You are on page 1of 5

NAMA: ETI JUNIA ASTUTI

NIM : 031STYJ21

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PEMERIKSAAN


ELEKTROKARDIOGRAFI DI RUANG PELAYANAN JANTUNG
(PJT)

1. Kajian SPO

RSUD KOTA ELEKTROGRAFI


MATARAM
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
00 -1/1-

STANDAR Tanggal Ditetapkan oleh


PROSEDUR ditetapkan Direktur RSUD Kota Mataram
OPERASIONAL

31 januari 2018
Dr. H.L.HERMAN MAHAPUTRA, M.Kes
NIP: 19681110 200112 1 003

PENGERTIAN EKG adalah untuk merekem kelistrikan otot jantung yang dapat
diinterpretasikan untuk menegakan diagnosis dan evaluasi perjalanan
penyakit atau evaluasi efek pemberian terapi

TUJUAN Untuk melihat ada tidaknya kelainan irama jantung, iskemia, injury
dan nekrosis otot jantung
KEBIJAKAN Standar pelayanan medik kardiologi PERKI 2010

PROSEDUR A. Persiapan alat EKG


KERJA 1. Periksa kelengkapan alat EKG yaitu: alat perekam
EKG, kabel electrode 12 lead, pasta /jelly, tissue
pembersih.
2. Menjaga privacy penderita dengan melaksanakan
pemeriksaan diruang tertutup atau penyekat ruangan
baik berupa sampiran atau korden bila tidak ada
ruang tertutup
B. Persiapan penderita
1. Penjelasan tentang tujuan, prosedur pemeriksaan
dan hal-hal lain yang perlu diperhatikan saat
pemeriksaan EKG kepada penderita
2. Penderita diminta melepaskan pakaian sehingga
dada terlihat dengan jelas
3. Penderita diminta melepaskan alat – alat atau
aksesoris berbahan logam seperti arloji, cincin,
kalung Dll
C. Cara kerja
1. Alat EKG diletakkan disebelah kanan atau kiri
tempat tidur penderita
2. Penderita diminta berbaring terlentang dengan
tenang, kedua tangan dan kaki tidak saling
bersentuhan
3. Bersihkan dada, pergelangan tangan dan kaki
dengan kapas alkohol, kalau perlu didinding dada
dan pergelangan kaki dicukur
4. Bersihkan pasta atau jelly pada tempat yang
merupakan sadapan EKG sebagai berikut:
a. Pergelangan tangan kanan elektrode
ekstermitas warna merah
b. Pergelangan tangan kiri electrode
ekstermitas warna kuning
c. Pergelangan kaki kiri electrode ekstermitas
warna hijau
d. Pergelangan kaki kanan electrode
ekstermitas warna hitam
e. Electrode dada V1 daerah intercostal
keempat garis parasternal kanan
f. V2 – daerah intercostal keempat garis
parasternal kanan
g. V3 – daerah intercostal kelima antara V2
dan V4
h. V4 – daerah intercostal kelima garis tengah
klavikula kiri
i. V5 daerah intercostal kelima garis aksila
anterior kiri
j. V6 – daerah intercostal kelima garis tengah
aksila kiri
5. Hubungkan pada tiap – tiap sadapan dengan kabel
elektrode yang sesuai
6. Nyalakan mesin EKG pada posisi ON
7. Pastikan electrode terpasang dengan benar
8. Atur kalibrasi 1mv/ dan atur kecepatan kertas
25mm/dt
9. Sarankan penderita rileks dan tidak bergerak selama
pemeriksaan, mulai merekam EKG dari elektrode
ekstermitas, precordial.

UNIT 1. Rawat Inap


TERKAIT 2. UGD
3. ICU
4. NICU
5. Ruang Bersalin
6. Ruang OK
2. Hasil telaah jurnal

Dari Standar Prosedur Operasional (SPO) Pemeriksaan


Elektrokardiografi yang ada di Ruang Pelayanan Jantung (PJT) di
dapatkan bahwa pada prosedur kerja di poin nomer 4 mengatakan
“Berikan pasta atau jelly pada tempat yang merupakan sadapan EKG”.
Jika kita merujuk pada artikel yang berjudul “Efektifitas hasil perekam
EKG dengan menggunakan konduktor jelly dan Nacl pada pasien
penyakit jantung coroner diruang poli klinik jantung RSUP Dr.
Moewardi” yang di publikasikan oleh unang, setyawan, dan martina
2020 dapat disimpulakan bahwa hasil EKG menggunakan konduktor
Nacl lebih efektif dibandingkan menggunakan konduktor jelly pada
pasien dengan penyakit jantung coroner konduktor Nacl dapat
menghantarkan arus listrik lebih kuat dan saat berbentuk cair ion-ion
Nacl dapat bergerak dengan bebas selain itu Nacl berpengaruh
terhadap laju kecepatan korosi, semakin tinggi konsentrasi Nacl dalam
larutan kecepatan korosi semakin meningkat, sehingga lebih cepat
menghantarkan listrik, selain itu kelebihan Nacl dapat ditemukan
dengan mudah pada fasilitas-fasilitas kesehatan, biaya yang cukup
ekonomis serta mudah di bersihkan setelah dipakai, sedangkan
konduktor menggunakan jelly berfungsi meningkatkan konduksi listrik
antara kulit dan electrode tetapi kekurangannya dari penggunaan jelly
pada perekam EKG adalah sifatnya lengket sehingga menimbulakan
rasa tidak nyaman pada pasien. Selain penyadap EKG dengan
konduktor jelly harus diikuti dengan dibersihkannya electrode dari sisa
jelly dengan bersih. Apabila jelly mengering atau mengendap pada
electrode berpotensi menghambat implus listrik sehingga terjadi
gangguan pada hasil sadapan. Selain menggunakan Nacl terdapat juga
konduktor lain yang dapat merekam EKG, yaitu menggunakan air,
berdasarkan hasil penelitian dari Hendy Lesmana, dkk 2018 “Pengaruh
Penggunaan Jelly Dan Air Ledeng Terhadap Potensial Aksi
Elektrokardiogram” bahwa penggunaan air ledeng sebagai media
perekam EKG dapat meningkatkan potensial aksi (voltase) dan
berpengaruh terhadap kualitas hasil perekaman dimana kejadian
artefak lebih tinggi bila dibandingkan dengan penggunaan jelly sebagai
media perekaman EKG.

