You are on page 1of 13

URGENSI BERSOSIALISASI DAN BEKERJASAMA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Pengembangan Kepribadian”

Dosen Pengampu :

Oktaria Ardika Putri, M.M.

DISUSUN OLEH :

Yunia Fadila Anggraini (934218219)

Nur Annisa Salsabila (934218319)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


PRODI PERBANKAN SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
TAHUN AKADEMIK
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang
“Urgensi Bersosialisasi Dan Bekerjasama” ini dengan baik, meskipun masih banyak
kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Oktaria Ardika Putri,
M.M. selaku dosen mata kuliah Pengembangan Kepribadian yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
dunia pendidikan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Kediri, 01 Maret 2022

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................ ii

Daftar Isi ....................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

a. Latar belakang .................................................................................... 1


b. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
c. Tujuan ................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Manusia Sebagai Makhluk Sosial ......................................... 2


B. Urgensi dan Jenis Hubungan Manusia ............................................... 4
C. Manfaat dan Tujuan Kerja Sama ....................................................... 5
D. Cara Membentuk Kerja Sama yang Efektif ....................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 8
B. Saran .................................................................................................. 8

Daftar Pustaka ............................................................................................. 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari individu mengadakan interaksi dan sosialisasi
dengan lingkungan di tempat individu tersebut berada. Tanpa interaksi sosial, maka
perkembangan jiwa seseorang akan terganggu karena perkembangan jiwa manusia
sangat ditentukan oleh hubungannya dengan manusia lain. Di dalam proses
interaksi sosial terjadi proses sosialisasi. Sosialisasi tersebut merupakan suatu
kegiatan yang bertujuan agar seseorang mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai
yang berlaku dan dianut oleh masyarakat.
Kerjasama merupakan bentuk interaksi sosial yang paling utama. Kerjasama
sendiri menurut Soerjono Soekanto (2007: 66) adalah suatu usaha bersama antara
orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa
tujuan bersama. Kerjasama timbul karena adanya kesamaan tujuan yang akan
dicapai. Tanpa adanya kerjasama, tidak akan ada individu, keluarga, organisasi atau
sekolah (Anita Lie, 2010: 28). dengan adanya kerjasama dapat menghilangkan
hambatan mental akibat terbatasnya pengalaman dan cara pandang yang sempit.
B. Rumusan Masalah
A. Bagaimana Konsep Manusia Sebagai Makhluk Sosial?
B. Apa Urgensi dan Jenis Hubungan Manusia?
C. Apa Saja Manfaat dan Tujuan Kerja Sama?
D. Bagaimana Cara Membentuk Kerja Sama yang Efektif ?
C. Tujuan
A. Untuk mengetahui Konsep Manusia Sebagai Makhluk Sosial
B. Untuk mengetahui Urgensi dan Jenis Hubungan Manusia
C. Untuk mengetahui Manfaat dan Tujuan Kerja Sama
D. Untuk mengetahui Cara Membentuk Kerja Sama yang Efektif

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan bantuan
orang lain untuk bersosialisasi. Bersosialisasi dapat diartikan membutuhkan
lingkungan sosial sebagai salah satu sarana untuk berinteraksi dengan setiap
manusia yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Manusia sebagai makhluk
sosial menurut para ahli:
1. Menurut KBBI, makhluk sosial adalah manusia yang berhubungan timbal balik
dengan manusia lain.1
2. Menurut Elly M. Setiadi, makhluk sosial adalah makhluk yang didalam
hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh orang lain.
3. Menurut Aristoteles, makhluk sosial atau zoon politicon yang berarti manusia
dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain.
4. Menurut Dr. Johannes Garang, makhluk sosial adalah makhluk berkelompok
dan tidak mampu hidup menyendiri.2
Sehingga, manusia dapat dikatakan sebagai mahkluk sosial oleh beberapa
alasan, yaitu:
1. Ada dorongan untuk berinteraksi.
2. Manusia tunduk pada aturan norma sosial.
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan satu sama lain.
4. Potensi manusia akan benar-benar berkembang apabila ia hidup ditengah-
tengah manusia.
Ciri-ciri/karakteristik manusia sebagai makhluk sosial adalah:
1. Suka bergaul
2. Suka bekerja sama
3. Hidup berkelompok
4. Memiliki kepedulian terhadap orang lain
5. Tidak bisa hidup sendiri

