You are on page 1of 16

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH

ACARA VI
UJI KETELITIAN HASIL INTERPRETASI

Dosen Pengampu :
Aditya Saputra, S.Si, M.Sc, PhD
Vidya Nahdhiyatul Fikriyah, S.Si., M.Sc

Asisten :
Abel Garibaldi Ismail Rizky Putri Pramesty

Al Fauzi Novianto Rhojian Noor

Farah Salsabila Siti Nur Aisah

Muhammad Natsir Yunan Akhmad Isnanto

Rahmat Dwi Waluyo Yuni Fitriani

Disusun oleh:
Yasminun Ardine Issudibyo
E100200130
Senin 5-6

LABORATORIUM PENGINDERAAN JAUH


FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
ACARA VI
UJI KETELITIAN HASIL INTERPRETASI

I. TUJUAN
1. Praktikan mampu melaksanakan kegiatan lapangan yang meliputi
tahap persiapan,pelaksanaan lapangan,pasca lapangan
2. Mampu melakukan interpretasi secara visual terhadap citra

II. ALAT DAN BAHAN


1. Laptop
2. Citra SAS Planet
3. Kertas Kalkir
4. ATK (Alat Tulis Kerja)
5. Spidol OHP
6. Tabel Interpretasi Citra dan Tabel Ketelitian
III. LANDASAN TEORI

Interpretasi citra merupakan perbuatan mengkaji foto udara atau


citra dengan maksud untuk mengidentifikasi obyek dan menilai arti
pentingnya obyek tersebut.Sedangkan unsur-unsur interpretasi meliputi,
1. Rona atau Warna
Ialah tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan obyek pada citra.Rona
merupakan tingkatan dari hitam keputihan atau sebaliknya.Warna
ialah wujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum
sempit,lebih sempit dari spektrum tampak.
2. Bentuk
Bentuk merupakan variabel kualitatif yang memberikan konfigurasi
atau kerangka suatu objek.Bentuk merupakan atribut yang jelas
sehingga banyak objek yang dikenali berdasarkan bentuknya saja.
3. Ukuran
Ukuran adalah atribut obyek yang antara lain berupa jarak, luas,
volume lereng, ketinggian tempat dan kemiringan. Ukuran dapat
mencirikan obyek sehingga dapat dijadikan sebagai ciri pembeda
dengan objek lainnya.
4. Tekstur
Tekstur merupakan frekuensi perubahan rona pada citra atau
pengulangan rona kelompok objek yang terlalu kecil untuk
membedakan secarai individual.Tekstur sering dinyatakan dengan
kasar,halus,seperti beledu dan belang-belang.
5. Pola
Kerumitan bentuk,ukuran, dan tekstur sebagai unsur interpretasi
citra. Meskipun tinggi dikelompokkan kedalam tingkat kerumitan
tersier, tidak dibincangkan secara eksplisit karena sebenarnya telah
tercakup kedalam ukuran sebagai unsur interpretasi citra.

Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai bagi


banyak obyek bentukan manusia dan bagi beberapa obyek alamiah.
6. Bayangan

Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau obyek yang berada di


daerah gelap.Objek atau gejala yang terletak di daerah bayangan
pada umumnya tidak tampak sama sekali atau kadang- kadang
tampak samar- samar.Meskipun demikian, bayangan sering
merupakan kunci pengenalan yang penting bagi beberapa obyek yang
justru lebih tampak dari bayangannya.

7. Situs
Bersama-sama dengan asosiasi,situs dikelompokkan kedalam
kerumitan yang lebih tinggi.Situs bukan merupakan ciri objek secara
langsung, melainkan dalam kaitannya dengan lingkungan sekitar.
8. Asosiasi
Asosiasi dapat diartikan sebagai keterkaitan antara objek yang satu
dengan objek lain. Karena adanya keterkaitan ini maka terlihatnya
suatu objek pada citra sering merupakan petunjuk bagi adanya objek
lain.
9. Konvergensi bukti
Konvergensi bukti ialah penggunaan beberapa unsur interpretasi
citra, sehingga lingkupnya menjadi semakin menyempit ke arah satu
kesimpulan tertentu.

Dalam pengenalan objek yang tergambar pada citra,ada tiga


rangkaian kegiatan yang harus diperlukan,yaitu deteksi,identifikasi,dan
analisis.Deteksi adalah pengamatan atas adanya suatu objek.Identifikasi
adalah upaya mencirikan objek yang telah dideteksi dengan
menggunakan keterangan yang cukup,dari contoh diatas berdasarkan
ukuran,bentuk,dan letaknya,objek yang tampak pada sungai dapat
disimpulkan sebagai perahu dayung.Analisis adalah pengumpulan
keterangan lebih lanjut,misalnya mengamati jumlah penumpang dari
perahu tersebut (Lintz Jr. dan Sionet,1976).

