You are on page 1of 29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

MIKROSKOP

Dosen Pembimbing:
Retno Martini Widhyasih, S.Si, M.Biomed
Anang Rafli
Suprayogi

Disusun oleh:
Kelompok 9
1. Nissa Alivia Natasya P3.73.34.1.20.028
2. Nur Eka Khoirina P3.73.34.1.20.031
3. Raiqah Salsabila Qatrunnada P3.73.34.1.20.036
4. Siti Gosiah Diniah P3.73.34.1.20.048
5. Titenia Meilaika P3.73.34.1.20.050

D III Teknologi Laboratorium Medik


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
2022

1
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGGUNAAN DAN PERAWATAN


ALAT MIKROSKOP

No. SOP/LAB/01
Dokumen

No. Revisi 00
SOP
Tanggal Maret 2022
Terbit

Halaman 28

POLTEKKES PROGRAM STUDI


KEMENKES
D III TLM
JAKARTA III

A. Pengertian Mikroskop berasal dari bahasa Yunani yaitu micros yang berarti kecil dan scopein
yang berarti melihat, jadi mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang sangat
kecil dan tidak dapat terlihat secara kasat mata.Mikroskop merupakan alat bantu
yang dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium,digunakan untuk dapat
mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis) maupun objekdengan ukuran
yang sangat kecil lainnya seperti kristal dan lain-lain.
Trouble shooting mikroskop adalah kegiatan untuk mengetahui beberapa
permasalahan dan cara mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan mikroskop
dan penggunaannya.
B. Tujuan 1. Untuk mengetahui dan memahami Standar Operasional Prosedur
Penggunaan Mikroskop
2. Untuk mengetahui dan memahami Perawatan Mikroskop
3. Untuk mengetahui trouble shooting beserta cara mengatasinya
C. Kebijakan SK
D. Referensi Modul Praktikum Manajemen Pelaratan Labolatorium Medik I
Rafli Anang dan Wihelmus Olin. 2017. "Konsep Dasar dan Teori Tentang
Mikroskop". Kupang: Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang

1
E. Spesifikasi MIKROSKOP OLYMPUS CX-21
Alat Item Spesifikasi
Sistem Optik Sistem Optik UIS (Universal Infinity System)
Fokus / Focusing Pergerakan ketinggian meja preparat (langkah
gerakan kasar 20mm) Gradasi fokus halus : 2,5 µm
Dudukan lensa Dudukan lensa obyektif tetap empat kali lipat
obyektif / Revolving
Nosepiece
Meja Preparat / Stage Dengan pergerakan mekanis tahap tetap : 120 x
132mm
Jangkauan pergerakan: 76mm (X) x 30 mm (Y)
Tempat spesimen tunggal
Kolom Pengamatan / Tabung binokular dengan kemiringan 30˚. Rentang
Observation tube penyesuaian jarak antarpupil 48-75mm
Kondenser / Tipe Abbe dengan diagfragma bukaan iris N.A :
Condenser 1,25
Lensa Objektif / Pasangan Lensa Obyektif Akromatik (Anti jamur)
Objective lens 4x N.A: 0,10 W.D: 22,0 mm
10x N.A: 0,25 W.D: 10,5 mm
40x N.A: 0,65 W.D: 0,56 mm
100x N.A: 1,25 W.D: 0,13
mm(options)
Lensa Okuler / Nomor Bidang / Filed Number (F.N.): 18 (anti
Eyepiece (10x) jamur)
Aksesoris Opsional / Unit cermin, penyangga kabel lensa mata 15X (F.N.
Optional accessoris 12, antijamur), kotak penyimpanan kayu, mikrometer
filar, penunjuk kawat, tempat filter, penghenti medan
gelap

2
F. Tampilan
Alat/Produk

G. Prinsip Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa obyektif
Operasi sehingga terbentuk bayangan nyata terbalik dan diperbesar. Lensa okuler
mempunyai peran seperti lup, sehingga pengamat dapat melakukan dua jenis
pengamatan yaitu dengan mata tak berakomodasi atau dengan mata berakomodasi
maksimum. Pilihan jenis pengamatan ini dapat dilakukan dengan tombol soft
adjustment (tombol halus yang digunakan untuk menemukan focus). Sifat
bayangan pada mikroskop secara keseluruhan : maya, terbalik, diperbesar.

