You are on page 1of 5

NAMA : RADIKA NURUL AINI

NPM : 184022481

KELAS/ SEMESTER : A2 AKUNTANSI/ TUJUH (7)

MATA KULIAH : SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

DOSEN : RANITA RAMADHANI, SE.,MSA.,AK

PUSAT BIAYA (COST CENTER)

A. Pendahuluan
Pusat Pembiayaan adalah pusat pertanggungjawaban dimana masukkannya
diukur dalam satuan uang, akan tetapi keluarannya tidak diukur dalam satuan uang.

B. Pengertian Biaya
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan
uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan
organisasi, termasuk harga pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk
memperoleh penghasilan. Unsur biaya meliputi :
1. Merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Diukur dengan satuan uang
3. Yang telah terjadi atau yang akan terjadi
4. Untuk tujuan tertentu

C. Perilaku Biaya
Perilaku biaya dapat dikategorikan sebagai: biaya variabel dan biaya tetap.
Biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan peningkatan jumlah
produksi atau jumlah unit yang dijual. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah
walaupun jumlah unit produksi meningkat atau jumlah unit yang dijual meningkat.

D. Pengurangan Biaya dan Penghematan Biaya


1. Pengurangan Biaya
Program pengurangan biaya ditujukan pada usaha-usaha untuk mengurangi atau
menekan biaya melalui penyempurnaan metode yang digunakan, pendekatan
baru, dan pengaturan kerja yang lebih baikk agar diperoleh hasil produksi yang
lebih bermutu dan produktif.
2. Penghematan Biaya
Penghematan Biaya meliputi pengurangan biaya secara bijaksana. Penghematan
biaya dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui program
pengurangan biaya, perencanaan biaya, dan perhatian yang terus menerus
terhadap keputusan-keputusan biaya yang diambil yang berkaitan dengan
pengeluaran biaya.
E. Hubungan Biaya dengan Produk

1. Biaya Pabrikasi, sering disebut biaya produksi yang terdiri dari :


a. Biaya Bahan, terdiri dari Biaya bahan langsung (direct material) dan Biaya
bahan tidak langsung (indirect material).
b. Biaya tenaga kerja
c. Biaya overhead pabrik (BOP)
2. Biaya penelitian dan pengembangan
3. Biaya Komersial, terdiri dari;
a. Biaya pemasaran
b. Biaya distribusi
c. Biaya administrasi dan umum

F. Biaya Pabrik
Tugas utama pusat pertanggung jawaban biaya pabrik adalah mengatur
kegiatan pengolahan dengan biaya paling rendah. Tujuan utama dari pusat
pertanggung jawaban biaya pabrik adalah untuk menciptakan nilai tambah (value
added) bagi sumber-sumber daya sehingga hasil atau hasil-hasil pengolahan
perusahaan akan mempunyai nilai yang lebih besar daripada jumlah nilai seluruh
sumber daya yang digunakan. Unsur-unsur utama dari fungsi produksi adalah
kegiatan pengubahan (conversion), sumber daya (inputs) yang dibutuhkan kedalam
kegiatan pengubahan yang menghasilkan produk (output).

G. Fungsi Controller/Manajer terhadap Pengendalian Biaya Pabrik

 Mengurangi penggunaan bahan baku yang tidak efisien


 Mengurangi resiko kehilangan bahan baku atau produk jadi
 Mengurangi keterlambatan produksi karena kekurangan bahan baku
 Mengurangi investasi terhadap persediaan bahan baku atau barang jadi
 Mengurangi biaya penanganan dan penyimpanan bahan baku maupun
barang jadi
 Membatasi jumlah pegawai yang dimasukkan dalam daftar upah sehingga
tidak terjadi pemborosan dalam penggunaan sumber daya manusia
 Meningkatkan prestasi kerja karyawan dengan membandingkan hasil yang
dicapai antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain, dan
perbandingan antara prestasi yang dicapai karyawan pasa saat ini dengan
prestasi yang dicapao yang lalu
 Mengurangi biaya lembur dan pemakaian karyawan yang berlebihan
 Melakukan analisis terhadap standar kerja karyawan

