You are on page 1of 5
ISBN 978-602-6483-63-8 Seminar Nasional Pendidikan Banjarmasin, 24 Maret 2018 Penerapan Literasi Sains dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa dalam Memecahkan Masala Fitria Hidayati”, Julianto” » Jurusan PGSD, Universitas WR Supratman Surabaya, Indonesia ® Jurusan PGSD, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia fitria_aulial6@yahoo.com Abstrak Kehidupan manusia selalu terjadi perubahan seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini dipengaruhi oleh semakin berkembangnya sains dan teknologi. Sains memiliki peranan ‘yang penting dalam meningkatkan kesejahteraan manusia. Oleh karena itu, sains diajarkan ari jenjang yang paling rendah yaitu sekolah dasar karena pelajaran IPA dapat menjadi bbekal dan kekuatan dalam menghadapi tantangan global pada abad 21 yang memiliki tingkat permasalahan yang kompleks seperti pemanasan global, krisis ckonomi, krisis cenergi, pencemaran jingkungan, dan permasalahan yang terjadi diantara berbagai golongan, Mengacu pada pembelajaran berdasarkan abad 21, maka siswa dituntut untuk berfikir Kritis dalam menyelesaikan masalah, belajar mandiri yang berorientasi pada pembentukan karakter, dan berfikir secara rasional dan berpegang teguh pada pengetahuan yang logis. Oleh karena itu, diperiukan cara pembelajaran yang dapat menyiapkan peserta fk untuk memiliki kompetensi yang baik dan melek sains sehingga siswa mampu berpikir logis, kritis, kreatif, berargumentasi secara benar, dapat berkomunikasi dengan baik dan dapat menghadapi atau menyelesaikan permasalahan yang ada. Kemampuan literasi sains penting untuk dimiliki peserta didik dalam memahami lingkungan hidup, cckonomi serta permasalahan pada masyarakat modern. Literasi sains dapat mengatasi kurang sadarnya masyarakat akan peran sains yang sesungguhnya. Dengan kata lain, literasi sains hadir untuk membentuk pola pikir, perilaku, dan membangun Karakter manusia untuk peduli dan bertanggung jawab terhadap dirinya, masyarakat, dan alam semesta, Oleh Karena itu, diperlukan adanya dorongan dari berbagai pihak untuk terus, mengembangkan literasi_sains terutama di sekolah dasar yang menjadi pondasi terbentuknya generasi penerus bangsa yang berkualitas dan tentunya dapat memitiki pemahaman dan kemampuan yang baik tentang ilmu pengetahuan agar dapat memenuhi tuntutan perkembangan zaman. Dengan menerapkan literasi sains, maka diharapkan siswa ‘memiliki kemampuan secara fleksibel dan adaptif, berinisiaif dan mandiri, mampu berinteraksi sosial, produktif dan akuntabel,serta memilikijiwa kepemimpinan yang tinggi ddan bertanggung jawab. Kata Kunci: Berpikir kritis, iterasi sains, memecahkan masalah, pembelajaran IPA. PENDAHULUAN memberikan pendapat bahwa scientific Proses pembelajaran Sains harus literacy in Broad terms and argued that menekankan pada pemberian pengala- an openended approach, free of ‘man Jangsung untuk mengembangkan benchmarks and highstakes’ testing Kompetensi agar menjelajahi_ dan allows teachers and. students more ‘memahami alam sekitar secara ilmiah, {freedom to choose from a wide variety of Oleh sebab itu, literasi sains (scientific ‘science content and methodologies. literacy) menjadi suata hal yang wajib Literasi sains yang didefinisikan dalam bagi setiap siswa. DeGraff (2017) arti luas_merupakan pendekatan yang 180 terbuka, bebas dari tolok ukur dan mempunyai pengujian yang tinggi, ‘memungkinkan guru dan siswa memiliki lebih banyak kebebasan untuk memilil, erbagai © macam —konten imu pengetahuan dan metodologi. Kunci utama dalam —-mengem- bangkan literasisains adalah -menarik keterlibatan siswa dalam belajar dan menciptakan