You are on page 1of 13

MAKALAH

EKONOMI ISLAM
“ SEJARAH EKONOMI ISLAM”
DOSEN PENGAMPU:
1. DAUD, S.E
2. SARWOMO, SE

DISUSUN OLEH:
Nama : Ika Wahyuliana
Nim : 201005
Prodi : Ekonomi Syari'ah
Semester : 2/Lokal A

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
SYRAI’AH AL-MUJADDID
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun judul
dari makalah ini yaitu “PERTUKARAN” yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah
EKONOMI ISLAM.
Penulis berharap makalah ini dapat digunakan sebagai awal pembelajaran untuk
menambah spirit dalam mencari pengetahuan yang luas dimana saja dan memberi manfaat
bagi kita semua yaitu dapat menambah wawasan kita.
Penulis menyadari betul bahwa isi maupun penyajian makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran sebagai penyempurna
makalah ini demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Ekonomi Islam atas
bimbingan dan arahan dalam pembuatan makalah ini. Tanpa bimbingan dari beliau mungkin
kami tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini.

Tanjung Jabung Timur, 20 Juni 2021

PENULIS
Ika Wahyuliana
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................1
Daftar Isi..........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang..........................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C.Tujuan Penulisan…………………………………………………...……3

BAB II PEMBAHASAN
A.Pertukaran…………………………….....................................................
B. Perdagangan……………………………………………..………………..5
C. Jual Beli…………………………….………….……………………...….6
D. Bersumpah Dalam Perdagangan………………………………………….
E. Bisnis Spekulasi………………………………………………………….
F. Ukuran, Takaran Dan Timbangan………………………………………..

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................................7
3.2 Saran..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pertukaran berarti transfer satu barang dengan barang lainnya atau dengan uang. Di zaman
kuno pertukaran barang dengan barang lain disebut barter. Perekonomian semacam ini pernah
berlangsung dahulu kala semasa uang belum ditemukan. Ketika itu setiap barang dapat
dipertukarkan dengan barang lain. Kemudian, ketika lahirnya agama islam pada zaman Nabi
Muhammad SAW, arabia sudah meninggalkan sistem barter, dan memakai sistem jual beli
dan perdagangan.
Pertukaran sejak dahulu dan sampai sekarang menjadi sesuatu hal yang sangat diperlukan
bagi manusia. Karena secara individual manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
Dia tidak dapat memproduksi kebutuhan hidupnya maupun segala sesuatu yang dia perlukan.
Dia tergantung kepada orang lain dalam segala hal. Dengan demikian, mereka memenuhi
keinginan melalui pertukaran. Oleh karena itu pertukaran menempati tempat yang sangat vital
di dalam ekonomi karena mengkoordinasi dan menyesuaikan konsumsi dan produksi.
Saat inipun barter masih ada di masyarakat yang terbelakang atau di desa- desa kecil. Tapi
pada umumnya pertukaran ini memberi tempat kepada uang sebagai media pertukaran,
karena nilai komoditas ataupun jasa dapat dengan mudah dan cepat diterjemahkan kedalam
arti uang.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Aa Itu Pertukaran?
2. Apa Itu Perdagangan?
3. Apa itu Jual Beli?
4. Apaitu Bersumpah Dalam Perdagangan?
5. Apakah itu Bisnis spekulasi?
6. Apakah itu Ukuran, Takaran Dan Timbangan

