You are on page 1of 32

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BUDIDAYA TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum)


DI KBTPH KLEDUNG

Disusun oleh
Andika Dwi Purnama

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI H. MOENADI UNGARAN
2020

1
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan judul “Kebun Benih Kentang Kledung “
disusun untuk syarat mengikuti Praktik Kerja Lapangan, serta sebagai syarat
kenaikan kelas laporan ini disusun oleh:
Nama : Andika Dwi Purnama
NISN : 0034426763
Dan telah melalui proses pembimbingan. Laporan praktik ini disahkan sebagai syarat
mengikuti Praktik Kerja Lapangan serta kenaikan kelas pada:
Hari :
Tanggal :
Pengesahan diberikan oleh Guru Pembimbing, Kaprodi, Waka Humas, serta
diketahui oleh Kepala Sekolah.
Ungaran, April 2020
Pembimbing Peserta PKL

Sartono, SP Andika Dwi Purnama


NIP. 19630310199103 1009 NIS.12 .1.001.1.18.013

Waka humas Kaprodi

Taat Sutarso, S. TP Agus Ikwanto, SP. M. PD


NIP. 19750926 200903 1 002 NIP.19691110 199603 1 008

Kepala SMKN H.
Moenadi Ungaran

Setiyono,SP.M.Pd.
NIP.19610711 198403 1 005

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdullilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga saya
pada akhirnya bisa menyelesaikan laporan PKL tepat pada waktunya. Rasa
terimakasih juga kami ucapkan kepada Guru Pembimbing yang selalu memberikan
dukungan serta bimbingannya sehingga Laporan PKL ini dapat tersusun dengan baik.

Semoga Laporan PKL yang telah kami susun ini turut memperkaya khazanah ilmu
pengetahuan di dunia industri serta bisa menambah pengetahuan dan pengalaman
para pembaca.

Selayaknnya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna.
Kami juga menyadari bahwa laporan PKL ini juga masih memiliki banyak
kekurangan. Maka dari itu kami mengharapkan saran serta masukan dari para
pembaca sekalian demi penyusunan Laporan PKL dengan tema serupa yang lebih
baik lagi.

Ungaran, April 2020

Penulis

DAFTAR ISI

iii
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................1
B. RUMUSAN MASLAH.................................................................................................2
C. TUJUAN........................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR.....................................................3
A. VARIETAS...................................................................................................................3
B. BUDIDAYA..................................................................................................................4
C. TINJAUANBUDI..........................................................................................................6
D. KERANGKA BERFIKIR.............................................................................................7
BAB III METODE PELAKSANAAN............................................................................................8
A. WAKTU PELAKSANAAN..........................................................................................8
B. TEMPAT PELAKSANAAN.........................................................................................8
C. JADWAL PELAKSANAAN........................................................................................8
D. METODE ......................................................................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................................9
A. ANALISI HASIL KEGIATAN.....................................................................................9
BAB V PENUTUP..........................................................................................................................20
A. KESIMPULAN.............................................................................................................20
B. SARAN.........................................................................................................................20
DARTAR PUSAKA.........................................................................................................................21
LAMPIRAN......................................................................................................................................22
GLOSARIUM...................................................................................................................................26

iv
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1. PEMASANGAN TALI RAFIA................................................22


GAMBAR 2.PEMANENAN..........................................................................22
GAMBAR 3.PENIMBANGAN......................................................................23
GAMBAR 4.PENATAAN POLYBAG..........................................................23
GAMBAR 5.PENYEMPROTAN...................................................................24
GAMBAR 6.FUNGISIDA..............................................................................24
GAMBAR 7.SHP(SCREEN HOUSE PERMANEN).....................................25

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
PKL merupakan kegiatan belajar mengajar siswa dalam situasi nyata di
lapangan untuk mendapatkan pengalaman berusaha dalam bidang pertanian yang
sesuai dengan program studi yang ada. Selain itu PKL juga merupakan kegiatan
pendidikan, pelatihan, dan pembelajaran yang dilaksanakan pada dunia industri yang
relevan yang sesuai dengan kompetensi atau kemampuan siswa pada bidangnya.
Pkl memiliki tujuan agar siswa dapat mendapatkan banyak pengalaman
tentang dimana proses awal sampai proses akhir pada suatu tanaman yang di budi
dayakan, namun selain itu juga menambah wawasan yang sangat luas bagi siswa dan
pengalaman agar siswa dapat lebih menjadi mandiri, mengetahui, dan dapat
memecahkan masalah yang ada di lahan lapangan, khususnya pada budidaya
kentang.
Kentang di kenal sebagai sayuran alternatif diversifikasi pangan bagi
masyarakat Indonesia, sehingga konsumsi bahan pangan berumbi ini sangatlah
meningkat selain itu, kentang ini merupakan sayuran yang banyak mengandung
karbohidrat yang penting. Kentang juga dapat di jadikan campuran sayur sup,
pembuatan bergedel, pastel kenpik, french fries dan menu masakan lainnya. Sehingga
menjadikan banyak petani serta tengkulak mencari benih kentang yang berkualitas di
KBTPH Kentang Kledung, yang menjadikan pendapat petani, serta industri prosesing
maningkat.
Kesimpulanya dapat di ambil ialah praktik kerja lapangan budidaya tanaman
kentang mengunakan kultur jaringan sangat menguntungkan karena dapat
menghasilkan benih yang lebih berkualitas sama persis dengan induknya dalam
waktu singkat dan juga tahan terhadap hama penyakit.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah kegiatan Praktik Kerja Lapangan Budidaya Kentang di
kebunbenih hortikultura di Kledung, Kabupaten Temanggung ?
2. apa hasil kegiatan PraktikKerja Lapangan Budidaya Kentang di kebun
benih hortikultura di Kledung, Kabupaten Temanggung ?

