Professional Documents
Culture Documents
01KAKKOnstruksi Gedung Kuliah Terpadu
01KAKKOnstruksi Gedung Kuliah Terpadu
(KAK)
NAMA PEKERJAAN :
PENGADAAN JASA KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERPADU POLINES
Akreditasi institusi Polines saat ini adalah A. Polines memiliki 26 Program Studi
yang terdiri dari jenjang Diploma Tiga, Sarjana Sains Terapan, dan Magister
Terapan, dengan akreditasi Prodi A sebanyak 10 Prodi, 14 Prodi berakreditasi B,
dan 2 Prodi berakreditasi C karena merupakan Prodi yang belum meluluskan
mahasiswa dan Prodi baru dimulai pada Tahun 2020. Jumlah mahasiswa aktif saat
ini sebanyak 5.301 orang mahasiswa dengan jumlah kelas sebanyak 227.
Dengan adanya gedung ini, akan dapat mengatasi kekurangan ruang kelas yang
terjadi selama ini. Proses pembalajaran akan menjadi lebih kondusif dan
berkualitas, sehingga akan dapat menghasilkan luaran output lulusan yang diakui,
berdaya saing, berkarakter, dan beretika dalam bidang iptek dan bisnis. Di
samping itu, akan meningkatkan daya tampung mahasiswa baru di masa yang
akan datang sesuai dengan tuntutan masyarakat.
2. Maksud dan 2.1 Maksud
Tujuan Maksud dilaksanakannya pengadaan ini adalah terlaksananya pekerjaan
pembangunan Gedung kuliah terpadu Polines dalam rangka untuk
memenuhi kebutuhan ruang kelas dan menyediakan semua prasarana
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di Polines yang efisien dan terpadu
dengan di dukung fasilitas penunjangnya yang memenuhi standar dan
ketentuan. Fasilitas-fasilitas tersebut adalah :
a. Ruang Kuliah dan Kuliah Umum
b. Ruang Transit Dosen
c. Ruang Laboratorium Pendidikan
e. Ruang untuk kegiatan yang bersifat massal seperti seminar, workshop, dan
sidang ujian
2.2 Tujuan
Dengan terwujudnya Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Polines maka
akan tersedia ruang kelas fasilitas lainnya yang sangat mendukung
pencapaian visi, misi, dan tujuan Polines dalam menyiapkan lulusan yang
unggul, ahli, dan kompeten
3. Sasaran Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan konstruksi adalah tersedianya
gedung kuliah terpadu Polines.
6. Nama dan 6.1 Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Pejabat Pembuat Komitmen Politeknik
Organisasi Negeri Semarang
Pejabat 6.2 Nama Satua Kerja : Politeknik Negeri Semarang
Pembuat
Komitmen
7. Referensi Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi
Hukum dan berpedoman pada ketentuan yang berlaku Standar teknis yang harus dipenuhi
Standar antara lain serta referensi hukum sebagai berikut :
Teknis
Bangunan a. Undang-Undang No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
Gedung b. Undang-Undang Nomor: 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung;
c. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III Tentang Perikatan);
d. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi. Sebagaimana perubahan kedua dengan Peraturan Pemerintah
No. 79 Tahun 2015;
e. Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksana
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
f. Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan;
g. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 beserta perubahannya Peraturan
Presiden No. 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia No.14 Tahun 2020 tentang Standard dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi melalui Penyedia;
i. Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 2021 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
j. Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Melalui Penyedia;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 22/PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
02/PRT/M/2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum;
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
06/PRT/M/2017 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan
Bangunan Gedung;
n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
19/PRT/M/2017 tentang Standar Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi;
o. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung;
p. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 28/PRT/M/2016 tentang
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum;
q. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau;
r. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2014 tentang
Pedoman Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
s. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tentang
Persyaratan Teknis Sistim Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung
dan Lingkungan;
t. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 25/PRT/M/2007 tentang Setifikat
Laik Fungsi Bangunan Gedung;
u. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
v. Standar Teknis, Standar Profesi dan Peraturan Terkait
8. Lingkup Ruang lingkup pekerjaan Jasa Konstruksi Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu
Pekerjaan Polines adalah sebagai berikut :
LINGKUP PEKERJAAN;
Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi
meliputi :
a. Menyediakan tenaga ahli, bahan, material, peralatan utama beserta
pendukungnya;
b. Mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan,
alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan
berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna;
c. Pekerjaan pembersihan dan pengamanan dalam Tapak Bangunan sebelum
pelaksanaan dan setelah pembangunan;
d. Senantiasa menjaga dan melaksanakan program K3 dalam tahapan
pelaksanaan pekerjaan;
e. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah pekerjaan pembangunan Gedung
Kuliah Terpadu Polines ( 8 Lantai) dengan iTem Pekerjaan sebagai berikut :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN dan K3
Pekerjaan meliputi :
Pengukuran dan pasang bouwplank, Pembersihan lahan dari awal
sampai akhir pekerjaan, Pekerjaan bongkaran bangunan eksisting
termasuk buang puing bekas bongkaran, pekerjaan pengamanan dan
direksi keet/brak kerja, air kerja, Administrasi, Dokumentasi dan
Pelaporan, serta penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ( SMK3 ) termasuk biaya fasilitas pencegahan
penyebaran COVID ’19.
