You are on page 1of 8

Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No.

1, (2014) 1-8  

ANALISA PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KINERJA AGEN PROPERTI DAN


PENGARUHNYA TERHADAP KEPERCAYAAN DI SURABAYA

Anne Chistanti Mulya dan Edwin Japarianto, S.E., M.M.


Jurusan Manajemen Pemasaran, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail : annecmulya@yahoo.com ; edwinj@petra.ac.id
Abstract - This research is causality research type penjual yang semakin besar. Keberadaan agen
and discusses the dimensions of Job Performance, properti sangat membantu pagi para penjual atau
which are Task Performance, Contextual pembeli yang ingin membeli, menyewa, dan menjual
Performance and Adaptive Performance. That properti yang diinginkan. Pekerjaan agen properti
dimensions are thought to affect customer trust in sebenarnya melayani kebutuhan yang timbul secara
Surabaya. This research uses quota sampling alamiah, yaitu tempat tinggal adalah kebutuhan
method, with samples of 100 customers who lived in primer bagi semua orang. Profesi ini termasuk salah
Surabaya and had used property agents services or satu pekerjaan yang diminati sebab relatif tidak
conduct transactions through property agents. The memakai modal, tidak terikat waktu (freelance),
result of this study indicates that all dimensions penghasilan yang adil dan tinggi , serta banyak relasi
simultaneously have a significant impact to the trust (network). Keadaan inilah yang mendasari
of property agent consumers. But partially, Adaptive meningkatnya jumlah agen properti di Indonesia
Performance has a positive and significant and sehingga dapat menimbulkan persaingan antar agen
interpersonal adaptation as the most influence properti dan persaingan nilai komisi dibawah
indicator. standar.
Salah satu ukuran keberhasilan suatu usaha
Keywords: adalah bagaimana persepsi pelanggan terhadap
consumer trust, perception, performance, property kepercayaan suatu produk atau jasa tersebut,
sehingga mereka mempunyai keinginan membeli
I. PENDAHULUAN yang sangat besar terhadap produk atau jasa
Kinerja perekonomian Indonesia hampir tersebut. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan
terjadi di setiap sektor ekonomi , hal ini penilaian persepsi pelanggan. Bagi perusahaan hasil
digambarkan oleh Laju Pertumbuhan PDB menurut penilaian persepsi konsumen sangat penting
Lapangan Usaha pada triwulan II-2013 meningkat peranannya dalam pengambilan keputusan, salah
sebesar 2,61 persen bila dibandingkan dengan satunya adalah dalam membangun kepercayaan.
triwulan sebelumnya. Dalam tabel tersebut dapat Penilaian oleh konsumen biasanya
dilihat bahwa sektor Keuangan , Real Estate dan dipengaruhi oleh pengalaman maupun referensi
Jasa Perusahaan menduduki peringkat kedua yang dimiliki konsumen agen dan berperan sebagai
diantara sektor lainnya. ( Sumber : Berita Resmi dasar acuan. Proses tersebut terjadi sejak konsumen
Statistik No. 55/08/Th. XVI, 2 Agustus 2013). menangkap stimuli tersebut pertama kali. Persepsi
Struktur perekonomian Indonesia pada triwulan II- pelanggan terhadap suatu produk akan menjadi
2013 masih didominasi oleh kelompok provinsi di pertimbangan pelanggan dalam menentukan pilihan
Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap produk mana yang akan dibeli.
Produk Domestik Bruto sebesar 58,15 persen. Pulau Menurut James Gwee (Academia
Jawa yang memberikan sumbangan terbesar Education and Training) , peran agen saat ini masih
terhadap perekonomian nasional, dimana provinsi tetap relevan dan sangat penting , sebab pelanggan
Jawa Timur menduduki peringkat kedua dengan di Indonesia lebih nyaman membeli dari manusia
presentase sebesar 15,21 persen. Fenomena tersebut dibanding membeli secara online. Gwee juga
turut menggambarkan bahwa sektor properti dan menegaskan bahwa “Selling is mostly a person-to-
real estate merupakan sektor bisnis yang person activity”, maka kinerja atau Individual Work
berkembang di Surabaya. Performance menjadi syarat utama seorang agen
Pertumbuhan ekonomi dan mobilitas properti. Menurut Allworth dan Hesketh (1999) ,
masyarakat Surabaya yang semakin meningkat , kinerja atau Individual Work Performance terdiri 3
menyebabkan konsumsi barang dan jasa terus dimensi yang harus dimiliki oleh seorang
meningkat serta membuka peluang baru di bidang profesional diantaranya adalah Task Performance,
agen properti, terutama bagi perusahaan property Contextual Performance dan Adaptive Performance.
brokerage bersistem franchise dari dalam maupun
luar negeri , seperti ERA , Brighton , Ray White , TUJUAN PENELITIAN
WINSTON dan banyak lainnya. Meningkatnya 1. Mengetahui adanya persepsi pelanggan terhadap
kebutuhan konsumen terhadap primary property kinerja agen properti melalui Task Performance,
maupun secondary property membutuhkan tenaga Contextual Performance dan Adaptive
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) 1-8  

