You are on page 1of 18
BABII ALAT-ALAT INDRA Perangsangan suatu reseptor atau alat indra akan memberikan informasi kepada sistem saraf untuk mengenal keadaan sekeliling, schingga tubuh dapat segera menyesuaikan dengan keadaan yang baru, Penyesuaian ini diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dari suatu makhluk hidup, Alat indra adalah alat yang ada pada tubuh manusia dan berfungsi untuk mengenal keadaan dunia luar. “Alat” itu adalah reseptor saraf yang sensitif. “Dunia luar” adalah dunia di tuar tubuh manusia itu sendiri yang disebut rangsangan, Reseptor yang ada di dalam tubuh sensitif terhadap rangsangan itu disebut dengan indra, Indra ini mampu mengubah rangsangan menjadi impuls. Impuls ini merupakan sinyal listrik yang sampai ke otak untuk membawa berita schingga orang dapat mengenal dunia Luar. Indra penglihatan terdapat pada organ tubuh mata, Ada beberapa alat yang berhubungan dengan struktur mata dan penglihatan, yaitu > Alat tambahan mata. Bola mata. Dinding bola mata Cairan bola mata, Saraf penglihatan, Kelainan mata yang bersifiat optis. Lapisan pigmen pada retina. Pergerakan bola mata Ketajaman penglihatan, pen awer wn = na dengan Canscarme 18 kuning) maka cahaya tadi haus melalui = “Cornea ~ humor aqueus — lensa - corpus citreum ~ Bintik kuning”. Instrumen tersebut harus bening dan tembus cahaya. Media yang bening tembus cahaya ini disebut media refraksi. Humor aqueus atau cairan yang terletak di depan tensa diproduksi oleh corvus coliare, dibuang melalui “Cannal of schleman”. 5. Saraf penglihatan (nervus optiews) Nervus opticus dari mata kanan dan mata kiri setelah keluar dari bola mata akan saling bersilangan pada suatu tempat yang dinamakan “Chiasma Opticus”, Persilangannya bersifat parsial Crossing, hanya nervus opticus bagian tengah yang saling menyilang, sedangkan nervus opficus bagian tepi tidak menyilang. Dari Chiasma Opticus, saraf optikus (saraf penglihatan) melanjutkan diri sebagai traktus opticus. Secara anatomi fisiologi, traktus opticus berbeda dengan nervus opticus, Kalau nervus opticus unsur-unsur sarafnya hanya berasal dari satu bola mata bila ini mengalami kerusakan, maka hanya satu bola mata yang mengalami kerusakan, Sedangkan tractus opticus unsur- unsur sarafnya berasal dari kedua bola mata. Bila ini mengalami gangguan maka kedua bola mata akan mengalami kerusakan. Traktus opticus akan berganti saraf pada cospus genicularum (CGL), dari CGL akan keluar suatu saraf yang menyebar berbentuk kipas yang dinamakan “Radiatio Optical Gratiolet (ROG)". ROG akan berakhir di otak pada cortex cerebri occipitalis Area Broadman 17,18,19 pada fissura calcarina. Apabila rangsang penglihatan sampai pada pusat ini maka kita akan sadar dengan apa Me espace resp euenp renner Apabila kita masuk ke ruangan yang gelap beberapa waktu mata seakan-akan buta, tetapi secara berangsur-angsur kita akan melihat lintasan cahaya lemah dan akhimya detail dari lingkungan menjadi nyata. Hal ini disebabkan diperlukan waktu untuk pergantian fungsi sel kerucut (melihat terang) ke awa fungsi sel batang (melihat gelap). Adaptasi gelap akan terjadi berubahan sebagai berikut 1) Lubang pupil melebar. 2) Retina menjadi lebih peka. 29 3) Terjadi pembentukan rhodopsi di dalam sel batang. Adaptasi gelap berlangsung secara sempuma setelah 40 menit. Bagi penderita kekurangan vitamin A akan mengalami proses adaptasi gelapnya akan terganggu karena pembentukan rhodopsi yang sangat limbat d. Adaptasi terang (p/rotopic vision) Apuabila kita keluar dari ruangan yang gelap menuju ruangan yang terang, maka mata akan merasa silau, meskipun cahaya yang datang pada kita tidak terlalu kuat. Adaptasi terang akan terjadi perubahan sebagai berikut, 1) Lubang pupil mengecil (myosis) 2) Kepekaan retina akan menurun. 