You are on page 1of 15

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/326093080

Zeolitisasi Raw Material Berbeda menjadi ZSM-5: Review Metode Hidrotermal

Article · June 2018

CITATIONS READS

0 1,138

3 authors:

Novia Amalia Sholeha Siti Lailatul Arifah


Institut Teknologi Sepuluh Nopember Institut Teknologi Sepuluh Nopember
6 PUBLICATIONS   6 CITATIONS    1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Ummi Nazhiroh
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
4 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Review View project

Review Artikel View project

All content following this page was uploaded by Novia Amalia Sholeha on 30 June 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ARTIKEL
Zeolitisasi Raw Material Berbeda menjadi ZSM-5: Review Metode Hidrotermal
Novia Amalia Sholeha1, Siti Lailatul Arifah1, Ummi Nazhiroh1
1
Departemen Kimia, Fakultas Ilmu Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya 60111

Kata Kunci ABSTRAK


ZSM-5 Zeolit ZSM-5 dapat disintesis dengan metode hidrotermal dari
Metode Hidrotermal raw material berbeda seperti mineral clay, mineral silika, dan
Raw Material biomassa/waste. Kajian review ini membahas faktor-faktor
sintesis dalam metode hidrotermal di setiap raw material yang
sudah dilakukan pada penelitian-penelitian sebelumnya.

Konten:
1. Pendahuluan 2
2. ZSM-5 2
3. Metode Hidrotermal 2
4. Sintesis ZSM-5 dari Raw Material Berbeda 2
4.1 Mineral Clay 2
4.1.1 Kaolin 2
4.1.1.1 Komposisi Kaolin 3
4.1.1.2 Waktu Kristalisasi 3
4.1.1.3 Seed 3
4.1.1.4 Rasio molar H2O/SiO2 4
4.1.2 Rectorite 4
4.1.2.1 Suhu Aktivasi 4
4.1.2.2 Metode Aktivasi 4
4.1.2.3 Templat 5
4.1.3 Palygorskite/Attalpugite 5
4.1.3.1 Komposisi Palygorskite 5
4.1.3.2 Metode Aktivasi 6
4.1.3.3 Kondisi Kristalisasi 6
4.1.3.4 Rasio Molar Na2O/SiO2 6
4.2 Mineral Silika 6
4.2.1 Diatomit 7
4.2.2 Perlit dan Expanded Perlit 7
4.2.2.1 Komposisi Kimia Perlit 7
4.2.2.2 Kondisi Sintesis 7
4.2.2.3 Seed crystall 7
4.2.3 Siliceous Mudstone 8
4.2.4 Serpentine 8
4.3 Biomassa dan waste 8
4.3.1 Fly Ash 8
4.3.2 Rice Husk Ash 9
4.3.3 Ampas Tebu 9
5. Kesimpulan 10
6. Daftar Pustaka 13

