You are on page 1of 10

Jurnal Hexagro Vol. 3 No.

2, Agustus 2019: 1-10 ISSN: 2459-2691

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BUAH SEMANGKA DI


GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) TANI MAKMUR DI
DESA CABEAN KECAMATAN DEMAK KABUPATEN DEMAK

Ali Mahmud Musthofa1, Bambang Mulyatno S2, Mukson3

1Mahasiswa Program Studi S1 Agribisnis Fakultas Peternakan dan


Pertanian Universitas Diponegoro
2,3Dosen Program Studi S1 Agribisnis Fakultas Peternakan dan Pertanian

Universitas Diponegoro
Email: Alimahmudm06@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pemasaran yang efektif dengan
mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal pada pemasaran buah semangka di
Gapoktan Tani Makmur Desa Cabean, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak. Analisis
data pada penelitian ini menggunakan Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE, Analisis
SWOT dan Matriks QSP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 7 strategi alternatif
yang bisa diterapkan Gapoktan dalam memperbaiki sistem pemasaran buah semangka.
Berdasarkan hasil Matriks QSP diperoleh prioritas strategi sebagai berikut: Menjalin
kerjasama dengan perusahaan terkait pemasaran dan produksi, pembentukan koperasi
dan Bidang Pemasaran Gapoktan, mempertahankan dan meningkatkan produk
Gapoktan, melakukan segmentasi produk, melakukan kerjasama dengan pemerintah,
membentuk forum diskusi antar Gapoktan dan pemilihan waktu dalam penjualan.

Kata kunci: gapoktan, semangka, strategi pemasaran

ABSTRACT

This research aims to formulate an effective marketing strategy by identifying internal


and external factors in marketing watermelon fruit at Gapoktan Tani Makmur, Cabean
Village, Demak District, Demak Regency. Data analysis uses IFE Matrix, EFE Matrix, IE
Matrix, SWOT Analysis and QSP Matrix. The results of the research show that there are 7
alternative strategies that can be applied by Gapoktan in improving the watermelon fruit
marketing system. Based on the results of the QSP Matrix, the following priority
strategies are obtained: Establishing cooperation with companies related to marketing
and production, the formation of cooperatives and the Gapoktan Marketing Agency,
maintain and improve the products Gapoktan, segmentation of products, cooperating
with the government, create a forum for discussion among Gapoktan and timing in sales.

Keywords: Gapoktan, marketing strategy, watermelon.

PENDAHULUAN banyaknya populasi penduduk akan


menambah jumlah permintaan yang
Penanaman buah semangka di harus dipenuhi. Produktifitas buah
Indonesia sudah tersebar luas, akan semangka ini masih belum bisa
tetapi biaya produksi yang begitu besar memenuhi kebutuhan konsumen yang
membuat beberapa petani memilih untuk terus meningkat. Tanaman yang
tidak menanamnya, hal ini merupakan dibudidayakan di Kabupaten Demak
salah satu penyebab kurangnya produksi sangat beragam, salah satunya tanaman
semangka di suatu negara. Semakin semangka. Produksi semangka di

Analisis Strategi Pemasaran... 1 Ali Mahmud Musthofa, Bambang


Mulyatno S, Mukson
Jurnal Hexagro Vol. 3 No.2, Agustus 2019: 1-10 ISSN: 2459-2691

