Professional Documents
Culture Documents
Mekanisme Resistens Kortikosteroid Pada Asma-J Respir Indo 2011
Mekanisme Resistens Kortikosteroid Pada Asma-J Respir Indo 2011
Abstract
`
_`
`
{
<
`
`$"
`
{
`
_ ] `
`
<
{
{
_
{
<
`
_$~{_{
asthmatic patients show a poor or absent response even to high doses of corticosteroids. Knowing the mechanisms of
corticosteroids resistance in asthma may lead to provide a better understanding on the management of corticosteroid
resistant asthma. Molecular mechanisms of corticosteroids resistance include abnormalities in ligand binding and
translocation of the nucleus, decreased expression and or co-repressor protein activity or increased expression of
Abstrak
V
<
$
] ]
<
<
bronkus. Pada umumnya pasien asma berespons baik terhadap pemberian kortikosteroid, tetapi sejumlah kecil pasien
menunjukkan respons yang buruk bahkan tidak berespons terhadap pemberian kortikosteroid dosis tinggi sekalipun.
Pengetahuan tentang mekanisme resistens kortikosteroid pada asma diharapkan memberikan pemahaman lebih baik
tentang penatalaksanaan asma resistens kortikosteroid. Mekanisme molekular resistens kortikosteroid meliputi kelainan
pada ikatan ligan dan translokasi inti, menurunnya ekspresi dan atau aktiviti protein korepresor atau meningkatnya ekspresi
<
$
<
`
] karena efek samping sistemiknya. Perkembangan
pada pasien asma. Penggunaan kortikosteroid selanjutnya adalah penemuan kortikosteroid inhalasi
inhalasi dilaporkan menghasilkan perbaikan faal yang kemudian menjadi terapi lini pertama dalam
paru, menurunkan hiperesponsif saluran napas, penatalaksanaan asma persisten.5,6
mengurangi gejala, frekuensi dan berat serangan
]
<
serta memperbaiki kualitas hidup pasien asma.1 saluran napas pada tingkat selular termasuk
Pasien asma pada umumnya memberikan respons
$~
yang baik terhadap pemberian kortikosteroid inhalasi ]
<
dosis rendah tetapi pada pasien dengan derajat asma ke dalam saluran napas melalui penekanan produksi
yang berat, diperlukan dosis lebih tinggi. Pemberian mediator kemotaktik dan molekul adhesi serta
kortikosteroid oral secara regular diperlukan pada
<
asma tergantung kortikosteroid, tetapi pemberian
$
kortikosteroid dapat sama sekali tidak efektif pada Target selular utama kortikosteroid inhalasi adalah
asma resistens kortikosteroid.6 Frekuensi asma sel epitel. Kortikosteroid memiliki spektrum efek
yang tidak sensitif terhadap kortikosteroid tersebut
<
sekitar 5% dari seluruh pasien asma sedangkan
<
$3,6 Beberapa hal
asma resistens kortikosteroid frekuensinya kurang yang perlu diketahui untuk menjelaskan mekanisme
dari 0,1%. Pasien asma resistens kortikosteroid molekular aksi kortikosteroid adalah remodeling
jumlahnya tidak banyak tetapi dapat menimbulkan kromatin dan ekspresi gen, reseptor glukokortikoid
masalah dalam penatalaksanaannya. Pengetahuan (glucocorticoid receptor, GR), aktivasi gen penyandi
tentang mekanisme resistens kortikosteroid pada
<
_
<
$3-6
asma terus dikembangkan untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang penatalaksanaan ) kromatin dan ekspresi gen
asma resistens kortikosteroid.2-5 Perubahan struktur kromatin sangat penting
dalam pengaturan ekspresi gen. Kromatin yang
MEKANISME KERJA KORTIKOSTEROID terdiri atas DNA dan histon merupakan protein dasar
Kortikosteroid dikenal juga sebagai pembentuk tulang punggung struktur kromosom.
