You are on page 1of 22

Kelompok 9 IPA 2:

 Siti Maesaroh 1910303035


 Almah Yuliana 1910303081
 Novia Maria Tamara 1910303082
 Lily Aprilia 1910303097

Matkul : Kapita Selekta IPA

 KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri sendiri, makhluk
hidup lain, dan benda-benda di sekitar serta pentingnya penggunaan satuan standar (baku)
dalam pengukuran.
4.1 Menyajikan data hasil pengukuran dengan alat ukur yang sesuai pada diri sendiri, makhluk
hidup lain, dan benda-benda di sekitar dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan
baku.
 PETA KONSEP

Obyek Pengamatan
IPA

Penelitian IPA Pengukuran

Besaran Massa
Satuan Baku Satuan Pokok
Waktu
Panjang
Satuan Tak Besaran
Baku Turunan Luas

Volume

Usaha

Gaya

 MENGIDENTIFIKASI MATERI
1. Obyek IPA dan pengamatannya adalah sesuatu yang harus dipahami oleh peserta didik,
dalam melakukan pengamatan IPA perlu membutuhkan atau menentukan beberapa
metode seperti merumuskan masalah, membuat hipotesis, mengamati, menyatat hasil,
dan mengkomunikasikan. Semua hal dapat dilakukan dalam pengamatan IPA baik itu
yang berukuran kecil maupun berukuran besar.
2. Pengukuran itu sendiri menghasilkan 2 jenis, yaitu besaran dan satuan. Besaran
dibedakan menjadi 2 yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok
merupakan besaran yang tidak terdiri dari dari besaran lainnya, artinya tidak bergantung
pada besaran yang lain. Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan
dari besaran pokok. Satuan juga diklasifikasikan menjadi 2 yaitu satuan baku dan tidak
baku. Satuan baku adalah satuan yang telah ditetapkan secara internasional.
Sedangkan, satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan
sebagai satuan pengukuran ilmiah. Contoh Satuan Tidak Baku : jengkal, depa, hasta.

 MISKONSEPSI YANG AKAN TIMBUL


1. Kesalahan alat : Pengukuran, baik yang dilakukan dengan alat ukur yang sederhana maupunalat ukur
yang canggih, tetap saja memungkinkan terjadinya kesalahan, misalnya
karenaketidaksampumaan pembuatan alat ukumya di pabrik atau kesalahan kalibrasi.
2. Kesalahan hitung meliputi cukup banyak hal, misalnya tentang jumlah angka penting
yang berbeda-beda dari beberapa hasil pengukuran, kesalahan pembulatan
hasil pengukuran, dan penggunaan faktor konversi satuan.
3. Kesalahan ketika dalam melakukan percobaan atau membaca hasil pengukuran
menggunakan jangka sorong.

 KOMPETENSI DASAR
3.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati
4.2 Menyajikan hasil pengklasifikasian makhluk hidup dan benda di lingkungan sekitar
berdasarkan karakteristik yang diamati
 PETA KONSEP

Klasifikasi benda

Benda Hidup Benda Tak Hidup

Ciri – ciri Unsur Campuran Molekul

Berkembang biak

Bernafas
Campuran Unsur dan
Tumbuh dan berkembang Homogen senyawa
Memerlukan nutrisi dan
heterogen
Iritabilita

Cara mengamati :
Jenis :
Alat bantu (Mikroskop)
Monera, Protista, Fungi,
dan alat indera
Plantae, Animalia

Cara mengelompokan :