30, atau memfokuskan bayangan, sehingga tepat jatuh pada retina, Mata harus menyesuaikan daya biasnya dengan jarak benda yang dilihat, penyesuaian ini disebut akomodasi dan merupakan tugas dari Jensa yang dapat berlangsung dengan. baik karena lensanya bersifat clastis. B. Anatomi Fisiologi Indra Pendengaran Indra pendengaran termasuk indra yang terletak di dalam telinga. Telinga merupakan alat untuk menerima getaran yang berasal dari benda yang bergetar, dan memberikan kesan suara pada kita, Getarannya dapat berasal dari udara dan dapat pula berasal dai benda padat atau benda cair, antara benda g bergetar dengan telinga harus ada medium yaitu udara, 1. Anatomi Telinga Terdiri dari tiga bagian, yaitu : a) Telinga bagian luar b) Telinga bagian tengah c) Telinga bagian dalam. Tar sarees aes amar wim P Fuang targa. Tang ma Gambar 8: Telinga dengan bagian-bagiannya na dengan Canscarme C. Anatomi Fisiologi Penciuman dan Pengecapan 1. Indra Penciuman lerotsotan nian bnaguna Nora ‘Sayey yung reung af a Rorgge hidang Lotub bbe wien Gambar 11. Hidung dengan bagian-bagiannya Sumber: Kamus Visual Reseptor penciuman terletak pada selaput lendir hidung bagian atas (Concha superior). Daerah ini mempunyai luas kurang lebih 2 cm yang berwarna kekuning — kuningan yang disebut area olfaktoria, Daerah ini selalu berlendir karena ada secresi daripada kelenjar Bowmann, Sekresi inilah y 2 akan melarutkan gas sampai pada ara olfaktoria schingga dapat merangsang saraf penciuman, Makin rendah titik didih suatu gas atau cairan makin kuat rangsangannya Taste Bud Gauetatory Hor Mpeiomintgeoccdmieromies — "| ASFTYAH DOL: http://dxdoi.org/ 10.2111 1 /tasfiyah.v4il.3964 Panca Indera dalam Epistemologi Islam Muhammad Taqiyuddin® Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor-Indonesia Pusdiklat Al Hikmah Karangmojo Gunungkidul, Yogyakarta-Indonesia tagiyuddin@gontoracid Abstract This study was library research through several-mvived literature from Islamic doctrine which had been explained by seneral philosophers, jurist, alo the sufis account, Rather than reconstructing its literal form, these Islamic thinkers based on Quranic revelation developed rational elucidation about five senses and their places in Islamic epistemological doctrine. research found that Islamic tradition firme five senses as ome of asic of hmmnan understanding. But, these potencies were given from All to the mankind for their capability to understand God sign. Which these signs can provide buman understanding about physical realy as mere aspects of God's signin this physical world (duuyd). Furthermore, these understanding can be developed as trne knualedye; wich will be asked at the day of judgement (qiydmal). his Keywords: Fire Sense, Islamic Epistemology, God's Sign, True Knowledge. Abstrak Kajian ini merupakan penelitian pustaka mengenai beragam literatur yang dibasilkan oleh beberapa filsuf muslim, fugoha, serta sufi. Semua aliran tersebut tidak memodifikasi konsepsi dasar mengenai panca indera, melainkan mengembangkan dan menjelaskan ulang konsepsi panca indera tersebut berbasiskan wahyu al-Que’an. Kajian ini menemukan bahwa tradisi keilmuan Islam mengafirmasi panca indera sebagai salah satu sarana manusia * Kampus Pusat UNIDA, JL. Raya Siman Km. 06, Siman, Ponorogo, Jawa Timur, Telp: #62352 483762 Fax: +62352 488182. Pondok Pesantren Al Hikmah Karangmojo, d/a Sumbercjo 01/09, Karangmojo, Karangmojo, Gunungkidul, D1. Yogyakarta, Indonesia 55891. ‘TIp. (0831-1143-4015, Indoneis Vol. 4, No. 1, Februari 2020, ‘mengetahui’. Secara khusus, potensi tersebut merupakan pemberian dari Allah kepada manusia guna meningkatian kapasitasnya dalam memahami tanda-tanda (aya) (kekuasaan) Allah, Yang mana, tanda-tanda tersebut membahwa manusia untuk memahami bahwa realitas fisik di dunia ini adalah salah satu aspek dari Kekuasaan-Nya, Lebih jauh lagi, pemahaman terscbut meningkat menjadi ilmu yang benar; yang akan dipertanggungjawabkan di hari akhir nanti. Kata Kunci: Panca Indera, Epistemologi Islam, Ayat Allah, llmu yang Benar. Pendahuluan Penginderaan, atau disebut juga sensation atau perception merupakan salah satu sarana manusia untuk dapat ‘mengetahui’. Adanya warna, bunyi, rasa manis dan pahit, suhu dingin dan panas, hingga keras dan lembut suatu benda dapat diketahui melalui panca indera. Kita dapat menilai keindahan suatu pemandangan, maupun ketidak-indahan suatu lukisan melalui itu.' Kita mendapat banyak manfaat dari panca indera yang merupakan pemberian dari Allah tersebut. Kehidupan sehari-hari kita, tanpa sadar, telah melalui proses penginderaan yang berkali-kali; sehingga kita dapat beraktivitas seperti belajar, membaca al-Qur’an, mengendarai sepeda motor, mencicipi masakan, serta juga menghitung jumlah uang. Namun, di sisi lain, ada pandangan yang berbeda. Misalnya, adanya pernyataan: “jangan tertipu dengan keelokan wajahnya!” Ada juga semisal: “angan melihatorang hanya dari penampilannya!” dan “cicipi dulu makanan enak ini, jangan hanya lihat bentuk dan warnanya yang kurang meyakinkan!” atau “makanan ini baunya enak, pasti rasanya juga enak”? atau juga juga “bintang di langit itu terlihat kecil, namun sejatinya ia besar sekali” dan “saya kita itu sandal saya, ternyata saya salah mengambil sandal antum”. ' Nurciana Nasaruddin & Hasbullah Abu Kassim, “Persepsi dalam Perspektif Psikologi Islam”, dalam Prosiding Seminar Islamic Creative Art Therapy (I-CAT) Peringleat Kebangsaan, (Malaysia: Majlis Agama Islam, November 20017). * Charles Spence, “Just How Much of What We Taste Derives from the Sense of Smell?. Flavour, 2015, hetps:/ /doi.org/10.1186/s1341 1-015-0040-2. TASFIYAH: Jurnal Pemikiran Islam na dengan Canscarme Megaawati Fajrin | AL-ALLAM : JUNAL PENDIDIKAN haps / /ejrurnal Lopertaict rad /madura/indes php lalla /suberessons P-ISSN: 2723-7559 Hakikat Dan Teori Pengetahuan Dalam Konteks Pendidikan Islam (Teori Akal Dan Teori Panca Indra) Megawati Fajrin Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Megawatifajrin 03 com ‘Abstrake Kata kunci Pengetahuan, Pendidikan slam, ‘Teor akal, ‘Teor: Panea Toda “Peagelalwan taka pernih eraklir, samp pendengaran, Pemgibatan dae Kati manus mad tay berfungsi ecard optimal, maka akan melabirkon pergetshaan pergstabnan yang bare E-pocimaleg tan fist pengctalwan pada dasarnya mga mera sccn wpa rasonal wank smnithang, din menentukan nila keguiif pemgalaman mamnsna dalam interaksinpa dengan din, kang i olen slg, ake ane) dee sat ple og bit rabuaire, normative, dan brits” Keywords: Knowledge, Islamic Education, “Theory of reason, “Theory of the Five Senses Abstract “Knowledge will never end, unt heating, ght and human Tear! stl function optimally, it will give birth’ to new knowledge. Epistemology or philosophy of knowledge is basicaly also rational effort to weigh and determine the cognitive value ‘of human experience in ity interaction with oneself, the social environment, and the natural surroundings. So epistemology isa discipline that is evaluative, normative, and critical Dierima 05 Mex Darevisi 24 Juli Diterbitkan 20 Ju 2020 ‘© AL-Allam : Jurnal Pendidikan Jnstitut Agama Islam Nazhatut Thullab Sampang, Indonesia 1. Pendahuluan Pengetahuan (Kwonledge atau ilmu) merupaka sebuah yang sangat penting tethadap perkembangan peradaban manusia, apalagi kemajuan adalah sebuah barometer utama dalam menentukan kebangkitan suatu kaum tertentu, di samping itu manusia