Performance serta pengaruhnya dalam Dalam penelitian ini , penulis mengacu


membangun Kepercayaan konsumen di pada teori kinerja menurut Allworth dan Hesketh
Surabaya. (1999) serta Pulakos et al (2000). Mereka menilai
2. Mengetahui dimensi kinerja agen properti yang bahwa dimensi-dimensi diatas mengacu pada 3
paling berpengaruh dalam membangun dimensi utama yaitu:
kepercayaan konsumen di Surabaya. 1. Kinerja Tugas / Task Performance : meliputi
kontribusi seseorang terhadap kinerja
II. LANDASAN TEORI organisasi, mengacu pada tindakan yang
A. Persepsi merupakan bagian dari sistem perhargaan
“Persepsi adalah proses dimana seseorang formal dan membahas persyaratan
menyeleksi, mengorganisir dan menginterpretasikan sebagaimana ditentukan dalam deskripsi
informasi untuk membentuk sebuah gambaran dunia pekerjaan (Willliams dan Karau, 1991).
yang berarti”. (Kotler, 1999, p. 203). “Persepsi 2. Contextual Performance (Kinerja Kontekstual)
didefinisikan sebagai suatu proses dimana individu : didefinisikan sebagai suatu keterampilan
menyeleksi, mengorganisir dan menginterpretasikan interpersonal dan motivasi untuk berinteraksi
stimuli yang diterimanya menjadi sebuah gambaran dengan yang lainnya dengan cara mengangkat
yang berkaitan dan berarti”. (Schiffman dan Kanuk, hubungan kerja yang baik dan membantu
1997, p. 146). Menurut Assael (2001: 256), dimensi mereka (karyawan) melakukan tugas secara
persepsi dibagi menjadi tujuh, yaitu Kinerja; efektif (Van Scotter dan Motowidlo , 1996).
Pelayanan; Ketahanan; Keandalan; Karakteristik 3. Adaptive Performance (Kinerja Adaptif) :
produk ; Kesesuaian dengan spesifikasi ; dan Hasil. merupakan perilaku kinerja yang
mencerminkan pandangan statis kinerja dan
B. Properti berfokus pada perilaku yang mencerminkan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia sejauh mana individu responsif terhadap
(KBBI) , definisi kata Properti adalah harta berupa perubahan kebutuhan tugas dan lingkungan
tanah dan bangunan serta sarana dan prasarana yang kerja mereka ( Allworth & Hesketh , 1999;
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tanah Campbell , 1999; M. Griffin , Neal , & Parker ,
dan atau bangunan yang dimaksudkan. Singkatnya 2007)
definisi dari Properti adalah tanah milik dan
bangunan. F. Kepercayaan
Menurut Morgan dan Hunt (dalam Suhardi,
C. Real Estate and Developer 2006, p. 51) mendefinisikan kepercayaan sebagai
Secara umum, istilah Real Estate suatu kondisi ketika salah satu pihak yang terlibat
Developer lebih mengacu kepada pengolahan atas dalam proses pertukaran yakin dengan keandalan
sebidang tanah dan aturan-aturan untuk memiliki dan integritas pihak yang lain. Menurut Mayer et al.
dan memanfaatkan tanah tersebut. Hal tersebut tidak (1995) faktor kepercayaan seseorang ada tiga poin
terbatas pada permukaan tanahnya saja, tetapi yang dijelaskan sebagai berikut:
meliputi juga bagian bawah dan sebagian tanah 1. Kemampuan (Ability) : mengacu pada
tersebut. Real Estate Developer dapat dimiliki oleh kompetensi dan karakteristik penjual/organisasi
perorangan , namun umumnya kerjasama maupun dalam mempengaruhi dan mengotorisasi
koorporasi. wilayah yang spesifik. Kim et al. (2005)
menyatakan bahwa ability meliputi
D. Agen Properti kompetensi, pengalaman, pengesahan
“Agen properti adalah sebuah badan usaha institusional, dan kemampuan dalam ilmu
yang berbadan hukum , memiliki tempat tinggal pengetahuan.
yang tetap , memiliki ijin usaha property brokerage 2. Kebaikan hati (Benevolence) : merupakan
dan umumnya terdaftar sebagai anggota AREBI kemauan penjual dalam memberikan kepuasan
(Asosiasi Real Estate Broker Indonesia)”. (Rafitas , yang saling menguntungkan antara dirinya
2006 , p.35) dengan konsumen. Menurut Kim et al. (2005),
benevolence meliputi perhatian, empati,
E. Kinerja keyakinan, dan daya terima.
Kata kinerja dalam bahasa Inggris disebut 3. Integritas (Integrity) : berkaitan dengan
performance. Kinerja adalah tingkat pencapaian bagaimana perilaku / kebiasaan agen properti
hasil kerja atas pelaksanaan tugas tertentu oleh dalam menjalankan bisnisnya. Kim et al.
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu (2005) mengemukakan bahwa integrity dapat
organisasi, sesuai dengan wewenang masing- dilihat dari sudut kewajaran, pemenuhan,
masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan kesetiaan, keterus-terangan, keterkaitan.
organisasi bersangkutan secara legal tidak G. Kerangka Pemikiran
melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika.
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) 1-8  

