You are on page 1of 16

PERANAN DAN FUNGSI KURIKULUM

“Makalah ini disusun untuk nmemenuhi tugas kelompok mata kuliah


Pengembangan Kurikulum”

Dosen Pengampu : Dr. H. Chairuddin Siregar, M.Pd

Oleh :

Dwi Haliza Basri Putri

(0191001769)

Hdisti Nur Indrayi

(0191001774)

PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

TEBING TINGGI DELI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat


limpahan karunia, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun makalah ini
sehingga selesai pada waktunya.

Makalah yang berjudul “Peranan dan Fungsi Kurikulum” ini disusun


dan dibuat berdasarkan materi yang sudah ada. Selain untuk memenuhi tugas mata
kuliah “Pengembangan Kurikulum” pembuatan makalah ini bertujuan agar
dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis mengharapkan semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua.

Ucapan terima kasih tak lupa penulis sampaikan kepada semua pihak yang
telah mendukung dalam penyusunan makalah ini. Akhir kata, penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
maupun materinya. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran dari para
pembaca untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Tebing Tinggi, 15-Maret-2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3

A. Pengertian Kurikulum ..................................................................... 3


B. Peranan Kurikulum ......................................................................... 3
C. Fungsi Kurikulum ........................................................................... 7

BAB III PENUTUP ................................................................................... 12

A. Kesimpulan ..................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pergerakan arus informasi di era globalisasi dewasa ini menuntut
semua bidang kehidupan untuk menyesuaikan visi, misi, tujuan dan
strateginya agar sesuai kebutuhan dan tidak ketinggalan zaman. Semua
sistem kehidupan, baik mikro maupun makro, perlu mengadakan
pembaharuan dan pengembangan agar dapat mengimbangi kemajuan
global. Tidak terkecuali sistem pendidikan. Sistem pendidikan nasional
harus selalu dikembangkan agar dapat mengimbangi kebutuhan
masyarakat, baik lokal, regional maupun nasional.
Salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan adalah
kurikulum.. Kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan
acuan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun
penyelenggara, khususnya oleh guru dan kepala sekolah. Oleh karena itu,
sejak Indonesia memiliki kebebasan untuk menyelenggarakan bagi anak-
anak bangsanya, pemerintah mulai menyusun kurikulum. Dalam hal ini,
kurikulum dibuat oleh pemerintah pusat secara sentralistik dan
diberlakukan bagi seluruh anak bangsa di seluruh Indonesia.
Namun, memperhatikan kondisi pendidikan beberapa tahun
belakangan ini. penyelenggara pendidikan tampaknya menghadapi
kesulitan dalam menerapkan kurikulum yang berlaku. Berbagai kasus
menunjukkan kurangnya pemahaman para penyelenggara pendidikan
terutama yang berkaitan dengan peran dan fungsi pendidikan. Kekurang
pahaman penyelenggara pendidikan tentang peran dan fungsi kurikulum
dapat berakibat fatal terhadap hasil belajar siswa. Hal ini terbukti ketika
penyelenggara pendidikan dihadapkan pada permasalahan ujian nasional
(UN), mereka sering kelabakan dan takut jika anak didiknya tidak mampu
menyelesaikan ujian dengan baik.
Hal ini sangat disayangkan mengingat kurikulum merupakan
komponen penting untuk membangun sistem pendidikan yang baik.

1
Berdasarkan kenyataan ini, penulis merasa tertarik untuk membahas lebih
jauh tentang peran dan fungsi kurikulum yang nanti diharapkan dapat
menjadi salah satu sumber belajar bagi para penyelenggara pendidikan.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis menyusun suatu karya
ilmiah yang berjudul "Peran dan Fungsi Kurikulum".
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum?
2. Apa Peranan Kurikulum?
3. Apa fungsi kurikulum?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kurikulum
2. Untuk mengetahui peranan kurikulum
3. Untuk menhetahui fungsi kurikulum