suasana belajar yang. ‘menyenangkan sehingga siswa mampu belajar berdasarkan pengalaman yang telah mereka alami dalam kehidupan sehari-hari yang. terintegrasi dengan pengetahuan yang didapatkan dari literasi sains. jadi siswa mampu untuk, bertikir kritis atau berfikir tingkat tinggi dalam memecahkan masala dalam kkchidupan schari-hari (problem solving). Berdasarkan laporan_ dari United Nation Development Project (UNDP) menunjukkan bahwa dalam Human Development Index (HDI), Indonesia mendudukiperingkat ke 110° diantara berbagai negara di dunia. (Hinduan, 2005 © 1), Hal ini menunjukkan rendahnya ‘mutupendidikan IPA di Indonesia, Pendidikan IPA di Indonesia lebih menekankan pada abstrack conceptualization — dan—_—kurang ‘mengembangkan active experimentation, padahal seharusnya keduanya seimbang secaraproporsional (pusat_perbukuan depdiknas, 2003). Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan pendidikan IPA dengan cara mengembangkan literasi sains di SD sehingga akan tercipta pembelajaran yang menekankan siswa pada budaya berfikir kritis. Berdasarkan data PISA (Programe ‘for International Student Assessment) ‘kemampuan literasi sains peserta didik Indonesia masih dibawah ratacrata jika dibandingkan dengan rerata_Skor internasional dan secara umum berada pada tahapan pengukuran terendah PISA (Toharudin, et, all, 2011: 19), Sebagaimana dikutip dari The Organization for Economic Co- 181 ISBN 978-602-6483-63-8 Seminar Nasional Pendidikan Banjarmasin, 24 Maret 2018 operation and Development (OECD) peringkat Indonesia di PISA pada tahun 2015 Indonesia berada pada peringkat ke-64 dari 72 negara yang ikut serta, dengan perolehan skor yaitu 403. Hal itu terjadi Karena proses pembelajaran IPA. yang Kurang memberikan dorongan kepada siswa untuk mampu_ berfikir kritis. Dengan adanya kondisi seperti itu, perlu adanya perbaikan pada proses pembelajaran IPA dengan menggunakan metode yang menarik atau sesuai dengan tingkat perkembangan zaman dan dapat dilakukan dengan cara mengembangkan literasisains agar siswa _memiliki pengetahuan yang lebih bermakna. srasi Sains Literasi sains berasal dari kata Literatus yang berarti melek huruf dan Scientia” yang berarti_—-memiliki pengetahuan, Literasi sains -menurut PISA diartikan sebagai “ the capacity 10 use scientific knowledge , to identify questions and to draw evidence-based conclusions in order to understand and help make decisions about the natural world and the changes made to it through ‘human activity”. Dapat diartikan bahwa literasi.sains merupaken kemampuan menggunakan —pengetahuan —sains, mengidentifikasipertanyaan, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti- bukti yang ada dalam rangka memahami serfa” membuat keputusanberkenaan dengan alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam — melalui aktivitas manusia (OECD, 2003). Konsep literasi yang digunakan PISA. (Performance of International Student Assesment) tidak hanya terkait dengan kemampuan membaca dan menulis, namun bagaimana mereka menerapkan kemampuan dalam memahami prinsip- prinsip, proses-proses mendasar dan Untuk menerapkan konsep tersebut dalam. kehidupan sehari-hari Literasi—sains kemampuan — berfikir pada dalam smengacu Ikitis mengidentifikasi masalah, merumuskan hhipotesis, dan merancang —_serta ‘melakukan suatu penelitian. Liu (2009) mengutip pendapat_ Shen (1975) mengemukakan bahwa terdapat 6 Komponen literasi—sains,—yaitu pemahaman tentang (a) konsep dasar sains, (b) sifat sains, (¢) etika kerja ilmuwan, (d) keterkaitan antara sains dan masyarakat, (e) keterkaitan antara sains dan humaniora, dan (f) hubungan dan perbedaan antara sains