C. TUJUAN
1. Mendeskripsikan kegiatan Praktik Kerja Lapangan Budidaya Kentang
Benih hortikultura di Kledung, kabupaten Temanggung.
2. Mendeskripsikan hasil kegiatan Praktik Kerja Lapangan Budidaya
Kentang di kebun benih hortikultura Kledung, kabupaten Temanggung.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Teori PKL
Praktik kerja lapangan menurut Anto tunggal (2016) yaitu bentuk kerja sama
antara pihak sekolahan dengan pihak dunia industri atau dunia usaha dalam rangka
meningkatkan kualitas siswa dalam menjalankan kegiatan didunia kerja yang
sesungguhnya agar nanti setelah lulus bisa langsung kerja dengan mantap karena
sebelumnya sudah menjalankan pelatihan selama beberapa bulan melalui kegiatan
praktik kerja lapangan tersebut.
Praktik kerja lapangan merupakan kegiatan keikutsertaan siswa secara nyata
dan langsung dalam kegiatan kerja profesi dalam suatu lembaga atau instasi hukum,
dimana pilihan tempat di lakukan secara mandiri sehingga siswa di bebaskan untuk
memilih tempat mana akan dilaksanakan praktik kerja lapangan.
2. Varietas Kentang
1. Sejarah kentang
Kentang memiliki nama ilmiah (solanum tuberosum) yang tergolong ke
dalam tanaman setahun, bentuknya majemuk dan memiliki sifat menjalar. Batangnya
memiliki bentuk segi empet, yang panjangnya kurang lebih 50 sampai 120 cm, serta
tidak berkayu (tidak keras bila di tekan). Warna daunnya kemerah-merahan atau
keungu-unguan.
Tempat tumbuh kentang juga masih sangat terbatas, yaituhanya ada di daerah
dingin. Namun, kemudian dapat meluas di daerah beriklim sedang (subtropis) sampai
daerah beriklim panas(tropis). Perpindahan tersebut tidak dapat dilakukan dengan
proses yang cepat, namun melalui banyak tahapan.
Bentuk klasifikasi kentang :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta/ Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida/ Dicotyledonae (berkeping dua)
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Solanoles/ Tubiflorae (berumbi)
Famili : Silanaceae (berbunga terompet)
Genus : Solanum (daun mahkota berletakan satu sama lain)
Seksi : Petuta
Spesies : Solanum tuberosum
Nama benominal : Solanum tuberosum UNN

3
2. Morfologi
a. daun
Daun majemuk menempel disatu tangkai (rachis). Bentuk daun oval, ujung
runcing, tulang dan daun menyirip seperti duri ikan. Warna daun hijau tua sampai
hijau gelap dan tertutupi bulu-bulu halus.
b. Batang
Ukuran batang kering, tidak keras (lunak), bagian dalam berlubang namun
tidak bergabus. Bentuk batang persegi yang dilapisi bulu-bulu halus. Warna batang
yang muncul dari mata umbi berwarna hijau kemerahan.
c. Umbi
Umbi terbentuk dari cabang samping diantara akar-akar. Ukuran umbi
kentang bulat, oval, agak bulat (lonjong) dan bulat panjang. Warna umbi kentang
kuning, merah dan putih. Umbi kentang tanaman yang menggandung karbohidrat,
protein dan mineral.
d. Buah dan biji
Bentuk buah berbentu binu/bulat. Kulit pada buah memiliki daging. Di dalam
buah, biasanya bisa terdapat calon biji mencapai soo biji.
e. Bunga
tumbuh di ketiak daun teratas bunga pada kentang biasanya berkelamin
ganda. bentuk bunga menyerupai terompet . mahkota pada bunga melebur serta
bercabang 5 seperti bintang

3. Budidaya
a. persiapan bahan tanam
Menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu. Alat yang di gunakan oval, untuk
menempatkan bibit, namun jika memakai stek menggunakan silet. Bahan yang di
gunakan bibit sudah berkecembah.
b. pembibitan
Pembibitan tanaman kentang dapat diperbanyak secara generatif dan vegetatif.
Secara generatif yaitu dengan umbinya, sedangkan vegetatif dengan batang atau
tunas daun.
Ukuran bibit kentang berkualitas mempunyai berat 30-80 gram.untuk tunasnya
sendiri berkualitas baik mempunyai panjang 2-3 cm dan dalam satu bibit terdapat 3-5
mata tunas.

4
bibit kentang adalah umbi yang akan di jadikan sebuah bibit yang akan di tanam.
Pembibitan tanaman kentang dapat di perbanyak dengan dua cara, yaitu secara
generatif dan vegetatif. Secara generatif yaitu dengan menggunakan umbinyan.
Secara vegetatif di perbanyak dengan cara menggunakan batang dan tunas daun.

