Professional Documents
Culture Documents
Fix LP Dan ASKEP KDP GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN (NUNING PRATIWIE) - Dikonversi
Fix LP Dan ASKEP KDP GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN (NUNING PRATIWIE) - Dikonversi
Di susun oleh :
Nuning Pratiwie
( 2021-01-14901-048 )
PEMBIMBING PRAKTIK
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena atas
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pendahuluan yangberjudul
“Laporan Pendahuluan Keperawatan Dasar Rasa Aman Dan Nyaman Dan Asuhan
Keperawatan Pada Tn. M Dengan Diagnosa Medis Recurrent Stemi Anterior Di Ruang
ICVCU Rsud Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya”
Penyusun menyadari tanpa bantuan dari semua pihak maka laporan studi kasus
ini tidak akan selesai sesuai dengan waktu yang diharapkan. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini pula penyusun mengucapkan banyak terima kasih terutama kepada:
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKES Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku ketua program studi Sarjana
Keperawatan.
3. Ibu Isna Wiranti S.Kep.,Ners Selaku Koordinator Program Profesi Ners
Angkatan IX
4. Ibu Siti Widiarti S.Kep.,Ners selaku pembimbing lahan yang telah memberikan
bantuan dalam proses penyelesaian asuhan keperawatan dan laporan
pendahuluan ini.
5. Bapak Henry Wiyono, Ners., M. Kep selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan bantuan dalam proses penyelesaian asuhan keperawatan dan laporan
pendahuluan ini.
6. Orang tua kami, keluarga kami, dan orang terdekat yang telah memberikan
bimbingan, motivasi dan bantuan kepada saya dalam hal material.
7. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan studi kasus ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan
studi kasus ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun untuk menyempurnaan penulisan studi kasus
ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan studi kasus ini
bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
1.1.3 Etiologi
1.1.3.1 Trauma pada jaringan tubuh, misalnya kerusakkan jaringan akibat bedah
atau cidera.
1.1.3.2 Iskemik jaringan (kekurangan suplai darak ke jaringan atau organ tubuh)
1.1.3.3 Spasmus otot merupakan suatu keadaan kontraksi yang tak disadari atau tak
terkendali, dan sering menimbulkan rasa sakit. Spasme biasanya terjadi
pada otot yang kelelahan dan bekerja berlebihan, khususnya ketika otot
teregang berlebihan atau diam menahan beban pada posisi yang tetap dalam
waktu yang lama.
1.1.3.4 Inflamasi pembengkakan jaringan mengakibatkan peningkatan tekanan
lokal dan juga karena ada pengeluaran zat histamin dan zat kimia bioaktif
lainnya.
1.1.3.5 Post operasi.
1.1.4 Klasifikasi
1.1.4.1 Keselamatan Fisik
Mempertahankan keselamatan fisik melibatkan keadaan mengurangi
atau mengelurkan ancaman pada tubuh atau kehidupan. Ancaman tersebut
mungkin penyakit, kecelakaan, bahaya, atau pemajanan pada lingkungan.
Pada saat sakit, seorang klien mungkin rentan terhadap komplikasi seperti
infiksi, olehkarena itu bergantung pada profesional dalam sistem pelayanan
kesehatan untuk perlindungan.
Memenuhi kebutuhan keselamatan fisik kadang mengambil prioritas
lebih dahulu di atas pemenuhankebutuhan fisiologis.. Misalnya, seorang
perawat mungkin perlu melindungi klien disointasi dari kemungkinan jatuh
dari tempat tidur sebelum memberikan perawatan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi. (Potter&Perry, 2010).
1.1.4.2 Keselamatan Psikologis
Untuk selamat dan aman secara psikologi, seorang manusia harus
memahami apa yang diharapkan dari orang lain, termasuk anggota keluarga
dan profesionl pemberi perawatan kesehatan. Seseorang harus mengetahui
apa yang diharapkan dari prosedur, pengalaman yang baru, dan hal-hal yang
dijumpai dalam lingkungan.