Kabupaten Demak rata-rata memiliki mencerminkan antara keduanya


kualitas yang cukup bagus. Berdasarkan (Mumpuni, 2013). Perumusan strategi
data Badan Pusat Statistik Kabupaten tersebut merupakan metode yang tepat,
Demak (2018) produksi semangka karena dapat mengembangkan potensi
Kabupaten Demak pada tahun 2015 keunggulan Gapoktan dan
sebesar 158.699 kuintal, pada tahun 2016 memanfaatkan peluang untuk menutupi
produksi semangka turun drastis kelemahan. Tujuan dari penelitian ini
menjadi 79.979 kuintal dan pada tahun adalah untuk merumuskan strategi
2017 produksi naik menjadi 99.268 pemasaran buah semangka yang tepat di
kuintal. Gapoktan dan memprioritaskan strategi-
Selama 2 tahun terakhir strategi pemasaran buah semangka yang
Kabupaten Demak menyumbang 13% - tepat di Gapoktan Tani Makmur Desa
14% dari total produksi semangka di Cabean, Kecamatan Demak, Kabupaten
Jawa Tengah. Harga semangka pada Demak.
pasaran dalam negeri relatif naik turun,
faktor yang menjadi penyebabnya adalah METODE PENELITIAN
banyaknya hasil buah yang panen secara
bersamaan. Harga semangka yang Penelitian dilaksanakan pada
dipanen pada sebelum semangka lain bulan Desember 2018 – Februari 2019
dipanen akan melambung sangat tinggi. yang berlokasi di Gapoktan Tani
Banyak kelompok tani maupun Makmur Desa Cabean Kecamatan Demak
Gapoktan di Kabupaten Demak yang Kabupaten Demak. Metode yang
belum mengetahui tentang pentingnya digunakan dalam penentuan lokasi
penerapan strategi pemasaran yang adalah metode purposive. Lokasi dipilih
tepat. Mereka hanya mementingkan dengan kriteria yaitu merupakan
kualitas dan kuantitas hasil produksi, kelompok tani atau Gapoktan ternama,
tanpa memikirkan bagaimana cara membudidayakan semangka, memiliki
penjualan yang baik, kasus seperti ini masalah dalam pemasaran. Populasi
juga dialami oleh Gabungan Kelompok pada penelitian ini yaitu petani Gapoktan
Tani Makmur di Desa Cabean. yang membudidayakan tanaman
Strategi pemasaran buah semangka yang berjumlah 20 petani,
semangka yang diterapkan pada sedangkan untuk responden eksternal
Gapoktan Tani Makmur masih kurang berjumlah 20 orang. Penentuan
baik. Gapoktan belum dapat memberi responden internal menggunakan
pasar bagi anggotanya, sehingga petani Metode Snowball Sampling. Penentuan
diminta mencari pasar sendiri. Harga responden eksternal dengan Metode
semangka Gapoktan masih rendah Purposive Sampling. Responden eksternal
karena kekuatan tawar rendah, selain itu dianggap mampu memberikan
pemasaran tersebut masih mengandalkan keterangan terkait pemasaran buah
pihak luar dalam distribusi. Diwaktu semangka di Gapoktan seperti
mendatang Gapoktan diharapkan bisa konsumen, pedagang eceran, distributor
menggarap pasar sendiri agar lebih baik, semangka Gapoktan Makmur, Dinas
oleh karena itu Gapoktan Makmur harus pertanian. Pengumpulan data dilakukan
menerapkan strategi yang baik dalam dengan cara observasi, wawancara,
pemasarannya agar keuntungan petani kuesioner dan studi pustaka. Data primer
semangka meningkat. Penerapan diperoleh dari hasil observasi, kuisioner
stratregi pemasaran menggunakan dan wawancara dengan responden. Data
analisis SWOT dengan sekunder diperoleh dari literature, buku,
mempertimbangkan nilai positif dan jurnal dan referensi lain yang
negatif dari sudut pandang internal berhubungan dengan penelitian.
maupun eksternal dari Gapoktan Analisis Data
tersebut. Analisis SWOT merupakan a. Uji Kelayakan Instrumen
identifikasi faktor eksternal dan internal Uji Kelayakan Instrumen terdiri
untuk membentuk strategi yang dari uji validitas dan uji reliabilitas.

Analisis Strategi Pemasaran... 2 Ali Mahmud Musthofa, Bambang


Mulyatno S, Mukson
Jurnal Hexagro Vol. 3 No.2, Agustus 2019: 1-10 ISSN: 2459-2691