1
1. Pendahuluan memiliki tingkat stabilitas termal dan
selektivitasnya tinggi. Selain itu ZSM-5 juga
ZSM-5 (Zeolite Secony Mobile-5)
banyak digunakan untuk pemisahan, proses
merupakan jenis zeolit dengan rasio silika dan
adsorpsi dan katalitik.
alumina yang tinggi (Si/Al 5-100). ZSM-5
dengan rumus umum Nan(AlO2)n(SiO2)96-n.16 3. Metode Hidrotermal
H2O. ZSM-5 memiliki bentuk struktur
Teknik sintesis hidrotermal mengacu pada
tetrahedral dan tersusun atas alumina dan silika.
reaksi yang terjadi di atas suhu ruangan dengan
Pemanfaatan ZSM-5 dapat dijumpai di berbagai
1 bar tekanan (sistem tertutup) dalam pelarut air
bidang diantaranya sebagai adsorben, katalis,
di dalam autoklaf seperti yang ditunjukkan
material sensor dan penukar ion [1]. Akan
Gambar 1 [11]. Kelebihan dari teknik sintesis
tetapi, penggunaan bahan sintetis komersil
hidrotermal adalah: terbentuk powder secara
dalam proses pembuatan ZSM-5 membuat biaya
langsung dari larutan, ukuran partikel dan
cukup tinggi. Oleh karena itu, pemanfaatan
bentuknya dapat dikontrol dengan
bahan dasar lain yang ekonomis dan lebih ramah
menggunakan material awal dan kondisi
lingkungan dapat dijadikan alternatif dalam
hidrotermal yang berbeda, reaktivitas reaktan
sintesis zeolit ZSM-5.
yang tinggi, konsumsi energi yang rendah,
Beberapa bahan dasar (raw material) yang
polusi udara rendah, mudah untuk mengontrol
dapat digunakan dalam sintesis ZSM-5 adalah
solusi, pembentukan fase metastabil, dan fase
material lempung, mineral silika, dan biomassa.
kental yang unik [4-5]. Sedangkan kekurangan
Material lempung yang telah dilaporkan adalah
teknik ini adalah solubilitas material awal harus
kaolin [2], rectorite [3], dan palygorskite [4].
diketahui, slurry hidrotermal berdifat korosif,
Mineral silika yang telah dilaporkan adalah
dan penggunaan bejana tekanan tinggi akan
diatomit [5], perlit [6], dan serpentine [7].
berbahaya jika terjadi kecelakaan.
Biomassa yang digunakan adalah fly ash [8] dan
abu sekam padi [9]. Setiap raw material tersebut 4. Sintesis ZSM-5 dari Raw Material
memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi di Berbeda
dalam sintesis hidrotermal zeolit ZSM-5 seperti
4.1 Mineral Clay
rasio molar SiO2/Al2O3, komposisi mineral, dan
Clays merupakan tanah lempung dengan
kondisi kristalisasi. Uraian lebih dalam
kombinasi struktur lapisan tetrahedral dan
mengenai faktor-faktor dan parameter sintesis
octahedral yang dapat ditemukan di alam [14].
hidrotermal dari beberapa raw material berbeda
Beberapa jenis clay yang telah dilaporkan
akan diulas dalam review ini.
sebagai raw material ZSM-5 adalah kaolin,
2. ZSM-5 rectorite, dan palygorskite.
ZSM-5 (Zeolite Socony Mobile-5) 4.1.1 Kaolin
didefinisikan sebagai aluminosilikat kristalin Kaolin, dengan rumus kimia
yang terdiri dari sel satuan yang terdiri dari 10 Al2[Si2O5](OH)4, merupakan salah satu mineral
cincin tetrahedral [7]. ZSM-5 biasanya disintesi lempung (clay) tersusun atas lembaran silikon
melalui metode hidrotermal dari cairan induk tetrahedral dan lembaran aluminium oktahedral
alkali silikat–alumina menggunakan kation yang berdekatan dihubungkan oleh gaya van der
organik seperti Tetrapropilammonium (TPA+) Waals dan ikatan hydrogen [13]. Struktur kaolin
sebagai template [10]. ZSM-5 sangat penting ditunjukkan oleh Gambar 1. Kaolin memiliki
untuk aplikasi industri sebagai katalis dalam beberapa banyak kegunaan dalam industri dan
industri petrokimia untuk isomerisasi xilena, juga dapat digunakan untuk bahan dasar dengan
alkilasi toluena, dan proses MTG karena beberapa faktor yang mempengaruhinya.
2
karena itu, Hartanto et al [18] melakukan
sintesis ZSM-5 dari kaolin dengan variasi waktu
kristalisasi 12, 24, 48, dan 72 jam serta
komposisi molar yang digunakan
10Na2O:100SiO2:2Al2O3:1800 H2O. Sebanyak
1,15 gram kaolin dicampurkan dengan 1 g
NaOH dan 22,83 g LUDOX dalam air
demineralisasi. Campuran diaduk dengan 550
rpm selama 8 jam dan dibiarkan 12 jam dalam
suhu ruang untuk proses aging. Silikalit
sebanyak 0,09 g ditambahkan dan dimasukkan
ke autoklaf pada suhu 175oC. Padatan yang
diperoleh kemudian dicuci dengan air destilat
dan dikeringkan dalam oven pada suhu 110oC
Gambar 1 Skematik struktur kaolin [15]
selama 12 jam. Kristalinitas tertinggi diperoleh
4.1.1.1 Komposisi Kaolin pada sampel ZSM-5 dengan variasi waktu
Komposisi kimia kaolin yang berbeda kristalisasi 24 jam sebesar 101,17%. Pada waktu
bergantung pada tempat kaolin berasal dan kristalisasi lebih lama akan cenderung membuat
proses pembentukan. Perbedaan kandungan silika menjadi stabil sehingga tidak berubah
alumina dan silika akan menyebabkan adanya menjadi ZSM-5.
perbedaan perlakuan dalam preparasi kaolin 4.1.1.3 Seed
untuk mendapatkan ZSM-5. Hal ini berkaitan Benih (seed) digunakan untuk membantu
dengan pengotor yang dapat mempengaruhi pembentukan zeolit ZSM-5 tanpa template
kristalinitas dan kinetika pembentukan zeolit seperti pada penelitian Hartanto et al [2].
seperti yang telah dilaporkan Heller et al. [16] Sintesis diawali dengan mencampurkan NaOH,
dengan 8 jenis kaolin berbeda. kaolin, dan air DM disertai pengadukan.
Mohiuddin et al [17] menjelaskan adanya LUDOX ditambahkan ke dalam campuran dan
perbedaan komposisi kaolin daerah tertentu diaduk dengan kecepatan 550 rpm selama 8 jam
akan mempengaruhi SiO2/Al2O3. Pada kaolin lalu didiamkan dalam suhu kamar untuk proses
Grahamstone tanpa perlakuan akan memiliki aging. Seed (ZSM-5 atau silikalit) sebanyak
SiO2/Al2O3 sebesar 3,6 sedangkan kaolin 0,09 gram ditambahkan dan campuran
Grahamstone yang telah diberikan perlakuan dimasukkan ke dalam autoklaf untuk proses
akan memiliki rasio 1,57. Komposisi molar hidrotermal pada suhu 175oC selama 72 jam.
yang digunakan dalam sintesis adalah Padatan kemudian dicuci dengan air destilat dan
150SiO2:1Al2O3:58,34Na2O:4,75TPABr:3375 dikeringkan di dalam oven pada suhu 110oC
H2O. Hasil yang diperoleh adalah rasio selama 12 jam. Variasi lain yang digunakan
SiO2/Al2O3 lebih besar akan menghasilkan adalah pengaruh NaOH (2-12 mol) dan jumlah
kristal ZSM-5 yang lebih murni tanpa pengotor air (1500-2500 mol). Hasil yang diperoleh
seperti quartz atau cristobalite dengan adalah kristalinitas relative tertinggi dan produk
memperpendek waktu induksi pembentukan ZSM-5 murni terdapat pada seed silikalit
kristal, menaikkan laju nukelasi dan kristalisasi. dengan 10 mol NaOH dan 1800 mol H2O.
4.1.1.2 Waktu Kristalisasi Penggunaan seed ZSM-5 akan menghasilkan
Keadaan kristalisasi sangat mempengaruhi kristalinitas tinggi namun terdapat fasa analsim
proses pembentukan nukleasi zeolit. Oleh dan mordenit. Tanpa penambahan seed, maka
ZSM-5 yang terbentuk akan berbentuk amorf.
3
4.1.1.4 Rasio molar H2O/SiO2 4.1.2.1 Suhu aktivasi
Wei et al [24] berhasil mensintesis ZSM-5
Hartanto et al [19] mensintesis ZSM-5
dari rectorite China yang diberikan perlakuan
secara langsung dari kaolin dengan variasi
panas berbeda dengan laju suhu 4oC/menit
H2O/SiO2 sebesar 15, 25, 30, dan 35. Komposisi
selama 2 jam di suhu 500-1200oC. In-situ
molar yang digunakan adalah 10Na2O:
sintesis ZSM-5 kemudian dilakukan dengan
120SiO2: 2Al2O3: 1800H2O. Sintesis diawali
melarutkan 5 g rectorite hasil kalsinasi ke dalam
dengan melarutkan 0,8 gram NaOH dalam air.
70 ml larutan yang mengandung 1.74 gram
Kemudian kaolin dan LUDOX ditambahkan
TPABr dan 15 gram waterglass. Setelah
dan diaduk 400 rpm selama 8 jam. Campuran
pengadukan selama 4 jam pada suhu 800oC,
dibiarkan selama 12 jam pada suhu ruang untuk
larutan dimasukkan ke autoclave untuk proses
proses aging. Setelah itu, 0,085 g silikalit
kristalisasi. Hasil yang diperoleh suhu aktivasi
ditambahkan dan diaduk selama 30 menit.
material paling baik pada 800-1000oC. Nilai
Campuran kemudian dimasukkan ke dalam
rasio molar Si/Al pada material juga meningkat
autoklaf pada suhu 175oC selama 23 jam dan
dari awalnya 1,98 menjadi 52,3 sehingga ZSM-
padatan yang dihasilkan dikeringkan pada suhu
5 yang dihasilkan memiliki kristalinitas yang
110oC selama 12 jam. Hasil yang diperoleh
tinggi dan luas permukaan yang tinggi.
adalah kristalinitas tertinggi sebesar 59,44 pada
Penelitian pengaruh suhu aktivasi awal
rasio molar H2O/SiO2 30. Dalam rasio molar
rectorite pada range 200-1300OC terhadap
yang lebih tinggi, akan menyebabkan silika
kandungan Si/Al juga dilakukan oleh Liu et al
menjadi amord sehingga kaolin tidak dapat
[3]. Hasil menunjukkan bahwa suhu aktivasi
berubah menjadi ZSM-5.
yang semakin tinggi akan meningkatkan
4.1.2 Rectorite kandungan aktif SiO2 dan Al2O3. Kandungan
Rectorite (Rec) merupakan jenis clay aktif SiO2 dan Al2O3 ini akan mempengaruhi
mineral dengan lapisan silikat interlayer jenis zeolit yang terbentuk. Jika rasio molar
terinterstatifikasi dengan perbandingan lapisan SiO2/Al2O3 pada material kurang dari 2 maka
mica illite:smectite sebesar 1:1 seperti yang zeolit A terbentuk, jika lebih dari 3 maka zeolit
ditunjukkan Gambar 2 [20]–[22]. Rectorite X dan Y akan terbentuk, dan jika di antara 2-3
memiliki formula molekul maka zeolit P yang cenderung akan terbentuk.
(Na;Ca)Al4(Si;Al)8O20(OH)4.2H2O dan biasa
4.1.2.2 Metode Aktivasi
digunakan sebagai adsorben dan zat additive
Liu et al [25] melakukan preparasi rectorite
dengan kemampuan dispersi yang baik [23].
dengan beberapa metode yakni perlakuan termal
dengan kalsinasi pada suhu 900OC selama 2
jam, perlakuan fused alkali dengan
perbandingan NaOH:rectorite sebesar 1:1 yang
dimasukkan ke dalam autoklaf pada suhu 900OC
selama 2 jam, dan perlakuan submolten salt
(SMS) dengan perbandingan massa molar
NaOH:air:rectorite sebesar 1:4:1, dimasukkan
ke dalam autoklaf pada suhu 250OC selama 2
jam. Sintesis ZSM-5 kemudian dilakukan
dengan mencampurkan 0,5 g setiap sampel yang
telah diaktivasi dan 12,9 gram waterglass pada
variasi molar 0,3 Na2O: 55 H2O: 0,06 TPABr: 1
Gambar 2 Struktur rectorite [24] SiO2 dalam pH 10.Campuran dibiarkan pada
4
suhu 80OC selama 8 jam untuk proses aging. dikalsinasi 10000C selama 2 jam pada larutan 60
Proses kristalisasi dilakukan dengan 2 tahap gram HCl 0,2 M kemudian diaduk pada suhu
yakni pada suhu 100OC dan suhu 170OC selama 70oC selama 4 jam. Larutan ditambahkan 12,9
1 hari. Sampel kemudian dicuci dengan air gram waterglas dan 0,89 gram TPABr lalu
deionisasi dan dikalsinasi pada suhu 550OC. diaduk selama 8 jam dengan penambahan
Hasil yang diperoleh dari difraktogram XRD H2SO4 2M hingga pH 10,5. Gel dimasukkan ke
adalah fasa ZSM-5 lebih murni diperoleh dari dalam autoklaf untuk proses kristalisasi pada
aktivasi alkali dan SMS untuk depolimerisasi suhu 170oC selama 1-48 jam. Padatan hasil
tetrahedral SiO4 dan octahedral AlO6 jika filtrasi kemudian dicuci dengan air destilat dan
dibandingkan dengan perlakuan panas. dikeringkan pada suhu 120oC semalam.
Templat dihilangkan dengan kalsinasi pada
4.1.2.3 Templat
suhu 550oC selama 6 jam. Skema hidrotermal
Sintesis bimodal pori meso-mikropori ZSM-
ditunjukkan oleh Gambar 3. Hasil yang
5 dari rectorite juga dapat dilakukan tanpa
diperoleh kristalinitas relative tinggi untuk
template tambahan selain template TPABr
hirarkial ZSM-5 pada suhu hidrotermal 48 dan
sebagai struktur pengarah mikropori [26].
kekuatan keasaman yang lebih tinggi jika
Struktur hirarkis ini diperoleh dengan
dibandingkan konvensional ZSM-5.
melarutkan 0,5 gram rectorite yang telah

