You are on page 1of 17

PT.

TASPEN

 SEKILAS PERUSAHAAN

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Perusahaan Persero atau PT Taspen
(Persero) adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan oleh Pemerintah
untuk menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil yang terdiri dari
Program Dana Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tabungan Hari Tua (THT)
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor: 25 Tahun 1981 dan 26 Tahun
1981 dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri pada saat memasuki
usia pensiun.
Komitmen PT Taspen (Persero) untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri dan
keluarganya telah dimulai sejak tahun 1960, yang dirintis melalui Konferensi Kesejahteraan
Pegawai Negeri yang diselenggarakan tanggal 25-26 Juli 1960 di Jakarta. Hasil konferensi
tersebut dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor: 380/MP/1960 tanggal 25
Agustus 1960 yang antara lain menetapkan perlunya pembentukan jaminan kesejahteraan
pegawai negeri. Keputusan Menteri Pertama tersebut di atas ditingkatkan menjadi Peraturan
Pemerintah Nomor: 9 Tahun 1963 yaitu tentang Pembelanjaan dan Kesejahteraan Pegawai
Negeri dan Peraturan Pemerintah Nomor: 10 Tahun 1963 tentang Tabungan dan Asuransi
Pegawai Negeri. Untuk melaksanakan Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri ditetapkan
Peraturan Pemerintah Nomor: 15 Tahun 1963 tentang Pendirian Perusahaan Negara Dana
Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (PN TASPEN) tanggal 17 April 1963.

Perubahan status PN TASPEN menjadi PERUM Taspen ditetapkan melalui Surat


Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: KEP.749/MK/V/II/1970.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 26 Tahun 1981, badan hukum
PERUM TASPEN diubah menjadi PT TASPEN (Persero) sebagaimana tertuang dalam
Anggaran Dasar PT Taspen (Persero) Nomor: 3 Tahun 1982 tanggal 4 Januari 1982.
Selanjutnya berdasarkan persetujuan Pemegang Saham dengan
Nomor: KEP-17/D1.MBU/2008, dilakukan perubahan Anggaran Dasar yang merupakan
penyesuaian modal dasar yang disetor dari  Rp 12,50 miliar ditingkatkan menjadi Rp 100
miliar untuk memenuhi modal disetor 25% dari modal dasar sebesar Rp 400 miliar yang telah
ditetapkan dalam Anggaran Dasar Nomor: 06 tanggal 26 November 2008, dan telah
mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan HAM Nomor: AHU-01650.AH.01.02 Tahun
2009 pada tanggal 9 Januari 2009, sebagaimana diumumkan  dalam Berita Negara RepubIik
Indonesia Nomor:  16 tanggal 24 Pebruari 2009; Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia Nomor: 5625/2009

 SEJARAH PERUSAHAAN
Pembentukan Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah No 9 tahun 1963 tentang Pembelanjaan Pegawai Negeri dan Peraturan
Pemerintah Nomor 10 tahun 1963 tentang Tabungan Asuransi dan Pegawai negeri. Ketika itu
PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

Adapun proses pembentukan program pensiun pegawai negeri ditetapkan dengan


Undang-undang No 11 tahun 1956 tentang pembelanjaan Pensiun dan Undang-undang No 11
tahun 1969 tentang pensiun pegawai dan pensiun janda/duda serta undang-undang No 8 tahun
1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian.
Selanjutnya dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1981 tentang Asuransi
Sosial PNS maka dilakukan proses penggabungan program kesejahteraan pegawai negeri
yang terdiri dari Program Tabungan Hari Tua dan Pensiun yang dikelola PN Taspen.
Di Jakarta, PN Taspen menggunakan tiga kantor yang terpisah tempatnya, yaitu di Jl.Laksa
no12 Jakarta Kota, di Jl. Nusantara (sekarang Jl. Juanda) no 11/Atas, dan di Jl. Pintu Besar
Selatan no 90 - menumpang pada Bank Pembangunan Daerah Jakarta Raya. PN Taspen
menggunakan ketiganya hingga tahun 1970, sampai kantor Pusat di. Jl. Letjen Suprapto,
Cempaka Putih selesai dibangun. Hingga sekarang Taspen berpusat di Jl. Letjen Suprapto,
Cempaka Putih. Gedung Taspen saat ini di Jl. Letjen Suprapto No. 45 Cempaka Putih Jakarta
Pusat.

 VISI, MISI & NILAI-NILAI

VISI
Menjadi pengelola Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT) serta jaminan sosial
lainnya yang terpercaya.

Makna Visi :
 "Menjadi pengelola Dana Pensiun dan THT serta jaminan sosial lainnya…"
Ruang lingkup usaha Taspen adalah menyelenggarakan program Tabungan Hari Tua
(termasuk asuransi kematian), Dana Pensiun (termasuk Uang Duka Wafat), program
kesejahteraan PNS serta program jaminan sosial lainnya.