glukokortikosteroid, glukokortikoid atau steroid Ekspresi dan represi gen dikaitkan dengan remodeling
merupakan obat paling banyak digunakan di seluruh struktur kromatin oleh perubahan enzimatik. Histon
dunia untuk mengatasi gangguan imunitas atau berperan penting dalam mengatur ekspresi gen dan
<
$2-7 Sejarah kortikosteroid menentukan gen yang aktif maupun tidak. Histon
bermula saat Solomon Solis-Cohen, seorang memiliki ujung N-terminal yang kaya dengan residu
dokter dari Amerika Serikat melaporkan manfaat lisin dan menjadi target asetilasi. Komponen inti
pemberian ekstrak adrenal secara oral pada pasien deoxyribonucleic acid (DNA) terikat erat di sekeliling
asma.dikutip dari 6 Keberhasilan Kendall dan Reichstein histon yang mengaktivasi pembentukan messenger-
melakukan isolasi dan sintesis kortisol serta ribonucleic acid (mRNA) pada sel yang istirahat.
hormon adrenokortikotropik telah mengantarkan Komposisi struktur kromatin tersebut berhubungan
mereka meraih penghargaan Nobel untuk bidang dengan penekanan ekspresi gen. Transkripsi gen
<
Annexin,
secretory leukoprotease inhibitor (SLPI), mitogen-
Reseptor glukokortikoid activated kinase phosphatase-1 (MKP-1), inhibitor
Kortikosteroid berdifusi secara langsung of ^[! glucocorticoid-induced leucine
<
V!
Interaksi GR dan GRE akan menyebabkan MKP-1, IkB dan GILZ.16,17 Kortikosteroid dosis
peningkatan transkripsi gen (transakti-vasi) tetapi tinggi secara teori diperlukan untuk meningkatkan
bila tidak terdapat situs GRE (GRE negatif),
] `
<
pengikatan GR menyebabkan supresi gen (cis- pada kenyataannya kortikosteroid dosis rendah pun
repression) yang dikaitkan dengan efek samping
<
$5,6 Aktivasi ekspresi
kortikosteroid.13 Efek samping akibat GRE negatif
<
]
tersebut belum banyak diketahui tetapi diantarnya dalam gambar 3.
berhubungan dengan gen yang mengatur aksis
hipotalamus-pituitari yaitu pro-opiomelanocortin
(POMC) dan corticotrophin releasing factor (CRF-
1), metabolisme tulang (osteocalcin) dan struktur
kulit (keratin). Reseptor glukokortikoid inti juga dapat
berinteraksi dengan molekul koaktivator misalnya
"V
_
<
diantaranya NF-kB yang akan menghentikan gen
<
$3,5,6
+$
<
<
Aktivasi gen oleh kortikosteroid berhubungan
<
<
$
<
dengan asetilasi residu lisin-5 dan 6 pada histon-H4
_
<
dan menyebabkan peningkatan transkripsi gen.14,15
! tumor necrosis
Reseptor gluko-kortikoid yang teraktivasi dapat factor ^[
_
^[
berikatan dengan GRE pada daerah gen sensitif kinase 2 (IKK2) selanjutnya terjadi aktivasi faktor
kortikosteroid serta berikatan dengan molekul
^[$3,6
koaktivator misalnya CBP, pCAF, steroid receptor >
* &
^[
coactivator-1 (SRC-1) dan GR interacting protein-1
<
_
(GRIP-1) yang memungkinkan aktivitasHAT dalam inti sel dan berikatan dengan koaktivator
sehingga terjadilah asetilasi lisin pada histon-H4. misalnya CBP atau PCAF yang memiliki aktivitas
Proses itu akan menyebab-kan aktivasi gen yang HAT intrinsik. Asetilasi lisin terjadi pada histon-H4
<
$3,5,6 V
_
<
komplit pada asma jarang ditemukan, prevalensnya
kortikosteroid ditunjukkan pada gambar 4.
