Professional Documents
Culture Documents
Makalah Seminar Keuangan
Makalah Seminar Keuangan
Di Susun Oleh:
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR .................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................2
1.3 Tujuan ......................................................................................................2
1.4 Manfaat ....................................................................................................3
BAB 2 LANDASAN TEORI .......................................................................4
2.1 Pengertian Biaya ......................................................................................4
2.2 Pengertian Perencanaan ...........................................................................4
2.3 Pengertian Laba .......................................................................................5
2.4 Metode Penetapan Harga Produk.............................................................6
2.5 Metode Break Even Point ........................................................................10
2.6 Penelitian Terdahulu ................................................................................14
2.7 Kerangka Berfikit.....................................................................................16
BAB 3 METODE PENELITIAN................................................................17
3.1 Jenis Penelitian.........................................................................................17
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................17
3.3 Jenis dan Sumber Data .............................................................................18
3.3 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................18
3.4 Teknik Analisis Data................................................................................19
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................20
4.1 Gambaran Obyek Penelitian ....................................................................20
4.2 Aspek Keuangan (Analisis Break Even Point) ........................................21
4.3 Pembahasan .............................................................................................26
BAB 5 PENUTUP ........................................................................................27
5.1 Kesimpulan ..............................................................................................27
5.2 Saran ........................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................28
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
2
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini dapat dilihat dari manfaat praktis dan
manfaat akademis sebagai berikut:
a. Manfaat Akademis
Bagi mahasiswa, dapat menambah pengetahuan dan wawasan di bidang
akuntansi dan memberi pengalaman belajar yang dapat mengembangkan
pengetahuan terutama dalam bidang yang diteliti.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat dijadikan bahan perbandingan dari penelitian yang telah
ada serta dapat menambah kepustakaan yang diperlukan untuk penelitian yang
serupa, yang memiliki topik yang sama sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
referensi.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
Perencanaan adalah suatu rangkaian persiapan tindakan untuk mencapai
tujuan. Perencanaan merupakan pedoman, garis besar, atau petunjuk yang harus
dituruti jika menginginkan hasil yang baik. Dalam menyusun sebuah rencana, hal
pertama yang harus dilakukan adalah, Anda harus memusatkan pikiran kepada apa
yang ingin dikerjakan, tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang untuk
organisasi serta memutuskan alat apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut. Anda harus meramalkan sejauh mana kemungkinan tersebut dapat
dicapai, baik dilihat dari aspek ekonomi, social, maupun lingkungan politik tempat
organisasi berorganisasi serta dihubungkan dengan sumber-sumber yang ada untuk
mewujudkan rencana tersebut.
Bintoro Tjokroaminoto dalam Husaini Usman (2008) menyebutkan,
perencanaan adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Prajudi Atmosudirjo dalam
Husaini Usman (2008) juga berpendapat bahwa perencanaan adalah perhitungan
dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan
tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, di mana, dan bagaimana cara
melakukannya.
5
2.4 METODE PENETAPAN HARGA PRODUK
Menurut Thamrin dan Francis (2012:171), ada enam langkah prosedur
untukmenetapkan harga dalam perusahaan, yaitu:
1. Memilih sasaran harga Perusahaan pertama harus memutuskan apa yang ingin
ia capai dengan suatuproduk tertentu. Jika perusahaan tersebut telah memilih
pasar sasaran danpenetapan promosi pasarnya dengan cermat, maka strategi
bauran pemasarannya, termasuk harga akan cukup mudah.
2. Menentukan permintaan Setiap harga yang ditentukan perusahaan akan
membawa kepada tingkat permintaan yang berbeda dan oleh karenanya akan
mempunyai pengaruh yang
3. berbeda terhadap sasaran pemasarannya. Dalam kasus yang n\o\rmal,
hubunganpermintaan dan harga adalah berlawanan, yaitu semakin tinggi
hargamakasemakin rendah permintaan dan sebaliknya.