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk pembelajaran diskusi dan memenuhi tugas
mata kuliah Ekonomi islam, sekaligus untuk mengetahui tentang Sejarah Ekonomi islam,
Ekonomi islam pada masa Nabi Muhammad dan Pemikiran Ekonomi Islam Pada Masa
Klasik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERTUKARAN
Pertukaran berarti transfer suatu barang dengan barang lainnya atau dengan uang.
Jadi, semua transaksi komersial dan bisnis yang melibatkan transfer dari satu barang
ke barang lainnya- mungkin satu komoditas dengan komoditas lainnya atau komoditas
dengan uang disebut pertukaran.
Saat inipun barter masih ada di masyarakat yang terbelakang atau di desa- desa
kacil. Tapi pada umumnya pertukaran ini memberi tempat kepada uang sebagai media
pertukaran, karena nilai komoditas ataupun jasa dapat dengan mudah dan cepat
diterjemahkan kedalam arti uang.1
a. Teori Pertukaran
Teori pertukaran terdiri dari dua pilar, yaitu:
1. Objek pertukaran
Fiqh membedakan dua jenis obyek pertukaran, yaitu:
a. Ayn (real asset) berupa barang dan jasa
b. Dyn (financial asset) berupa uang dan surat berharga.
2. Waktu pertukaran
Fiqh membedakan dua waktu pertukaran, yaitu:
a. Naqdan (immediate delivery) yang berarti penyerah saat itu
juga.
b. Ghairu naqdan (deferren delivery) yang berarti penyerahan
kemudian.2
Dari segi objek pertukaran, dapat di identifikasi tiga jenis pertukaran, yaitu:
a. Pertukaran real assest (‘ayn) dengan real asset (‘ayn).
b. Pertukaran real asset (’ayn) dengna financial asset (dayn).
c. Pertukaran financial asset (dayn) dengna financial asset (dayn).
1) Pertukaran ‘ayn dengan ‘ayn

1 https://agungeducated.wordpress.com/2016/06/19/pertukaran-dalam-ekonomi-islam/
2 http://makalah-perkuliah.blogspot.com/2012/03/pertukaran-dalam-ekonomi-islam.html?m=1
a) Lain jenis
Dalam pertukaran ‘ayn dengan ‘ayn, bila jenisnya berbeda (misalnya upah tenaga kerja yang
dibayar dengan jumlah beras) maka tidak ada masalah (dibolehkan).
b) Sejenis
Namun bila jenisnya sama, fiqih membedakan antara real asset yang secara kasat mata dapat
dibedakan mutunya dengan real asset yang secara kasat mata tidak dapat dibedakan mutunya.
Pertukaran kuda dengan kuda diperbolehkan karena secara kasat mata dapat dibedakan
mutunya. Sedangkan pertukaran gandum dengan gandum dilarang karena secara kasat mata
tidak daspat dibedakan mutunya.
Satu-satunya kondisi yang membolehkan pertukaran antara yang sejenis dan secara kasat
mata tidak dapat dibedakan mutunya adalah:
a) Sawa-an bi Sawa-in (sama jumlahnya)
b) Mitslan bi Mitslin (sama mutunya); dan
c) Yadan bi Yadin (sama waktu penyerahannya)
Didalam hadis diberikan contoh barang-barang sejenis yang secara kasat mata tidak dapat
dibedakan mutunya, yaitu emas dan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum,
tepung dengan tepung, jagung gengan jagung, dan garam dengan garam.
2) Pertukaran ‘ayn dengan dayn
Dalam pertukaran ‘ayn dengan dayn, maka yang dibedakan adalah jenis ‘ayn-nya. Bila ‘ayn-
nya adalah barang, maka pertukaran ‘ayn dengan dayn disebut jual beli (al-bai’). Sedangkan
bila ‘ayn-nya adalah jasa, maka pertukaran itu disebut sewa-menyewa/upah-mengupah (al-
ijarah).3

B. PERDAGANGAN
Perdagangan (tijarah) memainkan peranan penting dalam perolehan harta. Perdagangan jelas
lebih baik dari pada pertanian, jasa, dan bahkan industri. Sejarah menyaksikan kenyataan
bagaimana individu dan masyarakat memperoleh kemakmuran melalui perdagangan dan
bagaimana bangsa-bangsa mendapatkan wilayah serta membentuk pemerintahan kolonial
melalui perdagangan pula. Islam mengakui peranan perdagangan untuk mendapatkan
keberuntungan dan kebesaran. Terdapat banyak ayat Al-Qur’an mengenai perdagangan dan
jual beli, Nabi Muhammad SAW pun menyoroti arti penting perdagangan itu.4

3 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Spekulasi
4 http://makalah-perkuliah.blogspot.com/2012/03/pertukaran-dalam-ekonomi-islam.html?m=1
Terdapat juga ayat di dalam Al- Quran tentang perdagangan dalam islam
“hai orang- orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan jalan perdagangan yang berlaku dengan suka sama suka
diantara kamu. Dan jangan kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu” (QS. An-Nissa [4]:29)