Gambar 3. Ilustrasi metode sintesis hirarkial ZSM-5 dari rectorite [26]

4.1.3 Palygorskite/Attapulgite 4.1.3.1 Komposisi Mineral


Palygorskite (PAL) juga biasa dikenal Jenis attapulgite material berbeda dengan
dengan attapulgite (ATP) merupakan mineral kandungan Si/Al yang berbeda pula akan
tanah liat yang mengandung aluminium silikat menghasilkan kristalinitas ZSM-5 berbeda pada
dan memiliki cluster serta dengan struktur data XRD seperti yang dilakukan oleh Li et al
phyllosilicate seperti pada Gambar 4 [27]. [28]. Attapulgite dari Xuyi City (XATP)
Formula dari palygorskite adalah [Mg(Al0,5- memiliki Si/Al sebesar 18 yang nilainya lebih
1Fe0-0,50]Si4O10(OH).4H2O [4]. besar dari Attalpugite yang berasal dari
Mingguang (MATP) sebesar 16 dan
Shijiazhuang (SATP) sebesar 11. Sintesis yang
dilakukan merupakan perbaikan dari
hidrotermal yakni VIT (vapour-induced
transformation) dengan rasio molar 1 SiO2:
0,056 Al2O3: 0,1 TPA: 1 NH4F.
Efek dari rasio Si/Al juga diteliti oleh Jiang
et al [29] dan menjelaskan bahwa rasio Si/Al
dengan perlakuan asam akan menghasilkan nilai
sebesar 0,63 sehingga dibutuhkan tambahan
sumber alumina seperti natrium aluminat dan
Gambar 1 Kerangka material palygorskite [28]
5
aluminium sulfat sehingga rasio molar akan diambil sebanyak 1,6 gram, dispersikan pada 20
menjadi 32. Jika rasio molar Si/Al rendah, maka ml NaOH 0,5M, dan ditambahkan 0,4 gram
ZSM-5 dengan silika tinggi akan sulit TPABr. Komposisi molar yang digunakan
didapatkan dan hanya fasa baru seperti analcite 3TPABr: 43SiO2: 0,68Al2O3: 10Na2O:
yang muncul pada produk. 4444H2O. Campuran diaduk pada suhu 25oC
selama sehari dan dimasukkan ke dalam
4.1.3.2 Aktivasi Material
autoklaf Teflon pada suhu 180oC selama 48 jam.
Aktivasi material polygorskite pada
Padatan kemudian disaring, dicuci dan
penelitian Jiang et al [4] dapat dilakukan dengan
dikeringkan pada suhu 100oC semalam.
asam seperti Gambar 5. Sebanyak 5 gram PAL
Kalsinasi dilakukan dengan 550oC selama 3
dilarutkan dalam 100 ml HCl 3M pada suhu
jam. Hasil yang diperoleh pada proses treatment
80oC selama 48 jam. Campuran kemudian
asam ini adalah meningkatnya SiO2/Al2O3 dari
dipisahkan dari filtratnya dan dicuci hingga pH
8,5 menjadi 63,19.
netral. Material yang telah diaktivasi kemudian