kurang dari 1:1000 sementara itu yang lebih sering
ditemukan adalah berkurangnya respons terhadap
kortikosteroid (asma tergantung kortikosteroid)
yang membutuhkan kortikosteroid inhalasi atau
oral dosis tinggi untuk mengontrol asma secara
adekuat.21 Suatu penelitian potong lintang pada
163 pasien asma berat di Eropa menunjukkan
bahwa karakteristik pasien yang terbanyak adalah
perempuan, lebih sensitif terhadap aspirin, memiliki
obstruksi saluran napas lebih berat dan kapasiti
difusi lebih rendah tetapi memiliki derajat atopi lebih
sedikit dibandingkan pasien asma ringan-sedang.22
;$V
_
<
Dikutip dari (5)
<
_
$
# atau aktivitas protein korepresor atau meningkatnya
teraktivasi secara selektif akan menekan transkripsi
<
^[
<
>^
kB dan AP-1. Pasien asma resistens kortikosteroid
<
$ memiliki kadar kortisol normal dan tidak menderita
V
<
penyakit Addison. Hal itu berbeda dengan pasien
<
^[ resistens kortikosteroid bawaan yang mengalami
kB, AP-1 dan aktivator sinyal protein transkripsi. mutasi GR dan kelainan kadar kortisol basal.2,4,21
Reseptor glukokortikoid berperan sebagai monomer
dan merekrut protein represor misalnya HDAC2. Kelainan ikatan ligan dan translokasi inti
_
]
<
Sitokin tertentu diantaranya IL-2, IL-4 dan IL-13
koaktivasi reseptor sel-T (CD3/CD28) dapat yang menunjukkan ekspresi berlebihan dalam cairan
mengurangi fungsi GR dengan mengurangi ikatan BAL dan spesimen biopsi bronkus pada pasien
ligan dan translokasi inti atau dengan menekan/ asma yang resistens kortikosteroid diduga memicu
<
$
lokalisasi inti GR yang tidak berespons terhadap
#
`
kortikosteroid dosis tinggi dan mungkin disebabkan
<
kelainan aktivasi p38 MAP kinase yang meningkat.
kortikosteroid pasien asma berat. Kelainan ikatan Translokasi inti GR mengalami kelainan pada
ligan dan translokasi inti tersebut menunjukkan sebagian pasien asma resistens kortikosteroid dan
peningkatan ekspresi isoform negatif dominan GR menyebabkan menghilangnya ikatan GR-GRE.
#
# Berkurangnya lokalisasi inti kortikosteroid diduga
cairan BAL pasien asma resistens kortikosteroid.2,4
<
$2-4
Kortikosteroid menginduksi lokalisasi inti
GR yang akan berinteraksi dengan histon-4 pada
pasien yang sensitif kortikosteroid selanjutnya
mengakibatkan asetilasi residu lisin K5 dan K16
_
<
$
Kelompok-1 pasien asma resistens kortikosteroid
menunjukkan kelainan lokalisasi inti GR yang
disebabkan fosforilasi GR oleh p38 MAP kinase
yang diaktivasi oleh IL-2, IL-4 dan IL-13. Kelompok-2
menunjukkan lokalisasi inti normal tetapi dengan
kelainan asetilasi yang akan menghambat aktivasi
gen penting yang dipengaruhi kortikosteroid.
