Professional Documents
Culture Documents
Kapita - Tugas 8 - Kelompok 3
Kapita - Tugas 8 - Kelompok 3
Disusun Oleh:
Mahmuda Sumarno F1041191025
Hafidzo Aulia F1041191026
Emilia F1041191036
Shiva Chairunnisa F1041191039
B. Kajian Teori
Dari beberapa kesulitan yang mungkin bisa dialami pada latar belakang saat
mengerjakan materi kaidah pencacahan, maka pada kajian teori ini memuat
representasi materi kaidah pencacahan, penyebab kesulitan dan alternatif
pemecahan yang didapat untuk mengatasi kesulitan yang ada.
Kaidah pencacahan adalah suatu aturan yang digunakan untuk menghitung
atau menentukan banyaknya hasil yang memungkinkan dari suatu percobaan
tertentu atau suatu peristiwa tertentu. Kaidah pencacahan adalah prinsip dasar
dari menghitung atau biasa disebut kaidah penggandaan atau menggandakan.
Kaidah pencacahan secara umum memiliki prinsip dasar yaitu jika suatu
fenomena dapat terjadi dengan 𝑥 cara yang berbeda dan fenomena ini diikuti
oleh fenomena lain sebanyak 𝑦 cara, maka kedua kejadian tersebut dapat terjadi
sebanyak 𝑥 × 𝑦 cara. Terdapat beberapa metode dalam kaidah pencacahan di
antaranya aturan pengisian tempat (Filling Slots), permutasi dan kombinasi.
1) Aturan Pengisian Tempat
Jika suatu kejadian pertama dapat terjadi dalam 𝑚 cara dan kejadian kedua
dapat terjadi dalam 𝑛 cara, maka pasangan kejadian dapat terjadi dalam 𝑚𝑛
cara. Prinsip ini dapat digeneralisasikan untuk memasukan banyak kejadian
yang dapat terjadi dalam 𝑛1 , 𝑛2 , 𝑛3 , … , 𝑛𝑘 cara. Banyak 𝑘 kejadian dapat
terjadi dalam 𝑛1 , 𝑛2 , 𝑛3 , … , 𝑛𝑘 cara.
2) Permutasi
Permutasi 𝑟 unsur dari 𝑛 unsur yang berbeda (𝑟 ≤ 𝑛) adalah banyak susunan
yang berbeda dari 𝑟 unsur yang diambil dari 𝑛 unsur berbeda dengan
memperhatikan urutannya. Permutasi 𝑟 unsur dari 𝑛 unsur (𝑟 ≤ 𝑛)
dinotasikan dengan nPr, P(n, r), 𝑃𝑟𝑛 , 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑃𝑛,𝑟 . Dan dirumuskan dengan
𝑛!
P(n, r) = (𝑛−1)! , dengan 𝑛 dan 𝑟 bilangan bulat.
b. Permutasi siklis
Permutasi siklis adalah susunan terurut unsur-unsur yang membentuk
lingkaran (kurva tertutup). Secara umum permutasi siklis dari 𝑛 unsur
dirumuskan
𝑃 = (𝑛 − 1)! , dengan 𝑛 bilangan asli.
Notasi Faktorial
Untuk masing-masing bilangan bulat positif 𝑛, didefinisikan sebagai berikut
𝑛! = 𝑛 × (𝑛 − 1) × (𝑛 − 2) × (𝑛 − 3) × … .× 3 × 2 × 1
Untuk 𝑛 = 0 didefinisikan sebagai berikut
0! = 1
3) Kombinasi
Kombinasi 𝑟 unsur dari 𝑛 unsur yang berbeda (𝑟 ≤ 𝑛) adalah banyak
susunan berbeda dari 𝑟 unsur berbeda yang diambil dari 𝑛 unsur berbeda
tanpa memperhatikan urutan. Kombinasi 𝑟 unsur dari 𝑛 unsur (𝑟 ≤ 𝑛)
dinotasikan dengan nCr, C(n, r), 𝐶𝑟𝑛 , 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐶𝑛,𝑟 . Dan dirumuskan dengan
𝑛!
𝐶𝑟𝑛 =
𝑟! × (𝑛 − 𝑟)!
Hubungan permutasi dan kombinasi:
𝑃𝑟𝑛
𝑃𝑟𝑛 = 𝐶𝑟𝑛 × 𝑟! 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐶𝑟𝑛 = , dengan 𝑛 da 𝑟 bilangan asli.
𝑟!
C. Kesimpulan
Kesulitan – kesulitan yang dialami dalam pembelajaran matematika materi
kaidah pencacahan, antara lain
1. Kesulitan memahami konsep,
• Cara menyelesaikan soal yang seharusnya menggunakan permutasi
tetapi dikerjakan dengan cara kombinasi atau bahkan sebaliknya.
• Penggunaan rumus permutasi atau kombinasi kadang-kadang masih
terbalik
2. Kesulitan memahami prosedur
• Peserta didik diantaranya kurang menuliskan tanda faktorial pada
operasi permutasi atau kombinasi, sehingga diperoleh hasil akhir salah.
3. Kesulitan dalam membuat model matematika dari soal yang diberikan
• Peserta didik bingung dalam menterjemhakan soal terkait materi kaidah
pencacahan ke dalam bentuk matematika.