Professional Documents
Culture Documents
Puisi
Puisi
A. Pengertian Puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan penyair dengan bahasa yang
terikat irama, ritme, rima, penyusunan larik dan bait, serta penuh makna. Puisi mengungkaan pikiran
dan perasaan penyair secara imajiinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan kekuatan bahasa
dengan struktur fisik dan struktur batinnya. Puisi mengutamakan bunyi, bentuk dan juga makna yang
ingin disampaikan yang mana makna sebagai bukti puisi baik jika terdapat makna yang mendalam
dengan memadatkan segala unsur bahasa. Puisi merupakan seni tertulis menggunakan bahasa
sebagai kualitas estetiknya (keindahan).
Berikut hal-hal penting yang berkaitan dengan pesan yang ingin disampaikan oleh penyair :
1. Menentukan suasana, yaitu kedaan jiwa pembaca setelah membaca puisi
2. Menemukan tema, yaitu ide dasar yang mendasari sebuah tulisan, termasuk puisi. Tema puisi
menjadi inti dari makna atau pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya.
3. Menemukan makna. Makna dalam puisi, yang berkaitn erat dengan amanat yang hendak
disampaikan oleh penyair, dapat ditelaah setelah memahami tema, rasa, dan nada puisi itu.
Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa hujan dari daun
karena angin pada kemuning
Ia dengar resah kuda serta langkah pedati
Ketika langit bersih menampakan bima sakti
...............................................................
3. Imaji taktil (pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang mampu memengaruhi
perasaan pembaca sehingga ikutterpengaruh perasaannya).
Contoh :
Yang Terampas dan yang Putus
Karya : Chairil Anwar
4) Kata Konkret
Kata konkret adalah kata yang memungkinkan munculnya imaji karena dapat ditangkap indra
yang mana kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang.
Seperti kata konkret “salju” melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, sedangkan
kata konkret “rawa-rawa” melabangkan tempat kotor, tempat hidup,bumi, kehidupan dll.
5) Gaya Bahasa (Majas)
Gaya bahasa / bahasa figuratif adalah penggunaan bahasa dengan menghidupkan atau
meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu dengan figuratif yang menyebabkan
puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya makna.
Macam-macam Majas :
1. Majas Perbandingan
1) Personifikasi
2) Metafora
3) Asosiasi/perumpamaan/simile
4) Alegori
2. Majas Pertentangan
1) Hiperbola
2) Litotes
3) Paradoks
4) Antitesis
5) Ironi
6) Sinisme
7) Sarkasme
3. Majas Pertautan
1) Metonimia
2) Ausio
3) Eponim
4) Klimaks
5) Anti klimaks
6) Sinekdok Pas Pro Toto dan Totem Pro arte
4. Majas Penegasan/Repetisi
1) Pleonasme
2) Eufimisme
3) Repetisi
4) Paralelisme
5) Anafora
6) Efifora
6) Rima/Irama (Persajakan)
Rima adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait.
Sementara itu, Irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras
lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-
turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait),
tekanan-tekanan kata yang bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat konsonan dan
vokal), atau panjang pendek kata.
Dengan kata lain, rima adalah salah satu unsur pembentuk irama, namun irama tidak hanya
dibentuk oleh rima. Baik rima maupun irama dapat menciptakan efek musikalisasi pada puisi,
membuat puisi menjadi indah,dan enak didengar meskipun tanpa dilagukan.
Berdasarkan jenis bunyi yang diulang,ada 8 jenis rima yaitu :
1. Rima sempurna, yaitu persamaan bunyi pada suku-suku kata terakhir.
2. Rima tak sempurna, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada sebagian suku kata terakhir
3. Rima mutlak, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada dua kata atau lebih secara mutlak
(suku kata sebunyi)
4. Rima terbuka, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku kata akhir terbuka atau
dengan vokal sama.
5. Rima tertutup, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku kata tertutup (konsonan).
6. Rima aliiterasi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada bunyi awal kata pada baris yang
sama atau baris yang berlainan.
7. Rima asonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada asonansi vokal tengah kata
8. Rima disonansi, yaitu persmaan bunyi yang terdapat pada huruf-huruf mati/konsonan.
B. Mendemontrasikan Puisi
Ada dua cara mendemonstrassikan puisi, yaitu :
1. Melagukan Puisi atau Musikalisasi Puisi
Musikalisasi puisi adalah puisi yang dinyanyikan dengan iringan musik. Tujuan musikalisasi
adalah memudahkan pendengar memahami makna puisi yang ingin disampaikan penyairnya.
Jadi dengan dijadikan nyanyian, sebuah puisi akan lebih mudah diingat oleh pendengarnya.
Selain disajikan secara utuh sebagai sebuah lagu, ada juga yang berpendapat bahwa
musikalisasi puisi adalah pembacaan puisi diiringi musik atau gabungan antara keduanya.
