Professional Documents
Culture Documents
Slide Kidas Kesetimbangan Asam Basa
Slide Kidas Kesetimbangan Asam Basa
(larutan air)
Bacaan lanjut:
James E. Brady, Neil D. Jespersen, Alison Hyslop. Chemistry 7 th Ed. Wiley
Raymond Chang, Kenneth A. Glodsby. Chemistry 10 th Ed. Mc Graw Hill
Pengantar
Sebelum melanjutkan bab ini, anda harus meninjau ulang
pemahaman anda mengenai:
1. Apakah yang dimaksud kesetimbangan?
2. Spesi yang terlibat dalam persamaan kesetimbangan
3. Definisi asam dan basa
4. Apakah yang dimaksud dengan asam kuat, asam lemah, basa
kuat dan basa lemah?
Pada bab ini, fokus pembahasan adalah senyawa asam dan basa
yang larut di dalam pelarut air.
O O
+ O O
+
+ –
O O
Air, pH dan notasi “p”
Fakta:
Air murni ternyata memiliki kemampuan yang lemah
untuk menghantarkan listrik. Hal ini tentu tidak mungkin
jika tidak terdapat ion di dalam air.
+
O + O O + –
O
Secara umum, persamaan reaksi adalah:
H2O(l) + H2O(l) → H3O+ (aq) + OH¯(aq)
atau
H2O(l) → H+(aq) + OH¯(aq)
Ingat pendekatan di atas hanya bisa jika % ionisasi ≤ 5%, jika tidak
maka harus menggunakan penyelesaian persamaan kuadrat. Asumsi
di atas berlaku jika [HA]awal ≥ 100 x Ka, begitu juga dengan basa lemah.
Reaksi asam - basa
Mol Asam lemah (HA) Asam Lemah (HA)
Asam kuat > basa kuat Asam lemah > basa kuat
[H]+sisa = [HA]sisa [H ]=
+
mol HA
×K BUFFER
−
sisa
a
sisa
mol A
Asam kuat = basa kuat Asam lemah = basa kuat
Basa Kuat (BOH)
[H + ]=
K w
× [B + ]sisa Tergantung nilai Ka dan Kb
Kb
Asam lemah < basa lemah
Bersifat basa
Asam kuat < basa
mollemah
BO H Nilai pH tidak dibahas pada
[ OH − ] = +
sisa
×K b
bab ini
BUFFER
sisa
mol B
Buffer/Penyangga
Apakah yang dimaksud dengan buffer?
Buffer adalah larutan yang mengandung asam dan basa
konjugasi yang mampu menjaga pH ketika sedikit asam atau
basa kuat ditambahkan.
Ketika a > 100 Ka dan b > 100 Ka serta volume total sama, maka dapat diserdehanakan menjadi
Asumsi x diabaikan (karena 0,037 dan 0,034 > 100 K a) maka didapatkan [H+] = 1,96 x 10-5 M
(1,9588 x 10-5 M), pH = 4,71
Tanpa pengabaian maka didapatkan [H+] = 1,96 x 10-5 M (1,9589 x 10-5 M), pH = 4,71
Dari data yang dihasilkan dapat disimpulkan pengabaian tidak memberikan hasil yang
berbeda, sehingga pengabaian dapat dilakukan. Selain itu perhitungan langsung dari mol
Penambahan 0,5 mL NaOH 0,1 M akan menggeser pH larutan ke basa. NaOH yang bersifat
basa akan bereaksi dengan CH3COOH yang ada di larutan dan menggeser kesetimbangan
menurut reaksi
CH3COOH(aq) + OH-(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(aq)
M 2,6 mmol 0,05 mmol 2,4 mmol -
R - 0,05 mmol - 0,05 mmol + 0,05 mmol + 0,05 mmol
s 2,55 mmol - + 2,45 mmol + 0,05 mmol
molCH 3 COOH × K a 2,55×1,8 x 10 -5
[H + ]= = [H + ]= 1,87 x 10 -5 M ;pH = 4,73
molCH 3 COO− 2,45
Penambahan 0,5 mL HCl 0,1 M akan menggeser pH larutan ke asam. HCl yang bersifat basa
akan bereaksi dengan CH3COO- yang ada di larutan dan menggeser kesetimbangan menurut
reaksi
CH3COO-(aq) + H+(aq) → CH3COOH(aq)
M 2,4 mmol 0,05 mmol 2,6 mmol
R - 0,05 mmol - 0,05 mmol + 0,05 mmol
s 2,35 mmol - + 2,65 mmol
molCH 3 COOH × K a 2,65×1,8 x 10 -5 [H + ]= 2,03 x 10 -5 M ;pH = 4,69
[H + ]= −
=
molCH 3 COO 2,35
Hasil perhitungan menunjukkan tidak terdapat perubahan yang signifikan ketika dilakukan
sedikit penambahan asam atau basa kuat ke larutan buffer. Buffer di atas memiliki kekuatan
buffer sebesar 0,071.
