Professional Documents
Culture Documents
Proposal Penilitian
Proposal Penilitian
Dosen Pengampu: Drs. Ali Djamhuri, Ph.D., M.Com., Ca., CPA., Ak.
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
2.1 Komitmen..................................................................................................................3
2.2 Etika..........................................................................................................................3
2.3 Pendidikan................................................................................................................4
2.4 Akuntansi..................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................7
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Akuntansi merupakan bidang studi yang memiliki prospek kerja yang
beragam. Pekerjaan dari bidang studi akuntansi tersebut tak jarang memerlukan
komitmen etika bagi para penekunnya. Bidang studi atau pendidikan akuntansi ini
secara tidak langsung memiliki posisi penting dalam pembentukan sumber daya
manusia yang memiliki komitmen etika yang tinggi.
Banyak sekali kasus pelanggaran etika profesi akuntan yang telah terjadi
hingga sekarang. Pelanggaran tersebut contohnya seperti memanipulasi laporan
keuangan, memanipulasi laporan audit, dan kecurangan lainnya yang dilakukan
demi kepentingan pribadi ataupun golongan. Salah satu kasus pelanggaran etika
profesi akuntan yang menghebohkan dunia adalah kasus dari Enron Company.
Pada kasus itu, seorang akuntan Enron Company bernama Arthur Andersen
melakukan “kerjasama" dalam memanipulasi laporan keuangan. Kasus yang
menghebohkan ini terjadi pada awal abad ke-21, dimana pada awal abad ini
merupakan awal dari era revolusi industri 4.0. Revolusi industri ini akan membawa
masyarakat dunia menuju era society 5.0.
Mengetahui demikian, diperlukan penanaman etika kepada para penuntut
ilmu bidang akuntansi yang mana akan menjadi seorang profesional di bidang
akuntansi demi mengurangi tindakan-tindakan yang merugikan di kemudian hari.
Terlebih dengan adanya revolusi industri 4.0 dan tantangan society 5.0 dimana
masyarakat dititikpusatkan pada manusia dan selalu berbasis teknologi
berdasarkan pada adat budaya masyarakat di era revolusi industri 4.0 yang dalam
aspek kehidupannya menggunakan rekayasa intelegensia, konektivitas manusia
dengan mesin, dan Internet of Things.
Berdasarkan pada uraian di atas, maka dipandang perlu untuk melakukan
penelitian dengan mengangkat judul “Urgensi Komitmen Etika dalam Pendidikan
Akuntansi di Era Revolusi Industri 4.0 dan Tantangan Society 5.0”.
1
2. Bagaimana peran lembaga pendidikan dan tenaga pengajar akuntansi dalam
penanaman komitmen etika?
3. Bagaimana kondisi komitmen etika pada mahasiswa akuntansi?
4. Bagaimana urgensi komitmen etika dalam pendidikan akuntansi di era revolusi
industri 4.0 dan tantangan society 5.0?
2
BAB II
TELAAH LITERATUR
2.1 Komitmen
Komitmen adalah kemampuan dan kemauan untuk menyelaraskan perilaku
pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan tujuan organisasi. Hal ini mencakup
caracara mengembangkan tujuan atau memenuhi kebutuhan organisasi yang
intinya mendahulukan misi organisasi dari pada kepentingan pribadi (Soekidjan,
2009 dalam Pengertian Komitmen menurut Para Ahli, 2016).
Menurut Meyer dan Allen, 1991 (dalam Soekidjan, 2009 dalam Pengertian
Komitmen menurut Para Ahli, 2016) komitmen berarti penerimaan yang kuat
individu terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, dan individu berupaya serta
berkarya dan memiliki hasrat yang kuat untuk tetap bertahan di organisasi tersebut.
2.2 Etika
Etika yaitu nilai-nilai, karakter dan etos dari individu maupun kelompok dalam
bertindak berlaku terbuka dan jujur tanpa menyembunyikan kebenaran (Van Hooft,
2014 dalam Miswardi, Nasfi, dan Antoni, 2021). Selain itu, etika merupakan nilai-
nilai yang digunakan seseorang untuk menafsirkan apakah tindakan atau perilaku
tertentu dapat diterima dan sesuai dengan norma-norma serta kaedah berlaku
(Stanwick & Stanwick, 2013 dalam Miswardi, Nasfi, dan Antoni, 2021)
Etika dapat dibedakan menjadi dua macam (Keraf: 1991: 23 dalam Hudiarini,
2017), yaitu sebagai berikut:
1) Etika Deskriptif Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang
sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam
hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara
mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia
sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya.
Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa
nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu
memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
2) Etika Normatif Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang
ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan
oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif
merupakan normanorma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik
3
dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang
disepakati dan berlaku di masyarakat.
2.3 Pendidikan
Pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuaan umum
seseorang termasuk di dalam peningkatan penguasaan teori dan keterampilan,
memutuskan dan mencari solusi atas persoalan-persoalan yang menyangkut
kegiatan di dalam mencapai tujuannya, baik itu persoalan dalam dunia pendidikan
ataupun kehidupan sehari-hari (Heidjrachman dan Husnah, 1997 dalam jurnal
eprints.umm.ac.id).
2.4 Akuntansi
Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi penting
sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan
secara efisien. Atau Akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan,
mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya
penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan
informasi tersebut (Sumarso SR, 1986 dalam Adam, 2015).
4
menuju Society 5.0, semua segi kehidupan orang akan menjadi lebih nyaman dan
berkelanjutan karena kepada mereka hanya diberikan produk-produk dan layanan
pada jumlah dan saat diperlukan (Realizing Society 5.0 dalam Triweko, 2015)
5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan untuk penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian
kualitatis ini adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati (Bogdan & Biklen,
1992 dalam Rahmat, 2009). Penelitian kualitatif merupakan metode yang
memanfaatkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
pelaku yang dapat diamati.
3.2 Data yang Dipakai
Menurut Lofland (dalam Moleong, 2006 dalam Gunawan, 2010) sumber data utama
dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Dimana kata-kata dan tindakan ini merupakan
sumber data primer yang akan diperoleh melalui pengamatan atau wawancara.
Sedangkan tambahan seperti dokumen merupakan sumber data sekunder yang akan
diperoleh melalui studi pustaka, jurnal ilmiah, dan artikel media massa yang berkaitan
dengan topik penelitian.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi
participant, wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan gabungan ketiganya atau
trianggulasi (Sugiyono, 2008 dalam Gunawan, 2010). Penelitian ini menggunakan
trianggulasi.
3.4 Metode Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan sebuah data kedalam kategori, menjabarkan, memilih mana yang
penting dan membuat kesimpulan agar mempermudah diri sendiri maupun orang lain
(Kaelan, 2012 dalam Utami, 2018). Sebelum masuk ke wilayah objek penelitian untuk
memperoleh data primer, peneliti menyiapkan data-data studi pendahaluan atau data
sekunder untuk menentukan fokus penelitian.
6
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Hendry. (2015). Accounting Principle: Melalui Pendekatan Sistem Informasi (Edisi
4). Tersedia dari digilib.umpalopo.ac.id
Gunawan, Ikhsan. (2010). Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap di Berbagai SMA Swasta di
Kota Semarang. 50-58. Diakses pada 11 April 2022, dari eprints.undip.ac.id
Hudiarini, Sri. (2017). Penyertaan Etika Bagi Masyarakat Akademik di Kalangan Dunia
Pendidikan Tinggi. Vol. 2 No. 1. 4-5. Diakses 11 April 2022, dari media.neliti.com
Miswardi, Nasfi, dan Antoni. (2021). Etika Moralitas dan Penegak Hukum. Vol. XV No. 02.
152. Diakses 11 April 2022, dari jurnal.umsb.ac.id
Pengertian Komitmen menurut Para Ahli. (2016). Diakses pada 11 April 2022, dari
https://www.kumpulanpengertian.com/2016/02/pengertian-komitmen-menurut-para-
ahli.html
Rahmat, Pupu Saeful. (2009). Penelitian Kualitatif. Diakses 11 April 2022, dari
yusuf.staff.ub.ac.id
Sasikirana, Vania, dan Yusuf Tri Herlambang. (2020). Urgensi Merdeka Belajar di Era
Revolusi Indostri 4.0 dan Tantangan Society 5.0. Vol. 08 No.02. 4-5. Diakses 11 April
2022, dari ejournal.unp.ac.id