Orang dewasa yang sehat secara umum mampu memenuhi kebutuhan
keselamatan fisik dan psikologis merekat tanpa bantuan dari profesional
pemberi perawatan kesehatan .Bagaimanapun,orang yang sakit atau cacat
lebih renta untuk terancam kesejahteraan fisik dan emosinya,sehingga
intervensi yang dilakukan perawat adalah untuk membantu melindungi
mereka dari bahaya (Potter&Perry, 2010).
1.1.5 Patofisiologi
1.1.6 Manefestasi Klinis
1.1.6.1 Vakolasi
1. Mengaduh
2. Menangis
3. Sesak nafas
4. Mendengkur
1.1.6.2 Ekspresi Wajah
1. Meringis
2. Mengeletuk gigi
3. Mengernyit dahi
4. Menutup mata, mulut dengan rapat
5. Menggigit bibir
1.1.6.3 Gerakan Tubuh
1. Gelisah
2. Imobilisasi
3. Ketegangan otot
4. Peningkatan gerakan jari dan tangan
5. Gerakan melindungi bagian tubuh
1.1.6.4 Interaksi Sosial
1. Menghindari percakapan
2. Focus hanya pada aktivitas untuk menghilangkan nyeri
3. Penurunan rentang perhatian
1.1.7 Komplikasi
1.1.7.1 Hipovolemik
1.1.7.2 Hipertermi.
1.1.7.3 Masalah Mobilisasi.
1.1.7.4 Hipertensi.
1.1.7.5 Edema Pulmonal.
1.1.7.6 Kejang
1.1.8 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan diagnostik sangat penting dilakukan agar dapat mengetahui
apakah ada perubahan bentuk atau fungsi dari bagian tubuh pasien yang dapat
menyebabkan timbulnya rasa aman dan nyaman seperti :
a. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi
b. Menggunakan skala nyeri
1) Nyeri sangat ringan = Skala nyeri 1-3 Secara objektif pasien masih dapat
berkomunikasi dengan baik
2) Nyeri sangat sedang = Skala nyeri 4-6 Secara objektif pasien dapat
menunjukkan lokasi nyeri, masih merespon dan dapat mengikuti instruksi
yang diberikan
3) Nyeri sangat berat = Skala nyeri 7-9 Secara objektif pasien masih bisam
erespon, namun terkadang klien tidak mengikuti instruksi yang di berikan.
4) Nyeri sangat berat = Skala 10 : Secara objektif pasien tidak mampu
berkomunikasi dan klien merespon dengan cara memukul
1.2.5 Evaluasi
Tahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut pengumpulan data
subyektif dan obyektif yang akan menunjukkan apakah tujuan pelayanan
keperawatan sudah dicapai atau belum. Bila perlu langkah evaluasi ini merupakan
langkah awal dari identifikasi dan analisa masalah selanjutnya.
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
2.1.1 Identitas Klien
Nama : Tn. M
Umur : 57 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Suku Bangsa : Dayak /Indonesia
Agama : Kristen
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : Sudah menikah
Alamat : Desa Tampelas
Tgl MRS : 16 November 2021
Diagnosa Medis : Recurrent Stemi Anterior
3.`1.2 Riwayat Kesehatan/Perawatan
3.1.2.1 Keluhan Utama :
Pasien mengatakan nyeri pada dada kiri P: Nyeri pada dada kiri, Q : Nyeri
seperti tertusuk-tusuk, R : Dada kiri, S : skal nyeri sedang (5) dan T : nyeri hilang
timbul selama 5 menit
3.1.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga mengatakan 2 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien sering
mengeluh nyeri dada lalu pada tanggal 11 November 2021 pasien diantar oleh keluarga
ke RS Sari Mulia Banjarmasi untuk melakukan kontrol setelah beberapa hari kontrol
dari RS Sari Mulia Banjarmasin keluarga mengatakan pasien sering mengeluh nyeri
pada dadanya, akibat nyeri yang terus menerus dan semakin berat disertai sesak nafas
lalu oleh keluarga di antar ke IGD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya pada hari Rabu
tanggal 16 November 2021 pukul 20.00 wib. Setibanya di UGD pasien langsung di
lakukan pengkajian serta mengatur posisi pasien semi fowler dan dilakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital TD: 133/96 mmHg, N: 82x/menit, RR: 22x/menit, S:
36,7°C dan SpO2: 98% lalu pasien diberikan terapi pemasangn Inf. Nacl 0,9% 14 tpm,
Inj. Ranitidine 1x25mg, Inj. Ketorolac 1x30mg dan PO Isosorbide Dinitrate 1x5mg.