Gambar 5. Mekanisme molekular resistens kortikosteroid
Dikutip dari (2)
Penelitian lain menunjukkan bahwa pasien asma
resistens kortikosteroid memiliki derajat ikatan GR-
Fosforilasi GR dapat diinduksi oleh IL-2 atau GRE yang menurun dibandingkan dengan pasien
IL-4 dan IL-13 dalam proses yang diperantarai p38 bukan asma yang memperoleh kortikosteroid setelah
MAPK dan berakibat hilangnya fungsi GR. Jalur stimulasi sel mononuklear dalam darah tepi dengan
kinase atau MAPK lain juga dapat meregulasi deksametason.2,4,6
fungsi GR tergantung stimulus yang digunakan
misalnya insensitivitas GR yang diinduksi dalam sel Interaksi dengan faktor transkripsi
T oleh aktivasi koreseptor atau superantigen akan
<
berlawanan dengan inhibitor the extra-celullar signal-
<
regulated kinase MAPK pathway. Peningkatan antaranya AP-1dan NF-kB. Aktivitas AP-1 meningkat
kadar growth factor-associated phosphotyrosine dalam sel mononuklear darah perifer pasien asma
pada pasien asma resistens kortikosteroid tidak yang resisten kortikosteroid. Aktivitas Jun N-terminal
dipengaruhi oleh terapi inhalasi kortikosteroid dan kinase dan MAP kinase yang mengaktivasi
]
<
AP-1 juga ditemukan meningkat. Kadar AP-1
tidak berespons terhadap kortikosteroid pada pasien mengalami perubahan pada pasien asma resistens
asma persisten berat.2,4,5 kortikosteroid dan peningkatan kadar AP-1 diduga
Pasien asma resistens kortikosteroid melindungi fungsi GR. Peningkatan jumlah IL-2 dan
menunjukkan penurunan efek inhibisi kortiko steroid IL-4 dalam sel BAL pada pasien asma CR diduga
pada penglepasan sitokin ke sel mononuklear darah menunjukkan kelainan primer regulasi sitokin. Sitokin
perifer yang mengindikasikan bahwa sel tersebut Th2 akan meningkatkan ekspresi AP-1 yang dapat
<
!
loop.2,4,21 10 dalam respons terhadap deksametason
dibandingkan pasien asma yang masih sensitif
FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI terhadap kortikosteroid. Data tersebut menunjukkan
RESISTENS KORTIKOSTEROID kemungkinan pemberian IL-10 akan bermanfaat pada
pasien asma resistens kortikosteroid. Penambahan
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi vitamin D3 yang dikombinasikan dengan
resistens kortikosteroid diantaranya imunomodulasi, deksametason dapat memulihkan kemampuan sel T
pajanan asap rokok, predisposisi genetik, infeksi CD41 yang memproduksi IL-10 pada pasien asma
virus, pajanan alergen, superantigen mikrobial dan resistens kortikosteroid untuk melepaskan IL-10
$ [
pada tingkat yang sama dengan yang terlihat dalam
bersamaan maupun tidak pada seorang pasien asma sel pasien asma sensitif kortikosteroid. Pemberian
tetapi perlu diketahui dengan cermat karena dapat vitamin D3 oral 0,5 mg perhari selama 7 hari pada
berperan dalam terjadinya resistens kortikosteroid pasien asma resistens kortikosteroid dilaporkan
$ !
dapat meningkatkan respons sel T terhadap
diharapkan dapat membantu mengetahui prognosis deksametason. Hal itu menunjukkan bahwa
serta penatalaksanaan pasien asma resistens vitamin D3 berpotensi meningkatkan respons terapi
kortikosteroid.4,21 terhadap kortikosteroid pada pasien asma resistens
kortikosteroid.4,24
Imunomodulasi Perangkat imunosupresi poten yang dimiliki
Interleukin-2, IL-4 dan IL-13 yang menunjukkan kortikosteroid dimodulasi oleh kondisi yang
peningkatan ekspresi pada biopsi bronkial pasien mempengaruhi situasi imun lokal misalnya
asma resistens kortikosteroid akan menginduksi kemampuan kortikosteroid untuk mempengaruhi
#
<
ekspresi CD38 pada sel otot polos saluran napas
sel limfosit-T dan monosit yang mengakibatkan manusia. Induksi CD38 yang dirangsang oleh
<
$ TNF-a, IL-1b dan IL-13 bersifat sensitif untuk supresi
Kombinasi IL-2 dan IL-4 menginduksi resistens
<
kortikosteroid in vitro melalui aktivasi p38 MAP TNF-a dan kostimulasi IFN-g atau ekspresi CD38
kinase yang akan menimbulkan fosforilasi GR dan yang diinduksi hanya oleh stimulasi IFN-g bersifat
tidak sensitif terhadap aksi kortikosteroid. Hal itu
dan translokasi inti yang diinduksi kortikosteroid
#
pada GR. Inhibitor p38 MAP-kinase diduga dapat
#]
Q+$23
mengurangi resistens kortikosteroid.2-5
!