3
H. Bagian-bagian
beserta
fungsinya

Gambar 4.1. Bagian bagian mikroskop

1. Lensa Okuler / Memperbesar bayangan obyek yang dihasilkan


Eyepiece oleh lensa obyektif
2. Kolom Tempat bayangan obyek dari lensa obyektif
pengamatan / dikumpulkan untuk diteruskan ke lensa okuler
Observation Tube
3. Dudukan lensa Sebagai dudukan atau tempat terpasangnya
obyektif / Revolving lensa obyjektif
Nosepiece
4. Objective Lens / Lensa yang berada tepat diatas obyek yang
Lensa Obyektif diamati, berfungsi untuk memperbesar
bayangan obyek
5. Meja preparat Berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan
(obyek) / obyek yang diamati
Mechanical Stage
6. Kondenser / Berfungsi untuk mengumpulkan dan
Condenser mengarahkan cahaya dari sumber cahaya ke
obyek yang diamati.
7. Roda Fokus kasar / Untuk menggerakkan meja preparat dengan
Coarse Focusing jarak pergeseran jauh/besar

4
Knob
8. Roda fokus halus / Untuk menggerakkan meja preparat dengan
Fine Focusing Knob jarak pergeseran halus/kecil (+/- 2 μ/putaran)
9. Cermin Pantul Sebagai sumber cahaya yang digunakan untuk
(sumber cahaya) / menerangi obyek yang diamati
Mirror (Illuminator)
10. Rangka / Frame Sebagai tempat terpasangnya seluruh
komponen yang diperlukan oleh mikroskop

I. Pengoperasian A. Menghidupkan Mikroskop


Mikroskop

Gambar 8.1: Komponen Untuk Menghidupkan Mikroskop

a. Pastikan kabel daya [1] sudah terpasang dengan benar pada dudukannya
[2] di mikroskop.
b. Saklar daya [3] harus pada posisi ‘OFF’ atau ‘O’.
c. Pengatur daya lampu [4] harus pada posisi ‘0’ (NOL) atau ‘OFF’.

Gambar 8.2. (1) Saklar Daya, (2) Pengatur Daya Lampu

d. Hubungkan kabel daya ke sumber listrik.


e. Hidupkan mikroskop dengan menekan saklar utama (1) ke posisi “I”
atau “ON”
f. Putar kekanan secara perlahan-lahan pengatur daya lampu (2) hingga

5
maksimum, dan kembalikan ke posisi ”0" secara perlahan-lahan kembali
B. Uji Fungsi Sistem Mekanis

Gambar 8.3: Komponen Mekanis Mikroskop

a. Putar roda fokus kasar (2) kekiri untuk menurunkan meja preparat (6).
b. Letakkan kaca preparat dan jepit di penjepit preparat (3).
c. Geser penjepit preparat kekiri-kanan dan maju-mundur dengan memutar
tuas penggerak (4) dan (5) kekiri dan kanan.
d. Naik-turunkan meja preparat (6) dengan cara memutar roda focus.

C. Uji Fungsi Sistem Mekanis (Kondensor)

Gambar 8.4: Bagian - Bagian Kondensor

a. Naik-turunkan kondensor dengan memutar kekiri-kanan baut penggerak


kondensor(1).
b. Buka-tutup diafragma dengan cara menggeser kiri-kanan penggerak
diafragma (2). Pastikan filter biru (3) telah terpasang pada kondensor kasar
(2) kekiri dan kanan.

D. Pengaturan Dioptri Lensa Okuler

6
Gambar 8.5: Roda Dioptri Lensa Okuler

a. Pilih lensa objektif 10X


b. Lihat bayangan objek dengan mata kanan saja (mata kiri ditutup), melalui
lensa okuler kanan.
c. Setelah benar-benar fokus, tutuplah mata kanan, dan melihat bayangan
objek dengan mata kiri melalui lensa okuler kiri.
d. Fokuskan bayangan objek dengan memutar roda dioptri lensa okuler kiri ke
arah kiri kanan hingga benar-benar fokus.
e. Setelah fokus bayangan didapat, buka mata kanan, dan lanjutkan
pengamatan seperti biasa.

E. Penggunaan Karet Pelindung Lensa Okuler

Gambar 8.6: Contoh Karet Pelindung Lensa Okuler

F. Kaca Objek (Object Glass) dan Kaca Penutup Objek (Cover Glass)

Gambar 8.7: Contoh Ukuran Preparat Untuk Diamati Dibawah Mikroskop

Ukuran kaca preparat (Slide glass) : 76mm x 26mm x (0.9mm ~ 1.4mm)


Tebal kaca pelapis (cover glass) : 0.17mm

7
G. Menentukan Koordinat Objek Pengamatan

Gambar 8.8: Komponen Meja Preparat

Titik (1) menunjukkan posisi objek pada sumbu – X. Titik (2) adalah
menunjukkan posisi objek pada sumbu – Y. Sehingga titik objek yang diamati
dapat ditentukan dengan koordinat (X, Y).

