You are on page 1of 7

ASMA BRONKIAL

No. Dokumen
No. Revisi 0
SOP Tanggal terbit 04 Januari 2017
Halaman 1/5

PUSKESMAS dr. RINI ENDRAWATI


BUBAKAN NIP. 19781031 20101 2 013

1. 1.Pengertian Gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel
inflamasi dan mediator. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan
hiperesponsif jalan napas terhadap bermacam stimulus dan penyempitan
jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi,
sesak napas, dada terasa berat, batuk terutama pada malam hari.
2. 2.Tujuan Sebagai acuan tatalaksana penyakit asma bronkial
3. 3.Kebijakan Di bawah tanggung jawab dan pengawasan dokter umum.
4. 4.Referensi Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. 5.Prosedur Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang ke dokter karena sesak napas episodik, batuk-batuk
berdahak yang sering memburuk pada malam hari, serta mengi.
Faktor Risiko
1. Ada riwayat atopi pada penderita atau keluarganya, hipersensitif saluran
napas.
2. Faktor lingkungan, seperti : debu rumah, tungau, makanan tertentu, obat-
obatan tertentu, bahan iritan seperti parfum atau bau yang merangsang, asap
rokok, polusi udara.
3. Infeksi saluran napas
4. Excercise-induced asthma
5. Perubahan cuaca

Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (Objective)


Pemeriksaan fisik
Pasien tampak sesak napas, wheezing pada auskultasi, pada serangan
berat tampak penggunaan otot bantu napas.
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan darah (eosinofil dalam darah).
2. Bila diperlukan dilakukan foto thoraks, spirometri, uji provokasi bronkus
(dilakukan di faskes lanjutan).
Penegakan diagnosis (Assessment)
Diagnosis klinis
Ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Klasifikasi :

Diagnosis banding :
a. Obstruksi jalan napas
b. Bronkitis kronis
c. Bronkiektasis

Penatalaksanaan komprehensif (Plan)


1. Pasien disarankan untuk mengidentifiaksi serta mengenali pencetusnya.
2. Perlu dilakukan perencanaan dan pemberian pengobatan jangka panjang
serta menetapkan pengobatan pada serangan akut sesuai tabel di bawah ini :

SOP ASMA BRONKIAL 2


Penatalaksanaan asma berdasarkan beratnya keluhan.

SOP ASMA BRONKIAL 3


Tata laksana Asma Eksaserbasi Akut

SOP ASMA BRONKIAL 4


Algoritma penanganan asma eksaserbasi akut
Pengkajian awal klinis

Serangan asma Serangan asma Serangan asma


ringan sedang/berat mengancam jiwa

Pengobatan awal
- Oksigenasi dengan kanul nasal
- Nebulisasi agonis beta-2 short acting setiap 20 menit
dalam 1 jam atau injeksi adrenalin 1/1000 0,3cc subkutan
-Kortikosteroid sistemik diberikan pada serangan asma
berat & asma yang tidak berespon segera dengan
bronkodilator.

Penilaian ulang setelah 1 jam

Respon baik Respon tdk sempurna Respon buruk


- Stabil dalam 1 - Risiko tinggi distress - Risiko tinggi
jam - Pem fisik : gejala distres
- Pem.fisik normal ringan-sedang - Pem fisik : gejala
- Saturasi >90% -Saturasi tidak ada berat, gelisah,
perbaikan kesadaran menurun

Pulang Rawat inap


- Pengobatan - Terapi oksigen
dilanjutkan dengan - Inhalasi agonis beta- RUJUK
agonis beta-2 2 + anti kolinergik
-Kortikosteroid oral - Kortikosteroid
- Edukasi sistemik
- Aminofilin drip

Komplikasi
1. Pneumothoraks
2. Pneumomediastinum
3. Gagal napas
4. Asma resisten terhadap steroid

SOP ASMA BRONKIAL 5


Kriteria rujukan
1. Bila sering terjadi eksaserbasi
2. Pada serangan asma akut sedang dan berat
3. Asma dengan komplikasi

Catatan
Persiapan dalam melakukan rujukan bagi pasien asma, yaitu:
a. Terdapat oksigen.
b. Pemberian steroid sistemik injeksi atau inhalasi disamping pemberian
bronkodilator kerja cepat inhalasi.
c. Pasien harus didampingi oleh dokter/tenaga kesehatan terlatih selama
perjalanan menuju ke pelayanan sekunder.

6. Diagram
Alir
Petugas melakukan
pengkajian awal klinis

Petugas menetapkan diagnosis


asma bronkial

Edukasi pasien untuk menghindari


pemicu terjadinya keluhan

Pemberian terapi sesuai tabel Formulir resep


dan algoritma penatalaksanaan

Petugas mencatat hasil kajian awal


klinis, diagnosis, dan terapi yang
diberikan di dalam RM

Rujuk pasien apabila


memenuhi kriteria
rujukan

Selesai

7. Unit
Terkait

SOP ASMA BRONKIAL 6


8. Rekaman historis perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan

DAFTAR TILIK

No. Langkah Kegiatan Ya Tidak


1. Apakah petugas melakukan pengkajian awal klinis terhadap
pasien?
2. Apakah petugas telah menetapkan diagnosis asma bronkial?
3. Apakah petugas memberikan edukasi agar pasien menghindari
pemicu timbulnya keluhan?
4. Apakah petugas memberikan terapi sesuai indikasi dan sesuai
dosis yang dibutuhkan?
5. Apakah petugas melakukan rujukan pasien asma bronkial sesuai
kriteria?
6. Apakah petugas sudah mencatat semua hasil pengkajian awal
klinis, diagnosis, serta terapi yang diberikan dalam RM?

Compliance rate (CR) : ……………..%


………………………………..,…………
..
Pelaksana / auditor

……………………………………….
NIP: ………………..........................

SOP ASMA BRONKIAL 7

You might also like