3. Rekomendasi

RSUD KOTA ELEKTROGRAFI


MATARAM
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
00 -1/1-

STANDAR Tanggal Ditetapkan oleh


PROSEDUR ditetapkan Direktur RSUD Kota Mataram
OPERASIONAL

PENGERTIAN EKG adalah untuk merekem kelistrikan otot jantung yang dapat
diinterpretasikan untuk menegakan diagnosis dan evaluasi perjalanan
penyakit atau evaluasi efek pemberian terapi

TUJUAN Untuk melihat ada tidaknya kelainan irama jantung, iskemia, injury
dan nekrosis otot jantung
KEBIJAKAN
PROSEDUR A. Persiapan alat EKG
KERJA 1. Periksa kelengkapan alat EKG yaitu: alat perekam
EKG, kabel electrode 12 lead, Nacl, aquades, atau
air, tissue pembersih.
2. Menjaga privacy penderita dengan melaksanakan
pemeriksaan diruang tertutup atau penyekat ruangan
baik berupa sampiran atau korden bila tidak ada
ruang tertutup
B. Persiapan penderita
1. Penjelasan tentang tujuan, prosedur pemeriksaan
dan hal-hal lain yang perlu diperhatikan saat
pemeriksaan EKG kepada penderita
2. Penderita diminta melepaskan pakaian sehingga
dada terlihat dengan jelas
3. Penderita diminta melepaskan alat – alat atau
aksesoris berbahan logam seperti arloji, cincin,
kalung Dll
C. Cara kerja
1. Alat EKG diletakkan disebelah kanan atau kiri
tempat tidur penderita
2. Penderita diminta berbaring terlentang dengan
tenang, kedua tangan dan kaki tidak saling
bersentuhan
3. Bersihkan dada, pergelangan tangan dan kaki
dengan kapas alkohol, kalau perlu didinding dada
dan pergelangan kaki dicukur
4. Bersihkan Nacl atau aquades pada tempat yang
merupakan sadapan EKG sebagai berikut:
a. Pergelangan tangan kanan elektrode
ekstermitas warna merah
b. Pergelangan tangan kiri electrode
ekstermitas warna kuning
c. Pergelangan kaki kiri electrode ekstermitas
warna hijau
d. Pergelangan kaki kanan electrode
ekstermitas warna hitam
e. Electrode dada V1 daerah intercostal
keempat garis parasternal kanan
f. V2 – daerah intercostal keempat garis
parasternal kanan
g. V3 – daerah intercostal kelima antara V2
dan V4
h. V4 – daerah intercostal kelima garis tengah
klavikula kiri
i. V5 daerah intercostal kelima garis aksila
anterior kiri
j. V6 – daerah intercostal kelima garis tengah
aksila kiri
5. Hubungkan pada tiap – tiap sadapan dengan kabel
elektrode yang sesuai
6. Nyalakan mesin EKG pada posisi ON
7. Pastikan electrode terpasang dengan benar
8. Atur kalibrasi 1mv/ dan atur kecepatan kertas
25mm/dt
9. Sarankan penderita rileks dan tidak bergerak selama
pemeriksaan, mulai merekam EKG dari elektrode
ekstermitas, precordial.

UNIT 1. Rawat Inap


TERKAIT 2. UGD
3. ICU
4. NICU
5. Ruang Bersalin
6. Ruang OK
Berdasarkan hasil kajian di atas dapat direkomendasikan ke pihak RSUD
Kota Mataram bahwa pemasangan EKG dengan memakai konduktor Nacl atau
aquades sangat bagus untuk diterapkan di RSUD Kota Mataram karena dapat
ditemukan dengan mudah pada fasilitas-fasilitas kesehatan, biaya yang cukup
ekonomis serta mudah di bersihkan setelah dipakai, selain itu konduktor Nacl
dapat menghantarkan arus listrik lebih kuat serta memebrikan kenyamanan
pada pasien karena pemasangan EKG menggunakan konduktor Nacl atau
aquades tidak membuat lengket pada kulit.

You might also like