You are on page 1of 7

Edu Geography 7 (2) (2019)

Edu Geography

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo

Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Persepsi Masyarakat Mengenai


Pembangunan Kawasan Industri Candi Kelurahan Bambankerep Kecamatan
Ngaliyan Kota Semarang

Leksahawa Pramawidya  Tjaturahono Budi Sanjoto

Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh tingkat pendidikan terhadap persepsi masyarakat
Diterima Februari 2019 mengenai pembangunan Kawasan Industri Candi (KIC) di Kelurahan Bambankerep Kecamatan
Disetujui Maret 2019 Ngaliyan Kota Semarang. Dalam konsep Buffering, salah satu tempat yang paling terdampak dan
Dipublikasikan April paling dekat dengan lokasi industri adalah di RW1 Kelurahan Bambankerep dengan jarak 75m dan
2019 menjadi titik fokus penelitian. Sampel yang digunakan diambil 15% dari populasi jumlah RW1
________________ 320KK, dan menghasilkan sampel sebanyak 48KK. Metode pengumpulan data pada penelitian
Keywords: dilakukan dengan tiga cara yaitu kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan metode
KIC,Educational level , analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan regresi linear. Berdasarkan hasil
Influence, Perceptions penelitian, Terdapat pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan dengan persepsi masyarakat
____________________ terhadap pembangunan KIC, yaitu sebesar 33,7%. rata-rata persepsi tingkat pendidikan dengan
persepsi masyarakat terhadap pembangunan KIC sebesar 74,12% termasuk dalam kriteria cukup
baik. Masyarakat sangat mendukung pembangunan ini karena dianggap memiliki kontribusi
positif tetapi juga terdapat dampak negatif terhadap lingkungan.

Abstract
___________________________________________________________________
This destination research examines the level of education for community funders of the Kawasan
Industri Candi (KIC) in Bambankerep Sub-District, Ngaliyan District, Semarang City. In the
Buffering concept , one of the most affected and closest locations is in RW1, Bambankerep Village of
distance 75m and is the focus of research. The sample used was taken 15% of the population of RW1
320KK, and produced a sample of 48KK. The method of data collection in the study was conducted
in three ways, namely questionnaires, interviews, and documentation. While the method of data
analysis uses descriptive analysis and linear regression. Based on the results of research, There is a
significant influence between the level of education and the public perception of KIC development,
which is 33.7%. While the average perception of the level of education with public perceptions of
KIC development of 74.12% .which is quite good. The community strongly supports development
because they have positive but negative impacts on the environment.

© 2019 Universitas Negeri Semarang

 Alamat korespondensi: ISSN 2252-6684


Gedung C1 Lantai 2 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: geografiunnes@gmail.com