LATAR BELAKANG III. METODOLOGI PENELITIAN


1. Taraf perekonomian Indonesia di tahun 2013 kian A. Jenis Penelitian
membaik. Pada penelitian ini menggunakan
2. Konsumsi barang dan jasa terus meningkat serta rancangan penelitian kausal, karena perlu melihat
membuka peluang baru di bidang agen properti satu variabel atau lebih menyebabkan atau menjadi
3. Meningkatnya jumlah agen properti di Indonesia dapat determinan terhadap variabel lain (Jasfar, 2004).
menimbulkan persaingan antar agen properti. Hubungan sebab akibat pada penelitian ini yaitu
4. Persepsi pelanggan terhadap suatu produk akan
untuk mengungkap persepsi pelanggan terhadap
menjadi pertimbangan pelanggan dalam menentukan
pilihan produk mana yang akan dibeli
kinerja agen properti dan pengaruhnya terhadap
5. Persepsi negatif terhadap profesi agen properti dalam membangun kepercayaan konsumen di
6. Konsumen memiliki standar masing-masing dalam Surabaya
menilai kinerja agen properti yang dipercayanya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah
“pendekatan kuantitatif. Di mana pendekatan
kuantitatif yaitu pendekatan penelitian yang
menekankan pada keluasan informasi, (bukan
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Persepsi Pelanggan terhadap Kinerja Agen
kedalaman) sehingga metode ini cocok digunakan
Properti? untuk populasi yang luas dengan variabel yang
2. Apakah Kinerja Agen Properti melalui Task terbatas, sehingga data atau hasil riset dianggap
Performance, Contextual Performance dan Adaptive merupakan representasi dari seluruh populasi”
Performance berpengaruh dalam membangun (Sugiyono, 2008, p.7).
kepercayaan konsumen di Surabaya?
3. Dimensi kinerja agen properti mana yang paling B. Gambaran Populasi dan Sampel
berpengaruh dalam membangun kepercayaan Populasi dari penelitian ini adalah seluruh
konsumen di Surabaya? konsumen jasa agen properti yang memiliki ciri-ciri
atau karakter yaitu seluruh masyarakat yang tinggal
di Surabaya dan yang pernah melakukan transaksi
melalui agen properti. Pengambilan sampel
PERSEPSI
dilakukan dengan metode quota sampling dan hasil
penyebaran kuesioner diperoleh sampel sebesar 100
sampel. Instrument penelitian yang digunakan oleh
KINERJA peneliti dalam penelitian ini adalah kuesioner
dengan skala pengukuran yang digunakan adalah
skala Likert.
Penentuan responden berdasarkan kriteria
Adaptive yang digunakan sebagai sampel. Responden yang
Performance digunakan dalam penelitian ini adalah pelanggan
Contextual • mampu menangani yang berdomisili di Surabaya dan pernah
Performance tekanan dalam menggunakan jasa maupun melakukan transaksi
Task Performance negosiasi
• mampu
• mahir dalam
melakukan • memberikan melalui agen properti ERA, WINSTON, Ray White,
mengerjakan tugas kegiatan diluar pemecahan Brighton dan Profesional Pioneer dalam kurun
secara spesifik
ketentuan masalah secara waktu 1 tahun terakhir. Berikut adalah pembagian
• mampu pekerjaan kreatif
berkomunikasi responden:
formalnya • mampu
secara tertulis menghadapi situasi
Tabel 1. Pembagian Jumlah Responden
• bersikap antusias
• mampu dalam kinerja yang tidak Responden
berkomunikasi menyelasaikan pasti dan tidak =100
secara lisan suatu tugas penting dapat diprediksi
• mampu menjaga Winston ERA Ray White Brighton Pioneer
• tulus dalam • mempelajari tugas
kerahasiaan = 20 = 20 = 20 = 20 = 20
memberi bantuan kerja, teknologi
informasi kepada orang lain dan prosedur
pelanggan Agen 1 Agen 1 Agen 1 Agen 1 Agen 1
• mengikuti aturan • menunjukan =5 =5 =5 =5 =5
• mampu melakukan dan prosedur adaptasi
kegiatan ditentukan antarpribadi Agen 2 Agen 2 Agen 2 Agen 2 Agen 2
administrasi • secara objektif • menunjukkan =5 =5 =5 =5 =5
(seperti surat-surat adaptasi budaya
mewakili
legalitas) menunjukkan Agen 3 Agen 3 Agen 3 Agen 3 Agen 3
organisasi •
kemampuan =5 =5 =5 =5 =5
adaptasi untuk
Agen 4 Agen 4 Agen 4 Agen 4 Agen 4
berpenampilan =5 =5 =5 =5 =5
profesional

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian


Definisi operasional variabel yang akan
diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut:
KEPERCAYAAN KONSUMEN
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) 1-8  