dan teknologi. Keberhasilan dalam mengembangkan literasi sains dapat dicapai apabilaliterasi sains diterapkan pada anak usia dini yaitu ‘melalui pendidikan sekolah dasar. Pentingnya Literasi Sains Literasi sais merupakan kunci utama dalam menghadapi tantangan di cra globalisasi ini, Literasi_ sains ‘merupakan suatu hal yang penting karena literasi sains dapat’ membantu siswa kedepannya dalam =——-mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi yang semakin Kompleks. Martinez. hemande7, Ikpeze, Kimaru (2005) mengemukakan bahwa pendidik mengembangkan kemampuan literasi sains siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan penyelidikan ilmu pengetahuan alam, Kosa kata lisan dan tertulis yang diperlukan untuk ‘memahami ilmu pengetahuan, hubungan antara sains, teknologi, dan masyarakat. Dengan menerapkan literasi sains dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar (SD), siswa diharapkan— memiliki kemampuan dalam hal pengetahuan dan pemahaman tentang _konsep-konsep ilmiah dan proses yang diperlukan untuk patisipasi dalam masyarakat di era digital dan siswa juga diharapkan -mampu ‘mengidentifikasi serta mengatasi segala problematika yang ditemui siswa dalam pembelajaran di kehidupan sehari-hari Dengan adanya literasi sains, siswa diharapkan mampu_memenuhi berbagai tuntutan zaman yaitu dengan menjadi problem solver (pemecah masalah) 182 ISBN 978-602-6483-63-8 Seminar Nasional Pendidikan Banjarmasin, 24 Maret 2018 dengan pribadi yang kompetitif, inovatif, kreatif, kolaboratif sertaberkarakter sesuai dengan perkembangan kompetensi abad 21 Literasi sains dapat ‘mengembangkan pola pikir dan perilaku siswa serfa-membangun — karakter manusia untuk peduli, bertanggung, Jawab terhadap dirinya, masyarakat, ‘alam semesta serta terhadap masalah yang dihadapi masyarakat modem saat ini, Siswa yang mampu mengembangkan literasi sains dapat membuat keputusan yang mendasar dan mampu mengenali ‘umber solusi yaitu sains dan teknologi Literasi sains’ juga memiliki peranan yang penting untuk —membangun kesejahteraanmasyarakat —dimasa sekarang maupun masa yang akan datang, Pembelajaran Literasi Sains Pembelajaran —literasi_—_sains merupakan agian terpenting dalam penentuan ketercapaianpenguasaan, pendidikan IPA di sekolah, ‘Tentunya harus —diiringi dengan proses. pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan , menantang, dan dapat memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Pembelajaran ‘yang menitikberatkan pada tercapainya penerapan literasisains adalah pembelajaran yang sesuai dengan hakikat pembelajaran IPA yang mana tidak hanya berorientasi pada pengetahuan saja melainkan juga pada_—_ proses tetintegrasinya konsep dan pengamalan serta ketercapaian dari sikap ilmiab, Oleh arena itu, penerapan literasi sains juga hharus diimbangi dengan pembelajaran, inquiry ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berfikir kritis pada siswa agar_mampu menyelesaikan segala persoalan yang ada schingga siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih ‘mendalam terhadap alam sekitat. Terdapat —alternatif’. —_ model pembelajaran yang cukup efektif dalam ‘membangun Titerasi sains untuk siswa sekolah dasar pada Konteks pendidikan abad 21. Model pembelajaran tersebut salah satunya adalah —pembelajaran berbasis masalah (PBM). Pembelgjaran berbasis masalah merupakan salah satu pembelajaran yang berorientasi pada siswa aktif, Mengingat begitu pesatnya perkembangan sains dan teknologi di era modern, dapat berdampak pada munculnya berbagai_permasalahan global sehingga dalam pembelajaran peserta didik senantiasa harus dilatih memecahkan berbagai_permasalahan