H. Memilih dan Memutar Lensa Objektif

Gambar 8.9: Contoh Cara Memilih Dan Memutar Lensa Objektif

I. Aplikasi Minyak Imersi

Gambar 8.10: Contoh Aplikasi Minyak Imersi

a. Setelah pemeriksaan dengan lensa objektif 40x, putar dudukan lensa


objektif sehingga spesimen berada tepat di bawah antara lensa objektif 40x

8
dan 100x.
b. Jangan menurunkan meja preparat.
c. Teteskan minyak imersi tepat diatas bintik cahaya yang terlihat pada
spesimen.
d. Posisikan lensa objektif 100x tepat diatas tetesan minyak imersi, naikkan
meja preparat sedikit sehingga permukaan lensa objektif 100x bersentuhan
dengan minyak imersi.
e. Untuk menyingkirkan gelembung udara yang mungkin terjadi, maka
gerakkan lensa objektif 100x ke kiri-kanan secara perlahan 2-3 kali.

J. Penyetelan Kekerasan Putaran Roda Fokus Kasar


Putar cincin pengatur kekerasan putaran roda fokus kasar kekanan untuk
mengeraskan putaran (putaran roda focus kasar akan semakin berat / keras
hingga sulit diputar). Putar cincin pengatur kekerasan putaran roda fokus kasar
kekiri untuk meringankan putaran (putaran roda focus kasar akan semakin
ringan / mudah diputar). Apabila terlalu kendor, meja preparat akan turun
dengan sendirinya.

K. Pengaturan Ketinggian Maksimum Meja Preparat


Ketinggian maksimum meja preparat dapat diatur dengan cara memutar kekiri
atau kanan baut Pre-fokus.

L. Penggunaan Kondensor

Gambar 8.11: Penggunaan Kondensor Disesuaikan Dengan Perbesaran Lensa Objektif

Penggunaan diafragma kondensor harus sesuai dengan ukuran perbesaran


lensa objektif yang dipakai. Beberapa mikroskop ada yang menuliskan nilai
N.A, dan ada juga yang menuliskan nilai perbesaran lensa objektifnya.

9
M. Penggunaan Cermin Pantul

Gambar 8.12: Penggunaan Cermin Pantul Pada Mikroskop Cahaya

J. Perawatan dan Penggolongan Komponen Mikroskop


Pemeliharaan Mikroskop terdiri atas 3 komponen, yaitu : mekanis, elektris dan optis/optic.
Sehingga dalam melakukan perawatan komponen tersebut bukan dikelompokkan
menurut blok seperti pada waktu pelepasan komponennya, melainkan berdasarkan
jenis kelompok tersebut. Untuk mempermudah tahap pengerjaan perawatan, maka
dapat dimulai dari kelompok mekanis, elektri, dan optic. Setiap kelompok
komponen membutuhkan alat dan bahan perawatan yang berbeda dan ada beberapa
alat dan bahan yang sama seperti berikut ini:

Alat dan bahan perawatan komponen mekanik:


Alat : Bahan :
a. Beaker glass 250ml a. Alcohol 96%
b. Petridish b. Air bersih secukupnya
c. Sikat gigi c. Pasta gigi
d. Kuas d. Tissue wajah
e. Karet tiup (rubber blower) e. Tissue lensa
f. Pinset lurus f. Kapas
g. Pinset lengkung
h. Senter
i. Kaca pembesar
j. Obeng p;us 3mm
k. Obeng datar 3mm

10
Alat dan bahan Komponen Optik :
Alat : Bahan :
a. Beaker glass 250 ml a. Alcohol 96%
b. Karet tiup (rubber blower) b. Tissue lensa
c. Pinset lurus c. Kapas
d. Pinset lengkung d. Cotton bud
e. Senter
f. Kaca pembesar
g. Stik bamboo

PERAWATAN KOMPONEN MEKANIS


Komponen mekanik mikroskop terdiri atas :
1. Rangka / Frame
2. Dudukan lensa objektif / Revolving nosepiece
3. Fokus kasar dan halus / coarse / fine focusing system
4. Dudukan / penggerak kondensor (condensor holder / drive )
5. Meja preparat
6. Penggerak preparat / Mechanical stage
7. Penjepit preparat / Specimen holder
Catatan : Komponen – b,c,d dan e, terpasang pada rangka mikroskop (a)
Komponen – f dan g. Sudah dilepas dari rangka pada saat pelepasan komponen

A. Perawatan Rangka Mikroskop


Perawatan badan mikroskop sekaligus juga dilakukan perawatan pada
dudukan lensa obyektif (revolving nospiece), fokus kasar / halus (coarse/fine
focusing system) dan dudukan penggerak kondensor (condensor holder /
driver)
1. Tuang alkohol 96% secukupnya ke dalam baker glass
2. Larutkan pasta gigi dengan air bersih sekitar 20 ml ke dala petridish,
aduk rata
3. Gunakan rubber blower untuk membersihkan kotoran dan debu pada
permukaan badan mikroskop