c. persiapan lahan
lahan yang baik untuk di tanami, sebaiknya diolah terlebih dahulu, baik untuk
lahan yang baru di buka atau lahan yang sudah di produktif. Namun untuk lahan yang
sudah di produktif (setelah panen), lahan di biarkan terlebih dahulu (dibiarkan)
selama kurang lebih satu bulan.
Dalam mengolah tanah, juga memperhatika struktur tanah, kedalam top soil,
serta pengguludannya. Setelah di olah, tanahpun tidak langsung di tanami, melainkan
dibiarkan terlebih dahulu sekitar satu bulan dengan maksud mendapat panas cahaya
matahari secara cukup dan terangin-anginkan.
d. pemeliharaan
1) pemupukan
Pemberian pupuk perlu dilakukan. Pupuk yang di berikan yaitu NPK, Urea, ZA,
dan pupuk organik yang di lakukan 20 hari sekali.
2) penyiangan
Membersihkan gulma (tanaman pengganggu), dilakukan ketika tanaman
berumur sekitar 30 hari dan 50 hari. Namun tidak hanya membersihkan gulma saja,
tapi juga memperbaiki saluran air. Adapun manfaat dari dilakukannya penyiangan
seperti pertumbuhan tanaman yang terjaga dari tanaman penggagu, tanah akan
subur, melancarkan aliran air pada saluran air ketika hujan, serta mencegah hama
dan penyakit.
3) pembubunan
Dilakukan dengan mempertinggi permukaan yang ada pada sekitar tanaman agar
lebih tinggi daripada tanah di sekelilingnya.
e. Pengendalian hama dan penyakit
1) hama pada tanaman kentang
Hama tanaman kentang terdiri dari aphids, thrips, penggerek batang, kumbang,
serta ulat grayak. Pengendaliannya dilakukan dengan penyemprotan serta
pemangkasan pada tanaman yang terserang hama.

5
2) penyakit pada tanaman kentang
Penyakit tanaman kentang meliputi busuk daun, layu bakteri, busuk umbi,
fusarium, busuk batang, serta penyakit karena virus.
f. panen
tanaman pangan diopat dipanen umurnya pada usia 3 sampai 4 bulan setelah
tanam. Pemanennan yang baik di lakukan pada saat cuaca cerah. Namun setelah
kentang di panen, sebaiknya kentang didiamkan pada lahan, dengan maksud agar
terkena matahari sehingga kulit umbi mengering dan kotoran tanah pun dapat
terlepas.
g.Pasca panen
a.Penyortiran dan penggolongan.
umbi yang baik dan sehat dipisahkan dengan umbi yang cacat dan terkena
penyakit. kegiatan ini akan mencegah penularan penyakit kepada umbi yang
sehat . kentang disortir berdasarkan ukuran umbi ( tergantung varietas ).
b.Penyimpanan.
simpan umbi kentang dalam rak – rak yang tersusun rapi, sebaiknya ruangan
tempat penyimpanan dibersihkan dan disterilisasi dahulu agar terbebas dari bakteri
. simpan ditempat yang tertutup dan berventilasi.
c. Pengemasan dan pengangkutan .
alat pengemasan harus bersih dan terbuat dari bahan yang ringan. Pengemasan
harus berventilasi dan dibagikan dasar dan tepi diberi bahan yang mengenai
benturan selama pengangkutan.
d. Pemebersihan .
petani konvensional hampir tidak pernah membersihkan umbi untuk
memasarkan kentang di pasar,swalayan, atau keluar negri ,kentang harus
dibersihkan terlebih dahulu. Bersihkan umbi dari segala kotoran yang menempel
pada lap. Lakukan perlahan lahan jangan sampai menimbulkan lecet – lecet. Slain
itu umbi dapat dibersihkan dengan cara dicuci di air multimedia kemudian
dikeringan . umbi yang bersih akan memperpanjang keawetan umbi slain itu juga
akan menarik konsumen .
4. Tinjauan dudi
Balai benih tanaman pangan hortikultura (KBTPH) merupakan devisi yang
ternau dalam dinas pertanian tanaman pangan dan hortikultura pemerintah profinsi
Jawa Tengah. Pada tahun 1930 KBTPH kledung adalah cabang BBI hortikultura
sleman dan pada tahun 1987- 1985 KBTPH kledung di bawah pengelolan kantor

6
cabang. Dinas pertanian, tanaman pangan dati II temanggung. Kemudian pada
tahun 2002 sampai sekarang KBTPH kledung di bawah pengelolaan BPTPH di
wilayah Surakarta.
Kebun benih hortikultura kledung merupakan aset pemerintah Profinsi Jawa
Tengah yang di kelola oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
BPTPH wilayah Surakarta .tugas pokok dari KBTPH Kledung adalah pelaksanaan
sebagian tugas BBTPH wilayah Surakarta dan melaksanaan kebijakan teknis
oprasional pembenihan kentang berkwalitas tinggi .
5. Kerangka Berpikir
Kegiatan Praktik Kerja Usaha di kledung, temanggung merupakan Praktik
Kerja Usaha Budi Daya Tanaman Kentang, yang dimulai dari memilih benih atau
bibit yang berkualitas. Benih atau bibit yang berkualitas dapat di peroleh dari induk
yang berkualitas pula.
Kegiatan yang selanjutnya dilakukan adalah dengan pembuatan media tanam,
yaitu dengan dilakukannya pembuatan guludan. Kemudian penanaman kentang
dilakukan setelah dilakukannya pemanenan benih hasil stek yang akan terjadi bibit
kentang dan tumbuh menjadi tanaman kentang. Namun sebelum penanaman di
lakukan, sebaiknya dilakukan pemupukan terlebih dahulu. Setelah kegiatan
penanaman dilakukan, keiatan selanjutnya yaitu pemeliharaan yang meliputi
pemupukan, pengairan, penyiangan, penyulaman, pembubunan serta pengendalian
hama dan penyakit.
Serta ada pula kegiatan untuk mendapatkan hasil yaitu kegiatan panen dan
kegiatan pasca panen. Dengan adanya kegiatan tersebut, siswa dapat mengetahui
tentang bagaimana cara berwirausaha dalam bidang pertanian (khusunya budidaya
tanaman kentang). Selain itu juga dapat menambah wawasan, sehingga siswa dapat
lebih dan dapat memecahkan masalah yang ada di lapangan.

