Professional Documents
Culture Documents
ID Analisa Persepsi Pelanggan Terhadap Kine
ID Analisa Persepsi Pelanggan Terhadap Kine
1, (2014) 1-8
Koefisien korelasi (R) sebesar 0.745 Trust atau tingkat kepercayaan pengguna jasa agen
menunjukkan bahwa hubungan variabel bebas properti di Surabaya.
penelitian yaitu Task Performance, Contextual Dilihat dari nilai Beta, variabel bebas (X)
Performance dan Adaptive Performance terhadap yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat
Trust pengguna jasa agen properti adalah tergolong (Y) adalah variabel Adaptive Performance (X3)
kuat. karena variabel tersebut memiliki nilai Beta terbesar
yaitu 0.471, sehingga dapat disimpulkan bahwa
d. Nilai Koefisien Determinasi (R-Square) faktor kemampuan adaptasi dari agen properti
Besarnya nilai koefisien determinasi (R- kepada para pengguna jasa adalah faktor yang paling
Square) yang diperoleh adalah 0.555, memiliki arti besar pengaruhnya terhadap kepercayaan para
bahwa tingkat kepercayaan dari pengguna jasa agen pengguna jasa agen properti tersebut.
properti yang berdomisili di Surabaya dapat
dijelaskan oleh faktor Task Performance, Contextual D. Pembahasan
Performance dan Adaptive Performance dari agen Berdasarkan hasil analisa di atas, ketiga
properti sebesar 55.5% dan sisanya yaitu 44.5% dimensi kinerja / Job Performance memiliki
dijelaskan oleh faktor lain di luar variabel bebas pengaruh positif terhadap kepercayaan pengguna
pada penelitian ini. jasa agen properti di Surabaya. Terdapat 2 (dua)
Terdapat faktor-faktor di lapangan yang dimensi kinerja yang berpengaruh signifikan
mempengaruhi kepercayaan pengguna jasa agen terhadap kepercayaan pengguna jasa agen properti
properti. Sebuah proyek perumahan, pergudangan, yaitu Task Performance dan Adaptive Performance.
perkantoran yang berada di lokasi strategis, pasti Sedangkan terdapat 1 (satu) dimensi yang tidak
memiliki harga jual yang tinggi. Demikian juga berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan
dengan properti yang berlokasi di area yang akan pengguna jasa agen properti yaitu Contextual
dikembangkan oleh Tata Kota Pemerintah Kota Performance.
Madya Surabaya memiliki harga jual di masa Dari ketiga dimensi dari kinerja / Job
mendatang yang tinggi. Nama besar developer turut Performance, Adaptive Performance merupakan
meningkatkan awareness calon pembeli terhadap dimensi kinerja yang berpengaruh paling signifikan
properti yang sedang dipasarkan tersebut. Selain itu, terhadap kepercayaan pengguna jasa agen properti.
flexibilitas cara bayar dan dukungan bank (kredit) Responden menilai kinerja adaptasi terkait
juga memegang peranan terhadap keputusan kemampuan adaptasi antar pribadi sangat penting.
pembelian. Cara pembayaran yang sangat lunak dan Tentunya agen properti dituntut untuk memahami
didukung oleh bank-bank ternama seringkali kebutuhan pembeli dan penjual, sehingga adaptasi
menjadi pertimbangan penting untuk end-user antara pribadi sangat diperlukan. Tanpa adanya
ataupun investor untuk membeli unit properti adaptasi antar pribadi, kecil kemungkinan bagi
tersebut. seorang marketer untuk dapat menjalin hubungan
dengan konsumen tersebut secara lebih dekat.
e. Uji Pengaruh Simultan (Uji F) Dengan adaptasi yang baik ini, diharapkan agen
Berdasarkan Tabel hasil analisis regresi properti dapat membaca kebutuhan dan keperluan
linier berganda, dapat dilihat bahwa nilai yang tidak tersampaikan oleh konsumen, contohnya
signifikansi uji F adalah sebesar 0.000 atau kurang konsumen mungkin tinggal bersama orang tuanya
dari 0.05 (α=5%), sehingga dapat disimpulkan yang sudah lanjut usia, kebutuhan untuk adanya
bahwa ketiga variabel kinerja secara simultan sebuah kamar di lantai 1 pada suatu desain rumah
berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepercayaan tertentu sangat dibutuhkan, mengingat bahwa orang
dari pengguna jasa agen properti di Surabaya. tua lanjut usia tersebut pasti tidak nyaman untuk
naik turun tangga setiap kali menuju ke kamarnya.