*
<
Asap rokok
poten dan sekresinya dari makrofag alveolar dan Pasien asma yang merokok memperlihatkan efek
monosit yang bersirkulasi dilaporkan menunjukkan
<
penurunan pada pasien asma resistens dan hal itu juga terjadi pada bekas perokok.
kortikosteroid. Hal itu diduga berperan dalam Asap rokok merupakan stres oksidatif dan dapat
<
mempengaruhi berbagai aspek fungsi kortikosteroid
kortikosteroid. Sitokin Th2 juga diduga berperan termasuk translokasi inti GR dan kofaktor inti sel.
dalam pasien asma berat dengan resistens Peningkatan penanda stres oksidatif misalnya
kortikosteroid. Beberapa penelitian menunjukkan 8-isoprostane menunjukkan respons resistens
Infeksi virus
Eksaserbasi berulang merupakan penyebab
utama kesakitan pada pasien asma. Virus penyebab
gangguan respirasi merupakan pemicu eksaserbasi
Gambar 6. Mekanisme inaktivasi HDAC2 pada pasien asma yang merokok
yang penting. Penelitian terkini menunjukkan infeksi
Dikutip dari (5) rinovirus dapat mengurangi translokasi inti GR dan
menurunkan fungsi kortikosteroid.27,28 Eksaserbasi
Kombinasi efek asma dan asap rokok ini mirip berulang pada serangan asma berat berkaitan
dengan yang terjadi pada pasien PPOK yang juga dengan faktor komorbid yang mudah dideteksi
menunjukkan penurunan ekspresi dan aktivitas dan diobati. Intervensi terapeutik bertujuan untuk
HDAC2 yang berkorelasi dengan beratnya kelainan memperbaiki kondisi pasien sehingga diharapkan
dalam paru, saluran napas dan makrofag cairan BAL. dapat menurunkan kesakitan dan pengeluaran
<
medis.4
yang merokok ataupun PPOK akan membentuk anion
superoksida dan nitrit monoksida yang berkombinasi Pajanan alergen
membentuk peroksinitrit kemudian meninggalkan Pasien dengan asma alergi berat biasanya
residu tirosin (Tyr) yang akan menginaktifkan peran menunjukkan perburukan selama musim semi dan
katalitik HDAC2 serta menjadi penanda enzim untuk membutuhkan kortikosteroid dalam jumlah lebih
ubiquitination (Ub) yang mengakibatkan destruksi besar untuk mengontrol penyakitnya.29 Kelompok
oleh proteasom. Menurunnya HDAC2 menyebabkan peneliti Denver telah menyelidiki efek pajanan
<
alergen terhadap fungsi GR dan
`
<
$3,5,6 dalam sel mononuklear darah tepi pasien asma
alergi.30 Penurunan
dalam
Predisposisi genetik sel mononuklear darah tepi mirip dengan pajanan
Lingkungan dan variasi genetik berperan dalam sel terhadap alergen kucing secara in vitro selama
setidaknya 50% risiko asma. Kompleks gen asma ; ]$
>++ V~[ Candida albicans tidak menunjukkan efek terhadap
DPP10, GPRA dan SPINK5 diduga berperan dalam
pada pasien yang memang tdak
#$33
Wenzel dkk34
`
BAL pasien asma resistens kortikosteroid berat
yang memperoleh kortikosteroid oral dosis tinggi
dibandingkan dengan pasien asma yang sensitif
$
terendah ditemukan pada pasien asma berat yang
memperoleh terapi kortikosteroid, mirip dengan
sedang yang tidak memperoleh terapi kortikosteroid
]
$
`
asma berat dibandingkan dengan 2 kelompok
lainnya dan hal itu mungkin disebabkan perbedaan
<
mendapat terapi kortikosteroid oral dosis tinggi.