7
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. TEMPAT PELAKSANAAN
Praktek Kerja Lapangan siswa SMK NEGERI H. MOENADI budidaya
tanaman kentang ( solanum tuberosum L)di kebun benih Hortikultura Kledung
Kabupaten Temanggung.
B. JADWAL PELAKSANAAN
Praktek Kerja Lapangan siswa SMK NEGERI H. MOENADI budidaya
tanaman kentang (solanum teberosum) di laksanakan pada tanggal 6 Januari sampai 6
April.
C. JADWAL PELAKSANAAN
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan siswa SMK NEGERI H. MOENADI
budidaya tanaman kentang di Kebun Benih Hortikultura Kledung Kabupaten
Temanggung.

Tabel Jadwal Kegiatan


N DES JAN FEB MARET
KEGIATAN
O 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
Proposal                                
Pembekalan                                
Pemberangkatan                                
Perkenalan                                
Persiapan
Media Semai
Persemaian
Pemeraman
Pengolahan
Lahan                                
Persiapan bibit                                
Penanaman                                
Pemupukan                                
Pengocoran
Penyemprotan                                
Perawatan                                
Perkawinan                                
Seleksi Buah                                

8
Panen                                
Pasca Panen                                
Diskusi                              
Penarikan                                

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Kebun Benih Hortikultura Kledung,
Temanggung kami melakukan berbagai macam kegiatan di lapangan. Pada awal
kegiatan kami melakukan pemanenan kentang, karena pada buldengan cara
dikeluarkan media tanamnya ke dalam oval kemudian pilah kentang dari media
tanam dan pilah juga kentang yang baik dan kentang yang sakit. Dalam pemanenan
ini kami diharuskan untuk memanen semua kentang dalam polybag dan tidak boleh
tertinggal satupun kentang dalam polybag. Kentang biasanya dipanen dengan ciri –
ciri umurnya sudah 90hari dan tanamanya mulai layu, kemudian 10 – 15 hari
sebelum panen tanaman dipangkas.
Setelah pemanenan selanjutnya kami diajarkan penanaman di lahan.
Pemanenan di lahan dilakukan untuk menghasilkan kentang keturunan G2. Caranya
dengan membuat bedengan dengan cangkul di lahan seluas 1 hektar. Kemudian, per
bedengan dibuat lubang tanam dan benih kentang dimasukkan ke dalam lubang
tanam kemudian ditutup kembali menggunakan pupuk organik ( citra) . Setelah itu,
blok berbeda dilakukan pemanenan kentang.
Pemanena kentang di lahan dengan di screen house berbeda. Perbedaannya salah
tempat dan alat untuk memamen. Di lahan kami menggunakan krat, centong nasi dan
kentang dimasukkan dalam krat. Pemanena ini nantinya dilakukan grading kemudian
perlakuan di gudang agar pada saat penyimpanan kentang tidak terserang hama.
Dalam pemeliharaan tanaman kentang kami diajarkan penalian dan pengajiran.
Penalian dan pengajiran dilakukan untuk tanaman kentang di screen house 1, 2, 3, 5,
6 yang nanntinya menghasilkan keturunan G1. Pengajiran dan penalian bertujuan
untuk menopang tanaman kentang agar tumbuh. Kemudian, dilakukan rouging.
Rouging sangat menentukan kualitas hasil panen dan kualitas benih digudang.
Kegiatan ini dilakukan untuk mencabut tanaman sakit, bervirus, varietas lain dan

9
volunteer. Roguing dilakukan 3 kali, pada fase vegetataif, fase generatif, dan sebelum
panen.
Di KBH Kledung kami juga diajarkan seleksi tanaman, penyulaman dan
pengocoran ( pemberian pupuk cair). Selain itu, pada saat bpasca panen kentang
yang telah digrading ( dikelompokkan sesuai ukuran) diberi perlakuan. Perlakuan
dilakukan di gudang penyimpanan kentang, dan diberi obat( insektisida) yaitu
musevin.
Pada saat menyevin diharuskan menggunakan masker untuk menghindari
terhirupnya obat oleh hidung, karena dapat menyebabkan keracunan, pusing, mual,
bahkan pingsan. Cara dalam menyevin adalah dengan memasukan beberapa kentang
dalam krat ke tong besar. 5 krat kentang dengan 5 sendok makan musevin ke dalam
tong besar, kemudian tong ditutup rapat. Tong diposisikan horizontal supaya dalam
pencampuran musevin benar- benar tercampur, tong kemudian digulingkan.
Kami juga diajarkan pengemasan kentang. Karena kebun benih yang
berkomoditas kentang di Jawa Tengah hanya di kledung, ini menjadi poin plus dalam
pemasaran benih kentang. Apalagi di KBH Kledung ini tanaman kentang
diperbanyak menggunakan kultur jaringan sehingga dapat mempersingkat waktu dan
menghemat biaya modal dalam memperbanyak tanaman kentang. Biasanya benih
kentang dikemas menggunakan karung dengan berat 25 kg dan dibedakan beberapa
jenis label benih. Kemudian pemsaran di KBH Kledung yaitu para konsumen datang
ke KBH Kledung untuk transakasi langsung. Ataupun bisa dikirim ke luar kota,
biasanya ke Wonsosobo, Banajarnegara dan untuk kentang yang melebihi ukuran
melalui ukurannya melebihi standar ukuran benih dijadikan konsumsi dan para
pengepul datang langsung di KBH Kledun. Ada beberapa kegiatan IPM seperti solat
idul adha berjamaah, kirab budaya dan festival.
A. Penanaman
1. Penanaman benih pada polybag
Kegiatan pemindahan umbi kentang dari hasil G0 ke media polybag. Dilakukan
di screennhouse untuk mendpatkan keturunan benih G1. Langkah pertama
menyiapkan media tanam pada polybag ialah siapkan media tanam berupa cocopeat,
pupuk organik dicampur menjadi satu dengan perbandingan 3 : 2. Setelah tercampur
masukan ke dalam polybag, kemudian disiram dengan air agar jenuh, memudahkan
pembuatan lubang tanam. Pembuatan lubang tanam dibuat menggunakan tugal
dengan kedalaman 10 cm. tanam pada tengah polybag benih kentang G0 hasil dari
stek pada lubang tanam yang sudah dibuat. Setiap satu lubang tanam berisi 1 umbi /

10
benih kentang. Penanaman benih dengan posisi tunas berada di atas. Tutup lubang
tanam dengan pupuk organik. Kemudian siram kembali media supaya terjaga
kelembabannya.