 "Terpercaya…" 
Taspen menjadi pilihan peserta dan stakeholder lainnya dengan kinerja yang bersih dan sehat.

 'Bersih' 
Taspen beroperasi dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance)

 'Sehat' 
Adanya peningkatan kinerja yang berkesinambungan pada bidang keuangan maupun non
keuangan.

MISI
Mewujudkan manfaat dan pelayanan yang semakin baik bagi peserta dan stakeholder
lainnya secara Profesional dan Akuntabel, berlandaskan Integritas dan Etika yang tinggi.

Makna Misi :

 "Manfaat dan pelayanan yang semakin baik.."


Untuk memenuhi harapan peserta yang semakin tinggi, Taspen berupaya meningkatkan nilai
manfaat dan pelayanan secara optimal

 "Profesional" 
Taspen bekerja dengan terampil dan mampu memberikan solusi dengan 5 Tepat (tepat orang,
tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat dan tepat administrasi ) didukung dengan SDM yang
memiliki integritas dan kompetensi yang tinggi

 "Akuntabel" 
Taspen dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan sistem dan prosedur kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan.

 "Integritas" 
Taspen senantiasa konsisten dalam memegang amanah, jujur dan melaksanakan janji sesuai
visi dan misi perusahaan.

 "Etika" 
Taspen melayani peserta dan keluarganya dengan ramah, rendah hati, santun, sabar dan
manusiawi.

NILAI-NILAI
Nilai-Nilai Perusahaan :

 Tumbuh :
Taspen mengembankan diri dan mampu mengikuti tuntutan perubahan yang terjadi, baik
karena tuntutan lingkungan internal maupun eksternal

 Etika :
Taspen melayani peserta dan keluarganya dengan ramah, santun, rendah hati, sabar dan
manusiawi

 Profesional :
Taspen bekerja dengan profesional berdasarkan Target Mutu Pelayanan Tepat Orang, Tepat
Waktu, Tepat Jumlah, Tepat Tempat dan Tepat Administrasi

 Akuntabilitas :
Taspen dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan sistem dan prosedur yang dapat
dipertanggungjawabkan

 Integritas :
Taspen senantiasa konsisten dalam memegang Amanah dan melaksanakan janjinya
sebagaimana yang dituangkan dalam Visi dan Misi Perusahaan.

Nilai-nilai Taspen yang TEPAT (Tumbuh, Etika, Profesional, Akuntabilitas, Integritas)


diimplementasikan dengan melaksanakan Paradigma Taspen dalam kehidupan operasional
sehari-hari berupa : 

1. Kami ada karena peserta; Kepuasan peserta dipenuhi melalui optimalisasi nilai
manfaat dan pelayanan yang prima;
2. Karyawan adalah aset perusahaan dituntuk kepemimpinannya hingga mampu menjadi
panutan dan motivator, serta selalu proaktif dalam membimbing dan mengembangkan
Karyawan;
3. Setiap kegiatan bisnis harus menghasilkan nilai tambah; Penilaian dan kompensasi
terhadap karyawan diberikan atas dasar kompetensi dan kinerja, bukan atas dasar
senioritas;
4. Pengelolaan perusahaan mengacu pada ”Best Practice”; Keputusan bisnis serta
pemecahan masalah diambil dengan cepat berdasarkan data/fakta yang akurat;
5. Teknologi merupakan tuntutan; harus dibangun dan dimanfaatkan untuk
meningkatkan produktivitas kerja dan keunggulan kompetitif;
6. Perusahaan hidup dari iuran; Dana harus dihimpun dan dikelola secara optimal untuk
peningkatan nilai manfaat;
7. Pertumbuhan usaha mutlak diperlukan; Hubungan dilaksanakan secara
berkesinambungan untuk memenuhi tuntutan para pihak yang berkepentingan
(Stakeholders); termasuk membangun hubungan yang efektif dengan masyarakat dan
lingkungan.

 STRUKTUR ORGANISASI

Direktur Utama
Direktur utama merupakan fungsi jabatan tertinggi dalam sebuah perusahaan, seperti
Perseroan Terbatas (PT) yang secara garis besar bertanggungjawab mengatur perusahaan secara
keseluruhan. Tugas Direktur Utama Perusahaan adalah sebagai koordinator, komunikator, pengambil
keputusan, pemimpin, pengelola dan eksekutor dalam menjalankan dan memimpin perusahaan
Perseroan Terbatas (PT).

Direktur Operasi
Tugas dan wewenang Direktur Operasi adalah memimpin dan memastikan
tercapainya sasaran Perusahaan berdasarkan maksud dan tujuan, visi dan misi serta Rencana
Jangka Panjang Perusahaan dan bertanggung jawab atas jalannya Perusahaan dalam Bidang
Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol, meliputi:

a. Pengoperasian jalan tol dalam rangka memberikan pelayanan terhadap pengguna jalan tol;
b. Pengumpulan pendapatan jalan tol;
c. Pemeliharaan dan peningkatan jalan tol beserta kelengkapannya baik yang dilaksanakan
oleh
Perusahaan sendiri maupun bekerja sama dengan mitra usaha;
d. Sistem pengamanan jalan tol;
e. Pengelolaan Manajemen Risiko yang terkait dengan pengoperasian jalan tol serta
pemeliharaan dan peningkatan jalan tol beserta seluruh kelengkapannya.