Menurut Ghozali (2016) uji kelayakan 3. Menghitung rating pada


instrumen digunakan untuk mengetahui kolom ketiga untuk tiap
apakah kuesioner yang akan digunakan faktor dengan memberikan
valid dan reliabel atau tidak. Data skala mulai dari 4
dikatakan valid jika uji validitas (outstanding) sampai dengan 1
menghasilkan r hitung > r tabel (poor), berdasarkan pengaruh
(Nivisiannoor, 2009). Instrumen dengan faktor tersebut. Variabel yang
pilihan jawaban lebih dari dua, dikatakan bersifat positif (semua
reliabel apabila koefisien reliabilitas Alfa variabel yang masuk kategori
Cronbach di antara 0,70- 0,90 (Yusup, kekuatan dan peluang) diberi
2018). nilai mulai dari 1 sampai
b. Analisis Matriks IFE dan EFE. dengan 4 (sangat baik).
Berikut langkah – langkah Pemberian rating kelemahan
pembuatan Matriks IFE dan dan ancaman adalah
EFE menurut Rangkuti (2004): kebalikannya, yaitu jika
1. Menentukan faktor–faktor sangat besar diberi rating 1
internal (kekuatan dan dan jika kelemahannya kecil
kelemahan) dan faktor ratingnya 4.
eksternal (peluang dan 4. Mengkalikan bobot dengan
ancaman) yang ditempatkan rating untuk memperoleh
pada kolom pertama. faktor pembobotan, hasilnya
2. Memberi bobot tiap faktor berupa skor pembobotan.
tersebut pada kolom kedua 5. Menjumlahkan skor
dengan skala mulai dari 0,0 pembobotan untuk
(tidak penting), sampai memperoleh total skor
dengan 1,0 (sangat penting), pembobotan pada kolom
berdasarkan pengaruh faktor empat.
– faktor tersebut terhadap
posisi pemasaran Gapoktan. c. Matriks Internal-Eksternal
Penentuan nilai bobot Matriks IE didasarkan pada 2
diperoleh dengan sumbu kunci, yaitu total nilai IFE
menggunakan skala Likert. (Internal Factor Evaluation) pada sumbu
Nilai bobot 5 diberikan X dan total nilai EFE (External Factor
terhadap intensitas tertinggi Evaluation) pada sumbu Y. Sumbu X
dan nilai bobot 1 diberikan merupakan total nilai IFE yang diberi
terhadap intensitas terendah bobot dari 1,0 - 1,99 menunjukkan posisi
(Kurniawan dan Novi, 2017). internal yang lemah, nilai 2,0 - 2,99
Penentuan nilai bobot setiap dianggap sedang dan nilai 3,0 - 4,0
variabel diperoleh dengan dikatakan kuat. Sumbu Y merupakan
menentukan nilai setiap total nilai EFE yang diberi bobot dari 1,0 -
variabel terhadap jumlah nilai 1,99 menunjukkan posisi internal yang
keseluruhan dengan lemah, nilai 2,0 - 2,99 dianggap sedang
menggunakan rumus berikut: dan nilai 3,0 – 4,0 dikatakan tinggi
(David, 2004).
𝑋𝑖
𝑎𝑖 = 𝑛
∑𝑖=1 𝑋𝑖 d. Matriks SWOT
Matriks SWOT adalah sebuah
Keterangan: alat pencocokan yang penting yang
ai = bobot variabel ke-i membantu para manajer untuk
Xi = nilai variabel ke-i mengembangkan empat jenis strategi:
I = bobot variable ke-1,ke-2 strategi SO (kekuatan- peluang), strategi
dst. WO (kelemahan- peluang), strategi ST
n = jumlah nilai bobot. (kekuatan -ancaman), dan strategi WT
(Rochmani, 2006) (kelemahan-ancaman) (Rangkuti, 2005).

Analisis Strategi Pemasaran... 3 Ali Mahmud Musthofa, Bambang


Mulyatno S, Mukson
Jurnal Hexagro Vol. 3 No.2, Agustus 2019: 1-10 ISSN: 2459-2691

keberhasilan kunci
e. Matriks Perencanaan Strategi internal atau eksternal
Kuantitatif (Quantitative Strategic yang terdekat. Semakin
Planning Matrix) tinggi total AS, semakin
Matriks QSP akan menilai menarik strategi tersebut.
strategi – strategi yang telah 6. Hitung Penjumlahan
dirumuskan pada analisis Total Nilai Daya Tarik
sebelumnya, sehingga kita tahu (STAS). Nilai STAS akan
strategi yang nantinya akan menjadi menunjukkan strategi
prioritas yang akan dijalankan. mana yang paling cocok
Menurut Chatarine (2012) berikut dengan
beberapa langkah dalam perumusan mempertimbangkan
QSPM : semua faktor internal dan
1. Tulis daftar faktor eksternal.
internal (kekuatan dan
kelemahan) dan faktor HASIL DAN PEMBAHASAN
eksternal (peluang dan
ancaman). Sejarah dan Perkembangan Gapoktan
2. Beri bobot untuk masing- Tani Makmur
masing faktor internal Desa Cabean memiliki 3
(kekuatan dan kelompok tani yaitu kelompok tani
kelemahan) dan eksternal Ceplok Prirng, Kelompok tani Akasia
(peluang dan ancaman), dan kelompok tani Waringin. Ketiga
bobot diambil dari kelompok tani inilah yang akan
matriks EFE dan IFE. memprakarsai cikal bakal berdirinya
3. Evaluasi matriks tahap Gapoktan Tani Makmur di Desa Cabean.
pencocokan dan Gapoktan ini berdiri tahun 2006, sebelum
identifikasi strategi yang Gapoktan Tani Makmur berdiri, ada
dirumuskan. beberapa masalah yang dihadapi petani
4. Tentukan Nilai Daya di Desa Cabean salah satunya masalah
Tarik (Attractiveness Scores irigasi. Masalah irigasi merupakan
– AS) yaitu angka yang masalah bersama, untuk itu ketiga
mengidentifikasikan daya kelompok tani di desa ini sepakat
tarik relatif dari masing- bekerjasama untuk mengatasi masalah
masing strategi dalam sel irigasi di Desa Cabean. Setelah masalah
alternatif tertentu. Nilai irigasi terselesaikan, Pemerintah Desa
untuk AS adalah 1 = tidak Cabean mengemukakan gagasan untuk
menarik, 2 = agak membentuk Gabungan Kelompok Tani
menarik, 3 = cukup (Gapoktan) dengan nama Tani Makmur
menarik, dan 4 = sangat yang terdiri dari 3 kelompok tani yaitu
menarik. Akasia, Ceplok Piring dan Waringin.
5. Hitunglah Total Nilai Setelah Gapoktan Tani Makmur berdiri,
Daya Tarik (Total sektor pertanian di Desa Cabean semakin
Attractiveness Score – TAS) maju, hal ini dibuktikan prestasi –
yang didapat dari prestasi yang diraih Gapoktan baik
perkalian bobot dengan tingkat kabupaten sampai provinsi.
Nilai Daya Tarik (AS). Tahun 2012 Gapoktan ini mendapatkan
Total AS juara I tingkat provinsi dalam lomba
mengindikasikan daya pertanian katagori perkumpulan petani
tarik relatif dari masing- pemakai air tingkat Jawa Tengah.
masing strategi dengan Prestasi lainnya yang diukir Gapoktan ini
hanya bukan hanya itu, pada tahun 2016
mempertimbangkan Gapoktan Tani Makmur ditetapkan
pengaruh faktor sebagai Gapoktan paling barprestasi se-