Gambar 5 Mekanisme kristalisasi zeolit ZSM-5 dari polygorskite [4]

4.1.3.3
Kondisi Kristalisasi luas permukaan yang lebih tinggi yakni 266
Pada penelitian yang sama, Li et al [28] m2/g dibandingkan material lain seperti
juga menjelaskan efek kondisi kristalisasi diatomit (253 m2/g).
yakni suhu 140-190oC dan waktu 0-100 jam
4.1.3.4 Rasio Molar Na2O/SiO2
pada kristalinitas ZSM-5 dari attalpugite.
Alkalinitas memiliki peranan penting sebagai
Pertambahan suhu maka akan menyebabkan
kontrol pH reaksi kristalisasi zeolit ZSM-5.
kenaikan kristalinitas relative yakni pada suhu
Oleh karena, Jiang et al [4] melakukan variasi
140 dan 160oC yang berturut-turut sebesar 42
penambahan NaOH sebesar 0,12; 0,23; 0,35
dan 56%. Keadaan pada suhu 180oC
dan 0,47. Hasil XRD yang diperoleh
merupakan keadaan optimum karena kenaikan
menunjukkan bahwa semakin bertambahnya
pada 180-190oC tidak terjadi perubahan yang
rasio molar Na2O/SiO2 maka intensitas puncak
signifikan. Sedangkan waktu kristalisasi
difraksi zeolit ZSM-5 menurun. Penambahan
optimum adalah pada 45 jam.
alkalinitas berlebih juga akan menyebabakan
Kondisi kristalisasi pada sintesis ZSM-5
kuantitas produk zeolit yang dihasilkan
dari polygorskite juga diteliti oleh Jiang et al
sebagai akibat proses disolusi silika amorf
[4]. Variasi suhu dan waktu kristalisasi yang
pada larutan dengan rasio Na2O/SiO2 yang
digunakan adalah 120-180oC dan 6-120 jam.
tinggi. Rasio molar optimum adalah 0,23.
Keadaan optimum diperoleh pada suhu
kristalisasi 180oC dan 48 jam. Hasil yang 4.2 Mineral silica
diperoleh kristalinitas ZSM-5 yang tinggi dan
Mineral silikat adalah mineral yang paling kerak bumi merupakan mineral silikat yang
mendominasi permukaan bumi. Hampir 95 terdiri dari feldspar dan kuarsa. Kehadirannya
persen mineral yang pernah ditemukan di yang melimpah menyebabkan mineral silikat