1
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima (KBBI V)
2
Waluyo, dkk. Ilmu Pengetahuan Sosial. (Jakarta: PT Intan Pariwara, 2008),hlm. 73

2
6. Memiliki toleransi dan kepedulian terhadap orang lain
Secara garis besar, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi interaksi
manusia dengan manusia lainnya, yaitu:
1. Tekanan emosional
Tekanan emosional yang tinggi dapat membuat manusia bersimpati dan
berempati dengan apa yang terjadi pada manusia lainnya, sehingga mendorong
mereka untuk membantu manusia tersebut keluar dari permasalahannya
ataupun ikut merasakannya.
2. Harga diri
Harga diri dapat mendorong manusia untuk berinteraksi dengan orang lain.
Ketika kondisi harga diri mereka rendah, maka mereka akan terpacu untuk
melakukan hubungan dengan orang lain karena mereka membutuhkan
dukungan atau kasih sayang dari orang lain untuk bangkit dari masalahnya.
3. Isolasi social
Isolasi sosial dapat memaksa seseorang untuk bersoasialisasi dengan manusia
lainnya yang memiliki pemikiran yang sepaham agar terbentuk interaksi sosial
yang harmonis.3
Keberadaan manusia sebagai makhluk sosial, menjadikan manusia
melaksanakan peranan seperti berinteraksi dengan manusia lain. Membentuk
kelompok-kelompok sosial dan menghasilkan norma-norma sosial sebagai pengaturan
tertib kehidupan kelompok. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari manusia akan
menemukan realitas bahwa sebagai makhluk sosial ada kecendurungan untuk
melakukan kesalahan sesama manusia. Sifat sosial ini timbul pada setiap diri manusia
karena ada rasa saling membutuhkan. Kemudian akan timbul struktur antar hubungan
yang beraneka ragam, hingga terbentuklah masyarakat.4
Untuk mempertahankan masyarakat, manusia senantiasa mengembangkan
hubungan interaksi dan interdependensi yang mengandung konsekuensi-konsekuensi
sosial, baik dalam arti positif maupun negatif. Tiap-tiap individu harus rela
mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama. Karena kehidupan
bermasyarakat sudah menjadi kodrati manusia yang terbentuk apabila ada dua orang

3
Rusmin Tuumanggor, Kholis Ridho, Nurrochim. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2017) ,hlm.57
4
Hartomo dan Arnicun Azis. Ilmu Sosial Dasar. (Jakarta: Bumi Aksara, 1990), hlm. 94