Analisis Strategi Pemasaran... 4 Ali Mahmud Musthofa, Bambang


Mulyatno S, Mukson
Jurnal Hexagro Vol. 3 No.2, Agustus 2019: 1-10 ISSN: 2459-2691

Kabupaten Demak. Gapoktan ini oleh Gapoktan ini mengikuti harga


memiliki jumlah anggota kurang lebih pasaran. Rata-rata harga semangka
150 orang yang terdiri dari 3 kelompok Gapoktan pada tahun 2016 sebesar Rp
tani, 59 orang berasal dari Kelompok 2.500, kemudian pada tahun 2017 turun
Tani Waringin, 45 orang berasal dari menjadi 2.400 dan turun lagi pada tahun
Kelompok Tani Akasia dan 46 orang 2018 menjadi 2.200. Biasanya semangka
berasal dari Kelompok Tani Ceplok yang dipanen lebih dulu memiliki nilai
Piring. Visi dari Gapoktan ini adalah jual yang tinggi, dikarenakan saat itu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat supply semangka sedikit sedangkan
petani di Desa Cabean menuju permintaan pasar tinggi.
kedewasaan dan kesadaran. Misi c. Tempat
Gapoktan adalah melaksanakan Gapoktan Tani Makmur berada
AD/ART organisasi secara konsisten, di Kabupaten Demak, hal ini cukup baik
demokratis dan transparan. karena berada di area jalur pantura.
Meningkatkan produktivitas pertanian Kabupaten Demak merupakan dareah
untuk kesejahteraan masayarakat dan strategis yang banyak dilewati
menyadarkan petani tentang arti penting kendaraan. Kebanyakan jalur distribusi
pengairan. yang dilakukan petani Gapoktan masih
melalui 1 sampai 2 distributor. Selisih
Analisis Lingkungan Internal harga yang diberikan petani terhadap
Analisis lingkungan internal tengkulak, pedagang dan konsumen
pada Gapoktan Tani Makmur dilakukan tidak terlalu tinggi yaitu sekitar 100 – 200
dengan pendekatan analisis bauran rupiah / Kg. Berdasarkan hasil penelitian
pemasaran. Menurut Pertiwi, et al (2016) sekitar 85 % jalur distribusi produk buah
faktor eksternal yaitu faktor diluar semangka dari Gapoktan Tani Makmur
jangkauan perusahaan yang terdiri dari yaitu dari petani dijual kepada tengkulak
pesaing, teknologi, peraturani kemudian dijual lagi kepada pedagang
pemerintah, keadaan perekonomian, dan baru kemudian diterima oleh konsumen.
lingkungani sosial budaya, sedangkan Sekitar 12% semangka Gapoktan yang
faktor internal yaitu variabel-variabel dijual kepada pedagang dan sekitar 3 %
yang terdapat dalam bauran pemasaran. buah semangka Gapoktan yang langsung
a. Produk dijual kepada konsumen.
Semangka yang diproduksi oleh d. Promosi
Gapoktan Tani Makmur memiliki rata – Gapoktan Tani Makmur
rata kualitas lebih baik. Mayoritas jenis mengandalkan promosi dari mulut ke
semangka yang dibudidayakan di mulut, promosi dengan cara ini dipilih
Gapoktan ini adalah jenis Bali Flower. karena lebih mudah, hemat dan lebih
Semangka jenis ini memiliki kulit hijau mendapatkan kepercayaan konsuman
muda dengan daging buah berwarna baru, selain itu Gapoktan Tani Makmur
merah tua, rasa dari buah semangka ini juga menggunankan Whats App (WA)
manis dan segar. Hal ini sesuai dengan sebagai sarana promosi online produk
keputusan Menteri Pertanian yang mereka. Kelemahan promosi ini adalah
menyatakan bahwa semangka hibrida kurang cepat dalam menyebarkan
Bali Flower merupakan varietas informasi kepada masyarakat dan
semangka unggulan yang memiliki jangkauan yang dicapai kerang luas.
warna kulit buah hijau terang, warna
daging buah merah, rasa manis dan Analisis Lingkungan Eksternal
renyah. Semangka Bali Flower memiliki a. Ekonomi dan Sosial Budaya
bentuk buah bulat dan besar, bobot Mayoritas masyarakat saat ini
semangka ini bisa mencapai 7 – 8 kg. memiliki ekonomi yang cukup bahkan
b. Harga lebih, jika hanya untuk mengkonsumsi
Harga buah semangka yang semangka, hal inilah yang akan menjadi
dipatok oleh Gapoktan ini sekitar 2000 – peluang yang harus dikembangkan oleh
3000 rupiah / Kg. Harga yang ditetapkan Gapoktan. Berdasarkan hasil wawancara,

