You are on page 1of 33

I.

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Satu diantara mata pelajaran yang dipelajari peserta didik diberbagai jenjang

pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi adalah matematika.

Banyak hal yang dipelajari dari matematika mulai dari perhitungan dasar sampai ke

rumus-rumus matematika yang rumit.  Matematika menjadi salah satu bidang ilmu

yang memiliki peranan sangat penting bukan hanya dalam pembelajaran saja tetapi

juga berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Berbagai macam persoalan pada

kehidupan sehari-hari dapat diuraikan menggunakan model matematika sehingga

penyelesaiannya lebih cepat dan sederhana. Dengan ilmu pengetahuan mengenai

pelajaran matematika yang dimiliki peserta didik diharapkan mampu

mengimplementasikannya dalam dunia nyata dan ikut serta aktif dalam pembelajaran

matematika.

1
1

Pembelajaran matematika merupakan proses interaksi antara pendidik dengan peserta

didik untuk menyampaikan materi pembelajaran demi tercapainya tujuan

pembelajaran. Dalam pembelajaran matematika diperlukan fokus peserta didik

selama pembelajaran. Peserta didik harus mampu memahami materi pembelajaran

agar bisa menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Salah satu cara yang dapat

dilakukan oleh pendidik agar peserta didik menjadi lebih mudah dalam memahami

materi pembelajaran yang disampaikan adalah dengan menggunakan media

pembelajaran. Pendidik dapat membantu meningkatkan pemahaman peserta

didikdengan sumber belajar berupa media pembelajaran.

Media pembelajaran merupakan bagian yang penting dalam proses

pembelajaran. Menurut Ramli (2012:2) media pembelajaran apabila digunakan secara

tepat dapat membantu mengatasi kekurangan dan kelemahan pendidik dalam

pembelajaran, baik penguasaan materi maupun metodologi pembelajarannya.

Penggunaan media dalam pembelajaran dapat meningkatkan produktivitas pesan-

pesan pembelajaran yang disampaikan, karena media pembelajaran dapat

mempermudah peserta didik dalam memahami materi pembelajaran yang

disampaikan, sehingga secara langsung membantu penggunaan waktu secara efektif,

dan meringankan beban pendidik. Media pembelajaran yang dapat digunakan oleh

pendidik dapat berbentuk media audio, media visual dan media audio visual atau

media berbentuk video pembelajaran.

Video pembelajaran menjadi salah satu media yang dapat menunjang kegiatan

pembelajaran peserta didik. Menurut J.E Kemp (Agustriana, 2014:4) video


2

pembelajaran mampu menyajikan informasi, mengambarkan suatu proses, mampu

mengelola waktu pembelajaran secara efisien dan efektif serta dapat mempengaruhi

sikap. Peserta didik juga dapat mengulangi video pembelajaran hingga mampu

memahami materi pembelajaran yang disampaikan. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa video pembelajaran dapat meningkatkan minat peserta didik dalam

pembelajaran, membuat suasana kelas lebih menyenangkan, meningkatkan kualitas

hasil belajar dan membuat peserta didik fokus terhadap materi pembelajaran. Salah

satu materi pembelajaran matematika yang dirasa memerlukan media berupa video

pembelajaran adalah statistika.

Satistika mempelajari bagaimana cara untuk mengumpul, mrnganalisis dan

menyajikan data sehingga media berupa video pembelajaran dirasa dapat

mempermudah peseta didik dalam mempelajari statistika dengan visual yang

diberikan dan penjelasan secara lisan melalui video pembelajaran. Statistika dapat

bermanfaat pada kehidupan sehari-hari bahkan digunakan sebagai pengambilan

keputusan. Dalam mata pelajaran statistika yang diberikan kepada peserta didik kelas

VIII, peserta didik diwajibkan untuk dapat mengumpulkan dan menganalisis data dari

suatu permasalahan maka karena itu manfaat statistika bagi peserta didik itu sendiri

adalah untuk dapat memahami informasi data yang diberikan dan membuat

kesimpulan dari suatu data. Sudrajat (2020:3) mendefinisikan statistika sebagai

pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan, pengolahan,

menganalisa data, dan penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup
3

beralasan berdasarkan data-data dan penganalisaan yang dilakukan. Pada tingkat

Sekolah Menengah Pertama, termasuk di SMP Negeri 7 Kotabumi statistika menjadi

salah satu mata pelajaran yang diajarkan di kelas VIII.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pendidik di SMP Negeri 7 Kotabumi

yaitu Ibu Yanu, diketahui permasalahan berhubungan dengan kegiatan pembelajaran

statistika di kelas VIII, yaitu terkait dengan media pembelajaran yang digunakan oleh