6
menjadi kelompok mineral paling utama dari rasio molar SiO2/Al2O3 15. Kristalinitas
mineral-mineral pembentuk batuan. meningkat seiring dengan rasio molar
4.2.1 Diatomit SiO2/Al2O3, setelah kristalinitas 90% dicapai
Diatomit adalah sedimen silika amorf pada rasio molar SiO2/Al2O3 31, kristalinitas
halus biogenik yang berasal dari kerangka ZSM-5 menurun pada rasio molar SiO2/Al2O3
opalescent dari diatomik [30],[31]. Faktor- yang lebih tinggi. Jadi rasio molar SiO2/Al2O3
faktor yang mempengaruhi pada sintesis ZSM- 31 adalah yang terbaik dalam komposisi ini
5 dari diatomit yang sudah dilakukan yaitu dan juga memiliki BET yang wajar dengan
template. Pada penelitian Sanhueza et al[30] luas permukaan dan volume pori besar.
sintesis ZSM-5 dari diatomit dilakukan dengan Pada penelitian Corregidor et al[33] tanpa
2 cara yaitu dengan menggunakan templat penambahan natrium silikat, rasio molar
diethanolamine (DEA) dan tanpa templat SiO2/Al2O3 dalam expended perlit adalah 9,2.
DEA. Berdasarkan data XRD menunjukkan Untuk mendapatkan rasio molar SiO2/Al2O3
bahwa baik ZSM-5 yang disintesis dengan dari 20, 25, 31, 35, 40, 45 dan 55, expended
templat maupun tidak, keduanya sesuai perlite dicampur dengan sodium silikat tanpa
dengan standar referensi ZSM-5 yaitu ICDD mengubah rasio molar H2O/SiO2, jumlah biji
No 87-361.13 Refleksi utama terjadi pada dan pH campuran yang dikontrol pada
nilai-d yang hampir sama yaitu 0,3860 dan 10,2±0,1 dengan menambahkan sedikit H2SO4
0,3826 nm. atau larutan NaOH. Dari analisis XRD
4.2.2 Perlit dan Expanded Perlit ditemukan bahwa zeolit ZSM-5 terbentuk
Perlite adalah batu beku vulkanik yang pada rasio SiO2/Al2O3 di atas 20, kristalinitas
terbentuk akibat pendinginan cepat lava dari Zeolit ZSM-5 dengan rasio molar
kental, perlit didominasi amorf dan terhidrasi SiO2/Al2O3 40 memiliki maksimum
karena mengandung air kristal (2-5%) yang kristalinitas yaitu 90%.
terperangkap di dalam struktur selama 4.2.2.2 Kondisi Sintesis
pembekuan, setelah kalsinasi pada suhu tinggi Kondisi sintesis yang meliputi suhu, waktu,
(dipanaskan dengan cepat di atas 700°C), air dan pH sintesis dalam preparasi ZSM-5
kristal di dalam batu menguap, dan perlit bisa dilakukan oleh Wang et al [32]. Variasi suhu
mengalami 15-20 kali ekspansi volume yang digunakan kisaran 140-1900C pada
dengan lubang sembur yang tertutup dan interval 100C, dengan komposisi
terbuka. Komponen utama perlit yang 9Na2O.Al2O3.38SiO2.1187H2O dan waktu
mengembang (expanded perlit) adalah reaksi 24 jam. Nilai pH campuran reaksi
aluminosilikat. Expanded perlit merupakan disesuaikan pada 10.25 dan rasio seeds/ SiO2
material berdensitas rendah berwarna abu-abu 7%. Kristalinitas tertinggi didapatkan pada
[32]. Faktor-faktor yang mempengaruhi pada suhu 1800C dan turun pada 1900C.
sintesis ZSM-5 dari perlit yang sudah Kristalinitas ZSM-5 meningkat seiring dengan
dilakukan yaitu: (i) komposisi kimia perlit, (ii) waktu dalam 24 jam pertama. Namun,
suhu sintesis, (iii) waktu sintesis, (iv) pH kristalinitas tidak meningkat lagi setelah 24
sintesis, (v) Seed Crystals, (vi) loading pelarut. jam kristalisasi. Fenomena ini
4.2.2.1 Komposisi Kimia Perlit mengindikasikan bahwa zeolit ZSM-5
Pada penelitian Wang et al[32] zeolit terbentuk dengan baik dalam 24 jam. Nilai pH
ZSM-5 diperoleh dengan komposisi rasio 10,25 dimana nilai kristalinitas naik seiring
H2O/SiO2 32 dan Na2O/SiO2 0,26 pada 1800C dengan naiknya pH sampai pH 10,25 yang
selama 24 jam. Hasil menunjukkan bahwa kemudian turun seiring dengan naiknya pH.
zeolit hanya memiliki 33% kristalinitas pada 4.2.2.3 Seed Crystals
7
Pada penelitian Corregidor et al[33] 110jC, dan kemudian materi organik dengan
seeding adalah pendekatan yang banyak itu dihapus pada 600 jC selama 3 jam dalam
digunakan dalam produksi zeolit skala besar. tungku meredam. Kondisi optimum dengan
Nukleasi dalam larutan didominasi dalam komposisi a = 11,7, b = 1, c = 90, d = 3510,
larutan pekat, dan formasi acak dari kristal dan e = 10.8 diperoleh pada suhu sintesis
tertanam diamati pada permukaan biji. Biji 1700C, waktu sintesis 24 jam, diikuti oleh
kristal biasanya menyebabkan populasi baru kalsinasi pada 6000C. Pada kondisi ini tingkat
kristal daripada menumbuhkan diri menjadi kristalinitas dari zeolit ZSM-5 berkisar antara
lebih besar kristal tunggal. Nilai optimum 90% hingga 97% dan yang tertinggi adalah
yang diperoleh seed adalah yang optimum dicapai pada rasio molar SiO2/Al2O3 dari 90 di
nilai dalam kisaran 1-9%. mana luas permukaan dan ukuran partikel rata-
rata adalah 357 m2/g.
4.2.3 Siliceous Mudstone
Siliceous mudstone disusun dengan opal-CT 4.3 Biomassa dan waste
(SiO2·nH2O) sebagai mineral utama dan
Biomassa dan waste merupakan bahan
sejumlah kecil kuarsa, smektit, dan muskovit. alam melimpah dan material limbah
Pada penelitian Tuan et al [34] siliceous pembuangan proses industri yang dapat
mudstone dihancurkan dengan menggunakan digunakan sebagai bahan dasar dalam sintesis
crusher setelah pengeringan pada 100oC ZSM-5 seperti contohnya fly ash, rice husk,
selama 12 jam, diikuti dengan ball milling dan ampas tebu.
selama 3 jam dalam kondisi kering. Median
4.3.1 Fly ash
ukuran partikel setelah ball milling adalah 42
Fly ash atau abu layang adalah serbuk
µm (d0.5) dan Luas permukaan BET adalah 62
halus berbentuk bulat (spherical) dan memiliki
m2/g. Untuk mengetahui waktu reaksi yang
kereaktifan yang tinggi. Fly ash ini digunakan
efektif dalam mensintesis ZSM-5 dari
oleh Missengue et al [35] untuk sintesis ZSM-
siliceous mudstone, waktu reaksi bervariasi
5. Sebelum digunakan sebagi raw material, fly
dari 12 hingga 30 jam. Hasil XRD
ash terlebih dahulu di leaching dengan cara
menunjukkan bahwa Opal-CT, smektit dan
mereaksikan fly ash dengan H2SO4 pada suhu
muskovit tetap ada sampai 16 jam waktu
250°C sehingga berbentuk slurry. Setelah itu
reaksi.
slurry tadi dicampurkan dengan air,
4.2.4 Serpentin pecampuran dilakukan dengan stirrer pada
Serpentin [Mg3Si2O5 (OH) 4] adalah suhu 85°C selama 30 menit. Hasil yang
mineral magnesium berlapis yang memiliki didapat kemudia didekantasi sehingga
tiga bentuk utama yaitu lizardite, antigorite menghasilkan filtrat dan residu. Proses
dan chrysotile. Pada penelitian Kim et al [7] leaching menurunkan kadar komposisi kimia
serpentin dihancurkan dan diayak di bawah dalam fly ash. Filtrat hasil leaching digunakan
200 mesh kemudian dikakukan penghilangan sebagai bahan dasar sintesis ZSM-5. Filtrat ini
partikel magnetik. Kondisi eksperimental dicamprkan dengan template organik yaitu
bervariasi antara 125–1850C dan 1–48 jam, TPABr dan NaOH dengan rasio
dan komposisi dari cairan induk itu aNa2O 5.8Si:1.0Al:1.7Na:0.9TPABr:306.9 H2O.
bAl2O3 cSiO2 d (TPA) 2O eH2O (a / c: 0,05– Hasil pencampuran didiamkan pada suhu
0,42, c / b: 90–150, d / c: 0,08-0,11). Setelah ruang selama 2 jam. Reaksi hidrotermal
selesai reaksi, disintesis produk didinginkan selanjutnya dilakukan pada suhu 160 selama
hingga suhu kamar, dibilas dengan air suling, 72 jam. Padatan yang diperoleh kemudian
dan dikeringkan selama lebih dari 24 jam pada
8
disaring dan filtrat yang didapat dikalsin pada yang digunakan berasal dari RHA yang
suhu 550oC. memiliki nilai ekonomis yang rendah
Pada sintesis ZSM-5 ini sulit untuk Sintesis ZSM-5 menggunakan
mendapatkan kristalinitas produk yang tinggi template organik telah dilakukan juga oleh
sebab meskipun fly ash memiliki kandungan Panpa dan Jinawath [38] dengan cara yang
silika yang cukup tinggi tetapi tidak semua sama tetapi dengan rasio SiO2/Al2O3 yang
unsur yang terkandung larut. Metta et al berbeda . Dari kedua penelitian ini
melakukan penambahan material amorf seperti disimpulkan bahwa rasio SiO2/Al2O3
sekam padi dapat membantu meningkatkan mempengaruhi dalam sintesis. Selain
kristalinitas pada ZSM-5 yang berguna untuk menggunakan template organik sintesis ZSM-
meningkatkan kandungan silik, disisi lain 5 dengan material sekam padi juga dapat
penggunaan rasio Si/Al juga mampu disintesis tanpa menggunakan template.
meningkatkan kristalinitas. Kristalinitas Sintesis ZSM-5 tanpa menggunakan
tertinggi didpatkan dengan perbandingan Si/Al template diawali dengan membersihkan sekam
52,83%. Chen et al [36] menambahkan agen padi menggunakan air destilat dan kemudian
pengarah seperti Al(OH)3 untuk mendapatkan dikeringkan pada suhu 100°C selama 24 jam.
kritalinitas yang lebih tinggi dibandingkan Sekam padi yang telah kering, dikalsinasi pada
tanpa pengarah. Agen pengarah ini memiliki suhu 600°C selama 4 jam. Sekam padi
kelemahan yaitu dari segi harga yang sangat dicampurkan dengan reaktan dengan rasio
mahal meskipun hasi yang didapat lebih baik 10Na2O:100SiO2:2Al2O3:1800H2O, campuran
[8]. distirrer selama 6 jam dan didiamkan pada
suhu ruang selama 12 jam. Campuran
4.3.2 Rice husk ash dipindahkan kedalam autoclaf stainless stell
Rice husk ash atau abu sekam padi untuk dilakukan reaksi hidrotermal dengan
merupakan limbah dari sisa penggilangan padi suhu 175°C. Variasi waktu kristalisasi
dikarenakan proses penghancurannya yang dilakukan yaitu 6, 12, 24, 48 dan 96 jam.
lambat menyebabkan terjadiya penumpukan Padatan kemudian dicuci menggunakan air
yang akan mengganggu kesehatan manusia. destilat hingga pH netral. Filtrat yang didapat
Kordatos et al [37] melakukan sintesis ZSM-5 dari hasil pencucian kemudian di oven pada
menggunakan template organik dengan suhu 110°C selama 12 jam. Hasil dari sintesis
mencampurkan TPABr, fluka dan air destilat ditemukan kristalinitas dan kemurnian
sebagai bahan awal dengan rasio komposisi tertinggi didapat pada waktu kristalisasi 24
12NaOH : 30SiO2 : 0.03Al2O3 : 6TPABr : jam. Sehingga waktu kristalisasi juga
1800H2O. Sumber silika dan alumnia yang memberikan pengaruh terhadap sintesis ZSM-
digunakan berasal dari RHA yang terlebih 5 dengan sekam padi [9].
dahulu dipanaskan pada suhu 700 °C selama 5
jam. RHA kemudian dilarutkan dala air yang 4.3.3 Ampas Tebu
telah dicampur NaOH dan di stirrer selama 24 Sintesis ZSM-5 dapat dilakukan pula
jam pada suhu 110°C. Bahan awal yang telah menggunakan bahan limbah biomassa lainnya
disiapkan kemudian dicapurkan kedalam seperti ampas tebu dan turunannya. Ampas
larutan RHA. Hasil pencampuran kemudian di tebu terlebih dahulu dihidrolisis basa selama
refluks dan dikalsin pada suu 550°C selama 5 24 jam pada suhu 298 °C dan dikemudian
jam untuk menghilangkan template organik disaring hingga didapat filtrat yang dapat
yang ada. Pada penelitian ini sumber silika dgunakan dalam proses sintesis ZSM-5.
Subsrat yang digunakan adalah NaAlO2,
9
TPAOH, TEOS, NaCl dan H2O dengan molar autoklaf pada suhu 443 °C. Hasil yang didapat
rasio masing-masing 1:2:6,9:2,5:855 atau kemudian disaring dan filtrat yang didapat
1:8:27.5:13.3:3400. Pencampuran antara dikeringkan semalaman pada suhu 393°C lalu
substrat dan apas tebu dilakukan dalam dikalsin selama 6 jam pada suhu 823°C [39]