Divisi Pelayanan
Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang diberi tugas untuk menyelenggarakan Program
Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil dan Pembayaran Pensiun, sangat menyadari bahwa pelayanan
merupakan tugas pokok perusahaan, sehingga pelayanan harus ditingkatkan terus menerus dan
dijadikan sebagai budaya perusahaan.

Pegawai Negeri dan Pensiunan sebagai Peserta Taspen, harus mendapat pelayanan yang
terbaik dengan layanan yang mudah, cepat, praktis, tanpa biaya/gratis serta melebihi harapannya.
Untuk mewujudkan tugas mulia tersebut manajemen sangat berharap agar setiap insan Taspen
menjadi/Role Model/ dalam melayani peserta dengan berkomunikasi, berinteraksi, menerima
pertanyaan dan memberikan jawaban kepada peserta secara baik, tulus optimal dan profesiional
sehingga terwujud pelayanan yang melebihi harapan peserta.

Dasar Pelaksanaan

Divisi Pelayanan dalam pelaksanaan tugasnya berpedoman kepada regulasi yang diterbitkan
pemerintah maupun regulasi yang diterbitkan oleh perusahaan (Taspen) yaitu sebagai berikut :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1981 Tentang Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 1989, Tentang Pemberian Pensiun kepada Pegawai
Negeri Sipil dan Pemberian Pensiun kepada janda/Duda Pegawai Negeri Sipil.

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.

4. Perjanjian Kerjasama antara Badan Kepegawaian Negera dengan PT Taspen (Persero)


Nomor:12K/KX/VII/2010 dan Nomor::JAN-62/DIR/2010 tanggal 1 Juli 2010 Tentang
Pemutakhiran database Pegawai Negeri Sipil secara berkelanjutan.

5. Keputusan Rapat kerja Nasional PT Taspen(Persero) mengamanatkan kepada Kantor Cabang


PT Taspen (Persero) agar melaksanakan Pelayanan Proaktif kepada para PNS calon penerima
pensiun dan Tabungan Hari Tua dan Pelayanan tersebut harus diberikan kepada PNS melebihi
harapannya.

6. Policy Statement Management 2012 – 2013

Berdasarkan Peraturan Direksi PT Dana Tabungan Dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero)
Nomor: PD-11/DIR/2012 tanggal 8 Agustus 2012 Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN
TANGGUNG JAWAB JABATAN PT TASPEN (PERSERO), Divisi Pelayanan membawahi 2(dua)
Manajer dan 4 (empat) Asisten Manajer yaitu :
1. Manajer Sistem dan Prosedur

* Asisten Manajer Sistem dan Prosedur Program THT


* Asisten Manajer Sistem dan Prosedur Program Pensiun

2. Manajer Peraturan Pelayanan

* Asisten Manajer Pelayanan Program THT dan Pensiun


* Asisten Manajer Pelayanan Keluhan Pelanggan

Divisi Aktuaria dan Pemasaran


Divsi Aktuaria ditetapkan berdasarkan Peraturan Direksi PT Dana Tabungan dan Asuransi
Pegawai Negeri (Persero) Nomor:PD-11/DIR/2012 tanggal 8 Agustus 2012 Tentang Struktur
Organisasi dan Tanggungjawab Jabatan PT Taspen (Persero). Taspen sebagai perusahaan yang
mengelola Dana Pensiun dan Asuransi tentunya memerlukan tenaga-tenga aktuaria yang handal guna
melakukkan berbagai perhitungan bisnis perusahaan. Pelaksanaan valuasi produk Pensiun dan THT
melalui perhitungan aktuaria meliputi

1. Perhitungan Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan (LMPMD)


2. Perhitungan Proyeksi iuran
3. Perhitungan Proyeksi klim
4. Perhitungan Proyeksi kecukupan dana
5. Perhitungan unfunded Past Service Liability
6. Perhitungan proyeksi Manfaat Pensiun
7. Pengumpulan dan pengolahan data serta perhitungan-perhitungan aktuaria.
Biaya Jasa Kini (Current Service Cost) adalah biaya pemberi kerja yang menyelenggarakan
Program Pensiun Manfaat Pasti untuk jasa yang telah diberikan oleh peserta yang masih aktif bekerja
selama suatu periode berjalan.
Biaya Jasa Lalu (Past Service Cost) adalah biaya pemberi kerja yang menyelenggarakan
Program Pensiun Manfaat Pasti untuk jasa yang telah diberikan peserta sampai dengan tanggal
penilaian aktuarial akibat adanya:
(a) pembentukan program pensiun; atau
(b) perubahan program pensiun. Kewajiban Aktuaria (Present Value of Accumulated Pension
Benefit.
Actuarial Present Value of Promised Retirement Benefit) adalah nilai sekarang pembayaran
manfaat pensiun yang akan dilakukan Dana Pensiun kepada kayawan yang masih bekerja dan yang
sudah pensiun, yang dihitung berdasarkan jasa yang telah diberikan .
Koreksi Aktuarial (Experience Adjustment) adalah koreksi atas nilai manfaat pensiun akibat
perbedaan antara asumsi aktuarial yang dipakai dengan apa yang sebenarnya terjadi. Divisi Aktuaria
dalam melaksanakan tugasnya dipimpin oleh seorang Manajer Utama dan dibantu oleh 1(satu) orang
Manajer, 4 (empat) orang Asisten Manajer dan beberapa orang Fungsional Aktuaris.

