Professional Documents
Culture Documents
William Ramdhan Riki Andri Yusda-with-cover-page-V2
William Ramdhan Riki Andri Yusda-with-cover-page-V2
LAPORAN PRAKT IKUM MAT ERIAL Pengujian Kondukt ivit as List rik Mat erial dangan Met ode Fo…
Rheina Shavira
Silabus-sma-peminat an-mipa
mohammad idris
Abstrak
Pada bidang pendidikan sering sekali mengalami keterbatasan media pembelajaran khususnya penggunaan
laboratorium di sekolah sehingga hal yang seharusnya dilakukan secara praktikal hanya dijelaskan secara teori
sehingga proses pembelajaran tidak berjalan optimal. Selain itu ada pengunaan media pembelajaran bisa
berdampak negatif jika tidak dilakukan dengan benar. Kedua permasalahan tersebut sering sekali terjadi pada
studi mata pelajaran kimia. Pada bidang studi kima terdapat sub bab pelajaran elektrolisis, di mana di dalam
pelajaran tersebut menjelaskan kekuatan daya hantar larutan. Hal ini tidak begitu jelas dipaparkan nilai dari daya
hantar larutan elektrolisis tersebut baik itu didalam kelas maupun didalam laboratorium. Untuk mengatasi hal
tersebut kita bisa melakukan secara komputerisasi dengan cara melakukan simulasi.
Simulasi adalah suatu teknik dalam pembuatan suatu model dari system nyata sehingga prilaku system
tersebut pada kondisi tertentu dapat dipelajari. Selain itu simulasi dapat dikatakan suatu metoda dalam
mempelajari atau memprediksi sesuatau yang belum terjadi dengan cara meniru atau membuat model system yang
dipelajari dan selanjutnya mengadakan eksperimen secara numeric dengan menggunakan komputer. Sehingga hasil
yang didapat dari simulasi dapat digunakan sebagai penunjang dalam pengambilan keputusan.
Hasil penelitian ini dibuatlah perangkat lunak dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 sebuah
Simulasi dengan menggunkan metoda Monte Carlo ( Bilangan random ). Dimana Setiap larutan kimia yang
digunakan mempunyai hubungan antara kepekatan larutan dengan daya yang dihasilkan.
9
William Ramdhan, dkk., Simulasi Kekuatan Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit
Simulasi komputer bukanlah hal yang sudah c. Melaksanakan perbaikan pada program
baru karena simuasi sudah untuk cukup dikenal simulasi yang sudah dimasukkan ke dalam
dibergai dunia, terutama digunakan untuk komputer
memecahkan masalah yang kompleks/rumit. 2.2.6 Validasi
Sehingga di dalam pembuatan simulasi mempunyai a. Langkah validasi merupakan langkah untuk
tahapan-tahapan secara sistematis sehingga pesoalan mengawasi atau mengecek apakah model
yang kompleks tersebut dapat dipecahkan. Tahapan- yang sudah diprogramkan itu asli, sudah
tahapannya sebagai berikut: sesuai dan benar.
2.2.1 Menggunakan atau tidak menggunakan b. Mengecek model yang sudah diprogramkan
simulasi apakah dapat berjalan dengan baik.
Didalam menentukan untuk c. Apakah belum memenuhi kebutuhan yang
mempergunakan atau tidak mempergunakan sebenarnya, maka dilakukan peninjauan
simulasi, maka harus suda ditantuka jawabannya. kembali pada formulasi model (Modelling
Karena apabila tidak menggunakan simulasi maka Formulation) untuk diubah dan diperbaiki.
kita tidak perlu lagi menentukan cara, metode d. Jika telah sesuai maka akan masuk ketahap
ataupun metode yang akan digunakan untuk berikutnya.
memecahkan maslah tersebut. Namun jika kita 2.2.7 Desain Eksperimen
menggunakan simulasi sebagai pemecahan masalah a. Langkah eksperimen ini dilakukan untuk
maka kita harus melanjutkan ketahapan berikutnya. menguji desain dengan menggunakan teori
ekspeimental desaign.