Tabel 1 Komposisi Raw Material berbeda

Raw Komposisi Kimia (%)


Ref.
Material SiO2 Al2O3 Na2O P2O5 MgO K2O CaO Fe2O3 ZrO2 TiO2
K-GHS 65,5 18,1 - - 0,54 2,93 - 1,29 - 0,78 [17]

K-BB 57 22 - 3,9 - 4,3 1,8 8,9 - 2,2 [2]


Re-China 41,3 38,2 1,3 0,4 0,5 1,9 7,2 2,1 0,1 3,8 [24]
Re-termal 42,7 37,1 1,14 - 0,25 1,03 7,16 0,51 - 6,14 [25]
Re-alkali 21,5 16,6 50,3 - 0,08 0,64 4,54 0,48 - 4,53
Re-SMS 9,8 8,86 71,2 - 0,04 0,91 2,81 0,42 - 3,63
ATPX 37,77 4,03 - - 3,4 - - 1,53 - - [28]
ATPM 37,86 4,36 - - 2,28 - - 2,12 - -
ATPS 37,97 6,79 - - 1,71 - - 0,68 - -
Perlite 73,36 13,49 3,42 0,04 0,28 4,84 1,04 0,66 - 0,20 [33]
siliceous 85,85 6,99 0,22 0,03 0,29 0,73 0,22 1,27 - 0,31 [34]
mudstone
Serpentin 37,14 2,80 0,06 - 36,00 0,01 2,90 8,06 - - [7]
Fly ash 59 28 - 0.4 1.2 0,7 4 5 - 1.2 [8]
RHA 92,28 0,16 0,33 0,97 0,77 2,86 - 0,08 - 0,01 [37]
CATATAN: K-GHS: Kaolin Graham Stone, K-BB: kaolin Bangka Belitung, Re= rectorite, ATPX:attalpugite
Xuyi, ATPM: attalpugite Mingguang, ATPS: attalpugite Shijiazhung

5. Kesimpulan Kondisi sintesis yang meliputi parameter


waktu dan suhu kristalisasi disajikan dalam
Secara umum faktor yang mempengaruhi
Tabel 2. Setiap material memiliki kondisi yang
sintesis ZSM-5 dari raw material berbeda
berbeda namun dengan kecenderungan yang
adalah kandungan SiO2/Al2O3 dari mineral,
sama. Semakin suhu tinggi dan waktu lebih
kondisi sintesis (waktu dan suhu kristalisasi),
lama maka menurunkan intensitas puncak
dan metode aktivasi. Kandungan Si/Al
difraksi ZSM-5. Hal ini dikarenakan dengan
menentukan jumlah penambahan sumber silika
bertambahnya suhu maka semakin stabil bahan
maupun alumina dan didasarkan pada setiap
dasar sehingga sulit berubah menjadi ZSM-5.
komposisi material yang disajikan pada Tabel 1.
Metode aktivasi material seperti perlakuan
Untuk membuat ZSM-5, kandungan Si/Al harus
panas (termal) lebih menghasilkan kristal yang
tinggi. Oleh karena itu dilakukan penambahan
relative intensitasnya rendah sehingga
sol silika seperti LUDOX dan waterglass. Dari
diperlukan perlakuan lain yakni perlakuan alkali
kandungan Si/Al juga dapat diambil keterangan
dan submolten salt. Dengan memperhatikan
bahwa template dapat tidak digunakan dalam
parameter sintesis yang ada maka zeolit ZSM-5
sintesis. Namun template dapat digantikan
memiliki sifat tekstural yang baik sehingga
dengan seed (benih) untuk nukleasi
dapat digunakan dalam katalisis.
pembentukan kristal semisal silikat.