pendidik. Media pembelajaran yang digunakan pendidik selama ini masih berbentuk

buku cetak dan lembar kerja siswa (lks). Namun, dikarenakan pembelajaran daring

pendidik diharapkan mampu untuk menggunakan media pembelajaran yang dapat

digunakan selama pembelajaran jarak jauh. Media yang digunakan oleh pendidik

berupa google classroom dan materi pembelajaran dibagikan berupa Powerpoint

Sebenarnya, materi pembelajaran yang diberikan sudah cukup membantu dalam

proses pembelajaran daring hanya saja masih ditemukan beberapa peserta didik yang

mendapati kesulitan dalam memahami materi pelajaran terutama statistika. Satriawan

(2018:279-280) menjelaskan berapa dugaan kesulitan peserta didik pada materi

stastistika yaitu dugaan kesulitan yang berkaitan dengan mean, median, dan modus

serta dugaan kesulitan dalam penyelesaian soal cerita. Peserta didik kelas VIII di

SMP Negeri 7 Kotabumi masih mendapati kesulitan dalam mempelajari statistika

karena diperlukan ketelitian untuk menganalisis data lebih lagi apabila harus

menghitung data yang tersedia. Lebih lanjut Permasalahan di sekolah tersebut

menyebabkan hasil belajar peseta didik kelas VIII menjadi rendah, di mana sebagian

besar memiliki nilai < 70. Seperti yang dipaparkan pada Tabel 1 berikut ini:
4

Berdasarkan tabel 1 hasil belajar statistika peserta didik di SMP Negeri 7 dapat

diketahui nilai peserta didik masih dikatakan rendah karena sebagian besar nilai

peserta didik < 70 atau dengan kata lain sebagian besar peserta didik belum

memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimum, yaitu dengan nilai 70 . Selanjutnya,

peneliti memberikan angket berupa analisis kebutuhan kepada peserta didik guna

mengetahui kesulitan yang didapat selama pembelajaran dan guna mengetahui apa

yang diperlukan peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa diketahui sebagian besar peserta

didik menyetujui bahwa statistika merupakan mata pelajaran yang penting dan sulit

dipahami hal tersebut didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi,

dkk. (2020:7) yaitu analisis kesulitan peserta didik dalam mengerjakan soal pada

pokok bahasan statistika. Berdasarkan kesimpulan dari penelitian tersebut dapat

diketahui bahwa kesalahan terbanyak yang dikerjakan oleh peserta didik berada pada

indikator menentukan nilai rata-rata dari suatu data dan indikator menganalisis data
5

dengan persentase kesalahan yang tergolong tinggi. Statistika merupakan materi

pembelajaran yang penting dan berguna bagi peserta didik. Arifin (2014:4)

menjelaskan alasan penting untuk mempelajari statistika, yaitu statistika memberikan

pengetahuan dan kemampuan kepada peserta didik untuk melakukan upaya penilaian

terhadap data. Dengan pengetahuan statistika yang dimiliki, peserta didik dapat

menerima, meragukan bahkan menolak kebenaran suatu data.

Pada masa pandemi Covid-19, pembelajaran dilaksanakan dari rumah atau bisa

disebut dengan pembelajaran daring. Hal tersebut dilakukan guna untuk mengurangi

penyebaran virus Covid-19. Proses pembelajaran dilaksanakan menggunakan

teknologi yang berbasis internet untuk menunjang terpenuhinya pembelajaran jarak

jauh. Seperti yang terlihat dari hasil analisis kebutuhan, sebagian peserta didik

menyetujui bahwa sumber dari internet dapat membantu dalam proses pembelajaran.

Dari hasil analisis kebutuhan siswa tersebut juga terlihat bahwa sebagian peserta

didik tidak menyetujui apabila pembelajaran menjadi menyenangkan hanya dengan

menggunakan buku teks dan modul saja, terutama selama masa pembelajaran daring

saat ini. Sebagian peserta didik lebih menyetujui media berupa video pembelajaran

dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan menjadi lebih mudah

dipahami.

Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ningrum (2021) yaitu

media pembelajaran berupa video perlu dikembangkan terutama pada materi statistika

di SMPN 7 Kotabumi. Video pembelajaran yang akan dikembangkan membutuhkan

bantuan aplikasi proshow producer agar membuat tampilan video menjadi semakin
6

menarik dan mudah diakses oleh peserta didik. Hal itu bertujuan untuk

mempermudah peserta didik pada pembelajaran daring saat ini.

