You are on page 1of 5

KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP

DARURAT

No. Dokumen : 440/392/SOP-UKP/III/2019


No.Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 09 Maret 2019
Halaman : 1/2

Puskesmas
dr. Dewi Syafitri
Soreang NIP.197110032009042001

1. Pengertian Kesiapsiagaan adalah upaya yang dilaksanakan untuk


mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana guna
menghindari jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda, dan
berubahnya tata kehidupan masyarakat. Sedangkan Tanggap
darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak
buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan
dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta
pemulihan prasarana dan sarana.
2. Tujuan Mengurangi cara mengidentidikasi kondisi darurat, dampak
lingkungan dan K3, yang ditimbulkan dari kegiatan yang
menimbulkan dampak terhadap lingkungan dan kerugian.
Menjamin dilakukannya penanggulangan keadaan darurat /
masalah yang tak terduga untuk meminimalisir kerugian yang
timbul
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Soreang Nomor
440/153/II/2019 tentang penanggung jawab pengelolaan
keamanan lingkungan fisik Puskesmas
4. Referensi Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I No.Kep.186/Men/1999
Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran Ditempat Kerja
5. Prosedur A. Alat dan Bahan :
1. APAR
2. ATK
B. Langkah-langkah :
1. Penanganan Keadaan Darurat karena Kebakaran
a. Bila terjadi kebakaran disuatu area, segera melokaslisir
area tersebut menggunakan pemadam dengan Alat
Pemadam Api Ringan (APAR) dengan mengikuti instruksi
kerjanya.
b. Bila api dapat dipadamkan, langsung buatkan laporan
kejadian.
c. Bila tidak dapat dipadamkan, mengidentifikasi dan
melokalisir area yang berpotensi mengakibatkan
ledakan jika memungkinkan untuk dilokaslisir. Langkah
evakuasi secepatnya dilakukan, minta bantuan pada
petugas terdekat dan beritahukan pada Keamanan.
d. Keamanan mengumumkan proses evakuasi yaitu
dengan mengamankan aset penting dan semua
karyawan untuk dapat berkumpul di safe area yang
telah ditentukan.
e. Bila api dapat dipadamkan langsung dibuatkan laporan.
f. Bila api masih belum bisa dipadamkan, Keamanan
minta bantuan pemadam kebakaran atau Dinas
Kebakaran
g. Periksa dan teliti bahwa api benar-benar telah padam
h. Setelah dilakukan pembersihan, adakan pertemuan
untuk evakuasi dan tindak lanjut/perbaikan
selanjutnya.
2. Penanganan Keadaan Darurat karena Gempa Bumi/
Badai/ Topan
a. Memastikan terlebih dahulu dampak yang terjadi akibat
keadaan ini
b. setelah tahu akibat dari keadaan tersebut, keamanan
dan petugas lainnya melaukan langkah-langkah
penanggulangan.
c. Dalam hal ini keamanan juga harus meminta petujuk
kepada Kepala Puskesmas bagaimana mengatasi
selanjutnya
3. Mekanisme Evakuasi (Keadaan Darurat)
a. Koordinator pelayanan memerintahkan anggota timnya
untuk berkumpul dan berbaris dan mengecek jumlah
anggotanya.
b. Bila ada anggota/petugas tidak diketahui keadaannya
maka lakukan konfirmasi kepada petugas lainnya
c. Koordinator memeriksa barisan yang ada untuk
berjalan/berlari secara tertib menuju pintu keluar dan
memastikan kembali seluruh petugas.
4. Mekanisme Safe Area
a. Barisan petugas tetap berada di Safe Area sambil
menunggu instruksi dari koordinator
b. Koordinator kembali mengecek anggota/petugas untuk
dilaporkan
c. Selanjutnya menunggu perintah tindaklanjut dari
keamanan
5. Uji coba/simulasi dan evaluasi
a. Melakukan uji coba peran lapangan keadaan darurat
b. Setiap karyawan harus diberikan latihan peran keadaan
darurat
c. Secara berkala harus diadakan pemeriksaan
kesiapsiagaan sarana dan uji coba lapangan
d. Terdapat petugas setiap bulan melakukan pengecekan
APAR
e. Minimal satu tahun sekali diadakan simulasi / uji coba
penanggulangan Bahaya Kebakaran.
6. Diagram -
Alir
7. Unit terkait Seluruh Unit Pelayanan