secara umum dapat disebut maju apabila memang berkembang, dan berkembang terscbut merupakan keunggulan yang dimiliki spesies ~spesies lainnya. Epistemology sebagai sebuah kajian, sebenarnya belum terlalu lama, yaitu sejak 3 abad yang lalu dan berkembang di dunia barat.Sementara didunia islam, kajian tentang ini scbagai sebuah ilmu tersenditi belom popular. Beberapa pemikir islam menuliskan buku tentang epistemology secara khusus. Mercka menaruh pethatian besar terhadap kajian dan situasi ini schingea mercka terbcbas dari dari trauma intelektual. Renaissance ‘Allam Jurnal Pendidikan; Vol T yuh na dengan Canscarme Megaati Fajrin Perlu diketahui bahwa dalam fakta sehari-hari setiap perbuatan ataupun ucapan yang kita gunakan, perl adanya didikan artinya bahwa pendidikan akal ity sangat penting dan menajdi kewajiban bagi individu agar apa yang individu kerjakan sesuai dengan kebidupan norma yang berlaku khususnya di masyarakat sehinnga pendidikan akal itu penting. Menurut Abdullsh Nasib Ulawan , pendidikan akal merupakan pembentukan pola pikir anak dengan scgala sesuatu yang bermanfaat, seperti ilmu agama, kebudayaan dan peradaban.(Rochim: 2017: 68) Ketika manusia dilahirkan kedunia akal, termasuk juga jasmani rohani masih bersifat potensi (Gitrah),ia merupakan potensi nalar, daya fikir, prosesfikiran yang lebih tinggi yang berkenaan dengan ilmu pengethuan, daya akal budi, kecerdasan berfikir, atau boleh juga berarti txpelajar. Sebagai potensi, ia harus ditambuh kembangkan, dilath dan dibiasakan agar mempu bekerja atau berfungsi secara maksimal dan optimal. Maka dari sinilah pendidikan akal sangat berperan terhadap potensi yang dianugerahkan kepada manusia. Dalam mengembangkan potensi akal, dibutuhkan beberapa langkah agar berkembang dan berperan secara baik, sebagai berikut: ~ Menumbuhkan budaya membaca, sebagaimana dalam ayat yang pertama kali yaitu pentingnya membaca dan ilmu. Melalui membaca, akal tidak hanya belajar kosa kata mehinkan menfokuskan kemampuan berfikir untuk mendapatkan pemahaman yang utuh. Membaca walupun satu kali dalam schari, schingga hari-harinya tak terlewatkan tanpa membaca. Memberikan untuk berfikir ilmiah dan rapi, pencarian dalil logic yang dibangun atas pethatian, pembultian bersama atas fenomena secara mendalam. Memberikan kebebasan berfikir dalam fungsionalisasi akal, schingga tidak terbelenggu kepada kejumudan dan taglid buta. 4, Menumbuhkan semangat keberanian dalam membiasakan diri untuk berpendapat atau. memberi saran, kritikan positif yang membangun dalam satu majlis. Menjaga keschatan akal, bukan hanya tubuh yang harus kita jaga asupan gizvinya dan rajin berolahraga untuk menjaga stamina tubuh tapi akal juga harus dilath dengan membiasakan melakukan hal positif dalam kegiatan sehani-hari dan menghindari kebiasaan-kebiasaan yang merusak seperti sombong dan angkuh serta sifat buruk Jainnya, harus dijaga agar tidak terjangkit masalah tersebut. 2. Teori panca indra(Empirisme) Secara universal panca indra merupakan lima macam indra berfungsi sebagai alat sensor. Panca indra adalzh organ akhir yang dikhususkan untuk menerima segala jenis rangsangan tertentu. Actinya segala apa yang ditangkap kelima indea tersebut mendapat timbale balik dari apa yang dilihat dilapangan. Sebagaimana telah disinggung bahwa empirisme merupakan salah satu alat untuk memperoleh suatu ilmu, yaitu dengan menggunakan kepekaan alat panca indra, bak dari pendengaran maupun indra yang lin. Maka oleh sebab itu paham empiris sangatlah bertentangan denga paham rasionalisme, karena rasionalisme lebih condong kepada fungsionalisasi akal.guhasa sopraja: 2005.105) n Y 7) jarnal Pendidikan; Vol 1No.2,Juiau20——SSSSSCS na dengan Canscarme International Journal of