2. Penanaman benih pada lahan


Kegiatan penanaman benih di lahan bertujuan untuk menghasilkan
benih kentang G2 dan siap untuk dipasarkan. Cara persiapan penanaman benih di
lahan yaitu menyiapkan dahulu alat berupa tali rafia, ajir, cangkul, garit/alat pembuat
garisjarak antar bedengan,bahan berupa pupuk kompos ( organik), benih kentang,
pupuk NPK yang diperlukan untuk pengolahan lahan.
Sebelum diolah tanah bagian tepi dicangkuli terlebih dahulu selebar
25 cm, gunanya sebagai parit tepi. Setelah itu dirotari tanahnya menjadi dengan
menggunakan cultivator agar tanahnya menjadi lebih gembur. Kemudian buat
guludan menggunakan tali rafia yang diikat pada ajir dan ditancapkan ke tanah
sebagai batas awal guludan. Buat jarak antar guludan dengan lebar 70 cm dan
panjang 3 m, lalu buat tempat untuk menanam benih kentang dengan menggunakan
tugal. Tanam benih kentang dengan jarak tanam 20 c dengan posisi tunas benih
menghadap ke atas. Kemudian beri pupuk kompos diberi diatas benih sebanyak 1
genggam tangan dan pupuk NPK satu genggam tangan. Setelah benih sudah ditanam,
dilakukan pengairan. Dilakukan setiap hari agar kandungan mineral pada kentang
banyak.
B. Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan untuk kultur jaringanpenyemptotan menggunakan
alkohol di dalam handsprayer agar tanaman yang dikultur tetap steril. Untuk di
screenhouse dan lahan meliputi :
1. Pengairan
Untuk pengairan di screenhouse dilakukan untuk menjaga kelembaban media
dan mencukupi kebutuhan air pada tanaman agar mencegah terjadinya kentang
berskap karena kekurangan air. Cara pengairannya harus mengarah langsung ke
medianya untuk mencegah patahnya batang.
Selanjutnya kegiatan pengairan pada lahan dilakukan tiap hari saat musim
kemarau dengan menggunakan springkel. Metode control springkel dengan
memindah springkel dari bedengan yang basah kedua bedengan yang belum basah.
Di SHP dilakukan pengairan manual karena mencegah pemborosan air ( tidak
efisien).

11
2. Pengajiran
Pengajiran dilakukan 20 hari setelah tanam atau tanaman sudah tinggi, ajir
dipaang di sela – sela polybag ( antara 2 polybag) dengan tujuan untuk menopang
tnaman kentang agar tidak roboh. Ajir dibuat dari bambu dengan ukuran tinggi 150
cm, lebar 1,5 cm. pemasangan ajir dipukul bagian atasnya menggunakan pemukul
dari kayu 1agar kuat dan kokoh.
3. Penalian
Penalian hanya dilakukan pada tanaman yang berada di dalam SHP, karena
kurang terkena cahaya matahari sehingga tanaman lebih cepat tumbuh untuk
berusaha mendapatkan cahaya matahari. Kegiatan ini bertujuan supaya tanaman tidak
roboh ketika dilakukan pengairan, supaya tanaman tidak rebah yang nantinya
mempengaruhi kualitas kentang. Kegiatan ini dilakukan ketika tanaman sudah tingdi
atau kurang lebih 2 minggu. Penalian terus dilakukan sampai proses pemangkasan
dilakukan. Teknik penalian dengan menggunakan tali rafia yang diikatkan terlebih
dahulu di ajir kemudian tanaman pada polybag diikat jadi satu menggunakan simpul
8, jangan terlalu kencang agar tanaman tidak patah.
4. Penyiangan
Kegiatan ini merupakan kegiatan mencabut gulma yang berada di sela – sela
tanaman budidaya dan seklaigus menggemburkan tanah, bertujuan untuk
menghindari persaingan unsur hara, air, maupun cahaya matahari antara tanaman liar
dengan tanaman budidaya.
5. Seleksi tanaman di screen house dan penyulaman
Kegiatan ini dilakyukan untuk menyeragamkan tanaman yang sudah tumbuh dan
yang tidaktumbuh. Polybag yang tidak tumbuh menjadi satu petak. Kemudian
penyulaman tanaman dilakukan untuk polybag yang benih tidak tumbuh.
6. Pembumbunan
Kegiatan penimbunan tanah pada pangkal rumpun tanaman ( menutup umbi )
yang terlihat yang bertujuan untuk memperkuat perakaran tanaman, tidak rebah atau
roboh, menutup umbi, akar yang terlihat karena tanah tererosi. Kegiatan ini
dilakukan 2 kali dalam masa budidaya tanaman kentang. I umur 20 hari dan II 50
hari setelah tanam., lebih tepatnya setelah dilakukan kegiatan penyiangan.

