Professional Documents
Culture Documents
ْ ك لَ ُه َوَأ
ش َه ُد َ َ ح َد ُه ال
َ ش ِر ْي ْ هللا َو َأ ْ ي لَ ُه َأ
ُ َّ ش َه ُد نْ ال َ ِإلَـ َه ِإال َ َ ل َفال
َ ها ِد ْ ِضل ْ ل لَ ُه َو َم
ْ ن ُي ِ هللا َفال َ ُم
َّ ض ُ َي ْه ِد ِه
س ْو ُل ُه
ُ م ًدا َع ْب ُد ُه َو َر َ َأنَّ ُم
َّ ح
َم ْون
ُ ُِّسل
ْ ممْ ن ِإال َّ َوَأ ْن ُت ُ َه َوال َ ت
َّ م ْو ُت ِ ِق ُتقَات
َّ ح
َ هللا َ َيا َأيُّ َها الَّ ِذ ْي
َ ن آ َم ُنوا اتَّ ُقوا
ِطع
ِ ن ُي
ْ ُم َو َم ْ ُم َويَ ْغ ِف ْر لَك
ْ ُم ُذ ُنوبَك َ ُم َأ ْع
ْ مالَك ْ ح لَك
ْ ِصل َ ً هللا َوقُولُوا َق ْوال
ْ س ِدي ًدا ُي َ يَا َأيُّ َها الَّ ِذ
َ ين آ َم ُنوا اتَّ ُقوا
kita berada. Baik ketika kita sedang bersama orang banyak, maupun ketika
sendirian. Dan marilah kita senantiasa takut akan terkena azab-Nya, kapan dan di
saja. Bahkan, beribadah kepada-Nya adalah kewajiban yang harus dilakukan hingga
Hadirin rahimakumullah,
Belum lama berlalu, kaum muslimin berada di bulan yang penuh barakah. Bulan
yang kaum muslimin berpuasa di siang harinya dan shalat tarawih di malam harinya.
Bulan yang kaum muslimin mengisinya dengan berbagai amal ketaatan. Kini, bulan
Ta’ala atas segala perbuatan yang dilakukan oleh setiap orang di bulan tersebut.
Baik yang berupa amalan ketaatan, maupun perbuatan maksiat. Maka, sekarang
tidak ada lagi yang tersisa dari bulan tersebut, kecuali apa yang telah disimpan pada
catatan amalan yang akan diperlihatkan pada hari akhir nanti. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman,
ُ هللا َر ُء
وفُ بِا ْل ِعبَا ِد ُ س ُه َو
َ هللا نَ ْف
ُ م ُ ذ ُر ُك
ِّ ح
َ َو ُي
“Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati (pada catatan amalan) segala kebajikan
dihadapkan (di mukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin
kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah
dilakukan oleh orang yang beriman dengan hari akhir ketika keluar dari bulan
dosa-dosa yang telah lalu bagi orang yang berpuasa dan shalat tarawih karena iman
benar-benar bebas darinya. Yaitu bagi mereka yang memanfaatkan bulan tersebut
AllahSubhanahu wa Ta’ala,
Oleh karena itu, orang yang mau berpikir tentu akan melihat pada dirinya. Apa yang
Ramadhan masih berlanjut meskipun bertemu dengan bulan yang penuh ampunan
‘alaihi wa sallam,
“Dan rugilah orang yang bertemu dengan bulan Ramadhan, namun belum
semestinya dia segera melakukannya. Karena, kematian bisa datang dengan tiba-
mengetahui kapan datangnya kematian, maka harus dipahami pula bahwa tobat
adalah pertolongan dan taufiq dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga, tidak bisa
pada akhir hayatnya tidak bisa bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Padahal, yang mengingatkannya adalah orang terbaik dari kalangan manusia, yaitu
pun yang mampu memberikannya. Oleh karena itu, sudah seharusnya setiap orang
segera bertobat dari seluruh dosanya. Sehingga dia akan mendapat ampunan dan
م
ُ ه َ ض َر َأ
ُ ح َد َ ح
َ ح َّتى ِإذَا
َ ِالس ِي َّئات
َّ َملُون َ ت ال َّت ْوبَ ُة لِلَّ ِذ
َ ين يَ ْع َ } َولَ ْي17{ ما
ِ س ً حكِي
َ ما
ً هللا َعلِي
ُ ََو َكان
ً م َعذَابًا َألِي
}18{ ما ْ ك َأ ْع َت ْدنَا لَ ُه
َ ار ُأ ْوالَِئ
ٌ م ُك َّف
ْ ه
ُ مو ُتونَ َو َ ت ا ْلَئانَ َوال َالَّ ِذ
ُ َين ي َ ت َقا
ُ ل ِإنِ ّي ُت ْب َ ا ْل
ُ م ْو
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah tobat itu diterima Allah dari
bertobat sekarang.’ Dan tidak (pula diterima tobat) orang-orang yang mati sedang
mereka di dalam kekafiran. Bagi mereka itu telah Kami siapkan siksa yang pedih.”