Agustini & Ngarti (2020:63) menjelaskan video pembelajaran layak digunakan

sebagai media pembelajaran karena; (1) Penggunaan waktu belajar efektif; (2)

kesempatan belajar yang lebih aktif bagi peserta didik; (3) video dapat membantu

menjelaskan materi dengan jelas; (4) peserta didik dapat belajar dengan gaya belajar

masing-masing menggunakan video pembelajaran; dan (5) membantu meringankan

tugas pendidik apabila menggunakan metode ceramah dalam kegiatan belajar

mengajar.

Salah satu aplikasi yang dapat membantu dalam membuat media berupa video

pembelajaran adalah Proshow Producer. Proshow Producer merupakan salah satu

software untuk mengedit video dan slide foto. Ningrum (2021:31) menjelaskan

Proshow merupakan aplikasi dengan ratusan slide dan tool yang dapat membuat

video pembelajaran menjadi lebih menarik. Selain itu, proshow langsung terintegrasi

dengan facebook dan youtube sehingga peserta didik dapat dengan mudah mengakses

materi pembelajaran yang diberikan oleh pendidik. Software ini mudah untuk

digunakan dan mempunyai berbagai macam efek dan animasi yang beragam,

sehingga akan membuat tampilan video pembelajaran menjadi lebih menarik.

Berdasarkan paparan diatas dan dari hasil analisis kebutuhan siswa, peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian, yaitu mengembangkan video pembelajaran guna

membantu proses pembelajaran peserta didik. Dengan judul penelitian yaitu,


7

“PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN BERBANTUAN APLIKASI

PROSHOW PADA MATERI STATISTIKA DI SMP N 7 KOTABUMI”.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana mengembangkan media video pembelajaran pada materi

statistika?

2. Bagaimana penilaian dari ahli media, ahli materi, ahli bahasa dan praktisi

pendidikan mengenai video pembelajaran yang dikembangkan?

I.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

I.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Mengembangkan media video pembelajaran materi statistika.

2. Mengetahui kelayakan media video pembelajaran materi statistika.


8

I.3.2 Kegunaan Penelitian

Kegunaan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat dan dapat mempermudah peserta

didik dalam memahami pelajaran khususnya mata pelajaran statistika kelas VIII

SMP Negeri 7 Kotabumi dan diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang penggunaan media.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai :

a. Bagi guru, produk yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat

berguna bagi guru sebagai alat bantu dalam menyampaikan materi pelajaran

statistika melalui video pembelajaran yang mudah dipahami dalam proses

pembelajaran di SMP Negeri 7 Kotabumi.

b. Bagi Universitas Muhammadyah Kotabumi, penelitian ini diharapkan mampu

memberikan kontribusi pemikiran untuk para peneliti selanjutnya dalam

upaya mengembangangkan media video pembelajaran.


9

I.4 Spesifikasi Produk

Produk pengembangan yang hendak dirpoduksi berupa media video

pembelajaran statistika untuk peserta didik kelas VIII semester II di SMP Negeri 7

Kotabumi. Produk yang dihasilkan dari pengembangan media pembelajaran ini

diharapkan mempunyai spesifikasi sebagai berikut:

1. Video pembelajaran dikembangkan dengan menggunakan aplikasi Proshow

Producer.

2. Video pembelajaran yang dikembangkan berupa format mp4.

3. Video pembelajaran matematika yang dikembangkan berisi tentang

pembahasan materi statistika kelas VIII SMP sub pokok materi: mean, median,

dan modus.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Media Pembelajaran

Briggs dalam (Mudlofir & Rusydiyah, 2016:122) berpendapat bahwa media

pembelajaran ialah semua sarana berwujud sejenis buku, film, dan film bingkai yang

mampu menyampaikan informasi serta meningkatkan minat belajar peserta didik.

Selain itu, Nurdyansyah (2019:47) medefinisikan media pembelajaran merupakan

segala sesuatu yang bisa dipergunakan untuk menyampaikan pelajaran dari pendidik

kepada peserta didik yang mampu merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat

peserta didik, sehingga terlaksananya kegiatan pembelajaran.

Menurut Amka (2018:16) “media pembelajaran dapat diartikan sebagai sarana

berupa fisik maupun non fisik yang secara sadar digunakan sebagai penyalur antara

pendidik dengan peserta didik agar lebih efektif dan efisien dalam memahami materi

pelajaran. Sehingga materi lebih mudah untuk dimengerti peserta didik secara

keseluruhan serta membangkitkan minat peserta didik untuk belajar lebih lanjut.”