`
apoptosis dikendalikan oleh kortikosteroid.35
<
kemungkinan timbulnya efek tidak diharapkan kortikosteroid dengan meningkatkan translokasi inti
misalnya pemantauan osteoporosis dengan GR secara in vitro dan meningkatkan supresi gen
pemeriksaan densitas tulang, perlu dilakukan
<
$ ~
#
inisiasi untuk meminimalkan efek tersebut misalnya atau efek terhadap protein transport inti.39,40
pemberian diet kalsium dan vitamin D3 yang
<
adekuat.36 oleh inhibisi efek transkripsi NF-kB. Inhibitor
bermolekul kecil IKK-2 yang sedang dikembangkan
Implikasi terapi
`
_
<
Kortikosteroid inhalasi merupakan terapi lini yang diinduksi IFN-g. Aktivitas MAPK dilaporkan
pertama dalam penatalaksanaan pasien asma meningkat pada pasien asma resistens kortikosteroid
persisten pada dewasa dan anak di banyak negara dan dapat mempengaruhi fungsi kortikosteroid.
karena efektivitasnya yang tinggi tetapi absorpsi Inhibitor p38 MAP kinase dapat mengurangi
sistemik kortikosteroid inhalasi dosis tinggi dapat resistens kortikosteroid dan berperan sebagai
menimbulkan efek merugikan. Penggunaan
<
<~[
{ kortikosteroid tetapi tidak bermanfaat bila terdapat
sediaan pressurized metered-dose inhalers (pMDIs) kelainan asetilasi lisin-5 pada histon-4.4,21
telah memungkinkan produksi obat dengan ukuran Peningkatan stres oksidatif ditemukan pada
partikel lebih kecil yang menyebabkan deposisi pasien asma resistens kortikosteroid maupun PPOK
obat di dalam paru meningkat 4-5 kali lipat dan obat sehingga dapat mempengaruhi timbulnya resistens
yang mencapai saluran napas lebih kecil mengalami kortikosteroid. Stres oksidatif dan peroksinitrit
peningkatan juga.37 Pemberian kortikosteroid dapat menghambat aktivitasHDAC, mirip dengan
inhalasi dengan HFA-based pMDIs dianggap lebih kelainan HDAC yang terdapat pada pasien PPOK.
efektif karena memungkinkan pengendalian gejala Peningkatan aktivitas AP-1 diduga merupakan
asma dengan dosis lebih kecil dibandingkan dengan penanda meningkatnya stres oksidatif. Pemberian
pemberian menggunakan alat non-HFA pMDIs. antioksidan dan inhibitor inducible NO synthase
Beberapa pasien asma resistens kortikosteroid bukan (iNOS) yang dapat menurunkan pembentukan
<
2. Efek utama kortikosteroid diantaranya
$V
<
pada dinding
penghambatan fosfodiesterase maupun antagonis saluran napas, menekan ekspresi berbagai gen
reseptor adenosine sehingga menjadi mekanisme
<
baru kerja obat yang cukup menjanjikan. Mekanisme hiperesponsif bronkus.
]
VV
3. Mekanisme dasar farmakologi kortikosteroid
terjadi pada pasien asma resistens kortikosteroid terutama konsep transaktivasi, transrepresi
$ V
serta perekrutan kofaktor akan memberikan
berkonsentrasi rendah pada makrofag pasien PPOK pemahaman yang baik tentang mekanisme
dilaporkan dapat memperbaiki aktivitas HDAC dan
<
$
memperbaiki respons sel terhadap kortikosteroid in 4. Mekanisme molekular resistens kortikosteroid
vitro.5,7,21 diantaranya kelainan pada ikatan ligan dan
Overekspresi IL-2 dan IL-4 pada pasien asma translokasi inti, menurunnya ekspresi dan atau
resistens kortikosteroid dan efeknya terhadap fungsi aktivitasprotein korepresor atau meningkatnya
kortikosteroid memungkinkan pemberian antibodi
<
$
atau antagonis IL-2 atau IL-4. Pemberian sitokin 5. Respons kortikosteroid dipengaruhi oleh
<
!*
beberapa faktor diantaranya imunomodulasi,
yang mengeluarkan IL-10 dengan pemberian vitamin asap rokok, predisposisi genetik, infeksi virus,
D3 dikombinasikan dengan kortikosteroid, inhibitor pajanan alergen atau mikroba.
fosfodiesterase-4, Janus kinase-3 atau terapi IL-1 6. Mekanisme molekular resistens kortikosteroid
diduga bermanfaat. Pemberian antagonis reseptor pada asma perlu diketahui dengan baik untuk
""#'
mengoptimalkan penatalaksanaannya.
