You are on page 1of 5

Proses Sosial dan Interaksi Sosial

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bentuk social dynamic yang dimaksud oleh August Comte sama dengan yang
dimaksud strukur dinamis dalam masyarakat.Struktur dinamis ini dinilai memiliki
kemiripan dengan proses social.Proses social yang dimaksud adalah proses
dimana individu,kelompok,dan masyarakat bertemu,berinteraksi,dan
berkomunikasi sehingga melahirkan sistem-sistem social dan pranata social
serta semua aspek kebudayaan.

Bentuk umum proses social adalah interaksi social,sedangkan bentuk-bentuk


khususnya adalah aktivitas-aktivitas social.Interaksi social itu sendiri merupakan
hubungan social yang dinamis yang menyangkut hubungan antara
perorangan,antara kelompok-kelompok manusia (Soekanto,2002:62). Syarat
terjadinya interaksi social adalah adanya kontak social (social contact) dan
adanya komunikasi (communication).

Menurut Gillin dan Soekanto (2002:71-104) menjelaskan bahwa ada dua


golongan proses social sebagai akibat dari interaksi social ,yaitu proses social
asosiatif dan proses disosiatif.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Proses Sosial
Manusia merupakan makhluk social yang kodratnya tidak bisa hidup tanpa
manusia lain,seorang bayi misalnya harus diajari makan,berbicara,dan lain
sebagainya membuktikan bahwa sejak lahir manusia sudah berhubungan
dengan manusia lainnya.Bentuk umum proses social adalah interaksi
social,sedangkan bentuk khususnya adalah aktivitas-aktivitas social. Interaksi
social meupakan hubungan social yang dinamis menyangkut hubungan antara
orang-perorangan,antara kelompok-kelompok manusia (Soekanto, 2002:62).
Adapun bentuk-bentuk proses social,yaitu:
a. Kontak Sosial
Menurut Soeryono Soekanto (2002:65), kontak social berasal dari bahasa
latin con atau cum (bersama-sama) dan tango (menyentuh) ,jadi artinya
secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik,kontak
social baru terjadi apabila adanya hubungan fisikal,sebagai gejala social
hal itu bukan semata-mata hubungan badaniah, karena hubungan social
terjadi tidak saja secara menyentuh seseorang,namun orang dapat
berhubungan dengan orang lain tanpa harus menyentuhnya. Kontak
social dapat berlangsung dalam lima bentuk, yaitu:
 Dalam bentuk proses sosialisasi yang berlangsung antara pribadi
orang per orang
 Antara orang per orang dengan suatu kelompok masyarakat atau
sebaliknya
 Antara kelompok masyarakat dengan kelompok masyrakat lainnya
dalam sebuah komunitas
 Antara orang per orang dengan masyarakat global di dunia
internasional
 Antara orang per orang ,kelompok ,masyarakt dan dunia global,
dimana kontak social terjadi secara simultan diantara mereka
Kontak-kontak social menjadi sangat majemuk dan rumit,
kerumitan ini dipicu dengan perkembangan teknologi informasi.

Secara konseptual kontak social dapat dibedakan antara kontak


social primer dan kontak social sekunder
a) Kontak social primer, yaitu kontak social yang terjadi secara
langsung antara seseorang dengan orang atau kelompok
masyarakat lainnya secara tatap muka.
b) Kontak social sekunder, yaitu kontak social yang terjadi
melalui perantara yang sifatnya manusiawi mauoun dengan
teknologi
B. Komunikasi
Sosiologi menjelaskan komunikasi sebagai sebuah proses memaknai yang
dilakukan oleh seseorang terhadap informasi, sikap, dan perilaku orang lain yang
terbentuk pengetahuan, pembicaraan ,gerak-gerik,atau sikap perilaku dan
perasaan-perasaan, sehingga seseorang membuat reaksi-reaksi terhadap
informasi, sikap, dan perilaku tersebut berdasarkan pengalaman yang pernah dia
alami. Fenomena komunikasi dipengarui pula oleh media yang digunakan.

Dalam komunikasi ada tiga unsur penting yang selalu hadir dalam setiap komuikasi,
yaitu sumber informasi (receiver), saluran (media), dan penerimaan informasi
(audience). Yang terpenting dalam komunikasi adalah aktivitas memaknakan informasi
dan pemaknaan yang dibuat oleh audience terhadap informasi yang diterimanya itu.
Sebuah proses komunikasi memiliki dimensi yang sangat luas dalam pemaknaannya,
karena dilakukan olek subjek-objek yang beragam dan konteks social yang majemuk
pula.