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan yaitu media

pembelajaran adalah alat yang dapat digunakan secara fisik untuk menyampaikan

informasi dalam proses pembelajaran guna merangsang keinginan peserta didik untuk

terlibat dalam proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan. Secara

umum dikenal tiga jenis media pembelajaran yaitu media visual, media audio, dan

11
2

media audiovisual. Media visual contohnya gambar, grafik, tabel, dll. Media audio

contohnya rekaman suara. Media audiovisual contohnya video, dan sinetron

pendidikan (Wisada, Sudarma & Sukmana, 2019:141).

Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah video

pembelajaran. Dasar pertimbangan memilih video sebagai media pembelajaran adalah

media video merupakan salah satu dari media audio-visual, dimana media ini

menggabungkan dari beberapa indera manusia, peserta didik tidak hanya mampu

mendengarkan apa yang disampaikan dari pendidik saja tetapi juga mampu melihat

visual atau gambar mengenai materi pembelajaran yang ditampilkan dalam media

tersebut, sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi yang diberikan.

Menurut Baugh kurang lebih 90% untuk memperoleh hasil belajar seseorang melalui

indera pandang, 5% diperoleh melalui indera dengar, dan 5% lagi dengan indera

lainnya (Anshor, 2015:4).

2.1.2 Video Pembelajaran

Video pembelajaran merupakan kumpulan komponen atau media yang secara

bersamaan dapat menampilkan gambar dan suara (Sukiman, 2012:187-188). Suardika

(2016:95) mendefinisikan video pembelajaran sebagai media yang menyajikan audio

dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip,

prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu

materi pembelajaran secara umum media pembelajaran meliputi orang, bahan,


3

peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa

memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Selanjutnya, menurut

Nurdyansyah (2019:108) “video adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan apa

yang dapat dilihat, terutama gambar hidup (bergerak; motion), proses perekaman, dan

penayangannya melibatkan teknologi”.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa video pembelajaran

merupakan satu diantara media pembelajaran yang dapat digunakan oleh pengajar

untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada peseta didik berupa audio dan

unsur visual/video yang dapat disajikan secara serentak.

Media video memenuhi kriteria dari ketiga fungsi media menurut Gerlach dan

Ely dalam (Agustiningsih, 2015:57-58) yaitu:

1. fungsi fiksatif yang berhubungan dengan keterampilan media menangkap,

menyimpan, dan menampilkan kembali suatu objek atau peristiwa.

2. fungsi manipulatif yang berhubungan dengan keterampilan media yang mampu

menyajikan kembali objek atau peristiwa dengan berbagai macam perubahan

(manipulasi) sesuai kebutuhan.

3. fungsi distributif yang berhubungan dengan keterampilan media dalam

menjangkau audiens yang besar jumlahnya dalam satu kali penyampaian secara

bersamaan Disamping itu fungsi lain dari media video adalah dapat menghilangkan

verbalisme yang hanya bersifat kata-kata. Media video disini mampu

menvisualisasikan materi pelajaran yang ingin disampaikan dalam pembelajaran.


4

Video sebagai media pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Menurut Kurniawan (2016:23) beberapa kelebihan video sebagai media pembelajaran

adalah:

1. Video dapat menyampaikan pesan yang dapat diterima lebih merata oleh

peserta didik.

2. Video sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.

3. Video mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

4. Lebih realistis dan dapat diulang atau dihentikan sesuai kebutuhan.

Sedangkan kekurangan video sebagai media pembelajaran adalah:

1. Pembuatan video biasanya membutuhkan dana yang cukup besar dan waktu

yang lama.

2. Selama pemutaraan video gambar dan suara akan selalu berjalan, sehingga

tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang disampaikan melalui

video.

3. Video yang tersedia tidak selalu memenuhi keperluan dan tujuan belajar yang

diinginkan kecuali video tersebut dibuat dan diproduksi khusus untuk

kebutuhan pribadi..
5

2.1.5 Software ProShow

Software Prowshow Producer merupakan multimedia. Multimedia berkaitan

dengan penggunaan berbagai macam media untuk menyampaikan informasi. Media

Proshow Producer merupakan kombinasi antara berbagai media yang digunakan

untuk menyampaikan pesan kepada peserta didik (Ganeta, Syambasril & Syahrani,

2018:4). Menurut Muhajirin dan Daryono (2018:8) “Software Proshow Producer

merupakan software yang biasa digunakan untuk membuat slideshow foto dan edting

video. Dengan berbagai macam animasi dan efek yang tersedia di software ini,

slideshow menjadi lebih menarik untuk dilihat. Tidak hanya itu, dengan software ini,

slideshow bisa di-publish ke dalam format DVD dan MPEG”.

Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa software proshow

producer adalah software yang dapat digunakan untuk membuat video animasi dan

slideshow foto dengan berbagai macam efek yang tersedia. Nantinya dapat berfungsi

sebagai penyampai pesan kepada peserta didik dalam bentuk video pembelajaran.

Dalam proses perancangan video dengan Proshow Producer, aplikasi ini

memiliki kelebihan dan kelemahan.

Menurut Septianty, Maharta & Suana (2018:66) beberapa kelebihan yang dimiliki

oleh aplikasi proshow producer yaitu:

1. Ada banyak variasi ukuran dan jenis video yang diproduksi.

2. Mempunyai effect transisi yang begitu melimpah banyak.


6

3. Cara penggunaan cukup sederhana karena gambar dan suara pada layar

terlihat jelas bersama dengan panduannya.

4. Proshow producer juga dapat menambahkan musik pada video yang akan

dibuat seperti program pengeditan video pada umumnya.

Selanjutnya, beberapa kelemahan dari aplikasi proshow producer yaitu:

1. Apabila jumlah gambar dan durasi video sangat banyak dan panjang. maka

perlu waktu lama untuk membuat video.

2. Semakin kecil ukuran video maka semakin berkurang kejelasan gambar dan

ketajaman tampilan video.

Statistika menjadi salah satu mata pelajaran matematika yang diajarkan dari

sekolah menengah sampai ke perguruan tinggi. Media yang akan dikembangkan pada

penelitian ini berupa video pembleajaran matematika materi statistika dengan

berbantuan software proshow producer yang diharapkan dapat membantu peserta

didik dalam pembelajaran.


7

2.1.3 Materi Statistika

Menurut Fitriatien (2017:50) “statistika adalah suatu ilmu pengetahuan yang

berkaitan dengan data statistik dan fakta yang benar atau suatu pembahasan ilmu

pengetahuan dengan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik

analisis data, penarikan kesimpulan, dan pengambilan keputusan yang cukup kuat

alasannya berdasarkan data dan fakta.” Selanjutnya, Sudjana dalam (Ananda &

Fadhli, 2018:1) menjelaskan statistika adalah ilmu mengenai teknik pengumpulan,

pengolahan atau analisis data dan penarikan kesimpulan dari kumpulan data dan

analisis yang dilakukan.

Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa statistika adalah

ilmu yang mempelajari bagaimana cara mengumpulkan, menganalisis, dan mengolah

data untuk mengambil kesimpulan berdasarkan data.

Dalam materi statistika kelas VIII submateri yang akan dipelajari adalah sebagai

berikut :

1. Ukuran Pemusatan, dibagi menjadi beberapa sub materi yaitu:

a) Rata-Rata Hitung (Mean) Data Tunggal

b) Rata-Rata Hitung (Mean) Data Berkelompok

c) Modus

d) Median
8

2.2 Hasil Riset yang Relevan

1. Penelitian yang berjudul “Pengembangan Video Pembelajaran Menggunakan

ProShow Pada Materi Satuan Ukur dan Berat” yang dilakukan Rosi Wahyana

(2018). Adapun jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian

Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop,

Implement, Evaluation). Produk yang dikembangkan adalah video

pembelajaran pada pembelajaran matematika SD. Hasil uji validasi

menunjukkan bahwa video pembelajaran pada materi satuan ukur dan berat

dinyatakan valid dengan nilai kelayakan hasil validasi oleh ahli media sebesar

90,8% dan nilai kelayakan hasil validasi oleh ahli materi sebesar 86%. Hasil

pengembangan telah diujicobakan secara terbatas kepada 12 siswa sebagai

responden penelitian dan mendapatkan total skor rata-rata penilaian sebesar

77,6% sehingga video pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan.

2. Raras Dwi Putri Septianty, Nengah Maharta, dan Wayan Suana (2018) dalam

penelitiannya yang berjudul “Pengernbangan Video Tutorial Latihan Berpikir

Kritis Pada Materi Kelistrikan.” Produk yang dikembangkan adalah media

pembelajaran berupa video tutorial penyelesaian soal untuk melatih

keterampilan berpikir siswa pada materi kelistrikkan. Model yang digunakan

dalam penelitian pengembangan ini diadaptasi dari model ADDIE yang

meliputi tahapan: (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4)


9

Implementation, (5) Evaluation. Hasil uji coba dari produk yang

dikembangkan diperoleh bahwa desain produk dinyatakan valid dengan skor

rata-rata 3,25 dengan kriteria “baik”, ahli materi dengan skor rata-rata skor

3,50 dinyatakan sangat valid dengan kriteria “sangat baik”.