7. Roguing

12
Kegiatan mencabut tanman sakit, diduga sakit, bervirus, varietas lain dan
volunteer. Roguing sangat menentukan kualitas hasil panen dan kualitas benih di
gudang. Kegiatan ini dilakukan agar lolos uji sertifikasi benih dari badan pengawas
sertifikasi benih (BPSB). Fase vegetatif ialah mulai muncul diatas permukaan tanah
hingga sebelum panen yaitu sampai dengan pemangkasan.
8. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit pada perbenihan kentang ditekankan pada
virus daun dan vektornya, serta penyakit – penyakit sistemik lain. Penggunaan
pestisida untuk mengendalikan hama penyakit dengan berselang – seling antara
sistemik dan kontak agar tidak membentuk kekebalan baru terhadap organisme
pengganggu tersebut. Pengendalian dilakukan pad atanaman kentang 2 kali
seminggu. Hama dan penyakit pada tanaman kentang antara lain :
a) Hama ulat grayak
ulat grayak nini menyerang daun hingga habis daunnya, selain daun juga
menyerang umbi kentangnya. Ulat ini berasal dari serangga Spodoptera litura yang
bertelur dan meletakkan telurnya pada daun tanaman. Pengendalian mekanuk dengan
memotong daun yang telah ditempati telur dan dibuang jauh atau dibakar.
Pengendalian kimiawi dengan pemberian cairan insektisida ( detactron ) dengan
dosis 2 gram / liter.
b. orong orong (Gryllotalpa sp )
Hama ini menyerang tanaman kentang pada bagian umbi, akar, beserta tunas
muda. Akibat srangan hama orong – orong ini tanaman kentang menjadi peka
terhadap infeksi bakteri. Pengendaliannya dengan penyemprotan cairan insektisida
(detactron dengan dosisi 2 gram / liter.
c. kutu daun (Aphid sp) / kutu kebul
kutu daun menyerang pada tanaman dengan cara menghisap cairan pada tulang
daun dan akan terjadi infeksi. Gejalanya daun akan pucat dan agak melengkung ke
dalam karena tidak dapat asupan makanan. Dan gejala untuk tunas muda yaitui warna
seperti terbakar, sulit berkembang. Pengendalian secara mekanik dengan memangkas
daun yang terserang kutu daun dan dibuang daunnya atau dibakar.
d. uret ( Phyllophaga / holotrichida javana)
hama ini membuat umbi kentang yang sudah tua berlubang dan mengakibatkan
busuk pada umbi. Selain itu, juga menyerang akar yang dapat menyebabkan
kematian pada tanaman. Pengendalian secara mekanik dengan membersihkan tanah
dan gulma serta melakukan pembumbunan di sekitar tanaman.

13
e.Thrips ( thrips tabaci )
hama ini berukuran sangat kecil dan menyerang daun kemudian meninggalkan
bercak berwarna putih, kemudian mengering, menyerang tunas baru dan umbi
kentang. Pengendaliannya secara mekanis dengan memangka daun yang terserang
thrips. Kemudian secara kimiawi dengan menyemprotkan insektisida.
Penyakit tanaman adalah gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh suatu
mikroorganisme. Patogen yang bisa menyebabkan tanaman menjadi sakit adalah
sejenis jamur atau cendawan, bakteri, virus, protozoa, dan nematoda. Berikut
penyakit yang menyerang tanaman di KBH Kledung :
1. layu fusarium
Disebabkan adanya jamur fusarium sp. Tanah yang terlalu becek atau terkena
limbah yang mengandung bakteri. Gejalanya terdapat busuk pada umbi yang
menjadikan tanaman kentang menjadi layu. Pengendalian secara mekanik hanya
dengan melakukan seleksi terhadap tanaman yang terserang penyakit dan
memusnahkannya, menghindari terjadinyaluka ketika penyiangan dan pembumbunan
2. Busuk daun
Penyakit ini disebabkan oleh jamur patogen Phytophthora infestans, yang
menyebabkan kentang busuk. Gejala awal bercak pada bagian ujung daun, bercak
melebar berwarna coklat , bercak dikelilingi sporangium yang berwarna hijau kelabu
yang terjadi berupa timbul bercak-bercak kecil berwarna kelabu. Serangan menyebar
ke batang, tangkai dan umbi. Pengendalian penyakit busuk daun dengan cara
menyemprotkan fungisida lebih tepatnya daconil 75 WP.
2. Layu bakteri
Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum. Gejala
yang terjadi bila terserang penyakit ini ialah tanaman akan layu, tetapi umbi kentang
terlihat baik. Pengendaliannya dengan cara mencabut tanaman dan membuangnya
jauh-jauh dari tanaman budidaya.
4. Busuk umbi
Busuk umbi disebabkan oleh colleotrichum cocodes, gejalanya daun menguning,
dan kering. Bagian tanaman terdapat bercak warna cikelat yang menyebabkan infeksi
pada akar dan umbi muda yang nantinya akan membusuk. Pengendalian secara
mekanik cukup dengan pergiliran tanaman.
5. black scab