m a
r -x -x +x +x
s a-x +x +x
[ H ] [ CO ]
a1
[H CO ] + 2-
- + 2-
Reaksi antara H2CO3 dan NaOH dapat menghasilkan Na2CO3 ketika perbandingan mol
antara NaOH dan H2CO3 > 1. Ketika perbandingannya ≤ 1, maka tidak akan diamati
terbentuknya Na2CO3.
Hal yang perlu diperhatikan adalah asam akan bereaksi terlebih dahulu dengan basa
terkuat, ketika seluruh basa terkuat telah habis bereaksi dan masih terdapat sisa asam,
maka asam tersebut akan bereaksi dengan basa terkuat berikutnya. Hal ini akan terus
berlangsung hingga tidak terdapat sisa basa yang dapat bereaksi dengan sisa asam. Hal
ini juga berlaku sebaliknya untuk basa berlebih.
Menggunakan informasi di atas, maka dapat dituliskan reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut:
H2CO3(aq) + NaOH → NaHCO3(aq) + H2O(l) Tahap 1
NaHCO3(aq) + NaOH → Na2CO3(aq) + H2O(l) Tahap 2
Sebagai akibat dari tahapan di atas, akan diamati beberapa kondisi yaitu:
1. Sebelum penambahan NaOH, pH larutan hanya ditentukan oleh ionisasi H 2CO3 (Ka1
dan Ka2)
2. Saat penambahan sedikit NaOH, maka akan diamati sistem buffer H2CO3 dan
NaHCO3
3. Pada titik ekivalen 1 (mol H2CO3 = mol NaOH), maka pH ditentukan oleh ionisasi
NaHCO3
4. Pada penambahan NaOH setelah titik ekivalen 1, maka akan diamati sistem buffer
NaHCO3 dan Na2CO3
5. Pada titik ekivalen 2 (mol NaHCO3 = mol NaOH), maka pH ditentukan oleh ionisasi
Na2CO3
6. Pada penambahan NaOH setelah titik ekivalen 2, maka pH ditentukan oleh NaOH
Kondisi 1
Pada kondisi ini, H2CO3 akan melepaskan ion H+ sebanyak 2
tahap menurut reaksi
H2CO3(aq) ⇌ H+(aq) + HCO3-(aq) Ka1 = 4,3 x 10-7
HCO3-(aq) ⇌ H+(aq) + CO32-(aq) Ka2 = 5,6 x 10-11
[H+]equi = [H+]tahap 1 + [H+]tahap 2
Oleh karena Ka1 >> Ka2, maka dapat diasumsikan [H+]tahap 2 <<
[H+]tahap 1, sehingga [H+]equi ≈ [H+]tahap 1
[H2CO3]equi = [H2CO3]awal - [HCO3-]equi - [CO32-]tahap 2
[HCO3-]equi = [HCO3-]tahap 1 - [CO32-]tahap 2
Oleh karena [H+]tahap 2 << [H+]tahap 1 dan [CO32-]tahap 2 = [H+]tahap 2, maka
dapat diasumsikan [CO32-]tahap 2 << [HCO3-]tahap 1, sehingga
[HCO3-]equi ≈ [HCO3-]tahap 1
[CO32-]equi =[CO32-]tahap 2
Akibat lebih lanjut adalah [HCO3-]equi = [H+]equi dan Ka2 = [CO32-]equi
Ingat, pada bagian sebelumnya, kita telah membuktikan
bahwa asumsi tersebut akan berlaku ketika [HA] > 100 x K
Kondisi 2
Pada kondisi ini akan terjadi reaksi
H2CO3(aq) + NaOH → NaHCO3(aq) + H2O(l)
m a y
r -y -y +y +y
s a-y - +y +y
Reaksi lebih lanjut adalah reaksi pada kondisi 1.
