You are on page 1of 23

NEOPLASIA ODONTOGEN

 Benign/Jinak antara lain :


 1Ameloblastoma
 2. Adenomatoid odontogenic tumor
 3. Calcifying epithelial odontogenic tumor
 4. Ameloblastic Fibroma
 5. Dentinoma
 6. Odontoma :
o Complex Composite Odontoma
o Compound Composite Odontoma
 7. Ameloblastic Fibro-odontoma
 8. Odonto-Ameloblastoma
 9. Odontogenic Fibroma
 10. Odontogenic Myxoma
 11. Cementoma :
o Benign Cementoblastoma
o Cementifying fibroma
o Periapical Cemental dysplasia
o Gigantiform Cementoma
 12. Melanotic neuro-ectodermal tumor of infancy (Melano-ameloblastoma)
 B. Malignant/Ganas antara lain :
 1.Odontogenic Carcinoma
o Malignant Ameloblastoma
o Primary intra-osseus Carcinoma
o Carcinoma dari epithel Kista Odontogen
 2. Odontogenic Sarcoma
 Ameloblastic Fibro-Sarcoma
 Ameloblastic Odonto-Sarcoma

KLASIFIKASI NEOPLASIA ODONTOGEN

 I.Neoplasia Odontogen Benign


 A.Lesi Epithelial:
(1) Tanpa Mesenchym Odontogen
 Ameloblastoma
 Squamous odontogenic tumour
 Calcifying epithelial odontogenic tumour
 Clear-cell odontogenic tumour
(2) Dengan Mesenchym Odontogen
 Ameloblastic fibroma
 Ameloblastic fibro-dentinoma dan fibro-odontoma
 Odonto-ameloblastoma
 Adenomatoid odontogenic tumour
 Calcifying odontogenic cyst
 Complex Odontoma
 Compound Odontoma

 B.Lesi Mesenchymal:
 Odontogenic Fibroma
 Odontogenic Myxoma
 Benign Cementoblastoma
 II. Neoplasia Odontogen Malignant:
 A.Odontogenic Carcinoma

1
 Malignant Ameloblastoma
 Primary intra-osseous Carcinoma
 Variasi malignant dari Neoplasia epithelial yang lain
 Transformasi malignant dari kista odontogen
 B. Odontogenic Sarcoma:
 Ameloblastic Fibro-Sarcoma
 Ameloblastic Fibro-Odontosarcoma
 III. Neoplasia yang diperdebatkan asal-usulnya:
 Melanotic neuroectodermal tumour of infancy
 Congenital gingival granular cell tumour (congenital epulis)

Ad.A.1.Ameloblastoma

2
3
4
 Sifat biolgogis: Neoplasia Benign, tetapi locally invasive (locally malignant)
 Frekwensi : 1% dari Oral Tumor
 Usia : Dekade ke-3 - 6 (20-50 th)
Rata-rata pada usia : 39 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki > wanita
 Etnis Afrika > Caucasoid
 Predileksi Lokasi: Mandibula > Maxilla ( 4 : 1 )
di tulang rahang (80%) (20%)
- Mandibula terutama di : Regio Molar & Ramus Ascend. (70%).
- Maxilla terutama di : Regio Molar dan Anthrum
 Asal Jaringan : ada 2 theori:
1. theori odontogen (dental epithelium)
 enamel organ
 sisa-sisa dental lamina
 sisa-sisa epithel Malassez
 epithel Kista odontogen
2.dari Oral mukosa (non-odontogen)  dari Lapisan Basal).
 Sifat Biologis: - Jinak ettapi infiltrative (Locally Malignant), ini yang terbanyak.
- Ganas : ( Malignant Ameloblastoma ) : sangat jarang.terjadi
 Frekwensi lokasi di dalam tulang : Intra Osseous >> Extra Osseous
(Peripheral Ameloblastoma)

5
 Histo Pathologis: Jenisnya :
 Follicular type
 Plexiform
 Acanthomatous
 Basal Cell
 Granular Cell

6
7
Fig5-11 Solid ameloblastoma of plexiform type
(H&E, x80).