Kunci dikotom dan


diterminasi

 MENGIDENTIFIKASI MATERI
1. Di lingkungan sekitar terdapat banyak sekali benda yang bersifat alamiah. Seperti batu,
pasir, logam, dan udara. Benda-benda di sekitar. selain bersifat alamiah, juga bersifat
buatan atau hasil kerja manusia, seperti pensil, baju, bahan makanan, ban mobil, kaca,
sepeda, motor, dan mobil. Benda-benda hasil buatan manusia bahan dasarnya berasal dari
bahan alam. Seperti wajan untuk memasak terbuat dari tembaga yang merupakan bahan
alam, pensil terbuat dari bahan karbon, dan sebagainya. Benda-benda tersebut ada yang
bersifat sederhana dan ada pula yang bersifat kompleks. Misalnya sebuah mobil bersifat
kompleks karena terdiri atas berbagai bahan, antara lain besi, alumunium, karet, kaca, kulit
sintetis, dan beberapa bahan lainnya.
2. Secara umum, ciri-ciri yang ditemukan pada makhluk hidup adalah bernapas, bergerak,
makan dan minum, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, mengeluarkan zat sisa,
peka terhadap rangsang, serta menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
3. Makhluk hidup di Bumi sangat banyak dan beranekaragam. Oleh karena itu, diperlukan
adanya pengelompokan berdasarkan ciri tertentu yang dikenal dengan istilah klasifikasi.
Sistem klasifikasi mengenalkan adanya tingkatan kelompok-kelompok makhluk hidup
mulai dari kelompok besar, kelompok kecil, hingga tingkat individu. Tingkatan ini disebut
sebagai takson. Tingkatan takson pertama kali dikenalkan oleh Carolus Linnaeus dengan
tingkatan dari tertinggi ke tingkatan terendah. Tingkatan tersebut adalah sebagai berikut:
Kingdom, Divisio (Tumbuhan), Phylum (Hewan), Classis, Ordo, Familia, Genus, Species.
Semakin tinggi tingkatan takson, maka persamaan ciri yang dimiliki semakin sedikit.
Begitupula jumlah anggotanya, semakin rendah tingkatannya, maka jumlah anggotanya
semakin mengerucut.
4. Berdasarkan sistem klasifikasi yang dikenalkan oleh R.H. Whittaker, makhluk hidup
dibagi menjadi 5 kingdom yaitu sebagi berikut: kingdom monera, protista, jamur,
tumbuhan, dan animalia.

 MISKONSEPSI YANG AKAN TIMBUL


1. Kesalahan dalam menggunakan kunci determinasi pada pengelompokan hewan dan
tumbuhan
2. Kekurangpahaman siswa dalam mengklasifikasikan kingdom pada tumbuhan dan hewan
3. Siswa belum paham terkait tingkatan takson pada hewan dan tumbuhan

 KOMPETENSI DASAR
3.3 Memahami konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika dan kimia,
perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau karya tentang sifat larutan, perubahan fisika dan
perubahan kimia, atau pemisahan campuran.
 PETA KONSEP

Suhu Termometer Celcius


Fahrenheit
Reamur

Kelvin

Suhu dan Kalor

Kalor Perubahan suhu


benda
Macam Perpindahan :

Konveksi

Radiasi Perubahan wujud


benda
Induksi

 MENGIDENTIFIKASI MATERI
1. Suhu menyatakan derajat panas benda. Secara mikroskopik, suhu berkaitan dengan gerak
partikel-partikel penyusun benda. Untuk benda padat, berupa getaran atom- atom/molekul-
molekul penyusun benda. Semakin cepat getaran partikel-partikel benda, berarti suhu
benda semakin tinggi, dan sebaliknya. Pengukuran suhu dengan termometer
memanfaatkan prinsip kesetimbangan termal: energi panas akan pindah dari benda bersuhu
tinggi ke benda bersuhu rendah, hingga tingkat panaskeduanya sama (berada pada
kesetimbangan termal). Pengukuran suhu dengan menggunakan thermometer memiliki
beberapa skala yaitu, skala celcius, ramur, Fahrenheit, dan kelvin.
2. Kalor adalah salah satu bentuk energi yang bisa berpindah dari benda dengan suhu yang
lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah jika keduanya dipertemukan atau
bersentuhan. Dua benda yang memiliki suhu yang berbeda ketika dipertemukan maka akan
muncul kalor yang mengalir atau berpindah.
3. Perpindahan kalor antara benda satu ke benda lainnya dapat berupa hantaran (konduksi),
penyinaran (radiasi), dan aliran (konveksi).
4. Perubahan wujud benda diklasifikasikan menjadi 3 yaitu, perubahan wujud benda gas, cair,
dan padat. Sedangkan perubahan suhu benda adalah adanya perubahan pada suatu benda
yang memiliki suhu panas dan berubah menjadi suhu dingin.

 MISKONSEPSI YANG AKAN TIMBUL


1. Mempertukarkan pemahaman tentang suhu dan kalor, anggapan peserta didik (yang salah):
segelas besar air 80 °C dituang ke dalam 2 gelas kecil, banyak peserta didik berpikir, suhu
di masing-masing gelas 40 °C. Demikian juga sebaliknya.
2. Salah paham tentang esensi skala suhu: suatu benda yang diukur dengan termometer skala
C, F, dan R ternyata menghasilkan angka yang berbeda; banyak peserta didik berpikir
tingkat panas benda itu pasti berbeda (padahal perbedaan itu hanya karena skala suhunya
berbeda)
3. Kesalahan dalam menggunakan alat ukur untuk mengukur kalor dan suhu.