11
4. Tiup dengan rubber blower seluruh permukaan dan celah-celah sempit
termasuk bagian atas rangka mikroskop tempat sambungan antara
rangka dengan observation tube
5. Bersihkan bagian dalam dudukan observation tube dengan
menggunakan kapas yang dibasahi alkohol, dan kemudian keringkan
dengan peniupan rubber blower
6. Celupkan bulu sikat gigi ke dalam larutan pasta gigi, dan bersihkan
seluruh permukaan badan mikroskop dengan cara menyikatnya
7. Untuk badan mikroskop yang berbahan dasar plastik, maka cukup
dibersihkan dengan air bersih saja, atau gunakan sabun cair lain.
Kecuali bila pasta gigi yang digunakan adalah jenis pasta gigi jelly
bening
8. Badan mikroskop disikat dengan cara memutar bukan lurus bolak-balik
untuk mendapatkan hasil terbaik
9. Bersihkan setiap sisi dengan baik dengan langsung dibilas dengan
alkohol atau air bersih
10. Untuk membilas bidang / dinding yang telah dilakukan penyikatan,
maka bukan dengan menyiramnya, melainkan gunakan sepotong kapas,
celupkan
11. Disarankan untuk menggunakan alkohol sebagai cairan pembilas, agar
apabila terdapat ekas tinta atau bahan pewarna yang idak larut dengan
air dapat mudah dihilangkan
12. Jangan gunakan alkohol untuk membilas apabila badan mikroskop
berbahan dasar plasik, atau ada bagian yang berbahan dasar plastik
13. Untuk bagian dalam badan mikroskop, maka cukup dbasahi dengan
alkohol saja, dan setiap selesai bilas segera di keringkan dengan
meniupkan udara dari rubber blower
14. Sesudah seluruh badan mikroskop dibersihkan, selanjutnya dibersihkan
permukaan meja preparat
15. Dengan bahan dan cara yang sama, bersihkan seluruh permukaan meja
preparat dan bilan dengan alkohol dengan cara di oleskan searah
beberapa kali hingga busa pasta gigi serta kotoran terangkat semua

12
Gambar 7.1 : Peniupan Debu Dan Kotoran Pada Badan Mikroskop
[RAFLI, Anang. "Peniupan_Debu_Kotoran" 2012. JPG file (kiri)]
[RAFLI, Anang. "Peniupan_Rmh_Lampu_2" 2012. JPG file (kanan)]

16. Bersihkan bagian bawah meja preparat, termasuk dudukan kondensor


17. Bersihkan roda fokus kasar dengan menggunakan kapas yang
dicelupkan ke dalam larutan pasta gigi, dan bilas dengan air bersih
(jangan gunakan alkohol untuk membilas, karena roda fokus berbahan
dasar plastik)
18. Bersihkan permukaan dudukan lensa objektif (revolving nosepiece)
dengan menggunakan kapas yang dibasahi dengan alkohol
19. Untuk komponen “collector lens” yang berbahan dasar silikon, maka
cukup dibersihkan dengan menggunakan air bersih saja.

B. Perawatan Penggerak Preparat (Mechanical Stage)


1. Tiup seluruh permukaan penggerak preparat, baik bagian luar maupun
bagian dalam (system penggeraknya) dengan karet tiup.
2. Bersihkan semua permukaan luar dan dalam dengan kapas yang
dibasahi alkohol.
3. Untuk bagian-bagian system mekanisnya usahakan jangan terkena
cairan alkohol, agar minyak pelumas yang melumasinya tidak meleleh
atau larut terkena alkohol.
4. Untuk celah yang sulit dicapai, gunakan pinset lurus, lengkung, atau stik
bamboo yang ujungnya dililitkan tisu lensa atau kapas untuk
13
membersihkan kotoran yang berada pada bagian atau celah tersebut.
5. Setelah dibersihkan segera keringkan dengan meniup permukaan luar
atau dalam yang sebelumnya sudah diseka dengan alkohol.

C. Perawatan Penjepit Preparat (Specimen Holder)


1. Tiup seluruh permukaan luar dan dalam dari penjepit preparat.
2. Perhatikan dengan seksama kondisi permukaan luar dan dalam penjepit
preparat tersebut, apabila hanya kotor karena debu, maka dapat
langsung dibersihkan dengan kapas yang dibasahi dengan alkohol saja.
3. Apabila terdapat sisa-sisa percikan bahan pewarna sampel atau bahkan
berupa timbunan kerak kotoran debu bercampur pewarna sampel, maka
kerak tersebut perlu disikat dahulu dengan sikat gigi atau bahkan bila
terpaksa harus dilakukan pengikisan dengan menggunakan alat lain
dalam hal ini bias memanfaatkan obeng datar 6mm
4. Untuk membersihkan atau mengerik timbunan kerak tersebut, pertama
basahi dahulu timbunan kerak tadi dengan air bersih, alkohol atau lebih
baik lagi dengan cairan “contact cleaner”.
5. Diamkan beberapa saat, kemudia coba digosok dengan kapas yang
sudah dibasahi alkohol atau contact cleaner.
6. Apabila tetap tidak berpengaruh, maka dapat dilakukan dengan cara di
kerik atau dapat juga dengan menggunakan kertas gosok atau amplas
besi dengan ukuran yang paling halus dengan nomer "0" (nol).
7. Setelah kotoran dapat dibersihkan, bersihkan kembali penjepit preparat
dengan kapas yang dibasahi alkohol.
PERAWATAN KOMPONEN ELEKTRIK
Komponen elektrik terdiri atas:
a. Kabel daya (power cable)
b. Lampu