1. Analisa Deskriptif : untuk mendeskripsikan


Variabel Kinerja / Individual Work Performance nilai persentase jawaban-jawaban
(X), diukur melalui : responden dan menampilkan data-data yang
diperoleh penulis untuk kemudian
Task Performance (X1) dideskripsikan.
Indikator dari Task Performance meliputi : 2. Customer Satisfaction Index (CSI) dan
(X1,1) Kemahiran dalam mengerjakan tugas secara Customer Dissatisfaction Index (CDI):
spesifik Penulis menggunakan metode Top Two
(X1,2) Berkomunikasi secara tertulis Boxes dan Bottom Two Boxes. Metode Top
(X1,3) Berkomunikasi secara lisan Two Boxes dan Bottom Two Boxes
(X1,4) Menjaga kerahasiaan informasi pelanggan menggabungkan presentase responden yang
(X1,5) Melakukan kegiatan administrasi (seperti memilih respon positif dan negatif dalam
surat-surat legalitas) skala likert.
3. Uji Validitas dan Reliabilitas : Uji validitas
Contextual Performance (X2)] digunakan untuk mengukur sah atau valid
Indikator dari Contextual Performance tidaknya suatu kuesioner. Uji reliabilitas
meliputi : adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
(X2,1) Melakukan kegiatan diluar ketentuan yang merupakan indikator dari variabel
pekerjaan formalnya atau konstruk.
(X2,2) Antusias dalam menyelasaikan suatu tugas 4. Uji Asumsi Klasik : Uji asumsi yang
penting dilakukan sebelum melakukan uji regresi
(X2,3) Tulus dalam memberi bantuan kepada orang linier berganda adalah Uji Multikolinieritas
lain dan Uji Normalitas
(X2,4) Mengikuti aturan dan prosedur ditentukan 5. Analisa Koefisien Korelasi (R) : digunakan
(X2,5) Objektif mewakili organisasi untuk mengetahui tingkat kekuatan
hubungan antara variabel bebas dengan
Adaptive Performance (X3) variabel terikat.
Indikator dari Adaptive Performance 6. Analisa Koefisien Determinasi R2 :
meliputi : merupakan teknik analisis yang digunakan
(X3,1) Menangani tekanan dalam negosiasi untuk mengetahui pengaruh dari variabel
(X3,2) Pemecahan masalah secara kreatif bebas terhadap variabel terikat.
(X3,3) Mampu menghadapi situasi kinerja yang 7. Analisa Koefisien Beta (β) : untuk
tidak pasti dan tidak dapat diprediksi mengetahui variabel bebas mana yang
(X3,4) Mempelajari tugas kerja, teknologi dan paling dominan pengaruhnya terhadap
prosedur variabel tergantung dalam suatu model
(X3,5) Adaptasi antarpribadi regresi linier.
(X3,6) Adaptasi budaya 8. Analisa Regresi Linier Berganda : untuk
(X3,7) Kemampuan adaptasi untuk berpenampilan mengetahui hubungan secara linear antara
profesional dua atau lebih variabel independen (X1,
X2,....Xn) dengan variabel dependen (Y).
Variabel Kepercayaan Konsumen (Y)
Variabel Y dalam penelitian ini adalah
kepercayaan konsumen dan jawaban dari variabel IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
tersebut mewakili faktor-faktor kinerja agen properti A. Deskripsi Profil Responden
dalam membangun kepercayaan konsumen. Sebagian besar pengguna agen properti
Indikator dari kepercayaan konsumen antara lain: yang menjadi obyek penelitian adalah laki-laki,
(Y1,1) Anda percaya agen properti anda yaitu sebanyak 60% dari total keseluruhan
berkemampuan baik responden. Berdasarkan analisa lapangan, hal ini
(Y1,2) Anda percaya agen properti anda memiliki dikarenakan mayoritas laki-laki memiliki pengaruh
kebaikan hati besar dalam penandatangan perjanjian transaksi
(Y1,3) Anda percaya agen properti anda properti. Dari segi usia, sebagian besar responden
berintegritas adalah berusia antara 46-55 tahun yaitu sebanyak
28%. Responden pada kurun usia 46-55 tahun
D. Analisis Data umumnya telah berkeluarga, memiliki pekerjaan
Keseluruhan proses analisis data ini tidak tetap dan umumnya telah memiliki aset, sehingga
menggunakan perhitungan manual melainkan mereka melakukan transaksi properti baik sebagai
menggunakan program SPSS dan Microsoft Excel. end-user maupun investor. Mayoritas responden
Adapun beberapa uji yang dilakukan dalam dengan pekerjaan sebagai wiraswasta yaitu sebesar
penelitian inia dalah 49%, karena pada umumnya pekerjaan ini dinilai
memiliki tingkat keberhasilan pengajuan kredit lebih
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) 1-8  