Divisi Teknologi Informasi


Teknologi Informasi dipimpin seorang Manajer Utama atau setingkat kepala Divisi. dalam
pelaksanaan tugas rutin MU Divisi Teknologi Informasi dibantu oleh 3 (tiga) orang Manajer yaitu :

1. Manajer Pemeliharaan Aplikasi


2. Manajer Pemeliharaan Jaringansi
3. Manajer Pemeliharaan Sistem operasi.

Selain didukung tenaga struktural, Divisi Teknologi juga diperkuat oleh tenaga fungsional
sepertti System Analist, Database Administrator dan System Administrator , Network Administrator
dan Para Programmer.

Sesuai dengan Surat Peraturan Direksi Nomor PD-11/DIR/2012 Divisi Teknologi Informasi
berada dibawah Direktorat Operasi. Divisi Teknologi Informasi dikepalai oleh Seorang Manajer
Utama yang bertanggung jawab terhadap :

1. Perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi sesuai kebutuhan perusahaan.


2. Perencangan Implementasi serta pemeliharaan sistem informasi perusahaan yang
terintegrasi yang mampu mendukung upaya perusahaan dalam rangka meningkatkan
kinerja.
3. Pengelolaan Data Center dan Disaster Recovery Center
4. Penyusunan Laporan unit kerja
5. Penyusunan RKA,POA, dan evaluasi SOP unit kerja
6. Pembinaan dan peningkatan mutu karyawan di lingkungan unit kerja.

Sebagai unit kerja yang bertanggung jawab terhadap penelitian dan pengembangan
perusahaan, khususnya untuk teknologi informasi, Divisi Teknologi Informasi merancang strategi,
kebijakan dan program kerja untuk menjadikan TASPEN sebagai perusahaan cyber company.

Direktur SDM

Tugas dan wewenang Direktur Sumber Daya Manusia adalah memimpin dan
memastikan tercapainya sasaran Perusahaan berdasarkan maksud dan tujuan, visi dan misi
serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan, dan bertanggung jawab atas jalannya Perusahaan
dalam bidang Pengelolaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, aktivitas bidang
umum dan hukum, meliputi:
a. Pengembangan organisasi Perusahaan dan Manajemen;
b. Pengembangan sistem dan prosedur pengelolaan sumber daya manusia;
c. Pengembangan kompetensi sumber daya manusia;
d. Pengembangan dan pemeliharaan budaya Perusahaan;
e. Pengelolaan aktivitas logistik, pengamanan aset Perusahaan dan aktivitas umum
lainnya;
f. Pengelolaan fungsi pelayanan umum;
g. Pengelolaan Manajemen Risiko yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan di bidang
pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia, bidang umum dan bidang hukum.

Divisi SDM

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu divisi di PT TASPEN (Persero) yang
kegiatan utamanya adalah menyiapkan rencana strategis Sumber Daya Manusia (SDM),
mengembangkan kompetensi dan karir,sistem kompensasi, prosedur pengelolaan serta sistem
informasi Sumber Daya Manusia yang handal.
Seiring dengan meningkatnya jumlah kepesertaan dari tahun ke tahun, Sumber Daya
Manusia (SDM) menjadi kunci bagi kinerja pengelolaan perusahaan disegala lini organisasi.
Bagi PT TASPEN (Persero), SDM merupakan aset penting bagi Perusahaan sebagai human
capital, oleh sebab itu PT TASPEN (Persero) membangun sistem pengelolaan kebijakan
SDM dengan menerapkan suatu sistem standar yang digunakan untuk menjadikan karyawan
yang berintegritas, berkualitas dan profesional di bidangnya dengan pengembangan karyawan
yang bersifat komprehensif dan terintegrasi.
Misi Divisi Sumber Daya Manusia adalah :

1. Membangun dan mengembangkan sistem pengelolaan Sumber Daya Manusia


2. Mengembangkan kompetensi dan karier Sumber Daya Manusia
3. Membangun dan membudayakan peran SDM sebagai asset dan mitra strategis
perusahaan

Divisi Umum

General Affair atau bagian umum merupakan bagian dari suatu perusahaan yang bertugas
untuk mendukung perusahaan dalam menjalankan operasionalnya dengan mengurusi segala
urusan rumah tangga perusahaan. Sekilas tugas General Affair beberapa bagian sama dengan
tugas di bagian HRD atau Personalia, maka di suatu perusahaan sering HRD atau Personalia
digabungkan menjadi satu bagian/divisi/departemen, namun banyak di perusahaan besar
mereka terpisah.