Menggunakan asumsi-asumsi pada kondisi 1
yang telah dibahas sebelumnya dan asumsi pada
sistem buffer, maka dapat disimpulkan bahwa
[ H 2 CO 3 ]
[ H + ]= ×Ka1
[ HCO 3 −
]
K [ H CO ]
a1
a2 2 3 3
akan didapatkan [H + ]=
; selain
√K a1× K a2itu [H 2CO3]
= [CO32-] maka didapatkan
Definisi di atas hanya berlaku jika [HCO3-] tidak
Kondisi 4
Pada kondisi ini akan terjadi reaksi
NaHCO3(aq) + NaOH → Na2CO3(aq) + H2O(l)
m a y
r -y -y +y +y
s a-y - +y +y
Reaksi lebih lanjut adalah reaksi pada kondisi 1.
Menggunakan asumsi-asumsi pada kondisi 1
yang telah dibahas sebelumnya dan asumsi pada
sistem buffer, maka dapat disimpulkan[ HCObahwa
] −
[ H ]=
+ 3
× Ka2
[ CO 3 2- ]
Ingat asumsi ini harus didukung oleh [HCO3-] dan
[CO3-] > 100 x Ka2
Kondisi 5
Kondisi 5 merupakan kebalikan dari kondisi 1. Pada kondisi
ini, CO32- akan bereaksi menurut reaksi
CO32-(aq) + H2O(l) ⇌ OH-(aq) + HCO3-(aq) Kb1 = 1,8 x 10-4
HCO3-(aq) + H2O(l) ⇌ OH-(aq) + H2CO3(aq) Kb2 = 2,3 x 10-8
[OH-]equi = [OH-]tahap 1 + [OH-]tahap 2
Oleh karena Kb1>>Kb2, maka dapat diasumsikan
[OH-]tahap 2<<[OH-]tahap 1, sehingga [OH-]equi ≈ [OH-]tahap 1
[CO32-]equi = [CO32-]awal - [HCO3-]equi - [H2CO3]tahap 2
[HCO3-]equi = [HCO3-]tahap 1 - [H2CO3]tahap 2
Oleh karena [OH-]tahap 2 << [OH-]tahap 1 dan [H2CO3]tahap 2 = [OH-]tahap 2,
maka dapat diasumsikan [H2CO3]tahap 2 << [HCO3-]tahap 1, sehingga
[HCO3-]equi ≈ [HCO3-]tahap 1
[H2CO3]equi =[H2CO3]tahap 2
Akibat lebih lanjut adalah [HCO3-]equi = [OH-]equi dan Kb2 = [H2CO3]equi
Ingat, pada bagian sebelumnya, kita telah membuktikan
bahwa asumsi tersebut akan berlaku ketika [BOH] > 100 x
Kondisi 6
Penambahan NaOH setelah melewati titik ekivalen 2,
mengakibatkan kelebihan NaOH tidak dapat bereaksi
dengan asam sehingga hanya akan menaikkan pH
larutan.