tinggi dibandingkan profesi lainnya. Sebab transaksi Sumber: Lampiran 4


jual beli saat ini, mayoritas pembeli menggunakan
fasilitas kredit bank dengan harapan modal yang Berdasarkan nilai rata-rata di atas dapat
mereka miliki dapat dialokasikan pada bidang lain. diketahui bahwa nilai mean Trust pada agen properti
Frekuensi penggunaan jasa agen properti Brighton adalah yang terbesar yaitu 4.566, hal ini
dalam 1 tahun terakhir sebanyak 1-2 kali dengan menunjukkan bahwa Brighton adalah agen properti
persentasi tertinggi yaitu 77%. Salah satu faktor yang memiliki kepercayaan tertinggi dari konsumen
yang mempengaruhi frekuensi tersebut karena di Surabaya, diikuti berikutnya adalah agen properti
transaksi jual-beli maupun sewa-menyewa terkait Ray White, WINSTON, ERA dan Professional
dengan Setoran Pajak Tahunan (SPT) dan kebutuhan Pioneer.
properti end-user maupun investor mayoritas berada
pada frekuensi tersebut. C. Analisis Regresi Linier Berganda
a. Hasil Regresi
B. Deskripsi Jawaban Responden Berikut ini adalah hasil analisis regresi
a. Task Performance untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas yaitu
Kinerja tugas tertinggi dirasakan oleh Task Performance, Contextual Performance dan
responden yaitu berhubungan dengan kemampuan Adaptive Performance terhadap Trust pada
dari agen properti untuk berkomunikasi secara lisan. pengguna jasa agen properti di Surabaya:
Tingkat kinerja tugas terendah dirasakan para
responden yaitu pada kemampuan dari agen properti Tabel 3. Regresi Linier Berganda
untuk berkomunikasi secara. t
Model Koef Beta Sig.
b. Contextual Performance hitung
Kinerja kontekstual tertinggi dirasakan oleh Konstanta 0.743 2.214 0.029
responden yaitu berhubungan dengan kemampuan Task Performance
dari agen properti untuk mengikuti aturan dan (X1) 0.200 0.199 2.167 0.033
prosedur yang telah. Tingkat kinerja kontekstual Contextual
terendah dirasakan para responden yaitu pada Performance (X2) 0.178 0.172 1.709 0.091
kemampuan agen properti dalam melakukan Adaptive
kegiatan di luar ketentuan pekerjaan Performance (X3) 0.507 0.471 4.832 0.000
c. Adaptive Performance R 0.745
Kinerja adaptasi tertinggi dirasakan oleh R Square 0.555
responden yaitu berhubungan dengan kemampuan F hitung 39.915
adaptasi antar pribadi. Tingkat kinerja adaptasi Sig. F 0.000
terendah dirasakan para responden yaitu pada
Variabel terikat : Trust (Y)
kemampuan adaptasi budaya.
d. Trust Sumber : Lampiran 5
Tingkat Trust tertinggi dirasakan oleh
responden yaitu berhubungan dengan integritas dari Model regresi linier berganda dalam penelitian ini
agen properti itu sendiri. Tingkat Trust terendah adalah:
dirasakan para responden yaitu pada kemampuan Y = 0.743 + 0.200 X1 + 0.178 X2 + 0.507 X3
baik dari agen properti. Y = 0.743 + 0.200 Task Performance + 0.178
Contextual Performance + 0.507 Adaptive
Untuk mengetahui di antara agen properti Performance
yang memiliki tingkat kepercayaan tertinggi dari
konsumen, akan dihitung rata-rata jawaban b. Koefisien regresi (bi)
responden pada variabel Trust untuk masing-masing Nilai koefisien regresi variabel Task
agen yaitu ERA, Ray White, Brighton, WINSTON Performance (X1) adalah sebesar 0.200, artinya jika
dan Professional Pioneer. Berikut ini nilai rata-rata X1 berubah satu satuan, maka Y akan berubah
Trust masing-masing agen properti: sebesar 0.200 dengan anggapan variabel X2 dan X3
tetap. Nilai koefisien regresi variabel Contextual
Tabel 2. Rata-rata variabel Trust berdasarkan agen Performance (X2) adalah sebesar 0.178, artinya jika
properti X2 berubah satu satuan, maka Y akan berubah
No Agen Properti Mean Trust sebesar 0.178 dengan anggapan variabel X1 dan X3
tetap. Nilai koefisien regresi variabel Adaptive
1 Brighton 4.566 Performance (X3) adalah sebesar 0.507, artinya jika
2 Ray White 4.367 X3 berubah satu satuan, maka Y akan berubah
3 WINSTON 4.366 sebesar 0.507 dengan anggapan variabel X1, dan X2
tetap.
4 ERA 4.266
5 Professional Pioneer 4.234
c. Nilai Koefisien Korelasi (R)
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) 1-8  

