Professional Documents
Culture Documents
Pertemuan 11 Komunikasi Dan Pembangunan
Pertemuan 11 Komunikasi Dan Pembangunan
KOMUNIKASI DAN
PEMBANGUNAN
Perhatikan video berikut ini
• https://www.youtube.com/watch?v=ZBj19Bo9
DlU
• Berikan komentar dan pendapat anda terkait
program dalam video tersebut! Apakah media
komunikasi yang dikembangkan sudah efektif
dalam mengkomunikasikan pembangunan di
pertanian?
• Apa manfaat yang diperoleh masyarakat dari
program tersebut?
STRATEGI KOMUNIKASI
PEMBANGUNAN
4
DIFUSI INOVASI
Difusi adalah proses tersebarnya suatu inovasi ke dalam sistem sosial
melalui saluran komunikasi selama periode waktu tertentu. Dalam
kaitannya dengan sistem sosial, difusi juga merupakan suatu jenis
perubahan sosial, yaitu proses terjadinya perubahan struktur dan
fungsi dalam suatu sistem sosial. Ketika inovasi baru diciptakan,
disebarkan, dan diadopsi atau ditolak anggota sistem perubaha sosial,
maka konsekuensinya yang utama adalah terjadinya perubahan sosial
(Everett M. Rogers dan F. Floyd Shoemaker).
Keinovatifan adopter:
1. Inovator
2. Adopter pemula/ pelopor
3. Penganut dini
4. Penganut akhir
5. Kolot
7
B. Teori kecepatan adopsi
▪Relative edvantage (keunggulan relatif).
▪Compability (keserasian)
▪Complexity (kerumitan)
▪Trialability (dapat dicobakan)
▪Observability (dapat dilihat).
Saluran Komunikasi
Kondisi awal:
1. pengalaman awal
2. felt need Persepsi thdp
3. keinovatifan karakteristik 1. Mengadopsi terus adopsi
4. Norma sis sosial inovasi Adopsi lambat
1. keuntungan relatif
Unit pengambil kep. 2. compability 2. Menolak Tidak melanjtkan
1. sosial ekonomi 3. complexity tetap menolak
2. perilaku 4. trialability
komunikasi 5. observability
3. Personality Sumber: Rogers (2003)
Proses Adopsi Inovasi
Keputusan Inovasi Opsional
Keputusan yang dibuat oleh seseorang, terlepas
dari keputusan-keputusan yang dibuat oleh anggota
sistem.
Fase implementasi
5. TINDAKAN atau impelementasi keputusan
keputusan: pengadopsian atau penolakan
inovasi oleh unit adopsi
Pendekatan dalam perubahan organisasional
Dalam proses keputusan inovasi otoritas terdapat dua
pendekatan yang berbeda, dalam rangka mencapai
perubahan rganisasional:
• Pendekatan otoritatif, dimana keputusan inovasi
dibuat oleh penguasa secara sepihak. Mereka yang
terkena dan melaksanakan perubahan (menggunakan
inovasi) tidak diberi hak untuk mengajukan usul atau
pertanyaan tentang perubahan itu.
• Pendekatan partisipatif, dimana terdapat interaksi
dua arah antara pihak eksekutif yang memprakarsai
perubahan dengan orang-orang yang terkena
perubahan.
Keputusan Adopsi Inovasi
Kontingen
Sebagai tambahan ketiga keputusan, ada yang
disebut keputusan kontingen., yaitu pilihan untuk
menerima atau menolak inovasi setelah ada
keputusan inovasi yang mendahuluinya. Misalnya
keputusan untuk mengadopsi metode mengajar
baru dapat dilakukan setelah ada keputusan
kolektif. Tetapi keputusan kontingen bisa
kombinasi dari dua atau lebih keputusan inovasi.
Karakteristik penerima inovasi
Orang-orang yang berada dalam sistem sosial itu walaupun
merupakan suatu kesatuan namun mereka itu berbeda
dalam tanggapan dan penerimaannya terhadap ide baru.
Ada anggota sistem yang cepat mengetahui adanya inovasi
dan lebih awal menerimanya dan ada pula yang begitu
terlambat.
Rogers (1983) mengelompokkan pengadopsi
inovasi sebagai berikut:
• (1) Perintis (innovator), yang mencakup sekitar 2.5 persen
dari suatu populasi, (2) Pelopor (earlyadopter) sekitar 13.5
persen,
• (3) Penganut dini (early majority) sekitar 34 persen,
• (4) Penganut lambat (late majority) sekitar 34 persen, dan
• (5) Kaum kolot (laggard) sekitar 16 persen.
Strategi baru komunikasi
pembangunan
• Pengembangan kapasitas diri
• Pemanfaatan media rakyat dalam pembangunan
• Menyempitkan jurang pemisah melalui
redundansi
• Menanggulangi bias pro-literacy
• Memaksimalkan peran komunikator sebagai
agan pembangunan
• Menyusun pesan berorientasi audiens
• Memanfaatkan jasa teknologi komunikasi