You are on page 1of 2

DINAS PERTANIAN PROVINSI RIAU

Masalah Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan di Provinsi Riau sangat rentan, sehingga menjadi kerisauan


pemerintah Provinsi Riau, yang merupakan akibat minimnya produksi padi, sehingga jumlah
penduduk yang terus bertambah, tidak diimbangi dengan produksi bahan makanan yang
setimpal. Hal itu dikatakan oleh Pelaksana Tugas Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Riau,
Indra di Pekanbaru, Senin(11/3/2019). Dia mengaku dalam tiga tahun terakhir bahwa jumlah
penduduk Riau yang berjumlah sekitar 6,7 juta jiwa. Menurutnya, pada tahun 2018 produksi padi
di Riau hanya 365.293 ton, minimnya produksi padi juga akibat minimnya pencetakan sawah
baru, akibat akibat alih fungsi yang rata-rata mencapai 4 - 5 ribu hektar per tahun serta belum
memadainya indrasktsutksur pertanian. Selama ini stok pangan khususnya beras di wilayah Riau
sebesar 70 persen diantaranya didatangkan dari Sumatra Barat, Sumatra Utara dan Sumatra
Selatan, sehingga ketergantungan Riau pada daerah tetangganya terus meningkat.

Tetapi ini bukan karena permasalahan dari Dinas Pertanian Prov. Riau. Mengapa?

Dalam mengimplementasi pembangunan ketahanan pangan, pemerintah telah membuat


pedoman dan aturan-aturan terkait pembangunan ketahanan pangan dan gizi. Berberapa regulasi
yang terkait dengan pembangunan ketahanan pangan di Indonesia antara lain : a) Undang-
Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Ketahanan Pangan, b) Peraturan Pemerintah Nomor 17
tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi, c) Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan
Provinsi dan Kabupaten/Kota.  Hanya dalam perjalanannya, masih sering terjadi kekeliruan cara
pandang terhadap pembangunan ketahanan pangan dan gizi selama ini. Salah satunya yaitu
Ketahanan Pangan merupakan masalah sektor pertanian. Sedangkan Riau sendiri memiliki
Dinas Ketahanan Pangan yang tentunya berbeda dengan Dinas Pertanian.

Sumber kekeliruan ini menurut  Gevisioner / Sekretaris Pokja Ahli Dewan Ketahanan
Pangan Provinsi Riau disebabkan keberadaan kelembagaan ketahanan pangan di pusat yang
kurang tepat, dimana Badan Ketahanan Pangan masih berada dibawah Kementerian Pertanian.
Kondisi ini mengakibatkan pandangan pemegang kebijakan ketahanan pangan dimanapun berada
baik di tingkat nasional hingga kabupaten / kota ketahanan pangan merupakan tanggung jawab
kementerian pertanian. Sedangkan sudah diketahui tugas pokok kementerian pertanian adalah
meningkatkan produksi pangan, yang merupakan salah satu bagian dari sub sistem ketersediaan
pangan. Hal ini didukung oleh sebagian besar pendapat peserta Widya Karya Pangan dan Gizi
Nasional X pada Tahun 2012, yang menyatakan bahwa lambatnya penangganan
permasalahan ketahanan pangan di Indonesia disebabkan kelembagaan yang kurang
tepat. Sedangkan kelembagaan ketahanan pangan baik di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
sudah pada posisinya.

You might also like