4. Memperkirakan harga Permintaan umumnya membatasi harga tertinggi yang
dapat ditentukanperusahaan bagi produknya dan perusahaan menetapkan
biaya yangterendah. Perusahaan ingin menetapkan harga yang menutupi biaya
dalammenghasilkan, mendistribusikan, dan menjual produk termasuk
pendapatan yang wajar atasusaha dan resiko yang dihadapi.
5. Menganalisis harga dan penawaran pesaing Sementara permintaan pasar
membentuk harga tertinggi dan biaya merupakanharga terendah yang
ditetapkan, harga produk pesaing dan kemungkinanreaksiharga membantu
perusahaan dalam menentukan harga dan mutusetiappenawaran pesaing. Hal
ini dapat dilakukan dalambeberapa cara, yaitu perusahaan dapat mengirimkan
pembelanja pembanding untuk mengetahuiharga dan membandingkan
penawaran pesaing. Perusahaan dapat memperolehdaftar harga pesaing dan
membeli peralatan pesaing dan memisah-misahkannya. Perusahaan dapat
menanyakan pembelian pesaing bagaimana pendapat merekaterhadap harga
dan mutu setiap penawaran pesaing.
6. Memilih metode penetapan Skedul permintaan konsumen, fungsi biaya, dan
harga pesaing, perusahaankinisiap untuk memilih suatu harga. Harga akan
berada pada suatu tempat antarasuatu yang terlalu rendah untuk menghasilkan
permintaan dan satu yangterlalutinggi untuk menghasilkan keuntungan.
7. Memilih harga akhir Metode-metode penetapan harga sebelumnya
mempersempit cangkupanhargauntuk memilih harga akhir. Dalam memilih
6
harga akhir perusahaanharusmempertimbangkan bebrapa faktor tambahan,
yaitu:
a. Harga psikologis Penjualan harus mempertimbangkan psikologi selain nilai
ekonominya.
b. Pengaruh elemen bauran pemasaran lain terhadap harga Harga juga harus
memperhatikan mutu merek dan iklan relatif terhadap pesaing.
c. Kebijakan penetapan harga perusahaan Harga yang dikehendaki harus
konsisten dengan kebijakan penentuan harga perusahaan.
d. Pengaruh harga kepada pihak lain Manajemen harga juga harus
mempertimbangkan reaksi lain terhadap hargayang dikehendaki.
8
5. Other parts of the marketing mix, yaitu perusahaan perlu mempertimbangkan
kebijakan marketing mix (kebijakan produk, kebijakan promosi
dansalurandistribusi).
6. Biaya untuk memproduksi atau membeli.
7. Product line pricing, yaitu penetapan harga terhadap produk yang saling
berhubungan dalam biaya, permintaan maupun tingkat persaingan.
8. Berhubungan dengan permintaan:
a. Cross elasticity positive (elastisitas silang yang positif), yaitu kedua
macam produk merupakan barang substitusi atau pengganti.
b. Cross elasticity negative (elastisitas silang yang negatif), yaitu kedua
macam produk merupakan barang komplamenter atau berhubungan satu
sama lain.
c. Cross elasticity Nol (elastisitas silang yang nol), yaitu kedua macamp
roduk tidak saling berhubungan.
9. Mengadakan penyesuaian harga:
a. Penurunan harga, dengan alasan:
- Kelebihan kapasitas
- Kemerosotan pangsa pasar
- Gerakan mengejar dominasi dengan biaya lebih rendah.
b. Mengadakan kenaikan harga, dengan alasan:
- Inflasi biaya yang terus-terusan di bidang ekonomi
- Permintaan yang berlebihan.
C. Strategi Penyesuaian Harga
Adapun strategi penyesuaian harga menurut Kotler dan Killer (2007:102), yaitu:
1. Penetapan harga geografis
Penetapan harga geografis melibatkan perusahaan tersebut memutuskan
bagaimana cara menetapkan harga produknya untuk pelanggan yang berbeda
dilokasi dan negara yang berbeda.