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata “curir atau curere”
yang berarti jarak yang haris di tempuh oleh seorang pelari dari garis start
sampai garis finish (dunia olahraga). Selanjutnya, istilah kurikulum ini
digunakan dalam dunia pendidikan dan mengalami perubahan makan
sesuai dengan perkembangan dan dinamika yang ada pada dunia
pendidikan.
Secara garis besar, kurikulum dapat diartikan sebagai perangkat
materi pendidikan dan pengajaran yang diberikan kepada murid sesuai
dengan tujuan pendidikan yang akan dicapai yang di dalamnya tidak hanya
mengandung rumusan tujuan yang harus dicapai, tetapi juga pemahaman
tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap anak didik. Begitu
pentingnya peran dan fungsi kurikulum dalam menentukan keberhasilan
pendidikan, karena itu kurikulum harus dikembangkan dengan fondasi
yang kuat.
Pengembangan kurikulum pada hakekatnya adalah proses
penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari
serta bagaimana cara mempelajarinya. Namun demikian, persoalan
mengembangkan kurikulum bukun merupakan hal yang sederhana dan
mudah. Menentukan isi atau muatan kurikulum harus berangkat dari visi,
misi, serta tujuan yang ingin dicapai, sedangkan menentukan tujuan yang
ingin dicapai erat kaitannya dengan persoalan sistem nilai uhan
masyarakat.
B. Peranan Kurikulum
Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses
pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan
demi tercapainya tujuan pendidikan. Dengan kata lain bahwa kurikulum
sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu pembentukan

3
manusia yang sesuai dengan falsafah hidup bangsa memegang peranan
penting dalam suatu sistem penidikan.
Maka kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan harus mampu
mengantarkan anak didik menjadi manusia yang bertaqwa, cerdas,
terampil dan berbudi luhur, berilmu, bermoral, tidak hanya sebagai mata
pelajaran yang harus diberikan kepada peserta didik semata, melainkan
sebagai aktivitas pendidikan yang direncanakan untuk dialami, diterima,
dan dilakukan.
Kurikulum sekolah merupakan instrumen strategis untuk
pengembangan kualitas sumber daya manusia baik jangka pendek maupun
jangka panjang. kurikulum sekolah juga memiliki koherensi yang amat
dekat dengan upaya pencapaian tujuan sekolah dan atau tujuan pendidikan.
Oleh karena itu perubahan dan pembaruan kurikulum harus mengikuti
perkembangan, menyesuaikan kebutuhan masyarakat dan menghadapi
tantangan yang akan datang serta menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Menurut Oemar Hamalik (1990) terdapat tiga jenis peranan
kurikulum yang dinilai sangat penting, yaitu Peran Konservatif, peran
kritis dan evaluatif serta peran kreatif.1 kurikulum sebagai program
pendidikan yang telah direncanakan secara sistematis mengemban peran
sebagai berikut:
a. Peran Konservatif
Kurikulum memiliki tugas dan tanggung jawab mentransmisikan
dan menafsirkan warisan sosial kepada generasi muda. Sekolah
sebagai suatu lembaga sosial dituntut dapat mempengaruhi dan
membina tingkah laku para siswa dengan nilai-nilai sosial yang ada
dalam masyarakat. Hal ini sejalan dengan peranan pendidikan sebagai
suatu proses sosial.

1
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung : Remaja Rossdakarya),
2011, hal : 17