A. Perawatan Kabel Daya (Power Cable)


1. Perawatan kabel daya adalah mudah, cukup dengan membersihkan kabel
tersebut dari kotoran yang menempel dengan menggunakan tissue wajah
yang dibasahi dengan alkohol agar kotoran yang menempel mudah

14
terlepas.
2. Setelah dibersihkan, gulung kembali kabel dengan rapi dan diikat dengan
“cable ties” bila dirasa perlu
B. Perawatan Lampu (Bulb Lamp)
1. Perawatan lampu sangat mudah, cukup dengan membersihkan debu yang
menempel dengan hati-hati, bila memungkinkan dapat mengerik karat
pada kedua kaki lampu dengan pisau cutter atau kertas amplas karena bila
kaki lampu banyak timbunan karat maka dapat menghambat aliran listrik
yang melaluinya.
2. Apabila terdapat bekas sidik jari, debu, atau minyak pada permukaan
lampu, dapat langsung dibersihkan dengan tissue lensa tanpa dibasahi
alkohol atau air.
PERAWATAN KOMPONEN OPTIK
Komponen optik mikroskop Olympus CX21 terdiri dari:
a. Prisma utama
b. Prisma kiri/kanan dan observation tube
c. Lensa bawah kepala mikroskop
d. Lensa okuler
e. Lensa objektif
f. Kondenser
g. Filter
h. Lensa penutup rumah lampu
i. Lensa kolektor cahaya (light collector lens) Kecuali komponen “a” maka
seluruh komponen optik tersebut harus dilakukan perawatan. Khusus untuk
komponen “b” maka cara membersihkannya adalah melalui lubang dudukan
lensa okuler.

A. Perawatan Prisma Kiri/Kanan (Sleeve Prism) dan Observation Tube


1. Tutup permukaan prisma kiri dan kanan dari depan lubang dudukan lensa
okuler sehingga debu dan kotoran dapat dibersihkan/dikeluarkan.
2. Permukaan prisma kiri dan kanan dpat dibersihkan dengan menggunakan
stik bambu atau pinset lurus yang ujungnya dililitkan tissue lensa dan
dibasahi dengan alcohol
15
3. Bersihkan dengan cara melingkar searah atau berlawanan jarum jam dari
titik tengah permukaannya.
4. Ganti tissue lensa dengan yang baru atau bersih setiap selesai melakukan
penyekaan.
5. Segera tiup permukaan prisma yang telah diseka dengan rubber blower,
agar alkohol cepat menguap.
6. Setelah melakukan perawatan prisma kiri dan kanan, selanjutnya
bersihkan lensa bawah observation tube bagian dalam dan luar.

B. Perawatan Lensa Bawah Observation Tube


1. Lensa bagian bawah observation tube terdiri atas susunan lensa
cembung dan cekung dalam sebuah lubang di mana lintasan cahaya dari
bawah melaluinya menuju prisma utama hingga lensa okuler.
2. Untuk membersihkannya, maka cukup bersihkan bagian permukaan luar
saja.
3. Pertama tiup permukaan lensa dengan menggunakan rubber blower agar
debu dan kotoran terangkat.
4. Gunakan stik bambu atau pinset lurus yang ujungnya dililitkan tissue
lensa.
5. Basahi tissue lensa tersebut dan bersihkan permukaan lensa dimulai dari
titik tengah secara melingkar spiral searah atau berlawanan arah jarum
jam menuju ke tepi lensa.
6. Setiap selesai membersihkan ganti tissue lensa dengan yang baru dan
basahi kembali dengan alkohol sebelum melakukan pembersihan.
7. Setiap selesai pembersihan segera tiup permukaan lensa dengan rubber
blower.
8. Pada saat peniupan permukaan lensa ini, jangan lakukan peniupan
dengan kuat karena dapat mendorong cairan alkohol masuk ke celah
lensa di bawahnya.
9. Setelah membersihkan lensa bawah luar dari observation tube, langkah
selanjutnya adalah membersihkan cincin pengait observation tube yang
berada tepat di bagian bawahnya dan mengelilingi lensa bawah bagian
luar observation tube.