(CCR3) mungkin bermanfaat pada beberapa pasien
asma resistens kortikosteroid dengan gambaran DAFTAR PUSTAKA
$ V
misalnya montelukast 10 mg selama 4 minggu 1. Mangunnegoro H, Widjaja A, Sutoyo DK, Yunus
pernah dilakukan pada beberapa pasien asma F, Prajnaparamita, Suryanto E, editor. Asma
resistens kortikosteroid tetapi ternyata tidak banyak pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di
memberikan efek terhadap peningkatan fungsi Indonesia. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru
paru khususnya pada pasien asma yang merokok. Indonesia;2004.p.1-92.
V ]
<
2. Addock IM, Barnes PJ. Molecular mechanism
eicosanoid lipoxin A4 (LXA4) ditemukan pada of corticokortikosteroid resistance. Chest
beberapa pasien asma resistens kortikosteroid 2008;134;394-401.
sehingga terapi LXA4 diduga efektif pada pasien 3. Barnes PJ, Addock IM. How do
tersebut.2,4 corticokortikosteroids work in asthma? Ann
Intern Med 2003;139:359-70.
<
`
2000;162:1175-7.
glucocorticoids – new mechanisms for old drugs. 19. Caramori G, Papi A. Oxidants and asthma.
New Engl J Med 2005;353:1711–23. Thorax 2004;59:170-3.
10. Pujols L, Mullol J, Roca-Ferrer J, Torrego A, 20. Cosio BG, Mann B, Ito K, Jazrawi E, Barnes
Xaubet A, Cidlowski J, et al. Expression of PJ. Histone acetylase and deacetylase activity
glucocorticoid receptor alpha and beta-isoforms in alveolar macrophages and blood monocytes
in human cells and tissues. Am J Physiol Cell in asthma. Am J Respir Crit Care Med
Physiol 2002;283:1324-31. 2004;170:141-7.
11. Bodwell JE, Webster JC, Jewell CM, Cidlowski 21. Barnes PJ. Corticokortikosteroid resistance
JA, Hu JM, Munck A. Glucocorticoid receptor in airway disease. Proc Am Thorac Soc
phosphorylation: overview, function and cell 2004;1:264-8.
cycle-dependence. J Kortikosteroid Biochem 22. The ENFUMOSA cross-sectional European
Mol Biol 1998;65:91-9. multicentre study of the clinical phenotype of
12. Ismaili N, Garbabedian MJ. Modulation chronic severe asthma. European network for
of glucocorticoid receptor function via understanding mechanisms of severe asthma.
phosphorylation. Ann NY Acad Sci 2004;1024:86- Eur Respir J 2003;22:470-7.
101. 23. Tliba O, Cidlowski J, Amrani Y. CD38 expression
13. Dostert A, Heinzel T. Negative glucocorticoid is insensitive to kortikosteroid action in cells
receptor response elements and their role in treated with TNF-a and IFN-g by a mechanism
glucocorticoid action. Curr Pharm 2004;10:2807- involving the upregulation of glucocorticoid
16. `
$V`'**& &Q
14. Ito K, Barnes PJ, Addock IM. Glucocorticoid 96.
receptor recruitment of histone deacetylase 2 24. Xystrakis E, Kusumakar S, Boswell S, Peek E,
!
`
~;`
Urry Z, Richards DF, et al. Reversing the defective
lysines 8 and 12. Mol Cell Biol 2000;20:6891- induction of IL-10-secreting regulatory T cells in
903. glucocorticoid-resistant asthma patients. J Clin
15. ! \
"
Invest 2006;116:146-55.
B, Barnes PJ, Addock IM. Histone deacetylase