Professional Documents
Culture Documents
D k2 Quality Control
D k2 Quality Control
KELOMPOK 2 :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Uji Stabilitas Dan Contoh- Contoh Protap
Qc-Qa.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Farmasi Industri. Selain itu,
penulis juga berharap agar tugas ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Uji
Stabilitas Dan Contoh- Contoh Protap Qc-Qa pada mata kuliah ini.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dosen mata kuliah
Farmasi Industri Universitas Halu Oleo. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan tugas ini.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii.
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.3. Tujuan..............................................................................................................2
1.4 manfaat.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
3.1.Kesimpulan......................................................................................................l7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................l8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sediaan yang beredar dipasaran pasti mempunyai tanggal kadaluwarsa yang telah di
tentukan sebelum sediaan beredar di pasaran dan dikonsumsi oleh masyrakat luas. Maka dari
itu Uji stabilitas dimaksudkan untuk menjamin kualitas produk yang telah diluluskan dan
beredar di pasaran, dengan uji stabilitas dapat diketahui pengaruh faktor lingkungan seperti
suhu dan kelembapan terhadap parameter–parameter stabilitas produk seperti kadar zat aktif,
pH, berat jenis dan netto volume sehingga dapat ditetapkan tanggal kedaluwarsa yang
sebenarnya.
Pengujian stabilitas terhadap produk komersial berupa obat, kosmetik, olahan
makanan dan minuman telah umum dilakukan oleh industri atau laboratorium penguji.
Stabilitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk untuk bertahan kualitasnya sesuai
spesifikasi kualitas yang ditetapkan sepanjang periode waktu penggunaan dan atau
penyimpanan. Uji stabilitas dilakukan untuk menjamin identitas, kekuatan, kualitas, dan
kemurnian produk yang telah diluluskan dan beredar di pasaran, sehingga aman digunakan
oleh konsumen. Berdasarkan hasil uji stabilitas dapat diketahui pengaruh faktor lingkungan
seperti suhu dan kelembaban terhadap parameter–parameter stabilitas produk seperti kadar
zat aktif, pH, berat jenis, bau, warna, dan lainnya sehingga dapat ditetapkan tanggal
kadaluarsa yang sebenarnya. Untuk sediaan obat dan kosmetik stabilitas lebih ditujukan pada
kemampuan produk tersebut untuk mempertahankan sifat dan karakteristik khasiat/terapi agar
sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat hingga batasan yang ditetapkan sepanjang
periode penyimpanan dan penggunaan.
Penjaminan Mutu (Quality Assurance) dan Pengendalian (Quality control) adalah hal
yang dibutuhkan untuk melaksanakan uji stabilitas nantinya, yang dimana QA dan QC akan
mengawasi dan memeriksa bahwa mutu atau kualitas yang akan di edarkan apakah sudah
sesuai dengan prosedur atau tidak. QC dan QA tidak hanya memeriksa mutu dari suatu
sediaan tetapi tugas dari QA dan QC akan mengawal sema sediaan sampai ke tangan para
konsumen dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
Yang menjadi fokus masalah pada tugas ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan uji stabilitas?
2. Jelaskan jenis uji stabilitas
3. Definisi Pengawasan mutu (quality control)
4. Bagaimana prinsip pengawasan Mutu
5. Peranan Pengawasan mutu dalam farmasi industry secara umum
6. Contoh pEngawasan mutu yang baik dan Protap QC-QA
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembahasan dalam makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui definisi uji stabilitas?
2. Mengetahui jenis uji stabilitas
3. Mengetahui Definisi Pengawasan mutu (quality control)
4. Mengetahui Bagaimana prinsip pengawasan Mutu
5. Mengetahui Peranan Pengawasan mutu dalam farmasi industry secara umum
6. Mengetahui Contoh cara prngawasan mutu yang baik dan Protap QC-QA
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh setelah membaca makalah ini adalah :
1. Dapat menambah wawasan
2. Sebagai tambahan ilmu dan referensi terkait dengan pengawasan mutu atau quality co
ntrol
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Uji Stabilitas
Uji stabilitas merupakan salah satu parameter kualitas dan dilakukan untuk
mengetahui kemampuan suatu produk obat untuk bertahan dalam batas spesifikasi yang
ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan. Suhu dan waktu penyimpanan
termasuk faktor yang mempengaruhi stabilitas obat. Tes stabilitas suatu zat aktif atau obat
jadi memberikan informasi tentang variasi substansi zat aktif atau produk jadi dengan
pengaruh variasi lingkungan seperti temperatur, kelembapan, dan paparan cahaya Dalam
bidang farmasi, pemeriksaan mutu obat mutlak diperlukan agar obat dapat sampai pada titik
tangkapnya dengan kadar yang tepat, sehingga dapat memberikan efek terapi yang
dikehendaki
2.5 Peranan Pengawasan mutu (quality control) pada Farmasi Industri secara Umum
1) Tiap pemegang izin pembuatan harus mempunyai Bagian Pengawasan Mutu.
