You are on page 1of 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “Ny.

A”
DENGAN GANGGUAN ALAM PERASAAN : KECEMASAN

A. Identitas Klien                                                                  

Inisial : Ny.A
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku bangsa : Melayu
Status marital : Menikah

B. Keluhan Utama
Pada saat pengkajian, Ny. E mengatakan sangat cemas dan takut dengan
kondisinya.klien mengatakan perasaannya gelisah, tidak bisa tidur, pasien juga
mengatakan nyeri di bagian kepala
Masalah Keperawatan          : 
 Gangguan Alam Perasaan : Kecemasan,
C. Faktor Predisposisi
1. Faktor perkembangan
Klien mengatakan sebelumnya memiliki Riwayat Hipertensi diketahui
sudah 5 tahun dapat memicu terjadinya penyakit stroke yang dialami Ny. E
2. Faktor komunikasi dalam keluarga
Komunikasi antar anggota keluarga baik, saat mempunyai masalah, klien
sering menceritakannya kepada anggota keluarganya yang lain terutama
suaminya.
3. Faktor psikologis
Klien termasuk tipe orang yang terbuka, dan tidak merasa dirinya tidak
berharga walaupun klien mengalami hambatan dalam mobilisasi.
4. Faktor genetik
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien.
Kakak klien memiliki riwayat hipertensi .
D. Faktor Presipitasi
1. Faktor sosial budaya
Klien tidak mempunyai hambatan dengan sosial budayanya.
2. Faktor biokimia
Adanya rasa khawatir karena penyakitnya sekarang, karena klien belum
pernah mengalami keadaan sepeti saat ini dan khawatir adanya komplikasi
yang lain .
3. Faktor psikologis
Adanya masalah yang tidak hilang-hilang (Penyakitnya). Dimana klien
merasa cemas dengan masalahnya
E. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-Tanda Vital   
TD : 230 / 110 mmHg     N : 98 x/mt     S : 36 0C         P: 22 x/mt
2. Ukur                         
TB : 155 cm    BB : 66 kg     (*) turun    ( ) naik
3. Keluhan  Fisik        ( ) ya         (*) tidak 
Klien mengatakan saat ini merasa pusing dan lemah
F. Psikososial
1. Genogram

Keterangan : 

Laki-laki :

Perempuan :

Sudah meninggal :

Klien :

Tinggal serumah :

Klien adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Klien berumur 50 tahun.
Klien sudah menikah dan memiliki 3 orang anak. Klien tinggal serumah
dengan suami dan 3 orang anaknya. Hubungan klien dengan keluarganya
terjalin dengan erat dan sangat baik. Orang yang terdekat dengan klien
adalah suaminya.

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Klien senang dengan keadaan tubuhnya dari rambut sampai ujung kaki.
Klien juga mengatakan tidak mempunyai bagian tubuh yang tidak
disukai.
b. Identitas diri
Klien bekerja sebagai ibu rumah tangga yang melayani anak dan
suaminya, menonton TV dan berbincang-bincang dengan anak dan
suaminya.
c. Peran diri
Klien berperan sebagai ibu rumah tangga. Semenjak sakit klien berusaha
melakukan perannya dengan baik.
d. Ideal Diri
Klien mengatakan bercita-cita untuk bisa menyekolahkan
anaknya setinggi-tingginya.
e. Harga Diri
Klien merasa tidak ada masalah dalam berhubungan dengan keluarga dan
orang lain.
3. Hubungan Sosial
Klien memiliki orang yang berarti dalam kehidupannya yaitu suami dan
anaknya. Klien berkata jika ada masalah, klien akan menceritakan kepada
suami dan anaknya pasti akan membantu memecahkan masalah yang
dialami klien. Klien tidak mengikuti kegiatan diluar rumah karena
kondisinya.
4. Spiritual
Klien beragama Islam dan yakin dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
dengan kodisinya saat ini, dan berharap diberi kesembuhan atas
penyakitnya.

