Professional Documents
Culture Documents
Neoplasia Odontogen
Neoplasia Odontogen
B.Lesi Mesenchymal:
Odontogenic Fibroma
Odontogenic Myxoma
Benign Cementoblastoma
II. Neoplasia Odontogen Malignant:
A.Odontogenic Carcinoma
1
Malignant Ameloblastoma
Primary intra-osseous Carcinoma
Variasi malignant dari Neoplasia epithelial yang lain
Transformasi malignant dari kista odontogen
B. Odontogenic Sarcoma:
Ameloblastic Fibro-Sarcoma
Ameloblastic Fibro-Odontosarcoma
III. Neoplasia yang diperdebatkan asal-usulnya:
Melanotic neuroectodermal tumour of infancy
Congenital gingival granular cell tumour (congenital epulis)
Ad.A.1.Ameloblastoma
2
3
4
Sifat biolgogis: Neoplasia Benign, tetapi locally invasive (locally malignant)
Frekwensi : 1% dari Oral Tumor
Usia : Dekade ke-3 - 6 (20-50 th)
Rata-rata pada usia : 39 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki > wanita
Etnis Afrika > Caucasoid
Predileksi Lokasi: Mandibula > Maxilla ( 4 : 1 )
di tulang rahang (80%) (20%)
- Mandibula terutama di : Regio Molar & Ramus Ascend. (70%).
- Maxilla terutama di : Regio Molar dan Anthrum
Asal Jaringan : ada 2 theori:
1. theori odontogen (dental epithelium)
enamel organ
sisa-sisa dental lamina
sisa-sisa epithel Malassez
epithel Kista odontogen
2.dari Oral mukosa (non-odontogen) dari Lapisan Basal).
Sifat Biologis: - Jinak ettapi infiltrative (Locally Malignant), ini yang terbanyak.
- Ganas : ( Malignant Ameloblastoma ) : sangat jarang.terjadi
Frekwensi lokasi di dalam tulang : Intra Osseous >> Extra Osseous
(Peripheral Ameloblastoma)
5
Histo Pathologis: Jenisnya :
Follicular type
Plexiform
Acanthomatous
Basal Cell
Granular Cell
6
7
Fig5-11 Solid ameloblastoma of plexiform type
(H&E, x80).
8
Klinis :
Tumor (pembengkakan):
Kecepatan pertumbuhan: tumbuh lambat
Keluhan rasa sakit: biasanya tanpa keluhan sakit ( kecuali ada ulcerasi atau infeksi ).
Arah perluasan pembengkakan ekstensi arah mesio-distal > medio-lateral
Ukuran: ukuran dapat besar sekali ulcerasi/rasa sakit
Palpasi konsistensi keras / kenyal, tetapi bila besar sekali
terdapat krepitasi.
Mukosa penutup warna normal atau ulcerasi
Gigi-gigi yang terlibat goyang atau berubah letak.
Roentgenologis :
Multicystic Soap buble appearance, ini yang terbanyak.
Monolocular/unilocular (biasanya ada gigi impaksi dari M3 bawah)
Sering terjadi mis-diagnosed sebagai :
o Dentigerous Cyst
o Odontogenic Keratocyst
9
10
Gigi-gigi yang terlibat sering terjadi resorpsi akar gigi.
Therapy :
Konservative : (Kemungkinan kambuh tinggi)
o Curettage
o Enucleasi/Ektrpasi/Excisi
o Dredging method" (Dilakukan curretage berulang dengan selang waktu bulansampai pada 2
kali pengambilan terakhir secara H.P. jaringan pathologis (ameloblastoma) dinyatakan tidak ada
lagi di dalam specimen curretage yang terakhir).
Radikal :( Resection ):
o Marginal ( Segmental ) resection : Reseksi tulang mandibula tanpa menghilangkan kontinuitas tepi
mandibula - bilamana contour mandibula masih dapat dipertahankan.
o Partial resection : bila reseksi dilakukan dengan cara : seluruh jaringan pathologis dipotong sehingga
terjadi discontinuitas tulang seperti misalnya : dari cacat kecil seperti hilangnya continuitas
mandibula sampai cacat besar yang ditimbulkan oleh hemisection hemimandibulectomy atau
hemimaxilectomy.
o Total resection : bila reseksi dilakukan dengan mengambil seluruh jaringan pathologis yang terlibat
sehingga hampir seluruh tulang rahang dipotong (misalnya total maxillectomy atau madibulectomy).
Catatan :
Kekambuhan
o Prosentase kekambuhan: ....
o Waktu kekambuhan: dapat timbul cukup lama - sampai 15 th.
11
Fig 11-4 Operation specimen from the tumor shown in
Fig 11-3. It exhibits a cloud of minute radiopacities surrou
nd ing the unerupted third mol ar. Note the unusu al finding
of root resorp tion of the first and second premolars and
molars.