14
Disebabkan oleh tanah terlalu kering. Batang akan terlihat seperti terbakar.
Pengendalian secara mekanik ta naman tersebut harus dipangkas agar tidak menular
tanaman lainnya dan dimusnahkan.
6. kerusakan benih kentang saat penyortiran
Busuk kering disebabkan layu bakteri, badan umbi tetap kering, warnannya
sedikit cokelat kemerahan, busuk lunak karena layu bakteri erwinya sytophora umbi
menjadi lebek.
Kerusakan scab yaitu disebabkan karena kekurangan air, akibat penyakit black
scab dengan ciri berwarna cokelat tua. Kerusakan nematoda yaitu muncul bintik –
bintik kasar seperti jerawat yang menonjol pada bagian umbi kentang. Disebabkan
terlalu banyak air.
Kerusakan mekanis disebabkan gigitan serangga seperti ulat grayak, orong –
orong, dan uret. Kerusakan sekunder bentuknya yang tidsk normal. Tidak normal
ialah umbi yang bentuknya tidak beraturan.
9. Pemberian pupuk tambahan
Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah agar tanaman
mendapat nutrisi yang cukup supaya dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
pertumbuhan tanaman. Pupuk yang digunakan ialah NPK yang mengnandung unsur
hara primer.
Caranya dengan membuat lubang lalu masukkan 5 butir NPK mutiara lalu tutup
kembali dengan media.kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 25 hari
setelah tanam, kemudian 32 hari setelah tanam diberi pupuk kandang.
10. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan dengan tujuan menghentikan pertumbuhan tanaman,
supaya umbi tidak berkembang dan mempertahankan ukuran umbi sesuai dengan
ukuran benih yang standar. Kemudian getah yang berada di batang turun keumbi
sehingga memperkuat kulit umbi supaya pada saat dipanen umbi kentang tidak
terluka atau terkelupas.
Dilakukan pada saat tanaman berumur 80 hari atau 10-15 hari sebelum panen,
dengan cara memotong atau memangkas batang utama tanaman menggunakan
cutter/pisau atau sabit. Kegiatan ini meminimalisir penyakit busuk daun, kegiatan
pengairan juga dihentikan supaya umbi kentang tidak busuk.
11. Panen
Kegiatan ini dilakukan untuk memindahkan hasil panen kentang dari lahan,
screen house ke tempat penyimpanan. Kegiatan ini dilakukan ketika berumur 90 hari.

15
Untuk screen house kentang yang dihasilkan ialah keturunan G1. Pemanenan
dilakukan dengan cara menuangkan media di polybag ke dalam oval, lalu ambil
kentangnya sampai yang terkecilpun dan kumpulkan yang baik dan scap ke dalam
krat. Diharuskan jangan sampai ada kentang yang tertinggal di polybag atau disebut
dengan volunteer. Selanjutnya dibawa ke gudang penyimpanan benih untuk disortasi
dan graing serta perlakuan yang lainnya.
Untuk panen di lahan sama umurnya yaitu 90 hari. Siapkan cangkul, krat, dan
centong nasi. Caranya dengan menggemburkan dengan cangkul kemudian gali media
/ tanah menggunakan centong nasi. Kemudian kentang dikumpulkan lalu dimasukkan
ke dalam krat. Untuk yang busuk harus dibuang tidak boleh dimasukkan ke dalam
krat. Setiap 3 bedengan kentang dikumpulakan menjadi satu supaya mempermudah
pada saat pengangkutan. Kegiatan ini dilakukan pada saat panas agar umbi kentang
tidak membusuk.
12. Pasca Panen
1 Menimbang
Kegiatan mengukur hasil panen untuk memperoleh nilai ukur berat hasil panen,
cara menimbang kentang dengan menumpuk 4 kratdan sebanyak 2 baris, ditimbang
di timbangan duduk yang berkapasitas 300 kg. Letakkan pemberat 160 gram yang
nantinya akan dikonversikan menjadi 160 kg. Lihat mistar pada timbangan, capai
dulu pada titik keseimbangan lalu ditambah 160 kg. Misalnya jatuh pada angka 20,
berarti ditambah jadi 180 kg, bongkar kembali, susun rapi di tepi gudang yang
nantinya akan disortasi dan grading.
2 Sortasi
Sortasi merupakan kegiatan menyeleksi atau memilih hasil panen yang layak
digunakan dan yang tidak layak digunakan. Sebelumhya dijemur cahaya matahari
untuk menghilangkan tanah dan supaya kentang tidak busuk. Dibedakan menjadi dua
kentang yang baik, kentang yang tidak baik ( berpenyakiut, kerusakan mekanis) dan
yang busuk parah langsung dibuang).
Grading ialah kegiatan untuk memisahkan hasil panen berdasarkan ukuran,
ukuran kentang dibedakan menjadi XL, L1, L2, M, S1, S2, S3 dan yang paling kecil
rindil.Semakin kecil benih kentang semakin mahal pula harga per kilonya,
3. Pemberian Pestisida
Kegiatan ini di KBH Kledung dinamakan menyevin . Dilakukan untuk
menghindari serangan hama dan penyakit pada kentang saat menunggu tumbuhnya
tunas. Pestisida yang digunakan ialah Metindo 25 WP dan fenitrorhion 40 WP

16
dengan komposisi 5 sachet metindo : 1 bungkus fenitrorhion. Caranya dengan
memasukkan 2 krat dengan jenis dan ukuran yang sama lalu beri campuran pestisida
kurang lebih 10 gram lalu masukkan 2 krat kentang lalu diberi campuran pestisida
kurang lebih 10 gram, kemudian tutup dan kunci tong berukuran 200 lit,er, lalu
gelindingkan atau gulingkan tong kurang lebih 30 detik sampai kentang terkena
pestisida secara merata. Kemudian timbang kentang ke dalam karung berlubang
seberat 25 kg, lalu disimpan di gudang sampai kurang lebih 3 bulan dari suhu pada
gudang penyimpanan 9°-14°C.