3
atau lebih untuk hidup bersama. Dengan adanya ini, maka kehidupan dengan yang
lainnya akan saling mengenal dan mempengaruhi.5
B. Urgensi dan Jenis Hubungan Manusia
Secara umum human relations atau hubungan manusia diartikan sebagai
suatu hubungan kerja yang bersifat manusiawi dalam arti hubungan yang terjadi
bukan semata-mata karena aspek hubunga formal yang ada dalam organisasi antara
satu pihak lain tidak memandang orang-orang yang ada di sekitarnya sebagai alat
produksi, melainkan dihargai sebagai manusia sebagaimana mestinya.6
Urgensi dari human relations atau hubungan manusia adalah:
1. Untuk meningkatkan gairah kerja di dalam suatu organisasi.
2. Untuk meningkatkan hubungan kerja serta kerja sama yang baik antara atasan
dan bawahan maupun sebaliknya, serta kerja sama di antara teman sekerja.
3. Untuk dapat mengurangi akan aspek-aspek negatif dari timbulnya konflik
maupun frustasi.
4. Untuk mengetahui seawal mungkin masalah nyang terjadi di dalam
oraganisasi.
5. Untuk mengetahui sejauh mana faktor-faktor psikologis, manajemen, sosiologi
maupun komunikasi serta ekologi mempengaruhi hubungan kerja di dalam
suatu organisasi.
6. Agar pegawai dapat berprestasi lebih tinggi dan lebih produktif dalam rangka
memenuhi kebutuhan tuntutan intansinya.
7. Berhasil atau tidaknya human relations, tergantung pada faktor-faktor antara
lain: Pendidikan yang dimilikinya, latar belakang kehidupannya di waktu anak-
anak, kehidupan lingkungannya, kondisi psikologisnya, pengalaman seseorang
di dalam suatu organisasi tempat ia pernah bekerja.
Jenis-jenis hubungan manusia:
1. Interaksi Sosial Individu dengan Individu, merupakan pertemuan antara
seseorang dengan individu lain yang bertujuan untuk memberikan aksi atau
respon untuk menjadi teman dan mengarah ke arah bekerja sama jika reaksinya
positif, namun jika reaksinya negatif kemungkinan akan muncul konflik atau
pertentangan

5
Sri Warjiyati. Memahami Dasar Ilmu Hukum “Konsep Dasar Ilmu Hukum”. (Jakarta: Prenadamedia,
2018),hlm. 15
6
Effendi. Human Relations dan Public Relations. ( Bandung: Mandar Maju, 1993),hlm. 41

4
2. Interaksi sosial individu dengan kelompok, pada salah satu bahkan lebih
kelompok yang besar biasanya terdiri lebih dari 3 orang yang dimana
memberikan informasi entah itu promosi, informasi, bahkan seminar.
3. Interaksi Kelompok dengan kelompok, merupakan pertemuan antara dua
kelompok atau lebih dengan kelompok yang berbeda, untuk
mengkomunikasikan hal yang berkaitan namun sifatnya bukan hal pribadi
namun untuk kepentingan kelompok itu sendiri. Namun untuk berkomunikasi
antar kelompok terkadang menghadapi pro dan kontra harus lebih berhati-hati,
karena setiap pendapat seseorang bisa saja menyerang kelompok lainnya.7
C. Manfaat dan Tujuan Kerja Sama
a) Manfaat
Kerja sama menjadi ciri yang penting dalam kehidupan sosial. Pada
masa ini, seseorang diperkirakan akan memilih rekan kerja dengan usia yang
relative sama. Dan berkat adanya perkembangan sosial, seseorang dapat
menyesuaikan dirinya dengan kelompok rekan kerja sebaya maupun dengan
lingkungan masyarakat
Saputra dan Rudyanto (2005:53) menjelaskan bahwa manfaat
kerjasama adalah sebagai berikut ini:
1. Mampu mengembangkan aspek moralitas dan interaksi sosial karena
melalui kerjasama, seseorang memperoleh kesempatan yang lebih besar
untuk berinteraksi dengan orang-orang lainnya.
2. Mempersiapkan seseorang agar belajar bagaimana mendapatkan berbagai
pengetahuan dan informasi dari guru, teman, bahan pelajaran, dan sumber
belajar lainnya.
3. Meningkatkan kemampuan seseorang untuk bekerjasama dengan orang lain
dalam sebuah kelompok.
4. Membentuk pribadi yang terbuka dan mau menerima perbedaan yang
terjadi.
5. Membiasakan seseorang untuk selalu aktif dan kreatif dalam
mengembangkan analisisnya dalam berfikir.8

7
https://www.gramedia.com/literasi/interaksi-sosial/#D_Jenis_dan_Contoh_Interaksi_Sosial diakses pada
01/03/2022 pukul 21.35
8
Qory Jumrotul Aqobah, dkk., PENANAMAN PERILAKU KERJASAMA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN
TRADISONAL, Vol. 5 No 2, 2020, Hlm.5

