Professional Documents
Culture Documents
KEL.9 - SOP Mikroskop
KEL.9 - SOP Mikroskop
MIKROSKOP
Dosen Pembimbing:
Retno Martini Widhyasih, S.Si, M.Biomed
Anang Rafli
Suprayogi
Disusun oleh:
Kelompok 9
1. Nissa Alivia Natasya P3.73.34.1.20.028
2. Nur Eka Khoirina P3.73.34.1.20.031
3. Raiqah Salsabila Qatrunnada P3.73.34.1.20.036
4. Siti Gosiah Diniah P3.73.34.1.20.048
5. Titenia Meilaika P3.73.34.1.20.050
1
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
No. SOP/LAB/01
Dokumen
No. Revisi 00
SOP
Tanggal Maret 2022
Terbit
Halaman 28
A. Pengertian Mikroskop berasal dari bahasa Yunani yaitu micros yang berarti kecil dan scopein
yang berarti melihat, jadi mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang sangat
kecil dan tidak dapat terlihat secara kasat mata.Mikroskop merupakan alat bantu
yang dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium,digunakan untuk dapat
mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis) maupun objekdengan ukuran
yang sangat kecil lainnya seperti kristal dan lain-lain.
Trouble shooting mikroskop adalah kegiatan untuk mengetahui beberapa
permasalahan dan cara mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan mikroskop
dan penggunaannya.
B. Tujuan 1. Untuk mengetahui dan memahami Standar Operasional Prosedur
Penggunaan Mikroskop
2. Untuk mengetahui dan memahami Perawatan Mikroskop
3. Untuk mengetahui trouble shooting beserta cara mengatasinya
C. Kebijakan SK
D. Referensi Modul Praktikum Manajemen Pelaratan Labolatorium Medik I
Rafli Anang dan Wihelmus Olin. 2017. "Konsep Dasar dan Teori Tentang
Mikroskop". Kupang: Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang
1
E. Spesifikasi MIKROSKOP OLYMPUS CX-21
Alat Item Spesifikasi
Sistem Optik Sistem Optik UIS (Universal Infinity System)
Fokus / Focusing Pergerakan ketinggian meja preparat (langkah
gerakan kasar 20mm) Gradasi fokus halus : 2,5 µm
Dudukan lensa Dudukan lensa obyektif tetap empat kali lipat
obyektif / Revolving
Nosepiece
Meja Preparat / Stage Dengan pergerakan mekanis tahap tetap : 120 x
132mm
Jangkauan pergerakan: 76mm (X) x 30 mm (Y)
Tempat spesimen tunggal
Kolom Pengamatan / Tabung binokular dengan kemiringan 30˚. Rentang
Observation tube penyesuaian jarak antarpupil 48-75mm
Kondenser / Tipe Abbe dengan diagfragma bukaan iris N.A :
Condenser 1,25
Lensa Objektif / Pasangan Lensa Obyektif Akromatik (Anti jamur)
Objective lens 4x N.A: 0,10 W.D: 22,0 mm
10x N.A: 0,25 W.D: 10,5 mm
40x N.A: 0,65 W.D: 0,56 mm
100x N.A: 1,25 W.D: 0,13
mm(options)
Lensa Okuler / Nomor Bidang / Filed Number (F.N.): 18 (anti
Eyepiece (10x) jamur)
Aksesoris Opsional / Unit cermin, penyangga kabel lensa mata 15X (F.N.
Optional accessoris 12, antijamur), kotak penyimpanan kayu, mikrometer
filar, penunjuk kawat, tempat filter, penghenti medan
gelap
2
F. Tampilan
Alat/Produk
G. Prinsip Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa obyektif
Operasi sehingga terbentuk bayangan nyata terbalik dan diperbesar. Lensa okuler
mempunyai peran seperti lup, sehingga pengamat dapat melakukan dua jenis
pengamatan yaitu dengan mata tak berakomodasi atau dengan mata berakomodasi
maksimum. Pilihan jenis pengamatan ini dapat dilakukan dengan tombol soft
adjustment (tombol halus yang digunakan untuk menemukan focus). Sifat
bayangan pada mikroskop secara keseluruhan : maya, terbalik, diperbesar.