2. Diskon dan potongan harga
Kebanyakan perusahaan akan menyesuaikan daftar harganya dan
memberikan diskon dan potongan harga (discounts and allowances) untuk
pembayaran yang lebih cepat, pembelian dalam jumlah besar, dan pembelian
diluar musim.
3. Penetapan harga promosi
9
Strategi penetapan harga promosi sering merupakan permainan kalah menang
(zero-zum game). Apabila strategi tersebut berhasil, pesaing akan menirunya
dan strategi itu akan kehilangan efektifitasnya. Jika strategi tersebut
tidakberhasil, perusahaan membuang-buang uang yang mestinya dapat
digunakan sebagai alat untuk pemasaran lainnya, seperti meningkatkan mutu
produk dan layanan atau memperkokoh citra produk melalui iklan.
4. Penetapan harga diskriminatif
Diskriminatif harga (price discrimination) terjadi apabila suatu perusahaan
menjual produk atau jasa dengan dua harga atau lebih yang tidak
mencerminkan perbedaan biaya secara proporsional.
10
Dalam menghitung tingkat break event point dengan pendekatan matematis
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Atas Dasar Unit
Ditinjau dari per satuan produk atau barang yang dijual, maka setiap
satuan barang memberikan sumbangan atau kontribusi (margin) yang sama
besarnya untuk menutup biaya tetap atau laba. Dalam keadaan break even,
maka dengan membagi jumlah biaya tetap dengan margin per satuan barang
akan diperoleh jumlah satuan barang harus dijual sehingga perusahaan tidak
mengalami rugi ataupun laba Menurut Munawir (2004:186) perhitungan
break event point dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:
Biaya Tetap
BREAK EVENT POINT =
Margin per Satuan Produk
= Biaya Tetap
Biaya Tetap
=
Biaya Variabel per Satuan
1-
Harga Jual per Satuan
11
Manfaat Analisa Break Even Point Dalam Pengambilan Keputusan
Karena anggaran perusahan adalah alat bantu manajemen di bidang
perencanaan dan pengawasan, maka penggunaan alat BEP dalam sistem
penganggaran harus menggunakan data anggaran. Dengan demikian tingkat
Break Even yang dihasilkan akan merupakan perkiraan break even untuk waktu
yang akan datang. Kegunaan BEP yang di anggarkan adalah:
Bukan untuk membantu menentukan berupa jumlah penjualan yang dapat
diharapkan, melainkan untuk memberikan gambaran tentang batas jumlah
penjualan minimal yang harus diusahakan agar perusahaan tidak menderita tugi.
Hal itu penting karena kemunduran dalam penjualan yang disebabkan oleh
berbagai hal dapat saja terjadi, artinya penjualan rill lebih kecil dari penjualan
yang dianggarkan.
Bila perusahaan tidak ingin menderita rugi, maka pimpinan harus tahu batas
pengurangan penjualan yang dapat ditolerir. Dan batas dimaksud dapat
ditentukan melalui analisa Break Even dapat digunakan untuk menentukan
volume penjualan yang direncanakan. Tetapi akan lebih tepat kiranya bila
dikatakan bahwa jumlah penjualan yang dapat diraih oleh perusahaan bukannya
ditentukan dengan perhitungan-perhitungan yang dibuat di atas kertas, melainkan
lebih ditentukan dengan perhitungan-perhitungan yang dibuat di atas kertas,
melainkan lebih ditentukan oleh berbagai upaya pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan itu dalam kaitannya dengan situasi persaingan yang dihadapi di pasar
penjualan. Dalam keadaan pasar yang dikuasai oleh pembeli, penentuan sasaran
penjualan dengan memperhatikan situasi persaingan kiranya akan lebih tepat
dibanding dengan cara yang lain.