16
10. Cincin pengait observation tube ini terbuat dari logam sehingga untuk
membersihkannya cukup dengan menggunakan kapas yang dibasahi
dengan alkohol.
11. Gosok perlahan secara melingkar bagian sudut dalam atau cekungan
cincin tersebut sehingga serpihan logam atau kotoran lain dapat
dikeluarkan.
12. Kemudian bersihkan penutup observation tube dengan menggunakan
pasta gigi yang diencerkan, gunakan sikat gigi dan sikatlah seluruh
permukaannya.
13. Bilas dengan air bersih untuk menghilangkan busa pasta gigi dan sisa
kotorannya, kemudian keringkan dengan tissue wajah.
14. Gunakan senter untuk melakukan pemeriksaan hasil perawatan pada
lensa dan prisma

C. Perawatan Lensa Okuler


1. Sebelum membersihkan lensa okuler, sebaiknya lakukan dulu
pemeriksaan dulu kondisi lensa tersebut dengan cara melihat dari kedua
sisi lensa.
2. Gunakan cahaya senter dan arahkan ke lensa okuler dan lihat kondisi
lensa dari sisi yang lain.
3. Setelah itu tiup seluruh permukaan lensa okuler bagian luar dan dalam
sehingga debu dan kotoran lain dapat terangkat.
4. Periksa kembali hasilnya dengan cara yang sama pada langkah ke-2
diatas.
5. Lilitkan tissue lensa pada ujung stik bamboo atau pinset dengan cara
seperti yang ditunjukkan oleh gambar 7.3.

17
Gambar 7.3 : Petunjuk cara melilitkan tissue lensa pada lidi / stik bambu

6. Gunakan stik bamboo atau pinset lurus yang dililitkan tissue lensa pada
ujungnya, kemudian basahi dengan alcohol.
7. Bersihkan seluruh permukaan lensa mulai dari tengahnya, melingkar
spiral ke arah tepi searah atau berlawanan arah jarum jam.
8. Setiap selesai pembersihan segera tiup dengan blower agar alcohol cepat
menguap.
9. Lakukan cara tersebut 2-3 kali juga cara yang sama untuk sisi
sebelahnya dari lensa okuler.
10. Periksa kembali hasilnya dengan menggunakan cahaya lampu senter
seperti langkah ke-2.
11. Bersihkan pada dinding luar atau tabung lensa okuler bagian luar
dengan kapas yang telah dibasahi alkohol.

18
D. Perawatan Lensa Objektif
Perawatan lensa obyektif adalah berurutan dimulai dengan lensa obyektif
dengan ukuran perbesaran terkecil yaitu 4x, 10x, 40x, 100x dengan langkah
langkah sebagai berikut.
1. Dengan bantuan cahaya senter, lihat kondisi lensa obyektif sebelum
dibersihkan.
2. Untuk lebih memastikan lagi, gunakan kaca pembesaran atau lensa okuler
yang telah dibersihkan tadi dengan cara melihat dari belakang lensa okuler
3. Dengan cara tersebut maka dapat dipastikan lagi kondisi lensa obyektif
tersebut apakah hanya kotor atau ada cacat yang lain.
4. Setelah memastikannya, siapkan stik atau bambu atau pinset lurus yang
dililitkan tissue lensa pada ujungnya , kemudian basahi dengan dengan
alkohol dan bersihkan lensa obyektif dengan cara memutar stik bambu
dengan tissue lensa tadi.
5. Setelah itu ganti tissue lensa dengan yang baru, lilitan kembali pada stik
bambu, kemudian celupkan pada alkohol dan kibaskan agar alkohol tidak
terlalu banyak terikut didalam tissue lensa
6. Bersihkan kembali lensa obyektif, namun kali ini yang diputar lensanya
7. Lakukan hal yang sama pada lensa obyektif 10x
8. Untuk lensa obyektif 40x dan 100x, karena ukuran lensa relatif kecil,
maka untuk membersihkannya lensa onyektif filakukan diatas meja,
kemudian gunakaan tissue lensa yang sudah yang sudah dibasahi dengan

19
alkohol untuk membersihkanya tetapi tanpa menggunakan pinset atau stik,
melainkan dengan ujung jari sambil ditekan sedikit, dan lensa obyektif
diputar searah beberapa kali
9. Jangan lupa setiap lensa obyektif harus diperlakukan peniupan pada kedua
sisinya depan dan belakang lakukan pembersihan yang sama dengan cara
pembersihan lensa obyektif bagian luar
10. Setelah seluruh lensa obyektif dibersihkan lanjutkan dengan pemeriksaan
hasil pewarnaan, dengan cara melihat permukaan lensa obyektif dengan
menggunakan lensa okuler yang dibalik.

E. Perawatan Kondensor
1. Buka diafragma kondenser hingga maksimal, kemudian lihat kondisi lensa
condenser dari sebelah belakang dengan diarahkan kecahaya atau diberi
cahaya senter pada sisi depanya.
2. Dengan cara demikian maka akan dapat diliíhat kotoran yang menempel.
3. Tiup seluruh permukaan kondenser juga bagian dalamnya dengan rubber

20
blower.
4. Selain itu dapat juga menggunakan kaca pembesar atau dilihat dengan
lensa okuler yang dibalik.
5. Gunakan tissue lensa yang dibasahi alkohol, dan bersihkan seluruh
permukaan kondenser.
6. Untuk lensa kondenser bagian dalam, maka harus dibersihkan dengan
menggunakan tissue lensa yang dililitkan pada stick bambu atau pinset
lurus maupun lengkung.
7. Tutup diafragma dan bersihkan dengan tissue lensa atau kapas yang
dibasahi alkohol dengin hati-hati agar tidak patah atau melengkung.
8. Setelah semua dibersihkan/diseka, tiup kembali seluruh permukaan luar
dan dalam kondenser dengan rubber blower.