F. Status Mental
1. Penampilan
Klien  berpenampilan rapi, pakaian yang digunakan sesuai dengan
tempatnya.  Rambut klien tersisir rapi. Rambut panjang sebahu
2. Pembicaraan
Klien menjawab pertanyaan yang diberikan dengan tepat, selama proses
wawancara klien berbicara mengenai satu topik dengan jelas (Isi
pembicaraan).
3. Aktivitas motorik
Saat wawancara klien tampak tenang dalam berbicara, tidak ada gerakan
yang diulang-ulang ataupun gemetar. Namun saat membicarakan
penyakitnya klien tampak sedikit cemas
4. Alam perasaan
Klien mengatakan terkadang khawatir dengan kondisinya, takut ada
komplikasi lain. Klien tidak menunjukkan ekspresi yang berlebihan saat
sedih maupun gembira. Klien terlihat senang saat menceritakan
pengalamannya yang menyenangkan.
5. Afek
Dari hasil observasi afek yang ditunjukkan klien sesuai dengan stimulus
yang diberikan.
6. Interaksi selama wawancara
Selama proses wawancara, Klien mau menjawab pertanyaan perawat.
Kontak mata klien ada dan klien menatap wajah perawat saat wawancara
dan mau menjawab pertanyaan perawat dengan panjang lebar.
7. Persepsi
Keluarga mengatakan klien tidak pernah berbicara sendiri. Klien
mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi.
8. Proses pikir
Selama wawancara, pembicaraan klien singkat dan tidak berbelit-belit dan
ada hubungannya antara satu kalimat dengan kalimat lainnya dalam satu
topik.
9. Isi pikir
Selama wawancara tidak ditemukan gangguan isi pikir. Pemikiran klien
realistis.
10. Tingkat kesadaran
Klien menyadari bahwa dia sedang berada di rumahnya, klien juga sadar
dan mengenal dengan siapa dia berbicara dan lingkungannya.  Tingkat
kesadaran klien terhadap waktu, orang dan tempat jelas.
11. Memori
Klien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di masa
lalu  maupun saat  ini. Klien juga ingat ketika ditanyakan apakah tadi
klien sudah makan atau belum, jam berapa. Klien tidak mengalami
gangguan daya ingat baik jangka panjang maupun jangka pendek.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Selama wawancara, konsentrasi klien baik dan fokus terhadap apa yang 
ditanyakan. Klien bersekolah hanya sampai tingkat SMP, klien mampu
untuk menjawab hitungan sederhana.
13. Kemampuan penilaian
Saat diberikan pilihan seperti apakah klien mendahulukan kegiatan ibu
rumah tangga atau menyiapkan sarapan untuk keluarga. Klien memilih
menyiapkan sarapan terlebih dahulu karena kalau sudah membuat sarapan
klien leluasa keladangnya
14. Daya tilik diri
Klien mengetahui penyakit yang dideritanya.

H. Pola Makan dan Eliminasi


1. Makan dan minum
Klien makan 3 kali sehari dengan porsi lebih sedikit dari biasanya
(sebelum sakit seperti sekarang ) tapi habis , klien dapat makan tanpa
bantuan. Keluarga hanya mengambilkan makanan.
2. BAB/BAK
Klien dapat BAK dan BAB sendiri, namun suami yang membantu
membawa ke WC.
3. Mandi
Klien mandi secara mandiri, mandi 2x sehari. Klien mandi menggunakan
sabun, shampo, dan juga sikat gigi.
4. Berpakaian/Berhias
Klien dapat mengganti pakaian secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Klien menggunakan baju dengan benar
5. Istirahat dan Tidur
Klien mengatakan tidur kurang nyenyak dan terkadang klien terbangun
karena ingin BAK
6. Penggunaan Obat
Keluarga mengatakan klien sudah lama tidak kontrol ke pelayanan
kesehatan. Selama ini hanya menggunakan obat yang di beli di apotik.
7. Kegiatan di Dalam Rumah
Klien mengatakan hanya menonton TV, berbincang-bincang dengan
keluarga dirumah.
8. Kegiatan di luar rumah
Klien mengatakan semenjak kondisi klien seperti sekarang klien hanya
keluar ke teras rumah agar tidak jenuh sekalian berjemur.

G. Mekanisme Koping
Klien mengatakan setiap mempunyai masalah selalu menceritakannya
kepada keluarganya.

H. Kurang Pengetahuan Tentang


Klien mengatakan sudah lama tidak kontrol kondisinya ke pelayanan
kesehatan, Keluarga mengatakan bingung melihat kondisi Ny.A seperti ini,
tidak tahu cara perawatannya dirumah, Ny.A hanya meminum obat warung
dan berjemur saat pagi hari di teras rumah .