3. Laely Dwi Astutik (2020) dalam penelitian yang berjudul “Pengembangan

Media Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Subtema Indahnya

Keragaman Budaya Negeriku Berbasis Video ProShow”. Metode penelitian

yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and

development) dan mengacu pada model ADDIE (Analysis, Design,

Development, Implementation, Evaluation). Hasil penelitian menunjukkan

bahwa nilai kelayakan ahli media sebesar 90,38% dengan kategori “sangat

valid” dan hasil validasi ahli materi diperoleh tingkat kelayakan sebesar

90,38% dengan kategori “valid”.

4. Penelitian berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Siswa Berbasis

Lectora Inspire Sebagai Multimedia Interaktif Pada Pokok Bahasan Ikatan

Kimia di SMA/Sederajat” yang dilakukan oleh Rosye Destiana Nurjannati,

Betti Holiwarni, dan Sri Haryati (2017). Jenis penelitian ini merupakan

penelitian dan pengembangan. Model pengembangan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model pengembangan ADDIE. Penelitian pengembangan

yang dilakukan hanya sampai tahap Development (Pengembangan), karena

tujuan penelitian ini hanya sebatas mengembangkan dan menghasilkan suatu

media pembelajaran yang layak berdasarkan penilaian dari validator. Produk


10

yang dihasilkan adalah media pembelajaran berbasis lectora inspire berbentuk

sebuah CD (Compack Disc) pada pokok bahasan ikatan kimia untuk siswa

SMA/sederajat. Berdasarkan hasil validasi dari ahli materi dan dua ahli media

diperoleh skor rata-rata hasil validasi keseluruhan dari kedua tim ahli sebesar

79,66% (80%) dengan kategori layak.

5. Medhitya Alda Apriliani, Arifin Maksum, Prayuningtyas Angger Wardhani,

Selvia Yuniar, dan Setyowati (2021) dengan judul penelitian “Pengembangan

Media pembelajaran PPKn SD berbasis Powtoon Untuk Mengembangkan

Karakter Tanggung Jawab”. Produk yang dihasilkan adalah media berupa

video pelajaran PPKn berbasis powtoon untuk siswa kelas VI. Pelaksanaan

penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan R&D dengan

model ADDIE. Tahapan dalam penelitian ini adalah analisis, desain dan

Ppengembangan. Penelitian ini dilaksanakan hanya sampai tahap

pengembangan saja dikarenakan terkendala pada waktu dan tujuan penelitian

ini hanya untuk mengembangkan media pembelajaran yang layak berdasarkan

penilaian dari validator. Hasil rata-rata kesuluruhan penilaian media

pembelajaran oleh ahli media, ahli materi, dan ahli bahasa memperoleh skor

84% dan berada pada rentang 81-100% sehingga termasuk ke dalam kategori

Sangat Layak atau Sangat Baik.

6.
11

2.3 Kerangka Berpikir

Pembelajaran Matematika adalah suatu usaha pendidik dalam membantu

peserta didik, dalam memahami materi pembelajaran matematika. karena pendidik

bermaksud untuk membantu peserta didik dalam pembelajaran matematika maka

pendidik perlu mengetahui bagaimana sebenarnya proses matematika itu bisa

dipahami atau dikuasai oleh peserta didik. Materi matematika diberikan untuk

membekali peserta didik kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis dan kreatif

untuk menyelesaikan masalah di berbagai bidang. Apabila dilihat berdasarkan

klasifikasi bidang keilmuan, matematika termasuk ke dalam kelompok ilmu pasti,

yang lebih banyak membutuhkan pemahaman dari pada menghafal. Peserta didik

perlu menguasai materi pembelajaran agar dapat memahami suatu permasalahan

dalam pembelajaran matematika.

Statistika merupakan salah satu materi matematika yang dipelajari oleh peseta

didik Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas. Materi statistika

mejadi materi inti dalam kurikulum, karena dianggap penting dalam kehidupan

sehari-hari. Secara umum statistika dapat dipahami sebagai ilmu yang khusus
12

menjelaskan cara pengolahan angka dan mempelajari tentang data serta cara

menganalisisnya. Namun, pada kenyataannya sebagian peserta didik masih

menganggap materi statistika sebagai mata pembelajaran yang rumut dan sulit untuk

dipahami.

Penguasaan materi yang rendah menjadi masalah yang harus diatasi, khususnya

bagi para pendidik. Seorang pendidik perlu kreatif untuk berinovasi dalam

pembelajaran. Pembelajaran harus dipersiapkan sebaik mungkin agar peserta didik

merasa nyaman selama proses pembelajaran dan fokus terhadap materi pembelajaran.