Orofacial Myology and Myofunctional Therapy Volume 46 | Number | pp. 13-21 2020 Research Article The effect of an anti-slip surface on objective measures of tongue ‘strength in healthy adults Nancy Pearl Scinmon (Waiter Reed National Military Medical Center) ‘Heather M. Clark (Mayo Cfinic) Scgpested Citation ‘Solomon, MP. B Clark, H. M. (2020). The effect of an anti-slip surface on abjective measures of torgue strength in ‘healthy adults International journal of Grafacial Myology and Myofunctional Therapy, 46(1), 13-21. (DOE hitps://doi.o#g/10 52010/ijom 2020.461.2 “This wort is licensed under @ Creative Commons Attnbution-NonCommercial-NoDenvatives 4 O Intemational Linense. ‘The views expressedin this article are those of the authors and do. _attiele appears is hosted on Digital Commons, products, et ae ad IA@M== =... na dengan Canscarme ntomatenet Jeane of Orefeetel Miyotegy & Myahanetenal Thommey 2689 WAS ‘THE EFFECT OF AN ANTI-SLIP SURFACE ON OBJECTIVE MEASURES OF TONGUE STRENGTH IN HEALTHY ADULTS Nancy Pearl Solomon, Ph.D. CCC-SLP, Heather M. Clark, Ph.0., CCC-SLP ABSTRACT ‘Purpose Insvurnenia assessments cf ongue stengt have poded dinicans wih fe ably to ota quanttatve measures te docamert ingual weakness. A teccal challenge wih a conenon instrument i thatthe surtace ofthe ofthe bub-shaped senso smooth and canbe sippery when eoatacted by the tongue. This stugy evaluated whetner adn a texurd ayer othe bub leads to enhanced arent ‘measures in neurcogicaly normal adits. "Methods Maaimum-eflt maneuvers or aver ar postr Tague eevaton Tgheand lf tangueiatvallzaton, and langue prerusion ware aval om 62 heal ‘adults using the lova Oral Performance instrument (OP). The IOP tongue bub was ether bare overed wth a shgl layer of gauze The maximum preatre (P-—) axared an the BUD er vee Pals ‘roe uted at the ovleort varabe foreach lak Resultr In sedan to sgnfeant main oe fot Bom bbab-cover and tack, here wasasighificartrteracion between the use of auze and Ue dracon of the toogue-sength maneuver Bax was sigitcanty greater when a gauze-covered but was used lor ‘agus lteralzaton and protusoe but ro for tongue elevabon Maneuvers. Canclusort Using a single. layer of gauze on the smoot tongue-bub helped reduce slippage of he tongue and enitd in greater Pie vatues when evaluating tongue strength nthe aia and potusive recbons, bl et fe torque ‘evaon fora to devecp a more permanent xouslan fo texturzng the bubs sriace are needed Keywords: tngue stenghh objective oftacal ascent re ablty INTRODUCTION Assessing tongue senggh is 9 standard Component ofa sasenemant fe oatacal fmyotunciora’ issues n peooie of ai ages. anc IS ast quariiae because cf simp cal insrumentanan. The most common to he ‘wa Oral Peformance Instent® (OP ‘eich prvidea aramariedapiay ofthe oak pressure ganeraing by pressing he tongue ‘gains an afled tub (Adams eta. 2013) ‘Recording to stancaré protocol wit the IOP, ‘rong rcorded aa the hghes! pressure (generated across fee bre! maximaraot fas. Previousy. we published permatve data for soven dierent mansures of orofacial erength Sand exarineg age ciferences ty young, ‘middle-age, and older wornen and men (Clark & 3 ‘Sotomon, 2012). Five tasks targeted ingua Seong wevaton oho alarior and poster portons of the tongue dorsum. angus Kiteratzaton teach wide, and mctine tongue frotusion. Overall ete assessment eveaied ermal ate ‘Gevaten and tongue atralzaton and nigher value for ongue protusion. Some measures cf Tongue stengih decreased sigrteanty wi tage bul Dave were no stately sicart ‘ferences between tne sexes. The susy 030 Inoused ausastments of facal muscle sbengh, Inouaing midine ntetapia|cormression ane ‘buccodental compression on each side, with reste