10
Tabel 2 Parameter sintesis metode Hidrotermal beberapa Raw Material

Raw Pre- Parameter Sintesis Hidrotermal Hasil Ref.


Material treatment Si/ Solve- Waktu Suhu Suhu Waktu Templat Seeding Persen Silika/
Al nt kristali- Kristali- Kalsina- kalsina- berat alumina
Ma- sasi sasi (0C) si (0C) si (jam) bahan tambahan
terial (jam) (%)
Kaolin Variasi Air Variasi Variasi 550 4 TPABr - - Natrium Kristalinitas B lebih [17]
Graham perlakuan: DM 24-96 120-190 silikat tinggi daripada A
stone -tanpa
perlakuan (A) 3,6
-wet sieving 1,57
(B)
Kaolin - 2,59 Air Variasi 175 - - - Silikalit - LUDOX Kristalinitas tertinggi [18]
Bangka DM 12-72 101,74% dengan waktu
Belitung kristalisasi 24 jam
- 2,59 Air 72 175 - - - Variasi Variasi LUDOX Relatif kristalinitas [2]
DM Silikalit 3,3-7,5 tinggi dan fasa murni
ZSM-5 ZSM-5 didapatkan dari
seed silikalit dengan 4%
berat
- 2,59 Variasi 24 175 - - - Silikalit - LUDOX Kristalinitas paling [19]
H2O/ tinggi 59,44% pada
SiO2 rasio molar 30
15-35
Rectorite Leaching 1,84 10 ml 150 48 800 8 TPABr - 31 waterglass - Suhu aktivasi rectorite [24]
China dengan NaOH HNO3 terbaik 800oC
dan suhu 500- 5M - Kristalinitas tinggi
1200oC

11
Rectorite Variasi - 2 tahap: 2 tahap: 550 2 TPABr - - waterglass SMS (Submolten salts) [25]
aktivasi: 2.0 24 100 lebih efektif untuk
- Panas 2.2 24 170 depolimerisasi SiO2 dan
- alkali 1.9 Al2O3 serta ZSM-5
- SMS lebih murni
Dikalsinasi - HCl Variasi 170 550 6 TPABr rectorite 4,8 waterglass Struktur hirarkis [26]
pada 10000C 0,2M 1-48 debris ZSM-5
selama 2 jam (Si/Al 41,5)
Palygors Dimasukkan 8,5 NaOH Variasi Variasi 550 3 TPABr - - - Optimum sintesis pada [4]
kite pada 100 ml 2-120 120-180 suhu 180OC dengan
HCl 3M waktu kristalisasi 48
jam
Perlit Dicuci dengan 9,2 - 24 180 - - - ZSM-5 - - Templat tidak [33]
air kemudian (Si/Al=2 mempengaruhi hasil
dihaluskan 3)
sampai ukuran
230 mesh
- - - 12, 16, 130, 300, 500, 24 TPA-Br - - - Kondisi optimum: [34]
Siliceous 20, 24 150, 700, 900, T kristalisasi 1700C
Mudston dan 30 160, 1000, Waktu kristalisasi = 24
e 170, 180 1100 jam
dan 200 T kalsinasi = 500 0C
Serpentin Dikeringkan - - 3, 5, 15, 125, - 600 - - - - Kondisi optimum: [7]
e dan 24, 48 140, T kristalisasi 1700C
dihaluskan 155, 170 Waktu kristalisasi = 24
<200 mesh. dan 185 jam
Fly ash Dileaching 6 NaOH 72 160 550 3 TPABr - - - Kristalinitas cukup [8]
H2SO4 tinggi
Rice Pemanasan 20,75 NaOH 12 110 550 5 TPABr - - - Kristalinitas tinggi [37]
husk ash suhu 700oC

12
DAFTAR PUSTAKA [12] J. Yu, “Chapter 3 Synthesis of zeolites,”
Introd. to Zeolite Sci. Pract., vol. Volume
[1] E. S. Gomes et al., “Strategy to design 168, hal. 39–103, 2007.
zeolite catalysts in the presence of biomass,” [13] E. B. G. Johnson dan S. E. Arshad, “Applied
Microporous Mesoporous Mater., vol. 254, Clay Science Hydrothermally synthesized
hal. 28–36, 2017. zeolites based on kaolinite : A review,” Appl.
[2] D. Hartanto, L. Sin, S. Mutia, D. Sugiarso, Clay Sci., vol. 97–98, hal. 215–221, 2014.
dan I. Kris, “Can kaolin function as source of [14] G. Lagaly, “GENERAL INTRODUCTION :
alumina in the synthesis of ZSM-5 without CLAYS , CLAY MINERALS , AND CLAY
an organic template using a seeding SCIENCE,” vol. 1, no. 05, 2006.
technique ? Can kaolin function as source of [15] H. Cheng, Q. Liu, J. Yang, S. Ma, dan R. L.
alumina in the synthesis of ZSM-5 without Frost, “Thermochimica Acta The thermal
an organic template using a seeding behavior of kaolinite intercalation
technique ?,” no. February, 2017. complexes-A review,” Thermochim. Acta,
[3] H. Liu, T. Shen, T. Li, P. Yuan, G. Shi, dan vol. 545, hal. 1–13, 2012.
X. Bao, “Green synthesis of zeolites from a [16] L. Heller-Kallai dan I. Lapides, “Reactions
natural aluminosilicate mineral rectorite: of kaolinites and metakaolinites with NaOH-
Effects of thermal treatment temperature,” comparison of different samples (Part 1),”
Appl. Clay Sci., vol. 90, hal. 53–60, 2014. Appl. Clay Sci., vol. 35, no. 1–2, hal. 99–107,
[4] J. Jiang, C. Duanmu, Y. Yang, X. Gu, dan J. 2007.
Chen, “Synthesis and characterization of [17] E. Mohiuddin, Y. Makar, M. M. Mdleleni, N.
high siliceous ZSM-5 zeolite from acid- Sincadu, D. Key, dan T. Tshabalala,
treated palygorskite,” vol. 251, hal. 9–14, “Applied Clay Science Synthesis of ZSM-5
2014. from impure and bene fi ciated
[5] V. Sanhueza, U. Kelm, R. Cid, dan L. Grahamstown kaolin : Effect of kaolinite
Leopoldo, “Synthesis of ZSM-5 from content , crystallisation temperatures and
diatomite : a case of zeolite synthesis from a time,” vol. 119, hal. 213–221, 2016.
natural material,” vol. 690, no. January, hal. [18] D. Hartanto, O. Saputro, dan W. P. Utomo,
686–690, 2004. “Synthesis of ZSM-5 Directly from Kaolin
[6] S. Nmr, “Structural investigations of perlite without Organic Template: Part-1: Effect of
and expanded perlite using 1 H ,” Ceram. Crystallization Time,” no. February, 2017.
Int., vol. 44, no. 3, hal. 2952–2958, 2018. [19] H. Fansuri, A. Iryani, W. E. Shahbihi, E.
[7] D. J. Kim dan H. S. Chung, “Synthesis and Santoso, D. Hartanto, dan R. M. Iqbal,
characterization of ZSM-5 zeolite from “Effect of H2O/SiO2 molar ratio on direct
serpentine,” vol. 24, hal. 69–77, 2003. synthesis of ZSM-5 from Bangka’s kaolin
[8] Y. Lee, J. Thet, S. Zhang, J. Ahn, M. Bum, without pretreatment,” Malaysian J.
dan W. Ahn, “Synthesis of nanoporous Fundam. Appl. Sci., vol. 13, no. 4, hal. 817–
materials via recycling coal fly ash and other 820, 2017.
solid wastes : A mini review,” Chem. Eng. J., [20] C. Min-, “COMMENT REPORT OF THE
vol. 317, hal. 821–843, 2017. CLAY MINERALS SOCIETY
[9] D. Prasetyoko, H. Fansuri, dan D. Hartanto, NOMENCLATURE COMMITTEE FOR
“Phase Transformation of Rice Husk Ash in 1982 A N D 19831,” vol. 32, no. 3, hal. 239–
the Synthesis of ZSM-5 without Organic 240, 1984.
Template Phase Transformation of Rice [21] S. P. Altaner dan R. E. Ylagan, “I ) t,” vol.
Husk Ash in the Synthesis of ZSM-5 without 45, no. 4, hal. 517–533, 1997.
Organic Template,” no. January 2012, 2017. [22] M. F. Brigatti, E. Galan, B. K. G. Theng, dan
[10] M. Cui, Y. Mu, S. Zhang, L. Wang, dan C. I.- Modena, “STRUCTURES AND
Meng, “Microporous and Mesoporous MINERALOGY OF CLAY MINERALS,”
Materials Mechanistic study on the synthesis vol. 1, no. 05, 2006.
of ZSM-5 from a layered silicate magadiite,” [23] M. T. Atanasova, A. Vyalikh, U. Scheler,
Microporous Mesoporous Mater., vol. 265, dan W. W. Focke, “Applied Clay Science
no. January, hal. 63–69, 2018. Characterization of rectorite from the
[11] S. Feng dan G. Li, Hydrothermal and Beatrix Gold Mine in South Africa,” Appl.
Solvothermal Syntheses. 2017. Clay Sci., vol. 126, hal. 7–16, 2016.
[24] B. Wei, H. Liu, T. Li, L. Cao, dan Y. Fan,

