You are on page 1of 11
Volume : 8 No. 2 September 2015 ISSN : 1412-7709 Jurnal RONA LINGKUNGAN HIDUP (Journal of Environment) BAPEDAL e —<~ PEMERINTAH ACEH BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN BAPEDAL Volume : 8 No. 2 September 2015 Jurnal ISSN : 1412-7709 RONA LINGKUNGAN HIDUP (Journal of Environment) Dalam rangka meningketkan peran serta masyarakat di dalam pengelolaan Jingkungan hidup dan_penyebarluasan informasi lingkungan hidup, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) Aceh menerbitkan sebuah jurnal sebagai media pengembangan informasi. Jumal Rona Lingkungan Hidup merupakan salah satu media bagi peneliti dan pemerhati lingkungan hidup untuk penycbarluasan hasil penelitian atau ulasan kebijakan yang berhubungen dengan permasalahaa lingkungan hidup. Jumal Rona Lingkungan Hidup merupakan jurnal enam bulanan yang diterbitkan setiap bulan Maret dan September, Redaksi DEWAN REDAKSI: Pengarah Kepala BAPEDAL Aceh Penanggung jawab : Safrida A fiiana, ST, PG, Dipl, Sc, MEM (Kepala Bidang Program, Informasi dan Tata Ruang Lingkungan) Sekretaris : Badriah Hasballah, S.Hut Ketua Redaksi : Cut Samsiar Hanum, ST. M.Si Staf Redaksi : Abel Muhammad Agun; Affianti, S.Si ‘TM. Fahrizal, SP Dewi Erawaty Utami, SP Rr. Chandra T. Ratih, A.Md Bendahara ‘Alvan Ade Reza, ST Staf Ali Redaksi : Sekretaris/Kabid BAPEDAL ACEH Staf Ahli BAPEDAL ACEH Jumal Rona Lingkungan Hidup ini diterbitkan enam bulan sekali Redaksi Jumal Rona Lingkungan Hidup Bapedal Acch menerima kiriman tulisan,paper/makalab ilmiah ‘mengenai lingkungan. Redaksi berhak menyunting naskalvtulisan tanpa merubah substansinya. Naskah /tulisan dikirim ke alamat Redaksi Jurnal Rona Lingkungan Hidup Bapedal Aceh BAPEDAL ACEH JL. Tek. Malem No.2 Banda Aceh 2. Telp. (G651) 635722 Faks: (0651) 32456 ‘www bopedal.acchprovigo.id Email: bapedal @acehprov.go.id Volume : 8 No. 2 September 2015, ISSN : 4412-7709 Jurnal RONA LINGKUNGAN HIDUP (Journal of Environment) Daftar Isi Daftar Isi..... EVALUASI KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) UNIT SISTEM ADVANCED OXIDATION PROCESSES DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RSUD dr. H. YULIDDIN AWAY TAPAKTUAN Ahadi Junairi, Medyan Riza, Edi Munawar MODIFIKASI SORBENT €& (OH)2, TANAH DIATOME DAN KOMPOS UNTUK PENYERAPAN GAS-GAS HASIL PEMBAKARAN SAMPAH DALAM FIXED BED REACTOR Sari Wardani PENGARUH KETEBALAN MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR MERANG T. Indra Zulfiansyah, Mardhiah Hayati, Ainun Marliah PENENTUAN KUALITAS AIR DAN INDEKS PENCEMARAN (IP) PADA AIR SUNGAI KRUENG BARO KABUPATEN PIDIE Nursinah, Izarul Machder, Bastian Arifin ... ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI PUSONG KOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH TAHUN 2005-2014 MENGGUNAKAN DATA PENGINDRAAN JAUH Novita Yuni, Ichsan Setiawan, Muzailin Affan PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI EFEKTIFITAS ASPEK PENGETAHUAN RESIKO PADA SISTIM PERINGATAN DINI TSUNAMI Wan Akinal Indrawan PEMANFAATAN AMPAS BUBUK TEH SEBAGAI BIOADSORBEN LOGAM BERAT PERAK Ag” LIMBAH INSTALASI RADIOLOGI Dini Andayani, Mariana, Muhammad Zaki 28 41 sl biiMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE DARI BONGGOL PISANG eek. DENGAN. PENAMBAHAN CMC (CARBOXY METHYL CELLULOSE) DAN MINYAK SEREH (LEMONGRASS OIL) SEBAGAL |ANTIMIKROBA DAN ANTIOKSIDAN rmayanti, Syaubari, Medyan Riza PENGGUNAAN ASAM FOSFAT, ASAM ASETAT, ATAU ASAM FORMIAT. PADA PROSES AKTIVASL KARBON AKTIF ARANG TEMPURUNG KELAPA, 1 chairol Razi, Mahidin, Izarul Machdar PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRABALE DARI PATI TAPIOKA DAN KITOSAN DENGAN MENGGUNAKAN MINYAK MAKAN SEBAGAIT PLASTICIZER : ir Abidah, Syaubari, Farid Maulana so... 62 nD 84 A NALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI PUSONG KOTA LHOKSEUMAWE_ PROVINSI ACEH TAHUN 2005-2014 MENGGUNAKAN DATA. PENGINDERAAN JAUH. Novita Yuni"", Iehsan Setiawan*, Muzail Affan’ "Alumni Progam Studi fima Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 23111. *Email korespondensi : Novita.nil76@smail.com °Sual’ Program Studi Imu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 23111. Email: ichsansetiawan@yahoo.com ‘taf Pengajar Program Studi ‘Teknik Informatika, Fakultas MIPA Universitas Syiab Kusla, Banda Aceh 23111. Abstract - The objective of present study along the coast Gampong Pusong Lama, mail: muzailinaffan@gmailcom ‘was to detemnine the change on the coastal line District of Banda Sakti, Lhokseumawe in Aceh province at 2005, 2009, 2010 and 2014. The study was conducted in February-July 2015 on the Pusong beach. The research method used Geographic Information Systems (GIS) and remote sensing, the data was taking from Google Earth. These results indicated that significant changes in the coastline Pusong occurred with abrasion or accretion. The accretion and abrasion at 2005-2014 was 1.5 and 4.4 ha. While the average of abrasion and acretion of one years are 0.4 ha and 0.1 ha. Keywords: Systems (GIS), Google Earth Coastal line, Abrasion, Accretion, Remote Sensing, Geographic Information ‘Abstrak - Tojuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan pergeseran garis pantat di sepanjang pantai Gampong Pusong Lama Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh dengan seiring berjalannya waktu pada tahun 2005, 2009, 2010 dan 2014. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Juli 2015 pada pantai Pusong. Metode penelitian digunakan dengan memenfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dan penginderaan jauh, dengan mengambil data foto udara Google Earth. Hasil penelitian ini menunjukkan’ bahwa perubahan garis_p% perubaban abrasi maupun akresi. Akresi tal antai Pusong terjadi dengan signifikan untuk Jun 2005-2014 yait sebesar 1,5 ha dan Abrasi yaitu 4,4 ha. Sedangkan Akresi rata-rata yang terjadi pertahun yaitu 0,1 ha dan abrasi pertahua yaitu 0,4 ha. Kata kunei : Garis Pantai, Abrasi, Akresi, Penginderaan Jauh, Sistem Informasi Geografis (IG), Google Earth i. PENDAHULUAN Garis pantai atau coastline sering didefinsikan sebagai batas_—_antara permukaan darat dan permukaan air laut (Guarighia et al, 2006). Garis pantai dimulai dari batas air laut pada waktu pasang tertinggi telah sampai kedarat. Perubahan garis pantai yang tidak alami diakibatkan oleh aktivitas manusia seperti pembukaan lahan, eksploitasi bahan galian di daratan pesisir yang dapat merubah keseimbangan garis pantai melalui suplai muatan sedimen yang berlebihan. Dengan curah hujan yang dengan intensitas tinggi juga dapat mempengaruhi peruhan_garis pantai, Di sepanjang kawasan