You are on page 1of 8

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN TEKNIK SIPIL


(HSPB705)

MENJADI WIRAUSAHAWAN DI BIDANG TEKNIK SIPIL


“PT. WASAKATOMO ENGINEERING”

DOSEN:
YUSLAN IRIANIE, MT
ELIATUN, MT

OLEH:
ANDRI WIRAWAN
H1A110043

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
BANJARBARU
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin banyaknya sarjana, namun tidak berimbang dengan lahan
pekerjaan yang ada membuat banyak sekali pengangguran di Indonesia. Hal
ini membuat pemerintah, khususnya di bidang pendidikan dan kebudayaan
membuat kebijakan baru yaitu memasukan pelajaran mengenai
kewirausahaaan dalam sistem kurikulum baru. Ini tentu saja merupakan hal
positif, agar mahasiswa tidak berorientasi menjadi pegawai setelah menjadi
sarjana seprti yang telah banyak terjadi.
Seorang mahasiswa dituntut untuk berfikir kreatif dalam menciptakan
lahan pekerjaan, tentu saja tidak semudah membalikan telapak tangan apabila
kita ingin membuat perusahaan, banyak hal yang harus dipelajari terlebih
dahulu dan banyak hal yang harus disiapkan.
Dibidang teknik sipil banyak lahan pekerjaan selain menjadi pegawai,
seperti berwirausaha dibidang konstruksi, konsultan, perakitan baja, mix beton
dan lain sebagainya. Pada tanggal 13 November 2013 kemarin, bertempat di
Aula Gedung Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat lantai 3,
diadakan kuliah tamu oleh PT. Wasakatomo Engineering, salah satu
perusahaan dibidang teknik sipil yang berfokus pada general contractor dan
bridge fabrication. Dalam kuliah tamu tersebut dijelaskan mengenai profil
perusahaan dan tips menjadi seorang wirausahawan di bidang teknik sipil.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu, Mempelajari bagaimana menjadi
seorang wirausahawan di bidang teknik sipil berdasarkan pemaparan dari
Bapak Diding (PT. Wasakatomo Engineering).
1.3 Rumusan Masalah
Dari tujuan penulisan tersebut didapat rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimanakah menjadi seorang wirausahawan yang sukses berdasarkan
pemaparan Bapak Diding (PT. Wasakatomo Engineering) dalam kuliah
tamu sebelumnya?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Menjadi Wirausahawan


Dunia pekerjaan yang semakin ketat, membuat calon sarjana
dituntut untuk menjadi kreatif mempersiapkan diri sebelum berhadapan
langsung dengan dunia pekerjaan. Lahan pekerjaan yang tidak berbanding
lurus dengan banyaknya sarjana membuat peningkatan terhadap jumlah
pengangguran di indonesia.
Pola pikir mahasiswalah yang menjadi alasan utamanya, para
mahasiswa kebanyakan ingin menjadi pegawai negeri setelah lulus dari
bangku kuliah. Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa tidak boleh
tergantung kepada pemerintah untuk mencarikan lahan pekerjaan kita, kita
harus kreatif dan mandiri, seperti menjadi wirausahawan.
Dalam bidang teknik sipil khusunya, menjadi seorang
wirausahawan itu sangat dianjurkan, karena banyak lahan pekerjaan yang
bisa dikembangkan, mulai dari menjadi kontraktor, konsultan, penyedia
mix beton, jasa perakitan baja, depelover dan lain sebagainya.
Namun, Sebelum menjadi wirausahawan, kita harus membentuk
jiwa kewirausahaan kita. Jiwa kewirausahaan tidak hanya dibentuk secara
instan, namun melalui suatu proses yang namanya belajar. Kita harus
belajar dari seseorang yang telah sukses sebelumnya, agar kita bisa
memahami dan mempersiapkan kendala – kendala yang sering dihadapi
orang tersebut.

