Professional Documents
Culture Documents
PKM Ai Akyatana
PKM Ai Akyatana
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak.....................................................................................................................1
Pendahuluan.............................................................................................................2
Metode.....................................................................................................................4
Hasil dan Pembahasan.............................................................................................4
Kesimpulan............................................................................................................10
Ucapan terima kasih...............................................................................................10
Daftar pustaka........................................................................................................10
Lampiran 1.Biodata Ketua dan Anggota...............................................................12
Lampiran 2. Biodata Anggota................................................................................13
Lampiran 2. Biodata Anggota................................................................................14
Lampiran 3. Biodata Dosen Pendamping..............................................................15
Lampiran 4. Kontribusi anggota tim......................................................................26
Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Tim.............................................................27
Lampiran 6. Pernyataan Sumber Tulisan...............................................................28
i
1
Ibtihal Haniyah Irbah1*, Jihan Muna Salma1, Fiskan Adi Santro Mulya1, Iva Nuril
Ma’rifa1
Abstrak
Abstract
Pendahuluan
usia muda. Selain itu faktor ekonomi, jika oarang tua yang tidak mampu
menyekolahkan anaknya mereka akan menikahkan anaknya secara terpaksa agar
orangtua tidak memikul beban anaknya lagi.
Dampak Pernikahan Dini Dampak Positif dan Negatif pernikahan dini atau
pernikahan muda (Mubasyaroh, 2016):
1. Dari segi Psikologis Secara psikis anak juga belum siap dan mengerti tentang
hubungan seks, sehingga akan menimbulkan trauma psikis berkepanjangan
dalam jiwa anak yang sulit disebuhkan. Selain itu, ikatan perkawinan akan
menghilangkan hak anak untuk memperoleh pendidikan (Wajib belajar 9
Tahun), hak bermain dan menikmati waktu luangnya serta hakhak lainnya
yang melekat dalam diri anak.
2. Dari Segi Sosial Fenomena sosial ini berkaitan dengan faktor sosial budaya
dalam masyarakat yang menempatkan perempuan pada posisi yang rendah
dan hanya diangggap pelengkap seks laki-laki saja (Deputi, 2008).
3. Dari Segi biologis Perempuan terlalu muda untuk menikah di bawah umur 20
tahun beresiko terkena kanker rahim. Sebab pada usia remaja, sel-sel leher
rahim belum matang (Fadlyana & Larasaty, 2016)
Metode
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi eksperimental yaitu
suatu metode yang menggunakan desain one grup pre-test dan post-test. Data
dalam penelitian ini adalah menggunakan data primer yang diperoleh langsung
dari sasaran dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan secara langsung
kepada responden. Data yang telah ada akan di proses dengan aplikasi SPSS versi
25 yang menggunakan teknik uji dua sampel berpasangan (wilcoxon atau uji T)
dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Hasil
menggunakan aplikasi SPSS Versi 25 didapatkan hasil dari perhitungan skor pre-
test dan post test sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil uji statistik deskriptif nilai pre-test dan post-test responden
Statistics
Nilai_Pre-test Nilai_Post-test
N Valid 22 22
Missing 0 0
Mean 5.86 6.23
Median 6.00 6.00
Mode 5 6
Minimum 3 2
Maximum 9 10
Sum 129 137
Tabel di atas menunjukkan nilai rata-rata, median, dan modus serta jumlah
total skor dari pre-test dan post-test. Jumlah responden yang mengikuti pre-test
dan post-test adalah sebanyak 22 siswa. Rata-rata atau mean dari nilai pre-test
adalah sebesar 5.86 dan rata-rata dari nilai post-test adalah sebesar 6.23. Hasil
tersebut menunjukan bahwa nilai post-test memiliki rata-rata lebih besar
dibandingkan dengan nilai pre-test. Nilai pre-test dan post-test memiliki nilai
median yang sama yaitu 6. Besar nilai yang paling banyak didapatkan peserta
pada sesi pre-test adalah 5 sedangkan untuk sesi post-test adalah 6. Nilai tertinggi
yang didapatkan pada sesi pre-test adalah 9 sedangkan nilai tertinggi yang
didapatkan pada sesi post-test adalah 10. Dari tabel pre-test dan post-test tersebut
dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan sasaran primer
mengenai pernikahan anak setalah dilakukan talksohw yaitu dari nilai rata-rata
5.86 menjadi 6.23.