4
Karena itu pendidikan pada hakekatnya berfungsi pula
menjembatani antara siswa dengan orang dewasa di dalam proses
pembudayaan yang semakin berkembang menjadi lebih kompleks, dan
di sinilah peranan kurikulum turut membantu proses tersebut. Melalui
kurikulum, siswa perlu memahami dan menyadari norma-norma dan
pandangan hidup masyarakatnya, sehingga ketika kembali ke
masyarakat, dapat menjunjung tinggi dan berprilaku sesuai dengan
norma-norma tersebut.
Peran ini penting bagi masyarakat, dikaitkan dengan cepatnya
pengaruh budaya asing yang masuk sebagai konsekuensi era
globalisasi, yang dimungkinkan budaya baru yang tidak sesuai dengan
budaya lokal, akan semakin menggerogoti budaya asli. Dengan peran
konservatif kurikulum berperan menangkal berbagai macam pengaruh
yang dapat merusak nilai-nilai luhur masyarakat, sehingga identitas
masyarakat dapat selalu terjaga dan terpelihara.
b. Peran Kreatif
Sekolah memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan hal-hal
baru sesuai dengan tuntutan zaman. Sebab, pada kenyataannya
masyarakat tidak bersifat statis, akan tetapi dinamis yang selalu
mengalami perubahan. Dalam rangka inilah kurikulum memiliki peran
kreatif. Kurikulum melakukan kegiatan kegiatan kreatif dan
konstruktif, dalam arti mencipta dan men sesu ang baru sesuai dengan
kebutuhan masa sekarang dan masa yang akan datang dalam
masyarakat.
Guna membantu setiap individu mengembangkan semua potensi
yang ada padanya, maka kurikulum menciptakan pelajaran,
pengalaman, cara berpikir, kemampuan dan keterampilan yang baru
yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Dalam peran kreatifnya,
kurikulum harus mengandung hal-hal baru sehingga dapat membantu
siswa untuk dapat mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya
agar dapat berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat yang
dinamis.

5
Kurikulum yang tidak mengandung unsur-unsur baru, akan
menghasilkan pendidikan yang ketinggalan zaman, sehingga berarti
bahwa apa yang diberikan sekolah bagi siswa menjadi kurang
bermakna, karena tidak relevan lagi dengan kebutuhan dan tuntutan
sosial masyarakat.
c. Peran Kritis dan Evaluatif
Kebudayaan senantiasa berubah dan sekolah tidak hanya
mewariskan kebudayaan yang ada, melainkan juga menilai, memilih
unsur-unsur kebudayaan yang akan diwariskan. Dalam hal ini,
kurikulum turut aktif berpartisipasi dalam kontrol sosial dan
menekankan pada unsur berpikir kritis. Kurikulum berperan untuk
menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu dipertahankan, dan nilai
atau budaya baru yang mana harus dimiliki anak didik. Kurikulum
harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu
yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan anak didik.

Ketiga peranan kurikulum di atas tentu saja harus berjalan secara


seimbang dan harmonis agar dapat memenuhi tuntutan keadaan. Jika tidak,
akan terjadi ketimpangan-ketimpangan yang menyebabkan peranan
kurikulum persekolahan menjadi tidak optimal. Menyelaraskan ketiga
peranan kurikulum tersebut menjad tanggung jawab semua pihak yang
terkait dalam proses pendidikan, diantaranya guru, kepala sekolah,
pengawas, orang tua, siswa, dan masyarakat. Denegan demikian, pihak-
pihak yang terkait idealnya dapat memahami tujuan dan isi dari kurikulum
yang diterapkan sesuai dengan bidang tugas masing masing.

Pengembangan kurikulum harus memperhatikan ketiga peran tersebut,


karena ketiganya harus berjalan seimbang. Kurikulum yang menonjolkan
peran konservatifnya akan cenderung membuat pendidikan ketinggalan
zaman. sebaliknya kurikulum yang menonjolkan peran kreatifnya, dapat
membuat nilai nilai budaya lokal hilang.

6
C. Fungsi Kurikulum
Secara umum, fungsi kurikulum adalah sebagai alat untuk
membantu peserta idik untuk mengembangkan pribadinya ke tujuan
pendidikan. Kurikulum adalah segala aspek yang mempengaruhi peserta
didik di sekolah, termasuk guru dan sarana serta prasarana lainnya.
Kurikulum sebagai program belajar bagi siswa, disusun secara
sistematis dan logis, diberikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Menurut Me. Neil (1990), isi kurikulum memiliki empat fungsi
yaitu, sebagai berikut :
 Fungsi Pendidikan Umum (common and general education)
Fungsi pendidikan umum (common and general education) yaitu
fungsi kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik agar mereka menjadi
anggota masyarakat yang bertanggung jawab sebagai warga negara yang
baik dan bertanggung jawab
 Suplementasi (Suplementation) .
Setiap peserta didik memiliki perbedaan baik dilihat dari perbedaan
kemampuan. perbedaan minat, maupun perbedaan bakat. Sebagai alat
pendidikan seharusnya dapat memberikan pelayanan kepada setiap siswa
sesuai dengan perbedaan tersebut.
 Eksplorasi (Eksploration)
Fungsi eksplorasi memiliki makna bahwa kurikulum harus dapat
menemukan dan mengembangkan minat dan bakat masing-masing siswa.
Melalui fungsi ini siswa dapat belajar sesuai dengan minat dan bakatnya,
sehingga memungkinkan mereka akan belajar tanpa adanya paksaan.
 Keahlian (Spesilization)
Kurikulum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan anak
sesuai dengan keahliannya yang didasarkan atas minat dan bakatnya siswa.
Dengan demikian, kurikulum harus memberikan pilihan berbagai bidang
keahlian, misalnya perdagangan, pertanian, industri atau disiplin akademik
lainnya.