 KOPETENSI DASAR
3.4 Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia
dan hewan
4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda
serta perpindahan kalor

 PETA KONSEP
Suhu dan
Kalor

Perpindahan
Suhu Pemuaian Kalor
Kalor

Hubungan
Alat Ukur Kalor dengan
Muai Panjang Konduksi
Suhu Suhu dan
Kapasitas
Skala Suhu Kalor
pada Muai Luas Konveksi
Termometer Perubahan
Wujud Zat
Muai Volume Radiasi
Asas Black

 MENGIDENTIFIKASI MATERI
1. Suhu menyatakan tingkat panas dinginnya suatu benda diukur dengan termometer,
termometer terdiri atas termometer zat cair, termometer kristal cair, termometer bimetal.
Skala termometer terdiri atas celcius, kelvin, fahrenheit, dan reamur. perubahan suhu
menyebabkan pemuaian pada benda. Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair, maupun
gas.
2. Suhu menyatakan tingkat panas benda. Benda memiliki tingkat panas tertentu karena di
dalam benda terkandung energi panas. Segelas air dan seember air yang bersuhu sama
memiliki energi panas yang berbeda. Untuk menaikkan suhu 200 g air, memerlukan energi
panas yang lebih besar daripada 100 g air. Pada suhu yang sama, zat yang massanya lebih
besar mempunyai energi panas yang lebih besar pula. Energi panas yang berpindah dari
benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah disebut kalor. Sebagai
bentuk energi, dalam SI kalor mempunyai satuan joule (J). Satuan kalor yang populer
(sering digunakan pada bidang gizi) adalah kalori dan kilokalori.
3. Secara umum, suhu benda akan naik jika benda itu mendapatkan kalor. Sebaliknya, suhu
benda akan turun jika kalor dilepaskan dari benda itu. Air panas jika dibiarkan lama-
kelamaan akan mendingin mendekati suhu ruang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
kalor dilepaskan benda tersebut ke lingkungan. Terjadinya perubahan wujud sering diamati
dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada air mendidih kelihatan gelembung-gelembung uap
air yang menunjukkan adanya perubahan wujud dari air menjadi uap. Untuk mendidihkan
air, diperlukan kalor. Jadi, untuk mengubah wujud zat cair menjadi gas diperlukan kalor.
Selain itu, kalor juga dapat berpindah melalui tiga cara, yaitu konduksi, konveksi, dan
radiasi. Berikut akan diuraikan ketiga cara perpindahan kalor tersebut.

 MISKONSEPSI YANG AKAN TIMBUL


1. Bentuk Miskonsepsi: Tidak terdapat perubahan temperatur pada saat sejumlah air pada
suatu wadah dengan temperatur yang berbeda digabungkan dalam satu wadah.
Konsep yang sebenarnya: Ketika ada zat yang memiliki suhu yang berbeda,
dicampurkan maka suhu zat yang lebih tinggi akan melepaskan kalor sedangkan suhu zat
yang lebih rendah akan menerima kalor hingga mencapai suhu kesetimbangan yang
disebut sebagai suhu campuran.
2. Bentuk Miskonsepsi: Konsep perpindahan kalor secara konduksi dan tebal tipisnya
benda mempengaruhi banyaknya kalor yang diserap, siswa menganggap jika suatu benda
memiliki ketebalan yang besar maka benda tersebut memiliki konduktivitas yang besar,
dan jika konduktivitas yang besar maka perpindahan kalor semakin baik. Konsep yang
sebenarnya: Konduktivitas bahan berbanding lurus dengan kalor yang di serap (K ≈ Q)
yakni semakin besar konduktivitas bahan suatu benda makan semakin besar kalor yang
diserap.
3. Bentuk Miskonsepsi: Kalor berbanding terbalik terhadap massa benda dan sebaliknya
Konsep yang sebenarnya: Kalor adalah energi yang mengalir dari benda bersuhu tinggi
ke benda bersuhu rendah. Kalor yang diperlukan untuk memanaskan suatu benda
sebanding dengan massa benda dan jenis benda tersebut.

 KOPETENSI DASAR
3.5 Memahami konsep energi, berbagai sumber energi, dan perubahan bentuk energi dalam
kehidupan sehari-hari termasuk fotosintesis
4.5 Menyajikan hasil percobaan tentang perubahan bentuk energi termasuk fotosintesis

 PETA KONSEP
Kalor

Cahaya

Kimia

Otot
Bentuk
Bunyi
Kinetik
Mekanik
Potensial
Energi Listrik

Nuklir

Anabolisme Fotosintesis
Transformasi Metabolisme
Pencernaan
Katabolisme makanan dan
respirasi