167
Leksahawa Pramawidya / Edu Geography 7 (2) (2019)

PENDAHULUAN mengutamakan masyarakat (Arifiani,Mussadun


2016:172).
Indonesia merupakan negara yang sedang Dalam pelaksanaan pembangunan,
berkembang dan memerlukan pertumbuhan pengetahuan menjadi komponen yang sangat
ekonomi di bidang industri serta pada bidang- penting. Pengetahuan merupakan dasar
bidang lainnya (Wati 2017:3). Proses pertimbangan yang kuat dalam menghasilkan
pembangunan industri diharapkan sebagai salah pemikiran secara kritis. Dalam hal ini, tingkat
satu cara untuk meningkatkan produksi dalam pendidikan sangat memengaruhi cara berpikir
rangka mencukupi kebutuhan di dalam negeri masyarakat dalam menanggapi kegiatan
dan luar negeri serta kesejahteraan masyarakat pembangunan, karena didalamnya terjadi
yang berada di sekitar lokasi industri menuju transfer informasi dari berbagai sumber.
taraf hidup yang lebih baik. Upaya Pengetahuan, pengalaman, harapan, informasi
pengembangan kawasan industri yang diatur akan membentuk persepsi masyarakat terhadap
dalam Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun suatu gejala, dalam hal ini adalah pembangunan
1996 tentang kawasan industri merupakan Kawasan Industri Candi (KIC).
langkah yang ditempuh oleh pemerintah pusat Menyikapi persoalan tersebut, tingkat
dalam mendorong peningkatan investasi di pendidikan masyarakat tentu memengaruhi cara
sektor industri serta memberikan kepastian padang mereka mengenai KIC karena tingkat
hukum dan mengatur pengelolahan kawasan pendidikan masyarakat di Kelurahan
industri dalam suatu daerah (Muttaqiyatin Bambankerep sangat heterogen, pendidikan
2017:2). sangat memengaruhi pola pikir, baik secara
Kawasan Industri Candi (KIC) memiliki langsung maupun tidak langsung karena adanya
luas 300 ha, terletak di Kelurahan transfer informasi dari berbagai kalangan dan
Purwoyoso,Ngaliyan, dan Babamkerep, sumber, sehingga akan berdampak besar
Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. terhadap persepsi atau tanggapan masyarakat.
pembangunan ini berlangsung secara signifikan Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini
dari tahun 2005 sampai 2018, Secara keselurahan adalah proses berkesinambungan yang meliputi
pemanfaatan KIC meliputi penggunaan lahan pengetahuan, informasi, harapan, dan
untuk kapling industri, kantor pengelola dan pengalaman yang kemudian diolah atau
fasilitasnya, jaringan jalan dan jembatan, jalur diinterpretasikan menjadi kesan-kesan (Sanjoto
hijau, sungai dan drainase lingkungan, area dan Supyana 2016: 152).
pengembangan perumahan kawasan, dan Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
pergunangan. Tujuan utama adalah sebagai mengetahui persepsi masyarakat terhadap
industri sekunder yaitu tempat untuk pembangunan Kawasan Industri Candi(KIC)
menampung atau merakit bahan jadi atau sebagai serta mengetahui bagaimana pengaruh tingkat
tempat gudang saja. Namun pada pendidikan dengan persepsi masyarakat terhadap
perkembangannya terdapat industri primer yang pembangunan Kaawasan Industri Candi (KIC).
mengolah industri pada KIC sehingga
menimbulkan limbah dan terindikasi terjadi METODE
pencemaran air, tanah, dan udara, maupun
kebisingan (Setyowati 2014:59). Lokasi Penelitian di Kelurahan
Masyarakat merupakan aktor utama Bambankerep Kecamatan Ngaliyan Kota
dalam aktivitas pembangunan. Ini dikarenakan Semarang Provinsi Jawa Tengah pada waktu
pembangunan dilakukan oleh masyarakat dan September-Oktober 2018. keseluruhan kepala
hasil dari pembangunan juga untuk masyarakat. keluarga masyarakat Kelurahan Bambankerep
Pembangunan yang berkualitas dan Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang dan sampel
berkelanjutan adalah pembangunan yang yang digunakan adalah masyarakat (KK) yang
wilayah pemukimannya memiliki jarak terdekat

168
Leksahawa Pramawidya / Edu Geography 7 (2) (2019)

yaitu 75m diantara pemukiman yang lainya aktifitas Kawasan Industri Candi yaitu RW1.
menurut buffering yaitu RW 1 dengan rincian 15% Jarak menuju ke KIC juga dibilang dekat yaitu
dari 320KK didapat 48KK dan teknik sekitar 75m.
pengambilan sampel dengan cara Stratified Waktu Penelitian dilakukan pada Bulan
Random Sampling, karena pada karakteristik September-Oktober 2018 di Kelurahan
sampel terdapat tingkat pendididkan dari rendah Bambankerep Kecamatan Ngaliyan Kota
ke tinggi . Variabel pada penelitian ini meliputi Semarang Provinsi Jawa Tengah.
variabel independent(X) yaitu tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan Masyarakat
antara lain tidak lulus Tidak sekolah/tidak lulus Seperti yang terdapat di Kelurahan
SD, tamat SD/sederajat, tamat SMP/sederajat Bambankerep, jumlah penduduk yang belum
tamat SMA/sederajat, tamat Perguruan Tinggi. sekolah tergolong masih sangat tinggi yaitu
Sedangkan variabel dependen(Y) persepsi sebanyak 1.685 orang atau 29,7%, sedangkan
masyarakat yang meliputi pengetahuan, penduduk tamat SD/sederajat sebanyak 429
informasi dan kesan. orang atau 7,5% Sementara untuk penduduk
Teknik pengumpulan data yang digunakan yang tamat SMP sebanyak 850 atau (14,9%),
adalah wawancara untuk menggali informasi tamat SLTA sebanyak 1413 atau (24,9%). Untuk
secara akurat, angket untuk memperoleh data penduduk tamat D1-D3 adalah 84 (1,4%), tamat
primer penelitian dokumentasi digunakan untuk S1-S3 atau (3,5%), dan S-2 hanya 2 orang
memperoleh data awal mengenai karakteristik (0,05%). Tingkat Pendidikan masyarakat
wilayah, masyarakat. Teknik analisis yang Kelurahan Bambankerep Kecamatan Ngaliyan,
digunakan yaitu deskriptif persentase untuk Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah
menganalisis sub variabel dari persepsi dapat dilihat di tabel 1.
(Pengetahuan, Informasi, kesan) masyarakat
terhadap pembangunan Kawasan Industri Candi Tabel 1. Tingkat Pendidikan Penduduk
(KIC) dan regresi linear sederhana untuk
mengetahui pengaruh tingkat pendidikan dan
persepsi masyareakat terhadap pembangunan
KIC.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian


Kelurahan Bambankerep termasuk dalam
wilayah administrasi Kecamatan Ngaliyan Kota Tingkat Pendidikan Responden
Semarang. Secara astronomis Kecamatan Responden yang digunakan dalam
Kandeman terletak pada 7⁰0’0”LS - 7⁰1’00”LS penelitian sejumlah 48 KK dari masyarakat RW
dan 110⁰21’0”BT - 110⁰22’30”BT. Adapun 1 yang terbagi atas 5 tingkatan dengan latar
batasnya pendidikan yaitu Tidak sekolah/tidak lulus SD
Sebelah Utara : Kelurahan Purwoyoso atau sederajat, tamat SD, tamat SMP, tamat
Sebelah Selatan : Kelurahan Ngaliyan SMA, tamat D3-S1 yang. Dalam sampel yang
Sebelah Timur : Kelurahan Kalipancur didapat, tingkat pendidikan yang paling banyak
Sebelah Barat : Kelurahan Kedungpani dan adalah kepala keluarga lulusan yang tidak
Kelurahan Sadeng sekolah/tidak lulus SD 14 atau sederajat yaitu
Kelurahan Bambankerep Kecamatan 29,2% atau 14 KK, sedangkan yang paling
Ngaliyan Kota Semarang merupakan salah satu sedikit adalah D3/S1 2% atau 2 KK.
kelurahan yang sangat dekat Kawasan Industri Karakteristik responden berdasarkan tingkat
Candi (KIC), menurut buffering , kelurahan ini pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.
mempunyai wilayah yang sangat dekat dengan

169
Leksahawa Pramawidya / Edu Geography 7 (2) (2019)

Tabel 2. Tingkat Pendidikan Responden penggunanaan lahan ini mempunyai skala yang
sedang di Kelurahan Bambankerep.
Industri , pengguanaan lahan ini
meningkat setiap tahunya, Industri menduduki
Skala yang paling luas dan mendominasi di
Kelurahahan Bambankerep ini, dalam tahun
2005-2018 menampakan perubahan yang sangat
signifikan karena sebagian kawasan Kelurahan
Bamabankerep merupakan bagian dari Kawasan
Industri candi, Industri ini telah mencaplok
beberapa wilayah perkebunan bahkan sampai
Mata pencaharian responden RW 1 menyisir perbukitan.
mayoritas adalah buruh pabrik, swasta dan Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan
petani. Karakteristik responden berdasarakan KIC
mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan hasil perhitungan dalam
penelitian ini menunjukkan rata-rata persepsi
Tabel 3. Mata Pencaharian masyarakat sebesar 74,12% (kriteria cukup).
Berdasarkan tabel 4. dapat dilihat bahwa persepsi
masyarakat terhadap pembangunan Kawasan
Industri Candi (KIC) di Kelurahan Bambankerep
sebagian besar termasuk dalam kategori baik
dengan persentase sebesar 45,8% dengan
frekuensi 22 dari 48. Sedangkan pada kriteria
cukup sebesar 41% dengan frekuensi 20 dari 48
hampir sama dengan kriteria baik dan kriteria
buruk sebesar 12,5% dengan frekuensi 6 dari 48.