Analisis Strategi Pemasaran... 5 Ali Mahmud Musthofa, Bambang


Mulyatno S, Mukson
Jurnal Hexagro Vol. 3 No.2, Agustus 2019: 1-10 ISSN: 2459-2691

mayoritas responden suka hitung > r tabel. Setelah dilakukan uji


mengkonsumsi buah – buahan. Buah reliabilitas didapatkan nilai Alfa Cronbach
semangka memiliki rasa yang manis sebesar 0,739. Nilai ini menunjukkan
dengan kandungan air sangat banyak, bahwa kuesioner yang digunakan dalam
biasanya buah ini dijadikan makanan penelitian ini sudah reliabel.
pencuci mulut dan pengganti air untuk
melepas dahaga. Analisis Matriks IFE dan EFE
b. Lingkungan dan Geografis Analisis matriks IFE dan EFE
Semangka merupakan tanaman merupakan hasil dari identifikasi faktor
yang tumbuh pada dataran rendah. Hal internal dan faktor eksternal yang
ini sesuai dengan pendapat Wijayanto et berpengaruh terhadap penentuan strategi
al. (2012) yang menyatakan bahwa pemasaran buah semangka di Gapoktan
tanaman semangka dibudidayakan Tani Makmur. Jumlah responden yang
secara luas oleh masyarakat terutama di mengisi kuisioner adalah 40 orang.
dataran rendah, sehingga memberi Penilaian bobot faktor dilakukan dengan
banyak keuntungan kepada petani dan cara membagi nilai rata-rata bobot faktor
pengusaha semangka. Desa Cabean tersebut dengan total nilai rata – rata
termasuk dalam katagori dataran rendah, semua faktor dari 40 responden, begitu
disamping itu desa ini memiliki juga dalam menentukan nilai rating
lingkungan yang mendukung untuk dilakukan dengan mencari rata-rata nilai
budidaya semangka. Desa ini memiliki rating dari 40 responden . Penentuan
konsisi iklim yang panas, akan tetapi skor dilakukan dengan mengalikan nilai
ketersediaan air dalam sistem bobot dengan nilai rating. Berdasarkan
pertaniannya sangat terjaga, kondisi analisi Matriks IFE didapatkan hasil
seperti inilah membuat hasil produksi sebagai berikut.
semangka berkualitas.
c. Pemerintah Tabel 1. Analisis Matriks IFE Gapoktan
Bantuan yang diberikan Tani Makmur
pemerintah biasanya berupa subsidi Faktor Nilai
pupuk yaitu pupuk Urea, Ponzka, ZA Internal
dan TSP sebesar 60% yang diberikan Kekuatan Bobo Rating Skor
pada tiap masa tanam, disamping itu t
pemerintah juga memberikan sarana A. Produk
0.11 3.70 0.40
produksi pertanian dan penyuluhan- berkualitas
penyuluhan. Tahun 2013 Gapoktan B. Lokasi
mendapat bantuan alat mesin Gapoktan 0.09 3.40 0.32
pertanian berupa 1 kombin, 2 traktor Strategis
dan 2 mesin pompa. Bantuan dari C. Ketepatan
pemerintah tidak diberikan secara waktu 0.10 2.30 0.24
rutin, pemerintah akan memberikan panen
bantuan jika Gapoktan sedang dalam D. SDM
masalah atau bisa melalui proposal. budidaya 0.11 3.72 0.40
petani baik
Uji Kelayakan Instrumen E. Harga
Uji kelayakan instrumen terdiri yang 0.10 2.62 0.27
dari uji validitas dan uji reliabilitas. kompetitif
Berdasarkan hasil uji validitas diketahui Nilai Kekuatan 1.63
bahwa kuesioner yang digunakan adalah Kekuatan Bobo Rating Skor
valid, hal ini dilihat dari hasilnya yang t
menunjukkan bahwa semua nilai r F. Distribusi
hitung > r tabel (0, 312). Hal ini sesuai kurang 0.09 1.37 0.12
dengan pendapat Nivisiannoor (2009) efisien
yang menyatakan bahwa data dikatakan G. Pemasaran 0.10 1.85 0.18
valid jika uji validitas menghasilkan r