 MENGIDENTIFIKASI MATERI
1. Manusia membutuhkan energi untuk bekerja, bergerak, bernapas, dan mengerjakan banyak
hal lainnya. Energi menyebabkan mobil dan motor dapat berjalan. Pesawat terbang dapat
terbang karena adanya energi. Begitu juga kereta api dapat berjalan cepat karena adanya
energi. Energi menyalakan peralatan listrik di rumah. Energi ada di mana-mana, bahkan,
tumbuhan dan hewan membutuhkan energi untuk tumbuh dan berkembang. Dengan
demikian, untuk melakukan usaha, diperlukan energi. Energi terdapat dalam berbagai
bentuk. Kerja kehidupan bergantung pada kemampuan organisme mengubah energi dari
suatu bentuk ke bentuk lainnya.
2. Energi memiliki berbagai bentuk seperti energi potensial, energi kinetik, dan energi
mekanik. Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu materi karena lokasi atau
strukturnya. Energi kinetik adalah bentuk energi ketika suatu materi berpindah atau
bergerak.
3. Sumber energi adalah segala sesuatu yang menghasilkan energi yang diklasiikasikan
menjadi sumber energi yang terbarukan dan sumber energi tidak terbarukan. Makanan
merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Untuk berolahraga, belajar, dan aktivitas
lain manusia membutuhkan makanan sebagai sumber energi. Zat makanan yang berperan
sebagai sumber energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
4. Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel.
Metabolisme terdiri atas reaksi pembentukan/sintesis/anabolisme seperti fotosintesis dan
reaksi penguraian/disintesis/katabolisme seperti respirasi.

 MISKONSEPSI YANG AKAN TIMBUL


1. Bentuk Miskonsepsi: Respirasi pada tumbuhan terjadi pada saat tidak ada cahaya
Konsep yang sebenarnya: Respirasi bisa terjadi saat siang hari maupun malam hari
2. Bentuk Miskonsepsi : tumbuhan berespirasi memerlukan gas CO2 dan menghasilkan gas
O2
Konsep yang sebenarnya: respirasi menyerap oksigen dan menghasilkan
karbohidrat/energi
3. Bentuk miskonsepsi: saat benda bergerak mendekati permukaan bumi energi potensial
bertambah dan energi kinetik berkurang
Konsep yang sebenarnya: Apabila sebuah benda dilepaskan, benda tersebut akan jatuh
ke bawah akibat gaya tarik gravitasi yang bekerja pada benda tersebut. Semakin ke bawah,
energi potensial bneda, semakin berkurang karena kedudukan benda semakin dekat dengan
permukaan tanah (h makin kecil). Ketika benda bergerak ke bawah, Energi Kinetik benda
bertambah. Ketika bergerak, batu mempunyai kecepatan.

 KOPETENSI DASAR
3.6 Memahami sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organism dan
komposisi utama penyusun sel
4.6 Membuat model struktur sel tumbuhan/hewan

 PETA KONSEP
Sel Hewan
Sel
Sel Tumbuhan
Epidermis
Tumbuhan
Meristem
Jaringan
Epitel
Hewan
Otot
Mata

Sistem Organisasi Organ Jantung


Kehidupan
Hidung

Sistem Pernapasan

Sistem Pencernaan
Sistem organ
Sistem Peredaran Darah

Sistem Gerak

Hewan
Organisme
Tumbuhan

 MENGIDENTIFIKASI MATERI
1. Sistem organisasi kehidupan dimulai dari tingkat sel sampai terbentuk organisme yang
tersusun dari banyak sel. Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari
makhluk hidup yang ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata secara
langsung. Untuk melihat sel perlu seseorang harus menggunakan mikroskop. Satu sel
makhluk hidup mampu melaksanakan fungsi kehidupan sehingga dapat berkembang biak
menjadi beberapa individu baru apabila ditempatkan dalam media atau tempat yang sesuai.
2. Organisme memiliki susunan seperti sebuah organisasi. Organisme terbentuk dari unit
bagian terkecil yang disebut dengan sel, sampai akhirnya terbentuk organisme dengan
urutan sebagai berikut: Sel – Jaringan – Organ – Sistem Organ – Organisme.
3. Urutan unit-unit ini akan membentuk suatu tingkatan atau hierarki struktur. Hierarki
struktur ini dinamakan hierarki biologi yang membentuk suatu organisasi kehidupan.
Struktur hierarki organisasi kehidupan yang dimulai dari atom-atom penyusun molekul
yang berukuran mikro hingga ekosistem yang berukuran makro dan sangat kompleks.