Penggunaan lahan Tabel 4. Persepsi Masyarakat


Penggunaan lahan berdasarkan citra satelit
multitemporal Ikonos dari tahun 2005 sampai
2018 di Kelurahan Bambamkerep menunjukan
dinamika yang signifikan. Dinamika yang sangat
terlihat adalah berkembangnya Kawasan Industri
yang tidak lain adalah Kawasan Industri Candi.
Dalam peta penggunaan lahan, penggunaan
lahan di Kelurahan Bambankerep dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu: Pengetahuan masyarakat tentang
Pemukiman, merupakan bagian dari pembangunan KIC didominasi oleh kriteria
lingkungan hunian masyarakat yang berfungsi cukup dengan persentase sebesar 47,9% dengan
sebagai tempat tinggal maupun tempat kegiatan frekuensi 23 dari 48 pada kriteria baik, jumlah
seperti rumah, perumahan, cluster dll. persentasenya adalah 45,8% dengan frekuensi 22
Pengguanaan lahan pemukiman ini merupakan dari 48 hampir berimbang dengan kriteria cukup.
penggunanaan lahan yang berskala kecil Sementara untuk kriteria buruk hanya sebesar
dibandingkan penggunaan lahan lainya. 6,25% dengan frekuensi 3 dari 48. Menurut data
Perkebunan merupakan lahan yang terdiri diatas bahwa tingkat pengetahuan masyarakat
dari berbagai tanaman mempunyai karakteristik mengenai Kawasan Industri Candi dan
homogen seperti jati, selain jati ada beberapa pembangunannya tergolong cukup baik yaitu
macam tipe tumbuhan seperti karet dan sengon, dengan skor 77,48%, hal tersebut terjadi banyak

170
Leksahawa Pramawidya / Edu Geography 7 (2) (2019)

masyarakat asli di Kelurahan Bambankerep Tanggapan dan kesan masyarakat


menyaksikan betul dari awal pembangunan, Kelurahan Bambankerep mengenai
proses negosisasi tanah dll, sampai saat ini pembangunan Kawasan Industri Candi (KIC)
mengenai seluk beluk KIC, dan sisanya untuk sebagian besar termasuk dalam kategori baik
yang berpengetahuan buruk merupakan dengan persentase sejumlah 56,3% dengan
pendatang baru yang tinggal di wilayah tersebut frekuensi 27 dari 48. Sedangkan pada kategori
dan bukan asli masyarakat Kelurahan cukup sebesar 27,1% dengan frekuensi 13 dari 48,
Bambankerep, data analisis pesentase kategori buruk 8,3% dengan frekuensi 4 dari 48.
pengetahuan dapat dilihat pada tabel 5. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa rata-rata dari tanggapan masyarakat
Tabel 5. Pengetahuan terhadap pembangunan KIC termasuk dalam
kategori cukup yaitu sebesar 76,48%. dapat
dilihat tabel 7.

Tabel 7. Tanggapan dan Kesan

Informasi yang diperoleh masyarakat


mengenai pembangunan Kawasan Industri
Candi (KIC) melalui kegiatan sosialisasi di
Kelurahan Bambankerep. Dalam persentase
informasi ini jarak intervalnya tidak begitu Hasil dari penelitian tentang persepsi
mencolok atau hampir rata antara ketiga masyarakat mengenai pembangunan Kawasan
kategori, sebagian besar termasuk dalam kategori Industri Candi Kelurahan Bambamkerep
baik yaitu sebesar 37,5% dengan frekuensi 18 dari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang berada
48 responden. Persentase terbesar kedua adalah dalam kategori cukup baik berdasarkan hasil
kategori cukup yaitu sebesar 35,4% dengan perhitungan, jumlah rata – rata 74,12% dengan
frekuensi 17 dari 48 responden, dan persentase jumlah responden 48 orang. Skor ini diperoleh
berikutnya adalah buruk sebesar 27,1% dengan dari akumulasi skor pengetahuan, informasi dan
frekuensi 13 dari 48 responden. Berdasarkan hasil tanggapan masyarakat mengenai pembangunan
tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi Kawasan Industri Candi yang signifikan. Melalui
yang diperoleh melalui kegiatan sosialisasi dan data penelitian didapatkahn bahwa persepsi,
keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan sebagian masyarakat menilai positif dan
sosialisasi tersebut rata-rata termasuk dalam mendukung pembangunan Kawasan Industri
kategori cukup yaitu sebesar 68,75%. dapat Candi karena memberi sumber penghidupan bagi
dilihat tabel 6. masyarakat dalam hal pekerjaan. Akan tetapi ada
beberapa faktor yang membuat masyarakat
Tabel 6. Informasi meresahkan adanya pembangunan Kawasan
Industri Candi dari segi lingkungan, seperti
retaknya rumah dan bangunan warga, patahnya
jalan akbiat aktifitas pengerukan oleh buldoser
sebagai proses pembangunan Kawasan Industri
Candi. P.T IPU sebagai salah satu contoh
industri yang sangat dekat dengan pemukiman
dan hingga saat ini solusi belum terpecahkan.