7
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek
didik. terdapat enam fungsi kurikulum sebagaimana yang dikemukakan
Alexander Inglis dalam bukunya Principle of secondary Education
(1981)2, yaitu:
a. Fungsi Penyesuaian (the adjust fine of adaptive function)
Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai
alat pendidikan harus mampu mengarahkan anak didik agar memiliki
sifat well adjusted yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan social serta
membekali anak didik dengan kemampuan-kemampuan sehingga
setelah selesai pendidikan, diharapkan dapat membawa dirinya untuk
berperilaku sesuai dengan hak dan kewajibannya. sebagai warga
masyarakat, maupun dengan lingkungan yang lain.3
Sebagai makhluk Allah, anak didik perlu diarahkan melalui
program pendidikan agar dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat.
Sebagai khalifah fil ardhi, anak didik diharapkan mampu
mengimplementasi nilai-nilai pendidikan yang telah dimiliki untuk
mengabdi kepada-Nya.
b. Fungsi Integrasi (the integrating function)
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh.
Dalam hal ini, orientasi dan fungsi kurikulum adalah mendidik anak
didik agar mempunyai pribadi yang integral. Siswa pada dasarnya
merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat, pribadi yang
integrasi itu akan memberikan sumbangan dalam rangka pembentukan
atau pengintegrasian masyarakat.
c. Fungsi Diferensiasi (the differentiating function)
Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai
alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap

2
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktik, 2007, Yogyakarta: Ar Ruzz Media, Hal
211
3
Tim Pengembang, MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran. 2011.
Jakarta: Rajawali Pers. Hal 9

8
perbedaan individu anak didik. Pada prinsipnya, potensi yang dimiliki
anak didik itu memang berbeda-beda dan peran pendidikanlah yang
mengembangkan potensi-potensi yang ada, sehingga anak didik dapat
hidup dalam bermasyarakat yang senantiasa beraneka ragam namun
satu tujuan pembangunan tersebut.4
Jadi fungsi kurikulum sebagai pembeda dapat dimulai dengan
memprogram kurikulum pendidikan yang relevan dan
mengaplikasikannya dalam proses. belajar-mengajar yang mendorong
perbedaan anak didik tersebut dapat berpikir kreatif, kritis dan
berorientasi kedepan.
d. Fungsi Persiapan (The Proppedeutic Function)
Kurikulum berfungsi mempersiapkan siswa agar mampu
melanjutkan studi lebih lanjut untuk jangkauan yang lebih jauh atau
terjun ke masyarakat. Sekolah tidak mungkin memberikan semua apa
yang diperlukan atau semua apa yang menarik minat mereka, tetapi
melalui kurikulum harus dapat memberikan kemampuan yang
diperlukan anak didik untuk melanjutkan studinya ataupun mencari
pekerjaan.
e. Fungsi Pemilihan (the selective function)
Antara perbedaan dan pemilihan mempunyai hubungan yang erat.
Pengakuan atas perbedaan berarti pula diberikan kesempatan bagi
seseorang untuk memilih apa yang dinginkan atas sesuatu yang
menarik minatnya. Ini merupakan kebutuhan yang sangat ideal bagi
masyarakat yang demokratis, sehingga kurikulum perlu diprogram
secara fleksibel, memberikan kesempatan pada semua anak didik
untuk memperoleh pendidikan sesuai pilihannya berdasarkan minat
dan bakatnya.
f. Fungsi Diagnostik (the diocnostic function)
Salah satu segi pelayanan pendidikan adalah membantu dan
mengarahkan para siswa agar mereka mampu memahami dan

