Professional Documents
Culture Documents
MENAFSIRKAN
MENAFSIRKAN
Interpretasi / Menafsirkan
5. Prinsip-prinsip penafsiran.
Dalam diktat hermeneutik Saparman mendata beberapa prinsip
penafsiran yang akan menjadi pedoman penafsiran dalam kelas ini (Diktat
Kuliah: Hermenutika II – MMAA. STII Jogjakarta).
Arti kamus: Dalam bahsa Yunani ada dua kata yang diterjemahkan
miskin yang artinya: miskin dan miskin sekali. Mat.5:3 memakai
kata yang kedua. Jadi artinya miskin sekali.
Terjemahan-terjemahan lain:
Bahasa Inggris : Poor in spirit.
Bahasa Jawa : Mlarat ing budi
Terjemahan lama : Rendah hati.
Bahasa Tapanuli : …………………
f. Kesimpulan:
g. Peringatan!
2. Penafsiran Kontekstual.
a. Arti Konteks.
b. Macam Konteks.
c. Langkah-langkah.
Contoh:
a. Alat-alat.
b. Langkah-langkah.
c. Contoh.
Kata berbahagia dalam Matius 5:3 adalah kata sifat (bhs. Yunani).
Situasi pembaca pertama dari buku itu akan sangat menolong kita
untuk mengetahui maksud pengarang. Misalnya:
Referensi Sejarah.
Referensi Geografis
- Pernikahan.
6. Penafsiran Teologis
Langkah-langkah
Lihatlah kata yang akan ditafsirkan dalam konkordansi.
Catatlah artinya (arti-arti) yang terdapat dalam buku yang sama.
Catatlah juga yang terdapat dalam buku yang lain tetapi yang
pengarangnya sama.
Catatlah arti-arti yang terdapat dalam perjanjian yang sama.
Catalah arti-arti dalam perjajian yang lain.
Kumpulkan hasilnya dan bandingkan dalam dua perjanjian tersebut,
kemudian simpulkan.
Contoh (kerjakan bersama).
6. Format Prinsip-Prinsip Penafsiran
APAKAH PERTANYAAN/ MASALAH YANG AKAN DITAFSIRKAN
________________________________________________
________________________________________________
________________________
JAWABAN:
Kemungkinan A _______________________________________
Kemungkinan B _______________________________________
1B. Carilah kata yang disoroti dalam kamus dan catatlah arti-artinya.
-
-
2B. Catatlah arti-arti kata tersebut dalam konteks dekat (2-3 paragraf).
-
-
3B. Catatlah pemakain kata itu dalam konteks jauh (seluruh Alkitab).
-
-
4B. Bandingkanlah terjemaham-terjemahan lain
-
-
5B. Prinsip Literatur mendukung kemungkinan-----
3A. PRINSIP GRAMATIKAL.
4A PRINSIP HISTORIS.
Alasannya:
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
7. Contoh Proses Menafsir.
1. Kontek dekat.
1A. Ef.2:1 – mati akibat pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa.
2A. Ef.2:5 – mati akibat kesalahan-kesalahan kita.
2. Kontek jauh.
1A. Ef.2:18 – kematian menyebabkan manusia jauh dari persekutuan
dengan Allah.
2A. Ef.2:13 – kematian menyebabkan manusia jauh dari Allah.
Kesimpulan :
1. Kontek dekat.
2. Kontek Jauh.
a. Ef.4:17 – hidup yang mengenal Allah dan dengan pikiran yang tidak
sia-sia.
b. Ef 5:2 – hidup dengan menjadi penurut-penurut Allah.
c. Ef. 5:8 – hidup sebagai anak-anak terang.
Kesimpulan:
1A. Hidup.
a). masih terus ada, bergerak dan bekerja sebagaimana mestinya.
b). berkediaman.
c). mengalami kehidupan di keadaan/dengan cara yang tertentu.
2A. Mati.
a). sudah hilang nyawanya.
b). yang tak pernah hidup.
c). diam/berhenti.
1A. Live.
a). yang hidup.
b). langsung.
1A. Mati.
a). mati karena pelanggaran-pelanggaran.
b). mati oleh kesalahan-kesalahan.
2A. Hidup.
a). hidup bersama-sama dengan Kristus.
b). hidup didalam kasih karunia.
1A. Hidup.
Roma 6:13 – kamu … yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup.
Efesus 2:10 – Ia mau supaya kita hidup di dalamnya.
Efesus 4:17 – jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak
mengenal Allah.
I Yoh. 3:14 – kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup.
2A. Mati.
Roma 5:8 – Kristus telah mati ketika kita masih berdosa.
Efesus 2:5 – kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita.
Kolose 2:13 – kamu … dahulu mati oleh pelanggaran-pelanggaran.
Ibrani 9:15 – Ia telah mati untuk menebus pelanggaranmu.
5. Terjemahan-terjemahan lain.
Kesimpulan:
1A. Ef. 2:1 – Kata “mati” merupakan kata benda (noun) kongkrit. Kata sudah
dalam ayat ini, menunjuk kepada keterangan waktu yang lampau/Past
Tense, yang juga dilengkapi dengan kata “dahulu”. Jadi kata ‘mati” di sini
menunjukkan perbuatan manusia yang telah dilakukan / dikerjakan pada
waktu lampau yaitu melakukan pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa
yang akhirnya membuat manusia itu mati karenanya.
2A. Ef. 2:5 – kata “hidup” merupakan kata benda konkrit dan / atau kata sifat.
Dan kata telah dalam ayat ini, menunjuk kepada keterangan waktu
lampau atau Past Tense. Jadi kata “hidup” di sini menunjukkan
perbuatan Allah yang telah dilakukan oleh Allah pada waktu lampau
kepada manusia, yang merupakan pemberian yang cuma-cuma dalam
pribadi Yesus, sehingga kita diselamatkan oleh kasih karunia-Nya.
2A. Tempat penulisan buku Efesus adalah di kota Roma, pada waktu Paulus
sedang berada dalam penjara (3:1; 4:1).
a). Rasul Paulus mengetahui bahwa kota Efesus telah menjadi pusat
percabulan dan kecemaran akibat adanya dewi Artemis.
b). Adanya perselisihan dan masalah dalam jemaat Efesus.