Pasien dilakukan observasi sekitar 6 jam di UGD setelah itu pasien di pindahkan ke
ruangan ICVCU pada pukul 01.30 wib untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
3.1.2.3 Riwayat Penyakit Sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi)
Keluarga mengatakan pasien tidak memiliki riwayat penyakit ataupun riwayat
operasi sebelumnya.
3.1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga mengatakan dari ayah pasien memiliki riwayat penyakit jantung.
Suhu : 36,5 °C, Gelisah Nyeri Skala Nyeri : 5 (nyeri sedang) Gambaran Nyeri : Ditusuk-
tusuk Lokasi nyeri : Dada kiri Frekuensi Nyeri : Hilang timbul Durasi /Perjalaan : 5 menit
Tanda Obyektif : Mengerutkan muka Menjaga area yang sakit
Respon emosional : Baik Penyempitan Fokus : ……………….
Cara mengatasi nyeri : Teknik napas dalam
Lain-lain : ………...........
Masalah Keperawatan : Nyeri Akut
1. OKSIGENASI 2. CAIRAN
Nadi : 74x/menit, Pernapasan : 18 x /mnt Kebiasaan minum : 500 CC /hari,
TD: 124/77mmHg Bunyi Nafas : Vesikuler jenis : Air mineral
Respirasi : Baik Kedalaman : - Fremitus : Baik Turgor kulit : Baik
Sputum : Tidak ada produksi sputum Mukosa mulut : Baik dan lembab
Sirkulasi oksigen : Baik Punggung kaki : Baik warna : Baik
Dada : Simetris Pengisian kapiler : < 2 detik
Oksigen : ( Tgl : - Canula /sungkup : - ltr/m Mata cekung : Tidak ada
WSD : ( Tgl: - di – Keadaan -) Konjungtiva : Baik Sklera : Baik
Riwayat Penyakit : tidak ada Edema : Tidak ada
Lain – lain : ………………………………….. Distensi vena jugularis : Tidak ada
Asites : Tidak ada Minum per NGT : Tidak ada
Terpasang Dekompresi NGT : Tidak ada
( dimulai tgl : - Jenis : - dipasang di : - )
Terpasang infuse : NaCL 0,9%
( dimulai tgl : 16 November 2021 Jenis : NaCL 0,9%
dipasang di : tangan kiri)
Lain –lain : Tidak ada
Masalah Keperawatan : Tidak ada Masalah Keperawatan : Tidak ada
Nyeri ulu hati /salah cerna , berhub dengan : Tidak Keadaan rambut : Bersih Kotor
ada Keadaan kulit kepala Bersih Kotor
Disembuhkan oleh : Tidak ada
Keadaan gigi dan mulut Bersih Kotor
Pembesaran tiroid : Tidak ada hernia /massa : Tidak
ada Keadaan kuku : Pendek Panjang
Maltosa : Tidak ada Kondisi gigi/gusi : Baik Keadaan vulva perineal : Baik
Penampilan lidah : Baik Keluhan saat ini : Tidak ada
Bising usus : 20 x /mnt
Iritasi kulit : Tidak ada
Makanan /NGT/parental (infuse) :
(dimulai tgl : - J. ) Cairan : - Dipasang di: - Luka bakar : Tidak ada
Porsi makan yang dihabiskan : 3 porsi perhari Keadaan luka : -
Makanan yang disukai : Ayam, ikan dan sayuran Lain lain : ……………...
