You are on page 1of 4

Nama : Arif Dzulhijah

Nim : 5009180080
Mata Kuliah : Rekayasa Agribisnis IV
Jurusan : Agribisnis
Semseter/Kelas : VII/E
Hari/Tgl : Kamis, 11 Nopember 2021
Waktu : 13.00 – 14.30
Dosen : Benizar M . Andrie S.P.,M.P

Jawaban :
1. Jenis-Jenis Skala Pengukuran
1 . Skala nominal
Skala nominal merupakan jenis skala pengukuran yang termasuk kedalam
kategori atau kelompok dari suatu subyek. Misalnya, dapat anda lihat pada variabel
jenis kelamin, dimana pengelompokan umumnya hanya menjadi dua, yaitu laki-laki (L)
dan perempuan(P) yang masing-masing diberi kode 1 dan 2.
Angka tersebut hanya berfungsi sebagai label kategori, tanpa memiliki nilai
numerik seperti angka sejati. Angka tersebut tidak memiliki sifat sebagaimana angka
pada umumnya, sehingga pada variabel dengan skala nominal tidak dapat diterapkan
operasi matematika seperti pengurangan, penjumlahan, perkalian, dll.
Contoh skala nominal :
° Jenis kelamin (Laki-laki dan Perempuan)
° Tingkat kedewasaan (anak-anak, remaja, dan dewasa)
° Suku (Batak, Bugis Jawa dll)
° Golongan Darah (O, A, B, AB)
° Agama
° dll
Uji statistik yang sesuai dengan skala nominal adalah uji yang mendasarkan
pada jumlah seperti modus dan distribusi frekuensi.
2. Skala ordinal
Skala ordinal merupakan salah satu jenis skala pengukuran dimana lambang-
lambang bilangan hasil pengukurannya berupa urutan atau tingkatan. Uji statistik yang
sesuai adalah modus, median, distribusi frekuensi dan statistik non-parametrik seperti
rank order correlation.
3. Skala Interval
Merupakan jenis skala pengukuran yang mempunyai karakteristik mirip dengan
skala ordinal yaitu memiliki urutan tertentu. Sifat lain yang melekat pada skala interval
adalah adanya satuan skala (scale unit). Uji statistik yang sesuai adalah semua uji
statistik kecuali uji yang mendasarkan pada rasio seperti koefisien variasi.
4. Skala rasio
Skala rasio adalah jenis skala pengukuran yang menghasilkan data dengan mutu
yang paling tinggi. Perbedaan skala rasio dengan skala interval terletak pada
keberadaan nilai nol (based value). Pada skala rasio, nilai nol bersifat mutlak, tidak
seperti pada skala interval. Data yang dihasilkan oleh skala rasio adalah data rasio.
Tidak ada pembatasan terhadap alat uji statistik yag sesuai.

2. Analisis Deskriptif
1.Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menyajikan
data kuantitatif dalam bentuk deskriptif. Analisis deskriptif menggambarkan atau
mendeskripsikan data dengan apa adanya. Data biasanya disajikan dalam bentuk
grafik atau tabel dan bisa juga dalam bentuk angka seperti hasil perhitungan rata-rata
atau standar deviasi. Contoh metode analisis deskriptif antara lain melihat jumlah
minat mahasiswa terhadap mata kuliah pilihan, melihat persebaran suatu penyakit
pada daerah tertentu misalnya seperti yang sedang dialami dunia saat ini yaitu covid-
19.
2. Langkah-Langkah Metode Analisis Deskriptif
Secara umum langkah-langkah dalam menerapkan metode analisis deskriptif yang
pertama yaitu melakukan perumusan masalah. Perumusan masalah merupakan kegiatan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang akan menjadi landasan penelitian dimana
jawabannya dicari di lapangan. Metode apapun yang digunakan dalam mengolah data
pasti diawali dengan perumusan masalah. Hal ini akan membuat penelitian lebih
terfokus pada masalah yang ingin diselesaikan. Selanjutnya yaitu menentukan jenis
informasi atau data, pastikan data relevan dengan permasalahan yang ingin
diselesaikan. Kemudian tentukan prosedur pengumpulan data yang efektif dan prosedur
pengolahan data yang sesuai dengan data yang digunakan. Langkah terakhir yaitu
melakukan pengambilan keputusan berdasarkan data yang sudah diolah untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan.
3. Metode Dalam Penelitian Deskriptif
Ada beberapa metode yang bisa digunakan ketika melakukan penelitian deskriptif
diantaranya ada metode survei, metode deskriptif kesinambungan, dan penelitian studi
kasus. Metode survei dapat digunakan untuk populasi besar maupun kecil dimana
penelitiannya dilakukan dengan mengambil sampel populasi suatu data. Metode
deskriptif kesinambungan dapat digunakan ketika ingin memperoleh pengetahuan
secara menyeluruh terhadap suatu fenomena yang terjadi. Penelitian studi kasus
dilakukan dengan berfokus pada suatu kasus yang bertujuan untuk mendapatkan
gambaran secara rinci terhadap kasus tersebut seperti latar belakang, karakter, dan
sebagainya. Selain metode di atas, juga terdapat metode lainnya seperti penelitian
tindakan, penelitian perpustakaan, dan penelitian komparatif.

3. Hipotesis
Berdasarkan asal kata, hipotesis berasal dari bahasa Yunani yakni hupo dan
thesis. Hupo adalah sementara, sedangkan thesis adalah pernyataan atau teori.
Sehingga hipotesis adalah pernyataan sementara. Inilah praduga peneliti terhadap
masalah penelitian. Namun hipotesis ini bukanlah kebenaran. Karena praduga, hipotesis
bisa benar dan bisa juga salah.
Misalnya, akan meneliti tentang hubungan antara kebiasaan manusia buang
sampah dan tingginya jumlah sampah di Indonesia. Berdasarkan data sementara yang
didapatkan, hipotesis yang muncul adalah kebiasaan manusia tersebut berhubungan
dengan jumlah sampah. Artinya kebiasaan buruk manusia berpengaruh terhadap
tingginya jumlah sampah dari waktu ke waktu.
Namun hipotesis ini masih praduga. Hipotesis tidak dapat disebut kebenaran.
Meski merancang hipotesis berlandaskan data yang valid dan kuat. Untuk membuktikan
hipotesis ini benar atau tidak, kamu harus melakukan penelitian tersebut. Hasil
penelitian akan menunjukkan apakah sesuai dengan hipotesis atau justru menghasilkan
temuan baru.
Jadi ditinjau dari hubungan hipotesis dan teori ilmiah, hipotesis adalah deduksi
dari teori ilmiah dalam penelitian kuantitatif. Sedangkan dalam penelitian kualitatif
hipotesis adalah kesimpulan sementara sebagai hasil observasi untuk hasilkan teori
baru.
4. Analisis Deskriptip SPSS

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Padi (Kg) 8 110 160 132,50 15,090
Jagung (Kg) 8 90 125 106,88 13,871
Valid N (listwise) 8

You might also like