yang bersifat —autentik. Pada pembelajaran berbasis masalah, masalah dijadikan sebagai stimulus dan_fokus bagi aktivitas belajar siswa, Sehingga prose penerapan literasi sains akan melahirkan siswa yang mampu berfikir kets. Media Pembelajaran Literasi Sains Media juga merupakan bagian dari tercapainya literasi_sains di sekolah dasar. Karena dengan adanya media yang inovatif, dan menarik bagi siswa maka siswa juga akan tertarik untuk ‘menerapkan literasi sains. Media sebagai alat pendukung penguasaan kompetensi literasisains dan kompetensi abad 21 ‘dapat dijadikan sebagai media alat untuk berfikir kritis dan digunakan dalam Kegiatan inquiri yang. dilakuakn oleh siswa SD. Apabila dilihat dari kkarakteristiknya, siswa_sekolah dasar berada pada tahap berfikir operasional konkrit. Oleh karena itu, sebagai tenaga pendidik maka harus dapat memilit, media -kongkrit yang sesuai untuk diterapkan berdasarkan_ kondisi, dan Kebutuhan siswa sehingga siswa akan mampu menerima dan _-memahami pengetahuan yang ia dapatkan. Hal ini ‘menunjukkan media sebagai penunjang ketercapaian siswa dalam berfikir kits Penilaian Literasi Sains Penilaian literasi sains yaitu menilai pemahaman peserta didik terhadap 183 ISBN 978-602-6483-63-8 Seminar Nasional Pendidikan Banjarmasin, 24 Maret 2018 konten sains (Fungsional Literacy! Penerapan konsep), proses sains (civic literacy), dan konteks aplikasi_sains (cultural literacy). Konten dalam literasi sains meliputi materi yang. terdapat dalam kurikulum dan materi yang bersifat lintaskurikulum dengan penekanan pada pemahaman konsep dan kemampuan untuk menggunakannya dalam kehidupan. Proses sains merujuk pada proses mental yang terlibat ketika peserta didik memecahkan permasalahan. Sedangkan konteks adalah area aplikasi dari konsep-konsep sains, Sesuai dengan pandangan tersebut, penilaian literasi sains tidak semata-mata berupa pengukuran tingkat pemahaman terhadap pengetahuan sains—tetapi juga pemahaman terhadap berbagai aspek proses sainsserla__kemampuan mengaplikasikan pengetahuan dan proses sains dalam situasi nyata yang dihadapi peserta didik, ini berarti bahwa penilaian literasi sains tidak hanya berorientasi pada penguasaan materi sains akan tetapi Juga pada penguasaan kecakapan hidup, kemampuan berpikir dan kemampuan jalam melakukan prosesproses sains .da kehidupan nyata peserta didik. PENUTUP, Dilihat dari pentingnya_peranan literasi sains untuk dikuasai dan dimiliki oleh memberikan sebuah gambaran bahwa kemampuan_literasi sains merupakan sesuatu yang sangat rmendasar bagi stakeholder yang terkait dalam pendidikan IPA terutama pada Jjenjang pendidikan terendah —yaitu Sekolah Dasar. Literasi sains dapat ‘mengembangkan pola pikir dan perilaku siswa serfa_membangun —karakter manusia untuk peduli,bertangeung jawab terhadap dirinya, masyarakat, alam semesta serta terhadap masala yang dihadapi masyarakat moder saat ink. Siswa rmengembangkan yang literasi mampu sains dapat membuat keputusan yang mendasar dan ‘mampu mengenali sumber solusi yaitu sains dan teknologi. Literasi sains juga rmemilikiperanan yang penting untuk membangun Kesejahteraan_ masyarakat masa. sekarang-maupun masa yang akan datang. Dengan menerapkan litera sains dalam pembelajaran IPA di sekolah ddasar (SD), siswa dibarapkan memiliki kemampuan dalam hal pengetahuan dan pemahaman tentang konsep-konsep ilmiah dan proses yang diperlukan untuk patisipasi dalam masyarakat di era digital dan siswa_ juga diharapkan -mampu rmengidentifikasi serta mengatasi segala problematika yang ditemui siswa dalam pembelajaran di Kehidupan sehari-har Dengan adanya literasi sains, siswa

You might also like