3
H. Bagian-bagian
beserta
fungsinya
4
Knob
8. Roda fokus halus / Untuk menggerakkan meja preparat dengan
Fine Focusing Knob jarak pergeseran halus/kecil (+/- 2 μ/putaran)
9. Cermin Pantul Sebagai sumber cahaya yang digunakan untuk
(sumber cahaya) / menerangi obyek yang diamati
Mirror (Illuminator)
10. Rangka / Frame Sebagai tempat terpasangnya seluruh
komponen yang diperlukan oleh mikroskop
a. Pastikan kabel daya [1] sudah terpasang dengan benar pada dudukannya
[2] di mikroskop.
b. Saklar daya [3] harus pada posisi ‘OFF’ atau ‘O’.
c. Pengatur daya lampu [4] harus pada posisi ‘0’ (NOL) atau ‘OFF’.
5
maksimum, dan kembalikan ke posisi ”0" secara perlahan-lahan kembali
B. Uji Fungsi Sistem Mekanis
a. Putar roda fokus kasar (2) kekiri untuk menurunkan meja preparat (6).
b. Letakkan kaca preparat dan jepit di penjepit preparat (3).
c. Geser penjepit preparat kekiri-kanan dan maju-mundur dengan memutar
tuas penggerak (4) dan (5) kekiri dan kanan.
d. Naik-turunkan meja preparat (6) dengan cara memutar roda focus.
6
Gambar 8.5: Roda Dioptri Lensa Okuler
F. Kaca Objek (Object Glass) dan Kaca Penutup Objek (Cover Glass)
7
G. Menentukan Koordinat Objek Pengamatan
Titik (1) menunjukkan posisi objek pada sumbu – X. Titik (2) adalah
menunjukkan posisi objek pada sumbu – Y. Sehingga titik objek yang diamati
dapat ditentukan dengan koordinat (X, Y).
8
dan 100x.
b. Jangan menurunkan meja preparat.
c. Teteskan minyak imersi tepat diatas bintik cahaya yang terlihat pada
spesimen.
d. Posisikan lensa objektif 100x tepat diatas tetesan minyak imersi, naikkan
meja preparat sedikit sehingga permukaan lensa objektif 100x bersentuhan
dengan minyak imersi.
e. Untuk menyingkirkan gelembung udara yang mungkin terjadi, maka
gerakkan lensa objektif 100x ke kiri-kanan secara perlahan 2-3 kali.
L. Penggunaan Kondensor
9
M. Penggunaan Cermin Pantul
10
Alat dan bahan Komponen Optik :
Alat : Bahan :
a. Beaker glass 250 ml a. Alcohol 96%
b. Karet tiup (rubber blower) b. Tissue lensa
c. Pinset lurus c. Kapas
d. Pinset lengkung d. Cotton bud
e. Senter
f. Kaca pembesar
g. Stik bamboo
11
4. Tiup dengan rubber blower seluruh permukaan dan celah-celah sempit
termasuk bagian atas rangka mikroskop tempat sambungan antara
rangka dengan observation tube
5. Bersihkan bagian dalam dudukan observation tube dengan
menggunakan kapas yang dibasahi alkohol, dan kemudian keringkan
dengan peniupan rubber blower
6. Celupkan bulu sikat gigi ke dalam larutan pasta gigi, dan bersihkan
seluruh permukaan badan mikroskop dengan cara menyikatnya
7. Untuk badan mikroskop yang berbahan dasar plastik, maka cukup
dibersihkan dengan air bersih saja, atau gunakan sabun cair lain.
Kecuali bila pasta gigi yang digunakan adalah jenis pasta gigi jelly
bening
8. Badan mikroskop disikat dengan cara memutar bukan lurus bolak-balik
untuk mendapatkan hasil terbaik
9. Bersihkan setiap sisi dengan baik dengan langsung dibilas dengan
alkohol atau air bersih
10. Untuk membilas bidang / dinding yang telah dilakukan penyikatan,
maka bukan dengan menyiramnya, melainkan gunakan sepotong kapas,
celupkan
11. Disarankan untuk menggunakan alkohol sebagai cairan pembilas, agar
apabila terdapat ekas tinta atau bahan pewarna yang idak larut dengan
air dapat mudah dihilangkan
12. Jangan gunakan alkohol untuk membilas apabila badan mikroskop
berbahan dasar plasik, atau ada bagian yang berbahan dasar plastik
13. Untuk bagian dalam badan mikroskop, maka cukup dbasahi dengan
alkohol saja, dan setiap selesai bilas segera di keringkan dengan
meniupkan udara dari rubber blower
14. Sesudah seluruh badan mikroskop dibersihkan, selanjutnya dibersihkan
permukaan meja preparat
15. Dengan bahan dan cara yang sama, bersihkan seluruh permukaan meja
preparat dan bilan dengan alkohol dengan cara di oleskan searah
beberapa kali hingga busa pasta gigi serta kotoran terangkat semua
12
Gambar 7.1 : Peniupan Debu Dan Kotoran Pada Badan Mikroskop
[RAFLI, Anang. "Peniupan_Debu_Kotoran" 2012. JPG file (kiri)]
[RAFLI, Anang. "Peniupan_Rmh_Lampu_2" 2012. JPG file (kanan)]
14
terlepas.