2.2.2 Pemodelan Formulasi b. Bagaimana mendapatkan data input untuk
Pada tahap ini yang dilakaukan adalah dapat melaksanakan percobaan dengan baik
menentukan formulasi yang digunakan. Untuk c. Perlu juga untuk mencari nilai efektif dari
menentukan formulasi tersebut yaitu dengan percobaan tersebut, yang dikenal sebagai
menggunakan: MOE
a. Fungsi matematis, didalam menyususn model d. Bila diperlukan, langkah ini merupakna
harus diperhatikan. langkah tambahan untuk melakukan
b. Variabel yang menentukan fungsi tersebut. percobaan guna mendapatkan ketepatan
c. Ada atau tidaknya konstanta yang digunakan. simulasi
2.2.3 Persiapan Pengambilan Data 2.2.8 Perencanaan yang Taktis
Dalam yahap ini yang harus diperhatikan a. Langkah ini merupak bentuk studi kelayakan
adalah dari tahap desain eksperimen, yakni untuk
a. pengumpulan data kita harus memeperhatikan melihat bagaimana percobaan dapat dikerjakan
ketentuan atau aturan yang berlaku atau yang memalui perencanaan terarah
diwajibkan. b. Perencanaan dilakukan untuk menetukan berapa
b. Menguraikan data yang sudah dikumpulkan lama percobaan dapat dilakukan sehingga kita
dalam bentuk statistik untuk membuat dapat menegtahui dengan tepat kapan kita akan
program simulasi memulai dan mengakhiri program.
c. Menggunakan teori analisis untuk 2.2.9 Percobaan Dilaksanakan
menguraikan data yang telah dikumpulkan a. Langkah ini merupakan pelaksanaan dari
d. Meninjau apakah mempergunakan analisis percobaan yang sudah didesain
regresi atau analisis lainnya. b. Percobaan juga dapat dilakukan dengan
e. Meninjau computer time untuk simulasi ini menggunakan teknik penelitian kimia dan
sehingga dapat membuat rencana dengan fisika dengan teori yang sudah diketahui dan
alokasi waktu yang tepat. dikuasai.
2.2.4 Penulisan Program c. Melakukan interpretasi terhadap hasil
Pada tahap ini kita harus meninjau dan percobaan tersebut dengan tetap
memperhatikan bahasa pemograman yang memungkinkan untuk dikoreksi kembali.
dipergunakan dalam simulasi. Biasanya bahasa d. Membuat laporan yang terperinci mengenai
pemograman yang digunakan adalah FortranIV, percobaan yang dilaksanakan
SimScript-II, Basic. 2.2.10 Model Terpakai
2.2.5 Verifikasi Langkah ini merupakan langkah untuk
Pada tahap ini meliputi: menjawab pertanyaan apakah model yang sudah
a. Langkah verivikasi ini merupakan langkah di desain itu dapat memberikan hasil yang banar
untuk mengetahui apakah program ini benar dan memadai sesuai yang diharapkan.
dan sesuai dengan simulasi yang dikehendaki. 2.2.11 Dokumentasi
b. Melakukan debugging terhadap program yang Langkah terakhir ini merupakan langkah yang
dimasukkan ke dalam komputer menyatakan model simulasi telah dapat diterima
dan sesuai dengan yang diharapkan.
10
William Ramdhan, dkk., Simulasi Kekuatan Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit
11
William Ramdhan, dkk., Simulasi Kekuatan Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit
12
William Ramdhan, dkk., Simulasi Kekuatan Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit
13
William Ramdhan, dkk., Simulasi Kekuatan Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit
d. Pada kolom daya merupakan bilangan random 3. Untuk bahan-bahan berbahaya dan
yang didapat dari nilai tegangan dikalika membutuhkan biaya yang sangat besar dapat
dengan nilai kuat arus. Nilai daya inilah disimulasikan agar lebih efektif.
merupakan nilai tegangan yang akan 4. Volume larutan yang akan disimulasikan
disimulasikan oleh sistem. sebaiknya lebih rinci sehingga akan
menghasilkan simulasi yang sempurna dan
Hal yang sama dilakukan terhadap larutan H2SO4, memiliki data yang lebih akurat.