Adapun tugas dari General Affair secara inti adalah :

1. Sebagai perwakilan perusahaan untuk menjalin hubungan baik kepada pihak eksternal
seperti pihak Pemda,Pemkab,Kecamatan,Kepolisan,Muspika dan lain-lain.
2. Memenuhi semua kebutuhan operasional pada internal perusahaan,seperti penyediaan
ATK untuk karyawan, pengajuan perawatan kendaraan dan lain-lain.
3. Menjaga,mendata dan merawat seluruh asset perusahaan.
4. Pengurusan dokumen-dokumen untuk kepentingan internal perusahaan, seperti
pegurusan izin perpanjangan kerja karyawan warga negara asing di Imigrasi.

Dengan demikian General Affair merupakan bagian yang terpenting dalam suatu perusahaan,
mereka mendukung seluruh aktifitas perusahaan agar berjalan dengan baik.

Unit PKBL
Suatu program pemerintah yang merupakan partisipasi BUMN dalam usaha meningkatkan
kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba
BUMN yang diberikan dalam bentuk pemberian pinjaman modal kerja.

Tujuan:
Untuk mendorong kegiatan usaha dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan serta terciptanya pemerataan
pembangunan melalui perluasan lapangan kerja, kesempatan berusaha, dan pemberdayaan
masyarakat.
Dana untuk program kemitraan ini berasal dari :

1. Anggaran perusahaan yang diperhitungkan sebagai biaya, maksimal 2% dari laba bersih
tahun sebelumnya, dan bagi BUMN yang tidak memperoleh laba, besarannya ditetapkan
tanpa memperhatikan prosentase tertentu dari laba bersih.
2. Saldo dana Program Kemitraan sampai dengan akhir tahun, berasal dari penyisihan
sebagian laba BUMN dari tahun sebelumnya maksimal sebesar 2%.
3. Jasa administrasi pinjaman/bagi hasil, bunga deposito dan/atau jasa giro dari dana
program kemitraan setelah dikurangi beban operasional.
4. Pelimpahan dan Program Kemitraan dari BUMN lain (Jika ada).

Dana Program Bina Lingkungan bersumber dari:

1. Anggaran perusahaan yang diperhitungkan sebagai biaya, maksimal 2% dari laba bersih
tahun sebelumnya, dan bagi BUMN yang tidak memperoleh laba, besarannya ditetapkan
tanpa memperhatikan prosentase tertentu dari laba bersih.
2. Saldo dana Program Bina Lingkungan sampai dengan akhir tahun 2012, berasal dari
penyisihan sebagian laba BUMN dari tahun sebelumnya, maksimal sebesar 2%.Hasil
bunga deposito dan atau jasa giro dari dana program Bina Lingkungan.

Program Kemitraan hanya dapat disalurkan kepada:

1. Usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 (dua ratus
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000 (satu milyar rupiah).
3. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha
menengah atau usaha besar.
4. Milik Warga Negara Indonesia.
5. Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau badan
usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
6. Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 (satu) tahun serta mempunyai potensi dan
prospek usaha untuk dikembangkan.
7. Belum memenuhi persyaratan perbankan (/non bankable/).

Program Bina Lingkungan hanya dapat disalurkan untuk tujuan yang memberikan manfaat kepada
masyarakat di wilayah usaha BUMN dalam bentuk bantuan:

1. Korban bencana alam


2. Pendidikan dan atau pelatihan
3. Peningkatan kesehatan
4. Pengembangan prasarana dan sarana umum/Jembatan, Pipanisasi dsb.
5. Sarana ibadah
6. Pelestarian alam/Penghijauan
7. Sosial kemasyarakatan pengentasan kemiskinan/Membangun Desa
Direktur Keuangan
Tugas dan wewenang Direktur Keuangan adalah memimpin dan memastikan
tercapainya sasaran Perusahaan berdasarkan maksud dan tujuan, visi dan misi serta Rencana
Jangka Panjang perusahaan, dan bertanggung jawab atas jalannya Perusahaan dalam bidang
Keuangan, Teknologi dan Informasi, serta Pengelolaan Manajemen Risiko, meliputi:

a. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan;
b. Pengendalian keuangan Perusahaan;
c. Pengelolaan portfolio investasi keuangan Perusahaan;
d. Pengelolaan Teknologi Informasi Perusahaan;
e. Pengelolaan Manajemen Risiko terkait dengan kebijakan-kebijakan di bidang
keuangan;
f. Pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Divisi Anggaran dan Akuntansi

Divisi Anggaran dan Akutansi merupakan salah satu divisi yang terdapat pada PT
TASPEN (Persero) dalam lingkup Direktorat keuangan yang berfungsi sebagai unit
penunjang (supporting unit) hal hal yang berkaitan dengan pengolahan anggaran dan akutansi
PT TASPEN (Persero).