pantai terdapat segmen-segmen pantai__ yang erosi, disamping itu ada yang mengalami i/sedimentasi dan segmen yang stabil. Pusong Lama merupakan dacrah i padat aktivitas dan penduduknya melakukan aktivitas pada rangka ingketkan taraf hidupnya, manusia an perubahan terhadap ekosistem sumberdaya alam sekitar sehingga ngaruh terhadap lingkungan di iyah pesisir khususnya area garis pantai is, 2000). Perubahan garis pantai ng yang terjadi di wilayah pesisir mg Lama dapat menimbulkan suatu wwian pada masyarakat. Perubshan seran garis pantei Pusong yang tidak Gambar 1. Peta lokasi penelitian terkendali depat merusak ckosistem paniai dan pemukiman penduduk. Hal ini berpengaruh pada berkurangnya area pemukiman dan tempat mencari nafkah bagi masyarakat setempat. Tl, BAHAN DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 untuk tahap pengumpulan data dan pengelolaan data penginderaan jauh, Survei lapangan (Ground check) dilakukan pada bulan Juni 2015 di Panta Pusong, Gampong Lama . Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Pengolahan data penginderaan_jauh, digitasi_garis pantai, dan analisis data dilakukan di Laboratorium Pemodelan Oseanografi Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala. Metode Analisis Garis Pantai Pengamatan pergeseran _garis pantai dilakukan dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi geografis (SIG) dan penginderaan jauh. Teknologi penginderaan jauh dapat memantau perubahan pergeseran garis pantai karena memiliki kelebihan yaitu dapat memberik an informasi terkini, data multi temporal, dan berkelanjutan. serta efisien untuk daerah_ yang. luas. Dalam penelitian ini digunakan — seperangkat laptop yang dilengkapi dengan Piranti lunak/sofiware SIG (Sistem Informasi Geografis) dan GPS (Global Positioning System) digunakan pada survey lapangan (Ground check) Penggunaan GPS dimaksudkan agar survey yang dilakukan lebih akurat Data yang diolah pada penelitian ini adalah data citra satelit resolusi tinggi seperti SPOT atau Quickbird. Data yang fiambil yaitu data pada tanggal 2 Februari 2005, 2 Juli 2009, 13 Juli 2010, dan 9 Juli 2014, Citra satelit di peroleh bersumber dari perangkat Iunak Google Farth Pro dalam bentuk format file JPEG (Join Photographic Expert Group). Metode — dilakukan dengan beberapa tahapan kerja yaitu tahap persiapan, tahap pengelolasn dan tahap survey lapangan. Pada tahap persiapan yang dilakukan adalah_mengumpulkan data-data input yang berupa data Google Earth Pro pada area garis pantai Pusong. Tahap ——_pengelolaan —_yaitu menganalisis data penginderaan jarak jauh yang telah diperole dengan bantuan perangkat lunak SIG (Sistem Informasi Geografis). Tahap pengelolzan data dilakukan dengan tiga tahap yaitu koreksi geometrik, Digitasi, dan Loyouting, Koreksi geometrik untuk upaya memperbaiki —kesalaban _perekaman secara geometrik agar data dihasilkan mempunyai sistem koordii dan skala_ yang. seragam. Titik kont GCP (Ground Coniol Point) diambil dar] data batas administrasi kecarnatan PDG A BAPPEDA 2013 dengan mengambil titik GCP yang merupakan_koordinal Gasar untuk melakukan reiifikasi dat JPEG Google Earth. Digitasi_garis pantai dilakukn secara polyline pada data foto udar Google Earth tahun 2005, 2009, 2 dan 2015. Digitasi dilakukan pad: 1:800 untuk memperoleh akurasi antaral batas air laut dan daratan, Nilai abrasi dn) Akresi/sedimentasi menggunakan sisten overlay, Overlay dilakukan pa symetrical difference pada Arctoolbox! overlay. Layout adalah tampilan pes bagan, tabel dan data grafis (asli maupu import). Layout membatasi data yang akan digunakanserta.