You are on page 1of 2

POLLING BULETIN SINVESTA EDISI 13

1. 71% orang menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran hybrid atau hybrid


learning belum sepenuhnya efektif.
Sistem pembelajaran hybrid atau hybrid learning menjadi salah satu terobosan
pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pendidikan di tengah pandemi Covid-19
yang belum kunjung usai. Konsep hybrid learning menjadi alternatif yang diajukan
sebagai model ideal pembelajaran di tengah pandemi, dimana konsep ini
mengabungkan pembelajaran online dan tatap muka. Pola pembelajaran bisa
dilaksanakan dengan sistem shift di mana ada shift online dan shift tatap muka secara
bergantian.Namun dalam realitas yang terjadi, sistem
perkuliahan hybrid nyatanya menjadi permasalahan baru bagi mahasiswa
maupun dosen pengajar. Hal ini dikarenakan diperlukanya adaptasi bagi
pengajar maupun siswa terhadap hal teknis maupun non teknis dalam melakukan
pembelajaran ini.

2. 73% orang lebih memilih pembelajaran secara luring daripada pembelajaran


secara hybrid.
Pembelajaran secara tatap muka menjadi pilihan beberapa mahasiswa daripada
pembelajaran secara hybrid. Pembelajaran luring atau secara tatap muka langsung,
dinilai dapat meningkatkan interaksi antara pengajar dengan mahasiswa sehingga
dapat meningkatkan keefektifan kegiatan pembelajaran.

3. 92% orang lebih memilih praktikum offline daripada praktikum secara online
Sejak adanya pandemi COVID-19 yang membatasi kegiatan perkuliahan di lingkungan
kampus, beberapa fakultas mengeluarkan kebijakan untuk menyelenggarakan praktikum
jarak jauh secara online atau daring sebagai pengganti praktikum tatap muka atau offline
yang biasa dilakukan.Menurut beberapa orang pelaksanaan praktikum secara daring dirasa
kurang efektif lantaran alat dan fasilitas tidak tersedia secara individu sehingga mereka lebih
memilih untuk melakukan praktikum secara offline atau secraa langsung.

4. 61% memilih kegiatan pembelajaran dilakukan secara offline atau luring


daripada pembelajaran secara online atau daring
Banyak faktor yang menyebabkan belajar luring dianggap lebih baik dari pada belajar
secara daring. Pertama, para mahasiswa menyatakan bahwa mereka lebih memilih
untuk melakukan proses kegiatan belajar di kelas daripada daring, alasan paling
umum adalah kendala jaringan. Nyatanya fasilitas internet di Indonesia belum
mencakup semua wilayah yang ada di Indonesia khususnya pedesaan
terpencil.Disamping itu, pembelajaran daring yang sudah berjalan sekitar 2 tahun
selama masa pandemi ini, membuat mahasiswa cenderung jenuh dalam melakukan
pembelajaran.

5. 69% mahasiswa lebih memilih datang lebih awal ke kampus daripada datang
mendekati waktu atau jam kuliah
Selama ditetapkanya pembelajaran hybrid, beberapa mahasiswa sudah mulai
melakuakn pembelajaraan tatap muka secara langsung ke kampus, Sebanyak 69%
orang lebih memilih untuk datang lebih awal Datang lebih awal ke kampus
merupakan salah satu kebiasaan yang baik yang dapat meningkatkan dan melatih
kedisiplinan kita di dunia kerja nanti.

-Shifa-

Polling dilakukan di akun Instagram @sinvestafkmuj pada 12 April 2022 dengan 160
responden.

You might also like