Diet : rendah lemak dan rendah garam
Lain lain : …………………………
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah keperawatan : Tidak Ada
Aktivitas waktu luang : Aktivitas pasien selama sakit Kebiasaan BAB : 1x /hari
hanya berbaring BAK : 4x /hari
Aktivitas Hoby : Sebelum sakit pasien suka berkebun Meggkan laxan : Tidak ada
Kesulitan bergerak : Setelah sakit aktivitas pasien Meggkan diuretic : Tidak ada
terganggu Keluhan BAK saat ini : Tidak ada
Kekuatan Otot : Ekstermitas atas 5 dan ekstremitas Keluhan BAB saat ini : Tidak ada
bawah 3 Peristaltik usus : Tidak ad
Tonus Otot : Abdomen : Nyeri tekan : Tidak ada Lunak /keras :
Postur : Baik tremor : Tidak ada Tidak ada
Rentang gerak : Terbatas Massa : Tidak ada
Keluhan saat ini : Pasien mengatakan lemas Ukuran/lingkar abdomen : ……cm
Penggunaan alat bantu : Tidak ada ( tgl : - i - ) Terpasang kateter urine : Tidak ada
Pelaksanaan aktivitas : Dibantu oleh keluarga ( dimulai tgl : - di : - )
Jenis aktivitas yang perlu dibantu : Seperti menganti Penggunaan alcohol : - Jlh /frek : - x /hari.
baju, membantu pasien untuk duduk diatas tempat Lain – lain……………………………………
tidur
Lain - lain : ………………………………….
Masalah Keperawatan : Intoleransi Aktivitas Masalah Keperawatan : Tidak Ada
Rasa Ingin Pingsan /Pusing : Tidak ada Alergi /sensitifitas : ………. reaksi : …………
Stroke ( Gejala Sisa ) : Tidak ada Perubahan sistem imun sebelumnya : ……..
Kejang : Tidak ada Tife : Tidak ada …………….. penyebabnya : ………………..
Agra : Tidak ada Frekuensi : Tidak ada Riwayat penyakit hub seksual ( tgl /tipe : …..
Status Postikal : Tidak ada Cara mengontrol : Perilaku resiko tinggi : …….periksaan : ……
Status mental : Baik Waktu : Baik Transfusi darah /jumlah : ……. Kapan : ……
Tempat : Baik orang : Baik Gambaran reaksi : …….
Kesadaran : Composmentis Riwayat cedera kecelakaan : ………………..
Memori saat ini Baik , yang lalu : Baik Fraktur /dislokasi sendi : …………………….
Kaca mata : Tidak ada Kotak lensa : Tidak ada Artritis /sendi tak stabil : ……………………..
Alat bantu dengar : Tidak ada Masalah punggung : …………………………
Ukuran /reaksi Pupil : kiri /kanan : Baik Perubahan pada tahi lalat : ………………….
Facial Drop : Tidak ada Kaku kuduk : Tidak ada Pembesaran nodus : …………………………
Gangguan genggam /lepas : Ki / Ka : Tidak ada Kekuatan Umum : …………………………….
Postur : Baik Kordinasi : Baik Cara berjalan : …………………………………
Refleks Patela Ki /Ka : Rem : …………………………………………..
Refleks tendo dalam bisep dan trisep : Hasil kultur, pemeriksaan sistem imun : …..
Kernig Sign : Babinsky : …………………………………………………...
Chaddock : ……………………Brudinsky : ………
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan : Tidak Ada
11. SEKSUALITAS
Aktif melakukan hubungan seksual : …………… Aktif melakukan hubungan seksual : Tidak ada
Penggunaan kondom : …………………………… Penggunaan kondom : Tidak ada
Masalah – masalah /kesulitan seksual : ……….. Masalah – masalah /kesulitan seksual : Tidak ada
Perubahan terakhir dalam frekuensi /minat : ….. Perubahan terakhir dalam frekuensi /minat : Tidak
Wanita : ada
Usia Menarke : …… thn, Lama siklus : ……..hari Pria :
Lokasi : …………………………………….. Rabas penis : ……… Gg Prostat : ……………..