C3COOH, H2C2O4.2H2O, NH3 NaOH, KOH, 5. Pada animasi kekuatan daya hantar listik
Ca(OH)2, NaCl, Na2SO4, MgSO4.2H2O, dan KCl. sebaiknya diberikan nilai agar lembih mudah
dalam pembacaan kekuatan daya hantar larutan
4. KESIMPULAN yang disimulasikan.
6. Diharapkan dalam pengembangan selanjutnya,
4.1 Kesimpulan simulasi tersebut bisa membandingkan 2 larutan
secara bersamaan. Sehingga tampak dengan
Berdasarkan analisa sistem simulasi kekuatan jelas larutan yang baik menghantarkan arus
daya hantar listrik larutan elektrolit, maka dapat listrik.
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan simulasi dapat dilihat DAFTAR PUSTAKA
dengan jelas kekuatan daya hantar listrik. Di
mana dengan konsebtrasi larutan yang berbeda
maka menghasilkan daya hantar listrik larutan Arifin MIftahol ( 2009 ).”Simulasi Sistem Industri”
yang berbeda pula. Graha Ilmu
2. Pada jenis larutan yang berbeda dengan
memiliki konsentrasi yang sama menghasilkan Kakiay.Thomas J ( 2004 ) .” Sistem Simulasi” Andi
kekuatan daya hantar listrik yang berbeda.
3. Penggunaan metoda Monte Carlo pada Oktafri ( 2001 ).”Aplikasi Metode Simulasi Monte
penelitian laboratorium sangat tepat digunakan Carlo Untuk Menduga Debit Aliran Sungai”
karena di dalam metoda Monte Carlo Vol 15 No 2 Agustus
menggunakan sistem sampel untuk menentukan
pola yang akan disimulasikan dan hal ini juga Sridadi H Bambang,M.Sc, ”Perkembangan
diterapkan di dalam laboratorium pada Teknologi Informasi Komputer”
penggunaan larutan kimia. Selain itu hasil
simulasi dapat digunakan lagi dengan Saifudin Toha,S.si.,M.Si.” Beberapa Contoh
menggunakan metode Monte Carlo untuk Penerapan Simulasi Monte Carlo
mendapatkan pola yang baru dalam
penyempurnaan hasil simulasi. Tirta I Made,M.Sc,Ph.D ( 2003 ).”Pengantar Metode
4. Bahasa pemograman Microsoft Visual basic 6.0 Statistika Dengan Aplikasi R Dan S+
dapat digunakan sebagai media perancangan Unisi-Ilyas,”Simulasi Dan Pemodelan”
adan pengontrol simulasi.
5. Simulasi merupakan media alternatif bagi Cahyo Winda Nur ( 2008 ).”Pendekatan Simulasi
sekolah dalam pembelajaran dan lebih Monte Carlo Untuk Pemilihan Alternatif
khususnya media yang sangat cocok bagi Dengan Decision Tree Pada Nilai Outcome
sekolah yang mengalami kekurangan fasilitas Yang Probabilistik”, Vol 13 No 2 Desember
laboratorium.
5. SARAN
Berdasarkan dalam pembuatan sistem, ada
beberapa kendala yang dihadapi dan disini akan
disampaikan beberapa saran yang bermanfaat untuk
mengembangkan dan menyempurnakan hasil karya
berikutnya :
1. Data yang akan disimulasikan sebaiknya
ditambah karena masih banyak larutan kimia
yang belum disimulasikan.
2. Untuk kedepannya simulasi lebih baik
menggunakan software macromedia flash
sehingga memberikan daya tarik tersendiri
dalam bidang pembelajaran.
14