Analisa Break Even Point dalam hal ini bermanfaat untuk menilai apakah
sasaran penjualan yang telah ditentukan kiranya akan memberikan keuntungan
atau tidak, dan berapa jauh kemungkinan penjualan dapat ditolerir.
Analisa Break Even juga dapat dipakai untuk menetukan jumlah penjualan
yang seharusnya diperoleh pada persyaratan tertentu, misalnya penjualan yang
memberikan sejumlah laba tertentu. Jumlah penjualan yang seharusnya diperoleh
akan sama dengan penjualan pada keadaan break even ditambah sejumlah
penjualan yang lain yang diperlukan untuk memperoleh laba yang dimaksud.
12
Break Even Point amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak
mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP
adalah:
1. Alat perencanaan untuk hasilkan laba.
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan,
serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut
tingkat penjualan yang bersangkutan.
3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
4. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca
dan dimengerti.
Setelah kita mengetahui betapa manfaatnya BEP dalam usaha yang kita
rintis, komponen yang berperan disini yaitu biaya, dimana biaya yang dimaksud
adalah biaya variabel dan biaya tetap, dimana pada prakteknya untuk
memisahkannya atau menentukan suatu biaya itu biaya variabel atau tetap
bukanlah pekerjaan yang mudah. Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan
oleh kita untuk produksi ataupun tidak, sedangkan biaya variable adalah biaya
yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produksi jadi kalau tidak produksi
maka tidak ada biaya ini.
15
2.7 KERANGKA BERFIKIR
Uma Sekaran (1992) dalam Sugiono (2013) mengemukakan bahwa,
kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
penting.
Berdasarkan uraian serta penjelasan diatas tentang latar belakang, tinjaun
pustaka dengan teori-teori yang telah dijelaskan sebelumnya terhadap penelitian
ini, maka sebagai kerangka pikir dari penelitian dapat digambarkan sebagai
berikut:
EMIRA CATERING
Perencanaan
n
Analisis
Target Laba
16
BAB III
METODE PENELITIAN
17
3.2 Jenis dan Sumber Data
A. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah:
1. Data Kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari dalam perusahaan yang
bukan dalam bentuk angka-angka tetapi dalam bentuk lisan maupun tertulis
seperti gambaran umum perusahaan, prosedur-prosedur perusahaan,
pembagian tugas masing-masing departemen dalam perusahaan.
2. Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk
angka-angka, seperti laporan jumlah penegluaran, laporan biaya-biaya yang
terkait, dan lain-lain.
B. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini diambil melalui wawancara dan
komunikasi secara langsung oleh peneliti dengan pemilik dari usaha Emira
Catering.
19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di tempat pemilik usaha sendiri yang
beralamat di RT 07 RW 01 Desa Kuwon, Kecamatan Karas, Kabupaten
Magetan.
B. Bentuk Badan Hukum Perusahaan
Nama Organisasi : Emira Catering
Jenis Organisasi : Personal
Nama Pemilik : Emira
Alamat Pemilik : RT 07 RW 01 Desa Kuwon, Kecamatan Karas,
Kabupaten Magetan.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Emira Catering terdiri dari owner sebagai
pemimpin yang langsung membawahi karyawanya dan sampai saat ini Emira
Catering memiliki 3 karyawan tetap.
D. Pembagian Job description
Bisnis ini adalah milik sendiri dengan modal sendiri, adapun tenaga
kerja yang di gunakan hanya 3 orang yang mempunyai masing-masing tugas
yaitu, prepare bahan, cleaning dan packing. Teknis pengerjaan ordernya
dilakukan bersama.
20
E. Aspek Produksi
Peralatan produksi dari Emira Catering tidak memerlukan alat-alat
khusus, karena alat-alat yang dibutuhkan alat-alat rumah tangga sudah banyak
dimiliki oleh pemilik.
EMIRA Catering menggunakan bahan baku dan bahan tambahan pada
proses pembuatan produk yang akan dijual. Bahan baku merupakan bahan
mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang mana bahan
tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud yang lain.