 MISKONSEPSI YANG AKAN TIMBUL


1. Bentuk Miskonsepsi: Jaringan parenkim pada berkas pengangkut memiliki ruang
antar sel yang berkembang sempurna untuk menyimpan udara.
Konsep yang sebenarnya: Ciri jaringan parenkim pada berkas pengangkut ialah
parenkim xilem dan parenkim floem yang tidak memiliki ruang antar sel

 KOMPETENSI DASAR
3.10 Memahami lapisan bumi, gunung api gempa bumi, dan tindakan pengurangan resiko
sebelum, pada saat, dan pasca bencana sesuai ancaman bencana di daerahnya
4.10 Mengomunikasikan upaya pengurangan resiko dan dampak bencana alam serta tindakan
penyelamatan diri pada saat terjadi bencana sesuai dengan jenis ancaman bencana di daerahnya

 PETA KONSEP
 MENGIDENTIFIKASI MATERI
1. Tata surya adalah susunan benda-benda lagit yang terdiri atas Matahari sebagai pusat tata
surya, planetplanet, komet, meteoroid, dan asteroid yang mengelilingi Matahari. planet
yang dekat dengan Matahari bergerak lebih cepat daripada planet yang jauh dari Matahari.
Bidang edar planet-planet dalam mengelilingi Matahari disebut bidang edar dan bidang
edar Bumi dalam mengelilingi Matahari disebut bidang ekliptika. Susunan Tata Surya
terdiri atas Matahari, Planet Dalam, Planet Luar, Komet, Meteorid, dan Asteroid.
2. Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Sedangkan kala rotasi Bumi adalah
waktu yang diperlukan Bumi untuk sekali berputar pada porosnya, yaitu 23 jam 56 menit.
Bumi berotasi dari barat ke timur. Aktivitas yang telah kamu lakukan adalah salah satu
akibat dari rotasi Bumi, yaitu terjadinya siang dan malam. Adapun akibat lain dari rotasi
bumi yaitu gerak semu harian matahari, perbedaan waktu, pembelokan arah angin,
pembelokan arah arus laut.
3. Revolusi Bumi adalah perputaran (peredaran) Bumi mengelilingi Matahari. Kala revolusi
Bumi adalah waktu yang diperlukan oleh Bumi untuk sekali berputar mengelilingi
Matahari, yaitu 365,25 hari atau 1 tahun. Bumi berevolusi dengan arah yang berlawanan
dengan arah perputaran jarum jam. Akibat dari revolusi Bumi, yaitu terjadinya gerak
semu tahunan matahari, perbedaan lamanya siang dan malam, pergantian musim.
4. Gerhana terjadi ketika posisi Bulan dan Bumi menghalangi sinar Matahari, sehingga
Bumi atau Bulan tidak mendapatkan sinar Matahari. Gerhana juga merupakan akibat dari
pergerakan Bulan. Ada dua jenis gerhana, yaitu gerhana Matahari dan gerhana Bulan.
5. Gerhana Matahari terjadi ketika bayangan Bulan bergerak menutupi permukaan Bumi.
Dimana posisi Bulan berada di antara Matahari dan Bumi, dan ketiganya terletak dalam
satu garis. Gerhana Matahari terjadi pada waktu Bulan baru. Gerhana Bulan terjadi ketika
Bulan memasuki bayangan Bumi. Gerhana Bulan hanya dapat terjadi pada saat Bulan
purnama. Gerhana Bulan terjadi apabila Bumi berada di antara Matahari dan Bulan.

 MISKONSEPSI
1. Bentuk miskonsepsi: Matahari bukanlah sebuah bintang karena matahari hanya muncul
pada siang hari sedangkan bintang pada malam hari
Konsep sebenarnya: Matahari merupakan anggota terbesar dalam tata surya yang menjadi
pusat tata surya, matahari ini merupakan bintang dimana dapat memancarkan cahaya
sendiri.
2. Bentuk miskonsepsi: Planet-planet yang ada dalam system tata surya yaitu bulat dan halus
seperti bola.
Konsep sebenarnya: permukaan planet itu banyak terdapat jurang dan puncak yang tidak
rata.
3. Bentuk miskonsepsi: Satelit merupakan penghubung di luar angkasa.
Konsep sebenarnya: Satelit merupakan benda yang mengorbit benda lain dengan periode
reolusi dan rotasi tertentu.