2. Membacakan Puisi
Seorang pembaca puisi yang bagus harus mampu menjiwai puisi yang akan dibacakannya
dengan baik. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan ketika akan membacakan puisi :
1) Rima dan irama, artinya dalam membaca puisi tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat.
2) Artikulasi atau kejelasan suara, artinya suara kita dalam membaca puisi harus jelas,
misalnya saja dalam mengucapkan huruf-huruf vokal /a/,/i/,/u/, /e/, /o/, /ai/,/au/.
3) Ekspresi mimik wajah, artinya ekspresi wajah kita harus bisa disesuaikan dengan isi puisi.
Ketika puisi yang kita bacakan adalah puisi sedih, maka ekspresi mimik wajah kitapun harus
bisa menggambarkan isi puisisedih tersebut.
4) Mengatur pernapasan, artinya pernapasan harus diatur jangan tergesa-gesa sehingga
tidak akan terganggu ketika membaca puisi .
5) Penampilan, artinya kepribadian atau sikap kita saat di panggung usahakanharus tenang,
tidak gelisah, tidak gugup, berwibawa, dan meyakinkan (tidak demam panggung).
6) Selain hal-hal di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan membacakan
puisi, yaitu :
a. Vokal
Lafal/vokal yang dihasilkan harus benar dan jelas.
b. Ekspresi/Mimik
Ekspresi merupakan perubahan tampilan wajah yang dipengaruhi pemahaman isi puisi.
Ekapresi mimik atau perubahan raut muka harus ada, namun hatus proporsional, sesuai
dengan kebutuhan menampilkan gagasan puisi secara tepat.
c. Intonasi (Tekanan dinamik dan tekanan tempo)
Intonasi adalah ketepatan penyajian dalam menentukan keras-lemahnya pengucapaan
suatu kata. Intonasi terbagi menjadi dua, yaitu tekanan dinamik (tekanan pada kata-kata
yang dianggap penting) dan tekanan tempo (cepat lambat pengucapan suku kata atau
kata).
C. Menulis Puisi
Teknik menulis puisi :
1. Menentukan tema, misalnya, tema tentang kritik soaial, cinta da lainnya;
2. Mencari pilihan kata yang tepat. Cara ini dapat terasah dengan sering membaca contoh puisi
yang ada.
3. Membangun suasana. Hal ini perlu dilakukan agar sebuah puisi memiliki daya imajinasi
berkaitan dengan tema yang sudahditentukan
b. Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, yang setiap bait terdiri dari 4
baris.dan di tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, sedangkan
untuk 2 baris berikutnya sebagai isi.
Prmbagian pantun menurut isinya terdiri atas pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat,
teka-teki, jenaka
Contoh :
Sungguh elok emas permata
Lagi elok intan berduri
Sungguh elok budi bahasa
Jika dihias akhlak terpuji
c. Seloka adalah pantun yang berkait. Uniknya seloka mempunyai beberaapa bait yang saling
berhubungan. Baris kedua di bait pertama akan menjadi baris pertama di bait selanjutnya,
sedangkan baris keempat di bait pertama akan menjadi baris ketiga di bait selanjutnya.
Contoh :
Cendawan berduri robekkan kain
Ambil tambang diikat sebelah
Pikirkan diri yang belum kawin
Adakah kumbang bersedia singgah
d. Talibun adalah pantun genap yang disetiap baitnya terdiri dari 6, 8 ataupun 10 baris.
Contoh :
Anak orang di padang tarap
Pergi berjalan ke kebun bunga
Hendak ke pekan hari telah senja
Di sana sirih kami kerekap
Meskipun daunnya berupa
Namun rasanya berlain juga
e. Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris yang bersajak
a-a-a-a dengan berisi nasihat atau cerita.
Contoh :
Berpikirlah secara sehat
Berucap tentang taubat dan solawat
Berkarya dalam hidup dan manfaat
Berprasangka yang baik dan tepat
f. Karmina adalah pantun kilat yakni pantun yang hanya terdiri dari 2 baris dan bersajak a-a,
baris pertama merupakan sampiran sedangkan baris kedua adalah isi.
Contoh :
Buah ranum kulitnya luka
Bibir tersenyum banyak yang suka
g. Gurindam adalah puisi yang terdiri dari dua baris per bait dan bersajak sama. Baris
pertama dari gurindam adalah baris dari syarat, masalah, persoalan, atau perjanjian dan
baris kedua adalah jawaban atau hasil dari masalah atau hal-hal yang terjadi pada baris
pertama.
Dalam gurindam, kalimat larik/baris saling barkaitan. Pada kenyataannya, gurindam adalah
kalimat majemuk utuh dengan hubungan sebab akibat dan berisi nasihat.
Contoh :
Barang siapa tiada memegang agama (a)
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama (a)
2) Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas
dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata maupun rima.