171
Leksahawa Pramawidya / Edu Geography 7 (2) (2019)

Persepsi Masyarakat mengenai pembangunan Pengaruh Tingkat Pendidikan Dengan


Kawasan Industri Candi Ditinjau Dari Tingkat Terhadap Persepsi Masyarakat Mengenai
Pendidikan Pembangunan Kawasan Industri Candi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari Berdasarkan analisis hasil penelitian, jika t
masyarakat yang tidak tamat Sekolah Dasar, Hitung > t Tabel maka Hipotesis (Ha) diterima
tamat Sekolah Dasar (SD/sederajat), tamat dan Ho Ditolak, Karena t hitung sebesar -7,400 >
Sekolah Menengah Pertama (SMP/sederajat), 2,013 maka dapat disimpulkan bahwa Ha
tamat Sekolah Menengah Atas (SMA/sederajat) diterima dan Ho ditolak dan ada pengaruh
dan tamat Perguruan Tinggi mengalami tingkat pendidikan terhadap persepsi
perbedaan skor persepsi. Pada warga yang tidak masyarakat. Berdasarkan perhitungan
tamat Sekolah Dasar rata-rata skornya sebesar menunjukan bahwa terdapat pengaruh tingkat
58,07, tamat SD sebesar 55,83, tamat SMP pendidikan dengan persepsi masyarakat terhadap
49,77%, tamat SMA 40,54, dan tamat Perguruan pembangunan Kawasan Industri Candi (KIC) di
Tinggi sebesar 38. Dari data tersebut terlihat Kelurahan Bambankerep Kecamatan Ngaliyan
bahwa artinya semakin tinggi tingkat pendidikan Kota Semarang. Berkaitan dengan hasil uji
yang ditempuh maka skor persepsi menurun parsial (uji t) menunjukan bahwa tingkat
(rendah) dan lebih mengganggap bahwa pendidikan memiliki pengaruh negatif dengan
pembangunan Kawasan Industri Candi persepsi masyarakat terhadap pembangunan
berdampak negatif bagi lingkungan atau kontra. Kawasan Industri Candi, artinya pengaruh
Sebaliknya semakin rendah tingkat pendidikan, tingkat pendidikan secara parsial menunjukan
skor persepsi semakin meningkat (tinggi) karena bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka
menganggap pembangunan Kawasan Industri semakin kecil persepsi masyarakat dan lebih
Candi memberikan kontribusi positif atau pro. mengganggap bahwa pembangunan Kawasan
Pada perhitungan analisis data Industri Candi berdampak negatif bagi
menunjukan rata-rata fluktuatif tingkat persepsi lingkungan pembangunan Kawasan Industri
pada setiap jenjang pendidikan, tentunya Candi.
terdapat alasan mengapa tingkat pendidikan Berdasarkan analisis regresi linear
memengaruhi tingkat persepsi, berdasarkan hasil sederhana, hasil uji keofisien determinasi untuk
penelitian, alasan yang paling mendasar adalah variabel tingkat pendidikan terhadap persepsi
pada tingkat pendidikan yang tergolong rendah masyarakat adalah 54,3% artinya sisanya 55,7%
lebih merespon positif karena mereka dengan dipengaruhi oleh sebab-sebab lain. Sebab lain itu
mudah mendapatkan pekerjaannya di Industri diantaranya dalah lamanya bertempat tinggal di
minimal sebagai buruh dan masyarakat tersebut wilayah tersebut dan pengalaman. Hasil uji
adalah pribumi di kelurahan tersebut. Sedangkan koefisien determinasi (R2) menunjukan pengaruh
untuk yang berpendidikan tinggi, mereka adalah yang cukup sedang tingkat pendidikan terhadap
pendatang yang cenderung mempunyai persepsi masyarakat.
pekerjaan lainya seperti swasta, guru, pedagang,
kurang mendukung adanya pembangunan
Kawasan Industri Candi karena kurang
menguntunkan dan kurang bermanfaat bagi
mereka dan dibuktikan dengan grafik ,semakin
tinggi tingkat pendidikan, skor persepsi telah
berkurang secara signifikan, pada masyarakat
berpendidikan tinggi lebih lebih
mempertimbangkan dampak lingkungan yang
terjadi dan resikonya terhadap masyarakat luas. Gambar 2. Diagram Regresi Linear Persepsi