12
Frekwensi : - jarang terjadi
Usia: - rata-rata pada usia 40 tahun
Sifat biologis : Neoplasia benign, tetapi locally invasive
Jenis kelamin : - laki-laki > wanita
Lokasi Rh.: - Mandibula > Maxilla (Regio P - M)
Klinis :
Tumor (Pembengkakan)
Kecepatan pertumbuhan : tumbuh lambat
Keluhan klinis: tanpa rasa sakit
Disertai adanya gigi impaksi
13
Roentgenologis :
Bervariasi :
Stadium muda :
o Radiolucency batas jelas/multilocular
Stadium tua :
o Radiopaque mass (+)
o Ada gigi impaksi didekat tumor
Therapy : - Eksterpasi atau mungkin Reseksi
AMELOBLASTIC FIBROMA
14
- mungkin sekali berhubungan dengan gigi impaksi
- sering didiagnose sebagai dentigerous cyst
Histo-Pathologis
Terdiri dari komponen epithel odontogen dan komponen mesodermal celluler yang menyerupai jaringan
pulpa embryonal
Kadang-kadang terjadi pembentukan kista dari jaringan epithel
Therapy - Curettage/Enucleasi
DENTINOMA
15
ODONTOMA
16
ig 16-1 Panoramic radiograph showing a com ound odontoma in the right anterior mandible.
The mandibular right lateralincisor is missing and the de idous incisor persists. The mandibular right
canine ppears to be retained when compared with the ca ine on the left side.
17
Sifat Biologis: Neoplasia Benign , tumbuh ekspansif
Usia: - pada dekade 2 sampai 3
Lokasi : - regio I sampai C
Ukuran : - Kecil
Klinis : - Pada umumnya tanpa keluhan sakit
- Diketahui dengan pemeriksaan Roentgen
- Pada umumnya ada keluhan gigi ada yang tidak tumbuh.
Ro-logis : - Terlihat beberapa gigi malformasi/rudimentair, kecil-kecil dan berbatas jelas
- Dikelilingi daerah radiolucent tipis
- Sering disertai gigi impaksi
Histo Pathologis. - Seluruh jaringan gigi dapat dilihat
Therapy: - Enucleasi (Kekambuhan : tak pernah terjadi)
AMELOBLASTIC FIBRO-ODONTOMA
ODONTOGENIC MYXOMA
(Myxofibroma)
18
Sifat biologis: Neoplasia benign, tumbuh invasive
Frekwensi : - Kadang-kadang saja ditemui
Usia : - Pada umumnya terdapat pada kelompok usia dekade ke 2 & 3.
Jenis kelamin : - Laki-laki = wanita
Lokasi Rahang : - Mandibula > Maxilla
(Regio Posterior/ramus ascendens)
Sifat biologis : - benign
- Locally invasive
Klinis : - Pada umumnya tumbuh lambat
- Pembengkakan dapat menyebabkan deformitas rahang
- Gigi yang terlibat dapat goyang
- Paraesthesi bibir bawah, bilamana canalis mandibularis terlibat invasi neoplasia.
Roentgenologis : - Bentuk dapat :
- Unilocular
- Multilocular (harus di-d.d.kan dengan amelobalstoma).
Histo Pathologis: - Neoplasia tak berkapsul
- Sel-sel bulat/stellate dengan tonjolan cytoplasmic panjang.
- Zat intercellulair terdiri dari mucin
Therapy : - Pembedahan :
- konservative :
- Enucleasi/curettage
(Recurrence rate kira-kira --> 25%)
- reseksi (ini yang tersering dikerjakan, atau bila dengan cara conservative mengalami kekambuhan atau
melibat tulang rahang yang luas).
19
BENIGN CEMENTOBLASTOMA
( TRUE CEMENTOMA )
20
Frekwensi : - Jarang terjadi
Jenis Kelamin : - Laki-laki > wanita
Usia : - Kira-kira 25 tahun
Lokasi Rahang : - Mandibula > Maxilla
(Regio P & M )
Klinis : - tumbuh lambat
- pada umumnya tanpa keluhan sakit
- dimulai pada apikal gigi-gigi bila membesar dapat menyebabkan deformitas rahang.
Roentgenologis : - Radiopaque mass pada apical gigi-gigi P & M,
bentuk membulat.
21
- Dikelilingi daerah radiolucent tipis
Histo Pathologis: - Cementum yang luas pada apical gigi, yang dikelilingi kapsul.
Therapy: - Pembedahan konservatif :
- Enucleasi dengan ekstraksi gigi yang terlibat.
CEMENTIFYING FIBROMA
22
- Tumor tumbuh dimulai di central
- Bila membesar mungkin dapat menimbulkan deformitas rahang.
Roentgenologis : - Bervariasi :
- Lesi radiolucent solitair dengan radiopaque mass.
- Lesi radiopaque dikelilingi radiolucent tipis.
Histo Pathologis.: - Mirip dengan Periapical Cemental dysplasia
Therapy: - Pembedahan konservatif
(Enucleasi/Curettage)
GIGANTIFORM CEMENTOMA
(FAMILIAL MULTIPLE CEMENTOMA)
23