2. Setelah dibersihkan, gulung kembali kabel dengan rapi dan diikat dengan
“cable ties” bila dirasa perlu
B. Perawatan Lampu (Bulb Lamp)
1. Perawatan lampu sangat mudah, cukup dengan membersihkan debu yang
menempel dengan hati-hati, bila memungkinkan dapat mengerik karat
pada kedua kaki lampu dengan pisau cutter atau kertas amplas karena bila
kaki lampu banyak timbunan karat maka dapat menghambat aliran listrik
yang melaluinya.
2. Apabila terdapat bekas sidik jari, debu, atau minyak pada permukaan
lampu, dapat langsung dibersihkan dengan tissue lensa tanpa dibasahi
alkohol atau air.
PERAWATAN KOMPONEN OPTIK
Komponen optik mikroskop Olympus CX21 terdiri dari:
a. Prisma utama
b. Prisma kiri/kanan dan observation tube
c. Lensa bawah kepala mikroskop
d. Lensa okuler
e. Lensa objektif
f. Kondenser
g. Filter
h. Lensa penutup rumah lampu
i. Lensa kolektor cahaya (light collector lens) Kecuali komponen “a” maka
seluruh komponen optik tersebut harus dilakukan perawatan. Khusus untuk
komponen “b” maka cara membersihkannya adalah melalui lubang dudukan
lensa okuler.
16
10. Cincin pengait observation tube ini terbuat dari logam sehingga untuk
membersihkannya cukup dengan menggunakan kapas yang dibasahi
dengan alkohol.
11. Gosok perlahan secara melingkar bagian sudut dalam atau cekungan
cincin tersebut sehingga serpihan logam atau kotoran lain dapat
dikeluarkan.
12. Kemudian bersihkan penutup observation tube dengan menggunakan
pasta gigi yang diencerkan, gunakan sikat gigi dan sikatlah seluruh
permukaannya.
13. Bilas dengan air bersih untuk menghilangkan busa pasta gigi dan sisa
kotorannya, kemudian keringkan dengan tissue wajah.
14. Gunakan senter untuk melakukan pemeriksaan hasil perawatan pada
lensa dan prisma
17
Gambar 7.3 : Petunjuk cara melilitkan tissue lensa pada lidi / stik bambu
6. Gunakan stik bamboo atau pinset lurus yang dililitkan tissue lensa pada
ujungnya, kemudian basahi dengan alcohol.
7. Bersihkan seluruh permukaan lensa mulai dari tengahnya, melingkar
spiral ke arah tepi searah atau berlawanan arah jarum jam.
8. Setiap selesai pembersihan segera tiup dengan blower agar alcohol cepat
menguap.
9. Lakukan cara tersebut 2-3 kali juga cara yang sama untuk sisi
sebelahnya dari lensa okuler.
10. Periksa kembali hasilnya dengan menggunakan cahaya lampu senter
seperti langkah ke-2.
11. Bersihkan pada dinding luar atau tabung lensa okuler bagian luar
dengan kapas yang telah dibasahi alkohol.
18
D. Perawatan Lensa Objektif
Perawatan lensa obyektif adalah berurutan dimulai dengan lensa obyektif
dengan ukuran perbesaran terkecil yaitu 4x, 10x, 40x, 100x dengan langkah
langkah sebagai berikut.
1. Dengan bantuan cahaya senter, lihat kondisi lensa obyektif sebelum
dibersihkan.
2. Untuk lebih memastikan lagi, gunakan kaca pembesaran atau lensa okuler
yang telah dibersihkan tadi dengan cara melihat dari belakang lensa okuler
3. Dengan cara tersebut maka dapat dipastikan lagi kondisi lensa obyektif
tersebut apakah hanya kotor atau ada cacat yang lain.
4. Setelah memastikannya, siapkan stik atau bambu atau pinset lurus yang
dililitkan tissue lensa pada ujungnya , kemudian basahi dengan dengan
alkohol dan bersihkan lensa obyektif dengan cara memutar stik bambu
dengan tissue lensa tadi.