Bahan tambahan adalah barang yang digunakan dalam proses produksi untuk
barang dan jasa, tetapi bukan bagian dari bahan baku utama untuk produk atau
jasa yang diciptakan.
Dalam proses produksi mulai dari pembelian bahan baku dan
tambahan untuk proses pembuatan dilakukan di rumah dan di kemas sesuai
dengan pesanan para pelanggan.
F. Aspek pemasaran
Pemasaran yang selama ini dijalankan oleh Emira Catering adalah
melalui media online seperti Instagram, facebook, whatsapp, guna menarik
perhatian pembeli serta membermudah dalam menjangkau pelanggan.
Segmentasi Emira Catering ini mengarah pada masyarakat menengah
yang ingin mendapatkan makanan dengan mudah untuk acara-acara tertentu,
yang lebih menghemat waktu dan juga lebih sehat dan higienis dan mengarah
pada masyarakat khususnya ibu rumah tangga, pegawai kantor untuk kalangan
menengah atas.
Biaya Tetap
Keterangan Jumlah (Rp)
Mixer 250.000
Oven 650.000
Kompor 350.000
Loyang kue (10 pcs) 250.000
Spatula 50.000
Timbangan 150.000
Gelas ukur 75.000
Kuas 15.000
Ayakan 15.000
22
Volume penjualan
Emira Catering tahun 2021
Keterangan Kuantitas Harga jual Pendapatan (Rp)
(Rp)
Snack box 980 7.000 6.860.000
TOTAL 6.860.000
= 2.000.000
7.000 – 3.061
= 504 buah
23
BEP (Rp) = FC
1 – VC
S
FC = 2.000.000
VC = 3.000.000
S = 6.860.000
24
Analisis Contribution margin
Contribution Margin adalah bagian dari hasil penjualan yang digunakan
untuk menutupi biaya tetap. Sehingga dengan demikian besarnya contribution
margin adalah hasil penjualan dikurangi dengan biaya variabel.
• Besarnya contribution margin Emira Catering pada tahun 2021 dapat
dihitung sebagai berikut:
Hasil Penjualan = Rp. 6.860.000
Biaya Variabel = Rp. 3.000.000 _
Contribution Margin = Rp. 3.860.000
25
4.3 PEMBAHASAN
Dalam hal ini nampak jelas bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
perencanaan laba yang ingin dicapai adalah harga jual, kuantitas penjualan, serta
biaya tetap dan biaya variabel. Hal tersebut dapat dilihat dari alternatif-alternatif
yang telah dilakukan bahwa perubahan salah satu faktor, dua faktor, ataupun
kesemua faktor akan mempengaruhi persen laba yang dicapai dari hasil penjualan
tersebut.
Dampak yang terjadi terhadap perencanaan laba jika terjadi perubahan harga
yaitu: Kenaikan harga jual per unit akan menurunkan titik impas penjualan,
sedangkan penurunan harga jual per unit akan menaikkan titik impas penjualan
(BEP).
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis maka hasil yang diperoleh
adalah Break Even Point (titik impas) dapat digunakan sebagai alat perencanaan
laba pada Emira Katering.
26
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Emira Catering selama ini belum menggunakan perhitungan BEP untuk
perencanaan laba
2. Emira Catering belum memisahkan biaya tetap dan biaya variabel, sehingga
manajemen sulit untuk mengadakan perencanaan dan pengawasan biaya.
3. Dengan tidak dilaksanakannya pemisahan biaya variabel dan biaya tetap maka
perusahaan sulit untuk merencanakan laba yang diinginkan.
4. Break Even Point (titik impas) dapat digunakan sebagai alat perencanaan laba
pada Emira Katering.
5.2 Saran
Agar Emira Catering dapat berkembang dan bertumbuh, maka menurut hemat
peneliti menyarankan agar Emira Catering melakukan pemisahan biaya tetap dan
biaya variabel supaya manajemen teratur.
27
DAFTAR PUSTAKA
28