Professional Documents
Culture Documents
Sistem Pencernaan Non Ruminansia Dan Ruminansia 2022
Sistem Pencernaan Non Ruminansia Dan Ruminansia 2022
2022
Proses merubah makanan/pakan dari bentuk yang
kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana agar
dapat dicerna oleh mahluk hidup
Tujuan Pencernaan
1. Mengubah substansi makanan (Protein, Kh. Lipid)
menjadi lebih kecil dan larut dalam air
POLIGASTRIK
Sapi, Domba, Kambing
MONOGASTRIK Mamalia
Kelinci, Kuda, Babi, anjing, kucing
Berdasar :
Saluran Makanan (Anatomi)
Makanan sumber energi
DLL
PENGGOLONGAN TERNAK
Berdasarkan jenis makanan
utamanya
MONOGASTRIK POLIGASTRIK
(Nonruminansia) (ruminansia)
MEKANIS KHEMIS
LAMBUNG (Chyme/Ingesta)
USUS (Ingesta)
Difusi
DIBUANG DIABSORPSI
Faktor Internal Pencernaan
Syaraf Hormon
SALURAN
PENCERNAAN
Mekanis Kimia
0 0 3 3
SAPI = 2( I , C , P , M ) = 32
4 0 3 3
3 1 4 2
ANJING = 2( I , C , P , M ) = 42
3 1 4 3
2 1 4 3
BABI = 2( I , C , P , M ) = 44
3 1 4 3
2 1 2 3
KUDA = 2( I , C , P , M ) = 32
2 1 2 3
Pusat Kontrol Konsumsi
Pusat Kontrol Terletak Di Hypotalamus
2. Termostatik
Kenyang/lapar hilang : Energi yang masuk cukup
3. Khemostatik
Pada Sapi : Nafsu makan dipengaruhi oleh konsentrasi
metabolit tertentu dalam rumen
4. Lipostatik
Kenyang : Lemak darah vena > arteri
Proses pencernaan dalam mulut
1. Prehensi
(Pengambilan/penarikan makanan ke mulut)
Sapi
Butiran Dan Silage
Mengunyah : 94 Kali Gerakan / Menit
Rumput Kering → 78 Kali / Menit
Sapi Perah
Butiran → 4700 Kali/ Hari
Rumput Kering → 10.530 / Hari
1.Membasahkan makanan
2.Melarutkan beberapa zat-zat makanan
3.Melicinkan Bolus atau Lubrikasi
4.Mencerna Pati ([ada Babi dan manusia)
5.Ruminansia →medium pertumbuhan dan aktivitas bakteri
6. Ekonomi air, nitrogen sebagai larutan buffer, hemoistasis
natrium
7.Melarutkan zat makanan hingga dpt dideteksi oleh alat
pengecap
8. Mengontrol volume cairan rumen
9. Mensuplai nutrisi untuk mikroba rumen
10. Melindungi mukosa mulut dari kekeringan dan gangguan
akibat gesekan.
11. Mengontrol pH rumen karena mengandung alkali
Enzim ptialin dalam saliva
Saliva ruminansia tidak mengandung ptialin, tetapi
mengandung pregastrik esterase.
Pada kuda ptialin tidak aktif
Dalam mulut sebagian pati dirombak menjadi maltose
dan glukose
Pada anjing dan kucing terdapat sedikit amilase
Saliva yg mengandung amilase berasal dari kelenjar
parotis.
Known as a modified
monogastric system
SISTEM SALURAN PENCERNAAN
MONOGASTRIK
Anatomi dan Fungsi Saluran Pencernaan
Pada Unggas (Monogastrik)
•Mulut/Mouth/Beak : Memasukkan makanan dan pencampuran amilase
dari kelenjar air ludah
2. Esophagus
-saluran dari mulut ke lambung
3. Rumen (perut handuk)
– merupakan bagian terbesar dari bagian lambung dan terdapat
- Terdapat mikroorganisme→ fermentasi
hasil fermentasi :asam lemak terbang (VFA)
asetat, butirat, propionat→ diserap dalam omasum dan
abomasum
• fungsi Mikroorganisme
-mencerna serat kasar menjadi VFA(Volatile Fatty Acids )
-sebagai sumber protein
-sebagai sumber vitamins K and B complex
.
4. Retikulum - “perut jala"
-tempat mikroorganisme
-tempat makanan yang sudah diremastikasi dengan baik
- pintu masuk ke omasum
-mampu mengatur masuknya makanan halus dan kasar
→ kembali ke rumen
-Lambung sebenarnya
-Bagian fundus →membran mukosa
-Pilorus → sempit
-Fungsi : makanan belum dicerna dirumen dicerna di abomasum
-Pencernaan bersifat :kimiawi
- Mucus
-pepsin
-HCl
Ruminasi
Proses mengunyah kembali makanan
Pada hewan muda → belum ruminasi
Tahap ruminasi
1.Regurgitasi
Pengeluaran digesta dari rumen ke mulut
2.Remastikasi
Penguyahan kembali
3. Redeglutisi
Penelanan kembali
Eruktasi (sendawa)
Proses pengeluaran gas dari rumen ke mulut
Mekanisme : - kontrasi rumen bagian dorsal
- kontraksi retikulum
-kardia membuka
Bloat Primer
Kembung akibat makanan:
Rumput terlalu muda
Leguminosa terlalu cepat tumbuh
Legume terlalu banyak
Protein makanan terlalu tinggi
Terlalu banyak diberi makanan halus
Hereditas
Bloat Sekuder
Obstruksi (tersumbat)
Stenosis (Oesphagia menyempit)
Hernia diafgrama
Terjadinya Bloat
Gas terbentuk terlalu cepat
Eruktasi kurang
Anatomi rumen
Pencegahan.
Pembatasan grazing
Pengaturan padang rumput
Pemberian antibiotika per oral (penisillin dan tilosin)
GERAKAN LAMBUNG RUMINANSIA
Faktor Yang Mempengaruhi :
Ruminasi : 55-70x/Jam
Istirahat : 47-80x/Jam
Absorpsi dalam rumen – retikulum
-1.fase Cephalic:
-sekresi terjadi akibat melihat dan mecium dan mengecap makanan.
Semakin lapar hewan semakin tinggi stimulasinya.
-2.fase gastrik :
- hormon gastrin yang dihasilkan oleh sel-sel sekitar antrum pylori
dihasilkan apabila terjadi kontak antara sesuatu produk makanan dengan
dinding antrum pylori.
-3.fase interstinal :
-setelah makanan sampai di usus lambung masih mengeluarkan
sekresinya. Mekanisme sekresi ini erat kaitannya dengan aktifitas yang
disebut gastrin usus( interstinal gastrin)
-4.fase adeno-pituitary :
-ransangan hypotalamus, pytuitari atau korteks adrenal, menyebabkan
sekresi cairan lambung. Pada saat mengalami stress atau dsuntik ACTH
terjadi sekresi cairan lambung yang meningkat terutama kandungan
pepsin
Proses pencernaan pada usus halus
pada monogastrik dan poligastrik