 KOMPETENS DASAR
3.11 Memahami sistem tata surya, rotasi dan revolusi bumi dan bulan, serta dampaknya bagi
kehidupan di bumi
4.11 Menyajikan karya tentang dampak rotasi dan revolusi bumi dan bulan bagi kehidupan di
bumi, berdasarkan hasil pengamatan atau penelusuran berbagai sumber informasi

 PETA KONSEP
 MENGIDENTIFIKASI MATERI
1. Secara umum Bumi terdiri atas 3 komponen utama, yakni komponen gas yang disebut
atmosfer, komponen padatan yang disebut litosfer, dan komponen air yang disebut
hidrosfer. Selain 3 komponen utama tersebut, Bumi juga memiliki komponen lainnya yaitu,
Bumi bagian es disebut kriosfer dan bagian Bumi tempat di mana berlangsungnya
kehidupan yang dinamakan biosfer.
2. Atmosfer Bumi terdiri atas campuran dari gas, serta sedikit cairan dan padatan yang
menyelimuti Bumi mulai dari permukaan Bumi hingga luar angkasa. Komposisi atmosfer
saat ini berbeda dengan komposisi atmosfer pada saat awal tetbentuknya. Terdapat 5
lapisan pada atmosfer yaitu mulai dari troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan
eksosfer
3. Salah satu bentuk energi radiasi yang dihasilkan Matahari adalah sinar ultraviolet. Jika
terlalu lama terpapar sinar ultraviolet ini maka dapat merusak kulit dan menyebabkan
kanker kulit. Akan tetapi, hanya 50% dari energi radiasi Matahari yang sampai ke
permukaan Bumi. Pada kenyataannya, jumlah radiasi ultraviolet yang sampai ke
permukaan Bumi hanya 1%, karena 99% radiasi ultraviolet diserap oleh lapisan ozon.
4. Panas dari inti Bumi akan berpindah secara konveksi, sehingga mengakibatkan pergerakan
lempeng. Ketika lempeng bergerak, maka akan terjadi interaksi antarlempeng. Interaksi
tersebut dapat membentuk sebuah palung laut, pegunungan, maupun sebuah gunung
berapi. Ketika lempeng bergerak, maka sebuah energi akan dilepaskan berupa gelombang
seismik atau yang dikenal dengan gempa. Kamu dapat melihat efek dari pergerakan
lempeng di daerah pegunungan, erupsi gunung berapi, atau sebuah tempat yang berubah
setelah terjadi gempa atau aktivitas gunung berapi.
5. Batuan pada lempeng mengalami perubahan bentuk atau deformasi secara perlahan dalam
jangka waktu tertentu. Ketika batuan tersebut mengeras/ menegang maka energi
potensialnya terus bertambah. Ketika lempeng bergerak atau patah, maka energi tersebut
dilepaskan. Energi tersebut mengakibatkan terjadinya getaran yang merambat melalui
material Bumi lainnya. Getaran ini disebut gempa Bumi. Semakin besar energi yang
dilepaskan, maka getarannya akan semakin terasa.
6. Batuan cair atau magma juga bergerak ke permukaan karena memiliki massa jenis yang
lebih kecil dari batuan yang ada di sekitarnya. Naiknya magma ke permukaan
menyebabkan erupsi. Erupsi terjadi pada gunung berapi. Magma yang keluar dan mengalir
di permukaan Bumi saat terjadi erupsi disebut lava. Gunung berapi memiliki lubang yang
berbentuk melingkar di daerah puncaknya yang disebut kawah. Saat erupsi terjadi, magma
dan material lainnya dimuntahkan melalui kawah gunung berapi.

 MISKONSEPSI
1. Bentuk miskonsepsi: komponen gas penyusun atmosfer terbanyak adalah oksigen
Konsep sebenarnya: komponen gas penyusun atmosfer yang paling banyak adalah nitrogen
dengan jumlah persentase sebesar 78% di udara. Gas nitrogen dibutuhkan banyak makhluk
hidup. Nitrogen berperan dalam pembentukan protein, lemak dan berbagai persenyawaan
organik, secara khusus pada tumbuhan berperan dalam pembentukan hijau daun (klorofil
yang sangat penting dalam proses fotosintesis).
2. Bentuk miskonsepsi: semakin ke atas mendekati matahari lapisan atmosfer semakin cerah
karena semakin dekat dengan matahari dan jumlah molekul semakin banyak yang
memantulkan cahaya matahari.
Konsep sebenarnya: Lapisan atmosfer semakin ke atas semakin gelap karena tidak ada
molekul yang mampu memantulkan cahaya matahari.
 Kompetensi
3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya serta
dinamika populasi akibat interaksi tersebut
4.7 Menyajikan hasil pengamatan terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan
sekitarnya
 Peta konsep

Dinamika
populasi

Factor abiotik Faktor biotik

-perubahan iklim
Interaksi berupa
-ketersediaan SDA kompetensi
ataupun predasi
-bencana alam