5
Harsanto (2007 : 44) memiliki pandangan bahwa kerjasama peserta
didik dapat erlihat dari belajar bersama dalam suatu kelompok. Belajar
bersama dalam kelompok akan memberikan beberapa manfaat, yang kemudian
manfaat tersebut mengindikasikan adanya prinsip kerjasama. Manfaat dari
adanya belajar bersama menurut Harsantoso antara lain yaitu:
1. Belajar bersama dalam suatu kelompok akan menanamkan pemahaman untuk
saling membantu terhadap siapapun.
2. Belajar bersama akan membentuk kekompakan dan keakraban.
3. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan menyelesaikan masalah.
4. Meningkatkan kemampuan akademik.
5. Dapat mengurangi aspek negatif dari kompetisi.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa manfaat dari kerjasama menunjukkan adanya kesepakatan antara dua orang
atau lebih yang saling menguntungkan dan memberikan kontribusi atau peran
yang sesuai dengan potensi dari masing-masing pihak. Sehingga keuntungan
ataupun kerugian yang dicapai bersifat proporsional, artinya sesuai dengan peran
dan kekuatan masing-masing pihak.9
b) Tujuan
Tujuan dari belajar kelompok adalah untuk mengembangkan cara berpikir
kritis dalam memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan bersosialisasi
dan komunikasi, meninggikan rasa percaya diri terhadap kemampuan siswa.
Selain itu, belajar kelompok juga bertujuan agar siswa dapat memahami dan
menghargai orang lain.
Menurut Funali (2014 : 60-61) tujuan dari kerjasama adalah sebagai
berikut ini:
1. Memaksimalkan proses kerjasama yang terjadi secara alamiah.
2. Menciptakan pembelajaran yang berpusat pada seseorang tersebut serta
memberikan kesempatan untuk seseorang agar berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran.
3. Mengembangkan pemikiran kritis dan trampil dalam penyelesaian masalah.
4. Mendorong eksplorasi bahan pengajaran yang melibatkan berbagai sudut
pandang.

9
Amalla Rizki Putri, dkk., KERJASAMA DAN KEKOMPAKAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS XII
MIPA SMAN 3 KOTA JAMBI, Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 3 No. 2, 2018, Hal. 2

6
5. Menumbuhkan rasa saling mendukung dan menghargai.
6. Menghargai pentingnya konteks sosial.
7. Membangun semangat belajar.
Menurut Modjiono (2009 : 61) tujuan dari kerjasama adalah sebagai
berikut ini:
1. Untuk melatih berfikir kritis dalam penyelesaian masalah.
2. Mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan komunikasi
3. Menumbuhkan rasa percaya diri.
4. Agar dapat memahami dan menghargai pendapat orang lain.10
D. Cara Membentuk Kerja Sama yang Efektif
Menurut Setyarini (2017) menyatakan bahwa ada empat kekuatan dalam
membangun tim yang efektif, yaitu:
1. Kelompok mempunyai tugas-tugas yang menarik secara intrinsik agar
berhasil.
2. Individu merasa dirinya penting dalam nasib kelompok, kontribusi individual
sangatlah dibutuhkan dalam kerja sama.
3. Tim memiliki tujuan yang jelas dengan umpan balik yang tetap.
4. Tugas-tugas yang yang sesuai dengan minat dan bakat anggota kelompok akan
membuat anggota kelompok menjadi semangat dan bekerja keras untuk
menyelesaikan tugas tersebut.