Analisis Strategi Pemasaran... 6 Ali Mahmud Musthofa, Bambang


Mulyatno S, Mukson
Jurnal Hexagro Vol. 3 No.2, Agustus 2019: 1-10 ISSN: 2459-2691

Bersifat ekonomi
Individu yang baik
H. Kurangnya Nilai Peluang 1.61
0.09 1.45 0.13
Promosi Ancaman Bobo Rating Skor
I. Biaya t
Produksi 0.10 1.90 0.19 F. Hama dan
Tinggi Penyakit 0.12 1.47 0.17
J. Modal tanaman
Petani 0.10 1.50 0.15 G. Pesaing
rendah dalam 0.11 1.45 0.17
Nilai Kelemahan 0.79 usaha
Total nilai kekuatan dan H. Kekuatan
2.42 tawar
kelemahan 0.11 1.97 0.21
tengkulak
Berdasarkan Tabel 1 diketahui tinggi
bahwa kualitas produk yang bermutu I. Masyaraka
menjadi kekuatan utama Gapoktan t sulit
dengan skor 0.400199 dan dinomor untuk 0.11 1.67 0.18
kedua yaitu SDM petani yang baik maju dan
dengan skor 0.39796. Faktor utama yang cepat puas
menjadi kelemahan Gapoktan Tani Nilai Ancaman 0.74
Makmur adalah distribusi kurang efisien Total nilai peluang dan
2.39
dengan skor 0.12318 dan kurangnya ancaman
promosi dengan skor 0.13278. Tabel
diatas juga menunjukkan bahwa Bardasarkan Tabel 2 diatas,
kekuatan Gapoktan Tani Makmur lebih diketahui bahwa faktor yang menjadi
besar dari pada kekurangannya, ini peluang terbesar dalam keberhasilan
berarti Gapoktan memiliki potensi yang pemasaran buah semangka di Gapoktan
cukup untuk menutupi kelemahannya. Tani Makmur yaitu permintaan pasar
yang tinggi dengan nilai skor 0,435115
Tabel 2. Analisis Matriks EFE Gapoktan dan disusul oleh faktor perkembangan
Tani Makmur IPTEK dengan skor 0,37374. Ancaman
Faktor Nilai terbesar dalam pemasaran buah
Eksternal semangka Gapoktan yaitu adanya
Peluang Bobo Rating Skor pesaing dengan skor 0,16603 dan hama
t atau penyakit tanaman dengan skor
A. Permintaa 0,17115. Total nilai peluang yang dimiliki
n pasar 0.12 3.75 0.43 Gapoktan Tani Makmur ini dalam
tinggi keberhasilan pemasaran buah semangka
B. Perkemban mencapai 1,6, sedangkan total nilai
0.10 3.60 0.37 ancamannya yaitu 0,7. Total nilai peluang
gan IPTEK
C. Kebijakan Gapoktan lebih besar dari pada nilai
pemerintah ancamannya, kondisi ini sangat
yang 0.11 1.92 0.21 menguntungkan bagi Gapoktan karena
mendukun nilai tersebut menunjukkan bahwa
g Gapoktan dapat meminimalisir atau
D. Iklim dan menghindari ancaman dengan
Cuaca memaksimalkan peluang yang dimiliki
yang 0.12 2.82 0.33 Gapoktan.
mendukun
g Analisi Matriks IE (Internal-Eksternal)
E. Pertumbuh Matriks IE diperoleh dari hasil
0.11 2.52 0.27 penggabungan matriks IFE dan EFE.
an

Analisis Strategi Pemasaran... 7 Ali Mahmud Musthofa, Bambang


Mulyatno S, Mukson
Jurnal Hexagro Vol. 3 No.2, Agustus 2019: 1-10 ISSN: 2459-2691