Berikut merupakan grafik dari hasil pre-test dan post-test yang
membuktikan adanya peningkatan pengetahuan sasaran primer mengenai
pernikahan anak :
Uji Normalitas
Uji T Berpasangan
Pembahasan
Kegiatan Perencanaan Evaluasi Promosi Kesehatan yang dilakukan
talkshow dan public hearing dengan sasaran siswa-siswa kelas 8 SMPN 1
Mayang. Pada kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan sasaran siswa-siswi kelas 8 SMPN 1 Mayang dengan jumlah 22 anak
melalui pre-test dan post-test. Pada tes awal disebut dengan pre-test dan tes akhir
7
mana dangat melekatnya asumsi bahwa semakin lama hidup maka semakin
banyak pengalaman dan pengetahuannya. Berdasarkan teori Lawrence Green,
faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat adalah faktor perilaku dan
faktor yang berasal dari luar perilaku masyarakat. Faktor perilaku ini dipengaruhi
oleh adanya faktor predisposisi yang meliputi pendidikan dan pengetahuan.
Semakin tinggi pendidikan, maka semakin tinggi pula informasi kesehatan yang
dapat dipahami siswa-siswi SMPN 1 Mayang. Sedangkan tingkat pendidikan
rendah berhubungan erat dengan tingkat pengetahuan dan didikan orang tua. Hal
ini mempengaruhi terbentuknya perilaku baru untuk tidak melakukan pernikahan
anak.
Faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan sasaran primer dapat berupa
rasa ingin tahu remaja yang sangat tinggi. Perwujudan rasa ingin tahu remaja
dipengaruhi oleh adanya idealisme remaja yang mulai terbentuk dari angan-angan
atau keinginan setelah melihat sesuatu hal yang memicu terjadinya pernikahan
anak. Rasa ingin tahu ini dapat membuat remaja ingin mencoba apa yang
dilakukan orang dewasa. Hal ini berdampak pada jangka pendek maupun panjang.
Selain itu, faktor ini juga didukung oleh adanya tingkat sosial ekonomi sasaran.
Pernikahan usia muda dapat terjadi karena keadaan ekonomi orang tua yang tidak
mencukupi untuk kehidupan sehari-hari dan perencanaan masa depan anak-
anaknya. Banyak kejadian pernikahan anak yang terjadi di Mayang yang
didominasi oleh keluarga miskin.
Di samping itu, faktor perilaku juga dikaitkan dengan adanya faktor
penguat. Beberapa faktor penguat ini berupa dukungan yang diberikan oleh
keluarga atau pun orang-orang yang berada di sekitarnya yang didukung oleh
adanya budaya masyarakat. Yang kedua adalah terpaparnya informasi pernikahan
anak yang diterima sasaran primer, baik dari media cetak maupun elektronik
(didominasi oleh sosial media), baik secara langsung maupun tidak langsung oleh
tenaga kesehatan.
Faktor-faktor tersebut dapat terjadi apabila ketersediaan sarana prasarana
kesehatan di sekitar tempat tinggal sasaran tidak memberikan intervensi atau pun
pelayanan peduli remaja yang dapat membuat remaja dapat terhindar dari
pernikahan anak. Ditambah dengan adanya undang-undang atau pun peraturan-
peraturan. seperti UU No. 16 tahun 2019 perubahan atas Pasal 7 ayat (1)
Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 yang mengatakan bahwa “Perkawinan
hanya diizinkan jika pihak pria dan wanita sudah mencapai usia 19 tahun”
(Republik Indonesia, 2019). Peraturan ini sejalan dengan adanya dispensasi umur
pernikahan anak yang terjadi karena kehamilan yang tidak diharapkan.
ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata nilai pretest dan posttest. Metode yang
digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah dan diskusi. Penyampaian
informasi dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi efektif dalam
meningkatkan pengetahuan siswa. Pernyataan tersebut sejalan dengan penelitian
(Devis & ZA, 2017) bahwa pendidikan kesehatan dengan menggunakan metode
ceramah dan diskusi efektif dilakukan dibandingkan dengan pendidikan kesehatan
menggunakan metode ceramah saja. Pendidikan kesehatan menggunakan metode
ceramah tanpa diskusi dinilai kurang efektif karena tidak ada interaksi dua arah
antara sasaran dengan pemateri. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
(Kurniawan et al., 2017) bahwa metode ceramah dan diskusi efektif dalam
meningkatkan pengetahuan kader kesehatan tentang kesehatan ibu dan anak serta
implementasi promosi kesehatan ibu dan anak di wilayah Puskesmas I Baturaden.
Penelitian lain oleh (Fitriyani & Oktanasari, 2019) menyatakan bahwa metode
ceramah dan diskusi dapat menurunkan tingkat kesalahpahaman dalam
penyerapan informasi yang disampaikan, sehingga output yang diharapkan dapat
tercapai. Upaya promosi kesehatan dikatakan efektif apabila terjadi peningkatkan
pengetahuan yang disertai dengan implementasi dalam bentuk sikap dan
perubahan perilaku ke arah yang lebih positif. Implementasi kegiatan berdasarkan
pengetahuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap, dan perilaku akan bertahan
lama karena adanya kesadaran akan pentingnya sesuatu yang dilakukannya
(Suryani, 2020).
Kesimpulan
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang secara
aktif terlibat dalam penyusunan penelitian ini. Kami juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang senantiasa membimbing dan memberikan
dukungan sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu.
Daftar pustaka
Fadlyana, E., & Larasaty, S. (2016). Pernikahan Usia Dini dan Permasalahannya.
Sari Pediatri, 11(2), 136. https://doi.org/10.14238/sp11.2.2009.136-41
I Nyoman Adi, P., Warjiman, & Luckyta Ibna, P. (2018). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pernikahan Usia Dini Pada Remaja Wanita. Jurnal
Keperawatan Suaka Insan (Jksi), Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Keperawatan
Suaka Insan (JKSI), 1–14.
http://journal.stikessuakainsan.ac.id/index.php/jksi/article/view/109
Ma’rifah, S., & Muhaimin, T. (2019). Dampak Pernikaha Usia Dini di Wilayah
Pedesaan A Systematic Review. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada:
Health Sciences Journal, 10(1), 18–27.
https://doi.org/10.34305/jikbh.v10i1.79
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Erwin Nur Rif’ah,S.Sos.,M.A.,Ph.D
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
4 NIP/NIDN 0701127807
5 Tempat dan Tanggal Jember,01Desember197
6 Lahir E-mail
Alamat erwinnur.fkm@unej.ac.
7 Nomor Telepon/HP 0811370031
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S
-
Nama Universitas Jember, Universiteit Van Victoria University,
Perguruan Indonesia Amsterdam, Belanda Australia
Tinggi
Bidang Ilmu Sosial dan School of Social School of Social
Ilmu Ilmu and Behavioral Science and
Politik/Hubungan Sciences / Psychology/Gen
Internasional Medical der Studies
anthropology
Tahun 1997-2001 2003-2004 2007-2014
Masuk-
Lulus
Judul Pengaruh “Macak, Masak, Women Under
Skripsi/ Personality Politik Manak”: Javanese Sharia: Case
Tesis/Di Presiden Muslim Women’s Studies
sertasi Abdurrahman Wahid experience of in the
terhadap Politik Domestic Violence Implementation of
Luar Sharia-Influenced
Negeri Indonesia Regional
Regulations
(Perda Sharia) in
Indonesia
derajat
kesehatan masyarakat
Desa
Curah Cottok,
Situbondo
Peran Perempuan
dalam Kampanye
6 2017 Kesehatan dalam Mandiri Jember
Keluarga
2018/ Pemberdayaan Yayasan
2019 Remaja Putri: Pendidikan dan
Intervensi Melalui Sosial
Program Salafiyah
7 Pendewasaan Usia BOPTN Syafi’iyah,
Perkawinan Guna Tempurejo
Pencegahan Stunting Jember
di Desa Tempurejo,
Kecamatan Tempurejo,
Kabupaten Jember
Jember, 12-12-2021
Dosen Pendamping