NaOH merupakan basa kuat (terionisasi sempurna di
dalam air), sehinggal [OH]tidak bereaksi = [OH]equi , dan pH
dapat dihitung seperti perhitungan basa kuat.
Hal yang perlu diperhatikan adalah volume larutan
adalah volume total larutan (volume H2CO3 + volume
NaOH). Penambahan NaOH akan menyebabkan pH
larutan akan naik dari waktu ke waktu. Jika perhitungan
menunjukkan terjadinya penurunan pH, maka hal ini
mengindikasikan pengabaian yang tidak boleh
dilakukan.
Titrasi dan indikator
Pada semester lalu, kita telah membahas tentang titrasi.
Pada titrasi dikenal 2 istilah yaitu titik akhir titrasi dan titik
ekivalen. Titik ekivalen adalah titik (volume) ketika mol
titran dan mol titer ekivalen sama. Titik akhir adalah titik
ketika titrasi dihentikan. Pada aplikasinya, titik akhir
diusahakan sedekat mungkin dengan titik ekivalen.
√
m 2,5 mmol 2,5 mmol 1 x 10
-14
2,5 mmol
-
r 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol [OH ]= ×
1,8 x 10
-5
50 mL
s - - 2,5 mmol 2,5 mmol
4. Penambahan titran melewati titik ekivalen
-3
Misalkan yang ditambahkan adalah 30 mL larutan NaOH 0,1 M, sehingga akan
0,5 x 10 moldidapatkan
[OH - ]= =9,09110-3 M
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l) -3
(25+30) x 10 liter
m 2,5 mmol 3,0 mmol
r 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol pH = 11,96
s - 0,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol
Titrasi asam kuat dan basa lemah
Gambarkan sketsa kurva titrasi antara NH 3 dan HCl.
Untuk menjawab soal ini, kita asumsikan titer adalah 25 mL NH 3 (Kb = 1,8x10-5) 0,1 M dan titran HCl
0,1 M. Reaksi yang terjadi adalah
NH3(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(aq)
Terdapat 4 keadaan yang akan diamati yaitu:
1. Sebelum titrasi dimulai
Pada kondisi ini, hanya ada NH3 0,1 M. Menggunakan perhitungan dan asumsi pada asam lemah,
maka [OH-] = 1,34x10-3, sehingga pH = 11,13
2. Penambahan titran tetapi sebelum ekivalen
Misalkan yang ditambahkan adalah 15 mL larutan HCl 0,1 M, sehingga akan didapatkan
NH3(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(aq)
Sistem buffer
m 2,5 mmol 1,5 mmol [OH-] = 1,2x10-5 M
r 1,5 mmol 1,5 mmol 1,5 mmol pH = 9,08 [OH - ]= 1 mmol ×1,8 x 10 -5
s 1,0 mmol - 1,5 mmol 1,5 mmol
3. Penambahan titran hingga titik ekivalen
Titik ekivalen akan tercapai ketika volume NaOH adalah 25 mL,
[Hsehingga
+
] = 5,27x10akan-6didapatkan
M
NH3(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(aq) pH = 5,28
√
m 2,5 mmol 2,5 mmol 1 x 10
-14
2,5 mmol
+
r 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol [ H ]= ×
1,8 x 10 50 mL
-5
s - - 2,5 mmol
4. Penambahan titran melewati titik ekivalen -3
Misalkan yang ditambahkan adalah 30 mL larutan NaOH 0,1 M, 0,5 x 10akan
sehingga
+ mol didapatkan
[ H ]= -3
=9,091 10-3 M
NH3(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(aq) (25+30) x 10 liter
m 2,5 mmol 3,0 mmol pH = 2,04
r 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol
s - 0,5 mmol 2,5 mmol
Titrasi asam diprotik – basa kuat
Titrasi asam diprotik akan memberikan 2 titik
ekivalen sehingga dapat digambarkan sebagai
berikut