8
 Klinis :
 Tumor (pembengkakan):
 Kecepatan pertumbuhan: tumbuh lambat
 Keluhan rasa sakit: biasanya tanpa keluhan sakit ( kecuali ada ulcerasi atau infeksi ).
 Arah perluasan pembengkakan ekstensi arah mesio-distal > medio-lateral
 Ukuran: ukuran dapat besar sekali  ulcerasi/rasa sakit
 Palpasi konsistensi keras / kenyal, tetapi bila besar sekali
terdapat krepitasi.
 Mukosa penutup warna normal atau ulcerasi
 Gigi-gigi yang terlibat goyang atau berubah letak.
 Roentgenologis :
 Multicystic Soap buble appearance, ini yang terbanyak.
 Monolocular/unilocular (biasanya ada gigi impaksi dari M3 bawah)
 Sering terjadi mis-diagnosed sebagai :
o Dentigerous Cyst
o Odontogenic Keratocyst

9
10
 Gigi-gigi yang terlibat sering terjadi resorpsi akar gigi.
 Therapy :
 Konservative : (Kemungkinan kambuh  tinggi)
o Curettage
o Enucleasi/Ektrpasi/Excisi
o Dredging method" (Dilakukan curretage berulang dengan selang waktu bulansampai pada 2
kali pengambilan terakhir secara H.P. jaringan pathologis (ameloblastoma) dinyatakan tidak ada
lagi di dalam specimen curretage yang terakhir).
 Radikal :( Resection ):
o Marginal ( Segmental ) resection : Reseksi tulang mandibula tanpa menghilangkan kontinuitas tepi
mandibula - bilamana contour mandibula masih dapat dipertahankan.
o Partial resection : bila reseksi dilakukan dengan cara : seluruh jaringan pathologis dipotong sehingga
terjadi discontinuitas tulang seperti misalnya : dari cacat kecil seperti hilangnya continuitas
mandibula sampai cacat besar yang ditimbulkan oleh hemisection hemimandibulectomy atau
hemimaxilectomy.
o Total resection : bila reseksi dilakukan dengan mengambil seluruh jaringan pathologis yang terlibat
sehingga hampir seluruh tulang rahang dipotong (misalnya total maxillectomy atau madibulectomy).
 Catatan :
 Kekambuhan
o Prosentase kekambuhan: ....
o Waktu kekambuhan: dapat timbul cukup lama - sampai 15 th.

ADENOMATOID ODONTOGENIC TUMOR

11
Fig 11-4 Operation specimen from the tumor shown in
Fig 11-3. It exhibits a cloud of minute radiopacities surrou
nd ing the unerupted third mol ar. Note the unusu al finding
of root resorp tion of the first and second premolars and
molars.

 Frekwensi : - Penderita usia muda (dekade ke 2 - 3)


 Jenis Kelamin. : - Laki-laki > wanita
 Lokasi Rahang. : - Maxilla > Mandibula
(Regio 12 - C - P )
 Klinis
 Tumor/Pembengkakan:
 Kecepatan tumbuh tumbuh lambat dan asymptomatic
 mungkin dapat terjadi rasa sakit dan ada gigi impaksi.
 Roentgenologis :
 Cystic appearence yaitu monolucular
(d.d. dengan dentigerous cyst)
sering terlibat dengan gigi yang impaksi
 Sifat biologis :
- jinak
 Therapy : - Pembedahan konservative - Enucleasi

CALCIFYING EPITHELIAL ODONTOGENIC TUMOR


(PINDBORG' TUMOR)