I. Aspek Medis
Keluarga mengatakan dokter rumah sakit menyatakan Ny.A terkena Stroke.
Saat wawancara keluarga tidak tahu obat-obat apa yang diminum Ny.A ,
karena obatnya sudah habis dan Ny.A sudah lama tidak kontrol ke pelayanan
kesehatan .
J. Analisa Data

No Data Masalah
1. DS :
 Klien mengatakan merasa cemas
dengan kondisinya saat ini Kecemasan
(penyakitnya).
 Klien mengatakan tubuhnya bagian
kiri mati rasa.
 Keluarga mengatakan sebelumnya
klien sudah 4 kali menjalani terapi,
tapi tidak ada perubahan yang
signifikan. Dan sekarang kondisi klien
seperti ini.
DO :
 Klien dan keluarga tampak cemas
 Klien tampak gelisah
 Klien dan keluarga bertanya-tanya
tentang kondisi klien saat ini.
2. DS :
 Klien mengatakan nyeri pada bagian
tengkuk belakang Ketakutan
 Klien mengatakan tidak bisa tidur karena
nyeri di bagian tengkuk belakang nya
DO :
 Posisi untuk menahan nyeri
 Gangguan tidur (mata sayu, tampak
capek, gerakan menyeringai, gelisah)

K. Daftar Masalah
1. Kecemasan
2. Ganguan pola tidur
N. Pohon Masalah

Ketakutan

Kecemasan

Gangguan pola tidur


O. Tindakan Keperawatan

No Tanggal Waktu Intervensi Implementasi (DAR) Evaluasi (SOAP) Paraf


1. Kamis 13.00 DS : S:
20 Januari WIB  Bina hubungan saling  Klien mengatakan merasa  keluarga dan klien
2022 percaya cemas dengan kondisinya mengatakan
 Bantu klien saat ini (penyakitnya). sedikit tenang
mengidentifikasi dan  Klien mengatakan tubuhnya sudah dijelaskan
menguraikan bagian kiri mati rasa. dan diajarkan cara
perasaannya  Keluarga mengatakan mengatasi
 Bantu klien sebelumnya klien sudah 4 penyakit yang
memahami perspektif kali menjalani terapi, tapi dirasakan klien
pasien terhadap situasi tidak ada perubahan yang (mati rasa).
stress dan kondisi signifikan. Dan sekarang  klien mengatakan
yang dialaminya kondisi klien seperti ini. akan
sekarang tidak akan  mempraktekkan
sembuh dalam waktu DO : cara yang sudah
singkat.  Klien dan keluarga tampak diajarkan perawat.
cemas O:
 Dengarkan dengan  Klien tampak gelisah  klien dan
penuh perhatian  Klien dan keluarga keluarga masih
 Ajarkan teknik bertanya-tanya tentang tampak sedikit
relaksasi nafas dalam kondisi klien saat ini. cemas
untuk kontrol A: A:
mengurangi  membina hubungan saling Masalah teratasi
kecemasan yang percaya sebagian
dirasakan  membantu klien P:
mengidentifikasi Intervensi dilanjutkan
menguraikan perasaannya
 membantu klien memahami
perspektif pasien terhadap
situasi stress yang
dialaminya.
 mendengarkan dengan
penuh perhatian
 mengajarkan teknik
relaksasi nafas dalam untuk
kontrol rasa percaya diri dan
mengurangi kecemasan
yang dirasakan klien.
R:
 klien tampak sudah percaya
dan mau cerita tentang
kecemasan yang dirasakan
klien
 klien mau mengungkapkan
perasaannya
 klien mau mempraktekkan
Tarik nafas dalam untuk
mengurangi kecemasan
yang dirasakan
2 Kamis, 13.00  Gunakan laporan dari  Menggunakan laporan dari S:
20 Januari WIB klien sendiri sebagai klien sendiri sebagai pilihan  Klien mengatakan
2022 pilihan pertama untuk pertama untuk mengumpulkan sudah lebih baik
mengumpulkan informasi pengkajian dan skala nyeri
informasi pengkajian  Meminta klien untuk menilai berkurang dari 4
 Minta klien untuk nyeri dengan skala 0-10 menjadi 2
menilai nyeri dengan  Mengkaji nyeri  Pasien
skala 0-10 klien,menggunakan katakata mengatakan
 Dalam mengkaji nyeri yang sesuai usia dan tingkat waktu tidurnya
klien,gunakan kata-kata perkembangan klien bertambah yang
yang sesuai usia dan Manajemen nyeri: biasanya tidur 3-4
tingkat perkembangan  Melakukan pengkajian nyeri jam menjadi 5jam
klien Manajemen nyeri: secara komprhensif meliputi O:
 Lakukan pengkajian lokasi,karakteristik,awitan,d an  TD:Tekanan
nyeri secara durasi darah 180/90
komprhensif meliputi frekuensi,kualitas,intensitas  Frekuensi nafas
lokasi, karakteristik, atau keparahan nyeri dan 22x/m
awitan, dan durasi faktor presipitasinya  Suhu 36,5 C
frekuensi, kualitas,
intensitas atau keparahan
nyeri dan faktor  Mengajarkan penggunaan
presipitasinya tekhnik non farmakologi
 Ajarkan penggunaan (relaksasi, distraksi) Tindakan A:
tekhnik non farmakologi kolaborasi: Tujuan tercapai
(relaksasi, distraksi)  Memberikan analgetik sesuai sebagian
 Tindakan kolaborasi: program P:
Berikan analgetik sesuai Lanjutkan
program intervensi/perencanan