 Mengidentifikasi Materi
Interaksi kompetisi tadi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan adanya
dinamika populasi yang menurun. Dinamika populasi adalah perubahan jumlah
populasi disuatu daerah yang dipengaruhi oleh factor biotik dan factor abiotic.
faktor biotik yang mempengaruhi dinamika populasi yaitu interaksi predasi.
Contohnya yaitu meningkatnya populasi tikus sawah akibat perburuan burung
elang yang dilakukan oleh manusia. Pada rantai makanan, elang sebagai konsumen
II memakan tikus sebagai konsumen I. jika manusia memburu burung elang, maka
burung elang yang akan memakan tikus jumlahnya berkurang,. Hal itu akan
membuat populasi tikus di sawah menjadi meningkat. Factor abiotic adalah
komponen lingkungan berupa sumber daya tak hidup yang mencakup kondisi fisik
dan kimia dalam ekosistem. Komponen abiotik merupakan komponen penyusun
ekosistem yang terdiri dari benda-benda tak hidup.
 Miskonsepsi
Bentuk konsepsi : interaksi yang terjadi dalam ekosistem dan kaitan interaksi
dengan keseimbanganya dalam menentukan komponen-komponen penyusun
ekosistem sehingga suatu tempat disebut sebagi suatu ekosistem lingkungan
Konsep sebenarnya : Padahal keseimbangan eksosietem dapat terjadi apabila
rantai makanan,jaringan makanan,dan jumlah spesies jumlah spesies seimbang
sesuai dengan perannya, baik itu produsen, konsumen maupun dentrivor
 Kompetensi dasar
3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi
ekosistem
4.8 Membuat tulisan tentang gagasan penyelesaian masalah pencemaran di lingkungannya
berdasarkan hasil pengamatan
 Peta konsep

Pencemaran
lingkungan

Pengertian Jenis-jenis Sumber-


pencemaran pencemaran Dampak
sumber
lingkungan lingkungan pencemaran
pencemaran
lingkungan
lingkungan

Pencemaran Kegiatan Tercemarnya


air,udara,dan rumah tangga,
udara,tercemarnya
tanah kegiatan air,tercemarnya
industri tanah

 Mengedentifikasi Materi
Terkontaminasinya komponen fisik dan biologis dari system bumi dan atmosfer
sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem lingkungan. Ada beberapa jenis
pencemaran lingkungan yaitu :
a. Pencemaran air ,yaitu suatu perubahan keadaan disuatu tempat penampungan
air seperti danau,sungai,lautan,dan air tanah akibat aktivitas manusia.
b. Pencemaran udara, yaitu salah satu kerusakan lingkungan ,berupa penurunan
kulitas udara karena masuknya unsur-unsur berbahaya kedalam udara ataupun
atmosfer bumi.
c. Pencemaran tanah. adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk
dan mengubah lingkungan tanah alami.
Sumber pencemaran ada yang berasal dari alam, misalnya lahar gunung berapi,
asap karena kebakaran hutan, rusaknya lingkungan karena banjir, dan
sebagainya. Adapun dampak tercemar lingkungan menyebabkan
ketidakseimbangan lingkungan. Pencemaran merusak berbagai ekosistem di
air, tanah, serta udara. Pencemaran udara dapat menyebabkan menipisnya
lubang ozon. Saat lubang ozon menipis, sinar ultraviolet akan menyinari bumi
secara langsung.

 Miskonsepsi
Bentuk konsepsi : Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai perubahan faktor
abiotik akibat kegiatan yang melebihi ambang batas toleransi ekosistem biotik.
Misalnya saja penggunaan kendaraan bermotor ataupun alat pengolah bahan baku
yang terkadang tidak sesuai dengan standarisasi lingkungan
Konsepsi sebenarnya : Pencemaran lingkungan disebabkan oleh beragam faktor.
Namun, faktor terbesarnya adalah manusia. Sadar atau tidak, kita telah
berkontribusi dalam proses pencemaran lingkungan. Mulai dari pertambahan
jumlah penduduk yang tak terkendali, banyaknya sumber-sumber zat pencemaran
sehingga alam tak mampu menetralisir.
 Kompetensi Dasar
3.9 Memahami perubahan iklim dan dampaknya bagi ekosistem
4.9 Membuat tulisan tentang gagasan adaptasi/ penanggulangan masalah perubahan
iklim
 Peta konsep

Matahari Efek rumah kaca

Panas matahari Panas matahari


merambat melalui sebagian Panas matahari sebagian
atmosfer dipantulkan dipantulkan kembali oleh
kembali ke bumi atmosfer dan bumi