f. Uji Pengaruh Parsial (Uji t) Kemampuan adaptasi budaya hanya sedikit
Tabel hasil analisis regresi linier berganda dirasakan oleh responden karena kesamaan budaya
menunjukkan bahwa variabel bebas Task di Surabaya secara umum sehingga tidak perlu
performance dan Adaptive performance memiliki terjadi adaptasi dengan budaya calon pembeli
nilai signifikansi uji t yang masing-masing nilainya maupun penjual. Sebagai warga negara Indonesia
sebesar 0.033 dan 0.000 atau lebih kecil dari 0.05 yang terdiri banyak suku dan budaya, penggunaan
(α=5%), sehingga dapat disimpulkan bahwa secara budaya nasional adalah jalan pendekatan terbaik
parsial Task Performance dan Adaptive dalam rangka menjalin hubungan dengan konsumen
Performance berpengaruh signifikan terhadap tersebut. Adaptasi terhadap budaya dari konsumen
kepercayaan pengguna jasa agen properti di tersebut tidak merubah keputusan pembelian, tingkat
Surabaya, sedangkan variabel Contextual kepuasan maupun kepercayaan dari konsumen.
Performance memiliki nilai signifikansi uji t sebesar Task Performance merupakan dimensi
0.091 atau lebih besar dari 0.05 (α=5%), sehingga kinerja yang berpengaruh signifikan kedua setelah
dapat disimpulkan bahwa variabel Contextual Adaptive Performance terhadap kepercayaan
Performance tidak berpengaruh signifikan terhadap pengguna jasa agen properti. Dalam kinerja tugas,
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) 1-8
adanya komunikasi secara lisan dinilai responden Dimensi Task Performance pada agen properti
sangat diperlukan sebab relasi antara agen properti berpengaruh secara positif dan signifikan
dan pelanggan lebih akrab terjadi melalui secara parsial terhadap Trust atau tingkat
komunikasi secara lisan, baik melalui pertemuan kepercayaan pengguna jasa agen properti di
secara langsung maupun via telepon. Melalui Surabaya yaitu dengan nilai signifikansi
komunikasi secara lisan yang profesional dinilai sebesar 0.033 dibawah 0.05 dengan nilai t
pemilik dan penjual dapat membentuk rasa percaya hitung 2.167 lebih besar dari nilai t tabel 1.984.
dalam menyampaikan informasi dari pihak ke satu b. Contextual Performance
ke pihak lain. Salah satu tugas agen properti yakni Dimensi Contextual Performance pada agen
sebagai perantara antara pihak penjual dan pembeli, properti tidak berpengaruh secara signifikan
turut mendukung pernyataan ini sehingga terhadap Trust atau tingkat kepercayaan
kemampuan komunikasi secara lisan sangat pengguna jasa agen properti di Surabaya yaitu
diutamakan dibanding indikator lainnya. dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0.091
Melihat realita di lapangan, komunikasi atau lebih besar dari 0.05 (α=5%), dengan nilai
tertulis jarang digunakan oleh agen properti. Salah t hitung 1.709 lebih kecil dari nilai t tabel
satu contohnya apabila agen properti memasarkan 1.984.
primary property, maka materi Product Knowledge c. Adaptive Performance
telah disiapkan oleh pihak manajemen developer Dimensi Adaptive Performance pada agen
sehingga tidak banyak komunikasi secara tertulis properti berpengaruh secara positif dan
yang perlu ditambahkan oleh agen properti pada signifikan secara parsial terhadap Trust atau
umumnya. tingkat kepercayaan pengguna jasa agen
Dimensi yang ketiga yaitu Contextual properti di Surabaya yaitu dengan nilai
Performance, merupakan dimensi kinerja yang signifikansi sebesar 0.000 dibawah 0.05
berpengaruh positif namun tidak berpengaruh dengan nilai t hitung 4.832 lebih besar dari
signifikan terhadap kepercayaan pengguna jasa agen nilai t tabel 1.984.