averaging about 30 KPa. eles brgual ‘Srongin measures, ava etrengin rot er ‘sigiicanty with age but was sgnfiantdy (eater fr men than werven ‘nmeradoral Jounal of Orciaci Myctogy & Myctunciona!Therany 2020 V46 ‘A deveonmant that mace measurement {agus lalealzalon and protuson a8 wel a fad are woth considering i th vert thal sich fn adaptor is ani agai he ue. parteula, assessment of gue atralztion would be appropiate f reuromusctar Soymmouy s suspected, Uniatora longue ‘teak can occu fh cases of undairal CN 3a damage and unital cert nervous Sten (CNS) damage, Prius, Solemon ot (2008) mamined tye aesocaton botwwon supjectve range anc ctjecve measures of toogunlaeraleaionstrengtin 44 scust fetered fr molar speach aseesamert. (Conations beween subjective rings arc ‘tjectve mesautes wore maderoely stung (84 ‘snd 72 or ight an it atoraraon, two sestons wren te bl wa covered eh Parvciparts ‘Sanya of 177 adute wth norma spac tnd swalowirg who ware inched nth study {by Gark and Solomon (2012) took part nthe [Bub-conditon exparmert al fe same toe a the orignal data ellcion. Of these 62 (53 ten, 9 woman; age A= 45.0 7, SD= 21.9 y, tn = 18, ran > 89) hn complete data sat Tor five ongue-atengt tasks measures bath wth ‘and without gauze draped over the FOP! tongue [Bub ‘They were raced Wor two rosea Stes for severa feed axpermerts ws detaled bby Clark and Solomon (2012). Each partispart sSemonsunted gresaly normal ortaci st tnd functen for eonpletng he assessment tasks, tus requeed sulfecn!antaror ana ‘Soneicn and eral arene how he na dengan Canscarme Bab 11 Anatom dan Faiclog Sisten Panca incera 195 11.3.4 Fisiologi Pendengaran Mendengar adalah bagian yang pepting dari komunileni. Mendengar merupakan proses fi kompleks dimana surat swoon, yang menggetarkan udara di telinga lnar dan tulang yang mengelilingi telinga (Munir and Clarke, 2013). Hal ini menyebabkan gendang telinga dan tulang rusuk yang mencmpel bergerak dalam wruten yang tepat dan mengatur cairan di koklea atau telinga bagian dalam. Sel di koklea membuat impuls listrik yang Lemudian dikiron melalui saraf pendengaran ke korteks pendengaran schingga ditcron oleh otak dan suara ditafsirkan, 11.4 Indera Penciuman dan Perasa Reseptor nue din penciiman diklasifikasiken schigar kemoreseptor karcnw mereka merespon bahan kimia dalam lanutan, Lima penis reseptor rasa telah diidentifikasi, tetapi reseptor tertiadap bau divakin sensitif terhadap balan kimia yang joubs kebab hina. 11.4.1 Reseptor olfaktori dan indera penciuman Meskipun indera penciuman kita tidak terlala tajam dibandingkan dengan Bebcrapa orang memanfautkun kerimpuan ini dengan jadi pencampur tch dam kopi, pewangi, atan pecicip anggur. Udara yang masuk ke rongga hidung berputer untuk masak ke saluran pomafsan di bawabs, jodi mengendus yang menyebabiken lebih banyak udari mengalir secar superior melintasi reseptor penciuman, memperkuat indera penciuman. Sel reseptor olfaktorius adalah sel saral yang dilengkapi silia yang panjang yang menonjol dari epitel tidkang civ dilapess Lapin lendir yang disckresiken oleh kelenjar ditewahnya, Ketika reseptor olfakteri ditemypatkan poda silia, mereka mengirim impuls sepanjang filamen olfaktorius yang merupaken aksen dari neuron penchuman yang socarn kolektif membentuk sara? pencluman (saraf kranial 1). Saraf obfaktorius melakukan impuls ke korteks olfaktorius di otak. Disanalah bau ditafsickan dan gambaran baw dibuat na dengan Canscarme See . Gaye 11.8 Anatoeni Hidung (Maried, 2011) Jalur pencitmnan tevkait erat dengan sistem fimbik (agian emoninnal visceral ‘otak). Dengan demikian, kesan olfaktorins tahan lama dan menjadi bagian dart ingatan dan cmos kita. Misal jks kita tencium baw uta arora ke mak kita bois caja