__bagaimana tampilannya. Penentuan lokasi _pengamatari untuk survey lapangan (Ground check) dilakukan berdasarkan kondisi yans mewakili keadean secara keseluruh pada area penelitian dan memperhatik:\ Kemudahan pencapaian lokasi dan mewakili area abrasi dan akresi (Irfan c/ al., 2014). Gambar 2. Diagram Alir Penelitian © M1), HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data Google Earth Hasil analisa data Google Earth Mnlom koreksi_geometik menunjukkan filai RMSE (Root mean Square Error) dibawah 1 pixel dengan nilai 0,37(2005), 1,45(2009), 0,34(2010), dan 0,32(2014). RMSE adalah tingkat kesalahan antara Koordinat dasar dengan koordinat yang elah diretifikasi dengan nilai standar deviasi dibawah 1 pixel, Perubahan pergeseran garis pantai dilakukan dengan Overlay (Tumpang n). Overlay dilakukan dengan sgabungkan hasil digitasi pada tahun 2005 clengan hasil digitasi 2009 dan hasil nbahan/pengurangan @ mbar 3. Data foto udara Google Earth (a) 2005 (b) 2009 (c) 2010 (d) 2014 digitasi 2011 dengan hasil digitasi 2014. Rentang waktu sntar pengeabungan ini adalah 4 tahun dan pengambilan waktu analisis perubahan garis pantai adalah 9 tahun (2005-2014), Hasil —analisis — menunjukkan bahwa pada tahun 2005-2009 akresi yang terjadi yaitu sebesar 0,8 dan abrasi 2,6 ha, sedangkan untuk tahun 2010-2014 akresi yang terjadi yaitu scbesar 0,6 dan abrasi 1,7 ha. Total luasan abrasi yaitu sebesar 4,4 don akresi 1,5 ha. Nilai rata-rata abrasi pertahun yaitu 0,4 dan akresi 0,1 ha, Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 1 Fabel |. Rata-rata pertahun perubahan (Abrasi atau Akresi) garis pantai Tahun’ Total luasan Rata- 2005-2009 2010-2014 ae Akresi/Sedimentasi (ha) 08 06 Ol Abrasi (ha) 26 17 04 a Gambar 4 Peta perubahian garis pantai tahun 2005-2009 Gambar 4 menunjukkan_bahwa terjadi pengerukan sedimen pada tahun 2009 yang dilakukan untuk pembangunan fasilitas penunjang pelabuhan seperti dermaga, kolam labuh, alur masuk kapal- kapal pelabuhan dan Breabwater/jeny. ‘Area pengerukan ini dikelom| an menjadi area abrasi pada saat 0} antar tahun 2005-2009. Pada Ti 2005-2009 juga terjadi skresi nai tidak terjadi terlalu signifikan a PSeeeeeacee erro * Gambar 5 Pela Sa ees garis pantel tahun 2010-2014 Gambar diatas menunjukkan bahwa ferjadi abrasi dan akresi tahun 2010- 4. Area akresi —berangsur-angsur ‘tuk pada tahun 2009, 2010 dan 2014 k survey 1), sedangkan untuk tahun daraten ini belum — terbentuk. wmbahan daratan baru berada pada area water Pelabuhan Pendaratan Tk Penambahan — daratan i wuhipanjang dan tuas area pads tahun 2014. Rizal (2002) kan bahwa akrosi pantai dapat seeara alamiah ataupun artifisial. | slamiah adalah penambahan lahan iy olch kerja gaya alamiah pada gisik pengendapan material dati air uudara, Sedangkan akresi artifisial Penambahan lahan Karena kerja a, seperti halnya akresi karen breakwater, atau beach fill oleh alat- mekanik. Erosipantai—ialah furan garis pantai oleh kerja ang laut maupun arus laut melalui prosesnya, yaitu: kerja