5. Setelah itu ganti tissue lensa dengan yang baru, lilitan kembali pada stik
bambu, kemudian celupkan pada alkohol dan kibaskan agar alkohol tidak
terlalu banyak terikut didalam tissue lensa
6. Bersihkan kembali lensa obyektif, namun kali ini yang diputar lensanya
7. Lakukan hal yang sama pada lensa obyektif 10x
8. Untuk lensa obyektif 40x dan 100x, karena ukuran lensa relatif kecil,
maka untuk membersihkannya lensa onyektif filakukan diatas meja,
kemudian gunakaan tissue lensa yang sudah yang sudah dibasahi dengan
19
alkohol untuk membersihkanya tetapi tanpa menggunakan pinset atau stik,
melainkan dengan ujung jari sambil ditekan sedikit, dan lensa obyektif
diputar searah beberapa kali
9. Jangan lupa setiap lensa obyektif harus diperlakukan peniupan pada kedua
sisinya depan dan belakang lakukan pembersihan yang sama dengan cara
pembersihan lensa obyektif bagian luar
10. Setelah seluruh lensa obyektif dibersihkan lanjutkan dengan pemeriksaan
hasil pewarnaan, dengan cara melihat permukaan lensa obyektif dengan
menggunakan lensa okuler yang dibalik.
E. Perawatan Kondensor
1. Buka diafragma kondenser hingga maksimal, kemudian lihat kondisi lensa
condenser dari sebelah belakang dengan diarahkan kecahaya atau diberi
cahaya senter pada sisi depanya.
2. Dengan cara demikian maka akan dapat diliíhat kotoran yang menempel.
3. Tiup seluruh permukaan kondenser juga bagian dalamnya dengan rubber
20
blower.
4. Selain itu dapat juga menggunakan kaca pembesar atau dilihat dengan
lensa okuler yang dibalik.
5. Gunakan tissue lensa yang dibasahi alkohol, dan bersihkan seluruh
permukaan kondenser.
6. Untuk lensa kondenser bagian dalam, maka harus dibersihkan dengan
menggunakan tissue lensa yang dililitkan pada stick bambu atau pinset
lurus maupun lengkung.
7. Tutup diafragma dan bersihkan dengan tissue lensa atau kapas yang
dibasahi alkohol dengin hati-hati agar tidak patah atau melengkung.
8. Setelah semua dibersihkan/diseka, tiup kembali seluruh permukaan luar
dan dalam kondenser dengan rubber blower.
F. Perawatan Filter
1. Filter cahaya pada mikroskop ada yang dibuat dari plasik dan ada pula
yang dibuat dari bahan gelas/kaca
Khusus untuk mikroskop Olympus CX21, lensa kolektor ini bukan terbuat dari
kaca/gelas, melainkan sejenis karet bening atau silikon yang berwarna kekuningan.
Sehingga untuk membersihkannya cukup dengan menggunakan tissue lensa dan
dibasahi dengan airr bersih saja. Selain itu lakukan peniupan hingga bersih, dan
langsung ditutup kembali dengan tissue lensa agar tidak terkena debu dari udara.
22
K.Trouble Panduan Pemecahan Masalah
Shooting
No. Masalah Penyebab Pemecahan
Naikkan Kondenser
Posisi kondensor
hingga ketinggian
rendah /terlalu
maksimum
rendah
Bersihkan bagian-
Salah satu (atau
bagian tersebut
seluruhnya) dari
lensa Objektif,
Okuler,
Kondenser atau
lensa penutup
rumah lampu
keadaannya
kotor
Sesuaikan bukaan
Bukaan diafragma
23
diafragma Kondenser dengan
kondensor pembesaran lensa
terlalu besar objektif yang
dipakai.
Gelembung
udara bercampur Buang/keluarkan
didalam minyak gelembung udara
imersi yang tersebut.
terdapat pada
kaca preparat
Posisi kaca
preparat tidak Atur posisi kaca
tepat pada preparat tepat pada
penjepit penjepit kaca
24
preparat.
preparatnya.
25
pandang kedua okuler okuler tersebut
mata tidak sama (interpupillary disesuaikan dengan
distance) tidak jarak pupil mata.
disesuaikan
dengan jarak
antar pupil mata.
26
sumber listrik.
Kabel daya
belum terpasang
pada mikroskop
atau belum
terhubung
dengan sumber
listrik.
L. Kesimpulan Mahasiswa/i dapat mengetahui bagian- bagian dari mikroskop beserta fungsinya,
cara pengoperasian mikroskop, perawatan dan pemeliharaan serta dan mengatasi
trouble shooting dari Mikroskop.
27
Ditetapkan,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Manajemen Pelaratan Labolatorium Medis
Program Studi D III TLM
28