C. Proses-proses Interaksi Sosial


Menurut Gillin dan Gillin dalam Soekanto (2002:71-104) menjelaskan bahwa ada
dua golongan proses social sebagi akibat dari interaksi social
1) Proses Asosiatif
Merupakan sebuap proses social yang terjadi saling pengetian dan kerja
sama timbal balik antara orang per orang atau kelompok satu dengan
lainnya, dimana proses ini menghasilakn pencapaian tujuan-tujuan
bersama.
o Kerja sama (cooperation) adalah usaha bersama individu atau
kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Proses ini ada apabila diantara individu atau kelompok tertentu
menyadari adanya kepentingan dan ancaman yang sama.
Beberpa bentuk cooperation:
o Gotong royong dan kerja bakti
Gotong royong adalah sebuah proses kerja sama yang
terjadi dimasyarakat pedesaan, dimana proses ini
menghasilkan aktivitas tolong-menolong dan perutkaran
tenaga serta barang maupun pertukeran emosional dalam
bentuk timbal balik diantara mereka.
Kerja bakti adalah proses kerja sama yang terjadi pada
proyek-proyek public atau program-program pemerintah.
o Bergaining
Merupan proses cooperation daam bentuk perjanjian
pertukaran kepentingan, kekuasaan, barang-barng maupun
jasa natara dua organisasi atau lebih yang terjadi dibidang
politik, budaya, ekonomi, hukup, maupun militer.
o Co-optation
Merupakan proses cooperation yang terjadi diantara individu
dan kelompok yang terlibat dalam sebuah organisasi atau
Negara dimana terjadi proses penerimaan unsur-unsur baru
dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu
organisasi untuk menciptakan stabilitas.
o Coalition
Yaitu dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-
tujuan yang sama kemudian melakukan kerjasama satu
dengan lainnya untuk mencapai tujuan tersebut.Proses ini
biasanya terjadi di unit program dan dukungan politis.
o Joint-venture
Merupakan kerjasama dua atau lebih organisasi perusahaan
dibidang bisnis untuk pengerjaan proyek-proyek tertentu.
2) Accomodation
Yaitu proses social dengan dua makna, pertama adalah proses social
yang menunjukan pada suatu keadaan yang seimbang (equilibrium)
dalam interaksi social antara individu dan antar kelompok didalam
masyarakat, terutama yang ada hubungannya dengan norma-norma dan
nilai-nilai social yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Kedua adalah
menuju pada suatu proses yang sedang berlangsung,dimana
accommodation menampakan suatu proses untuk meredakan suatu
pertentangan yang terjadi dimasyarakat. Proses accommodation ini
menuju pada suatu tujuan yang mencapai kestabilan. Bentuk-bentuk
accommodation:
o Coercion, terjadi karena adanya paksaan maupun
kekerasan secara fisik atau psikologis
o Compromisme, dicapai karena masing-masing pihak yang
terlibat dalam proses ini saling mengurangi tuntutannya agar
tercapai penyelesaian oleh pihak ketiga atau badan yang
kedudukannya lebih tinggi dari pihak-pihak yang
bertentangan
o Toleration, bentuk accommodation secara tidak formal dan
dikarenakan adanya pihak-pihak yang mencoba untuk
menghindari diri dari pertikaian
o Conciliation, terjadi melalui usaha untuk mempertemukan
keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih.
o Mediation, accommodation yang dilakuan melalui
penyelesaian oleh pihak ketiga yang netral
o Stalemate, pencapaian accommodation dimana pihak-pihak
yang bertikai dan mempunyai kekuatan yang sama berhenti
pada satu titik tertentu dan masing-masing diantara mereka
menahan diri.
o Adjudication, dimana berbagai usaha accommodation yang
dilakukan mengalami jalan buntu sehingga penyelesaiannya
menggunakan jalan pengadilan.
3) Asimilisasi
Suatu proses pencmpuran dua atau lebih budaya yang berbeda sebagai
akibat dari proses social, kemudian menghasilkan budaya tersendiri yang
berbeda dengan budaya asalnya.

You might also like