Periode menstruasi terakhir : ……………………. Sirkumsisi : …………….. Vasektomi : ………..
Menopause : ………………………………………. Melakukan pemeriksaan sendiri : ………………
Rabas Vaginal : …………………………………… Payudara test : …………………………………
Perdarahan antar periode : ……………………… Prostoskopi /pemeriksaan prostat terakhir : ……
Melakukan pemeriksaan payudara sendiri / ………………………………………………….
mammogram : …………………………………… ………………………………………………….
Tanda ( obyektif ) Tanda ( obyektif )
Pemeriksaan : …………………………………. Pemeriksaan : ………………………………….
Payudara /penis /testis : ………………………. Payudara /penis /testis : ……………………….
Kutil genatelia/test : …………………………..
Kutil genatelia/test : …………………………..
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Meninggal
: Klien
... : Tinggal Serumah
: Hubungan Keluarga
2.6 Data Pemeriksaan Penunjang ( Diagnostik & Laboratorium )
2.6.1 Pemeriksaan Laboratorium (16 November 2021)
Parameter Hasil Nilai Normal
Glukosa – sewaktu 130 mg/dl <200 mg/dl
Ureum 47 mg/dl 21 – 53 mg/dl
Kreatinin 1,24 mg/dl 0,17 – 1,5 mg/dl
Hbs Ag ( - )/ Negatif ( - )/ Negatif
Natrium (Na) 136 mmol/L 135-148 mmol/L
Kalium (K) 3,0 mmol/L 3,5-5,3 mmol/L
Calcium (Ca) 1,15 mmol/L O,98-1,2 mmol/L
WBC 10.89 (10^3/uL) 4.50-11.00
HGB 13.3 g/dL 10.5-18.0
HCT 39.4 % 37.0-48.0
PLT 169 (10^3/uL) 150-400
NUNING PRATIWIE
Nim: 2021-01-14901-048
2.8 Analisa Data
DATA SUBYEKTIF DAN DATA KEMUNGKINAN MASALAH
OBYEKTIF PENYEBAB
1. DS : Pasien mengatakan nyeri pada Penurunan Aliran Nyeri Akut
dada kiri Darah Kejantung
P : Nyeri pada dada kiri
Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk Iskemik Pada Jaringan
R : Dada kiri Miokard
S : Skal nyeri sedang (5)
T : Nyeri hilang timbul selama 5 Suplai Dan Kebutuhan
menit Oksigen Dijantung
DO : Tidak Seimbang
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak gelisah Suplai Oksigen Ke
- Pasien tampak memegang Miokard Menurun
area yang nyeri
- Pasien diberikan terapi obat Asam Laktat
PO Aspilet 1x80 mg dan Meningkat
ISDN 2x5mg
- TTV : Nyeri Dada
TD : 124/77
N : 74 x/menit Nyeri Akut
RR : 18 x/menit
S : 36,5 °C
2. DS : Pasien mengatakan badannya Penurunan Aliran Intoleransi
lemas Darah Kejantung Aktivitas
DO :
- Klien tampak lemah Iskemik Pada Jaringan
berbaring diatas tempat tidur Miokard
- Pergerakan klien terbatas.
- Kebutuhan ADL klien Pompaan Darah Dari
dibantu oleh keluarga dan Jantung Ke Seluruh
perawat. Tubuh Menurun
- Kekuatan ekstrimitas atas 5/5
dan ekstrimitas bawah 3/3 Penurunan
- Skala aktivitas 3 Kemampuan Tubuh
(Memerlukan Untuk Menyediakan
bantuan,pengawasan orang
Energi
lain dan peralatan)
- TTV : Kelemahan
TD : 124/77
N : 74 x/menit Intoleransi Aktivitas
RR : 18 x/menit
S : 36,5 °C
2.9 Prioritas Masalah
1. Nyeri akut berhubungan dengan suplai oksigen ke jantung menurun ditandai
dengan pasien mengatakan nyeri pada dada kiri P : Nyeri pada dada kiri, Q :
Nyeri seperti tertusuk-tusuk, R : Dada kiri, S : Skal nyeri sedang (5), T : Nyeri
hilang timbul selama 5 menit, pasien tampak meringis, pasien tampak gelisah,
pasien tampak memegang area yang nyeri dan TTV : TD : 124/77, N : 74
x/menit, RR : 18 x/menit, S : 36,5 °C.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen
keseluruh tubuh ditandai dengan pasien mengatakan badannya lemas, pasien
tampak lemah berbaring diatas tempat tidur, pergerakan pasien terbatas,
kebutuhan ADL klien dibantu oleh keluarga dan perawat, kekuatan ekstrimitas
atas 5/5 dan ekstrimitas bawah 3/3, skala aktivitas 3 (Memerlukan
bantuan,pengawasan orang lain dan peralatan) dan TTV : TD : 124/77, N : 74
x/menit, RR : 18 x/menit, S : 36,5 °C.