properti. Responden beranggapan bahwa kinerja 3. Secara keseluruhan dimensi yang paling
kontekstual yang berhubungan dengan keterampilan dominan mempengaruhi Trust atau tingkat
interpersonal dan motivasi untuk berinteraksi kepercayaan pengguna jasa agen properti di
dirasakan sangat baik. Kinerja kontekstual tertinggi Surabaya adalah dimensi Adaptive
dirasakan oleh responden yaitu berhubungan dengan Performance.
kemampuan dari agen properti untuk mengikuti 4. Dari penelitian ini juga dapat disimpulkan
aturan dan prosedur yang telah ditentukan. Tidak bahwa indikator Trust berkisar antara 91% -
sedikit suatu properti ditangani oleh banyak agen 94%, hal ini menunjukkan bahwa tingkat
properti yang berbeda. Sebelum melakukan kepercayaan dari pengguna jasa agen properti
perjanjian memasarkan, transaksi jual-beli maupun yang menjadi obyek penelitian dapat dikatakan
sewa-menyewa properti, umumnya pelanggan telah sangat tinggi. Tingkat Trust tertinggi dirasakan
mengetahui aturan dan prosedur yang ditentukan oleh responden yaitu berhubungan dengan
oleh perusahaan agen properti masing-masing. Maka integritas dari agen properti itu sendiri sebesar
pelanggan akan mengetahui apabila ada pelanggaran 94%. Sedangkan tingkat Trust terrendah
aturan maupun ketidaksesuaian prosedur yang dirasakan para responden yaitu pada
ditentukan. Tingkat kinerja kontekstual terendah kemampuan baik dari agen properti sebesar
dirasakan para responden yaitu pada kemampuan 91%.
agen properti dalam melakukan kegiatan di luar
ketentuan pekerjaan formalnya, karena tidak semua B. Saran
pelanggan mengetahui kegiatan agen diluar Berikut beberapa saran untuk agen properti
ketentuannya secara detail. di Surabaya agar dapat meningkatkan kepercayaan
pengguna jasa agen properti. Adapun saran tersebut
V. KESIMPULAN DAN SARAN sebagai berikut:
A. Kesimpulan • Memperdalam teknik komunikasi sehingga
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dapat lebih baik dalam menjalin hubungan
adalah: dengan konsumen maupun mewakili developer
1. Dari uji F, dapat disimpulkan bahwa variabel dalam mengkomunikasikan primary property.
Task Performance, Contextual Performance • Membekali diri dengan kemampuan
dan Adaptive Performance secara simultan komunikasi tertulis, sebab dalam kondisi
berpengaruh signifikan terhadap tingkat tertentu kemampuan ini dibutuhkan. Apabila
kepercayaan dari pengguna jasa agen properti agen properti menawarkan properti pada suatu
di Surabaya. perusahaan, maka agen properti tersebut
2. Dari uji t dituntut mengikuti formalitas pengajuan
Variabel Kinerja, yang dilihat dari dimensi: penawaran sesuai yang diterapkan perusahaan
a. Task Performance tersebut.
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) 1-8
• Meningkatkan pengetahuan terhadap kinerja [6] Gwee, James. (2013). Majalah MARKETING :
kontekstual ini dengan cara mengemas Salesman, masihkah penting? , edisi Agustus
standard operating procedure (SOP) yang ada 2013. Jakarta: Redaksi Majalah MARKETING.
di perusahaannya untuk dapat dipresentasikan [7] Jasfar, Farida. (2004). “Kualitas Hubungan
secara singkat namun jelas kepada konsumen Dalam Jasa Penjualan: Pengaruh Hubungan
sebelum terjadi proses transaksi properti. Interpersonal Tenaga Penjualan Pada
Dengan pengetahuan ini maka konsumen dapat Perusahaan Asuransi Jiwa”. Jurnal Riset
mengetahui apakah agen tersebut telah Ekonomi dan Manajemen, Vol 2. No. 3,
melakukan tugasnya dengan baik atau tidak. September 2002.