Teknik Interpretasi Citra adalah cara-cara khusus untuk


melaksanakan metode penginderaan jauh secara ilmiah.Teknik ini
terdiri atas cara-cara interpretasi dengan mempertimbangkan
kemudahan pelaksanaan interpretasi atau jumlah informasi yang
diperoleh.Cara-cara interpretasi citra terdiri atas :

1. Data Acuan

Data acuan merupakan kumpulan data pendukung untuk


kegiatan interpretasi.Data ini bersifat melengkapi data yang terdapat
pada citra.Contoh data acuan ini dapat berupa data pustaka atau
kepustakaan,peta,hasil kerja lapangan,dll.Data acuan berguna untuk
membantu proses interpretasi,analisis,dan verifikasi hasilnya.
2. Kunci Interpretasi

Kunci interpretasi pada citra umumnya berupa potongan citra


yang telah di interpretasi,diyakinkan kebenarannya,dan diberi
keterangan berupa jenis objek yang digambarkan,unsur
interpretasi,serta keterangan tentang citra meliputi jenis citra yang
digunakan,skala citra,waktu perekaman,lokasi yang diinterpretasi

3. Penanganan Data

Data yang tersimpan dalam citra perlu dijaga agar tidak


menimbulkan goresan atau terhapus,sehingga perlu penanganan yang
hati-hati pada setiap citra.
4. Metode Pengkajian

Metode pengkajian adalah suatu cara yang bersistem dalam


menelaah atau melakukan penyelidikan terhadap objek.
5. Penerapan Konsep

Data inderaja diperoleh dengan menerapkan konsep multi,yang


terdiri atas konsep multisprektrum,
multitingkat,multitemporal ,multiarah, multipolarisasi,dan
multidisiplin.

Uji interpretasi dilakukan pada hasil interpretasi citra pra-


lapangan.Kegiatan lapangan bertujuan untuk menguji atau
membandingkan hasil interpretasi pra- lapangan dengan kondisi
sebenarnya di lapangan.Apakah ada yang mengalami perubahan atau ada
kesalahan dalam menginterpretasikan peta.Kegiatan lapangan merupakan
pembuktian hasil interpretasi atau check field dan pemutakhiran data atau
data up dating.Pembuktian hasil interpretasi atau check field dilakukan
dengan membandingkan hasil interpretasi pra lapangan dengan hasil
interpretasi lapangan.Hasil interpretasi merupakan hasil check field
setelah dilakukan uji ketelitian interpretasi.Pemutakhiran data adalah
penyesuaian objek yang terekam pada citra dengan objek yang ada di
lapangan.Misalnya perubahan lahan kosong menjadi permukiman atau
lahan terbangun.Untuk menghitung presentase akurasi hasil ketelitian
interpretasi citra dapat dilakukan dengan rumus :
Jumlah diagonal
Akurasi = x 100%
Jumlah keseluruhan
IV. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum.]
2. Menumpangtindihkan mika diatas citra,kemudian menjepit dengan
menggunakan klip kertas untuk memudahkan dalam mendeliniasi.
3. Mendeliniasi seluruh objek yang ada pada citra secara rinci
berupa,setiap rumah, ruko, lahan kosong, kantor pemerintahan, gudang,
masjid, sawah kosong, jalan, vegetasi,dan industri
4. Menuliskan jumlah masing-masing objek pada tabel 1 interpretasi citra
serta memberikan unsur-unsur interpretasi setiap objeknya.
5. Melakukan pembuktian kebenaran atau validasi objek secara virtual
yang ada pada citra menggunakan google street view.
6. Melakukan screenshot masing-masing objek yang ada di google street
view untuk bukti validasi objek.
7. Menuliskan dan mengubah jumlah masing-masing objek pada tabel 2
validasi data interpretasi citra setelah melakukan pembuktian objek
melalui google street view.
8. Menghitung presentase keakuratan ketelitian interpretasi citra.
9. Menganalisis secara keseluruhan dari hasil survei virtual di Kelurahan
Wates,Kecamatan Bandung Kidul,Kota Bandung.
V. HASIL PRAKTIKUM
1. Citra SAS Planet (Terlampir)
2. Deliniasi pada Kertas Kalkir
3. Tabel Interpretasi
4. Tabel Akurasi Objek
5. Screenshot Objek Pada Street View
A.Foto Validasi Objek Rumah
B.Foto Validasi Objek Kios
C. Foto Validasi Tempat Ibadah
D. Foto Validasi Kantor Pemerintahan

E. Foto Validasi Gudang

F. FotoValidasi Vegetasi

G. Foto Validasi Lahan Kosong


VI. ANALISIS

Uji ketelitian hasil interpretasi citra ini,praktikan mendeliniasi


citra secara rinci dan membuktikan kebenaran objek yang terdapat pada
citra dengan survei secara virtual,melakukan pemotretan atau
screenshot melalui google street view pada masing-masing objek yang
ada di lapangan,kemudian menghitung akurasi ketelitiannya.Foto yang
digunakan adalah citra suatu wilayah yang terletak di Kelurahan
Wates,Kecamatan Bandung Kidul,Kota Bandung.