Nilai total skor dari matriks IFE sebesar menjangkau pasar-pasar yang belum
2.415357 yang diperoleh dari disentuh oleh pesaing-pesaing dan
penjumlahan nilai kekuatan dengan melakukan klasifikasi produk.
kelemahan, nilai ini menggambarkan Pengembangan pasar meliputi
bahwa kemampuan Gapoktan Tani pengenalan produk yang ada saat ini ke
Makmur dalam mengakomodir faktor wilayah-wilayah pasar yang baru,
strategis internal dalam kondisi cukup peningkatan promosi dan melakukan
baik. Pada matriks EFE memiliki total kerjasama dengan perusahaan maupun
skor sebesar 2,387993 yang diperoleh dari pemerintah. Pengembangan pasar dinilai
penjumlahan nilai peluang dengan cukup berhasil untuk mendapatkan
ancaman, hal ini menggambarkan bahwa pasar baru, ini dikarenakan Gapoktan
kemampuan Gapoktan Tani Makmur memiliki produk yang berkualitas dan
dalam menghadapi peluang dan SDM yang memadai.
ancaman dalam kondisi cukup baik.
Matriks SWOT
Penyusunan strategi matriks
SWOT harus selaras dengan hasil analisis
sebelumnya, pada analisis matriks IE
diketahui posisi Gapoktan berada pada
kuadran V dan strategi yang tepat yaitu
penetrasi pasar dan perkembangan
pasar. Hasil analisis dari matriks IE akan
dibuat strategi – strategi yang dicocokkan
dengan kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman Gapoktan Tani Makmur.
Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT
diperoleh beberapa alternatif strategi
yaitu strategi S-O, strategi S-T, Strategi
W-O, dan strategi W-T. Hasil analisis
matriks SWOT Gapoktan Tani Makmur
Gambar 1. Matriks Internal Eksternal (IE)
sebagi berikut :
Gapoktan Tani Makmur
1. Strategi S-O
a. Segmentasi produk.
Berdasarkan pemetaan ke dalam
Segmentasi produk
matriks IE, dari masing-masing total skor
merupakan strategi dimana
faktor internal dan eksternal, maka
produk yang dipasarkan
penempatan Gapoktan Tani Makmur
diklasifikasikan dalam
berada pada kuadran V. Posisi pada
beberapa tingkatan grade.
kuadran ini termasuk dalam pertahankan
Segmentasi produk sangat
dan pelihara dengan strategi yang paling
baik diterapkan untuk
sesuai digunakan pada posisi ini adalah
menambah keuntungan
penetrasi pasar dan pengembangan
petani Gapoktan Tani
pasar. Hal ini sesuai dengan pendapat
Makmur karena produk dari
Setyorini, et al. (2016) yang menyatakan
petani Gapoktan sangat
bahwa daerah kedua terdiri dari daerah
berkualitas.
III, V dan VII dengan strategi paling tepat
b. Pemilihan waktu dalam
adalah strategi pertahanan dan
penjualan. Strategi ini dinilai
pemeliharaan (penetrasi pasar dan
cukup baik, hal ini
perkembangan pasar).
dikarenakan buah semangka
Strategi penetrasi pasar dengan
merupakan buah musiman.
berusaha meningkatkan pangsa pasar
Harga buah semangka akan
untuk produk yang sudah ada di pasar
jatuh pada saat panen raya,
melalui berbagai cara. Peningkatan
untuk itu dibutuhkan
pangsa pasar ini dapat dilakukan dengan

Analisis Strategi Pemasaran... 8 Ali Mahmud Musthofa, Bambang


Mulyatno S, Mukson
Jurnal Hexagro Vol. 3 No.2, Agustus 2019: 1-10 ISSN: 2459-2691

pemilihan waktu yang tepat tentang keunggulan yang


agar harga tetap tinggi. dimiliki seperti cara
2. Strategi W-O budidaya yang baik, cara
a. Pembentukan koperasi dan agar produksinya bagus dan
bidang pemasaran. sebagainya, sehingga akan
Gapoktan harus membentuk menjadi daya tarik
badan koperasi dan badan Gapoktan lain untuk ikut
pemasaran untuk mengatasi forum diskusi tersebut.
berbagai macam 4. Strategi W-T
kelemahannya terutama a. Menjalin kerjasama dengan
dalam hal keuangan dan perusahaan terkait dengan
pemasaran. Penerapan pemasaran dan produksi.
strategi ini akan berdampak Strategi ini dinilai paling
positif bagi sistem baik dari strategi – strategi
keorganisasian di Gapoktan. yang lainnya, karena selain
b. Kerjasama dengan memperbaiki dari segi
pemerintah. Pemerintah saat pemasarannya. Keuntungan
ini sangat mendukung yang diperoleh dari strategi
untuk kemajuan pertanian ini antara lain : memperluas
di negara ini. Hal ini pasar, memotong rantai
merupakan peluang bagi distribusi dan dengan
Gapoktan untuk bekerjasama dengan
meningkatkan kesejahteraan perusahaan maka jangkauan
anggotanya Keuntungan produk Gapoktan lebih luas.
Gapoktan jika bekerjasama
dengan pemerintah sangat Analisis QSPM (Quantitative Strategic
banyak, khususnya dalam Planning Matrix)
bidang pemasaran. Matriks QSP merupakan analisis
3. Strategi S-T tahap akhir untuk mengetahui prioritas
a. Mempertahankan dan dari strategi – strategi yang telah disusun
meningkatkan produksi dalam matriks SWOT. Berdasarkan hasil
Gapoktan. Produk Gapoktan analisis matriks QSP, didapatkan hasil
di mata konsumen sangat urutan prioritas strategi sebagai berikut:
penting. Produk Gapoktan strategi menjalin kerjasama dengan
harus dijaga dan perusahaan terkait pemasaran dan
ditingkatkan untuk produksi dengan nilai STAS sebesar
memperluas pasar dan 5,829, strategi yang staratgi pembuatan
mempertahankan badan koperasi dan pemasaran dengan
konsumen. Stretegi ini bisa nilai STAS sebesar 5,311, Strategi
terapkan jika Gapoktan mempertahankan dan meningkatkan
selalu manjaga kualitas citra Gapoktan dengan nilai STAS 5,026,
produk dan menjaga strategi melakukan segmentasi produk
kepercayan konsumen dengan nilai STAS sebesar 4,880, strategi
b. Forum diskusi antar melakukan kerjasama dengan
Gapoktan. Melalui strategi pemerintah dengan nilai STAS sebesar
Gapoktan bisa bertukar ilmu 4,740, strategi membentuk forum diskusi
dan wawasan dengan antar Gapoktan dengan nilai STAS
Gapoktan lain, sehingga bisa sebesar 4,576 dan strategi pemilihan
mengatasi berbagai macam waktu dalam penjualan dengan nilai
ancaman – ancamnnya STAS sebesar 4,339.
khususnya dalam hal
produksi dan pemasaran. KESIMPULAN
Strategi diskusi ini membuat
Gapoktan bisa sharing