Sebagaian panas
Sebagian panas yang
matahari diserap oleh
dipantulkan bumi diserap
bumi dan memanas
gas-gas diatmosfer sehingga
menahan panas keluar dari
atmosfer
 Mengidentifikasi materi
Pemanasan global di Indonesia baik ditinjau dari aspek lingkungan, sosial,
ekonomi, kesehatan dan budaya
a. Ketahanan Pangan Terancam Produksi Pertanian Tanaman pangan dan
perikanan akan berkurang akibat banjir, kekeringan, pemanasan dan tekanan
air, serangan hama dan penyakit, kenaikan air laut, serta angin yang kuat.
Perubahan iklim juga akan mempengaruhi waktu tanam dan waktu panen, di
beberapa tempat masa tanam lebih panjang tetapi di lain tempat justru menjadi
lebih singkat. Peningkatan suhu 1oC diperkirakan akan menurunkan panen padi
di negara tropis sebanyak 10%. Dengan demikian bahaya kelaparan akan
mengancam penduduk di mana-mana.
b. Risiko Kesehatan Cuaca yang ekstrim akan mempercepat penyebaran penyakit
baru dan bisa memunculkan penyakit lama yang sudah jarang ditemukan saat
ini. Badan Kesehatan PBB memperkirakan bahwa peningkatan suhu dan curah
hujan akibat perubahan iklim sudah menyebabkan kematian 150.000 jiwa setiap
tahun. Penyakit seperti malaria, diare, dan demam berdarah (dengee)
diperkirakan akan meningkat di negara tropis seperti Indonesia.
c. Air Ketersediaan air berkurang 10%-30% di beberapa kawasan terutama di
daerah tropika kering. Kelangkaaan air akan menimpa jutaan orang di Asia
Pasifik akibat musim kemarau berkepanjangan dan intrusi air laut ke daratan.
Masyarakat yang tinggal di sepanjang pantai akan sangat menderita.
d. Ekonomi Kehilangan lahan produktif akibat kenaikan permukaan laut dan
kekeringan, bencana, dan risiko kesehatan mempunyai dampak pada ekonomi.
Sir Nicolas Stern, penasehat perdana menteri Inggris mengatakan bahwa dalam
10 atau 20 tahun mendatang perubahan iklim akan berdampak besar terhadap
ekonomi. Stern mengatakan bahwa dunia harus berupaya mengurangi emisi dan
membantu negara-negara miskin untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim
demi kelangsungan pertumbuhan ekonomi. Ia menjelaskan bahwa dibutuhkan
investasi sebesar 1% dari total pendapatan dunia untuk mencegah hilangnya
5%-20% pendapatan di masa mendatang akibat dampak perubahan iklim.
e. Dampak sosial, budaya dan politik Bencana terkait perubahan iklim akan
meningkatkan jumlah pengungsi di dalam suatu negara maupun antar negara.
Proses mengungsi ini membuat orang menjadi miskin dan terpisah dari akar
sosial dan budaya mereka, terutama hubungan dengan tanah leluhur dan
kearifan budaya mereka. Di sisi lain, krisis pangan, air dan sumberdaya terus
meningkat, sehingga akan menimbulkan konflik horizontal dan akhirnya bisa
memicu konflik politik di dalam negara maupun antar negara.
f. Dampak Lingkungan – kepunahan. Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk
hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan global karena sebagian besar
lahan akan dihuni manusia. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya,
mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Banyak
jenis makhluk hidup akan terancam punah akibat perubahan iklim dan
gangguan pada kesinambungan wilayah ekosistem (fragmentasi ekosistem),
misalnya terumbu karang akan kehilangan warna akibat cuaca panas, menjadi
rusak atau bahkan mati karena suhu tinggi. Para peneliti memperkirakan bahwa
15%-37% dari seluruh spesies dapat menjadi punah di enam wilayah bumi pada
2050. Keenam wilayah yang dipelajari mewakili 20% muka bumi. F. Dampak
Perubahan Iklim terhadap Pertanian dan Perikanan Berdasarkan data dan
keterangan dari beberapa lembaga dan peneliti iklim dan cuaca, perubahan
iklim global telah mempengaruhi pertanian dan perikanan dunia.
 Miskonsepsi
Bentuk konsepsi : Perubahan iklim berdampak sangat buruk bagi Indonesia,
khususnya pada sektor keamanan pangan dan sektor perikanan. Kekeringan yang
terjadi di Indonesia mengubah pola tanam yang mengakibatkan gagal panen. Selain
itu, perubahan iklim juga mengubah arus laut dan menyebabkan pengasaman laut,
sehingga menyebabkan menurunnya hasil tangkapan ikan.
Konsepsi sebenarnya: perubahan iklim dan pemanasan global terdiri dari berbagai
faktor yang berbeda serta menimbulkan dampak bagi kehidupan manusia.

You might also like