II. PEKERJAAN INFRASTRUKTUR
Meliputi :
1. pekerjaan perkerasan,
2. pekerjaan saluran, ‘
3. pekerjaan power house,
4. Pekerjaan Ground Water Tank,
5. Pekerjaan Cubikal PLN, dan
6. Pekerjaan IPAL
Dengan Ketentuan :
- Dilampiri referensi kerja dari Pejabat Penandatangan Kontrak
- Pengalaman pernah mengerjakan Bangunan Gedung Pendidikan minimal 3
lantai dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
- Pengalaman pernah mengerjakan bangunan gedung dengan pondasi tiang
pancang minimal 3 proyek (dilampiri dengan foto pekerjaan, BQ, dan
gambar kerja)
- Manajer Pelaksanaan/Proyek dan Manajer Teknik Struktur merupakan
pegawai tetap dengan dilampiri SPT PPh tahun 2020 dan BPJS
Ketenagakerjaan.
- Sertifikat BIM diterbitkan sebelum pengumuman tender oleh authorized
resmi software dan nama penyedia jasa tercantum di dalam sertifikat
11. Peralatan Peralatan Utama yang diperlukan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Utama
Dengan Ketentuan :
- Operator Tower crane & Excavator dilampiri Lisensi K3 dari Kementerian
Ketenagakerjaan RI yang masih berlaku
- Tower Crane, Excavator dan Hydraulic Jacking Pile dilampiri surat
keterangan dari Disnakertrans yang menerangkan; memenuhi persyaratan
K3/ SILO (Surat Ijin Laik Operasi) yang masih berlaku.
- Dump truck dilampiri bukti KIR yang masih berlaku
- Total station dilampiri bukti kalibrasi tahun 2021 oleh KAN (Komite
Akreditasi Nasional)
- Dilampiri dokumentasi foto peralatan yang sesuai dengan bukti kepemilikan
peralatan
12. Output / Keluaran yang diinginkan dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Gedung
Keluaran Kuliah Terpadu Polines ini adalah terlaksananya Pekerjaan pembangunan fisik
Yang gedung Kuliah Terpadu di Polines untuk digunakan sesuai dengan fungsi /
dihasilkan peruntukkannya
13. Spesifikasi Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi, meliputi :
Teknis 1. Ketentuan Penggunaan Bahan Material yang diperlukan.
Pekerjaan a. Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan
Konstruksi baik tidak cacat, sesuai dengan spesifikasinya yang diminta dan bebas
dari noda lainnya yang dapat mengganggu kualitas maupun
penampilan.
b. Untuk pekerjaan khusus/tertentu, selain harus mengikuti standard yang
dipergunakan juga harus mengikuti persyaratan Pabrik yang
bersangkutan
c. Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam uraian pekerjaan &
persyaratan Pelaksanaan teknis ini dimaksudkan sebagai dasar
perbandingan kualitas dan tidak diartikan sebagai suatu yang mengikat,
kecuali bila ditentukan lain.
d. Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus sesuai
dengan yang tercantum dalam Gambar, memenuhi standard spesifikasi
bahan tersebut.
e. Dalam pelaksanaanya, setiap bahan/material dan komponen jadi
keluaran pabrik harus di bawah pengawasan / supervisi Tenaga Ahli
yang ditunjuk.
f. Diisyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang yang
diperkenankan untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam
pekerjaan ini, kecuali ada ketentuan lain yang disetujui Direksi
/Konsultan Manajemen Konstruksi.
g. Semua bahan sebelum dipasang harus disetujui secara tertulis oleh
Direksi / Konsultan Manajemen Konstruksi / Perencana
h. Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Direksi /
Konsultan Manajemen Konstruksi / Perencana sebanyak tiga buah dari
satu bahan yang ditentukan untuk menetapkan standard of appearence.
i. Paling lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah dua minggu
setelah SPMK turun
j. Untuk detail-detail hubungan tertentu, Penyedia Jasa konstruksi
diwajibkan membuat komponen jadi (mock up) yang harus
diperlihatkan kepada Direksi / Konsultan Manajemen Konstruksi /
Perencana untuk mendapat persetujuan.
k. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji sesuai dengan
standard yang berlaku
l. Penunjukan Supplier dan/atau Sub Penyedia Jasa konstruksi harus
mendapatkan persetujuan dari Direksi / Konsultan Manajemen
Konstruksi
m. Penyedia Jasa konstruksi wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan atas
petunjuk Direksi / Konsultan Manajemen Konstruksi / Perencana
dengan Penyedia Jasa konstruksi bawahan atau Supplier bahan
n. Supplier wajib hadir mendampingi Direksi / Konsultan Manajemen
Konstruksi / Perencana di lapangan untuk pekerjaan tertentu atau
khusus sesuai instruksi Pabrik
Ttd