12
 Frekwensi : - jarang terjadi
 Usia: - rata-rata pada usia 40 tahun
 Sifat biologis : Neoplasia benign, tetapi locally invasive
 Jenis kelamin : - laki-laki > wanita
 Lokasi Rh.: - Mandibula > Maxilla (Regio P - M)
 Klinis :
 Tumor (Pembengkakan)
 Kecepatan pertumbuhan : tumbuh lambat
 Keluhan klinis: tanpa rasa sakit
 Disertai adanya gigi impaksi

13
 Roentgenologis :
Bervariasi :
 Stadium muda :
o Radiolucency batas jelas/multilocular
 Stadium tua :
o Radiopaque mass (+)
o Ada gigi impaksi didekat tumor
 Therapy : - Eksterpasi atau mungkin Reseksi

AMELOBLASTIC FIBROMA

 Sifat biologis Neoplasia benign tumbuh ekspansive, bukan invasive


 Frekwensi- Jarang terjadi
 Usia: - Jauh lebih muda dari kebanyakan usia penderita ameloblstoma
- Jarang sekali terjadi pada usia > 20 tahun
 Jenis Kelamin : - Pria = Wanita
 Lokasi Rh : - Mandibula > Maxilla (Regio P & M)
 Klinis
 Tumor (Pembengkakan)
 Kecepatan pertumbuhan cenderung tumbuh lambat
 Kapsul mempunyai kapsul
 Kekambuhan Kambuhan : rendah
 Roentgenologis :
 Radiolucendy yang cystic, unilocular dan berbatas jelas

14
- mungkin sekali berhubungan dengan gigi impaksi
- sering didiagnose sebagai dentigerous cyst
 Histo-Pathologis
 Terdiri dari komponen epithel odontogen dan komponen mesodermal celluler yang menyerupai jaringan
pulpa embryonal
 Kadang-kadang terjadi pembentukan kista dari jaringan epithel
 Therapy - Curettage/Enucleasi

DENTINOMA

 Sifat biologis Neoplasia Benign tidak invasive


 Frekwensi : Sangat jarang sekali terjadi
 Usia : Biasanya pada kelompok usia lebih muda, paling tua kasus yang dilaporkan
berusia 36 tahun
 Lokasi di Rahang : - Terbanyak di mandibula di regio M
 Klinis :
 Pembengkakan: Neoplasia tumbuh lambat dan asymptomatic
 Sering sekali berhubungan dengan gigi impaksi
 Kapsul Seringkali berkapsul
 Rontgenologis
 Daerah radiolucent yang sering terbatas jelas dengan pinggir radiopaque
 Beberapa kasus di dalam daerah radiolucent ada bermacam-macam ukuran mass yang radiopaque.Di
bawah daerah radiolucent seringkali ada gigi. impaksi.impaksi.
 Histo Pathologis.:
 terdiri dari komponen epithel odontogen dan jaringan ikat yang membentuk dentin yang tidak matang.
 neoplasia antara ameloblastic fibroma dan ameloblastic fibro-odontoma.
 Therapy :
 Curettage/enucleasi.

15
ODONTOMA

 Sifat biologis Neoplasia benign, tumbuh ekspansif


 Frekwensi : - Agak sering terjadi
 Usia : - Anak-anak atau dewasa
 Jenis Kelamin : - Laki-laki > wanita
 Lokasi Rahang : - Mandibula > maxilla
 Macam
 A.Complex composite odontoma
 B. Compound composite odontomea

A.Complex composite odontoma

 Sifat biologis: Neoplasia Benign, tumbuh ekspansif


 Usia : - Terutama pada usia 10 - 25 tahun
 Lokasi Rahang : - Pada regio P & M pada mandibula/maxilla
 Ukuran : - Kebanyakan berukuran kecil (beberapa mm)
 Klinis : - Pada umunya tanpa keluhan sakit
- Diketahui dengan pemeriksaan Ro-logis atau setelah penderita mengeluh ada gigi yang tak
tumbuh.
- Bila ukurannya besar  dapat menembus mukosa
 Ro-logis : - Massa radiopaque tanpa bentuk (amorph) yang berbatas jelas dengan jar.tulang yang normal.
- Sering dikelilingi dengan daerah radiolucent tipis.
- Sering disertai gigi impaksi yang terhalang tumbuh.
 Histo-Pathologis: - terdiri dari dentine dan enamel

B.Compound composite odontoma

16
ig 16-1 Panoramic radiograph showing a com ound odontoma in the right anterior mandible.
The mandibular right lateralincisor is missing and the de idous incisor persists. The mandibular right
canine ppears to be retained when compared with the ca ine on the left side.