Koefisien korelasi (R) sebesar 0.745 Trust atau tingkat kepercayaan pengguna jasa agen
menunjukkan bahwa hubungan variabel bebas properti di Surabaya.
penelitian yaitu Task Performance, Contextual Dilihat dari nilai Beta, variabel bebas (X)
Performance dan Adaptive Performance terhadap yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat
Trust pengguna jasa agen properti adalah tergolong (Y) adalah variabel Adaptive Performance (X3)
kuat. karena variabel tersebut memiliki nilai Beta terbesar
yaitu 0.471, sehingga dapat disimpulkan bahwa
d. Nilai Koefisien Determinasi (R-Square) faktor kemampuan adaptasi dari agen properti
Besarnya nilai koefisien determinasi (R- kepada para pengguna jasa adalah faktor yang paling
Square) yang diperoleh adalah 0.555, memiliki arti besar pengaruhnya terhadap kepercayaan para
bahwa tingkat kepercayaan dari pengguna jasa agen pengguna jasa agen properti tersebut.
properti yang berdomisili di Surabaya dapat
dijelaskan oleh faktor Task Performance, Contextual D. Pembahasan
Performance dan Adaptive Performance dari agen Berdasarkan hasil analisa di atas, ketiga
properti sebesar 55.5% dan sisanya yaitu 44.5% dimensi kinerja / Job Performance memiliki
dijelaskan oleh faktor lain di luar variabel bebas pengaruh positif terhadap kepercayaan pengguna
pada penelitian ini. jasa agen properti di Surabaya. Terdapat 2 (dua)
Terdapat faktor-faktor di lapangan yang dimensi kinerja yang berpengaruh signifikan
mempengaruhi kepercayaan pengguna jasa agen terhadap kepercayaan pengguna jasa agen properti
properti. Sebuah proyek perumahan, pergudangan, yaitu Task Performance dan Adaptive Performance.
perkantoran yang berada di lokasi strategis, pasti Sedangkan terdapat 1 (satu) dimensi yang tidak
memiliki harga jual yang tinggi. Demikian juga berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan
dengan properti yang berlokasi di area yang akan pengguna jasa agen properti yaitu Contextual
dikembangkan oleh Tata Kota Pemerintah Kota Performance.
Madya Surabaya memiliki harga jual di masa Dari ketiga dimensi dari kinerja / Job
mendatang yang tinggi. Nama besar developer turut Performance, Adaptive Performance merupakan
meningkatkan awareness calon pembeli terhadap dimensi kinerja yang berpengaruh paling signifikan
properti yang sedang dipasarkan tersebut. Selain itu, terhadap kepercayaan pengguna jasa agen properti.
flexibilitas cara bayar dan dukungan bank (kredit) Responden menilai kinerja adaptasi terkait
juga memegang peranan terhadap keputusan kemampuan adaptasi antar pribadi sangat penting.
pembelian. Cara pembayaran yang sangat lunak dan Tentunya agen properti dituntut untuk memahami
didukung oleh bank-bank ternama seringkali kebutuhan pembeli dan penjual, sehingga adaptasi
menjadi pertimbangan penting untuk end-user antara pribadi sangat diperlukan. Tanpa adanya
ataupun investor untuk membeli unit properti adaptasi antar pribadi, kecil kemungkinan bagi
tersebut. seorang marketer untuk dapat menjalin hubungan
dengan konsumen tersebut secara lebih dekat.
e. Uji Pengaruh Simultan (Uji F) Dengan adaptasi yang baik ini, diharapkan agen
Berdasarkan Tabel hasil analisis regresi properti dapat membaca kebutuhan dan keperluan
linier berganda, dapat dilihat bahwa nilai yang tidak tersampaikan oleh konsumen, contohnya
signifikansi uji F adalah sebesar 0.000 atau kurang konsumen mungkin tinggal bersama orang tuanya
dari 0.05 (α=5%), sehingga dapat disimpulkan yang sudah lanjut usia, kebutuhan untuk adanya
bahwa ketiga variabel kinerja secara simultan sebuah kamar di lantai 1 pada suatu desain rumah
berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepercayaan tertentu sangat dibutuhkan, mengingat bahwa orang
dari pengguna jasa agen properti di Surabaya. tua lanjut usia tersebut pasti tidak nyaman untuk
naik turun tangga setiap kali menuju ke kamarnya.
f. Uji Pengaruh Parsial (Uji t) Kemampuan adaptasi budaya hanya sedikit
Tabel hasil analisis regresi linier berganda dirasakan oleh responden karena kesamaan budaya
menunjukkan bahwa variabel bebas Task di Surabaya secara umum sehingga tidak perlu
performance dan Adaptive performance memiliki terjadi adaptasi dengan budaya calon pembeli
nilai signifikansi uji t yang masing-masing nilainya maupun penjual. Sebagai warga negara Indonesia
sebesar 0.033 dan 0.000 atau lebih kecil dari 0.05 yang terdiri banyak suku dan budaya, penggunaan
(α=5%), sehingga dapat disimpulkan bahwa secara budaya nasional adalah jalan pendekatan terbaik
parsial Task Performance dan Adaptive dalam rangka menjalin hubungan dengan konsumen
Performance berpengaruh signifikan terhadap tersebut. Adaptasi terhadap budaya dari konsumen
kepercayaan pengguna jasa agen properti di tersebut tidak merubah keputusan pembelian, tingkat
Surabaya, sedangkan variabel Contextual kepuasan maupun kepercayaan dari konsumen.
Performance memiliki nilai signifikansi uji t sebesar Task Performance merupakan dimensi
0.091 atau lebih besar dari 0.05 (α=5%), sehingga kinerja yang berpengaruh signifikan kedua setelah
dapat disimpulkan bahwa variabel Contextual Adaptive Performance terhadap kepercayaan
Performance tidak berpengaruh signifikan terhadap pengguna jasa agen properti. Dalam kinerja tugas,
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) 1-8  