Bagian ini harus independen dari bagian lain dan di bawah tanggung jawab dan
wewenang seorang dengan kualifikasi dan pengalaman yang sesuai, yang
membawahi satu atau beberapa laboratorium. Sarana yang memadai harus tersedia
untuk memastikan bahwa segala kegiatan Pengawasan Mutu dilaksanakan dengan
efektif dan dapat diandalkan.
2) Pengawasan Mutu hendaklah mencakup semua kegiatan analitis yang dilakukan di
laboratorium, termasuk pengambilan sampel, pemeriksaan dan pengujian bahan
awal, produk antara, produk ruahan dan produk jadi. Kegiatan ini mencakup juga uji
stabilitas, program pemantauan lingkungan, pengujian yang dilakukan dalam rangka
validasi, penanganan sampel pertinggal, menyusun dan memperbaharui spesifikasi
bahan dan produk serta metode pengujiannya
3) Dokumentasi dan prosedur pelulusan yang diterapkan bagian Pengawasan Mutu
hendaklah menjamin bahwa pengujian yang diperlukan telah dilakukan sebelum
bahan digunakan dalam produksi dan produk disetujui sebelum didistribusikan.
Bagian Pengawasan Mutu hendaklah mempunyai tugas pokok sebagai berikut:
a) menyusun dan merevisi prosedur pengawasan dan spesifikasi;
b) menyiapkan prosedur tertulis yang rinci untuk melakukan seluruh pemeriksaan,
pengujian dan analisis;
c) menyusun program dan prosedur pengambilan sampel secara tertulis;
d) memastikan pemberian label yang benar pada wadah bahan dan produk;
e) menyimpan sampel pertinggal untuk rujukan di masa mendatang;
f) meluluskan atau menolak tiap bets bahan awal, produk antara, produk ruahan
atau produk jadi;
g) melakukan evaluasi stabilitas semua produk jadi secara berkelanjutan dan bahan
awal jika diperlukan, serta menetapkan kondisi penyimpanan bahan dan produk
berdasarkan data stabilitasnya;
h) menetapkan masa simpan bahan awal dan produk jadi berdasarkan data
stabilitas serta kondisi penyimpanannya;
i) berperan atau membantu pelaksanaan program validasi;
j) menyiapkan baku pembanding sekunder sesuai dengan prosedur pengujian yang
berlaku dan menyimpan baku pembanding tersebut pada kondisi yang tepat;
k) menyimpan catatan analitis dari hasil pengujian semua sampel yang diambil;
l) melakukan evaluasi produk jadi kembalian dan menetapkan apakah produk
tersebut dapat diluluskan atau diolah ulang atau harus dimusnahkan;
m) kut serta dalam program inspeksi diri bersama dengan bagian lain dari
perusahaan; dan
n) memberikan rekomendasi kegiatan pembuatan obat berdasarkan kontrak setelah
melakukan evaluasi kemampuan penerima kontrak yang bersangkutan untuk
membuat produk yang memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan perusahaan.
4) Personil Pengawasan Mutu hendaklah memiliki akses ke area produksi untuk
pengambilan sampel dan penyelidikan yang diperlukan.
3.2 Saran
Makalah ini masih terdapat kekurangan baik dalam hal isi maupun penulisan. Mak
a dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami perlukan guna kemajuan penulisan k
edepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat Dan Makanan RI. 2016. Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Bai
k (Guidelines On Good Manufacturing) : Jakarta.
Rismana,E., Kusumaningrum,S., Rosidah,I., Nizar., Yulianti,E., 2013. Pengujian Stabilitas
Sediaan Antiacne Berbahan Baku Aktif Nano Partikel Kitosan/Ekstrak Manggis-
Pegangan. Bul Peneliti Kesehatan. Vol. 41 (4).