Dalam sebuah tim, setiap individu memiliki peran masing-masing dan saling
ketergantungan satu sama lain. Setiap anggota tim harus ikut serta dalam pengambilan
keputusan dan mengetahui apa tujuan yang akan dicapai dengan jelas.11

10
http://ayomengajarindonesia.blogspot.com/2012/12/belajar-kelompok.html diakses pada 01/03/2022 pukul
15.30
11
Anita Eka Ramadhani, dkk., PENGELOLAAN DIRI SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN KERJA SAMA DALAM
PERTUKARAN PELAJAR DI PERGURUAN TINGGI, Volume 35 Nomor 1 April 2021, Hlm.4

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan bantuan orang
lain untuk bersosialisasi. Bersosialisasi dapat diartikan membutuhkan lingkungan
sosial sebagai salah satu sarana untuk berinteraksi dengan setiap manusia yang saling
membutuhkan satu sama lainnya. Keberadaan manusia sebagai makhluk sosial,
menjadikan manusia melaksanakan peranan seperti berinteraksi dengan manusia lain.
Membentuk kelompok-kelompok sosial dan menghasilkan norma-norma sosial
sebagai pengaturan tertib kehidupan kelompok.
Urgensi dari human relations atau hubungan manusia adalah: Untuk
meningkatkan gairah kerja di dalam suatu organisasi. Untuk meningkatkan hubungan
kerja serta kerja sama yang baik antara atasan dan bawahan maupun sebaliknya, serta
kerja sama di antara teman sekerja. Untuk dapat mengurangi akan aspek-aspek negatif
dari timbulnya konflik maupun frustasi. Untuk mengetahui seawal mungkin masalah
nyang terjadi di dalam oraganisasi. Untuk mengetahui sejauh mana faktor-faktor
psikologis, manajemen, sosiologi maupun komunikasi serta ekologi mempengaruhi
hubungan kerja di dalam suatu organisasi. Agar pegawai dapat berprestasi lebih tinggi
dan lebih produktif dalam rangka memenuhi kebutuhan tuntutan intansinya.
Manfaat dari kerjasama menunjukkan adanya kesepakatan antara dua orang
atau lebih yang saling menguntungkan dan memberikan kontribusi atau peran yang
sesuai dengan potensi dari masing-masing pihak. Sehingga keuntungan ataupun
kerugian yang dicapai bersifat proporsional, artinya sesuai dengan peran dan kekuatan
masing-masing pihak.
Dalam sebuah tim, setiap individu memiliki peran masing-masing dan saling
ketergantungan satu sama lain. Setiap anggota tim harus ikut serta dalam pengambilan
keputusan dan mengetahui apa tujuan yang akan dicapai dengan jelas

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, kami menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan. Maka dari itu kami mengharap kritik dan saran dari para

8
pembaca mengenai pembahasan yang tertera di dalam makalah ini. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi para pembaca.

9
DAFTAR PUSAKA

Waluyo, dkk . 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: PT Intan Pariwara

Warjiyati, Sri. 2018. Memahami Dasar Ilmu Hukum “Konsep Dasar Ilmu Hukum”. Jakarta:
Prenadamedia

Effendi. 1993. Human Relations dan Public Relations. Bandung: Mandar Maju

Tuumanggor, Rusmin. 2017. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group

Hartomo dan Azis, Arnicun. 1990. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Jumrotul Aqobah, Qory. Dkk. “PENANAMAN PERILAKU KERJASAMA ANAK USIA


DINI MELALUI PERMAINAN TRADISONAL”. Vol. 5 No 2, (2020). 5

Rizki Putri, Amalla. Dkk . “KERJASAMA DAN KEKOMPAKAN SISWA DALAM


PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS XII MIPA SMAN 3 KOTA JAMBI” . Jurnal
Pendidikan Fisika. Vol. 3 No. 2 (2018). 2

Eka Ramadhani, Anita. dkk. “PENGELOLAAN DIRI SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN


KERJA SAMA DALAM PERTUKARAN PELAJAR DI PERGURUAN TINGGI”. Volume
35 Nomor 1 April (2021). 4

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima (KBBI V)

https://www.gramedia.com/literasi/interaksi-sosial/#D_Jenis_dan_Contoh_Interaksi_Sosial

http://ayomengajarindonesia.blogspot.com/2012/12/belajar-kelompok.html

10

You might also like