13
“Natural Rectorite Mineral : A Promising aromatization,” vol. 125, hal. 155–162,
Substitute of Kaolin for In-Situ Synthesis of 2007.
Fluid Catalytic Cracking Catalysts,” vol. 56, [33] P. F. Corregidor, D. E. Acosta, dan H. A.
no. 11, hal. 2913–2922, 2010. Destéfanis, “Green Synthesis of ZSM-5
[25] H. Liu, T. Shen, W. Wang, T. Li, Y. Yue, dan Zeolite Prepared by Hydrothermal
X. Bao, “Applied Clay Science From natural Treatment of Perlite. Effect of Chemical
aluminosilicate minerals to zeolites : Composition and Characterization of the
synthesis of ZSM-5 from rectorites activated Product,” Sci. Adv. Mater., vol. 6, no. 6, hal.
via different methods,” Appl. Clay Sci., vol. 1203–1214, 2014.
115, hal. 201–211, 2015. [34] H. T. Tuan, I. K. Bae, Y. N. Jang, S. C. Chae,
[26] J. Ding, H. Liu, P. Yuan, G. Shi, dan X. Bao, Y. B. Chae, dan D. S. Suhr, “Hydrothermal
“Catalytic Properties of a Hierarchical synthesis of ZSM-5 zeolite using siliceous
Zeolite Synthesized from a Natural mudstone,” J. Ceram. Process. Res., vol. 11,
Aluminosilicate Mineral without the Use of no. 2, hal. 204–208, 2010.
a Secondary Mesoscale Template,” hal. 2– [35] R. Na et al., “Comptes Rendus Chimie
13, 2013. Transformation of South African coal fl y
[27] J. G. Miller, “O X I D I Z I N G P O W E R ash into ZSM-5 zeolite and its application as
OF T H E SURFACE OF A T T A P U L G an MTO catalyst,” Comptes rendus - Chim.,
I T E CLAY by,” hal. 381–395. vol. 20, no. 1, hal. 78–86, 2017.
[28] X. Li, Y. Jiang, X. Liu, L. Shi, D. Zhang, dan [36] Y. Chen et al., “Optimization of crystal
L. Sun, “Direct Synthesis of Zeolites from a growth of sub-micron ZSM-5 zeolite
Natural Clay, Attapulgite,” 2017. prepared by using Al ( OH ) 3 extracted from
[29] X. Huang et al., “CoZr/H-ZSM-5 hybrid fly ash as an aluminum source,” J. Hazard.
catalysts for synthesis of gasoline-range Mater., vol. 349, hal. 18–26, 2018.
isoparaffins from syngas,” Appl. Catal. A [37] K. Kordatos, S. Gavela, A. Ntziouni, K. N.
Gen., vol. 408, no. 1–2, hal. 38–46, 2011. Pistiolas, dan A. Kyritsi, “Synthesis of
[30] V. Sanhueza, U. Kelm, R. Cid, dan L. López- highly siliceous ZSM-5 zeolite using silica
Escobar, “Synthesis of ZSM-5 from from rice husk ash,” vol. 115, hal. 189–196,
diatomite: A case of zeolite synthesis from a 2008.
natural material,” J. Chem. Technol. [38] W. Panpa dan S. Jinawath, “Applied
Biotechnol., vol. 79, no. 7, hal. 686–690, Catalysis B : Environmental Synthesis of
2004. ZSM-5 zeolite and silicalite from rice husk
[31] V. Sanhueza, U. Kelm, dan R. Cid, ash,” vol. 90, hal. 389–394, 2009.
“Synthesis of mordenite from diatomite : a [39] E. S. Gomes, D. A. G. Aranda, M. M.
case of zeolite synthesis from natural Pereira, dan B. Louis, “ZSM-5 synthesis by
material,” vol. 488, no. May 2002, hal. 485– the assistance of biomass and biomass-
488, 2003. derivate compounds,” Microporous
[32] P. Wang, B. Shen, dan J. Gao, “Synthesis of Mesoporous Mater., 2018.
ZSM-5 zeolite from expanded perlite and its
catalytic performance in FCC gasoline

14

View publication stats

You might also like