Berdasar Nomor: PD-11/DIR/2012 tanggal 8 Agustus 2012 tentang Struktur


Organisasi dan Uraian Jabatan PT Taspen (Persero) Ada tiga fungsi yang dikelola Divisi
Anggaran dan Akutansi yaitu :
1.Fungsi Anggaran,
2.Fungsi Akutansi Program THT,
3.Fungsi Akutansi Program Pensiun.

Divisi Pembendaharaan

Divisi Perbendaharaan merupakan salah satu divisi yang berada di bawah Direktorat
Keuangan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor: PD-11/DIR/2012 tanggal 8
Agustus 2012 tentang Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan PT Taspen (Persero) tentang
Struktur Organisasi dan Tanggung Jawab Jabatan PT. TASPEN (PERSERO)

Divisi Perbendaharaan mempunyai beberapa tugas pokok sebagai berikut :

 Menyimpan surat-surat berharga milik perusahaan pada bank kustodian dan kluis
perusahaan
 Melakukan penelitian dan analisis SPJP dari KCU/KC serta pengesahan rangkuman
SPJP seluruh KCU/KC ke Depkeu c.q Ditjen Perbendaharaan
 Mengendalikan dan mengelola piutang dan utang perusahaan
 Merencanakan dan menyelenggarakan semua kewajiban perpajakan perusahaan
 Melakukan fungsi verifikasi terhadap dokumen pembayaran dan penerimaan.
Wilayah kerja Divisi Perbendaharaan melayani Kantor Pusat di Jakarta dan seluruh
KCU/KC yang ditunjang dengan mitra perbankan (Bank Mandiri, BRI,BNI, BPD dan
BTPN), PT. Posindo, Pemda, Depkeu (DJPBN-KPPN Jakarta II,DJA, Biro Perencanaan dan
Keuangan), kantor Pelayanan Pajak (KPP), sertaPT. ASKES (PERSERO)

Direktur Investasi
Manajer Investasi adalah suatu pekerjaan yang biasa ditemukan pada bagian perekonomian
baik dalam bidang investasi maupun saham. Umumnya manajer investasi sesuai namanya biasanya
ditemukan pada kegiatan investasi. Baik berupa investasi reksadana, investasi saham, investasi forex,
dan lain lain. Investasi sendiri adalah kegiatan penanaman modal baik berupa uang, barang atau
sesuatu yang bernilai dengan uang. Investasi sendiri di Indonesia sudah menjadi trend terkini dari
masyarakat modern, karena dengan investasi umumnya orang bisa mendapatkan keuntungan yang
berlimpah ketika investasi yang mereka tanamkan berjalan dengan lancar. Manajer investasi sendiri
adalah tugas yang cukup berat karena tugas mereka adalah mengelola dana para nasabah.

Divisi Pengelolaan Dana Program Pensiun

 Program Pensiun

Sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor: 56 Tahun 1974 tentang Pembagian,


Penggunaan, Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Besarnya Iuran-iuran yang Dipungut dari
Pegawai Negeri Sipil, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun,  dilakukan pemotongan iuran
pensiun Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat Negara. Potongan iuran pensiun tersebut pada
awalnya ditempatkan pada Bank-bank Pemerintah yang ditentukan oleh Menteri Keuangan.
Dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor:  25 tahun 1981 sebagai tindak lanjutnya
Dana Pensiun PNS dialihkan kepada PT Taspen (Persero) berdasarkan surat Menteri
Keuangan Nomor: S-244/MK.011/1985 tanggal 21 Pebruari 1985. Pengadministrasian dan
pelaporan dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 20/PMK.01/2007
tentang Pengadiminstrasian, Pelaporan, dan Pengawasan Penitipan Dana Iuran Pensiun
Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat Negara.

Divisi Pengelolaan Dana Program Asuransi

 Program Tabungan Hari Tua (THT)

Taspen mengelola program THT yang merupakan program asuransi terdiri dari Asuransi
Dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun ditambah dengan Asuransi Kematian

Analisi Investasi
Dibentuk sebagai amanat dari Keputusan Direksi PT Dana Tabungan dan Asuransi pegawai
Negeri (Persero) Nomor : SK – 11/DIR/2008 tentang Perubahan atas keputusan Direksi Nomor: SK –
09/ Dir/2007 tentang Struktur Organisasi dan Tanggung Jawab Jabatan PT Taspen (Persero).

Adapun Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Analisis Investasi :


1. Perumusan kebijakan Analisa Investasi

2. Perencanaan, pengelolaan dan pengendalian terhadap seluruh kegiatan Analisa Investasi

3. Pengelompokan fungsional Analisis Investasi berdasarkan sepsisalisasi bidang atau


instrumen Investasi.