hidraulik, korasi, pengausan partikel, dan pelarutan, Abrasi_pantai yang terjadi 2010-2014 cukup mengkhawatirkan, jika dilihat pada overlay sebelumnya (2005-2009) area abrasi ini dulunya juga pernah mengalami akresi Rentang waktu selama tahun 2010- 2014 terjadi pembangunan Breakwater/Sea wall pada area scpanjang gatis pantai Gampong Pusong. Menurut keterangan warga setempat sebelum pembangunan Breakwater area sekitar pantai lebih sering terkena dampak arus gelombang, namun setelah pembangunan Breakwater’ selesai hal tersebut telah berkurang. Kerusakan akibat hantaman gelombang semakin berkurang —akibat adanya—_penahan gelombang di sepanjang pantai. Informasi yang didapatkan dari Dinas Kelautan dan Perikanan — (DKP) —_Lhokscumawe pembangunan Breakwurer dilakukan pada pertengahan tahun 2013 dan sclesai pada aval tahun 2014. Gambar 6, pete perubahan garis pantai tahun 2005-2014 [Ferree canis pasty if Tabel 2 Pengurangan garis pantai ke arah daratan (.) dan penambahan garis ‘kearah Lautan (+) __ ee Pengurangan (m) Penambahan (m) 2005-2009 © 61,3 (4) 81,1 2010-2014 (69.2 (6) 109,5 2005-2014 (95,1 (153, 7 Pengurangan dan Penambahan Garis Pantai Nilai pengurangan kearah daratan © pada tabel 2 secara keseluruhan tahun 2005-2014 menunjukkan bahwa _nilai pergeseran abrasi lebih ecil _jika dibandingkan dengan nilai_pergeseran akresi (+), hal ini disebabkan_perubahan penambahan maksimum berada pada area Breakwater pelabuhan (titik survey 1) Pengurangan gerispantai_maksimum. berada pada area titik survey 3, Proses abrasi dan akresi pada pantai Pusong pada umumnya tergolong pada proses yang timbul secara alami jika dilihat dari koisdisi fisik area penelitian, namun tidak menutup kemungkinan bahwa hal tersebut juga terjadi akibat pembangunan sarana kepentingan manusia_yang tidak didasari dengan pengetahuan baik tentang, perilaku proses dinamika perairan pantai terscbut. Proses perubahan ini tidak dapat diketahui secarapasti_dikarenakan kketcrbatasan data pada area tersebut, schingga tidak dilakukan penelitian lebih Tanjut untuk mengetahui adanya perubahan pergeseran gars. pantai_—_setelah pembengunan — maupun—_—_-sebelum. pembangunan terjadi 1V. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian ini dapat diambil Kesimpulan sebagai berikut : 1, Luas area perkampungan Pusong Lama mengalami perubzhan, dimana pada tahun 2005-2009 mengalami perluasan, sedangkan dari tahun 2009-2014 ‘mengalami pengurangan lahan. 2. Luas area pesisir pantai gamy Pusong Lama mengalami pengurai Jahan selama kurun waktu 9 taliun 3. _Nilai abrasi pantai pusong lama se keseluruhan selama tahun 2005-! lebih besar dari pada nilai akresi. DAFTAR PUSTAKA Guariglia, A. B. Arcangela, L. Angeli Rocco, L.T. Maria, Z. Angel: Antonio, 2006. A = Multisot Approach for Coastline Mapping Identification of Shoreline C Annals of Geophys, 49 (1 ):295-31 Irfan, M, D.N. Sugianto, G. Hand 2014, Studi Perubahan Garis Pants Kawasan Kilang Gas Alam PT AJ NGL, Pa Ujong Blang, Kota Lhokscumawe h, Jumal Oseanografi, 3(2):1 91-104 Rais, J. 2000. Kajian Kerawanan Dinamika Wilayah Pesisir. Mai Kuliah pada Program St Pengelolaan Sumberdaya Pesisir ( Lautan Program Pascasarjana IPB, hal Rizal, 1. 2002, Ujong Blang Lhokseumawe Terhai Pemunduran Garis Pantai. Jur EKOTON, 2(1):25-30.

You might also like