(An-Nisa`: 17-18)
bertobat dan mengisinya dengan berbagai amal shalih, maka seharusnya dia
diterima serta memohon agar bisa istiqamah di atas amalan tersebut. Dan janganlah
dirinya termasuk orang-orang yang paling baik dan paling hebat. Bahkan, dia harus
Karena seseorang tidak bisa memastikan apakah amalan yang sudah dia lakukan
diterima atau tidak. Seandainya diterima pun, sesungguhnya belum bisa untuk
yang dia lakukan benar-benar tidak bisa lepas dari pertolongan Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Maka, sudah sepantasnya bagi dirinya untuk senantiasa tawadhu’ dan tidak
orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang sudah beramal dengan sebaik-
baiknya, namun masih merasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala akan
َج ُعون
ِ م َرا ْ ة َأنَّ ُه
ْ م ِإلَى َربِ ّ ِه ٌ َجل
ِ م َو
ْ ُوب ُه َ َوالَّ ِذ
ُ ين ُيْؤ ُتونَ َمآ َءاتَ ْوا َو ُقل
“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati
yang takut (tidak akan diterima). (Mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan
adalah yang kita ibadahi pula di luar bulan tersebut. Begitu pula rahmat
Begitu pula membaca Alquran yang senantiasa kita lakukan di bulan Ramadhan,
janganlah kita tinggalkan setelah berlalunya bulan tersebut. Bahkan, ibadah puasa
pun semestinya tetap kita lakukan meskipun di luar bulan tersebut. Karena, masih
sangat banyak puasa-puasa sunnah yang memiliki keutamaan yang besar bagi
dalam firman-Nya,
َم ُين ِف ُقون ُ ما َر َز ْق َنا
ْ ه َ َخ ْو ًفا َوط
َّ معًا َو ِم َ م
ْ جعِ يَ ْد ُعونَ َربَّ ُه َ ن ا ْل
ِ مضَا ِ م َع ُ جا َفى
ْ ج ُنو ُب ُه َ تَ َت
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya (untuk mengerjakan shalat malam) dan
mereka selalu berdoa kepada Rabb-nya dengan penuh rasa takut dan harap, serta
mereka menginfakkan dari sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (As-
Sajdah: 16)
amalan tersebut pada waktu berikutnya. Karena, amalan yang baik akan menarik
amalan baik berikutnya. Maka, marilah kita senantiasa menjaga amalan-amalan kita
dan janganlah kita kembali kepada perbuatan maksiat setelah kita bertobat kepada
ada timbangan amalan yang akan menimbang amalan-amalan kita yang baik dan
س ُروا
ِ خ
َ ين َ ازي ُن ُه َفُأ ْولَِئ
َ ك الَّ ِذ ِ ت َم َو
ْ خ َّف
َ ن
ْ } َو َم102{ َحون ُ م ا ْل
ُ ِم ْفل ُ ه َ ازي ُن ُه َفُأ ْولَِئ
ُ ك ْ َمن ثَ ُقل
ِ ت َم َو َ َف
َخالِ ُدون
َ م
َ ج َه َّن
َ م فِي َ َأن ُف
س ُه ْـ
“Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-
orang yang mendapat keberuntungan. Dan barang siapa yang ringan timbangannya,
maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di
Hadirin rahimakumullah,
Orang yang mengetahui betapa besarnya rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan
betapa butuhnya dia terhadap rahmat tersebut tentu akan terus berusaha untuk
Ta’ala berfirman,
“Dan kalian ucapkan dengan mulut-mulut kalian apa yang kalian tidak berilmu
tentangnya dan kalian menganggapnya sebagai suatu yang sepele saja. Padahal,
hal itu di sisi Allah adalah sesuatu yang besar.” (An-Nur: 15)
amalan-amalan kita dan memberikan kekuatan kepada kita agar senantiasa mampu
ُ َأ ُق ْو.م
ل َما َ ذك ِْر ا ْل
ِ حكِ ْي ِّ ن ْاآليَاتِ َوال
َ ه ِم
ِ ما فِ ْي
َ ُِم ب
ْ ي َوِإيَّاك
ْ ِ َونَ َف َعن،م ِ ن ا ْل َع
ِ ظ ْي ْ ي َولَك
ِ ُم فِي ا ْل ُق ْرآ ْ ِهللا ل
ُ ك َ َبا َر
Dan marilah kita senantiasa memikirkan betapa cepatnya berlalunya malam dan
siang. Karena, hal ini akan mengingatkan kita akan semakin dekatnya waktu
perpindahan kita dari tempat beramal di alam dunia ini menuju saat pembalasan di
kesempatan yang ada untuk beramal shalih. Karena, kesempatan hidup di dunia
kalau tidak digunakan untuk ketaatan, maka kesempatan itu akan pergi dengan
segera dan akan berakhir dengan penyesalan, serta kerugian pada hari kiamat.