adanya komunikasi secara lisan dinilai responden Dimensi Task Performance pada agen properti
sangat diperlukan sebab relasi antara agen properti berpengaruh secara positif dan signifikan
dan pelanggan lebih akrab terjadi melalui secara parsial terhadap Trust atau tingkat
komunikasi secara lisan, baik melalui pertemuan kepercayaan pengguna jasa agen properti di
secara langsung maupun via telepon. Melalui Surabaya yaitu dengan nilai signifikansi
komunikasi secara lisan yang profesional dinilai sebesar 0.033 dibawah 0.05 dengan nilai t
pemilik dan penjual dapat membentuk rasa percaya hitung 2.167 lebih besar dari nilai t tabel 1.984.
dalam menyampaikan informasi dari pihak ke satu b. Contextual Performance
ke pihak lain. Salah satu tugas agen properti yakni Dimensi Contextual Performance pada agen
sebagai perantara antara pihak penjual dan pembeli, properti tidak berpengaruh secara signifikan
turut mendukung pernyataan ini sehingga terhadap Trust atau tingkat kepercayaan
kemampuan komunikasi secara lisan sangat pengguna jasa agen properti di Surabaya yaitu
diutamakan dibanding indikator lainnya. dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0.091
Melihat realita di lapangan, komunikasi atau lebih besar dari 0.05 (α=5%), dengan nilai
tertulis jarang digunakan oleh agen properti. Salah t hitung 1.709 lebih kecil dari nilai t tabel
satu contohnya apabila agen properti memasarkan 1.984.
primary property, maka materi Product Knowledge c. Adaptive Performance
telah disiapkan oleh pihak manajemen developer Dimensi Adaptive Performance pada agen
sehingga tidak banyak komunikasi secara tertulis properti berpengaruh secara positif dan
yang perlu ditambahkan oleh agen properti pada signifikan secara parsial terhadap Trust atau
umumnya. tingkat kepercayaan pengguna jasa agen
Dimensi yang ketiga yaitu Contextual properti di Surabaya yaitu dengan nilai
Performance, merupakan dimensi kinerja yang signifikansi sebesar 0.000 dibawah 0.05
berpengaruh positif namun tidak berpengaruh dengan nilai t hitung 4.832 lebih besar dari
signifikan terhadap kepercayaan pengguna jasa agen nilai t tabel 1.984.
properti. Responden beranggapan bahwa kinerja 3. Secara keseluruhan dimensi yang paling
kontekstual yang berhubungan dengan keterampilan dominan mempengaruhi Trust atau tingkat
interpersonal dan motivasi untuk berinteraksi kepercayaan pengguna jasa agen properti di
dirasakan sangat baik. Kinerja kontekstual tertinggi Surabaya adalah dimensi Adaptive
dirasakan oleh responden yaitu berhubungan dengan Performance.
kemampuan dari agen properti untuk mengikuti 4. Dari penelitian ini juga dapat disimpulkan
aturan dan prosedur yang telah ditentukan. Tidak bahwa indikator Trust berkisar antara 91% -
sedikit suatu properti ditangani oleh banyak agen 94%, hal ini menunjukkan bahwa tingkat
properti yang berbeda. Sebelum melakukan kepercayaan dari pengguna jasa agen properti
perjanjian memasarkan, transaksi jual-beli maupun yang menjadi obyek penelitian dapat dikatakan
sewa-menyewa properti, umumnya pelanggan telah sangat tinggi. Tingkat Trust tertinggi dirasakan
mengetahui aturan dan prosedur yang ditentukan oleh responden yaitu berhubungan dengan
oleh perusahaan agen properti masing-masing. Maka integritas dari agen properti itu sendiri sebesar
pelanggan akan mengetahui apabila ada pelanggaran 94%. Sedangkan tingkat Trust terrendah
aturan maupun ketidaksesuaian prosedur yang dirasakan para responden yaitu pada
ditentukan. Tingkat kinerja kontekstual terendah kemampuan baik dari agen properti sebesar
dirasakan para responden yaitu pada kemampuan 91%.
agen properti dalam melakukan kegiatan di luar
ketentuan pekerjaan formalnya, karena tidak semua B. Saran
pelanggan mengetahui kegiatan agen diluar Berikut beberapa saran untuk agen properti
ketentuannya secara detail. di Surabaya agar dapat meningkatkan kepercayaan
pengguna jasa agen properti. Adapun saran tersebut
V. KESIMPULAN DAN SARAN sebagai berikut:
A. Kesimpulan • Memperdalam teknik komunikasi sehingga
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dapat lebih baik dalam menjalin hubungan
adalah: dengan konsumen maupun mewakili developer
1. Dari uji F, dapat disimpulkan bahwa variabel dalam mengkomunikasikan primary property.
Task Performance, Contextual Performance • Membekali diri dengan kemampuan
dan Adaptive Performance secara simultan komunikasi tertulis, sebab dalam kondisi
berpengaruh signifikan terhadap tingkat tertentu kemampuan ini dibutuhkan. Apabila
kepercayaan dari pengguna jasa agen properti agen properti menawarkan properti pada suatu
di Surabaya. perusahaan, maka agen properti tersebut
2. Dari uji t dituntut mengikuti formalitas pengajuan
Variabel Kinerja, yang dilihat dari dimensi: penawaran sesuai yang diterapkan perusahaan
a. Task Performance tersebut.
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) 1-8  