4
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik, 2007. Yogyakarta: Ar Ruzz Media Hal
214

9
menerima dirinya sehingga dapat mengembangkan semua potensi yang
dimiliki. Ini dapat dilakukan bila mereka menyadari semua kelemahan
dan kekuatan yang dimiliki melalui eksplorasi dan prognosa. Di sini
Fungsi kurikulum adalah mendiagnosa dan membimbing anak didik
agar dapat mengembangkan potensinya cara optimal.

Memperhatikan fungsi-fungsi di atas, maka jelas kurikulum berfungsi


untuk setiap orang atau lembaga yang berhubungan baik langsung maupun
tidak langsung dengan penyelenggaraan pendidikan. Bagi guru kurikulum
berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Proses pembelajaran yang tidak berpedoman kepada kurikulum,


maka tidak akan berjalan dengan tidak efektif sebab pembelajaran adalah
proses yang bertujuan, sehingga segela sesuatu yang dilakukan guru dan
siswa diarahkan untuk mencapai tujuan. Sedangkan arah dan tujuan
pembelajaran beserta bagaimana cara dan strategi yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan itu merupakan komponen penting dalam sistem
kurikulum.

11Bagi kepala sekolah, kurikulum berfungsi untuk menyusun


perencanaan dan program sekolah. Dengan demikian, penyusunan
kelender sekolah, pengajuan sarana dan prasarana sekolah kepada dewan
sekolah, penyusunan berbagai kegiatan sekolah baik yang menyangkut
kegiatan ekstra kulikuler dan kegiatan lainnya, harus didasarkan pasa
kurikulum.

Bagi pengawas, kurikulum akan berfungsi sebagai panduan dalam


pelaksanaan supervisi. Dengan demikian, dalam proses pengawasan para
pengawas akan dapat menentukan apakah program sekolah termasuk
pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah sesuai
dengan tuntutan kurikulum atau belum, sehingga berdasarkan kurikulum
itu juga pengawas dapat memberikan saran perbaikan.

Fungsi kurikulum bagi orang tua adalah sebagai pedoman untuk


memberikan bantuan baik bagi penyelenggaraan program sekolah, maupun

10
dalam membantu putra/putri mereka belajar di rumah sesuai dengan
program sekolah. Melalui kurikulum orang tua akan mengetahui tujuan
yang harus dicapai serta ruang lingkup materi pelajaran.

Bagi siswa sendiri, kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar.


Melalui kurikulum siswa akan memahami apa yang harus dicapai, isi atau
bahan pelajaran apa yang harus dikuasai, dan pengalaman belajar apa yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Kurikulum mempunyai komponen-komponen penting
yang saling berkaitan dan menunjang untuk mencapai tujuan dari
kurikulum. Komponen tersebut diantaranya: komponen tujuan, komponen
isi, komponen media, komponen strategi dan komponen proses belajar
mengajar.
Kurikulum dalam pendidikan formal memiliki peranan yang
strategis dan menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Bentuk-bentuk
peranan tersebut adalah peran konservatif, peran kreatif, peran kritis dan
evaluative.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek
didik, terdapat enam fungsi kurikulum sebagaimana yang dikemukakan
Alexander Inglis yaitu Fungsi Penyesuaian, Fungsi Pengintegrasian,
Fungsi Perbedaan, Fungsi Persiapan, Fungsi Pemilihan, Fungsi Diagnostik

12
DAFTAR PUSTAKA

Tim pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. Kurkulum dan


Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Idi, Abdullah. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar


Ruzz Media, 2007.

Loeloek Endah Poerwanti, Sofan Amri. Panduan Memahami Kurikulum 2013


(Sebuah Inovasi Struktur Kurikulum Penunjang Pendidikan Masa Depan).
Jakarta: Prestasi Pustaka Raya. 2013

Suparlan. Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum & Materi Pembelajaran.


Jakarta: Bumi Aksara

13

You might also like