F. Perawatan Filter
1. Filter cahaya pada mikroskop ada yang dibuat dari plasik dan ada pula
yang dibuat dari bahan gelas/kaca

Gambar 7.7 : Petunjuk Cara Membersihkan

2. Untuk filter yang menggunakan dasar plastik, maka untuk


membersihkannya cukup dengan meniup dengan rubber blower dan diseka
dengan tissue yang dibasahi dengan air bersih, kemudian keringkan
kembali dengan peniupan rubber blower (Gambar 7.7).
3. Untuk filter yang berbahan dasar gelas / kaca maka setelah dilakukan
peniupan, dapat diseka dengan tissue lensa yang dibasahi alkohol,
21
kemudian ditiup kembali dengan rubber blower agar alkohol cepat
menguap.
4. Pada saat menyeka filter, maka jaringan tidak perlu dililitkan pada stik
bambu atau pinset.

G. Perawatan Penutup Rumah Lampu


Penutup rumah lampu terbuat dari kaca/gelas, ada yang bening transparan atau
putih buram. Karena berbahan dasar dari kaca/gelas, maka untuk
membersihkannya adalah sama dengan cara membersihkan filter yang
bertahan dasar sama, tentunya dilakukan peniupan dahulu sebelum
dibersihkan

H. Perawatan Lensa Kolektor Cahaya (Light collector lens)


Komponen ini penempatannya berbeda-beda untuk tiap mikroskop, ada yang
ddidalam badan mikroskop seperti Olympus CX21/CX22 (gambar 7.8), dan
ada juga yang dipasang pada tempat terpisah seperti Nikon YS100/Eclipse
E100.

Gambar 7.8 : Collector Lens Terlihat Dari Balik


Penutup Rumah Lensa (Kiri), Dan Bila Dilihat

Khusus untuk mikroskop Olympus CX21, lensa kolektor ini bukan terbuat dari
kaca/gelas, melainkan sejenis karet bening atau silikon yang berwarna kekuningan.
Sehingga untuk membersihkannya cukup dengan menggunakan tissue lensa dan
dibasahi dengan airr bersih saja. Selain itu lakukan peniupan hingga bersih, dan
langsung ditutup kembali dengan tissue lensa agar tidak terkena debu dari udara.

22
K.Trouble Panduan Pemecahan Masalah
Shooting
No. Masalah Penyebab Pemecahan

1. Tingkat kecerahan Posisi lensa Setel posisi lensa


cahaya tidak merata objektif tidak objektif yang dipilih
di bidang lapang tepat pada
dengan memutar
pandang lintasan cahaya dudukan lensa
masuk/keluar. hingga berbunyi
“KLIK”

Naikkan Kondenser
Posisi kondensor
hingga ketinggian
rendah /terlalu
maksimum
rendah

Bersihkan bagian-
Salah satu (atau
bagian tersebut
seluruhnya) dari
lensa Objektif,
Okuler,
Kondenser atau
lensa penutup
rumah lampu
keadaannya
kotor

2. Debu atau noda Salah satu (atau Bersihkan bagian-


terlihat pada bidang seluruhnya) dari bagian tersebut
lapang pandang lensa objektif,
okuler,
kondensor, lensa
penutup rumah
lampu
keadaanya kotor

3. Bayangan objek Posisi Naikkan Kondenser


silau/ menyilaukan Kondenser hingga ketinggian
rendah / terlalu maksimum
rendah

Sesuaikan bukaan
Bukaan diafragma

23
diafragma Kondenser dengan
kondensor pembesaran lensa
terlalu besar objektif yang
dipakai.

4. Bayangan objek Posisi lensa Setel posisi lensa


terlihat buram objektif tidak objektif yang dipilih
keputih-putihan tepat pada dengan memutar
atau tidak jernih lintasan cahaya dudukan lensa
masuk/keluar. hingga berbunyi
“KLIK”

Salah satu (atau


Gunakan/aplikasikan
seluruhnya) dari
minyak imersi.
lensa Objektif,
Okuler,
Kondenser atau
lensa penutup
rumah lampu
keadaannya
kotor.

Gelembung
udara bercampur Buang/keluarkan
didalam minyak gelembung udara
imersi yang tersebut.
terdapat pada
kaca preparat

5. Sebagian bayangan Setel posisi lensa


objek tidak fokus Posisi lensa objektif yang dipilih
atau nampak objektif tidak dengan memutar
terlihat bergerak tepat pada dudukan lensa
lintasan cahaya hingga berbunyi
masuk/keluar. “KLIK”

Posisi kaca
preparat tidak Atur posisi kaca
tepat pada preparat tepat pada
penjepit penjepit kaca

24
preparat.
preparatnya.