C. JUAL BELI
Transaksi yang berlangsung jujur dan adil amatlah ditekankan dalam perdagangan atau bai’
oleh Al-Qur’an dan Nabi Muhammad SAW. Ayat Al-Qur’an : “dan janganlah kamu jemu
menulis utang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang
demikian itu lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat
kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu5. (Tulislah mu’amalahmu itu), kecuali jika
mu’amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa
bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli;dan
janganlah penulis dan saksi saling menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka
sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah;
Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah [2]: 282)
Jenis-jenis Jual Beli :
Muqa’izah adalah jual beli barang dengan barang
Sharf adalah jual beli tunai dengan tunai
Salam adalah jual beli dengan penyerahan barang di belakang
Mutlaq adalah jual beli bebas barang dengan uang

D. BERSUMPAH DALAM PERDAGANGAN


Biasa terjadi di zaman Nabi Muhammad, sebagaimana sekarangpun, penjual bersumpah
mengenai barang daganganya untuk menyakinkan pembeli bahwa barangnya berkualitas
tinggi sekalipun sebenarnya buruk. Praktik seperti itu dengan tegas dikutuk baik oleh Al-
Qur’an maupun oleh Nabi.6

Ayat dalam Al- Quran


5 pertukaran-dalam-ekonomi-islam/

6 https://agungeducated.wordpress.com/2016/06/19/pertukaran-dalam-ekonomi-islam/
“Allah tidak menghukummu disebabkan sumpah- sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk
bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan karena sumpah yang kamu sengaja.”
(QS. Al- Maidah[5]:89)

Hadist Nabi Muhammad SAW


“berhati- hatilah dengan banyak bersumpah dalam berjualan, karena dengan cara itu
penjualan memang meningkat tetapi tercabut (barokahnya).” (Muslim)

E. BISNIS SPEKULASI
Spekulasi, keuangan dalam artian sempit yaitu termasuk membeli, memiliki, menjual, dan
menjual short saham, cryptocurrency, obligasi, komoditi, mata uang, koleksi, real estate,
derivatif, ataupun instrumen keuangan lainnya dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
dari fluktuasi harga di mana pembelian tersebut bukannya untuk digunakan sendiri atau untuk
memperoleh penghasilan yang timbul dari deviden atau bunga7. Spekulasi atau agiotage pada
pasar keuangan adalah berbeda dengan apa yang disebut lindung nilai, investasi jangka
panjang maupun pendek, dan arbitrase.8Spekulasi dapat terjadi pada sebagian besar
perdagangan komoditas namun yang terbanyak adalah pada transaksi perdagangan berjangka
dan transaksi derivatif lainnya .
Benjamin Graham seorang pakar analisis sekuritas memberikan definisi dari spekulasi
ditinjau dari sudut investasi yaitu " suatu kegiatan investasi adalah investasi yang dilakukan
dengan cara melakukan analisis keuangan secara saksama, menjanjikan keamanan modal dan
kepuasan atas tingkat imbal hasil . Kegiatan yang tidak memenuhi prasyarat tersebut adalah
tindakan spekulatif

Manfaat ekonomi dari kegiatan spekulasi Sunting

7 https://agungeducated.wordpress.com/2016/06/19/pertukaran-dalam-ekonomi-islam/
8 https://m.liputan6.com/bisnis/read/3205478/cara-membedakan-antara-bisnis-investasi-dan-
spekulasi#:~:text=Spekulasi%20merupakan%20aktivitas%20bisnis%20untuk,bisa%20lepas%20dari
%20fluktuasi%20harga.
Layanan jasa yang disediakan oleh spekulator kepada pasar utamanya adalah dengan
menaruh modalnya kedalam suatu risiko dengan harapan memperoleh suatu keuntungan,
mereka menambahkan likuiditas kepada pasar dan mempermudah bagi orang lain untuk
mengurangi risiko, termasuk mereka-mereka yang diklasifikasikan sebagai hedger dan
arbitraser.