tering dengan enek kita ata teringat kenga ay kit saat muenciam aroma tembakou Reseptorolfaktorius sangat scsiif, Hanya beberapa molckl ‘yang dapat mengaktifkannya, Sepert reseptar pendengaran. ncuron pence ‘cenderung beradaptasi ngak cepat ketika mereka terkena rangsangan yang tidak berubak, dakam hal ini, bau. Indem penciuman bergmntung pada rescpior yang merespons partikel divdart, Di rongea bidung terdapat paxangan organ ppenciuman yang terri dari dua lapisan yaita (Peate and Nair, 2017) 1. Rpitel pencitman Lapis ini berist sel reaptor penciuman, sel pendukun da sel basal epsncrutif (Gel nck) yang matang menjadi vel reseptor watuk dan saraf, Lapisan ini juga mengandung kelenjar penciuman, yang “mengeluarkan zat kaya lipid yang menyerap air untuk mermbentuk lendir ‘kenital yong menutupi epite! olfaktoriass, 11.4.2 Indera perasa dan sensasi perasa Katy rasa berasal dari bfiasa latin txare yang benwti menyentuh, memperkirakan stax menilai, Saat kita merasakany sesuitu, sebenarnya kita scdlang menguji atau menilai lingkungan kit, Indera perasr dianggap oleh Bab 11 Anatom’ dan Fiielog) Sistem Rance toca 1 banyak orang sebagai indera khusus yang paling mnenyenangkan dibandingkan indera yaig lain. Vides perasa tervetar tuas ci rongga mulut. Dari 101000 ata Teil seleta yang Kita msl, kebsnyakam berada dilidal BSekerapa tersehar di angit-langit hii, faring bagien superior dan permakaan bagian dala pip. Pernt Tidal dituupt oleh papa (pappilae). na dengan Canscarme BT One eur Ue en niu FEC er eC Ea) Marlynda Happy Nurmalita SarieChristie Lidya Rumerung Riama Marlyn SihombingeAnnisaa Fitrah UmaraeYenni Ferawati Sitanggang na dengan Canscarme Anatomi Fisiologi Copyright © Yayasan Kita Menulis, 2021 Penulis: Sumiyati, Dina Dewi Anggraini, Lia Kartika Maria Maxmila Yoche Arkianti, Rano Indradi Sudra Adventina Delima Hutapea, Marlynda Happy Nurmalita Sari Christie Lidya Rumerung, Riama Marlyn Sihombing Annisaa Fitrah Umara, Yenni Ferawati Sitanggang Editor: Abdul Karim Desain Sarmpul: Tim Kreatif Kita Menulis Sampul: pngguru.com Penerbit ‘Yayasan Kita Menulis Web: kitamenulis.id ‘e-mail: press@kitamenulis.id WA: 0821-6453-7176 ‘Sumiyati., dd. Anatarni Fisiolog Yayasan Kita Merl, 2024 sevig 210 bie 16.23. ISBN: 978-423-6640-66-9 (print) Cetakan 1, Februari 2021 Anatomi Fisiologi Yayasan Kite Menulis Katalog Dalam Terbitan Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak maupun mengedarkan buku tanpa i2in tertulis dari penerbit maupun penulis na dengan Canscarme Anatomi, Fisiologi dan Genetik Iswari, Mega and Nurhastuti, Nurhastuti (2018) Anatomi, Fisiologi dan Genetik. In: Anatomi, Fisiologi dan Genetik. Goresan Pena, Kuningan, pp. 1-176. ISBN 978-602-364-425-4 Text PLKU Anatom Fn lan Gort ct Dawnlaad 446248 | Prewsr Abstract Penulisan buku ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Anatomi, Fisiologi dan Genetika mendapatkan literatur yang relevan dengan materi perkuliahan yang diikuti. Di samping itu buku ini juga dapat digunakan oleh mahasiswa dan peneliti sebagai bahan penelitian yang dilakukan. Buku ini terdiri dari sebelas Bab mulai dari Anatomi Fisiologi dan Neurologi pada Manusia, Alat-Alat Indra, Otot, Beberapa Kelainan Fungsi Sistem atau Organ Tubuh serta Penyebabnya, Genetika, Anatomi Fisiologi Susunan Saraf, Radang Susunan Saraf Pusat dan Gangguannya, Sistem Motorik dan Sensorik, Fungsi Luhur, Perkembangan Motorik dan Sensorik Anak, dan Kelainan Sistem Saraf dan Penyebabnya. Item Type! Book Section Divisions: Enkulias imu Peockdiican > Bench Lae Biana - $1 Depasting User: Mis. Wow Sami Date Deposited: 14 Jan 2010 07:02 Last Modified: 14 Jon 201% 0702 URE bnpdirepostiony np. itlepena/ 20581 Actions (login required)

You might also like