H. Biaya Pemasaran dan Biaya Distribusi


Statistik menunjukkan bahwa biaya pemasaran adalah 10 (sepuluh) kali lebih
besar untuk mendapatkan seorang pelanggan baru dibandingkan dengan biaya
pemasaran untuk mempertahankan seorang pelanggan yang sudah ada. Distribusi
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyalurkan dan
memudahkan masyarakat untuk memperoleh/membeli/menggunakan fasilitas
produk perusahaan.
G. Elemen-elemen Sistem Logistik
 Fasilitas yang tersedia.
 Transportasi
 Pengadaan persediaan
 Komunikasi
 Penanganan dan Penyimpanan
H.Supply Chain
Fungsi dari supply chain adalah sebagai berikut:
 menghilangkan atau mengecilkan biaya transaksi,
 mengembangkan dan menerapkan standar operasional perusahaan,
 menurunkan atau mengurangi waktu tunggu persediaan,
 menurunkan atau mengurangi jumlah persediaan perusahaan.
I. Supply Chain
Supply chain/rantau pemasok adalah sekumpulan aktivitas (dalam bentuk
entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses produksi dan distribusi barang mulai dari
bahan baku sampai produk jadi sampai ke tangan konsumen akhir. Fungsi dari supply
chain adalah sebagai berikut :
 Menghilangkan atau mengecilkan biaya transaksi
 Mengembangkan dan menerapkan standar operasional perusahaan
 Menurunkan atau mengurangi waktu tunggu persediaan
 Menurunkan atau mengurangi jumlah persediaan perusahaan

Apabila mengacu pada sebuah perusahaan manufaktur, kegiatan-kegiatan utama


yang masuk dalam klasifikasi supply chain adalah :

 Kegiatan mengembangkan produk baru (product development activity)


 Kegiatan mendapatkan bahan baku (producerement activity)
 Kegiatan merencanakan produksi dan persediaan (production and
inventory planning and control activity)
 Kegiatan melakukan produksi (production activity)
 Kegiatan melakukan pengiriman (distribution activity)

J. Pengendalian Biaya Distribusi


Pengendalian yang dilakukan adalah menggunakan konsep tanggung jawab
dan tujuan biaya. Pengendalian biaya distribusi sangat penting terutama karena
alasan sebagai berikut :
a. Biaya distribusi sering merupakan persentase biaya yang cukup besar dari total
biaya.
b. Baik manajemen maupun tenaga penjualan cenderung untuk menghabiskan atau
melebihi biaya menjamu langganan sehingga hal ini akan membesarkan biaya
distribusi.
c. Sikap pembeli dan sikap penjual yang selalu berbeda sehingga mempersulit
controller untuk melakukan pengendalian.
d. Metode-metode yang digunakan dalam proses distribusi lebih banyak dan setiap
kegiatan memiliki tingkat biaya yang berbeda sehingga hal ini menyebabkan
pengukuran biaya lebih sulit.
K. Anggaran Biaya
 Anggaran Bahan Baku
Anggaran bahan baku adalah penyediaan bahan dengan kuantitas dan kualitas
yang diisyaratkan dan pada waktu dan tempat yang diperlukan dalam proses
produksi, yang berarti bahwa bahan baku yang diperoleh tidak boleh berlebihan
jumlahnya, dan mestinya dipertanggungjawabkan secara penuh dan
dipergunakan sesuai dengan kebutuhan.

Anggaran biaya bahan baku bertujuan untuk :


 Menentukan jumlah bahan baku yang diperlukan
 Menentukan jumlah pembelian bahan baku yang diperlukan
 Mengurangi resiko kehilangan, kerusakan, kadaluarsa
 Mengurangi tingkat investasi dalam nilai persediaan dan sekaligus
mengurangi biaya penanganan terhadap persediaan
 Memperkirakan jumlah dana yang diperlukan untuk membeli bahan baku
 Menentukan harga pokok produk secara tepat
 Menghilangkan peluang pemborosan dan penggelapan bahan baku yang
disebabkan permintaan kebutuhan bahan baku secara berlebihan
 Menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif dipasar

 Anggaran Tenaga Kerja Langsung


Biaya upah tenaga kerja langsung adalah pembayaran upah kepada karyawan
yang langsung berkaitan dengan hassil produksi tertentu. Favorable variance
adalah selisih yang menyebabkan penghematan penggunaan realisasi jam kerja
dalam proses produksi secara relatif terhadap standar jam kerja yang
dianggarkan, sedangkan unfavorable variance adalah selisih yang menyebabkan
peningkatan penggunaan realisasi jam kerja secara relatif terhadap jumlah yang
dianggarkan.

 Anggaran Biaya Administrasi dan Umum


Anggaran biaya administrasi dan umum merupakan batas atas pengeluaran
biaya yang dapat dilakukan oleh manajer dan para staf departemen tersebut
yang menjadi pusat pertanggung jawaban biaya yang bersangkutan sehingga
merupakan pedoman agar biaya yang sesungguhnya tidak melebihi jumlah yang
dianggarkan.

 Anggaran Biaya Kebijakan


Anggaran biaya kebijakan adalah anggaran yang digunakan untuk pusat
pertanggung jawaban biaya yang sebagian besar masukannya tidak mempunyai
hubungan dengan keluarannya. Contoh anggaran biaya kebijakan adalah
anggaran
yang disusun oleh departemen akuntansi/pembukuan, departemen sumber daya
manusia dan departemen pendukung lainnya di dalam perusahaan.
Referensi :

Sumarsan, T. Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja.


2018. Edisi 2. Indeks:Jakarta. (ST)

You might also like