No Tanggal Waktu Intervensi Implementasi (DAR) Evaluasi (SOAP) Paraf


1. Jum’at 13.00 DS : S:
21 Januari WIB  Bantu klien  Klien mengatakan tidak ada  keluarga dan
2022 mengidentifikasi dan keluhan yang dirasakan . klien
menguraikan  Klien mengatakan mengatakan
perasaannya mempraktekkan cara-cara merasa terbantu
 Bantu klien yang telah diajarkan dengan
memahami perspektif perawat. datangnya
pasien terhadap situasi DO : perawat kerumah
stress dan kondisi  Klien dan keluarga tidak O:
yang dialaminya cemas lagi dengan kondisi  klien dan
sekarang tidak akan klien keluarga
sembuh dalam waktu  Klien mempraktekkan cara tampak lebih
singkat. yang diajarkan perawat tenang
 Dengarkan dengan A: A:
penuh perhatian  membantu klien Masalah teratasi
 Evaluasi teknik mengidentifikasi
relaksasi nafas menguraikan perasaannya P:
dalam untuk  membantu klien memahami Evaluasi Intervensi
kontrol mengurangi perspektif pasien terhadap yang sudah
kecemasan yang situasi stress yang dilakukan
dirasakan dialaminya.
 mendengarkan dengan
penuh perhatian
 mengevaluasi teknik
relaksasi nafas dalam untuk
kontrol rasa percaya diri dan
mengurangi kecemasan
yang dirasakan klien.
R:
 klien mau mengungkapkan
perasaannya
 klien mau mempraktekkan
Tarik nafas dalam untuk
mengurangi kecemasan
yang dirasakan

2 Jum’at 13.00  Gunakan laporan dari  Menggunakan laporan dari S:


21 Januari WIB klien sendiri sebagai klien sendiri sebagai pilihan  Klien
2022 pilihan pertama untuk pertama untuk mengumpulkan mengatakan
mengumpulkan informasi pengkajian sudah lebih baik
informasi pengkajian  Meminta klien untuk menilai dan skala nyeri
 Minta klien untuk nyeri dengan skala 0-10 berkurang dari 4
menjadi 2
menilai nyeri dengan  Mengkaji nyeri  Pasien
skala 0-10 klien,menggunakan katakata mengatakan
 Dalam mengkaji nyeri yang sesuai usia dan tingkat waktu tidurnya
klien,gunakan kata-kata perkembangan klien bertambah yang
yang sesuai usia dan Manajemen nyeri: biasanya tidur 3-
tingkat perkembangan  Melakukan pengkajian nyeri 4 jam menjadi
klien Manajemen nyeri: secara komprhensif meliputi 5jam
 Lakukan pengkajian lokasi,karakteristik,awitan,d an O:
nyeri secara durasi  TD:Tekanan
komprhensif meliputi frekuensi,kualitas,intensitas darah 150/90
lokasi, karakteristik, atau keparahan nyeri dan  Frekuensi nafas
awitan, dan durasi faktor presipitasinya 22x/m
frekuensi, kualitas,  Suhu 36 C
intensitas atau keparahan  Mengajarkan penggunaan A:
nyeri dan faktor tekhnik non farmakologi Tujuan tercapai
presipitasinya (relaksasi, distraksi) Tindakan sebagian
 Ajarkan penggunaan kolaborasi: P:
tekhnik non farmakologi  Memberikan analgetik sesuai Lanjutkan
(relaksasi, distraksi) program intervensi/perencanan
 Tindakan kolaborasi:
Berikan analgetik sesuai
program

You might also like