudidayakannya Artemia salina. Menurut Marihati dkk. (2013), budidaya
Artemia salina baik yang menggunakan bibit local maupun impor dapat
diterapkan dalam sistem peladangan garam sebagai diversifikasi produk dan
biokatalisator percepatan penguapan diladang garam, namun budidaya Artemia
salina lokal lebih banyak untuk diterapkan dengan pertimbangan-pertimbangan
sebagai berikut:

1. Budidaya Artemia salina lokal sebanyak 200 individu/L air garam 11°Be di lahan
peminihan akan meningkatkan kecepatan penguapan karena meningkatnya nilai
transparansi air laut yang semula 50% menjadi 85%.
2. Untuk pencapaian nilai transparansi di lahan peminihan dari 50% menjadi 90%
diperlukan  90.000 individu Artemia salina impor/L air garam 11°Be
3. Budidaya Artemia salina lokal sebanyak 200 individu/L air garam 11°Be di lahan
peminihan dapat menghasilkan  biomassa sebagai diversifikasi produk ladang
garam sebanyak 48,46 gram biomassa dan detritus yang dapat digunakan sebagai
nutrisi mikroorganisme halofilik untuk pemurnian NaCl di meja kristalisasi
sebanyak 44,86 gram.
4. Budidaya Artemia salina impor dilahan peminihan sebanyak 90.000 individu/L
air   garam 11° Be  menghasilkan biomassa 40,16 gram dan detritus 31,04 gram.
5. Diperolehnya diversifikasi produk berupa biomassa Artemia salina sebanyak 6
ton/ Ha/musim dengan harga sekitar Rp. 20.000/Kg

Habitat

Habitat Daphnia sp. adalah air tawar yang tergenang (Nasution dan Supranoto,
2004). Daphnia sp. menjadi zooplankton dominan di perairan, Daphnia sp. juga
dapat hidup pada bagian atas kolom air di dekat permukaan air yang kaya
fitoplankton (Clare, 2002). Daphnia sp. merupakan plankton yang mempunyai
ukuran tubuh kecil dan lemah untuk melawan arus yang kuat. Daphnia sp. hanya
mampu bergerak migrasi secara vertikal (Waterman, 1960). Pennak (1989)
menyatakan bahwa Daphnia sp. dapat tumbuh pada lingkungan dengan kisaran
pH antara 6,5 – 8,5, dimana kisaran pH optimum antara 7,2 – 8,5,salinitas
umumnya sekitar 1,5 ppt, sedangkan suhu optimum untuk Daphnia sp. adalah 18
– 24oC. Konsentrasi oksigen terlarut optimum yaitu di atas 3,5 mg/l.Pada
kandungan amoniak antara 0,35 – 0,61 ppm, Daphnia sp. masih dapat hidup dan
berkembangbiak dengan baik (Mokoginta, 2003).

Daur hidup dan reproduksi

Daur hidup Daphnia sp. terdiri dari tahap telur, juvenil, individu muda dan dewasa
(Pennak, 1989). Daphnia sp. berkembang biak secara seksual dan aseksual.
Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan cara parthenogenesis yaitu
perkembangbiakan tanpa adanya fertilisasi. Selama parthenogenesis, anakan
yang dihasilkan adalah betina. Parthenogenesis terjadi 7 bila Daphnia sp. hidup
pada kondisi yang menguntungkan (ketersediaan pakan cukup, suhu optimal)
(Ebert, 2005). Pada kondisi lingkungan yang kurang baik seperti adanya kualitas
dan kuantitas pakan menurun, toksisitas, dan oksigen serta populasi yang terlalu
padat, Daphnia sp. akan menghasilkan keturunan individu jantan (Hickman, 1967
dalam Casmuji, 2002). Adanya Daphnia sp. jantan ini akan mengawali terjadinya
reproduksi secara seksual, individu jantan yang dihasilkan ini nantinya akan
membuahi individu betina. Individu ini akan menghasilkan resting egg yang
diselubungi oleh cangkang telur yang disebut ephippia dan akan menetas apabila
menemukan lingkungan yang sesuai untuk mendukung kehidupan Daphnia sp..
Daur hidup Daphnia sp.

PERBEDAAN

Daphnia sp. jantan umumnya lebih kecil dibanding betina, tetapi memiliki
antenula yang lebih panjang. Daphnia sp. jantan dewasa memiliki panjang antara
1 – 5 mm,sedangkan ukuran panjang betina dewasa berkisar antara 3 – 5 mm
(Ebert, 2005). Daphnia sp. betina memiliki kantung induk (brood chamber) pada
dinding tubuh dan permukaan dorsal karapaks yang digunakan untuk menyimpan
telurnya (Clare, 2002).
MANFAAT DAFNIA

Daphnia merupakan sumber pakan bagi ikan kecil, burayak dan јugа hewan   kecil
lainnya. Kandungan proteinnya bіѕа mencapai   lebih dаrі 70% kadar bahan
kering.   Secara umum,   dараt dikatakan kita mengurungkan 95% udara, 4%
protein, 0,54% lemak, 0,67% karbohidrat, dan 0,15%   abu.    