Peserta didik membutuhkan media yang dapat memviasualisasikan materi yang

dipelajari. Pembelajaran yang optimal memerlukan sumber belajar dan perangkat

pembelajaran yang dapat mempermudah pemahaman peserta didik terhadap materi

pembeajaran.

Video Pembelajaran dinilai mampu membantu dalam pelaksanaan proses

pembelajaran. Dengan video pembelajaran pembelajaran pendidik dapat

menyampaikan materi secara lisan dan peserta didik dapat mengulang kembali video

pembelajaran sampai benar-benar memahami materi yang diberikan. Hal tersebut

menjadi pertimbangan untuk mengembangkan video pembelajaran sebagai alat bantu

peseta didik dalam proses pembelajaran matematika pada materi statistika.

Pengembangan video pembelajaran materi statistika ini bertujuan untuk membantu

peserta didik dalam mempermudah memahami materi yang disampaikan.


13

Kerangka berpikir dalam pengembangan video pembelajaran pada materi

statistika adalah sebagai berikut:


14
III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian dan Pengembangan

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data demi tujuan

dan kepentingan tertentu (Sugiyono, 2012:2). Menurut Arikunto (2010:203) “metode

penelitian adalah upaya peneliti untuk mengumpulkan data penelitian.” Sehingga bisa

disimpulkan bahwa metode penelitian adalah upaya yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penggunaan metode

penelitian sangat penting bagi seorang peneliti dalam melakukan penelitian. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research

and Development (R&D).

Sugiyono (2012:297) mendefinisikan metode penelitian dan pengembangan

sebagai metode penelitian yang digunakan untuk memproduksi dan menguji

keefektifan suatu produk. Lebih lanjut, Saputro (2011:8) menyimpulkan metode

research & development (R&D) adalah metode penelitian yang menciptakan produk

pada bidang tertentu, lalu menghasilkan produk sampingan yang spesifik dan

mempunyai pengaruh terhadap produk tersebut. Dari beberapa penjelasan tersebut

dapat disimpulkan bahwa metode Penelitian dan Pengembangan atau Reseach and

Development (R&D) adalah metode penelitian yang berguna untuk mengembangkan

suatu produk dan menguji keefektifan produk tersebut.

24
2

Produk penelitian dan pengembangan dalam bidang pendidikan dapat berupa,

media, buku, modul, alat evaluasi dan perangkat pembelajaran; kurikulum, kebijakan

sekolah, dan lain-lain (Mulyatiningsih, 2011:157). Dalam penelitian ini peneliti

bertujuan mengembangkan media berupa video pembelajaran matematika materi

statistika kelas VIII di SMP Negeri 7 Kotabumi dengan berbantuan software Proshow

Producer. Produk yang diproduksi pada penelitian ini berupa video pembelajaran

matematika materi statistika kelas VIII SMP.

Pribadi (2014, 22-23) menjelaskan ada beberapa model atau pendekatan desain

sistem pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendesain dan mengembangkan

suatu produk. Salah satu model yang dapat diterapkan pada desain dan

pengembangan produk yang efektif dan efisien adalah model ADDIE. Model desain

sistem pembelajaran ADDIE bersifat sederhana dan dapat dikerjakan secara bertahap

atau sistematis demi menciptakan produk yang komprehensif.

Analisis Desain

Evaluasi
E
Pengembangan Implementasi

Gambar 1
(Sumber: Pribadi, 2014:30)
3

3.2 Prosedur Pengembangan

Prosedur penelitian dalam penelitian ini mengadaptasi model pengembangan

ADDIE yang dikembangkan oleh Dick and Carry untuk merancang sistem

pembelajaran dan terdiri dari 5 tahapan, yaitu analisis, desain, pengembangan,

implementasi, dan evaluasi (Mulyatiningsih,2011:18). Namun pada penelitian ini

peneliti membatasi penelitian sampai pada fase pengembangan. Fase pengembangan

pada model ADDIE meliputi tindakan realisasi terhadap produk yang akan

dikembangkan, yaitu video pembelajaran. Peneliti memodifikasi model

pengembangan sesuai dengan kebutuhan karena tujuan penelitian ini hanya sebatas

mengembangkan dan menghasilkan suatu media pembelajaran yang sudah divalidasi

berdasarkan penilaian validator.