17
 Sifat Biologis: Neoplasia Benign , tumbuh ekspansif
 Usia: - pada dekade 2 sampai 3
 Lokasi : - regio I sampai C
 Ukuran : - Kecil
 Klinis : - Pada umumnya tanpa keluhan sakit
- Diketahui dengan pemeriksaan Roentgen
- Pada umumnya ada keluhan gigi ada yang tidak tumbuh.
 Ro-logis : - Terlihat beberapa gigi malformasi/rudimentair, kecil-kecil dan berbatas jelas
- Dikelilingi daerah radiolucent tipis
- Sering disertai gigi impaksi
 Histo Pathologis. - Seluruh jaringan gigi dapat dilihat
 Therapy: - Enucleasi (Kekambuhan : tak pernah terjadi)

AMELOBLASTIC FIBRO-ODONTOMA

 Sifat biologis: Neoplasia benign


 Frekwensi : - Jarang terjadi
 Usia : - Pada dekade 1 dan 2
 Lokasi Rh : - Lebih sering Maxilla di regio P & M
 Klinis : - Neoplasia yang tumbuh lambat
- Ada keluhan gangguan erupsi gigi
- Angka kekambuhan agak tinggi, 13%
 Ro-logis : - Daerah radiolucency - batas jelas, terisi massa radiopaque
- Benih gigi dapat terdesak jauh
 Histo Pathologis. : - Terdapat komponen jaringan lunak (pulpa dan epithel, enamel dan dentin.
- Jaringan epithel yang dominan dapat membentuk kista.
 Therapy : - Curettage/enucleasi hingga bersih untuk mencegah kambuh.

ODONTOGENIC MYXOMA
(Myxofibroma)

18
 Sifat biologis: Neoplasia benign, tumbuh invasive
 Frekwensi : - Kadang-kadang saja ditemui
 Usia : - Pada umumnya terdapat pada kelompok usia dekade ke 2 & 3.
 Jenis kelamin : - Laki-laki = wanita
 Lokasi Rahang : - Mandibula > Maxilla
(Regio Posterior/ramus ascendens)
 Sifat biologis : - benign
- Locally invasive
 Klinis : - Pada umumnya tumbuh lambat
- Pembengkakan dapat menyebabkan deformitas rahang
- Gigi yang terlibat dapat goyang
- Paraesthesi bibir bawah, bilamana canalis mandibularis terlibat invasi neoplasia.
 Roentgenologis : - Bentuk dapat :
- Unilocular
- Multilocular (harus di-d.d.kan dengan amelobalstoma).
 Histo Pathologis: - Neoplasia tak berkapsul
- Sel-sel bulat/stellate dengan tonjolan cytoplasmic panjang.
- Zat intercellulair terdiri dari mucin
 Therapy : - Pembedahan :
- konservative :
- Enucleasi/curettage
(Recurrence rate kira-kira --> 25%)
- reseksi (ini yang tersering dikerjakan, atau bila dengan cara conservative mengalami kekambuhan atau
melibat tulang rahang yang luas).

19
BENIGN CEMENTOBLASTOMA
( TRUE CEMENTOMA )

20
 Frekwensi : - Jarang terjadi
 Jenis Kelamin : - Laki-laki > wanita
 Usia : - Kira-kira 25 tahun
 Lokasi Rahang : - Mandibula > Maxilla
(Regio P & M )
 Klinis : - tumbuh lambat
- pada umumnya tanpa keluhan sakit
- dimulai pada apikal gigi-gigi bila membesar dapat menyebabkan deformitas rahang.
 Roentgenologis : - Radiopaque mass pada apical gigi-gigi P & M,
bentuk membulat.