Kepentingannya ѕеbаgаі pakan ikan ѕеlаіn karena kandungan gizinya serta


ukurannya,   аdаlаh јugа karena "habisnya" dibudidayakan   sehingga dараt
tersedia dalam jumlah уаng   mencukupi,   hаmріr ѕеtіар saat.

Kegunaan lainnya yaitu:

1. Sistem pencernaan benih ikan уаng mudah karena mengandung enzim


pencernaan уаng berfungsi untuk 

2. menghancurkan dіrі sendiri.

3. Pemberian Daphnia sp, уаng tіdаk menyebabkan penurunan kualitas udara

4. Kandungan asam amino esensial pada Daphnia sp, hаmріr mirip dеngаn
artemia sehingga nilai

5. nutrisinya tinggi

Faktor abiotik (fisik kimia perairan yang mempengaruhi kehidupan plankton


antara lain:

1 Temperatur

Temperatur juga salah satu faktor pembatas bagi pertumbuhan hewan


plankton.Batas toleransi hewan plankton terhadap temperatur tergantung dari
spesiesnya.Umumnya temperatur di atas 30°C dapat menekan pertumbuhan
populasi zooplankton yang terdapat pada perairan.

2 Kecepatan Arus

Salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi kepadatan plankton di suatu


perairan lotik adalah kecepatan arus air. Secara umum kepadatan plankton akan
berkurang drastis pada kecepatan arus yang lebih besar dari 1m/detik, meskipun
terdapat beberapa perkecualian

3 Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)

DO (Dissolved Oxygen) merupakan banyaknya oksigen terlarut dalam suatu


perairan.oksigen terlarut merupakan suatu faktor yang sangat penting di dalam
ekosisstem perairan, terutama sekali dibutuhkan untuk proses respirasi bagi
sebagian besar organisme air.

4 BOD (Biochemical Oxygen Demand)

BOD (Biochemical Oxygen Demand) menunjukkan jumlah oksigen yang terlarut


yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk menguraikan atau mengoksidasi
bahan-bahan buangan (limbah) di dalam air

5 Derajat Keasaman (pH)

Nilai pH menyatakan nilai konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan.Setiap


spesies memiliki kisaran toleransi yang berbeda terhadap pH.pH yang ideal bagi
kehidupan organisme akuatik termasuk plankton pada umumnya berkisar antara
7 sampai 8,5

6 Penetrasi Cahaya

Kemampuan daya tembus sinar matahri ke dalam perairan sangat ditentukan


oleh warna perairan, kandungan bahan-bahan organik maupun anorganik yang
tersuspensi dalam perairan dan kepadatan plankton

Daftar Pustaka
Depita, Fera. 2004. Peran Artemia sp. dalam Penularan White Spot Syndrome Virus
(WSYV) Pada Udang Windu (Panaeus monodon Fabr.) dengan Berbagai Perlakuan.
Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Marihati, Muryati, dan Nilawati. 2013. Budidaya Artemia salina Sebagai Diversifikasi
Produk dan Biokatalisator Percepatan Penguapan di Ladang Garam. Jurnal
Agromedia,Vol.31,No.1.
Ruwaida, Dinah Giyanti. 2010. Uji Toksisitas Senyawa Hasil Isolasi Rumput Mutiara
(Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (Bst).
Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Sebelas Maret
[1] Trobos Aqua. 2018. Daphnia Magna Kutu Air Raksasa. http://trobosaqua.com/detail-
berita/2018/09/15/44/10720/daphnia-magna-%EF%BF%BDkutu-air-raksasa%EF%BF%BD,
diakses pada 29 Juni 2021

[2] Putriadita. 2017. Mengeruk Untung dari Si Kutu Air. https://peluangusaha.kontan.co.id, diakses


pada 29 Juni 2021

[3]    Samhari, R., Hastiadi, H., dan Eka, I. 2014. Pengaruh Pemberian Kalsit dengan Kadar yang
Berbeda terhadap Perkembangan Populasi Daphnia sp. Jurnal Ruaya, 2: 65-76.

[4]     Delbaere, D & P.Dhert. 1996. Cladocerans, Nematodes & Trochopora Larvae dalam manual “On
the Production and Use of Live Food Aquaculture''. Food and Agriculture Organization of the
United Nations. New York.
[
5]   Pangkey, H. 2009. Daphnia dan Penggunaannya. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 5(3):33-36. 

You might also like