You are on page 1of 2

Nama : Ninda Trinindya

Kelas : XI MIA 5

Absen : 26

GHIBAH

Assalamua’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Yang Terhormat, Ibu Irni Dwi Sari selaku Guru Bahasa Indonesia

Serta teman-teman yang saya cintai dan saya banggakan

Puja dan puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Swt, berkat Rahmat dan nikmat-Nya sehingga
kita semua dapat berkumpul di tempat yang InsyaAllah suci ini.

Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad Saw, yang telah
membawa kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang yakni Addinul Islam,
sehingga kita semua dapat mengenal yang namanya agama islam. Dapat membedakan yang mana koran
dan yang mana Al-Qur’an.

Saya disini akan membacakan ceramah dengan judul Ghibah yang insyaAllah akan bermanfaat bagi kita
kedepannya

Hadirin sekalian…..

Ghibah adalah menggunjing keburukan atau menceritakan keburukan orang lain. Tentunya kita semua
memiliki hubungan yang erat dengan ghibah, pintar sekali syaiton menggoda kita sebagai remaja yang
pikirannya masih labil maupun orang dewasa pula untuk melakukan ghibah. Gosip itu syetan selipkan
pada semu obrolan spontan. Ghibah ada karena adanya rasa tidak suka atau tidak senang karena
melihat orang lain baik beralasan maupun tidak, sehingga ada kalimat yang beredar di masyarakat
“Tetangga yang beli AC, dia yang kedinginan. Tetangga yang beli kompor baru, dia yang kedinginan dan
tetangga yang beli kipas angin, dia yang terputar. Masya Allah”

Padahal Rasulullah bersabda, yang artinya:

“Jika kamu berbicara (menyampaikan ucapan) tentang sesuatu perkara kepada suatu kaum, padahal
perkara itu tidak terjangkau (tidak dipahami) oleh akal pikiran mereka, niscaya akan membawa fitnah di
kalangan mereka.” (HR. Muslim)

Hadis ini secara serta merta memberikan kita nasihat agar lidah kita gunakan jangan sampai
membeberkan keburukan orang lain, apalagi itu sebuah kebohongan karena bisa menimbulkan fitnah
dan akibatnya bisa berdampak buruk di masyarakat.

Allah berfirman: walfitna tu asaddu minal qatli bahwa fitnah lebih kejam daripada pembunuhan.

Memfitnah bisa membunuh karakter seseorang di masyarakat. Semua orang akan menjauhinya bahkan
keluarganya sekalipun. Sebuah kebenaran dan sering terjadi di masyarakat, menghargai kesalahan yang
jumlahnya hanya satu dibanding kebaikan yang sudah berpuluh-puluh dibuktikan.
Dari penjelasan di atas itu kita tahu bahwa Allah melarang kita untuk ghibag yang dapat menimbulkan
fitnah, terutama kita sebagai remaja zaman sekarang yang pastinya kalau kumpul bersama, yang
katanya kerja kelompok, bahas pelajaran tap nyatanya pasti 90% akan berujung ke ghibah. Lantas
bagaimana agar obrolan kita tidak mengarah ke ghibah?

Ketika ada obrolan yang mengarah ke ghibah marilah mengigatkan untuk meninggalkan obrolan itu
dengan izin yang sopan, dan mari kita mengisi dengan hal positif

Hadirin sekalian….

Cukup sekian ceramah singkat dari saya . semoga dapat kita ambil sisi positif dari apa yang telah saya
sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf sebesar-besarnya. Terimakasih atas perhatiannya,
wabillahi Taufiq Wal hidayah, Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

You might also like