2/2
Rekaman Historis Perubahan

Tgl. Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT

PUSKESMAS No. Dokumen : 440/392/SOP-UKP/III/2019


SOREANG No. Revisi : 00
DAFTAR
Tanggal Terbit : 09 Maret 2019
TILIK
Halaman : 1/2

Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


A. Penanganan Keadaan Darurat karena
Kebakaran
1. Bila terjadi kebakaran disuatu area, apakah
segera dilakukan lokaslisir area dengan
menggunakan pemadam dengan Alat
Pemadam Api Ringan (APAR) dengan
mengikuti instruksi kerja?
2. Bila api dapat dipadamkan, apakah
langsung buatkan laporan kejadian?
3. Bila tidak dapat dipadamkan, apakah
dilakukan identifikasi dan lokalisir area
yang berpotensi mengakibatkan ledakan
jika memungkinkan untuk dilokaslisir?
4. Apakah keamanan mengumumkan proses
evakuasi yaitu dengan mengamankan aset
penting dan semua karyawan untuk dapat
berkumpul di safe area yang telah
ditentukan?
5. Bila api dapat dipadamkan langsung ,
apakah dibuatkan laporan?
6. Bila api masih belum bisa dipadamkan,
apakah keamanan meminta bantuan
pemadam kebakaran atau Dinas
Kebakaran?
7. Apakah dilakukan pemeriksaan yang teliti
bahwa api benar-benar telah padam?
8. Setelah dilakukan pembersihan, adakah
pertemuan untuk evakuasi dan tindak
lanjut/perbaikan selanjutnya?
B. Penanganan Keadaan Darurat karena Gempa
Bumi/ Badai/ Topan
1. Apakah dilakukan identifikasi terlebih
dahulu dampak yang terjadi akibat keadaan
tersebut?
2. setelah tahu akibat dari keadaan tersebut,
apakah keamanan dan petugas lainnya
melakukan langkah-langkah
penanggulangan?
3. Apakah keamanan meminta petujuk kepada
Kepala Puskesmas bagaimana mengatasi
selanjutnya?
C. Mekanisme Evakuasi (Keadaan Darurat)
1. Apakah setiap petugas ketika mengdengar
perintah evakuasi, koordinator pelayanan
memerintahkan anggota timnya untuk
berkumpul dan berbaris dan mengecek
jumlah anggotanya?
2. Bila ada anggota/petugas tidak diketahui
keadaannya apakah dilakukan konfirmasi
kepada petugas lainnya?
3. Apakah koordinator memeriksa barisan
yang ada untuk berjalan/berlari secara
tertib menuju pintu keluar dan memastikan
kembali seluruh petugas?
D. Mekanisme Safe Area
1. Apakah Barisan petugas tetap berada di
Safe Area sambil menunggu instruksi dari
koordinator?
2. Apakah koordinator kembali mengecek
anggota/petugas untuk dilaporkan?
E. Uji coba / simulasi dan evaluasi
1. Apakah sudah melakukan uji coba peran
lapangan keadaan darurat?
2. Apakah setiap karyawan telah diberikan
latihan peran keadaan darurat?
3. Apakah dilakukan pemeriksaan
kesiapsiagaan sarana dan uji coba lapangan
secara berkala?
4. Apakah terdapat petugas setiap bulan
melakukan pengecekan APAR?
5. Apakah diadakan simulasi/uji coba
penanggulangan Bahaya Kebakaran setiap
satu tahun sekali?
Jumlah

Compliance Rate (CR)

....................................
Observer Tindakan

....................................
NIP...............................

2/2

You might also like