Objek yang terdapat pada citra antara lain rumah, kios, lahan
kosong, gudang ,industri, kantor pemerintahan,masjid, sawah padi,
sawah kosong, dan,vegetasi.Objek yang diamati dalam citra sukar
dalam melakukan pembedaan setiap bangunan apabila dilihat dari sisi
gentingnya saja dan resolusi citra yang nampak blur membuat objek
tidak memiliki bentuk yang teratur.Selain itu,ukuran objek yang terlihat
sangat kecil dan cakupan wilayah yang cukup luas,sehingga objek
nampak berdempetan dan menyatu satu sama lain.Oleh karena
itu,dibutuhkan pembuktian kebenaran objek dengan melakukan survei
secara online menggunakan google street view untuk mengetahui
sekaligus membuktikan kebenaran objek tersebut apakah rumah,
gudong, ruko maupun yang lainnya.

Objek yang telah diketahui akan diidentifikasikan berdasarkan


unsur-unsur interpretasinya yang kemudian dituliskan pada tabel
interpretasi.Jumlah keseluruhan dari objek tersebut mencapai 390 yang
berupa 316 rumah,25 kios,9 vegetasi,21 sawah padi,3 sawah kosong,1
gudang, 1 tempat ibadah berupa masjid,1 kantor pemerintahan,7 lahan
kosong, dan 6 industri.Setiap objek yang ada diidentifikasikan menurut
unsur-unsur interpretasinya yang kemudian dicantumkan pada tabel 1
berupa interpretasi citra.

Sedangkan jumlah keseluruhan hasil survei secara online yaitu


375 objek berupa 311 rumah, 20 kios, 8 vegetasi, 21 sawah padi.3
sawah kosong ,1 gudang, 2 tempat ibadah berupa masjid, 1 kantor
pemerintahan, 7 lahan kosong,dan 2 industri,

Akan tetapi dalam melakukan survei secara virtual memiliki


sifat yang invalid dikarenakan tidak semua objek dapat terekam dan
terjangkau melalui google street view.Gang-gang sempit dan jalan kecil
tidak bisa dilalui,sehingga hanya objek yang berada di jalan utama yang
dapat dijangkau melalui virtual.Oleh karena itu, dibutuhkan validasi
data secara nyata dengan melakukan survei lapangan.

Terdapat perbedaan objek pada citra SAS yang diberikan dengan


kondisi yang berada di google street view,seperti munculnya lahan
kosong baru yang berada di virtual,sedangkan di lahan kosong tersebut
masih menjadi rumah.Selain itu vegetasi berupa pohon di citra yang
terletak di dekat tol berubah menjadi rumah.
Untuk menghitung akurasi ketelitian hasil interpretasi digunakan

formula berupa ( Jumlah Keseluruhan )


Jumlah diagonal
x 100 % yang menyatakan

keakuratan data Akan tetapi,kegiatan praktikum ini dilakukan secara


virtual,sehingga akurasi ketelitian data bersifat implisit.Jika dihitung
berdasarkan rumus mengenai akurasi ketetapan hasil interpretasi yang
didapatkan sebesar 96,41%.
VII. KESIMPULAN
1. Untuk mengenali objek secara benar antara bangunan satu dengan
yang lainnya dilakukan survei secara virtual menggunakan google
street view.Akan tetapi jenis ini memiliki kekurangan yaitu tidak bisa
menjangkau di semua objek.
2. Objek pada citra memiliki perbedaan dengan objek pada google street
view.
3. Survei lapangan dibutuhkan karena memiliki tingkat keakuratan yang
lebih tinggi daripada survei secara vertual.
4. Hasil perhitungan dari akurasi ketetapan hasil interpretasi yang
didapatkan sebesar 96,41%.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. 2009. Teknik Interpretasi Citra. Guru Geografi MAN 1


GunungKidul.com. Diakses 07 Desember 2020.
https://andimanwno.wordpress.com/2009/10/13/teknik-interpretasi-citra

Sutanto.1986.Penginderaan Jauh.Yogyakarta : Gadjah Mada University


Press

Wibowo,E.2016.Interpretasi Citra.Geomedia.com.Diakses 09 Desember


2020. https://geo-media.blogspot.com/2016/08/interpretasi-citra.html

You might also like