Sekretariat Perusahaan
Sekretariat Perusahaan (SEKPER) adalah unit kerja yang menyelenggarakan fungsi
kesekretariatan perusahaan, kehumasan serta pengamanan dan pemeliharaan arsip dan
dokumen. Sekper ditetapkan sebagai salah satu dari tiga belas unit kerja PT TASPEN
(PERSERO) berdasar Nomor: KD-17/DIR/UP.6/2014 tanggal 31 Oktober 2014 tentang
Struktur Organisasi dan Tanggung Jawab Jabatan PT TASPEN (PERSERO). Selanjutnya
ditetapkan kembali dengan Keputusan Direksi Nomor: SK-38/DIR/1999 tanggal 21
September 1999 tentang Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan PT TASPEN (PERSERO)
Berdasarkan keputusan Direksi tersebut Sekper ditempatkan di bawah Direktorat Utama.
Selain berfungsi kesekretariatan, Sekper juga menjalankan fungsi sebagai penyelenggara
protokoler perusahaan.

Sekretaris Perusahaan merupakan corong perusahaan ,sehingga dituntut memiliki


kinerja yang dinamis baik di internal maupun eksternal.Berkaitan dengan pihak eksternal
dimana sekper sebagai wakil dari Direksi Perusahaan harus memberikan informasi secara
transparan namun
tetap memperhatikan etika-etika dan pedoman perusahaan yang berlaku, sehingga informasi
tersebut tidak keluar dari koridor regulasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Seorang Sekretaris Perusahaan harus mumpuni dalam bidang yang berkaitan dengan
permasalahan hukum, tatakelola perusahaan, dan harus memiliki jiwa entertaiment yang baik,
karena banyak event-event yang berkaitan dengan peningkatan citra perusahaan. Sekretaris
Perusahaan harus selalu menjaga pencitraan perusahaan yang baik dan transparan.

Dalam pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan didukung oleh 2 (dua) orang manajer yaitu
Manajer Humas, dan Manajer Sekretariat.

Divisi Perencanaan & Pengembangan Bisnis


Divisi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis merupakan divisi dibawah Direktorat
Utama, sesuai Peraturan Direksi Nomor : PD-11/DIR/2012 tanggal 08 Agustus 2012 Divisi
Rembang Bisnis mempunyai fungsi melakukan perencanaan strategis perusahaan
(pengembangan usaha) dalam jangka panjang dan pendek berdasarkan visi, misi, paradigma
dan sasaran serta kebijakan strategis yang telah ditetapkan. Divisi Renbang Bisnis juga
melakukan pengembangan konsep bisnis yang sesuai dengan perusahaan, melakukan kajian
pengembangan produk-produk baru asuransi sosial (Pensiun, THT dan Program
Kesejahteraan PNS lainnya) termasuk study kelayakannya.

Sebagai pemenuhan atas ketentua yang terdapat pada Undang-Undang Nomor:40


Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Pasal 11 ayat 2b Anggaran Dasar PT Taspen
(Persero), keputusan Pemegang Saham PT Taspen (Persero) Nomor
:KEP-211/M-PBUMN/199 Pasal 7 ayat 1, dan Peraturan Pemerintah (PP) Republik
Indonesia Nomor:64 Tahun 2001 Tentang Pengalihan Kedudukan, Tugas dan Kewenangan
Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan(PERSERO), Perusahaan Umum (PERUM),
dan Perusahaan Jawatan (PERJAN) kepada Menteri Negara Bdang Usaha Milik Negara,
Divisi Renbang&Bisnis ditugaskan perusahaan untuk membuat Laporan Manajemen
Konsolidasiian dan Laporan Manajemen Program Pensiun. Div. Renbang Bisnis melakukan
kajian terhadap posisi kegiatan usaha PT.Taspen pada masa sekarang dan dimasa yang akan
datang, serta melakukan monitoring Resiko Koorporasi melalui unit Manajemen Resiko.
Divisi Renbang Bisnis juga melakukan penerbitan Laporan Manajemen,Laporan Statistik,
Annual Report dan Company Profile, disamping melakukan perumusan kebijakan dan SOP
untuk pengendalian resiko bisnis.