21
- Dikelilingi daerah radiolucent tipis
 Histo Pathologis: - Cementum yang luas pada apical gigi, yang dikelilingi kapsul.
 Therapy: - Pembedahan konservatif :
- Enucleasi dengan ekstraksi gigi yang terlibat.

CEMENTIFYING FIBROMA

 Frekwensi: - Tidak sering dijumpai


 Usia: - Separuh baya
 Jenis Kelamin : - Tak ada predisposisi sex
 Lokasi Rahang : - Lebih banyak terjadi di mandibula (di regio P & M)
 Klinis : - Pada umumnya asymptomatic
- Tumbuh lambat
- Pada umumnya solitair

22
- Tumor tumbuh dimulai di central
- Bila membesar mungkin dapat menimbulkan deformitas rahang.
 Roentgenologis : - Bervariasi :
- Lesi radiolucent solitair dengan radiopaque mass.
- Lesi radiopaque dikelilingi radiolucent tipis.
 Histo Pathologis.: - Mirip dengan Periapical Cemental dysplasia
 Therapy: - Pembedahan konservatif
(Enucleasi/Curettage)

PERIAPICAL CEMENTAL DYSPLASIA


(PERIAPICAL OSTEO-FIBROSIS=PERIAPICAL FIBROUS DYSPLASIA)

 Jenis: - Bukan neoplasia


 Frekwensi : - Paling sering dijumpai ( 0,2 - 0,3% )
 Jenis Kelamin : - Laki-laki > wanita
 Usia : - Kira-kira 39 tahun
 Lokasi Rahang : - Kebanyakan di Mandibula regio Incisivi
 Klinis : - Pada umumnya tanpa keluhan sakit
- Diketahui dengan pemeriksaan roentgen
- Tidak menyebabkan deformitas rahang
- Gigi-gigi yang terlibat vital
 Roentgenologis : - Ada 3 tahap :
1. Tahap 1 (dini/awal) osteolytic stage-
- multiple radiolucency pada apical gigi-gigi Incisivi bawah dengan batas agak jelas.
2. Tahap 2 (pertengahan)  cementoblastic stage- multiple radiolucency dengan ditengahnya
ada massa radiopaque.
3. Tahap 3 (akhir)  mature stage
- daerah radiopaque multiple dikelilingi oleh daerah radiolucent tipis.
 Histo Pathologis. : - Tahap 1 : jaringan fibrous
- Tahap 2/3 : jaringan fibrous dan cementoblast dan cementum.
 Therapy : - Pada umumnya tidak memerlukan perawatan, hanya diperlukan observasi saja
- Bila ada infeksi/keluhan lain --> dilakukan tindakan pembedahan konservative yaitu eksisi
yang mungkin disertai dengan Endodontic Treatment.

GIGANTIFORM CEMENTOMA
(FAMILIAL MULTIPLE CEMENTOMA)

 Frekwensi: - Jarang ditemui


 Usia: - Separuh baya
 Etnis : - Kebanyakan terjadi pada etnis Negro
 Jenis Kelamin : - Laki-laki > Wanita
 Lokasi Rahang : - Maxilla > mandibula
 Klinis: - Neoplasia tumbuh lambat
- Tanpa keluhan sakit
- Dapat melibat beberapa anggouta keluarga
- Dapat menyebabkan deformitas rahang
 Roentgenologis : - Massa radiopaque padat, lobulated, batas radiolucency tidak jelas
- Melibatkan banyak kwadrat/simetris
 Histo Pathologis.:
- Struktur massa : cementum
 Therapy : - Observasi
- Bila ada deformitas rahang/infeksi  pembedahan konservative (Enucleasi/Excisi)

23

You might also like