F. UKURAN, TIMBNGAN, DAN TAKARAN


Menipu pembeli atau konsumen serta mencederai kepentingan mereka dengan alat ukur palsu
amatlah dilarang dengan tegas oleh Islam. Al-Qur’an dengan kertas mengutuk praktik ukuran
palsu ini di antara bangsa-bangsa masa lalu, terutama bangsa Madyan, tempat Nabi Syu’aib
melaksanakan tugas kenabiannya. Kaum mukminin telah diperingatkan agar menggunakan
alat ukur yang benar dan seimbang untuk menghindari hukuman Allah.9

BAB III

9 https://agungeducated.wordpress.com/2016/06/19/pertukaran-dalam-ekonomi-islam/
PENUTUP
A. KESIMPULAN
a. PERTUKARAN
Pertukaran berarti transfer suatu barang dengan barang lainnya atau dengan
uang. Jadi, semua transaksi komersial dan bisnis yang melibatkan transfer dari
satu barang ke barang lainnya- mungkin satu komoditas dengan komoditas
lainnya atau komoditas dengan uang disebut pertukaran
b. PERDAGANGAN
Perdagangan (tijarah) memainkan peranan penting dalam perolehan harta.
Perdagangan jelas lebih baik dari pada pertanian, jasa, dan bahkan industri.
Sejarah menyaksikan kenyataan bagaimana individu dan masyarakat
memperoleh kemakmuran melalui perdagangan dan bagaimana bangsa-bangsa
mendapatkan wilayah serta membentuk pemerintahan kolonial melalui
perdagangan pula. Islam mengakui peranan perdagangan untuk mendapatkan
keberuntungan dan kebesaran. Terdapat banyak ayat Al-Qur’an mengenai
perdagangan dan jual beli, Nabi Muhammad SAW pun menyoroti arti penting
perdagangan itu
c. JUAL BELITransaksi
yang berlangsung jujur dan adil amatlah ditekankan dalam perdagangan atau
bai’ oleh Al-Qur’an dan Nabi Muhammad SAW. Ayat Al-Qur’an : “dan
janganlah kamu jemu menulis utang itu, baik kecil maupun besar sampai batas
waktu membayarnya.
d. BERSUMPAH DALAM PERDAGANGAN
Biasa terjadi di zaman Nabi Muhammad, sebagaimana sekarangpun, penjual
bersumpah mengenai barang daganganya untuk menyakinkan pembeli bahwa
barangnya berkualitas tinggi sekalipun sebenarnya buruk. Praktik seperti itu
dengan tegas dikutuk baik oleh Al-Qur’an maupun oleh Nabi

e. BISNIS SPEKULASI
Spekulasi, keuangan dalam artian sempit yaitu termasuk membeli, memiliki,
menjual, dan menjual short saham, cryptocurrency, obligasi, komoditi, mata uang,
koleksi, real estate, derivatif, ataupun instrumen keuangan lainnya dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan dari fluktuasi harga di mana pembelian tersebut
bukannya untuk digunakan sendiri atau untuk memperoleh penghasilan yang timbul
dari deviden atau bunga.
f. UKURAN, TIMBNGAN, DAN TAKARAN
Menipu pembeli atau konsumen serta mencederai kepentingan mereka dengan alat
ukur palsu amatlah dilarang dengan tegas oleh Islam. Al-Qur’an dengan kertas
mengutuk praktik ukuran palsu ini di antara bangsa-bangsa masa lalu, terutama
bangsa Madyan, tempat Nabi Syu’aib melaksanakan tugas kenabiannya. Kaum
mukminin telah diperingatkan agar menggunakan alat ukur yang benar dan seimbang
untuk menghindari hukuman Allah.

B. SARAN
Demikian lah penulisan makalah ini dibuat, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan pada penulisan makalah tersebut penulis mohon maaf, maka dari itu penulis
mnghrapkan kritik dan saran nya.
DAFTAR PUSTAKA

https://agungeducated.wordpress.com/2016/06/19/pertukaran-dalam-ekonomi-islam
http://makalah-perkuliah.blogspot.com/2012/03/pertukaran-dalam-ekonomi-islam.html?m=1
pertukaran-dalam-ekonomi-islam/
https://m.liputan6.com/bisnis/read/3205478/cara-membedakan-antara-bisnis-investasi-dan-
spekulasi#:~:text=Spekulasi%20merupakan%20aktivitas%20bisnis%20untuk,bisa%20lepas
%20dari%20fluktuasi%20harga.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Spekulasi

You might also like