Prosedur pengembangan “Video Pembelajaran Berbantuan Aplikasi ProShow

pada Materi Statistika di SMP Negeri 07 Kotabumi. ” mencakup langkah-langkah

berikut ini:

1. Analisis

Analisis merupakan kegiatan peneliti dalam menganalisis diperlukannya

mengembangkan media pembelajaran baru kemudian menganalisis kebutuhan peserta

didik dan persyaratan pengembangan media pembelajaran baru. Kegiatan diawali

dengan mengklasifikasikan permasalahan berkaitan dengan media pembelajaran yang


4

digunakan oleh pendidik, kemudian memberikan solusi dengan memperbaiki atau

mengembangkan media pembelajaran. Selanjutnya, menganalisis kebutuhan peserta

didik yaitu menentukan media pembelajaran yang dibutuhkan guna membantu

kegiatan belajar mengajar. Peneliti juga perlu menganalisis persyaratan

pengembangan media pembelajaran baru tersebut, misalnya dengan menjawab

beberapa pertanyaan berikut ini: (1) apakah masalah pembelajaran dapat teratasi

dengan menggunakan media baru, (2) apakah fasilitas yang tersedia sudah memadai

untuk menerapkan media pembelajaran baru; (3) apakah pendidik mampu

menggunakan media pembelajaran baru tersebut.

2. Desain

Kegiatan yang dilakukan pada tahap desain adalah merancang pengembangan

media pembelajaran. Tahap desain dalam penelitian ini meliputi: Pertama, peneliti

melakukan penyusunan instrument evaluasi kelayakan media pembelajaran untuk ahli

media, ahli bahasa dan praktisi pendidikan. Kedua, pengumpulan data berupa materi

pembelajaran, backsound, background untuk pengembangan media pembelajaran.

Ketiga, perancangan bagan alur media pembelajaran (storyboard).

3. Pengembangan

Tindakan pada tahap pengembangan yaitu merealisasikan, kerangka atau bagan

alur media pembelajaran yang masih terkonsep menjadi produksi yang siap
5

diterapkan. Berikut tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti; Pertama, pembuatan

media berupa video pembelajaran statistika dengan menggunakan software proshow

producer; Kedua, setelah pengembangan produk media selesai, peneliti melakukan

validasi media pembelajaran oleh beberapa ahli dan praktisi pendidikan yaitu satu

ahli media (Dosen Informasi dan Teknologi), satu ahli materi (Dosen Matematika),

satu ahli bahasa (Dosen Bahasa Indonesia) dan satu praktisi pendidikan (Guru

Matematika SMP Negeri 7 Kotabumi). Hal tersebut dilakukan guna untuk

mengetahui kelayakan media dan memperbaiki atau merevisi media pembelajaran

sesuai dengan saran pebaikan produk awal sampai media memenuhi kriteria layak.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu wawancara dan uji

validitas oleh ahli menggunakan angket. Instrumen yang digunakan pada penelitian

ini adalah pedoman wawancara dan angket.

a. Wawancara

Sugiyono (2012:137) menjelaskan wawancara berguna sebagai metode untuk

menemukan masalah yang akan diteliti, dan juga berguna ketika peneliti

berniat mengetahui persoalan yang lebih spesifik dari responden dengan jumlah

respondon yang sedikit. Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada Ibu

Yanu selaku guru di SMP Negeri 7 Kotabumi.

b. Angket

Angket merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar

pertanyaan atau pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan

respons atas daftar pertanyaan atau pernyataan tersebut (Noor, 2012:139).


6

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data perihal

kelayakan video pembelajaran yang ditujukan kepada ahli msteri, ahli media,

ahli bahasa dan praktisi pendidikan.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif

kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif pada penelitian ini diperoleh dari masukkan

validator berupa kritik dan saran pada tahap validasi dari para validator. Sedangkan

data kuantitatif adalah data berupa angka yang diperoleh dari angket yang

dimaksudkan untuk validator guna memvalidasi produk yang dikembangkan. Data

kuantitatif dapat diperoleh menggunakan angket pedoman penskoran skala likert

sebagai skala pengukuran seperti pada Tabel 3 berikut:


7

Setelah diperolehnya data melalui angket yang diberikan kepada validator,

selanjutnya dilakukan perhitungan persentase menggunakan rumus berikut :

Hasil yang didapat dari perhitungan persentase skor, selanjutnya ditentukan

kriteria validasinya berdasarkan pada Tabel 3 berikut :

Setelah media yang dikembangkan divalidasi aoleh para ahli, maka peniliti

akan mengetahui kritik dan saran perbaikan yang diberikan oleh validator mengenai

kekurangan yang ada pada media yang dikembangkan. Kritik dan saran tersebut
8

selanjutnya menjadi panduan bagi peneliti dalam memperbaiki atau merevisi produk

sampai produk memenuhi kriteria layak untuk digunakan.


31

You might also like