2.10 Rencana Keperawatan
Nama Pasien : Tn. M
Ruangan : ICVCU
Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional
1. Nyeri akut berhubungan Setelah diberikan asuhan 1. Identifikasi skala nyeri : 1. Untuk mengetahui tingkat
dengan suplai oksigen ke keperawatan selama 2 x 24 Lokasi, Karakteristik, nyeri klien.
jantung menurun jam, diharapkan nyeri akut durasi, frekuensi, kualitas,
dapat membaik secara intensitas nyeri
optimal. Kriteria hasil : 2. Identifikasi skala nyeri 2. Untuk mengetahui skla
SLKI L.08066 nyeri ringan sampai berat
1. Keluhan nyeri menurun (5) 3. Kontrol lingkungan yang 3. Membuat klien lebih
2. Meringis menurun (5) memberat rasa nyeri nyaman
3. Pola tidur membaik (5)
4. Berikan teknik 4. Untuk membantu
nonfarmokologi menurunkan dan rasa nyeri
klien
5. Kolaborasi pemberian obat 5. Membantu pengobatan
anti nyeri supaya klien cepat
sembuh.
2. Intoleransi aktivitas Setelah diberikan asuhan 1. Identifikasi gangguan 1. Untuk mengetahui
keperawatan selama 2 x 7 fungsi tubuh yang gangguan fungsi tubuh
berhubungan dengan
jam, diharapkan intoleransi mengakibatkan kelelahan yang dapat mengakibatkan
ketidakseimbangan suplai aktivitas dapat teratasi secara kelelahan pada pasien
optimal. Kriteria hasil : 2. Monitor lokasi dan 2. Untuk mengetahui
oksigen keseluruh tubuh
SLKI L.05047 ketidaknyamanan selama ketidaknyamanan klien
1. Kemudahan dalam melakukkan aktivitas saat melakukkan aktivitas
melakukan aktivitas 3. Sediakan lingkungan 3. Untuk meningkatkan
sehari-hari meningkat (5) nyaman dan rendah kenyamanan klien
2. Kekuatan tubuh bagian stimulus (mis. cahaya,
bawah meningkat (5) suara, kunjungan) 4. Agar pasien tidak terlalu
3. Perasaan lemah menurun 4. Anjurkan melakukan merasa kelelahan
(5) aktivitas secara bertahap 5. Untuk meningkatkan
5. Kolaborasi dengan ahli gizi energi klien dalam
tentang cara meningkatkan melakukkan aktivitas
asupan makanan
2.11 Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
Hari/Tanggal, Jam Implementasi Keperawatan Evalusi (SOAP) Nama Perawat
Rabu, 17 November Diagnosa 1 : S : Pasien mengatakan nyeri pada
2021 1. Mengidentifikasi skala nyeri : dada kiri
Jam 13.20 wib Lokasi, Karakteristik, durasi, P : Nyeri pada dada kiri
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
(nyeri pada dada kiri pasien, nyeri R : Dada kiri
terasa seperti ditusuk-tusuk, nyeri S : Skala nyeri sedang (5)
sekitar 5 menit, nyeri sedang) T : Nyeri hilang timbul selama 5
2. Mengidentifikasi skala nyeri menit
(0 = tidak nyeri, 1-3 = nyeri ringan, O:
4-6 = nyeri sedang, 7-9 = nyeri - Pasien tampak meringis Nuning Pratiwie
berat dan 10 = nyeri sangat berat) - Pasien tampak gelisah
3. Mengontrol lingkungan yang - Pasien tampak memegang
memberat rasa nyeri area yang nyeri
(tidak ribut didalam ruangan) - Pasien diberikan terapi obat
4. Memberikan teknik obat Aspilet 80 mg dan ISDN
nonfarmokologi 5mg
(mengajarkan teknik relaksasi - TTV :