172
Leksahawa Pramawidya / Edu Geography 7 (2) (2019)

Besarnya persentase pengaruh pendidikan Industri Candi berdampak negatif bagi


tersebut pada faktanya semakin rendah lingkungan. Semakin rendah tingkat pendidikan,
pendidikan masyarakat justru kurang skor persepsi semakin meningkat karena
memperhatikan resiko terhadap pembangunan menggap pembangunan Kawasan Industri Candi
karena peran industri lebih berpengaruh dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat
kehidupannya. Sebaliknya, semakin tinggi tingkat pendidikan rendah khususnya
tingkat pendidikan, masyarakat lebih krtitis tersedianya lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
dalam menyikapi akan pentingnya Hal ini menunjukan bahwa pendidikan memiliki
pembangunan, memperhitungkan resiko dan peran penting dalam pembentukan pemikiran
dampak di lingkungan sekitarnya. kritis terhadap fenomena yang terjadi diseitarnya.

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan hasil penelitian analisis, dan
pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan Arifiani,Nikken,Mussadun.2016.Studi Persepsi
sebagai berikut: Masyarakat Terhadap Tingkat Keberlanjutan
Tingkat pendidikan yang terdapat di Wilayah Pesisir Kecamatan Sarang. Semarang:
Universitas Diponegoro. volume 4 Halaman
Kelurahan Bambankerep, jumlah penduduk yang
171-186.
belum sekolah tergolong masih sangat. Dapat
Lingga,Doriani,Pratomo,Wahyu.2013. Persepsi
diketahui bahwa masih banyak masyarakat Masyarakat Terhadap Pengembangan
dengan tingkat pendidikan rendah. Tingkat Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
pendidikan responden dari 48 sampel, tingkat Sebagai Klaster Industri.Sumatera
pendidikan yang paling banyak adalah tidak Utara:Universitas Sumatera Utara. Volume 1
sekolah/tidak lulus SD yaitu sebesar 29,2% atau halaman 13-20
14 KK, lulusan SD sederajat sebesar 25% atau Mursyidin,Warnida,Husnul.2016.Persepsi
12KK, lulusan SMP sederajat sebesar 18,8% atau Masyarakat Terhadap Dampak Kesehatan
Dari Aktivitas Penambangan Batubara di
9KK, lulusan SMA sederajat sebesar 22,9% atau
Kampung Tasuk Kabupaten
9KK, sedangkan yang paling sedikit adalah
Berau.Samarinda:Akademi Farmasi
D3/S1 2% atau 2 KK. menyimpulkan bahwa Samarinda. Volume 2 Halaman 120-131
tingkat pendidikan responden tergolong masih Muttaqiyatin,Woro,Prakoso,Eko.2017.Persepsi
rendah. Masyarakat Terhadap Rencana Pembangunan
Persepsi masyarakat terhadap Pabrik Pengolahan Dam Pemurnian (Smelter)
pembangunan Kawasan Industri Candi (KIC) di Kawasan Industri Pomako, Distrik Mimika
tergolong dalam kategori cukup baik yaitu Timur,Kabupaten Mimika
74,12%. Skor persepsi ini menunjukan adanya Papua.Yogyakarta:Universitas Gajah Mada.
Voulume 6
dukungan atau respon positif dari masyarakat
Sanjoto,Tjaturahono dan Supyana. 2016. Persepsi
terhadap pembangunan Kawasan Industri Candi
Masyarakat Terhadap Pembangunan
(KIC), tetapi terdapat beberapa respon negatif Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Di
terkait dampak dari Kawasan Industri Candi di Desa Ujungnegoro Kecamatan Kandeman
lingkungan sekitar Kelurahan Bambankerep Kabupaten Batang. Semarang:Universitas
Kecamatan Ngalliyan Kota Semarang. Negeri Semarang. Volume 13 no Halaman 152-
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 224
pengaruh tingkat pendidikan dengan persepsi Setyowati,Dewi.L.2014.Upaya Konservasi
masyarakat terhadap pembangunan Kawasan Lingkungan Pada Kawasan Industri
CandiKotaSemarang.Semarang:Universitas
Industri Candi (KIC) sebesar 54,3% artinya
Negeri Semarang. Volume 3 Halaman 58-66
sisanya 55,7% dipengaruhi oleh sebab-sebab
lain.. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang
ditempuh, skor persepsi menurun dan lebih
mengganggap bahwa pembangunan Kawasan

173

You might also like