Analisis Strategi Pemasaran... 9 Ali Mahmud Musthofa, Bambang


Mulyatno S, Mukson
Jurnal Hexagro Vol. 3 No.2, Agustus 2019: 1-10 ISSN: 2459-2691

Berdasarkan hasil penelitian yang telah Perusahaan Mie Soun Gelang


dilakukan terhadap strategi pemasaran Indah Cilacap. 2 (3) : 175-182.
buah semangka di Gapoktan Tani Nivisiannoor, M. (2009). Pendekatan
Makmur Kabupaten Demak, dapat Statistika Modern untuk Ilmu
disimpulkan bahwa terdapat 7 strategi Sosial.
prioritas pemasaran yaitu: menjalin Penerbit Salemba Humanika,
kerjasama dengan perusahaan terkait Jakarta.
pemasaran dan produksi, pembentukan Pertiwi, M, I, Edy, Y dan Sunarti. (2016).
koperasi dan Badan Pemasaran Pengaruh Bauran Pemasaran
Gapoktan, mempertahankan dan Terhadap Keputusan Pembelian
meningkatkan citra Gapoktan, (Survei Pada Konsumen Baker’s
melakukan segmentasi produk, King Donuts dan Coffee Di Mx
melakukan kerjasama dengan Mall Malang). J Administrasi
pemerintah, membentuk forum diskusi Bisnis 37(1) : 179-186.
antar Gapoktan dan pemilihan waktu Rangkuti,F. (2004). Analisis SWOT
dalam penjualan. Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Gramedia. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Rangkuti, F. (2005). Analisis SWOT
Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Demak. Cetakan Kedua Belas.Gramedia.
(2018). Demak Dalam Angka. Jakarta.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Rochmani. (2006). Kajian Strategi
Demak. Demak. Pemasaran Buah-Buahan (Studi
Chatarine, V, A. (2012). Strategi Kasus pada CV Tropis, Bekasi).
Pengembangan Bisnis Buah Fakultas Sains dan Teknologi.
Semangka Pada CV Salim Abadi, Universitas Negeri Syarif
Kabupaten Lampung Tengah, Hidayatullah (Skripsi).
Provinsi Lampung. Fakultas Setyorini, H, Mas’ud, F dan Imam, S.
Ekonomi Dan Manajemen. Institut (2016). Analisis Strategi Pemasaran
Pertanian Bogor. (Skripsi) Menggunakan Matriks SWOT dan
David. (2004). Manajemen Strategis: QSPM (Studi Kasus: Restoran WS
Konsep. Prenhallindo, Jakarta. Soekarno Hatta Malang).
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis J.Teknologi dan Manajemen
Multivariate dengan SPSS. Badan Agroindustri. 5(1) :46 -53.
Penerbit Universitas Diponegoro. Wijayanto T, Yani WR, Arsana MW.
Semarang. (2012). Respon Hasil dan Jumlah
Kurniawan dan Novi. (2017). Analisis Biji Buah Semangka (Citrullus
strategi pengembangan usaha vulgaris) dengan Aplikasi Hormon
minuman sari buah sirsak. Jurnal Giberelin (GA3). J Agroteknos. 2
Teknologi dan Manajemen (1): 57–62.
Agroindustri 6 (2) : 97-102. Yusup, F. (2018). Uji validitas dan
Mumpuni, D. (2013). Analisis Strategi reliabilitas instrumen penelitian
SWOT untuk Meningkatkan kuantitatif. J Ilmiah Kependidikan.
Volume Penjualan pada 7 (1) : 17-23

Analisis Strategi Pemasaran... 10 Ali Mahmud Musthofa, Bambang


Mulyatno S, Mukson

You might also like