6. Lensa objektif Posisi kaca Atur posisi kaca


pembesaran tinggi preparat terbalik preparat dengan sisi
menyentuh terbalik {sisi yang diberi kaca
permukaan kaca yang diberi kaca pelapis (cover glass)
preparat sebelum pelapis (cover menghadap ke atas
titik fokus glass)
bayangan objek menghadap ke
didapatkan bawah}

7. Putaran toda fokus Setelan cincin Setel posisi cincin


kasar terlalu keras pengatur pengatur kekerasan
kekerasan roda roda fokus dengan
fokus kasar mengendurkannya
berada pada (putar berlawanan
posisi keras arah jarum jam)

8. Objek bayangan Posisi sekrup Naikkan posisi sekru


tidak dapat pre-fokus terlalu pre-fokus pada
difokuskan karena rendah posisi lebih tinggi
meja preparat tidak atau maksimum
dapat dinaikkan
lebih tinggi lagi

9. Meja preparat turun Kekerasan Setel kekerasan


dengan sendirinya putaran roda putaran roda fokus
atau fokus fokus terlalu dengan memutar
bayangan hialng rendah/lemah cincin roda fokus
karena meja searah jarum jam.
preparat bergerak
turun dengan
sendirinya

10. meja preparat tidak Posisi kondensor Naikkan posisi


dapat diturunkan terlalu rendah Kondenser lebih
lebih rendah, tinggi atau pada
sedangkan posisi
posisinya belum tertinggi/maksimum.
mencapai titik
terendah

11. Luas bidang Jarak 2 lensa Setel jarak 2 lensa

25
pandang kedua okuler okuler tersebut
mata tidak sama (interpupillary disesuaikan dengan
distance) tidak jarak pupil mata.
disesuaikan
dengan jarak
antar pupil mata.

Dioptri lensa Setel dioptri lensa


okuler tidak okuler dengan diatur
sesuaikan menggunakan
dengan mata pengatur dioptri
pengamat. lensa.

Lensa okuler kiri Ganti lensa okuler


dan kanan yang sama dan
berbeda satu sesuai satu sama
sama lain. lain.

12. Lensa objektif Posisi kaca Atur posisi kaca


menyentuh kaca preparat terbalik preparat dengan sisi
preparat pada saat {sisi yang diberi yang diberi kaca
mengganti lensa kaca pelapis pelapis (cover glass)
objektif dengan (cover glass) menghadap ke atas
ukuran pembesaran menghadap ke
tinggi bawah}

Ganti kaca pelapis


Ukuran kaca
preparat dengan
pelapis preparat
ukuran yang lebih
(cover glass)
tipis atau maksimal
terlalu tebal.
0,17mm

13. Lampu tidak nyala Lampu Pasang lampu pada


tidak/belum dudukan lampu
terpasang.

Ganti dengan lampu


Lampu sudah yang baru atau baik
putus.

Pasang kabel daya


dan hubungkan ke

26
sumber listrik.
Kabel daya
belum terpasang
pada mikroskop
atau belum
terhubung
dengan sumber
listrik.

14. Lampu mudah Spesifikasi Ganti lampu dengan


putus tegangan listrik spesifikasi daya dan
lampu tidak tegangan yang
sesuai/ lebih sesuai
rendah dari yang
ditentukan

15. Cahaya lampu Spesifikasi daya Ganti lampu dengan


redup sedangkan lampu lebih spesifikasi daya dan
posisi pengatur rendah dan/atau tegangan yang
kekuatan cahaya tegangan yang sesuai
sudah maksimum diperlukan lebih
besar/tinggi

Tabel 3. Troubleshooting Mikroskop Olympus CX21

L. Kesimpulan Mahasiswa/i dapat mengetahui bagian- bagian dari mikroskop beserta fungsinya,
cara pengoperasian mikroskop, perawatan dan pemeliharaan serta dan mengatasi
trouble shooting dari Mikroskop.

M. Unit Terkait Instrumentasi Labolatorium Jurusan Teknologi Labolatorium Medik Poltekkes


Jakarta III

Disusun Oleh: Kelompok 9

6. Nissa Alivia Natasya P3.73.34.1.20.028


7. Nur Eka Khoirina P3.73.34.1.20.031
8. Raiqah Salsabila Qatrunnada P3.73.34.1.20.036
9. Siti Gosiah Diniah P3.73.34.1.20.048
10. Titenia Meilaika P3.73.34.1.20.050

27
Ditetapkan,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Manajemen Pelaratan Labolatorium Medis
Program Studi D III TLM

Retno Martini Widhyasih, S.Si, M.Biomed

28

You might also like