You are on page 1of 2

BNN&Depkes

Absorbsi ∆9-THC di saluran pencernaan lambat, namun lewat inhalasi,


dapat segera dideteksi dalam plasma. ∆9-THC dioksidasi menjadi
metabolitnya yaitu 11-hydroxy-∆9-THC dan 8 β hydroxy-∆9eh-THC oleh
enzim sitokrom hepatik P450. Metabolit asam mayor, 11-nor- ∆-9-
tetrahydrocannabinol-9-carboxylic acid (9-carboxy-THC) diubah menjadi
konjugat mono dan di glukoronida yang merupakan bentuk terbanyak
yang dikeluarkan dalam urin. Sehingga identifikasi 9-carboxy-THC dalam
urin merupakan indikator terbaik untuk mendeteksi konsumsi kanabis.
Waktu paruhnya panjang dapat lebih dari 20 jam sehingga THC terdapat
dalam tubuh dalam waktu lama sampai 12 hari setelah konsumsi terakhir.
Pada pengguna yang jarang, metabolit dapat terdeteksi dalam urin dalam
1-3 hari tergantung dari metode pemeriksaan, pada pengguna kronis,
metabolit dapat terdeteksi 1 minggu atau lebih.

Analisis kualitatif dari sampel biologik akan memberikan informasi apakah


subyek yang bersangkutan menggunakan obat terlarang atau tidak. Adanya
metabolit menunjukkan bahwa zat/obat tersebut telah dikonsumsi dan
termetabolisme dalam badan.
Pemeriksaan skrining positif berarti suatu obat/metabolitnya terdapat dalam
urin sebanyak/lebih banyak dari batas deteksi alat. Pengeluaran dari badan
dan konsentrasinya dalam urin bergantung pada faktor-faktor sebagai
berikut : cara pemakaian, lama dan seringnya penggunaan, fungsi organ,
kecepatan metabolisme obat, kondisi fisik dari subyek, umur, jenis kelamin,
waktu pengambilan sampel, pengenceran dll.

Since ▵9-THC is extremely soluble in lipids, it results in tubular re-absorption,


leading to low renal excretion of unchanged drug. Urinary excretion half-life of
THCCOOH was observed to be approximately 30 hours after seven days and
44-60 hours after twelve days of monitoring (69, 70). After smoking
approximately 27 mg of ▵9-THC in a cigarette, 11-OH-THC peak concentration
was observed in the urine within two hours in the range of 3.2-53.3 ng/mL,
peaking at 77.0±329.7 ng/mL after 3 hours and THCCOOH peaking at
179.4ng/mL± 146.9 after 4 hours

Rapid test mendeteksi senyawa yg mirip dg zat tsb. jika mirip, hasil akan
positif. hasil positif akan dikonfirmaso dg pem yg lbh tinggi-kromatografi.
pada kasus negatif, disarankan ulang pemeriksaan. jika 2x negatif, brrt limit
deteksi dr alat rapid tsb, dg jumlah zat yg kecil menjadi tidak terdeteksi.
maka diperlukan pem yg lebih sensitif unt mendeteksi zat dlm jumlah kecil.
bisa juga krn dipengaruhi oleh faktor msg2 individu, misal jika seseorg tsb
menderita gangguan organ spt ginjal.

You might also like