napas dalam) TD : 124/77
5. Berkolaborasi pemberian obat anti N : 74 x/menit
nyeri RR : 18 x/menit
(pasien diberikan terapi obat untuk S : 36,5 °C
nyeri dadanya yaitu PO Aspilet A : Masalah belum teratasi
1x80 mg dan ISDN 2x5mg) P : Lanjutkan intervensi
1.Mengidentifikasi skala nyeri :
Lokasi, Karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2.Mengidentifikasi skala nyeri
3.Mengontrol lingkungan yang
memberat rasa nyeri
4.Memberikan teknik
nonfarmokologi : Teknik
Relaksasi
5.Berkolaborasi pemberian obat
anti nyeri
Rabu, 17 November Diagnosa 2 : S : Pasien mengatakan badannya
2021 1. Mengidentifikasi gangguan lemas
Jam 13.20 wib fungsi tubuh yang O:
mengakibatkan kelelahan - Klien tampak lemah berbaring
( pasien tampak lemas, gerakan diatas tempat tidur
terbatas dan aktivitas dibantu - Pergerakan klien terbatas.
oleh keluarga) - Kebutuhan ADL klien dibantu
2. Menyediakan lingkungan oleh keluarga dan perawat.
nyaman dan rendah stimulus - Kekuatan ekstrimitas atas 5/5
(mis. cahaya, suara, kunjungan) dan ekstrimitas bawah 3/3
(membatasi jumlah keluarga - Skala aktivitas 3 (Memerlukan Nuning Pratiwie
yang menunggu pasien) bantuan,pengawasan orang
3. Menganjurkan melakukan lain dan peralatan)
aktivitas secara bertahap - Pasien diberikan diet tinggi
(melakukan aktivitas secara kalium
bertahap seperti duduk di tempat - TTV :
tidur dan mengubah posisi TD : 124/77
pasien) N : 74 x/menit
4. Berkolaborasi dengan ahli gizi RR : 18 x/menit
tentang cara meningkatkan S : 36,5 °C
asupan makanan A : Masalah belum teratasi
(pasien diberikan diet tinggi P : Lanjutkan intervensi
kalium) 1. Mengidentifikasi gangguan
fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
2. Menyediakan lingkungan
nyaman dan rendah stimulus
(mis. cahaya, suara, kunjungan)
3. Menganjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
4. Berkolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
CATATAN PERKEMBANGAN
Tim Pokja SDKI DPP PPNI Cetakan I 2016 Cetakan II 2017, Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia.Jakarta Selatan.Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLLKI DPP PPNI Cetakan II 2019. Standar Luaran Keperawatan
Indonesia.Jakarta Selatan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
Potter& Perry, 2010. Buku Ajaran Fundamental Keperawatan; Konsep, Proses Dan
Praktik, Edisi 4, Jakarta: ECG.
YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Jalan Beliang No.110 Palangka Raya Telp. (0536) 3227707
E-Mail : stikekakaharap110@yahoo.com
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Nuning Pratiwie
NIM : 2021-01-14901-048
Program Studi : Ners Angkatan IX
Pembimbing Klinik : Henry Wiyono, Ners., M. Kep
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Nuning Pratiwie
NIM : 2021-01-14901-048
Program Studi : Ners Angkatan IX
Pembimbing Klinik : Sri Widiati, S.Kep, Ners
Sri Widiati,
S.Kep.,Ners Nuning Pratiwie