2.2 Dari mana kita harus memulai menjadi wirausahawan?


Untuk menjadi wirausahawan, banyak jalan yang bisa kita tempuh.
Untuk bidang teknik sipil, salah satu jalannya yaitu memulai semuanya
dari bawah, maksudnya sebelum menjadi wirausahawan kita harus bekerja
disalah satu perusahaan yang sesuai dengan bidang teknik sipil yang kita
minati, contonya PT. Wasakatomo Engineering, perusahaan ini berfokus
pada ilmu struktur, terlebih mengenai baja.
Karena kita bekerja di perusahaan tersebut, tentu kita akan
mengetahui kondisi lapangan yang terjadi khusunya di bidang konstruksi
dan perakitan baja, kita yang selama ini dibangku kuliah lebih sering
bahkan selalu diajari mengenai teori, tentu bekerja secara langsung di
perusahaan ini akan meningkatkan skill kita dalam dunia konstruksi dan
perakitan baja.
Semakin giat bekerja, dan semakin meningkat skill kita, tentu kita
akan lebih siap apabila berdiri sendiri dalam sebuah perusahaan yang kita
miliki. Hal ini merupakan salah satu cara untuk memulai menjadi
wirausahawan.
Yang terpenting adalah jangan terburu – buru untuk menjadi
wirausahawan khusunya dibidang teknik sipil, karena banyak hal yang
harus disiapkan. Namun jangan pula terlalu lama hingga umur 33 Tahun.
Dalam memulai menjadi wirausahawan tidak akan selalu langsung sukses,
itulah alasannya, terlalu beresiko apabila kita memulainya setelah umur 33
tahun, banyak biaya rumah tangga yang dikeluarkan, dan terlalu beresiko
untuk rumah tangga kita.

2.3 Melihat peluang menjadi wirausahawan dibidang yang tepat.


Jika kita menjadi semakin ahli dalam suatu bidang, contohnya
konstruksi baja, tentu kita akan mengetahui peluang – peluang bisnis yang
dapat dikembangkan. Melihat peluang itu salah satu proses spiritual
pribadi, itu merupakan hal kreatif yang akan muncul.

2.4 Mengembangkan perusahaan.


Setelah kita mempunyai perusahaaan kita sendiri, tentu
mengembangkan perusahaan merupakan suatu kewajiban. Kita dapat
memperbesar lingkup pekerjaan kita ataupun menjadi perusahaan yang
hulu hilir, maksudnya kita mendapatkan bahan dari perusahaan kita dan
perusahaan kita sendiri yang mengolah bahan tersebut.
Namun, yang terpenting dari mengembangkan perusahaan adalah
menjaga kerjasama tim dan menjadi perusahaan yang terpecaya oleh klien.
Kita harus menjalin silaturahmi, karena seringkali kontrak bisnis
terjadi melalui pembicaraan informal dengan klien. Dalam dunia
wirausaha silaturahmi merupakan kunci sukses.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam bidang teknik sipil khusunya, menjadi seorang
wirausahawan itu sangat dianjurkan, karena banyak lahan
pekerjaan yang bisa dikembangkan, mulai dari menjadi kontraktor,
konsultan, penyedia mix beton, jasa perakitan baja, depelover dan
lain sebagainya.
Sebelum menjadi seorang wirausahawan di bidang teknik
sipil, kita harus bekerja terlebih dahulu di suatu perusahaan yang
sesuai dengan bidang yang ingin kita geluti, sehingga kita siap
untuk mengadapi kondisi lapangan yang tidak diajarkan dibangku
kuliah.
Dalam mengembangkan perusahaan kita harus menjaga
kerjasama tim dan menjadi perusahaan yang terpecaya oleh klien.
Silaturahmi merupakan kunci sukses dalam wirausaha.

3.2 Saran
Kita sebagai mahasiswa jangan bergantung pada pemerintah untuk
mencarikan lahan pekerjaan, kita harus kreatif dengan menjadi
wirausaha.
Daftar Pustaka

Rangkuman Kuliah Tamu, PT. Wasakatomo 13 November 2013.

You might also like