Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 8 - 104119093 - Fadhila R Farizka - Laporan Modul 1 Revisi
Kelompok 8 - 104119093 - Fadhila R Farizka - Laporan Modul 1 Revisi
PRAKTIKUM HIDRAULIKA
MODUL 1
BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR
PERIODE 1 (2021/2022)
KELOMPOK 8
NAMA MAHASISWA : FADHILA R FARIZKA
NIM : 104119093
KELAS : CV
Abstrak : Agregat kasar merupakan salah satu komponen penyusun aspal yang biasanya berbentuk batuan
berukuran agak besar dan berbentuk pecahan yang tidak rata. Pada praktikum kali ini bertujuan untuk
mengetahui berapa besar penyerapan agregat terhadap aspal dalam campuran melalui perhitungan berat jenis
curah, beras jenis karya permukaan jenuh dan berat jenis semu dan untuk mengevaluasi berapa nilai tersebut
terhadap spesifikasi. Pada praktikum kali ini terdapat dua percobaan, pertama percobaan batu pecah 3/4 dan
yang kedua percobaan batu pecah 1/2 . Hasil yang didapat pada praktikum kali ini adalah penyerapan pada
percobaan batu pecah 3/4 sebesar 6% dan pada percobaan batu pecah 1/2 sebesar 6%.
Kata kunci : Agregat, Aspal, Penyerapan,
Abstract : Coarse aggregate is one of the components that make up asphalt which is usually in the form of
rather large rocks and in the form of uneven fragments. In this practicum, the aim is to find out how much
aggregate absorption is in the asphalt in the mixture through the calculation of bulk density, saturated surface
work rice and apparent density and to evaluate how much these values are against the specifications. In this
practicum there are two experiments, the first is the 3/4 crushed stone experiment and the second is the 1/2
crushed stone experiment. The results obtained in this practicum are 6% absorption in the 3/4 crushed stone
experiment and 6% in the 1/2 crushed stone experiment.
PENDAHULUAN
Berat jenis kering permukaan jenuh yaitu perbandingan antara berat agregat
kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat
dalam keadan jenuh pada suhu 25°C.
BJ
Berat Jenis kering permukaan jenuh SSD: BJ − BA 1.2
Berat jenis semu ialah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air
suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu 25°C.
BK
Berat Jenis Semu (Apparent Specify Gravity): BK − BA
1.3
Penyerapan ialah perbandingan berat air yang dapat diserap quarry terhadap
berat agregat kering, dinyatakan dalam persen.
(BJ−BK)
Penyerapan (Absorption): ×100 % 1.4
B�
Keterangan :
Bk = Berat sampel kering setelah di oven (gram)
Bj = Berat sampel jenuh setelah di lap (gram)
Ba = Berat sampel di dalam air (gram)
METODE PENELITIAN
3.1 HASIL
Tabel 3.1 Data Pengamatan 1
Perhitungan:
Berat Jenis Curah (Bulk Specify Gravity): 2.538
Berat Jenis kering permukaan jenuh SSD: 2.690
Berat Jenis Semu (Apparent Specify Gravity): 2.994
Penyerapan (Absorption): 6%
3.2 Pembahasan
��
Berat Jenis Curah (Bulk Specific Gravity) = ( �� − �� )
��
Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh (SSD) = ( �� − �� )
��
Berat Jenis Semu (Apparent Specific Gravity) = ( �� − �� )
�� − ��
Penyerapan (Absorption) = ��
× 100%
1060
Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh = (1060−600) = 2.304
1000
Berat Jenis Semu = ( 1000−600) = 2.500
1060 − 1000
Penyerapan = 1000
× 100% = 6%
1000
Berat Jenis Curah = (1060−660) = 2.538
1060
Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh = (1060−660) = 2.690
1000
Berat Jenis Semu = ( 1000−660) = 2.994
1060 − 1000
Penyerapan = 1000
× 100% = 6%
KESIMPULAN
Pada praktikum pengujian bahan agregat didapat nilai berat jenis curah pada
percobaan 1 sebesar 2174 dan pada percobaan 2 sebesar 2538. sedangkan pada
percobaan pertama berat jenis kering permukaan jenuh SSD sebesar 2304 dan pada
percobaan ke-2 sebesar 2690. kemudian nilai berat jenis semu pada percobaan 1
sebesar 2.500 dan pada percobaan 2 sebesar 2994. dari semua perhitungan tersebut
didapatkan hasil penyerapan sebesar 6% pada kedua percobaan.
Dapat disimpulkan pada percobaan pertama berat jenis bernilai sekitar 2,1-2,5
yang dapat dikategorikan sebagai agregat ringan sedangkan pada percobaan kedua
didapatkan nilai sekitar ar 2,5-2,9 yang bisa diartikan sebagai agregat normal. Dan
hasil dari penyerapan sebesar 6% tidak sesuai syarat ketentuan SNI.
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Pekerjaan umum, 1983, Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton
Pondasi Atas (Laston Atas), Direktorat Jenderal Bina Marga.
2. Spesifikasi Umum Bina Marga 2010, Divisi 6 revisi 3 mengenai Campuran Aspal
Beton Panas.
3. Modul Panduan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi, Laboratorium Teknik Sipil
Universitas Mercu Buana ( 2001)