Satuan Pengawasan Intern

Selama tahun 2011, Satuan Pengawas Internal (SPI) telah melaksanakan aktivitas
audit atas seluruh area-area audit yang diperkirakan signifikan dan berpotensi menggangu
pencapaian tujuan perusahaan. Peran SPI sebagai katalisator tumbuhnya kesadaran
manajemen akan pentingnya manajemen risiko telah mampu diimplementasikan secara baik
terkait dengan peran Audit Internal sebagai Strategic Business Partner (SBP) bagi manajemen
lini PT TASPEN (Persero). SPI telah melaksanakan tugas penilaian atas kecukupan dan
efektivitas pengendalian intern serta penilaian atas kualitas kinerja unit line of management;
melakukan evaluasi atas kecukupan dan efektivitas proses manajemen risiko serta praktek
Good Corporate Governance atas seluruh aspek dan unsur kegiatan perusahaan; dan
melaporkan seluruh temuan auditnya sesuai ketentuan yang berlaku baik secara triwulan
maupun semester.
I. Dasar Hukum

Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, TASPEN sebagai BUMN


wajib membentuk Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang dipimpin oleh seorang Kepala SPI
dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Keputusan Direksi Nomor: SK-38/DIR/1999
tanggal 21 September 1999 tentang Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan PT TASPEN
(PERSERO), berada dibawah Direktur Utama, disamping Sekretaris Perusahaan dan
PUSTEKSI Keputusan Direksi Nomor: SK-39/DIR/1999 tanggal 21 September 1999 tentang
Jabatan Fungsional PT TASPEN (Persero)

II. Visi, Misi dan Paradigma SPI


1. Visi :
Menjadi mitra strategis yang profesional bagi manajemen.
2. Misi :
Sebagai aparat pengawasan fungsional, selalu meningkatkan kompentensi sehingga
menjadi auditor internal yang profesional. Mendorong pencapaian tujuan perusahaan
dengan melakukan evaluasi yang sistimatis untuk meningkatkan efektifitas mengendalian
internal, pengelolaan risiko dan proses GCG.
Mendorong pelaksanaan Control Self Assesment (CSA) pada tiap unit kerja dalam
mengindentifikasi risiko dan pengembangkan sistim pengendalian internal.
3. Paradigma SPI :
SPI sebagai katalisator, konsultan dan mitra kerja dalam peningkatan kinerja perusahaan.
Pengawasan diarahkan pada peningkatan sistim pengendalian internal, pemberdayaan
prinsip CSA dan GCG.Peningkatan audit kepatuhan pada seluruh fungsi untuk
membudayakan
pelaksanakan GCS.Penekanan Audit berbasis risiko (Risk Based Audit).

KCU/KC

-Kantor Cabang Utama (KCU) Bandung

Kantor Cabang Utama (KCU) Bandung berkedudukan di Jl. PH.H Mustofa no.78
Bandung, 40124 Tlp. (022) 7206545 Fax (022) 7206482 atau call center 500919. Cakupan
wilayah kerja KCU Bandung meliputi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota
Bandung,Pemerintah Kabupaten Bandung, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat,Pemerintah
Kota Cimahi, Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Pemerintah Kabupaten Subang dan
Pemerintah Kabupaten Sumedang.

Kantor Cabang Utama Bandung juga membawahi Kantor Cabang TASPEN yang berada di
wilayah Jawa Barat, yaitu:

* Kantor Cabang Bogor


* Kantor Cabang Depok
* Kantor Cabang Bekasi
* Kantor Cabang Cirebon
* Kantor Cabang Tasikmalaya

Produk yang dikelola oleh KCU Bandung adalah Program Pembayaran Pensiun dan
Program Tabungan Hari Tua (THT) untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) termasuk di dalamnya
Asuransi Kematian, sedangkan jenis layanan kepada peserta TASPEN diantaranya:

1. Layanan Klim 1 Jam : Bagi peserta yang mengajukan klim secara langsung ke
Kantor TASPEN, setelah berkas permohonan dinyatakan lengkap dan memenuhi
syarat wajib diselesaikan dalam tempo 1 jam sampai dengan pembayaran; apabila
lebih dari 1 jam maka peserta berhak mendapatkan souvenir;

2. Layanan Mobil Taspen : Jenis layanan dengan menggunakan mobil dengan


jadwal kedatangan yang telah ditentukan dimasing-masing Kabupaten/Kota untuk
melayani permohonan klim dan non klim;

3. Mitra Layanan Taspen : Permohonan klim dan non klim diajukan melalui Mitra
Bayar Taspen Perbankan/Pos;

4. Layanan Klim Otomatis : Permohonan pembayaran klim diajukan bersamaan


saat peserta mengisi Daftar Perorangan Calon Pensiun (DPCP)

-Kantor Cabang (KC) BOGOR


PT TASPEN (PERSERO) Kantor Cabang Bogor didirikan pada tahun 1991 dibangun
diatas lahan seluas 2.647 m2, dan diresmikan tanggal 24-12-1992 oleh Menteri Muda
Keuangan RI Bapak Nasrudin Sumintapura beralamat di Jl. Raya Pajajaran Telp. (0251)
8316177, Fax. 0251-8316433 PO BOX 383/Boo. Sejak Tahun 1998 Kantor Cabang Bogor
mendapat anugrah Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. *
PT. TASPEN (PERSERO) Kantor Cabang Bogor melayani Peserta :

1. Pegawai Negeri Sipil (PNS/ASN) Aktif dan Pensiunan PNS/ASN;

2. Pejabat Negara dan Pensiun Pejabat Negara;

3. Tunjangan Veteran.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.taspen.com/

You might also like