• Meningkatkan pengetahuan terhadap kinerja [6] Gwee, James. (2013). Majalah MARKETING :
kontekstual ini dengan cara mengemas Salesman, masihkah penting? , edisi Agustus
standard operating procedure (SOP) yang ada 2013. Jakarta: Redaksi Majalah MARKETING.
di perusahaannya untuk dapat dipresentasikan [7] Jasfar, Farida. (2004). “Kualitas Hubungan
secara singkat namun jelas kepada konsumen Dalam Jasa Penjualan: Pengaruh Hubungan
sebelum terjadi proses transaksi properti. Interpersonal Tenaga Penjualan Pada
Dengan pengetahuan ini maka konsumen dapat Perusahaan Asuransi Jiwa”. Jurnal Riset
mengetahui apakah agen tersebut telah Ekonomi dan Manajemen, Vol 2. No. 3,
melakukan tugasnya dengan baik atau tidak. September 2002.
Menyangkut standard operating procedure [8] Kim, Y. H. dan Kim, D. J., 2005. A Study of
dari developer yang terlibat dalam transaksi Online Transaction Self-Efficacy, Consumer
jual beli dengan konsumen, agen properti dapat Trust, and Uncertainty Reduction in Electronic
memberikan penjelasan perihal tahapan- Commerce Transaction, Proceedings of the
tahapan proses yang harus dilalui oleh 38th Hawaii International Conference on
konsumen sesuai dengan ketentuan dari System Sciences.
developer. [9] Kotler P., Armstrong G., Saunder J., and
• Menumbuhkan sikap terbuka pada diri agen Wong, V., (1999). Principle of Marketing, 2nd
properti yaitu dengan menilai pesan secara Edition. England: Prantice-Hall, Inc.
objektif, berorientasi pada isi, mencari [10] Mayer, R.C., Davis, J.H., and Shoorman, F.D.
informasi dari berbagai sumber, bersifat (1995). An Integrative Model of Organizational
professional dan bersedia mengubah atau Trust, Academy of Management Review, 20(3),
menyesuaikan kepercayaannya. pp. 709-734
• Memunculkan rasa percaya yang dapat [11] Pulakos E.D., Arad S., Donovan M.A.,
meningkatkan komunikasi interpersonal karena Plamondon K.E. (2000) ‘Adaptability in the
membuka saluran komunikasi, memperjelas work-place: development of a taxonomy of
pengiriman dan penerimaan informasi, serta adaptive performance.’ J Appl Psychol.
memperluas peluang komunikasi untuk [12] Rafitas, Bumi. (2006). Kiat Sukses Bisnis
mencapai tujuan yang dimaksudnya. Broker Properti /BMA. Jakarta : Bumi Aksara
• Mengenal kepribadian lawan bicara atau [13] Schiffman, Leon G. dan Kanuk, Leslie Lazar.
konsumennya, sebelum agen properti (1997). Consumer behavior; Motivation
menyampaikan pesan hendaknya terlebih research (Marketing), 6th edition. New Jersey:
dahulu mengenali kepada siapa pesan tersebut Prantice-Hall, Inc.
akan disampaikan. [14] Sugiyono, (2008) , Metode Penelitian Bisnis,
• Meningkatkan adaptasi antar budaya dengan Edisi Kelima, Bandung: CV. Alfabeta.
banyak membaca mengenai kepercayaan atau [15] Van Scotter, J. R. and Motowidlo, S. J. (1996).
budaya asing, mempelajari bahasa mereka, ‘Interpersonal facilitation and job dedication
sehingga dengan adanya suatu pemahaman as separate facets of contextual performance’,
yang sama, baik itu menyangkut budaya Journal of Applied Psychology, 81: 525-531.
maupun komunikasi suatu hubungan yang baik. [16] Williams, K. D. and Karau, S. J. (1991). Social
loafing and social compensation: The effects of
DAFTAR PUSTAKA expectations of co-worker performance,Journal
[1] Allworth E, Hesketh B. (1999). ‘Construct- of Personality and Social Psychology, 61: 570-
oriented biodata: capturing change-related 581.
and contextually relevant future performance’.
Int J Select Assess. 1999;7:97– 111.
[2] Assael, Henry. 2001. Consumer Behavior 6th
Edition. New York: Thomson- Learning.
[3] Berita Resmi Statistik No. 55/08/Th. XVI, 2
Agustus 2013
[4] Campbell, J.P. (1990) ‘Modeling the
performance prediction problem in industrial
and organizational psychology’. In M. D.
Dunnete and L. M. Hough (eds), Handbook of
Industrial and Organizational Psychology.
Palo Alto : Consulting Psychologist Press.
[5] Griffin M. A., Neal A., Parker S. K. (2007). A
new model of work role performance: positive
behavior in uncertain and interdependent
contexts. Acad Manag J. 2007;50:327–347.

You might also like