Menyangkut standard operating procedure [8] Kim, Y. H. dan Kim, D. J., 2005. A Study of
dari developer yang terlibat dalam transaksi Online Transaction Self-Efficacy, Consumer
jual beli dengan konsumen, agen properti dapat Trust, and Uncertainty Reduction in Electronic
memberikan penjelasan perihal tahapan- Commerce Transaction, Proceedings of the
tahapan proses yang harus dilalui oleh 38th Hawaii International Conference on
konsumen sesuai dengan ketentuan dari System Sciences.
developer. [9] Kotler P., Armstrong G., Saunder J., and
• Menumbuhkan sikap terbuka pada diri agen Wong, V., (1999). Principle of Marketing, 2nd
properti yaitu dengan menilai pesan secara Edition. England: Prantice-Hall, Inc.
objektif, berorientasi pada isi, mencari [10] Mayer, R.C., Davis, J.H., and Shoorman, F.D.
informasi dari berbagai sumber, bersifat (1995). An Integrative Model of Organizational
professional dan bersedia mengubah atau Trust, Academy of Management Review, 20(3),
menyesuaikan kepercayaannya. pp. 709-734
• Memunculkan rasa percaya yang dapat [11] Pulakos E.D., Arad S., Donovan M.A.,
meningkatkan komunikasi interpersonal karena Plamondon K.E. (2000) ‘Adaptability in the
membuka saluran komunikasi, memperjelas work-place: development of a taxonomy of
pengiriman dan penerimaan informasi, serta adaptive performance.’ J Appl Psychol.
memperluas peluang komunikasi untuk [12] Rafitas, Bumi. (2006). Kiat Sukses Bisnis
mencapai tujuan yang dimaksudnya. Broker Properti /BMA. Jakarta : Bumi Aksara
• Mengenal kepribadian lawan bicara atau [13] Schiffman, Leon G. dan Kanuk, Leslie Lazar.
konsumennya, sebelum agen properti (1997). Consumer behavior; Motivation
menyampaikan pesan hendaknya terlebih research (Marketing), 6th edition. New Jersey:
dahulu mengenali kepada siapa pesan tersebut Prantice-Hall, Inc.
akan disampaikan. [14] Sugiyono, (2008) , Metode Penelitian Bisnis,
• Meningkatkan adaptasi antar budaya dengan Edisi Kelima, Bandung: CV. Alfabeta.
banyak membaca mengenai kepercayaan atau [15] Van Scotter, J. R. and Motowidlo, S. J. (1996).
budaya asing, mempelajari bahasa mereka, ‘Interpersonal facilitation and job dedication
sehingga dengan adanya suatu pemahaman as separate facets of contextual performance’,
yang sama, baik itu menyangkut budaya Journal of Applied Psychology, 81: 525-531.
maupun komunikasi suatu hubungan yang baik. [16] Williams, K. D. and Karau, S. J. (1991). Social
loafing and social compensation: The effects of
DAFTAR PUSTAKA expectations of co-worker performance,Journal
[1] Allworth E, Hesketh B. (1999). ‘Construct- of Personality and Social Psychology, 61: 570-
oriented biodata: capturing change-related 581.
and contextually relevant future performance’.
Int J Select Assess. 1999;7:97– 111.
[2] Assael, Henry. 2001. Consumer Behavior 6th
Edition. New York: Thomson- Learning.
[3] Berita Resmi Statistik No. 55/08/Th. XVI, 2
Agustus 2013
[4] Campbell, J.P. (1990) ‘Modeling the
performance prediction problem in industrial
and organizational psychology’. In M. D.
Dunnete and L. M. Hough (eds), Handbook of
Industrial and Organizational Psychology.
Palo Alto : Consulting Psychologist Press.
[5] Griffin M. A., Neal A., Parker S. K. (2007). A
new model of work role performance: positive
behavior in uncertain and interdependent
contexts. Acad Manag J. 2007;50:327–347.