Adapun apabila digunakan kesempatan hidup kita di dunia dengan ketaatan, niscaya
akan kita rasakan hasilnya. Karena, amal shalihlah sesungguhnya kekayaan yang
akan kita bawa untuk hari akhir nanti. Adapun kekayaan yang berupa harta benda di
akhirnya berujung dengan tidak memiliki apa-apa, bahkan mendapat siksa di akhirat
nanti. Sementara kalau kita gunakan kesempatan ini untuk beramal shalih, maka kita
akan mendapatkan kebahagiaan yang tidak akan pernah berakhir. Bahkan, berlanjut
dari mulai di dunia ataupun setelah kita berpindah ke alam kubur sampai ketika saat
hari kebangkitan dan berikutnya akan mendapatkan kenikmatan yang selamanya di
ن
ِ س ْ م بَِأ
َ ح ْ ه ْ م َأ
ُ ج َر ْ حيَا ًة طَ ِي ّبَ ًة َولَ َن
ْ ج ِزيَ َّن ُه ْ ن َفلَ ُن
َ ح ِييَ َّن ُه ُ حا ِ ّمن َذ َك ٍر َأ ْو ُأنثَى َو
ٌ ه َو ُمْؤ ِم ً ِصال
َ ل
َ م
ِ ن َع
ْ َم
“Barang siapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan dia beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang sangat membahagiakan dan sesungguhnya akan Kami beri balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
Waktu yang telah berlalu tidak akan kembali lagi. Namun, akan datang waktu-waktu
berikutnya yang akan menjadi saksi atas perbuatan-perbuatan kita. Maka, bagi
seorang muslim, waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Bahkan, lebih
berharga dari harta yang dimilikinya. Karena, harta apabila hilang dari dirinya, maka
masih ada kesempatan untuk dicari. Adapun waktu apabila telah berlalu, maka tidak
akan bisa untuk didapatkan lagi. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan
amalan yang telah kita bangun pada bulan-bulan yang lalu, kemudian kita robohkan
lagi pada bulan berikutnya. Bahkan, semestinya kita kokohkan dengan melanjutkan
amalan tersebut pada bulan-bulan berikutnya. Dan janganlah kita mendekati setan
Di antara amal shalih yang sangat besar keutamaannya untuk dilakukan setelah
bulan Ramadhan, yaitu pada bulan Syawwal, adalah puasa sunnah selama enam
“Barang siapa yang telah berpuasa Ramadhan dan kemudian dia mengikutkannya
dengan puasa enam hari dari bulan Syawwal, maka dia seperti orang yang berpuasa
Ta’alakepada hamba-hamba-Nya. Yaitu barang siapa yang puasa selama enam hari
baik secara berurutan ataupun berselang-seling, mulai hari kedua di bulan Syawwal,
maka dia akan mendapat pahala orang yang puasa selama satu tahun. Tentu saja,
ini adalah keutamaan yang tidak akan dilewatkan begitu saja oleh setiap muslim.
Maka, dia akan segera menunaikannya. Karena semakin cepat dilakukan, maka
Namun, keutamaan ini didapat bagi orang yang melakukannya setelah dia selesai
waktunya bagi yang memiliki utang puasa. Untuk itu, semestinya orang yang
memiliki utang puasa segera membayarnya setelah hari raya Idul Fithri. Kemudian,
segera mengikutinya dengan puasa selama enam hari pada bulan tersebut.
لى
ان ِإ َ
س ٍح َ ن لَ ُه ْ
م بِِإ ْ ة َوال َّتابِ ِع ْي َ
حابَ ِ
ص َ
م ْيعِ ال َّ
ج ِ
ن َ
ي َو َع ْ
مانَ َو َعلِ ٍّ
م َر َو ُع ْث َ ن َأبِ ْ
ي بَك ٍْر َو ُع َ خلَ َفا ِء ال َّرا ِ
ش ِد ْي َ ا ْل ُ
ص ْر
ينَ ،وا ْن ُ
د ِنَ .و َد ِّم ْر َأ ْع َدا َء ال ِّ
ش ِركِ ْي َ ك َوا ْل ُ
م ْ الش ْر َ
ِّ ن َوَأ ِذ َّ
ل م ْي َ
سلِ ِ م َوا ْل ُ
م ْ سال َ َ م َأ ِ
ع َّز اِإْل ْ ن .اللَّ ُه َّ
د ْي ِ
م ال ِّ
يَ ْو َ
س َن ًة َوقِ َنا
ح َ س َن ًة َوفِي اآْل ِ
خ َر ِة َ ح َ
ابَ .ربَّ َنا آتِ َنا فِي ال ُّد ْنيَا َ
ه ُ ك َأ ْن َ
ت ا ْل َو َّ م ًة ِإنَّ َ
ح َ
ك َر ْ ه ْبلَ َنا ِم ْ
ن لَّ ُد ْن َ َو َ
ار.
َاب ال َّن ِ
َعذ َ
َأ
ُم َولَ ِذك ُْر هللاِ ْكبَ ُر َو ُ
هللا ه يَ ِز ْدك ْ اشك ُُر ْو ُه َعلَى نِ َع ِ
م ِ ُم َو ْ
ل يَذْ ك ُْرك ْ م ا ْل َ
جلِ ْي َ هللا ا ْل َع ِ
ظ ْي َ عبَا َد هللاِ … ا ْذك ُُروا َ
ِ