ANALISIS USAHA
Analisis usaha merupakan ilmu yang mempelajari tentang faktor-faktor yang ada
pada produksi dalam keadaan terbatas, seperti tanah, tenaga kerja, dan
modal.Kegiatan ini dilakukan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat
diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil analisis ini dijadikan
pertimbangan dalam mengambil keputusan, apabila menerima atau menolak dari
suatu gagasan usaha.
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak mengalami perubahan selama proses
produksi berlangsung sampai proses produksi berakhir. Biaya variabel adalah biaya
yang selalu mengalami perubahan dari awal proses produksi hingga proses akhir
produksi. Sedangkan penerimaan yaitu semua hasil atau produuk yang telah terjual.
Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan dengan jumlah total biaya
produksi.
Analisis Usaha Tani
Komoditas : Kentang.
Varietas : Granola L.
Luas Lahan : 1 hektar.
Tabel 2. Analisis Usaha Tani
HARGA
VOLU SATUA JUMLAH
NO URAIAN SATUAN
ME N (RP)
(RP)
1. BELANJA
LANGSUNG
Upah tenaga kerja
Meratakan dan 36 HOK 70.000 2520.000
membuat saluran

17
draenase
Pemupukan, 36 70.000 2500.000
aplikasi pestisida HOK
pratanam dan
tanam

Pemasangan 70 70.000 4900.000


plastik mulsa
Pengendalian 19 HOK 70.000 1300.000
OPT
Penyiangan dan 22 HOK 70.000 1540.000
pembumbunan
1,2
Seleksi tanaman 11 HOK 70.000 750.000
Pemangkasan 4 HOK 70.000 250.000
Panen 54 HOK 70.000 3780.000
Sortasi dan 40 HOK 70.000 2800.000
grading
Perlakuan calon 6 HOK 70.000 420.000
benih dengan
pestisida
Menimbang dan 6 HOK 70.000 420.000
menata kelompok
calon benih
Pengemasan 3 HOK 70.000 200.000
benih
HOK 21.380.000
Belanja 23.000.000
bahan/bibit
Benih
Belanja bahan
kimia dan pupuk
NPK 600 Kg 8500 5.100.000
SP 36. 150 Kg 6000 900.000

18
Pupuk kompos 10.000 Kg 800 8.000.000
Pestisida 19 Kg/lt 230.000 4.370.000
Nematisida 20 Kg 20.000 450.000
PPC 5 Lt 30.000 150.000
18.720.000
Biaya
bahan/peralatan
kerja
Waring 410 10 1500 615.000
Mulsa 12 roll 1665.000 7.980.000
8.595.000

Sertifikasi benih

Sertifikasi benih 7 Ha 250 1.750.000


G1 – G2
Jumlah 50.030.000

19
BAB V
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Demikian laporan praktik kerja lapangan (PKL) yang telah saya buat sebagai
hasil dalam pelaksanaan PKL, baik bagi peserta didik, guru pembimbing, dan
pembimbing lapangan. Melalui proposal ini diharapkan dapat memenuhi syarat untuk
kelulusan dalam ujian praktek kerja lapangan di KBTPH kledung.
Dapat di simpulkan bahwa dengan teknik budidaya tanaman kentang yang
baik yaitu dengan kultur jaringan. Kuantitas dan kualitas tanaman kentang akan
semakin baik dengan teknik pembudidayaan yang benar dengan tetap menjaga
kelestarian alam. Selain itu seperti dalam kehidupan manusia kentang sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Sehingga dalam pembudidayaan kentang
semakin tahun semakin banyak di butuhkan dan pesanan semakin meningkat dengan
sistem tersebut dapat menciptakan pertanian yang ramah lingkungan.
B.SARAN
Pembudidayan kentang ini sangat memiliki peluang besar. Oleh karena itu
pembudidayaan tanaman kentang ditingkatkan. Kemudian infrastruktur bangunan
seperti screen house perlu direnovasi agar tidak mengancam para pekerja juga hasil
dari tanaman kentang.
Kemudian masalah teknis juga perlu dibenahi kembali seperti pipa yang bocor
agar air bisa efisien dalam penggunaannya. K3LH juga harus menjadi syarat penting
dalam bekerja. Karena bekerja dalam keadaan aman dapat menumbuhkan rasa
semangat kerja yang tinggi pula.

20
DAFTAR PUSTAKA

Amor, Sativa. 2012. Solanum Tuberosum. Sativaamor. Blogspot.co.id


(diunduh 6/5/18)
Fitri. 2015. Pengertian praktik Kerja Lapangan.
Fitripsikologblog. Blogspot.co.id.(diunduh 7/5/18)
Idawati, Nurul. Pedoman Lengkap Bertanam Kentang. Yogyakarta. Pustaka
Baru Proses.
Rachmat. Muchida. 2010. Standar Operasional Prosedur Budidaya Kentang,
Bandung : Kementerian Pertanian.
Sumadi, Budu. 2007. Kentang dan Analisis Usaha Tani. Yogyakarta :
Kanisius.
Sunarjono, Hendro. 2007. Petunjuk Praktis Budidaya Kentang. Jakarta : PT
Agromedia Pustaka
Tungga, Anto. 2016. Pengertian PKL dan Fungsi Tujuan Prakerin.
(diunduh 5/5/18)

21
LAMPIRAN

Gambar 1. Pemasangan tali rafia.

22
Gambar 2. Pemanenan.

Gambar 3. Penimbangan. Gambar 4. Penataan polybag.

23
Gambar 5. Penyemprotan. Gambar 6. Fungisida.

24
Gambar 7. SHP (Screen House Permanen).

25
26
GLOSARIUM

A
Aphis merupakan salah satu hama yang menyerang daun muda dan pucuk
tanaman

D
Diversifikasi usaha keanekaragaman produk/lokasi perusahaan yang dilakukan
untuk memaksimalkan keuntungan

R
Roguing kegiatan mengidentifikasi dan menghilangkan tanaman yang
menyimpang

S
Sevin suatu zat kimia dalam keluarga karbamat yang terutama digunakan
sebagai insektisida
Sorting sebuah proses merangkai benda dalam urutan tertentu

T
Trips kelompok serangga berukuran kecil, dan bertubuh ramping

V
Volunteer seseorang yang tanpa dibayar dengan suka rela menyediakan waktu
dan kemampuannya

27

You might also like